Vous êtes sur la page 1sur 10

Tugas Mata Kuliah Pengauditan II

RMK BAB 19:

PENGAUDITAN SIKLUS PEROLEHAN MODAL DAN


PENGEMBALIANNYA

Oleh:

Kelompok 1

Ade Surya Indrawan (1607532031)


Ni Putu Ayu Ista Satiari (1607532034)
Ni Wayan Ardyanti (1607532101)

PROGRAM NON REGULER


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
PENGAUDITAN SIKLUS PEROLEHAN MODAL DAN PENGEMBALIANNYA

Siklus perolehan modal dan pengembaliannya yang menyangkut perolehan sumber-sumber


modal melalui pinjaman berbunga dan ekuitas pemegang saham serta pengembalian modal.
Siklus ini juga mencakup pembayaran bunga dan dividen.

AKUN-AKUN DALAM SIKLUS

Akun-akun dalam siklus perolehan modal dan pengembaliannya tergantung pada tipe operasi
bisnis perusahaan dan bagaimana operasi tersebut didanai. Karakteristik yang unik dari siklus
perolehan modal dan pengembaliannya memegaruhi bagaimana auditor memeriksa akun-
akun dalam siklus ini. Siklus ini biasanya mencakup akun-akun dibawah ini:

 Utang wesel  Kas di bank


 Utang kontrak  Modal saham biasa
 Utang hipotik  Modal saham-preferen
 Utang obligasi  Agio saham
 Beban Bunga  Modal sumbangan
 Utang bunga  Laba ditahan
 Laba ditahan disisihkan  Utang dividen
 Saham dibeli kembali  Modal pemilik (perseorangan)
 Dividen diumumkan  Modal sekutu (persekutuan)

UTANG WESEL

Utang wesel adalah kewajiban legal kepada seorang kreditor yang terdiri dari pokok
pinjaman dan bunganya, yang mungkin dijamin atau tidak dijamin dengan aset. Biasanya
wesel diterbitkan untuk suatu periode tertentu antara satu bulan sampai satu tahun, tapi ada
juga yang jangka waktunya lebih panjang. Untuk wesel jangka pendek, pembayaran pokok
pinjaman dan bunga hanya diminta ketika wesel jatuh tempo. Untuk wesel berjangka lebih
dari 90 hari, bunga biasanya dibayar secara bulanan atau kwartilan.
Tujuan pegauditan atas utang wesel adalah untuk menentukan apakah:

a. Pengendalian internal atas utang wesel memadai.


b. Transaksi yang menyagkut pokok pinjaman dan bunga wesel telah diotorisasi dengan
benar dan telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan audit transaksi.
c. Kewajiban untuk utang wesel dan bunga yang bersangkutan serta utang bunga telah
ditetapkan dengan benar sebagaimana dirumuskan dalam kedelapan tujuan audit
saldo. (catatan: tujuan “nilai bersih bisa direalisasi” tidak diterapkan pada pengauditan
akun kewajiban)
d. Pengungkapan yang berkaitan dengan utang wesel dan bunga wesel terkait memenuhi
keempat tujuan audit penyajian dan pengungkapan.

PENGENDALIAN INTERNAL

Ada empat pengendalian internal bagi utang wesel, yaitu:

1. Penerbitan wesel harus mendapat obligasi lebih dahulu.


2. Terdapat pengendalian yang memadai untuk pembayaran pokok pinjaman maupun
bunganya.
3. Dokumen dan catatan yang memadai.
4. Verifikasi independen secara periodik.

PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI

Pengujian transaksi utang wesel menyangkut penerbitan wesel dan pembayaran kembali
pokok pinjaman dan bunganya. Pengujian pengendalian atas utang wesel beserta bunganya
harus dititik beratkan pada pengujian atas empat pengendalian seperti telah diuraikan diatas.

PROSEDUR ANALITIS

Prosedur analitis penting dalam pengauditan utang wesel karena pengujian rinci beban bunga
dan utang bunga seringkalli dapat ditiadakan apabila hasilnya memuaskan. Tabel berikut
melukiskan tipikal prosedur analitis untuk utang wesel dan akun bunga yang bersangkutaan.

Tabel-Prosedur Analitis untuk Utang Wesel

Prosedur Analitis Kemungkinan Kesalahan Penyajian


Hitung kembali rata-rata beban bunga atas dasar Kesalahan penyajian beban bunga dan utang
tingkat bunga rata-rata dan saldo. bunga atau penghilangan utan wesel
Membandingkan wesel individual yang masih Penghilangan atau kesalahan penyajian utang
berjalan dengan tahun lalu. wesel.
Membandingkan total saldo dalam akun utang Kesalahan penyajian beban bunga dan utang
wesel, beban bunga, dan utang bunga dengan bunga wesel.
tahun lalu

PENGUJIAN RINCIAN SALDO

Titik tolak yang biasa dilakukan dalam pengauditan utang wesel adalah daftar utang wesel
dan utang bunga wesel yang diterima auditor dari klien.

Ada dua tujuan audit saldo yang penting dalam audit atas utang wesel:

1. Utang wesel yang ada telah dicatat dan dilaporkan (kelengkapan)


2. Utang wesel yang tercantum dalam daftar telah dicatat dengan akurat (ketelitian)

Tujuan-tujuan diatas sangat vital karena kesalahan penyajian bisa material walaupun yang
salah catat atau ditiadakan hanya menyangkut satu buah wesel. Tabel dibawah ini melukiskan
prosedur-prosedur yang lazim dilakukan untuk tujuan kelengkapan utang wesel.

Tujuan Audit Saldo dan Pengujian Rinci Saldo untuk Utang Wesel dan Bunga

Tujuan Audit Saldo Prosedur Pengujian Rinci Saldo Komentar


Utang wesel yang tercantum Jumlahkan kebawah daftar utang Hal ini sering dilakuak paada
dalam daftar utang wesel wesel dan utang bunga. Telusur seluruh wesel yang ada karena
cocok dengan registar utang totalnya ke buku besar. Telusur populasinya hanya sedikit atau
wesel atau master file klien, utang wesel individual ke master apabila cukup banyak bisa
dan totalnya telah dijumlahkan file. dilakukan dengan
dengan benar dan cocok menggunakan perangkat lunak
dengan buku besar (kecocokan audit.
saldo)
Utang wesel yang tercantum Konfirmasi utang wesel. Periksa Tujuan keberadaan tidak
dalam daftar utang wesel ototrisasi pada copy duplikat begitu penting dibandingkan
benar-benar ada (keberadaan) wesel. Periksa persetujuan dengan tujuan kelengkapan
pengambilan kredit dalam notulen dan ketelitian.
rapat perusahaan.
Utang wesel yang ada telah Periksa pembayaran wesel setelah Tujuan ini penting untuk
dicantumkan dalam daftar akhir tahun buku untuk mengungkapkan kemungkinan
utang wesel (kelengkapan) memastikan bahwa wesel tersebut adanya kekeliruan dan
tercantum sebagai utang pada kecurangan. Ketiga prosedur
akhir tahun yang diperiksa. ini lazim dilakukan pada
Dapatkan konfirmasi bank kebanyakan audit. Tambahan
standard yang mencakup referensi prosedur untuk mencari
spesifik tentang keberadaan utang kewajiban yang tidak dicatat
wesel dari semua bank yang diperlukan apabila
berkaitan dengan utang wesel pengendalian internal lemah.
perusahaan. Review rekonsiliasi
bank untuk wesel bary yang
dikreditkan langsung kea kun
bank oleh bank.
Utang wesel dan utang bunga Periksa pokok pinjaman dan Dalam kasus-kasu tertentu
yang tercantum dalam daftar bunga wesel pada duplikat copy perlu dilakukan perhitungan
sungguh-sungguh akurat wesel. Konfirmasi utang wesel, dengan menggunakan metode
(ketelitian) tingkat bunga, dan tanggal nilai sekarang (present value)
terakhir pembayaran bunga yang atas bunga dan pokok
telah dilakukan kepada pemegang pinjaman. Sebagai contoh,
wesel. Rekalkulasi utang bunga. apabila peralatan dibeli
denggan menggunakan utang
wesel
Utang wesel yang tercantum Periksa tanggal jatuh pada
dalam daftar utang wesel telah duplikat copy wesel untuk
diggolongkan dengan benar memastikan apakah sebagian atau
(penggolongan) seluruh utang wesel telah menjadi
utang jangka pendek. Review
wesel untuk memastikan apakah
wesel tersebut merupakan utang
wesel atau utang usaha dengan
pihak berelasi.
Utang wesel telah dilaporkan Periksa duplikat copy wesel untuk Wesel harus dilaporkan
pada periode yang tepat (pisah menetukan apakah wesel sebagai utang periode ini,
batas) bertanggal sebelum atau tepat apabila wesel tersebut
pada tanggal neraca. bertanggal sebelum atau tepat
pada tanggal neraca.
Perusahan mempunyai Periksa wesel untuk menetukan
kewajiban untuk membayar apakah perusahaan mempunyai
utang wesel. kewajiban untuk membayar.

EKUITAS PEMILIK

Ada perbedaan penting antara pengauditan ekuitas pemilik pada perseroan public dengan
perseroan tertutup. Pada perusahaan perseroan tertutup yang pemegang sahamnya biasanya
hanya sedikit, transaksi yang menyangkut akun modal selama satu periode jarang sekali
terjadi.

Sebaliknya dalam perusahaan public, verifikasi ekuitas pemilik jauh lebih kompleks karena
perusahaan memiliki pemegang saham yang banyak dan sering terjadi perubahan idividu
yang memagang saham.

PENGENDALIAN INTERNAL

Sejunlah pengendalian internal penting sekali bagi ekuitas pemilik. Dibawah ini akan kita
bahas beberapa diantaranya.

Otoritas Transaksi Secara Tepat

Berikut adalah sejumlah transaksi yang biasnya memerlukan otoritas khusus:

 Peneribitan Modal Saham. Pengotoritasan meliputi jenis ekuitas yang diterbitkan,


jumlah saham yang akan diterbitkan, nilai pari saham, preferensi saham yang bukan
saham biasa dan tanggal penerbitan.
 Pembelian Kembali Modal Saham. Pembelian kembali saham biasa atau saham
preferen , saat pembelian kembali, dan jumlah yang harus dibayar untuk saham-saham
tersebut harus mendapat otorisasi dari dewan komisaris.
 Pengumuman Deviden. Dewan komisaris harus mengotorisasi bentuk dividen, jumlah
debiden per lembar saham, dan tanggal pencatatan dan tanggal pembayaran dividen.

Pembukuan dan Pemisahan Tugas yang Tepat

Apabila perushaan menagani sendiri catatan transaksi saham dan saham yang beredar,
pengendalian internal harus memadai untuk memastikan bahwa:
 Pemegang saham sesungguhnya diakui dalam catatan perusahaan.
 Jumlah dividen yang benar dibayarkan kepada pemegang yang memiliki saham
perusahaan pada tanggal pencatatan dividen.
 Potensi terjadinya kecurangan aset diminimalkan.

Penugasan personal yang tepat, prosedur pembukuan yang memadai, dan verifikasi informasi
dalam catatan internal secara independen adalah pengendalian penting untuk tujuan ini.

Sebagai cara untuk mengawasi modal saham, banyak perusahaan menyelenggarakan buku
sertifikat saham dan master file modal saham para pemegang saham. Catatan sertifikat saham
mencatat saham yang diterbitkan dan saham yang dibeli kembali sepanjang perjalanan
perusahaan.

Master file modal saham para pemegang saham adalah catatan saham beredar pada suatu saat
tertentu. Master file berfungsi sebagai pengecheck ketelitian catatan sertfikat saham dan saldo
modal saham biasa dibuku besar. Selain itu master file ini juga berguna sebagai dasar untuk
pembayaran dividen.

Pengendalian internal yang memengaruhi pembayaran dividen meliputi:

 Check untuk pembayaran dividen hendaknya disiapkan berdasarkan catatn sertifikat


saham oleh seseorang yang tidak bertanggung-jawab atas catatan modal saham.
 Setelah chek disiapkan, selanjutnya dilakukan verifikasi independen tentang nama
pemegang saham dan jumlah rupiah yang tertulis pada check serta rekonsiliasi jumlah
total check untuk pembayaran dividen dengan total dividen yang diotorisasi dalam
notulen rapat.
 Sebaiknya diselenggarakan akun imprest dividen yang terpisah untuk mencegah
pembayaran dividen yang lebih besar daripada jumlah yang diotoisasi.

Registrasi Independen dan Agen Transfer Saham

Tanggung jawab registrasi independen adalah memastiakan bahwa saham diterbitkan


perusahaan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam anggaran dasar perusahaan
setelah mendapat otorisasi dari dewan komisaris. Apabila terjadi perubahan dalam pemilik
saham, registar bertanggung jawab untuk menadatangani semua sertifikat saham baru yang
diterbitkan dan memastikan bahwa sertifikat saham yang lama telah diterima dan dinyatakan
tidak berlaku.
Banyak perseroan besar juga menggunakan jasa agen transfer saham untuk menyelenggrakan
pecatatn saham, termasuk mendokumentasikan perpindahan (transfer) pemilik saham.

PENGAUDITAN MODAL SAHAM DAN AGIO SAHAM

Empat hal yang menjadi perhatian utama auditor dalam pengauditan modal saham dan agio
saham:

1. Transaksi yang terjadi telah dibukukan (tujuan transaksi-kelengkapan)


2. Transaksi modal saham terbukukan sungguh-sungguh terjadi dan telah dicatat dengan
tepat (tujuan audit transaksi-keterjadian dan ketelitian)
3. Modal saham telah dicatat dengan akurat (tujuan audit saldo- ketelitian)
4. Modal saham telah disajikan dan diungkapkan dengan tepat (keempat tujuan
penyajian dan pengungkapan)

Dua hal pertama menyangkut pengujian pengendalian dan substantive golongan transaksi,
sedangkan dua hal berikutnya menyangkut pengujian detail saldo dan pengungkapan yang
bersangkutan.

Transaksi yang Telah Terjadi Dibukukan

Tujuan ini dapat dengan mudah dicapai apabila perusahaan klien mengguunakan registrasi
independen atau agen transfer. Auditor bisa menggirimkan konfirmasi kepada mereka untuk
menanyakan transaksi apa yang telah terjadi dan keakuratan transaksi yang ada, dan
kemudian memastikan apakah semua transaksi telah terjadi.

Transaksi Modal Saham Terbukukan Sungguh-Sungguh Terjadi dan Dicatat Dengan


Tepat

Pengujian yang eksentif dibutuhkan untuk transaksi-transaksi yang menyangkut penerbitan


modal saham. Tujuan transaksi keberadaan biasanya dapat diuji dengan memeriksa otorisasi
sebgaimana tercantum dalam notulen rapat dewan komisaris. Auditor memeriksa keakuratan
catatan transaksi modal saham yang dilakukan secara tunai dengan cara mengirim konfirmasi
kepada agen transfer dan menelusur jumlah transaksi yang tercatat di pembukuan ke
penerimaan kas.
Modal Saham Dibukukan Dengan Tepat

Auditor memeriksa saldo akhir dalam akun modal saham dengan pertama-tama menentukan
jumlah saham yang beredar pada tanggal neraca. Konfirmasi dari agen transfer adalah cara
paling sederhana untuk mendapatkan informasi ini. Apabila tidak terdapa agen transfer,
auditor harus mengandalkan pada catatan saham yang ada dan akuntansi untuk semua saham
yang beredar dalam catatan sertifikat saham, memeriksa sertifikat saham yang sudah tidak
berlaku lagi, dan menghitung sertifikat yang masih kosong.

Modal Saham Disajikan dan Diungkapkan dengan Tepat

Sumber informnasi terpenting untuk menentukan apakah keempat tujuan penyajian dan
pengungkapan untuk aktivitas modal saham telah terpenuhi adalah anggaran dasar
perusahaan, notulen rapat dewan komisaris, dan analisis auditor tentang transaksi modal
saham. Auditor harus memastikan bahwa setiap golongan saham telah dideskripsikan dengan
tepat termasuk jumlah saham yang diterbitkan dan semua hak yang melekat pada setiap
golongan saham. Auditor juga harus memeriksa ketetapan penyajian dan pengungkapan opsi
saham, waran saham, dan sekuritas bisa dikonversi dengan memeriksa dokumen-dokumen
atau bukti-bukti lain yang memuat kesepakatan yang bersangkutan.

PENGAUDITAN DIVIDEN

Titik berat pengauditan dividen adalah pada transaksi dividen, bukan pada saldo akhir,
kecuali apabila terdapat utang dividen. Tujuan terpenting, termasuk yang berkaitan dengan
utang dividen, adalah :

1. Dividen terbukukan sungguh-sungguh terjadi (keterjadian)


2. Dividen yang ada telah dicatat (kelengkapan)
3. Dividen telah dicatat dengan akurat (ketelitian)
4. Dividen dibayarkan kepada pemegang saham yang ada/ yang berhak (keterjadian)
5. Utang dividen telah dicatat (kelengkapan)
6. Utang dividen telah dicatat dengan akurat (ketelitian)

PENGAUDITAN LABA DITAHAN

Untuk memulai pengauditan atas laba ditahan, auditor pertama-tama menganalisis laba
ditahan selama periode yang diaudit. Skedul audit yang menunjukkan analisis, biasanya
merupakan bagian dari arsip permanen, mencakup deskripsi setiap transaksi yang
mempengaruhi akun ini.

Untuk mengaudit pengkreditan atas laba ditahan untuk laba bersih yang diperoleh selama
tahun yang diaudit, auditor hanya perlu menelusuri ayat jurnal dalam laba ditahan ke angka
laba bersih yang tercantum dalam laporan laba rugi.

Dalam mengaudit pendebatan dan pengkreditan atas laba ditahan, selain yang disebabkan
oleh laba bersih dan dividen, auditor harus memastikan apakah transaksi-transaksi telah
dimasukkan

Vous aimerez peut-être aussi