Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DI SUSUN OLEH
HERI SANDI
17111024120026
DI SUSUN OLEH
Heri Sandi
17111024120026
1
2
3
Analysis of Nursing Clinic Practices in Hypertension Patients with
Intervention Innovation of Dzikir Therapy and Lemona Aromaterapy for
Decrease Level of Animals in Emergency Installation Room Rsud A. Wahab
Sjahranie Samarinda in 2018
Abstract
Background: Data Riskesdas mention hypertension as the cause of death number 3 after Stroke
and tuberculosis, the number reached 6.8% of the proportion of causes of death at all ages in
Indonesia. This is actually Based on data from Riskesdas R & D Ministry of Health (2013),
hypertension in Indonesia is a health problem with a high prevalence of 25.8%. The highest
prevalence in Bangka Belitung (30.9%), followed by South Kalimantan (30.8%), East Kalimantan
(29.6%), West Java (29.4%) and Gorontalo (29.4%) (Kemenkes RI, 2014).
Objective: Analysis of this problem is to analyze anxiety level on hypertension client with
innovation of dzikir and lemon aromatherapy intervention in RSUD emergency room RSUD
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
The method of nursing analysis used is to provide therapy dhikir and lemon aromather on the
client with anxiety. The number of respondents in the nursing emergency nursing analysis were 3
patients who came to the ER with hypertensive medical diagnosis, the time of analysis was done
on 28 June 2018 until 11 July 2018 at RSUD Abdul Wabah Sjahranie Samarinda East Kalimantan.
Based on the results of the independent nurses' self-analysis, conducted on three patients with the
same diagnosis of hypertension, fully aware and able to communicate cooperatively with the
nurse, it can be proved that the nurse's independent actions can be collaborated with medical
pharmacological measures to be carried out jointly for healing patients, especially decreased
anxiety in clients with hypertension. The average difference in decreased anxiety of hypertensive
patients before being given therapy and after therapy is 4.6 means there is influence of dhikr
therapy and aroma therapy to anxiety patients with hypertension.
1
Student Profession Study Program Ners Muhammadiyah University of East Kalimantan,
Indonesia
2
Supervisor of Muhammadiyah University of East Kalimantan
4
Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada Pasien Hipertensi dengan
Intervensi Inovasi Terapi Dzikir dan Aromaterapi Lemon untuk
Penurunan Tingkat Kecemasan di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD
A.Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2018
Intisari
Latar belakang : Data Riskesdas menyebutkan hipertensi sebagai penyebab kematian
nomor 3 setelah Stroke dan tuberkulosis, jumlahnya mencapai 6,8% dari proporsi
penyebab kematian pada semua umur di Indonesia. Hal ini sebenarnya Berdasarkan data
dari Riskesdas Litbang Depkes (2013), hipertensi di Indonesia merupakan masalah
kesehatan dengan prevalensi yang tinggi yaitu sebesar 25,8%. Prevalensi tertinggi di
Bangka Belitung (30,9%), diikuti Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur
(29,6%), Jawa Barat (29,4%), dan Gorontalo (29,4%) ( Kemenkes RI, 2014 ).
Tujuan : Analisis masalah ini adalah untuk menganalisisi tingkat kecemasan pada klien
hipertensi dengan inovasi intervensi dzikir dan aromaterapi lemon di ruang instalasi
gawat darurat RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Metode analisis keperawatan yang digunakan adalah dengan memberikan terapi dzikir
dan aromaterai lemon pada klien dengan kecemasan. Jumlah responden dalam analisis
keperawatan kegawat daruratan ini adalah 3 pasien yang datang ke IGD dengan diagnose
medis hipertensi , waktu analisis dilakukan pada tanggal 28 juni 2018 sampai dengan 11
juli 2018 di RSUD Abdul Wabah Sjahranie Samarinda Kalimantan Timur.
Berdasarkan hasil analisis tindakan mandiri perawat, yang dilakukan terhadap tiga pasien
dengan diagnosa yang sama yaitu hipertensi, sadar penuh serta mampu diajak
berkomunikasi secara kooperatif dengan perawat, dapat dibuktikan bahwa tindakan
mandiri perawat bisa dikolaborasikan dengan tindakan farmakologi medis untuk
dilakukan secara bersama-sama bagi kesembuhan pasien, khususnya penurunan
kecemasan pada klien dengan hipertensi. Rata-rata perbedaan terjadi penurunan
kecemasan pasien hipertensi sebelum diberikan terapi dan setelah diberikan terapi adalah
4.6 berarti ada pengaruh pemberian terapi dzikir dan aroma terapi terhadap kecemasan
pasien dengan hipertensi.
1
Mahasiswa Program Studi Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur,
Indonesia
2
Dosen Pembimbing Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
peningkatan tekanan darah diatas normal dalam jangka waktu yang lama.
yang sudah diobati tetapi tekanan darah belum mencapai target, serta
pasien hipertensi.
akan meningkat menjadi 29,2% ditahun 2.025 dari 172 juta mengindap
penyakit hipertensi 333 juta berada di negara maju dan 639 sisanya berada
6
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, Prevalensi hipertensi di Indonesia
mencapai 37,7% dari populasi pada usia 18 tahun keatas dimana wanita
berisiko lebih tinggi dari pada laki-laki. Dari jumlah itu, 60% penderita
umur di Indonesia.
ruang IGD memiliki riwayat hipertensi yang cukup lama berkisar antara 3
kemudian berpengaruh pada organ yang lain, seperti stroke untuk otak atau
jantung dan otot jantung. Penyakit ini menjadi salah satu masalah utama
(Ardiansyah, 2012)
7
Insiden hipertensi makin meningkat dengan meningkatnya usia. Dalam
karena penurunan gaya hidup sehat. Bahkan, sembilan dari sepuluh orang
berada pada risiko terkena hipertensi setelah usia 50 tahun (Stanley, 2007).
sebanyak 79 orang dan bulan Mei 69 orang. Rata rata pasien hipertensi
8
darah yang kembali ke jantung lebih banyak (Muttaqin, 2009). Apabila
hal tersebut terjadi terus menerus maka otot jantung akan menebal
dalam aliran darah menyebabkan tubuh menarik lebih banyak air dalam
darah. Hal ini yang menyebabkan tekanan pada dinding pembuluh darah
bisa muncul sendiri atau bergabung dengan gejala-gejala lain dari berbagai
9
Dalam sebuah penelitian yang diteliti oleh Mohammad Judha(2018)
sebagian besar berada pada kategori lanjut usia 66.7% dan mayoritas
aroma terapi lemon rata-rata skor kecemasan yaitu 16.28 dan setelah
pemberian aroma lemon 11.67. hasil analisis diperoleh selisih pa;ing tinggi
pada hari ketiga dan kelima yaitu 0.89 dengan p-value adalah 0.000.
lemon terhadap kecemasan pada lansia di unit pelayanan lanjut usia Budi
Dharma.
10
design. Skala kecemasan yang digunakan adalah skala HARS yang sudah
ada dengan reliabilitas dan validitas sebesar 0.93 dan 0.97. hipotesis
lebih rendah dari pada kelmpok yang tidak diberi terapi relaksasi zikir.
sistem kardiovaskuler.
11
B. Perumusan Masalah
pasien hipertensi dengan intervensi inovasi dzikir dan aaroma terapi lemon
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2018.
12
Diruang instalasi Gawat Darurat RSUD Abdul Wahab Sjahranie
2018.
D. Manfaat Penulisan
13
Dapat menambah pengetahuan tentang serta sebagai dasar
teknik non farmakologi yaitu dengan Relaksasi dzikir dan aroma terapi
lemon.
lemon.
5. Praktis
care.
b. Institusi pendidikan
14
murah tindakan terapi komplementer ini juga non farmakologi
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Hipertensi
tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg tekanan darah orang tua
yang menjadi penyebab naiknya tekanan darah pada usia tua antara
dikenalkan oleh darah pada pembuluh arteri ketika darah dipompa oleh
(Herlambang, 2013).
2. Etiologi
transport Na.
c. Stress Lingkungan.
dan stress.
17
b. Hipertensi Sekunder
e. Faktor keturunan
18
2) Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )
4) Kebiasaan hidup
adalah :
3. Stress
4. Merokok
5. Minum alcohol
1) Ginjal
2) Glomerulonefritis
3) Pielonefritis
5) Tumor
6) Vascular
7) Aterosklerosis
8) Hiperplasia
9) Trombosis
10) Aneurisma
12) Vaskulitis
19
13) Kelainan endokrin
15) Hipertiroidisme
16) Hipotiroidisme
17) Saraf
18) Stroke
19) Ensepalitis
20) SGB
23) Kortikostroid
3. Klasifikasi
Manifestasi Klinik
1. Tekanan darah normal yaitu bila sistolik kurang atau sama dengan 140
3. Tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik lebih besar atau
sama dengan 160 mmHg dan diastolik lebih besar atau sama dengan
95mmHg.
Treatment of Hipertension:
20
1. Diastolik
a. Hipertensi Emergensi
21
target yang progresif dan di perlukan tindakan penurunan TD yg
b. Hipertensi urgensi
sampai hari).
yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah
22
Menurut Rokhaeni ( 2001 ), manifestasi klinis beberapa pasien
Kesadaran menurun
b. Sakit kepala
c. Pusing / migraine
f. Sukar tidur
h. Nokturia
i. Azotemia
2. Komplikasi
a. Otak
2. Perdarahan
b. Ginjal
23
3. Gagal ginjal
c.Jantung
1. Membesar
3 Cepat lelah
4 Gagal jantung
3. Pemeriksaan penunjang
diuretik.
menyebabkan hipertensi
24
7. Pemeriksaan tiroid :Hipertiroidisme dapat menimbulkan
primer (penyebab)
hipertensi
11. Foto dada: apakah ada oedema paru (dapat ditunggu setelah
25
4. Menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi: Spinal
klinis pasien
4. Penatalaksanaan
2. Diet
5. Menghentikan merokok
6. Latihan Fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang
mempunyai empat prinsip yaitu: Macam olah raga yaitu isotonis dan
Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik
26
atau 72-87 % dari denyut nadi maksimal yang disebut zona latihan.
perminggu
7. Edukasi Psikologis
8. Tehnik Biofeedback
10 Tehnik relaksasi
27
Pengobatan standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli
Pengobatannya meliputi :
a. Step 1
inhibitor
b. Step 2
vasodilator
pendidikan kesehatan.
28
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam interaksi pasien
darahnya di rumah
29
1) Edukasi
Cara Pencegahan
1. Pencegahan Primer
Faktor resiko hipertensi antara lain: tekanan darah diatas rata-rata, adanya
a. Mengatur diet agar berat badan tetap ideal juga untuk menjaga agar
2. Pencegahan sekunder
pencegahan primer.
dikontrol.
. Edukasi Psikologis
1) Tehnik Biofeedback
30
Biofeedback adalah suatu tehnik yang dipakai untuk menunjukkan
lebih lanjut.
memperburuk hipertensi.
31
1. Keaktifan penderita dalam pengendalian tekanan darah.
Diit Hipertensi
1) Sumber kalori
Beras,tales,kentang,macaroni,mie,bihun,tepung-tepungan, gula.
ayam,telur bebek paling banyak satu butir sehari, susu tanpa lemak.
4) Sumber lemak
5) Sayuran
32
6) Buah-buahan
terbatas.
8) Bumbu
9) Minuman
33
Perjalanan dari penyakit hipertensi
Spasme
Respon RAA arteroid
Fatigue Penurunan
curahjantung
Gambar 2.1
Interolerai
aktifitas
34
1. Komplikasi
2010) :
a. Stroke
b. Serangan jantung
35
adalah penderita hipertensi merasakan nyeri dada, sesak
c. Edema paru
d. Gagal Ginjal
36
mampu lagi mempertahankan metabolisme dan
tidak bisa tidur. Selain itu gejala tersebut sering kali diikuti
sampah darah.
e. Kebutaan
37
f. Pendengaran menurun
B. Kecemasan
a. Pengertian
sangat besar dalam menggerakkan sesuatu tingkah laku, baik tingkah laku
38
pernyataan, penampilan, penjelmaan dari pertahanan terhadap kecemasan
bahwa kecemasan adalah suatu perasaan takut atau perasaan khawatir pada
situasi atau kondisi tertentu yang sangat atau dapat mengancam di mana
b. Gejala-gejala kecemasan
antara lain :
1) Ada saja hal-hal yang sangat mencemaskan hati, hampir setiap kejadian
2) Adanya emosi-emosi yang kuat dan sangat tidak stabil. Suka marah dan
c. Penyebab Kecemasan
39
1) Lingkungan
bagaimana cara berfikir individu tentang diri sendiri maupun orang lain.
personal ini, terutama jika dirinya menekan rasa marah atau frustasi dalam
3) Sebab-sebab fisik
misalnya kehamilan, semasa remaja dan seaktu pulih dari suatu penyakit.
kecemasan yaitu :
1) Rasa cemas yang timbul akibat melihat adanya suatu bahaya yang dapat
40
3) Kecemasan yang berupa penyakit dan terlihat dalam beberapa bentuk.
Kecemasan ini disebabkan oleh hal yang tidak jelas dan tidak
kepribadian penderitanya.
d. Jenis-Jenis Kecemasan
kecemasan yaitu :
(1)Kecemasan Rasional
ini dianggap sebagai suatu unsur pokok yang memang normal dari
(2)Kecemasan Irasional
(3)Kecemaan Fundumental
siapa dirinya untuk apa hidupnya, dan akan kemanakah kelak hidupnya
41
(a) Kecemasan ringan
dapat belajar dengan baik, motivasi meningkat, dan tingkah laku sesuai
situasi.
(b)Kecemasan sedang
Pada tingkat ini individu hanya fokus pada urusan yang akan
sehingga apa yang dilihat, didengar dan dirasakan menjadi sempit. Pada
tingkat ini individu akan lebih focus pada sumber kecemasan yang
menangis.
42
(c) Kecemasan berat
rasakan dan tidak berpikir lagi tentang hal lain. Semua prilaku yang
sakit kepala, mual, tidak dapat tidur, sering BAK, diare, palpitasi, tidak
(d) Panik
C. Konsep dzikir
1. Pengertian dzikir
lisan (ucapan) dengan hati atau anggota badan. Dzikir lisan yaitu
43
memuji Allah dengan ucapan-ucapan tasbih, tahmid, dan lain-lain.
yang lebih khusus, dzikrullah adalah perintah allah dan rasul-nya, dan
secara rutin, biasa disebut wirid. Dan diamalan ini termasuk ibadah
Allah surat Ali Imron ayat 41 yang artinya: “berkata Zakariya: berilah
44
tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah diwaktu perang dan
pagi hari”.
merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara,
yang lalai”.
pada proses berfikir yang tak ada ujung pangkalnya yang terus
berlangsung dan kita akan memusatkan perhatian pada suatu titik. Hati
45
dilakuakan dengan niat karena Allah, termasuk dalam lingkup
pengertian dzikir.
a. Bacaan Tahlil
“lailaha illaulah”
melainkan Allah.”
b. Bacaan Tasbih
Artinya: “ maha suci Allah, segala puji hanya bagi Allah,tidak ada
c. Bacaan tahmid
“Alhamdulilahirabbil alamin”
Artinya: “segala puji hanya bagi Allah Tuhan seluruh sekalian alam”
d. Bacaan Takbir
“ Allahu Akbar”
46
Artinya : Allah maha besar”
e. Bacaan istigfar
“astagfirullahal Adzim”
bentuk penggunaan asma Allah baik dengan getaran hati maupun lisan
2. Hikmah berdzikir
47
dekat kepada Allah). Adapun keutamaan dan manfaat dzikir antara
lain:
menghilangkan dosa.
48
Kecemasan yang dirasakan akan menghilang sedikit-
hidup dan mati sakit dan sembuh. Artinya dengan berdzikir kita
Allah.
D. Konsep Aromaterapi
1. Pengertian
Koensoemadiyah, 2009).
49
penenang kimia alami yang akan merangsang neurokimia otak. Bau
2. Minyak lemon
a. Pengertian
Minyak lemon merupakan minyak atsiri yang diekstrak dari
pucat, segar, ringan dan berbau jeruk tajam seperti buah segar yang
Dalam prawatan kulit minyak atsiri lemon sangat cocok untuk kulit
50
berminyak. Namun, harus hati-hati dalam penggunaan bila dipakai
2013).
dari minyak astiri suatu bahan tumbuhan telah terbukti pula dapat
mengurangi rasa anti cemas, dan anti depresi. Hasil penelitian ini
bahwa dosis limonea menghasilkan efek anti cemas, anti stres dan
menfokuskan fikiran.
51
c. Cara penggunaan roma terapi
1. Inhalasi
Sulistiawaty, 2009)
kapas, kemudian hirep 5-10 menit. Dapat juga tissue atau kapas
b. Steam
Tambahkan 1-5 tetes minyak esensial dalam alat steam yang telah
52
E. Konsep Dasar Asuhan keperawatan
1. Pengkajian
1. Pengkajian Keperawatan
53
keperawatan. Diperoleh data dan informasi mengenai masalah
2) Analisa data
pengetahuan.
3) Perumusan masalah
ada juga yang tidak dan lebih mem an tindakan medis. Selanjutnya
keperawatan.
2. Diagnosa keperawatan
respon manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu
54
dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan
a. Aktual : menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik
yang ditemukan.
lakukan intervensi.
3. Perencanaan Keperawatan
pasien beralih dari status kesehatan saat ini kestatus kesehatan yang di
55
dinas. Rencana perawatan tertulis juga mencakup kebutuhan pasien jangka
Hasil
efektif Kepatenan Jalan Napas. 1.1 Buka jalan napas, menggunakan tehnik
5. kelelahan d. Kemampuan untuk 1.7 Anjurkan bernapas dalam dan pelan; dan
(2) Penyimpangan yang 1.10 Auskultasi suara napas, tidak ada area
56
penyimpangan dari rentang 1.14 Atur terapi aerosol
Ventilasi forceps
d. Suara perkusi
substasial dari rentang 1.26 Monitor tekanan ventilator dan suara napas
(5)Tidak ada
status pernapasan
57
1.31 Monitor tekanan darah setelah pemberian
i. Tekanan nadi
j. Kedalaman inspirasi
(1)Penyimpangan berat
(2)Penyimpangan yang
normal
(3)Penyimpangan sedang
(4)Penyimpangan ringan
(5)Tidak ada
normal
58
2 Resiko penurunan Setelah dilakukan tindakan NIC : Pengaturan Hemodinamik
Capillary refill (5) 3.4 tentukan status perfusi (yaitu, apakah pasien
Kekuatan nadi
brakialis kanan/kiri
Kekuatan nadi
femoralis kanan/kiri
1: deviasi berat
3: deviasi sedang
59
4: deviasi ringan
kadar glukosa keperawatan selama 1x6 1.1 Monitor tanda dan gejala hiperglikemia:
darah jam risiko ketidakstabilan poliuri, poli dipsi, poli phagia, kelemahan,
Definisi: Risiko kadar glukosa darah lesu, malaise, pandangan kabur dan sakit
kadar glukosaatau kriteria hasil : 1.2 Monitor urine keton jika ada indikasi
gula darah dari a. Melepaskan konsep 1.3 Monitor ABG, elektrolit dan level
Faktor risiko: sebelumnya 1.4 Monitor TD otostatik dan nadi jika ada
manajemen diri secara positif 1.7 Monitor status cairan (intake dan output)
2. Tingkat kesehatan 1.11 Konsultasi dokter jika ada tanda dan gejala
4. Pemantauan g. Keadaan tenang dan 1.13 Beri oral higiene jika perlu
60
5. Kurangpene i. Membuat keputusan ada peningkatan kadar gula darah
rimaan tentang kesehatan 1.16 Batasi latihan ketika gula darah >250
tindakan) 5= selalu
ajemen Blood glucose level 1.22 Identifikasi pasien yang berisiko terkena
61
fisik management kesulitan berkonsentrasi, kesulitan
periode b. Tanda dan gejala 1.26 Berikan karbohidrat sederhana jika ada
n c. Peran diit dalam 1.27 Beri karbohidrat kompleks dan protein jika
n berat d. Strategi untuk patuh 1.29 Hubungi pelayanan gawat darurat jika
16. Penurunan e. Peran latihan dalam 1.30 Beri glukosa per IV jika ada indikasi
berat badan mengontrol gula 1.31 Pertahankan jalan napas pasien jika perlu
62
kadar gula darah yang normal
dalam rentang
63
1= tidak tahu yang tepat atau diindikasikan
tepat.
berhubungan Setelah dilakukan tindakan 2.1 Monitor tanda dan gejala ketidak
mekanisme jam kekurangan volume 2.2 Perbaiki laporan intake dan output secara
5) keseimbangan elektrolit
64
selama 24 jam (skala 2.11 Beri terapi IV dengan tepat
4 5) terapi elektrolik
4 5) tambahan
Indikator : tepat
c. Intake cairan (skala : 2.23 Tentukan jumlah, tipe intake cairan, dan
1 2 3 4 5) kebiasaan eliminasi
1 2 3 4 5) ketidakseimbangan cairan
(skala : 1 2 3 4 5) kekeringan
f. Fungsi kognitif (skala 2.26 Monitor serum dan urin elektrolit dengan
: 1 2 3 4 5) tepat
65
2.28 Monitor tekanan darah, nadi, dan
pernafasan
tepat
Mampu mengontrol 1.3. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
mencari bantuan) 1.6. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
berkurang dengan
menggunakan
66
frekuensi dan tanda 1.8. Berikan analgetik untuk mengurangi
nyeri) nyeri:.............
gangguan tidur
67
beraktivitas lakukan, bukan pada defisit
h. Menemukan kegiatan
(jarak) melangkah
k. Toleransi menaiki
tangga
l. Kenaikan
Kekuatan tubuh
mobilotas fisik Mobility Level 2.1. Monitoring vital sign sebelm/sesudah latihan
berhubungan Self care : ADLs dan lihat respon pasien saat latihan
dengan penurunan Transfer performance 2.2. Konsultasikan dengan terapi fisik tentang
kekuatan otot Setelah dilakukan tindakan rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan
keperawatan selama 1x8 2.3. Bantu klien untuk menggunakan tongkat saat
68
fisik teratasi dengan 2.4. Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain
berpindah
Memperagakan
untuk mobilisasi
(walker)
dengan krisis Setelah dilakukan asuhan 3.2 Nyatakan dengan jelas harapan terhadap
kecemasan klien teratasi 3.3 Jelaskan semua prosedur dan apa yang
69
menunjukkan tehnik
berkurangnya
kecemasan
70
BAB III
BAB IV
ANALISA SITUASI
SILAHKAN KUNJUNGI
PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KALIMANTAN TIMUR
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
dan rendah.
144
hipertensiterjadi penurunan tingkat kecemasan dalam darah sebesar 4.6
responden terdiri sebagian besar berada pada kategori lanjut usia dan
pemberian aroma terapi lemon rata-rata skor kecemasan 16.28 dan setelah
terhadap kecemasan.
relaksasi dzikir dan aroma terapi lemon dapat dijadikan pengobatan non
144
keperawatan dengan dasar ilmu yang sepadan dengan medis sehingga
bekerja.
A. Saran
Bidang keperawatan
ini.
Bidang Diklit
Perawat
144
Daftar Pustaka
Bustan, N. 2007. Epidemologi Penyakit Tidak Menular Jakarta, Pt. Rineka Cipta
Faruq, Zakiah (2004). Islam dan Kesehatan Mental Pokok- Pokok Keimanan,
Lovastatin, kohlmeir. 2005. Penyakit jantung Dan tekanan darah tinggi, Prestasi
Pustakaraya.
Price & wilson. (2005). Patofisiologi konsep dasar penyakit. Jakarta : EGC.
144
Rokhaaeni, H., dkk. (2001). Buku ajar keperawatan kardiovaskular. Jakarta:
bidang pendidikan dan penelitian pusat kesehatan jantung dan pembuluh
darah nasional harapan kita.
Smeltzer & Bare (2001), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Vol.2
Diabetes, Jakarta : Egc.
Smeltzer, Suzane C. (2006), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddart Edisi 8, Jakarta : Egc
Stuart & Laraia. (2005). Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi 5 . Jakarta: Egc
Sulistyawaty, (2009). Gambaran penerapan diagnosis Nanda Nic dan Noc. JIK
vol 02, fakultas kedokteran UGM, Yogyakarta.
144