Vous êtes sur la page 1sur 13

MAKALAH PENYEHATAN AIR - A

Tentang
(Hubungan Air dengan Kesehatan)
“Waterborne Disease, Water Based Disease, Water Washed Disease, Water Related Insect
Vector”

DI SUSUN OLEH :
FITRIYANI
DEDE FITRIANI SANI
RAHMA FAHIRA
SRI LESTARI ISLAMIATI

PRODI : D3KEBIDANAN
KELAS : 1 A

STIKes KARSA HUSADA GARUT


TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Berkat dan

Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik tentang Hubungan Air

dengan Kesehatan.

Tujuan pembuatan makalah ini untuk memenuhi kriteria penilaian tugas kuliah

Penyehatan Air “A”.Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat membantu pembaca serta

pelajar-pelajar sebagai tolak ukur bagaimana kita dapat mengetahui tentang Dampak dari

masalah kesehatan yang berhubungan dengan air yang ada di lingkungan sekitar kita.

Mungkin Makalah ini masih jauh menuju kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan

kritikan dari pembaca saya harapkan, guna memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini

dikemudian hari.

Garut, 07 November 2017

PENYUSUN
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………........1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...1

C. Tujuan ………………………………………………...…………….............2

BAB II PEMBAHASAN

A. Waterborne Disease……………………………………………………….....3

B. Water Based Disease…………………………………………..…………....5

C. Water Washed Disease……………………………………………………...7

D. Water Related Insect Vector………………………………………………...9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………..…………………..11

B. Saran……………………………………………………………………….11

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kehidupan manusia dapat berlangsung hanya bila kebutuhan air secara kualitatif dan

kuantitatif dapat dipenuhi. Penggunaan air yang tidak memenuhi persyaratan dapat

menimbulkan terjadinya gangguan kesehatan (Ricki. M. Mulia, 2005). Gangguan kesehatan

tersebut dapat berupa penyakit menular (PM) maupun penyakit tidak menular (PTM).Penyakit

menular umumnya disebabkan oleh makhluk hidup; sedangkan penyakit tidak menular umumnya

bukan disebabkan oleh makhluk hidup.Beberapa penyakit yang ditularkan melalui air ini di

dalam penularannya terkadang membutuhkan hospes, biasa disebut sebagai aquatic host. Hospes

akuatik tersebut berdasarkan sifat multiplikasinya dalam air terbagi menjadi dua, yaitu: Water

multiplied (Skistosomiasis, Disebabkan oleh vektor keong), dan Not multiplied (Penyakit cacing

Guinea dan fish tape worm, Disebabkan oleh vektor cyclop).

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Waterborne Diseases ?

2. Apa yang dimaksud dengan Water Based Diseases ?

3. Apa yang dimaksud dengan Water Washed Diseases ?

4. Apa yang dimaksud dengan Water Related Insect Vector ?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui dan memahami Waterborne Diseases.

2. Untuk Mengetahui dan memahami Water Based Diseases.

3. Untuk Mengetahui dan memahami Water Washed Diseases.

4. Untuk Mengetahui dan memahami Related Insect Vector.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Waterborne Diseases

Penyakit menular yang disebarkan oleh air secara langsung diantara masyarakat disebut

penyakit bawaan air (waterborne diseases). Hal ini dapat terjadi karena air merupakan media

yang baik tempat bersarangnya bibit penyakit/agent. Dalam mekanisme ini, kuman patogen

dalam air yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia ditularkan kepada manusia melalui

mulut atau sistem pencernaan. Menurut Center for Disease Control and Prevention dikatakan

bahwa setiap tahunnya diperkirakan terjadi empat juta lebih kasus kejadian diare. Penyakit ini

adalah suatu penyakit bawaan air yang mengakibatkan kematian sekitar dua juta orang, terutama

pada anak-anak.Itu hanya kematian akibat diare saja. Belum termasuk berbagao penyakit bawaan

air (Waterborne disease) lainnya. Menurut slamet (2002) beberapa penyakit bawaan air yang

sering ditemukan di Indonesia diantaranya:

1. Cholera adalah penyakit usus halus yang akut dan berat. Penyakit Cholera disebabkan oleh

bakteri Vibrio cholerae. Masa tunasnya berkisar beberapa jam sampai beberapa hari. Gejala

utamanya adalah muntaber, dehidrasi dan kolaps.Gejala khasnya adalah tinja yang menyerupai

air cucian beras.

2. Typhus abdominalis juga merupakan penyakit yang menyerang usus halus dan

penyebabnya adalah bakteri Salmonella typi. Gejala utamanya adalah panas yang terus menerus

dengan taraf kesadaran yang menurun, terjadi 1-3 minggu (rata-rata 2 minggu) setelah

infeksi.Salmonella typi tumbuh dalam suasana yang cocok bagi dirinya yaitu usus manusia dan

hewan berdarah panas. Namun bila tinja seseorang yang sakit mengandung bakteri tersebut

masuk ke badan air maka bakteri ini tetap hidup beberapa hari sebelum mati,. Bila air tersebut
diminum oleh manusia maka Salmonella typi tersebut akan masuk lagi ke usus manusia dan akan

berkembang hingga dapat menyebabkan penyakit. Jadi air berfungsi sebagai media penyebar

penyakit.

3. Hepatitis A disebabkan oleh virus Hepatitis A. gejala utam adalah demam akut, dengan

perasaan mual dan muntah, hati membengkak, dan sklera mata menjadi kuning oleh karena itu

orang awam menyebut Hepatitis ini sebagai penyakit kuning.

4. Dysentry Amoeba disebabkan oleh protozoa bernama Entamoeba hystolytica.Gejala

utamanya adalah tinja yang tercampur dengandarah dan lendir.

Ada beberapa penyakit bawaan air dan penyebabnya

Penyebab Penyakit

Rota virus Diare, terutama pada anak

Virus Virus Hepatitis A Hepatitis A

Virus Poliomyelitis Poliomyelitis

Vibrio cholera Cholera

Bakteri Escherichia coli Diare/ disentri

Salmonella typi Typhus abdominale

Salmonella paratyphi Paratyphus

Shigella dysenteriae Dysentri

Entaamoeba histolytica Dysentri amoeba

Protozoa Balantidia coli Balantidiasis

Giardia Lamblia Giardiasi


B. Water Based Disease

Water based disease yaitu penyakit yang ditularkan air pada orang lain melalui

persediaan air sebagai pejamu (host) perantara atau agens penyebab yang menjalani sebagian

siklus hidupnya di dalam tubuh vektor atau sebagai Intermediate host yang hidup di dalam air,

misalnya Schistosomiasis dan penyakit akibat Dracunculus medinensis.

Schistosomiasis merupakan salah satu penyakit infeksi parasit pada manusia yang

menyebab luas di dunia.Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan schistosomiasis

menempati 40% dari keseluruhan penyakit di daerah tropis.Penyebaran schistosomiasis sangat

luas di daerah tropis maupun subtropis.Diperkirakan penyakit ini menginfeksi 200-300 juta

orang pada 79 negara dan sebanyak 600 juta orang mempunyai resiko terinfeksi.Penyakit ini

menyebar dan sangat penting di Cina, Afrika, Amerika Selatan, dan Asia Tenggara. Di indonesia

schistosomiasis pada manusia hanya ditemukan didaerah dataran tinggi Lembah Napu (desa

Wuasa, Maholo, Winowanga, Alitupu, dan Watumaeta) dan Danau Lindu (desa Anca, Langko,

Tomado, dan Puroo), Sulawesi Tengah yang disebabkan oleh cacing Schistosoma japanicum

dengan induk semang antara Oncomelania hupensis lindonensis.

Penularan Schistosomiasis terjadi apabila larva serkaria yang berada dalam air

menemukan inang definitif, dengan kata lain transmisi penyakit Schistosomiasis pada manusia

terjadi apabila manusia berada pada lingkungan perairan yang sudah mengandung larva serkaria

dari Schistosoma. Telur Schistosoma dikeluarkan melalui feses manusia (S. mansoni dan S.

japanicum) atau urin (S. haematobium). Telur akan menetas di air dan berubah menjadi larva

yang disebut mirasidium yang akan menginfeksi siput sebagai inang antara. Larva selanjutnya

berkembang di dalam tubuh siput dan dikeluarkan sebagai serkaria.Larva ini dapat berenang dan
mampu untuk menembus ke dalam lapisan kulit inang defenitif.Setelah penetrasi ke dalam kulit,

serkaria mengalami perkembangan dan bermigrasi menuju hati. Setelah itu kembali bermigrasi

melalui pembuluh darah vena menuju usus besar (S. mansoni dan S. japanicum) atau vesika

urinaria (S. haematobium) dimana di sana cacing akan tumbuh menjadi dewasa, kawin, dan

bertelur. Sumber utama penularan S. haematobium adalah anak kecil terinfeksi yang buamg air

kecil di perairan, sedangkan S. mansoni dan S. japanicum sumber utamanya adalah kontaminasi

feses hewan/manusia yang terbawa air.

Infeksi Schistosoma dapat menimbulkan gejala-gejala yang bersifat umum seperti gejala

keracunan, demam, disentri, penurunan berat badan, penurunan nafsu makan, gejala saraf,

kekurusan dan lambatnya pertumbuhan pada anak-anak.Sedangkan pada penderita yang sudah

kronis dapat menimbulkan pembengkakan hati dan limpa serta sirosis hati yang umumnya

berakhir dengan kematian.

C. Water Washed Disease

Water Washed Disease, yaitu penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air untuk

pemeliharaan kebersihan perseorangan dan air bagi kebersihan alat-alat terutama alat dapur dan

alat makan. Pada mekanisme ini terdapat dua cara penularan, yaitu:

1. Infeksi melalui alat pencernaan. Dengan terjaminnya kebersihan oleh tersedianya air yang

cukup maka penularan penyakit-penyakit tertentu pada manusia dapat dikurangi. Penyakit ini

sangat dipengaruhi oleh cara penularan, diantaranya : penyakit infeksi saluran pencernaan. Salah

satu penyakit infeksi saluran pencernaan adalah diare. Penyakit diare dapat ditularkan melalui

beberapa jalur, diantaranya melalui air (Water borne) dan melalui alat-alat dapur yang dicuci

dengan air (Water washed). Contoh penyakit ini adalah cholera, thypoid dan Dysentry
basiller.Berjangkitnya penyakit ini erat kaitannya dengan ketersediaan air untuk makan, minum,

memasak dan kebersihan alat-alat makan.

2. Infeksi melalui kulit dan mata. Infeksi kulit disebabkan oleh bakteri dan jamur sering

ditemukan pada penduduk didaerah iklim tropis seperti Indonesia. Seperti penyakit skabies dan

trakhoma.

a. Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau (mite) mudah menular dari

hewan kepada manusia. Meskipun reaksi yang timbul dari penyakit ini tidak terlalu parah,

namun gejala klinik yang ditimbulkan sangat mengganggu ketenangan penderita.Penularan dari

hewan kepada manusia terjadi melalui kontak langsung (karena kedekatan) bisa juga melalui

media transmisi air, ketika kita sedang memandikan anjing atau hewan yang infektif saat itu juga

air sebagai perantara penularan.

b. Trachoma (Yunani Kuno: "mata kasar") adalah penyakit mata menular, dan penyebab

utama kebutaan menular di dunia. Secara global, 84 juta orang menderita infeksi aktif dan

hampir 8 juta orang tunanetra sebagai akibat dari penyakit ini.Secara global hasil penyakit ini

dalam cacat cukup. Bakteri ini memiliki masa inkubasi dari 5 sampai 12 hari, setelah itu

pengalaman individu yang terkena gejala konjungtivitis, atau iritasi mirip dengan "mata merah

muda." Membutakan hasil trachoma endemik dari beberapa episode reinfeksi yang

mempertahankan peradangan intens dalam konjungtiva. Tanpa reinfeksi, peradangan secara

bertahap akan mereda. Membutakan trachoma endemik terjadi di daerah dengan kebersihan

pribadi dan keluarga miskin.Banyak faktor yang tidak langsung terkait dengan keberadaan

trachoma termasuk kekurangan air, tidak adanya jamban atau toilet, kemiskinan secara umum,

lalat, dekat dengan sapi, berkerumun dan sebagainya. Namun, jalur akhir yang umum tampaknya
kehadiran wajah kotor pada anak-anak yang memfasilitasi pertukaran sering debit mata terinfeksi

dari wajah satu anak yang lain. Transmisi yang paling trachoma terjadi dalam keluarga.

D. Water Related Insect Vector

Water Related Insect Vector adalah Jenis penyakit yang ditularkan melalui gigitan

serangga yang berkembang biak di dalam air. Contoh: filariasis, dengue, malaria, demam kuning

(yellow fever). Insekta demikian disebut sebagai vektor penyakit. Beberapa penyakit yang

disebarkan vektor penyakit diantaranya antara lain:

1. Filariasis, dikenal juga sebagai penyakit kaki gajah atau Elephantiasis. Penyebabnya adalah

cacing bulat yang kecil, disebut Filaria.Sebagai pembawa atau vektor penyakit ini adalah

nyamuk jenis Culex fatigans. Manusia yang menderita penyakit kaki gajah akan menjadi

Reservoir cacing Filaria. Larva cacing Filariaakan menuju ke peredaran darah periferi pada

malam hari sehingga kalau penderita digigit nyamuk, maka nyamuk tersebut akan membawa

larva Filaria atau Mikrofilaria. Gigitan nyamuk berikutnya akan memindahkan mikrofilaria

kepada korban baru. Selanjutnya mikrofilaria tersebut akan mengikuti peredaran darah manusia

dan masuk ke dalam saluran limfatik dan menjadi dewasa. Filaria ini dapat menyebabkan

terjadinya penyumbatan saluran limfatik sehingga mengakibatkan cairan tubuh tidak bisa

mengalir seperti biasanya sehingga kemudian terjadi pembengkakan yang semakin lama semakin

membesar dan mengeras.

2. Penyakit Demam Berdarah disebut juga Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) karena

disertai gejala demamdan pendarahan. Penyakit ini terus menyebar diantara masyarakat melalui

vektor berupa nyamuk Aedes aegypti betina yang infektif virus Dengue.Nyamuk ini suka

bersarang di air yang bersih.


Cara pencegahan penularan penyakit melalui media air atau makanan dapat dilakukan

antara lain dengan cara:

a. Penyakit infeksi melalui saluran pencernaan, dapat dilakukan dengan cara Sanitation

Barrier yaitu memutus rantai penularan, seperti menyediakan air bersih, menutup makanan agar

tidak terkontaminasi oleh debu dan lalat, buang air besar dan membuang sampah tidak di

sembarang tempat.

b. Penyakit infeksi yang ditularkan melalui kulit dan mata, dapat dicegah dengan higiene

personal yang baik dan tidak memakai peralatan orang lain seperti sapu tangan, handuk dan

lainnya, secara sembarangan.

c. Penyakit infeksi lain yang berhubungan dengan air melalui vektor seperti malaria dan

demam berdarah dengue (DBD) dapat dicegah dengan pengendalian vektor.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Penggunaan air yang tidak memenuhi persyaratan dapat menimbulkan terjadinya

gangguan kesehatan (Ricki. M. Mulia, 2005). Gangguan kesehatan tersebut dapat berupa

penyakit menular (PM) maupun penyakit tidak menular (PTM). Seperti Penyakit menular yang

disebarkan oleh air secara langsung diantara masyarakat disebut penyakit bawaan air

(waterborne diseases) contohnya cholera, thypus, dysentri, diare, dan hepatitis, penyakit yang

ditularkan air pada orang lain melalui persediaan air sebagai pejamu (host) perantara (water

based disease) atau agens penyebab yang menjalani sebagian siklus hidupnya di dalam tubuh

vektor atau sebagai Intermediate host yang hidup di dalam air, misalnya Schistosomiasis dan

penyakit akibat Dracunculus medinensis. Kurangnya air untuk pemeliharaan kebersihan

perseorangan dan air bagi kebersihan alat-alat terutama alat dapur dan alat makan (water washed

disease). Penularan melalui gigitan serangga yang berkembang biak di dalam air. Contoh:

filariasis, dengue, malaria, demam kuning (yellow fever) (water related insect vector).

B. Saran

1. Makalah ini dibuat agar kita dapat memahami pentingnya masalh air dalam kehidupan kita.

2. Untuk mencegah terjadinya penyakit yang diakibatkan penggunaan air, kualitas badan air

harus tetap dijaga sesuai dengan baku mutu air.


DAFTAR PUSTAKA

Akbar Patricia, Water Washed Disease, Bandung: 2012.

Chandra Budiman, Pengantar Kesehatan Lingkungan, Jakarta: EGC, 2006

Farida Nur, Me and Global Environment, Jakarta: Kompas Gramedia Building, 2007.

Mulia. Ricki M, Kesehatan Lingkungan, Jakarta: UIEU-University Press, 2005

News-medical.net/health/What-is-Trachoma-Indonesian.

Nulianitia.blogspot.com/penyakit-infeksi.html, 2013.

Repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22139/4/Chapter20II

Slamet, Juli S. Kesehatan Lingkungan, Jogjakarta: Gajah Mada University Press, 2002.

Soeharsono, ZOONOSIS Penyakit Menular dari Hewan ke Manusia, Jogjakarta: Kanisius, 2002.

Wicaksono Ardilssunu, Schistosomiasis, Bogor: Institut Pertanian Bogor, 2010.

Vous aimerez peut-être aussi