Vous êtes sur la page 1sur 8

ANALISIS DAN PERANCANGAN TATA KELOLA TI MENGGUNAKAN COBIT 4.

1 DOMAIN
DELIVER AND SUPPORT (DS) PT XYZ

Inayatul Maghfiroh1, Murahartawaty2, Rahmat Mulyana3


1
Information System, Indutrial Engineering, Telkom University, Telekomunikasi Street Number 1,
Bandung, 40257, Indonesia
2,3 Telkom University, Telekomunikasi Street Number 1, Bandung, 40257, Indonesia

Email: 1inayatul.maghfiroh@gmail.com, 2murahartawaty@gmail.com, 3rahmat.moelyana@gmail.com

Abstract

IT Governance complements the implementation of IT in order to contribute the business value and
reducing IT risks. IT Governance is a working basis to measure the use and utilization of IT to see the
company's business goals and objectives. This study uses COBIT (Control Objectives for Information
and Related Technology) in analysis and design. The first stage in this research is assessing maturity
level to determine the level of IT maturity in PT XYZ Domain Deliver and Support (DS). Then the
next stage is do priority analysis by mapping the company's goals with business goals, IT goals and IT
process on COBIT 4.1. The next stage of the process resulting from the priority analysis is the analy-
sis of current conditions which include gap analysis and risk analysis. Results of the research showed
the critical processes that must be done for designing are DS1, DS4, DS6 and DS13 processes. The
design is in the form of policies and procedures on critical processes.

Keyword: IT Governance, COBIT 4.1 Maturity Level, Deliver and Support, DS1

Abstrak

Tata Kelola TI melengkapi keberadaan TI itu sendiri dengan tujuan agar implementasi TI dapat mem-
berikan kontribusi nilai bagi bisnis dan mengurangi risiko TI. Tata Kelola TI merupakan sebuah lan-
dasan kerja yang dapat mengukur bagaimana penggunaan dan pemanfaatan TI dengan melihat bagai-
mana tujuan dan sasaran bisnis perusahaan. Penelitian ini menggunakan COBIT (Control Objective
for Information and Related Technology) dalam melakukan analisis dan perancangannya. Tahap perta-
ma pada penelitian ini yaitu dengan melakukan assessment maturity level untuk mengetahui tingkat
kematangan TI PT XYZ Domain Deliver and Support (DS). Kemudian dilakukan analisis prioritas
dengan memetakan sasaran perusahaan dengan business goals, IT goals, dan IT Process pada COBIT
4.1. Proses yang dihasilkan dari analisis prioritas kemudian dilakukan analisis kondisi saat ini yang
mencangkup analisis gap dan analisis risiko. Hasil dari penelitian memperlihatkan bahwa proses
kritikal yang harus dilakukan perancangan yaitu proses DS1, DS4, DS6 dan DS13. Perancangan yang
dihasilkan berupa kebijakan dan prosedur atas proses-proses yang kritikal.

Kata Kunci: Tata Kelola TI, COBIT 4.1, Tingkat Kematangan, Deliver and Support, DS1

1. Pendahuluan kepemimpinan, struktur organisasi serta proses-


proses yang memastikan TI perusahaan mendu-
Teknologi Informasi (TI) yang berkembang kung dan memperluas obyektif dan strategi orga-
sangat cepat telah memasuki hampir semua bi- nisasi [1]. Tatakelola TI merupakan suatu siklus
dang kehidupan, salah satunya dalam dunia bisnis. yang didorong adanya keinginan atau nilai dari
Penerapan TI dalam dunia bisnis diperlukan seba- pemangku kepentingan (stakeholder) yang akan
gai alat bantu dalam upaya memenangkan persai- menjadi rumusan strategi TI bagi organisasi. Stra-
ngan, sehingga TI menjadi bagian yang tidak bisa tegi TI ini kemudian diselaraskan dengan strategi
terpisahkan dari suatu organisasi atau perusahaan bisnis dan strategi organisasi [2]. Tata Kelola TI
saat ini. Agar implementasi TI dapat memberikan merupakan salah satu pilar utama dari Tata Kelola
kontribusi nilai bagi bisnis dan mengurangi risiko Perusahaan (Good Corporate Governance) yang
TI, diperlukan sebuah Tata Kelola TI (IT Gover- merupakan salah satu langkah penting bagi Badan
nance) yang baik sebagai suatu struktur dan pro- Usaha Milik Negara (BUMN) untuk meningkat-
ses pengambilan keputusan TI di tingkat korporat. kan dan memaksimalkan nilai perusahaan (corpo-
Tata Kelola TI didefinisikan sebagai tanggung ja- rate value). Peranan Tata Kelola TI yang menjadi
wab eksekutif dan dewan direktur, dan terdiri atas salah satu aspek penting dari Tata Kelola Perusa-

49
50 Journal of Informat on System, Volume 12, Issue 1, Apr l 2016

haan secara keseluruhan itulah diperlukan suatu


pengukuran yang efektif dan efisien terhadap pe-
ningkatan bisnis perusahaan melalui struktur yang
mengkolaborasikan proses-proses TI, sumber da-
ya TI, dan informasi ke arah dan tujuan perusa-
haan [3].
PT XYZ merupakan salah satu perusahaan
BUMN yang bergerak dalam bidang industri pe-
ngolahan vaksin dan anti sera. Kesadaran akan
pentingnya GCG bagi BUMN tercantum dalam
keputusan Peraturan Menteri Negara BUMN
PER-01/MBU/2011 [4]. Diperkuat dengan adanya
Peraturan Menteri Negara BUMN PER-02/MBU/
2013 Penyusunan Pengelolaan Teknologi Infor-
masi [5], sehingga PT XYZ wajib mematuhi per-
aturan tersebut sebagai parameter untuk menjamin
keselarasan TI dengan tujuan bisnis korporasi dan
kebijakan strategis. Sub Bab Tujuan dan Sasaran
pada PER-02/MBU/2013 menjelaskan bahwa ter-
wujudnya pelaksanaan Tata Kelola TI yang baik
dilakukan dengan menerapkan pola standarisasi
kerangka pengelolaan TI pada setiap BUMN un-
tuk dapat mendukung penerapan GCG secara
komprehensif dengan salah satu sasarannya yaitu
target maturity level dari Tata Kelola TI BUMN
dalam 5 tahun kedepan adalah minimal maturity
level 3. Sebagaimana tercantum dalam PER-02/ Gambar 1 Metodologi Penelitian
MBU/2013, terdapat framework yang dapat dija-
dikan referensi dalam menyusun Kebijakan TI (PO), Acquire and Implement (AI), dan Monitor
BUMN untuk Tata Kelola TI diantaranya dapat di- Evaluate (ME) pada framework COBIT 4.1.
lakukan pendekatan dengan menggunakan frame-
work COBIT, ITIL, ISO 27001, TOGAF dan Tahap Pengumpulan, Pengolahan dan Analisa
PMBOK dengan beberapa penyesuaian yang di- Data
perlukan. Tidak dijelaskan secara eksplisit untuk Langkah pertama dalam tahap pengumpulan,
versi COBIT yang ada pada PER-02/MBU/2013 pengolahan dan analisa data yaitu pemetaan Dia-
tetapi cakupan proses yang dijelaskan didalamnya gram RACI setiap proses pada domain DS. Pro-
meliputi proses yang ada pada COBIT 4.1. Ber- cess activities and RACI charts (Aktivitas-aktivi-
landaskan peraturan menteri tersebut, maka pene- tas proses dan Diagram RACI) menunjukkan ja-
litian ini menggunakan framework COBIT 4.1. rak peranan umum dari Responsible (Tanggung
jawab), Accountable (Akuntabel), Consulted (Di-
2. Metodologi Penelitian konsultasikan), dan Informed (Diinformasikan)
untuk kegiatan-kegiatan inti [6]. Pemetaan Dia-
Metodologi penelitian dapat dilihat pada gram RACI akan berguna untuk Assessment Ma-
Gambar 1 dengan rincian sebagai berikut. turity Level sehingga dalam melakukan wawan-
Tahap Identifikasi Awal cara assessment dapat langsung menuju orang
Tahap identifikasi awal mencangkup wawan- yang menanganinya. Selanjutnya pada proses pe-
cara awal dengan Kepala Divisi Teknologi Infor- ngolahan akan dilakukan analisis prioritas dengan
masi terkait isu-isu yang ada yang berkaitan de- cara memetakan sasaran perusahaan dengan busi-
ngan proses-proses pada COBIT 4.1 untuk me- ness goals, IT goals, dan IT process COBIT 4.1.
nentukan fokus domain yang akan diteliti sehing- Setelah analisis prioritas kemudian akan dilaku-
ga penelitian tidak hanya pada unsur kebutuhan kan analisis Kepatuhan dan Kebutuhan TI yang
peneliti tetapi juga melibatkan kebutuhan dari sisi mana kepatuhan TI berbicara mengenai kewajiban
perusahaan. Setelah identifikasi awal, kemudian dari PT XYZ untuk memenuhi PER-01/MBU/
dilakukan observasi untuk memastikan kebenaran 2011 dan PER-02/MBU/2013 untuk mencapai
isu-isu yang dipaparkan sebelumnya. Kesimpulan tingkat kematangan rata-rata minimal 3 pada ta-
yang didapat pada tahap ini bahwa isu-isu yang hun 2018. Sedangkan kebutuhan TI berbicara me-
ada lebih banyak domain Deliver and Support ngenai amanat dari RJPP (Rencana Jangka Pan-
(DS), dibandingkan domain Plan and Organise jang Perusahaan) mengenai kebutuhan dukungan
Inayatul Maghfiroh et al., Analisis Dan Perancangan Tata Kelola TI 51

TABEL 1
ASSESSMENT MATURITY DS
Tingkat
Proses Kematangan
As-is To-be
DS1 Define and manage service levels 1 3
DS2 Manage third-party services 1.92 3
DS3 Manage performance and capacity 1.5 3
DS4 Ensure continuous service 1.25 3
DS5 Ensure systems security 1.75 3
DS6 Identify and allocate costs 1.08 3
DS7 Educate and train users 1.67 3
DS8 Manage service desk and incidents 1.92 3
DS9 Manage the configuration 1.17 3
DS10 Manage problems 1.92 3
DS11 Manage data 1.83 3
DS12Manage the physical environment 1.83 3
DS13 Manage operations 1.58 3
Rata-rata Domain DS 1.57 3

Gambar 2 Representasi Spider Chart


Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui bahwa
TI ke depan untuk mendukung pencapaian tujuan dengan rata-rata nilai maturity domain DS = 1.57
bisnis PT XYZ. Hasil analisis tersebut akan dila- dan target= 3, terdapat selisih sebesar 1.43untuk
kukan analisis gap dan analisis risiko yang meng- mencapai target yang diharapkan. Hasil ini me-
gambarkan dampak yang mungkin didapatkan PT nunjukkan bahwa PT XYZ masih belum memiliki
XYZ jika gap ini tidak ditindaklanjuti. tata kelola TI yang baik dengan banyaknya temu-
an pada beberapa proses yang masih bersifat Ad-
Tahap Perancangan hoc.
Tahap perancangan akan meliputi tiga aspek Analisis Proses Prioritas
yaitu People, Process, and Technology sesuai de- Analisis prioritas dilakukan dengan memetakan
ngan prioritas yang didapatkan sehingga dapat Sasaran Perusahan yang tercantum pada Rencana
memberikan nilai tambah bagi perusahaan itu sen- Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) PT XYZ
diri. Perancangan yang sudah dibuat kemudian dengan Business Goals, IT Goals, dan IT Process
akan diverifikasi dan divalidasi oleh pihak peru- berdasarkan COBIT 4.1. Tabel 2 menunjukkan
sahaan sehingga apabila dalam perancangan ter- hasil pemetaan sasaran perusahaan dengan Busi-
dapat kekurangan, maka akan dilakukan perbai- ness Goals COBIT 4.1, sedangkan Tabel 3 me-
kan dan dilakukan verifikasi dan validasi ulang. nunjukkan hasil pemetaan sasaran perusahaan
dengan IT Goals COBIT 4.1 dan Tabel 4 menun-
3. Hasil dan Pembahasan jukkan hasil pemetaan sasaran perusahaan dengan
IT Process Domain DS COBIT 4.1
Assessment Maturity Level
TABEL 2
Assessment Maturity Level dilakukan setelah KONVERSI NILAI BUSINESS GOALS
melakukan pemetaan Diagram RACI disusul de- Perspektif Business Rata-rata skor
Skor
ngan melakukan wawancara assessment dengan Kinerja Goals per perspektif
beberapa narasumber pada PT XYZ. Assessment BG1 8.5
Maturity Level dilakukan dengan menggunakan 6 Financial BG2 4.9 6.1
BG3 4.9
maturity attribute yaitu Kebijakan, Perencanaan BG4 7.9
dan Prosedur (Policies, Plans, and Procedures); BG5 7.7
Tanggung Jawab dan Akuntabilitas (Responsibi- BG6 8.7
Customer 7.8
lity and Accountability); Penetapan dan Pengukur- BG7 3.3
an Tujuan (Goal Setting and Measurement); Kete- BG8 9.7
BG9 9.2
rampilan dan Keahlian (Skill and Expertise); Ke-
BG10 10.0
sadaran dan Komunikasi (Awereness & Commu- BG11 3.8
nication); Alat dan Otomatisasi (Tools and Auto- BG12 7.4
Internal 7.4
mation). Tabel 1 akan memperlihatkan hasil dari BG13 8.5
assessment maturity level. Hasil dari maturity le- BG14 4.4
vel proses DS dapat dipresentasikan dengan spy- BG15 10.0
Learning and BG16 9.2
der chart pada Gambar 2. Growth BG17 1.0
5.1
52 Journal of Informat on System, Volume 12, Issue 1, Apr l 2016

TABEL 3 proses prioritas. Justifikasi proses terpilih dijelas-


KONVERSI NILAI IT GOALS
kan pada Tabel 5.
IT Goals Skor IT Goals Skor
ITG1 3.8 ITG15 3.8
TABEL 5
ITG2 7.0 ITG16 8.7 JUSTIFIKASI PROSES TERPILIH
ITG3 7.9 ITG17 4.9 Proses Justifikasi
ITG4 9.2 ITG18 4.9 DS1 Fokus utama proses DS1 yaitu mengidentifikasi
ITG5 6.2 ITG19 6.2 Define and persyaratan-persyaratan layanan, persetujuan
ITG6 7.2 ITG20 7.2 manage terhadap mutu layanan (SLA), dan memonitor
ITG7 8.4 ITG21 6.2 service pencapaian setiap mutu layanan. Fokus tersebut
ITG8 7.9 ITG22 7.0 levels bertujuan agar pencapaian mutu layanan dapat
ITG9 1.0 ITG23 8.3
diawasi dan dilaporkan secara terus menerus
ITG10 9.2 ITG24 7.4
sehingga presentasi jumlah stakeholder bisnis
ITG11 8.1 ITG25 6.3
yang merasa puas akan penyampaian layanan
ITG12 9.2 ITG26 8.3
ITG13 7.4 ITG27 7.4 sesuai dengan level atau mutu yang sudah
ITG14 4.9 ITG28 6.8 ditetapkan sebelumnya. Proses DS1 juga harus
bisa memastikan keselarasan layanan TI yang
TABEL 4 ada dengan strategi bisnis perusahaan PT XYZ.
KONVERSI NILAI IT PROCESS DS4 Fokus utama proses DS4 yaitu menyediakan
Proses Skor Ensure layanan TI berkesinambungan yang membu-
DS1 Define and manage service continuous tuhkan pengembangan, pemeliharaan, dan pe-
7.0
levels service ngujian perencanaan TI yang berkesinambung-
DS2 Manage third-party an pula sehingga proses layanan yang secara
8.8
services
DS3 Manage performance and efektif berkesinambungan akan meminimalkan
5.3 kemungkinan dan dampak dari interupsi laya-
capacity
DS4 Ensure continuous service 7.2 nan utama TI PT XYZ pada proses-proses dan
DS5 Ensure systems security 6.5 fungsi-fungsi utama bisnis PT XYZ.
DS6 Identify and allocate costs 7.8 DS6 Fokus utama proses DS6 yaitu memperlihatkan
DS7 Educate and train users 6.4 Identify gambaran biaya TI yang lengkap dan akurat,
DS8 Manage service desk and
7.9 and sistem alokasi biaya yang fair yang disetujui
incidents
DS9 Manage the configuration 4.4 allocate oleh business user, dan sistem pelaporan alokasi
DS10 Manage problems 7.2 cost biaya dan pemakaian TI yang tepat waktu. Pro-
DS11 Manage data 7.6 ses DS6 bertujuan untuk memastikan transpa-
DS12Manage the physical rasi dan pemahaman terkait biaya TI dapat
6.0
environment
dimengerti oleh manajerial TI sehingga dapat
DS13 Manage operations 7.5
meningkatkan efisiensi biaya terhadap layanan
Rata-rata skor per domain 6.9
TI yang saat ini digunakan oleh PT XYZ.
DS13 Fokus utama proses DS13 yaitu memenuhi ke-
Hasil dari pemetaan-pemetaan tersebut, ke- Manage giatan operasional setiap level layanan untuk
mudian dilakukan peringkat dari nilai tertinggi Operation penjadwalan pemrosesan data, melindungi ke-
yang berarti sangat prioritas sampai nilai terendah luaran yang sensitif serta pengawasan dan pe-
yang berarti kurang prioritas. Keseluruhan hasil meliharaan infrastruktur. Proses DS13 bertujuan
untuk menjaga integritas data dan memastikan
assessment dan analisis kemudian dikomunikasi-
bahwa infrastruktur TI PT XYZ dapat menahan
kan dengan pihak perusahaan. Komunikasi dila- dan memulihkannya dari kesalahan dan kega-
kukan dengan suatu kegiatan FGD (Focus Group galan yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
Discussion) yang melibatkan manajerial TI PT
XYZ. Hasil dari diskusi tersebut, tim manajerial Analisis Kondisi Saat Ini
TI setuju dengan hasil assessment dan analisis pri- Analisis kondisi taat ini merupakan kondisi
oritas. Akan tetapi, untuk proses yang akan dila- yang sedang terjadi di PT XYZ. Analisis kondisi
kukan perancangan pihak manajerial TI membe- saat ini didapat dari wawancara assessment matu-
rikan rekomendasi proses yang sesuai dengan rity pada tahap sebelumnya. Penjelasan kondisi
kebutuhan PT XYZ saat ini. Proses yang direko- saat ini tercantum pada Tabel 6.
mendasikan masih tergolong proses yang dipriori-
taskan untuk dilakukan perancangan, sehingga Analisis Kepatuhan dan Kebutuhan TI
diskusi tersebut menghasilkan proses yang akan Analisis kepatuhan dan kebutuhan akan
dilakukan perancangan diantaranya adalah DS1 mencakup 6 Maturity Attribute yaitu Kebijakan,
Define and manage service levels; DS4 Ensure Perencanaan dan Prosedur (Policies, Plans, and
continuous service; DS6 Identify and allocate Procedures); Tanggung Jawab dan Akuntabilitas
cost, dan DS13 Manage operation. (Responsibility and Accountability); Penetapan
Pada proses terpilih, kemudian dilakukan dan Pengukuran Tujuan (Goal Setting and Mea-
justifikasi guna memperkuat alasan terpilihnya surement); Keterampilan dan Keahlian (Skill and
Inayatul Maghfiroh et al., Analisis Dan Perancangan Tata Kelola TI 53

Expertise); Kesadaran dan Komunikasi (Awere- membantu terlaksananya proses prioritas sehingga
ness & Communication); Alat dan Otomatisasi kinerja proses dapat dengan mudah diukur dan di-
(Tools and Automation); yang kemudian akan di- monitoring.
kelompokkan menjadi 3 aspek yaitu People, Pro-
cess, dan Technology. Berikut adalah analisis 3 as- TABLE 8
pek pada proses yang menjadi prioritas yaitu DS1, KEBUTUHAN DAN KEPATUHAN ASPEK PROCESS
Proses Rekomendasi Proses
DS4, DS6, dan DS13. DS1 - Pedoman Service Level
- Prosedur Baku Pengelolaan Service Level
TABEL 6 - Template Service Catalogue
ANALISIS KONDISI SAAT INI - Template Service Level Requirement
Proses Kondisi Eksisting - Template Service Level Agreement
Kesadaran akan pengelolaan tingkat layanan - Template Operational Level Agreement
DS1
sudah ada pada tingkat manajerial TI, akan - Template Contract Review Report
Define and tetapi proses ini masih belum terlaksana. Kebi- - Checklist Program Survei Kepuasan User atas
manage jakan, prosedur, dan dokumentasi belum ada, Pelayanan TI
service padahal proses ini sudah menjadi target Divisi - Form Reporting SLA
levels TI pada tahun 2016. Program pengembangan DS4 - Pedoman IT Continuity Plan
SDM terkait proses sudah direncanakan dengan - Prosedur Baku IT Disaster Recovery Plan
mengadakan pelatihan ITIL (Information Tech-
- Template IT Disaster Recovery Plan
nology Infrastructure Library).
DS4 DRP (Disaster Recovery Planning) sudah ada DS6 - Pedoman Alokasi Biaya TI
di dalam IT Master Plan 2013-2017 untuk ke- - Prosedur Baku Identifikasi Alokasi Biaya TI
Ensure
continuous mudian ditindak lanjuti dengan pembangunan - Tempalate IT Financial
service DRC (Disaster Recovery Center). Progress
DS13 - Pedoman Operasi TI
pembangunan DRC saat ini masih dalam tahap
- Prosedur Baku Pengelolaan Operasi TI
design dan pembelian alat. Kebijkan dan pro-
sedur baku terkait proses belum terdefinisi.
Entitas struktur saat ini yang bertanggung jawab Analisis Gap dan Risiko
adalah Kepala Bagian Infrastruktur dan Ope- Analisis Gap dilakukan berdasarkan peroleh-
rasi. Terkait dengan pengembangan SDM me-
ngenai proses belum direncanakan.
an nilai dari Assessment Maturity Level dan yang
berfungsi untuk mengetahui seberapa besar ke-
DS6 Divisi TI dalam mengalokasikan biaya untuk senjangan yang terdapat pada masing-masing pro-
Identify kebutuhannya tidak diputuskan langsung oleh
and kepala Divisi TI melainkan oleh Bagian Angga- ses dan menjelaskan apa saja yang menyebabkan
allocate ran. Divisi TI hanya memberikan daftar kebutu- kesenjangan itu ada.
cost han kepada Bagian Anggaran dan selanjutnya Analisis risiko dilakukan bersama saat anali-
Bagian Anggaran yang akan mengalokasikan sis gap sehingga dari analisis gap tersebut dapat
biaya kebutuhan tersebut
diketahui dampak dan probability dari masing-
DS13 Belum adanya service level pada setiap layanan masing proses. Penentuan tingkat risiko mengacu
Manage mengakibatkan operasional berjalan secara se-
wajarnya. Untuk kondisi TI PT XYZ saat ini,
pada tingkat risiko korporat yang ada dalam salah
Operation
prosedur yang sudah ada masih belum relevan satu prosedur risiko PT XYZ.
sehingga perlu adanya penambahan prosedur
terkait operasional yang dilakukan oleh divisi TABLE 9
TI PT XYZ. Pengembangan proses terkait pro- KATEGORI RISIKO
ses masih dalam tahap rencana untuk menga- Kategori
dakan pelatihan ITIL. Probability Dampak
Risiko
Low (L) 1 kali Risiko tidak menyebabkan
dalam 5 dampak yang parah dan
TABLE 7
tahun penanganan tidak harus segera
KEBUTUHAN DAN KEPATUHAN ASPEK PEOPLE
dilakukan.
Rekomendasi DS1 DS4 DS6 DS13
Penambahan entitas v v v v Medium 1 kali Risiko tidak menyebabkan
struktur terkait proses (M) dalam 1 dampak yang parah, namun
Penambahan jobdesk pada tahun penanganan harus segera
entitas struktur yang sudah v v x x dilakukan.
ada
Deskripsi kompetensi SDM High > 1 kali Terdapat risiko yang disebabkan
v v v v (H) dalam 1 oleh terganggu-nya fungsi
TI yang dibutuhkan
Melakukan pelatihan terkait bulan layanan sehingga menyebabkan
v v v x masalah yang berulang karena
proses dengan melibatkan
kerusakan atau aktifitas tidak
sumber daya TI dapat berjalan sehingga meng-
hambat aktifitas lainnya.
Pada poses prioritas secara keseluruhan, re- Penanganan harus segera
dilakukan.
komendasi yang diberikan untuk aspek teknologi
adalah dengan menggunakan aplikasi yang dapat
54 Journal of Informat on System, Volume 12, Issue 1, Apr l 2016

TABLE 10
ANALISIS GAP DAN RISIKO
Nilai
Analisis Gap Dampak Risiko Probability
Saat ini Target Gap
DS1 Define and manage service levels
1. Kebijakan terkait Manajemen Tidak adanya service catalogue
Tingkat Layanan belum menyebabkan tidak adanya definisi
terdefinisi. layanan TI yang lengkap sehingga
2. Prosedur terkait Service requirement terhadap layanan TI tidak
Catalogues, SLA dan OLA terdokumentasi secara jelas. Tidak
1 3 2 belum ada. adanya service agreement menyebabkan H
3. Tidak adanya entitas struktur kinerja layanan TI tidak sesuai dengan
yang berfokus pada layanan. kebutuhan bisnis dan tidak
4. Belum berjalannya proses terdefinisinya proses penyedia layanan
sehingga aspek teknologi pun TI kepada
belum terimplementasi. pengguna.
DS4 Ensure continuous service
1. Kebijakan dan Prosedur terkait Dampak yang akan muncul apabila
Manajemen Kontinuitas belum proses tidak berjalan yaitu adanya
terdefinisi kelemahan dan ancaman terkait
2. Dokumen BCP dan DRP belum operasional TI yang dapat berpengaruh
ada pada kerugian layanan TI terhadap
3. Pembentukan dan pembagian bisnis
1.25 3 1.75 H
jobdesk atau Disaster Recovery
Team (DRT) belum terdefinisi.
4. Pembelian alat HPE StoreOnce
Backup sudah dilakukan, namun
untuk implementasi masih belum
diterapkan.
DS6 Identify and allocate cost
1. Kebijakan dan Prosedur terkait Tidak terdefinisinya alokasi biaya akan
Manajemen Anggaran & Biaya menyebabkan ketidak-efisienan biaya
belum terdefinisi yang dikeluarkan dalam penggunaan
2. Perlu disusun proses Tata Kelola layanan TI atau perangkat lain.
Perhitungan dan pengendalian
biaya layanan untuk setiap
layanan yang ada pada service
1.08 3 1.92 catalogue M
3. Tidak adanya entitas struktur
yang fokus pada pengalokasian
biaya TI, sehingga saat ini masih
dilakukan oleh manajerial TI
4. Pengalokasian biaya TI masih
manual dengan dilakukan
meeting oleh manajerian TI
DS13 Manage Operation
1. Kebijakan dan Prosedur terkait Infrastruktur TI yang tidak dapat
Manajemen Operasi TI menahan dan memperbaiki dari
2. Dokumentasi berupa catatan eror kesalahan dan kekeliruan dan integritas
belum ada data yang dirasa kurang akan
1.58 3 1.42 3. Bagian operasi sudah ada, namun menyebabkan persyaratan bisnis tidak H
jobdesk untuk proses ini belum terpenuhi sehingga akan ada
terlaksana kesenjangan baik dari sisi operasional
4. Penggunaan tools untuk maupun SDM.
menunjang proses belum ada

Rekomendasi b. Mengawasi dan melaporkan pencapaian ser-


Dari analisis gap dan risiko, kemudian disu- vice level secara terus menerus, dan laporan
sun rekomendasi menuju nilai tingkat kematangan diberikan dalam bentuk formal.
3 (Define Process) untuk masing-masing proses
c. Membuat program survey kepuasan pelang-
sebagai berikut :
DS1 Define and manage service levels gan atas pelayanan TI sehingga dapat men-
a. Membuat pedoman dan prosedur penyusu- jadi tolok ukur dan dasar untuk perbaikan la-
nan Service Level Management antara pene- yanan TI.
rima dan penyedia layanan, yang mencakup d. Meninjau SLA secara teratur untuk memas-
kebutuhan layanan, ketetapan layanan, SLA tikan efektifitas, hal-hal terbaru, dan apabila
(service level agreements), OLA (operating ada perubahan maka harus disertai dengan
level agreements), dan sumber daya terkait. penjelasan.
Inayatul Maghfiroh et al., Analisis Dan Perancangan Tata Kelola TI 55

e. Menambah entitas struktur baru yakni Ser- tugas-tugas yang ada telah sesuai dengan
vice Manager yang berfokus pada layanan SDM terkait.
TI yang kinerjanya dapat dilaporkan secara b. Melakukan penambahan prosedur sesuai
berkala. dengan kondisi TI saat ini agar lebih relevan
f. Penggunaan tools terkait service level untuk dalam hal operasionalnya.
memudahkan dalam monitoring dan report- c. Pemenuhan sumber daya yang dibutuhkan
ing service level. oleh TI baik secara kuantitas maupun kuali-
DS4 Ensure continuous service tas sehingga dapat mengoptimalkan kinerja
a. Membuat pedoman dan prosedur penyusu- TI dalam mencapai tujuan perusahaan.
nan keberlangsungan layanan yang menca- d. Penggunaan tools terkait dapat dilakukan
kup keberlangsungan TI. agar tercipta automation untuk proses ini.
b. Membuat dan memelihara perencanaan TI
berdasarkan kerangka yang menjamin keber- 4. Kesimpulan
langsungan layanan untuk mengurangi dam-
pak gangguan utama pada proses dan fungsi Pada penelitian ini, beberapa kesimpulan
bisnis utama. yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1) Berdasarkan assessment maturity level, pro-
c. Meninjau fungsi TI setelah bencana, dengan
ses Domain DS dengan nilai maturity 1.57
membuat prosedur-prosedur untuk menaksir menjelaskan bahwa Domain tersbut berada
kecukupan perencanaan dan pembaharuan pada level 1 yaitu Initial/Adhoc, yang berarti
perencanaan yang sesuai. PT Bio Farma telah menyadari kepentingan
d. Menetapkan tindakan yang diambil pada suatu proses untuk mendukung strategi TI itu
waktu tertentu ketika TI sedang dalam per- sendiri maupun bisnis.
baikan, dan layanan tetap harus tersedia, sa- 2) Beberapa proses telah berjalan based on
practice dengan inisiatif individu, sebagian
lah satunya dengan aktivasi backup.
sudah terdokumentasi dalam bentuk prose-
e. Mengadakan pelatihan dalam implementasi dur baku dan dokumen pendukung lain.
DRP dengan sumber yang ahli 3) Pelatihan formal secara terjadwal bagi unit
f. Menambah entitas struktur yang dapat me- TI maupun user belum dikelola dengan baik
laksanakan proses sehingga belum dapat meningkatkan kompe-
g. Membentuk DRT sehingga saat terjadinya tensi secara optimal.
bencana tidak ada keambiguitasan terkait 4) Untuk dapat mencapai maturity level yang
diharapkan pada level 3 (define process)
tanggung jawab pemulihannya. maka prosedur yang telah direkomendasikan
DS6 Identify and allocate cost harus terpenuhi, oleh karenanya pada peneli-
a. Membuat pedoman dan prosedur yang me- tian ini akan menghasilkan perancangan tata
madai terkait identifikasi, pengumpulan dan kelola TI proses terkait.
pengalokasian biaya TI.
b. Menentukan model akuntansi biaya sehingga Karena penelitian ini hanya merupakan saran bagi
dapat menentukan biaya operasional TI yang PT XYZ agar dapat meningkatkan tata kelola TI
dengan proses yang terbatas, harapan untuk pe-
tepat dan dapat diterapkan dalam seluruh ka-
nelitian selanjutnya adalah melakukan analisis un-
sus atau kegiatan TI. tuk semua proses TI yang ada dalam COBIT 4.1
c. Mengadakan pelatihan terkait identifikasi bi- agar dapat meningkatkan tata kelola TI di PT
aya standar atas operasional TI untuk kebu- XYZ secara terstruktur berdasarkan prioritasi pro-
tuhan perhitungan alokasi, biaya layanan dan ses.
pengembalian investasi.
d. Menambah entitas struktur yang berfokus Referensi
pada akuntansi TI. [1] I. G. Institute, COBIT® 4.1: Framework, Con-
e. Penggunaan tools yang sesuai sehingga da- trol Objectives, Management Guidelines, Ma-
pat menunjang keberlangsungan proses ini. turity Models. USA: IT Governance Institute,
DS13Manage Operation 2007.
a. Menetapkan, menerapkan dan meme-lihara [2] H. Nugroho, “Usulan Tahapan Perbaikan Tata
prosedur standar operasi TI dan memastikan Kelola TI Pada PT XYZ Berdasarkan Hasil
Penilaian COBIT 4.1 Maturity Model,”
56 Journal of Informat on System, Volume 12, Issue 1, Apr l 2016

SEMNASTEKMEDIA, Vol 4.11, Pp. 97-101, Negara.,” Jakarta, 2011.


2016. [5] Kepala Biro Hukum, “Peraturan Menteri Ne-
[3] E, Saputra, “Analisis Tata Kelola TI Dengan gara Badan Usaha Milik Negara Nomor :
Menggunakan Metode Cobit 4.1 (Studi Kasus: PER-02/MBU/2013 Tentang Panduan Penyu-
BPR Danagung Bakti Yogya-karta),” Magister sunan Pengelolaan Teknologi Informasi Badan
Teknik Informatika, Univer-sitas Atma Jaya Usaha Milik Negara.,” Jakarta, 2013.
Yogyakarta, Yogyakarta, 2015 [6] G, Wirayudha, “Pengukuran Maturity Level
[4] Kepala Biro Hukum, “Peraturan Menteri Ne- Sistem Informasi Manajemen Pusat Informasi
gara Badan Usaha Milik Negara Nomor : Komuditas Dinas Pertanian Provinsi Jawa Ba-
PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata rat Dengan Menggunakan Kerangka Kerja
Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corpo- COBIT 4.1,” Magister Sistem Informasi, Uni-
rate Governance) Pada Badan Usaha Milik versitas Komputer Indonesia, Bandung, 2014

Vous aimerez peut-être aussi