Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
ANDITA
183410336
Kelas I A
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Faktor iklim berupa curah hujan merupakan faktor yang sangat berperan
terhadap ketersediaan air bagi tanaman. Dimana curah hujan adalah jumlah air yang
jatuh di permukaan tanah datar selama periode tertentu yang diukur dengan satuan
tinggi milimeter (mm) di atas permukaan horizontal. curah hujan juga dapat diartikan
sebagai ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap,
tidak meresap dan tidak mengalir. Indonesia merupakan negara yang memiliki angka
curah hujan yang bervariasi dikarenakan daerahnya yang berada pada ketinggian yang
berbeda-beda.
Adapun Intensitas curah hujan yaitu jumlah curah hujan yang dinyatakan dalam
tinggi hujan atau volume hujan tiap satuan waktu, yang terjadi pada satukurun waktu air
hujan terkonsentrasi. Besarnya intensitas curah hujan berbeda-beda tergantung dari
lamanya curah hujan dan frekuensi kejadiannya. Intensitas curah hujan yang tinggi pada
umumnya berlangsung dengan durasi pendek dan meliputidaerah yang tidak luas. Hujan
yang meliputi daerah luas, jarang sekali dengan intensitas tinggi, tetapi
dapat berlangsung dengan durasi cukup panjang. Kombinasi dari intensitas hujan yang
tinggi dengan durasi panjang jarang terjadi, tetapi apabila terjadi berarti sejumlah besar
volume air bagaikan ditumpahkan dari langit. Adapun jenis-jenis hujan berdasarkan
besarnya curah hujan (definisi BMKG), diantaranya yaitu hujan kecil antara 0 – 21mm
per hari, hujan sedang antara 21–50 mm per hari dan hujan besar atau lebat di atas
50 mm per hari.
Adapun faktor yang mempengaruhi curah hujan yaitu:
1. Luas Wilayah
Semakin luas suatu daerah, curah hujan yang diterimanya juga makin rendah dan
sebaliknya, jika wilayah sempit maka curah hujan tinggi.
PEMBAHASAN
Data curah hujan biasa yang terjadi di stasiun Air Molek Kecamatan Pasir
Penyu Kabupaten Inderagiri Hulu dalam selang waktu 1995-1999.
1. Pada tahun 1995 curah hujan di stasiun air molrk tertinggi terjadi pada bulan
januari dengan jumlah 398 dan terendah pada bulan juli dengan jumlah 80 dan
rata-rata 225.
2. Pada tahun 1996 curah hujan di stasiun air molek tertinggi terjadi pada bulan
maret dengan jumlah 4 dan rata-rata 0,54. Pada bulan ini merupakan curah hujan
yang paling rendah karna banyaknya jumlah perbulan 0 curah hujan yan terjadi.
3. Pada tahun 1997 curah hujan di stasiun air molek tertinggi terjadi pada bulan
april dengan jumlah 302 dan terendah pada bulan september yaitu 3 dengan
jumlah rata-rata ditahun ini 132,3.
4. Pada tahun 1998 curah hujan di stasiun air molek tertinggi terjadi pada bulan
juni 288 dan terendah pada bulan november dengan jumlah 73 dengan rata-rata
ditahun ini 161,48.
5. Pada tahun 1999 curah hujan di stasiun air molek yang paling tinggi terjadi
pada bulan juli dengan jumlah 990,6 dan terendah pada bulan agustus dengan
jumlah 131 dengan rata-rata curah hujan pada bulan ini terdapat 236,34.
Pada data jumlah curah hujan biasa yang terjadi di stasiun air molek dilihat dari
tahunnya curah hujan tertinggi terjadi pada tahun 1999 dan terendah 1996.
2000
1500
1000 TAHUN
500
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Rata-rata
Ket. Grafik curah hujan yang terjadi di stasiun air molek dalam tahun 1995-1999.
KESIMPULAN
Curah hujan adalah jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar selama periode
tertentu yang diukur dengan satuan tinggi milimeter (mm) di atas permukaan horizontal.
Pada data jumlah curah hujan biasa yang disajikan pada tabel maka dapat disimpulkan
curah hujan terjadi di stasiun air molek dilihat dari tahunnya curah hujan tertinggi
terjadi pada tahun 1999 dan terendah 1996.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/211455495/Pengertian-Curah-Hujan
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/iklim/manfaat-curah-hujan-yang-tinggi-bagi-
kehidupan-manusia