Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Nama Ruangan
CI Akademik
ICU RSUD
Denti Krismayanti CIBABAT
CIMAHI
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny.A
Umur : 72 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : ISLAM
Pendidikan : -
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kebon Manggu No.328 RT 05/RW 21 Desa
Padasuka Kec.Cimahi Timur
Suku/ Bangsa : Sunda / WNI
Tanggal Masuk RS : 23 Februari 2019
Tanggal Pengkajian : 25 Februari 2019
No Medrek : 1031961
Diagnosa Medis : CKB
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. T
Umur : 40 Tahun
Hub. Dengan Pasien : Anak Kandung
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Sebelum klien tidak sadar hal yang selalu dikeluhkan ke anaknya yaitu
nyeri kepala yang hebat, dan badan terasa lemas.
b. Riwayat Keseahatan Sekarang
Riwayat saat masuk RS :
Pada tanggal 23 februari 2019, klien dibawa keluarga ke IGD dalam
keadaan tidak sadar setelah kepala klien terbentur lemari dan setelah
kejadian itu klien mengalami muntah dan BAK hebat lalu tidak sadarkan
diri.
Riwayat Kesehatan sekarang :
Klien masih tidak sadarkan diri dengan tingkat kesadaran sopor, terpasang
infus, inkubasi, mayo, NGT, DC, dan monitor.
c. Keluhan Kesehatan dahulu
Sebelum klien mengalami kejadian sampai tidak sadarkan diri, pada tanggal
10 februari klien dirawat di RS Mitra Kasih selama 1 minggu, dengan
keluhan awal yaitu sakit kepala.
d. Riwayat Keseahatan Keluarga
Anak klien mengatakan bahwa dikeluarganya ada yang mengalami asma
yaitu bapak dari Ny.A selain itu tidak ada penyakit keturunan lain seperti
Hipertensi, DM, maupun jantung.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Sopor
b. Tanda-tanda Vital
1) Tekanan Darah
Sistolik : 153 rentang
Diastolik : 78 rentang
MAP : rentang
Herat Rate : 94 rentang
Respirasi : 22 rentang
2) Suhu : rentang
3) Nilai CPOT :
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien adalah seorang perempuan
b. Identitas diri : Dengan usia 72 tahun
c. Peran diri : Sebagai IRT
d. Ideal diri : Klien mengatakan sakit kepalanya ingin cepat
sembuh
e. Harga diri : Dirinya sangat berarti dan dituakan dikeluarganya
terutama anak dan sodaranya sehingga klien semangat untuk segera
sembuh.
e. Aspek Sosial
1. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti :
klien mengatakan orang yang paling berarti baginya adalah adiknya
yang telah meninggal sebulan yang lalu, dan anak-anaknya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarkat
Sebagai warga masyarakat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Tidak ada
2. Cara komunikasi
Anak klien mengatakan sebelum klien tidak sadarkan diri klien bisa
berkomunikasi dengan baik
3. Faktor sosial budaya
Klien hidup bermasyarakat dalam budaya sunda
f. Aspek Spiritual
1. Nilai dan keyakinan
Klien mempunyai keyakinan yang sangat kuat pada Allah SWT bahwa
penyakitnya itu pasti akan sembuh dank lien dapat beraktivitas kembali
seperti biasanya.
2. Kegiatan ibadah
Klien selalu berusaha untuk melakukan kewajibannya (solat ) dan
berdoa walaupun sedang sakit.
3. Hambatan/kesulitan dalam kegiatan spiritual
Klien merasa sedikit terhambat untuk melakukan solat karena sakit
kepala dan lemas.
4. Data Penunjang
a. Data Laboratorium
Tanggal dan Jam Pemeriksaan
No Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Interpretasi
1. Gula darah 130 mg% < 140 Normal
sewaktu
2. AST (SGOT) 30 U/L < 37 Normal
3. ALT (SGPT) 26 U/L < 41 Normal
4. Trigliserida 119 mg% < 150 Normal
5. Kolesterol Total 224 mg% < 200 Tidak Normal
6. Kolesterol HDL 59 mg% > 50 Normal
7. Kolesterol LDL 141 mg% < 100 Tidak Normal
8. Natrium (Na) 141 mmol/L 135-155 Normal
9. Kalium (K) 3.30 mmol/L 3.5 - 5.5 Tidak Normal
10. Kalsium 9.32 mg% 8.6 – 10.3 Normal
e. SOFA score
5. Penatalaksanaan Medis
a. Ventilator
Mode : PSIMV+
Tidal volume : 281
Minute volume : 6,6
Mandatori : 12
Triger :2
FiO2 : 80 %
PEEP :5
RR : 32x/menit
I:E Rasio : 1:2
b. Obat Obatan
Nama Obat Dosis Cara Pemberian Ket
200-150-150 IV
Monitol 3x1
mg
Citicolin 250 mg IV 3x1
Pentroprazole IV 2x1
Atonustatin 40 mg Oral 1x1
Coditam Oral 3x1
KSR 600 mg Oral 1x1
PCT drip 500 mg IV 3x1
c.Nutrisi
1) Enteral : NGT, nutrisi yang diberikan dapat berupa Bubur, jus, susu,
obat oral
2) Parenteral : cairan infuse dan obat IV.
6. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
Keperawatan
1. DS: tidak dapat dinilai Cedera kepala Ketidakefektifan
DO : Bersihan jalan
- Ku : penurunan Cedera otak primer nafas
kesadaran
- Kesadaran : sopor Kerusakan sel otak
- Terpasang ventilator
- TD: 153/74 mmHg, R : Peningkatan rangsang simpatis
32, N : 94, S : 38,0 °C
- Terdapat sekret diselang Peningkatan tahanan vaskuler
ETT, dan mulut sistemik dan TD meningkat
- Suara nafas tambahan
ronchi Penurunan tek. Pembulu darah
pulmonal
Peningkatan tek.hidrostatik
Oedema paru
Difusi O2 terhambat
Ketidakefektifan perfusi
jaringan serebral
3. DS: tidak dapat dinilai Cedera kepala Ketidakefektifan
DO : pola nafas
- Ku : penurunan Cedera otak primer
kesadaran
- Kesadaran : sopor Kerusakan sel otak
- Terpasang ventilator
- TD: 153/74 mmHg, R : Peningkatan rangsangan
32, N : 94, S : 38,0 °C simpatis
- Suara nafas tambahan
ronchi Kebocoran cairan kapiler
Oedema paru
Penumpukan cairan/sekret
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan Bersihan jalan nafas b.d obstruksi jalan nafas ditandai dengan
Ku : penurunan kesadaran, Kesadaran : sopor, Terpasang ventilator, TD: 153/74
mmHg, R : 32, N : 94, S : 38,0 °C, Terdapat sekret diselang ETT, dan mulut,
Suara nafas tambahan ronchi.
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral b.d trauma ditandai dengan Ku :
penurunan kesadaran,Kesadaran : sopor, GCS 4 (E1,M2,V1), Terpasang
ventilator, TD: 153/74 mmHg, R : 32, N : 94, S : 38,0 °C, Pupil anisokor,
Terdapat luka sobek dan perdarahan di dahi, luka sekitar 3 cm
3. Ketidakefektifan pola nafas b.d gangguan neurologis ditandai dengan Ku :
penurunan kesadaran, Kesadaran : sopor, Terpasang ventilator, TD: 153/74
mmHg, R : 32, N : 94, S : 38,0 °C, Suara nafas tambahan ronchi
Prioritas masalah
1. Ketidakefektifan Bersihan jalan nafas b.d obstruksi jalan nafas ditandai dengan
Ku : penurunan kesadaran, Kesadaran : sopor, Terpasang ventilator, TD: 153/74
mmHg, R : 32, N : 94, S : 38,0 °C, Terdapat sekret diselang ETT, dan mulut,
Suara nafas tambahan ronchi.
2. Ketidakefektifan pola nafas b.d gangguan neurologis ditandai dengan Ku :
penurunan kesadaran, Kesadaran : sopor, Terpasang ventilator, TD: 153/74
mmHg, R : 32, N : 94, S : 38,0 °C, Suara nafas tambahan ronchi
3. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral b.d trauma ditandai dengan Ku :
penurunan kesadaran,Kesadaran : sopor, GCS 4 (E1,M2,V1), Terpasang
ventilator, TD: 153/74 mmHg, R : 32, N : 94, S : 38,0 °C, Pupil anisokor,
Terdapat luka sobek dan perdarahan di dahi, luka sekitar 3 cm
C. Intervensi Keperawatan
2. Ketidakefektifan pola Senin 25 21.35 1. Memonitor status pernafasan Selasa, 26 februari 2019
nafas b.d gangguan Februari WIB klien dan oksigenisasi 06.00 WIB
neurologis ditandai 2019 S: -
dengan Ku : 21.55 2. Mengobservasi posisi klien O:
penurunan kesadaran, WIB untuk memaksimalkan - Kesadaran : sopor
Kesadaran : sopor, ventilasi - GCS : 5
Terpasang ventilator, 22.05 - Terpasang ventilator
TD: 153/74 mmHg, R WIB 3. mengauskultasi bunyi nafas - Terpasang intubasi
: 32, N : 94, S : 38,0 - TD : 158/84 mmHg
°C, Suara nafas - N : 95 x/menit
tambahan ronchi - R : 30 x/menit
- S : 37,8 °C
A: Ketidakefektifan jalan nafas belum
teratasi
P: intervensi dilanjutkan
3. Ketidakefektifan Senin 25 22.45 1. Memonitor status neurologis Selasa, 26 februari 2019
perfusi jaringan Februari WIB 06.00 WIB
serebral b.d trauma 2019 S: -
ditandai dengan Ku : 23.45 2. Menyesuaikan posisi tempat O:
penurunan WIB tidur (terlentang) untuk - Kesadaran : sopor
kesadaran,Kesadaran : mengoptimalkan perfusi - GCS : 5
sopor, GCS 4 jaringan serebral - Terpasang ventilator
(E1,M2,V1), - Terpasang intubasi
Terpasang ventilator, 23.50 3. mengauskultasi bunyi nafas - TD : 158/84 mmHg
TD: 153/74 mmHg, R WIB - N : 95 x/menit
: 32, N : 94, S : 38,0 - R : 30 x/menit
°C, Pupil anisokor, 23.50 4. mengobservasi ttv - S : 37,8 °C
Terdapat luka sobek WIB A: Ketidakefektifan jalan nafas belum
dan perdarahan di teratasi
dahi, luka sekitar 3 cm 4. memberikan obat P: intervensi dilanjutkan
1. Ketidakefektifan Rabu, 27 08.00 1. Memonitor status pernafasan Rabu, 27 Februari 2019
Bersihan jalan nafas Februari WIB klien dan oksigenisasi 13.30 WIB
b.d obstruksi jalan 2019 S:
nafas ditandai dengan 08.15 2. Memposisikan klien O:
Ku : penurunan WIB - Kesadaran : sopor
kesadaran, Kesadaran - GCS : 5
: sopor, Terpasang 08.30 3. membantu mensuction - Terpasang ventilator
ventilator, TD: 153/74 WIB - Terpasang intubasi
mmHg, R : 32, N : 94, - TD : 150/94 mmHg
S : 38,0 °C, Terdapat 08.50 4. mengauskultasi bunyi nafas - N : 87 x/menit
sekret diselang ETT, WIB - R : 32 x/menit
dan mulut, Suara nafas - S : 38 °C
tambahan ronchi. 09.00 5. mengobservasi ttv A: Ketidakefektifan jalan nafas belum
WIB teratasi
P: intervensi dilanjutkan
09.30 6. memberikan obat
WIB - monitol 3x1
- coditam 3x1
2. Ketidakefektifan pola Rabu, 27 09.00 1. Memonitor status pernafasan Rabu, 27 Februari 2019
nafas b.d gangguan Februari WIB klien dan oksigenisasi 13.30 WIB
neurologis ditandai 2019 S: -
dengan Ku : 09.15 2. Mengobservasi posisi klien O:
penurunan kesadaran, WIB untuk memaksimalkan - Kesadaran : sopor
Kesadaran : sopor, ventilasi - GCS : 5
Terpasang ventilator, 09.45 - Terpasang ventilator
TD: 153/74 mmHg, R WIB 3. mengauskultasi bunyi nafas - Terpasang intubasi
: 32, N : 94, S : 38,0 - TD : 150/94 mmHg
°C, Suara nafas - N : 87 x/menit
tambahan ronchi - R : 32 x/menit
- S : 38 °C
A: Ketidakefektifan jalan nafas belum
teratasi
P: intervensi dilanjutkan
3. Ketidakefektifan Rabu, 27 10.00 1. Memonitor status neurologis Rabu, 27 Februari 2019
perfusi jaringan Februari WIB 13.30 WIB
serebral b.d trauma 2019 S: -
ditandai dengan Ku : 10.30 2. Menyesuaikan posisi tempat O:
penurunan WIB tidur (terlentang) untuk - Kesadaran : sopor
kesadaran,Kesadaran : mengoptimalkan perfusi - GCS : 5
sopor, GCS 4 jaringan serebral - Terpasang ventilator
(E1,M2,V1), - Terpasang intubasi
Terpasang ventilator, 10.45 3. mengauskultasi bunyi nafas - TD : 150/94 mmHg
TD: 153/74 mmHg, R WIB - N : 87 x/menit
: 32, N : 94, S : 38,0 - R : 32 x/menit
°C, Pupil anisokor, 11.00 4. mengobservasi ttv - S : 38 °C
Terdapat luka sobek WIB A: Ketidakefektifan jalan nafas belum
dan perdarahan di teratasi
dahi, luka sekitar 3 cm 12.00 4. memberikan obat P: intervensi dilanjutkan
WIB