Vous êtes sur la page 1sur 38

B.

KASUS

1. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada hari selasa, tanggal 26 Juni 2017 pukul

10.00 wita di Ruang E RSUD Klungkung dengan teknik wawancara,

observasi, pemeriksaan fisik dan catatan medik pasien.

a. Pengumpulan Data

1) Identitas Pasien Penanggung

Nama : W.S P.A

Umur : 72 tahun 35 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki Laki-laki

Status : Sudah Menikah Sudah Menikah

Suku/bangsa : Bali/Indonesia Bali/Indonesia

Pendidikan : tidak sekolah SMK

Pekerjaan : Swasta Swasta

Agama : Hindu Hindu

Alamat : Banjar Pancoran, Gelgel, Klungkung

Hubungan dengan penanggung adalah anak pasien

Tanggal MRS : 24 Juni 2017

2) Alasan Dirawat

a) Keluhan utama

(1) Saat masuk rumah sakit (tanggal 24 Juni 2017)

Pasien mengeluh luka pada jari kaki kanannya.

(2) Saat pengkajian (tanggal 26 Juni 2009)

Pasien mengeluh luka pada telapak kaki kanannya tidak

sembuh-sembuh.

1
b) Riwayat penyakit dahulu

Sejak 8 tahun yang lalu pasien mengatakan sudah mengalami

keluhan seperti banyak kencing, dalam sehari (± 10 kali per hari),

mengeluh terus merasa lapar, sering merasa haus dan mengeluh

lemas. Karena keluhan tersebut pasien kemudian memeriksakan

dirinya ke dokter swasta. Oleh dokter pasien dianjurkan untuk

melakukan pemeriksaan laboratoriun dan didapatkan hasil glukosa

darah pasien tinggi yaitu 306 mg/dl, dan di diagosa Diabetes

Melitus (DM). Pasien disarankan untuk menjalani diet dan

diberikan obat (pasien tidak tahu nama obatnya). Pasien

mengatakan dulu pernah mengalami luka pada kaki kirinya karena

tertusuk bambu pasien tidak langsung memeriksakannya ke dokter

karena hanya menganggap luka kecil saja sehingga diobati dan

dirawat dirumah dengan minyak dan akhirnya sembuh.

Sebelumnya pasien rutin kontrol setiap sebulan sekali, tetapi

setelah beberapa bulan terakhir ini pasien tidak pernah mengontrol

gula darahnya melainkan hanya membeli obat kalau obatnya sudah

habis. Pasien mengatakan biasa minum obat (pasien tidak tahu

nama obatnya).

c) Riwayat penyakit sekarang

Pasien kembali mengalami luka pada jari kaki kelingkingnya

karena memakai sandal refleksi yang tajam pada hari senin

(tanggal 22 Juni 2017). Kemudian oleh keluarga di bawa ke RSU

Bintang dan diterima di IRD pada pukul 10.00 wita (tanggal 22

Juni 2017) tetapi karena menolak dirawat disana, akhirnya dirujuk

ke RSUD Klungkung. Di IRD RSUD Klungkung Pasien diperiksa

dan mendapatkan hasil S = 36,5 °C, TD = 130/90 mHg, R = 20


2
x /mnt, N = 84 x/mnt dan dilaksanakan pemeriksaan laboratorium.

Dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil gula darah pasien tinggi

yaitu GDS 278 mg/dl. Oleh dokter pasien disarankan menjalani

rawat inap. Pasien diterima di Ruang E RSUD Klungkung pada

pukul 14.00 wita. Dari baru masuk sampai dengan saat pengkajian

pasien sudah mendapat perawatan seperti rawat luka, pemeriksaan

lab, terapi insulin setiap mau makan.

d) Riwayat penyakit keluarga

Pasien mengatakan dikeluarganya ada yang menderita penyakit

DM yaitu ibu kandungnya, tetapi dikeluarganya tidak ada yang

menderita penyakit menular dan penyakit keturunan seperti asma,

TBC, jantung, hipertensi dan penyakit lainnya.

Diagnosa Medis : DM + Diabetik Foot

Therapi tanggal 26 Juni 2017

Aspilet 1 x 80 mg (Oral)

Metronidasole 2 x 500 mg (Infus)

RI/Actrapid 3 x 6 Iu(SC)

Lasix 2 x 20 mg (IV per set)

Ciprofloxcacin 2 x 200 mg (Infus)

Captopril 2 x 50 mg (Oral)

3) Data biologis, psikologis, sosial dan spiritual

a) Data Biologis

(1) Bernafas

Sebelum sakit pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan

dalam bernafas dan pada saat pengkajian pasien mengatakan

sesak apabila tidur terlentang dan sesak berkurang pada saat

duduk.
3
(2) Makan dan minum

(a) Makan

Sebelum sakit pasien mengatakan biasa makan 3 kali sehari

habis 1 porsi dengan komposisi nasi, lauk-pauk, sayur dan

kadang-kadang diselingi dengan buah-buahan. Selama sakit

pasien mengatakan sering merasa lapar, pasien biasa makan

3-4 kali sehari. Habis 1 porsi dengan menu nasi, lauk pauk,

sayur, dan kadang buah. Saat pengkajian pasien

mengatakan makan 3 x sehari tapi hanya habis ½ porsi dari

1 porsi makanan yang disediakan di RS. Pasien

mengatakan suka makan-makanan di luar yang di berikan

di RS. Pasien tampak diberikan roti oleh istrinya.

(b) Minum

Sebelum sakit pasien biasa minum 6-7 gelas/hari (± 1200-

1400cc). Selama sakit pasien mengatakan sering merasa

haus. Minumm ± 8-9 gelas/hari (± 1600-1800cc). Pada saat

pengakjian pasien mengatakan biasa minum 7-8 gelas /hari

(± 1400cc-1600cc) dan baru minum 3 gelas dari tadi pagi

(± 600 cc).

(3) Eleminasi

(a) BAB

Pasien mengatakan sebelum sakit biasa BAB 1 kali sehari

dengan konsistensi lembek, warna kuning dan bau khas

feses. Saat pengkajian pasien mengatakan belum BAB

dari 2 hari yang lalu.

4
(b) BAK

Pasien mengatakan sebelum sakit tidak mengalami

gangguan buang air kecil, dengan frekuensi 5-6 kali

sehari (± 1000-1200 cc/hari) warna kuning dan bau khas

urine. Sejak sakit pasien mengatakan sering kencing

dengan frekuensi 8-10 x/hari (±600-1000cc/hari) warna

kuning dan bau khas urine. Saat pengkajian pasien

mengatakan biasa kencing 3-4 kali sehari (± 300cc-

400cc/hari) dan pasien baru kencing 1 kali dari tadi pagi (

100 cc).

(4) Istirahat Tidur

Pasien mengatakan sebelum sakit biasa tidur dari pukul 22.00

wita dan bangun pukul 06.00 wita (8 jam/hari). Pasien

juga kadang-kadang tidur siang ± 1 jam. Saat sakit dan

pengkajian pasien mengatakan tidur dari pukul 21.00 wita dan

bangun pukul 05.00 wita tetapi pasien mengatakan jarang tidur

siang di RS.

(5) Gerak dan Aktivitas

Pasien mengatakan sebelum sakit biasa beraktivitas yaitu

menjadi sopir truk. Pada saat sakit pasien mengatakan biasa

beraktivitas seperti biasa tetapi cepat merasa lelah dan cepat

berkeringat. Saat pengkajian pasien mengatakan untuk

kebutuhan BAB, BAK, dan mandi masih dibantu

keluargannya, tetapi pasien sudah bisa makan dan minum

sendiri. Pasien tampak lemas dan aktivitas pasien hanya

ditempat tidur saja. Pasien mengatakan cepat lelah dan

berkeringat.
5
(6) Kebersihan Diri

Pasien mengatakan sebelum sakit dan saat masuk rumah sakit

biasa mandi 2 kali sehari, menggosok gigi 2 kali sehari, cuci

rambut 3 kali seminggu dan mengganti pakaian 1 kali sehari.

Saat pengkajian pasien mengatakan dimandikan ditempat tidur

oleh keluarga dan menganti pakaian 2 kali sehari. Secara

umum pasien tampak cukup bersih. Pasien tampak di lap oleh

istrinya.

(7) Pengaturan suhu tubuh

Sebelum sakit dan pada saat pengkajian pasien mengatakan

tidak mengalami peningkatan suhu tubuh.

b) Data Psikologis

(1) Rasa Aman

Saat pengkajian pasien mengatakan pasrah dengan keadaannya

sekarang dan berharap lukanya cepat sembuh. Pasien

mengatakan malu dengan keadaannya sekarang, karena kelima

jari kaki kanannya sudah diamputasi. Pasien tampak murung

dan sering melamun.

(2) Rasa Nyaman

Pasien mengatakan tidak merasakan nyeri pada area sekitar

lukanya karena kaki kanannya sudah mati rasa. Pasien

mengeluh lukanya tidak sembuh-sembuh dan mengeluh

badannya lemas.

6
c) Data sosial

(1) Sosial

Pasien mengatakan hubungannya dengan sanak saudara,

perawat dan pasien yang lainya baik. Saat dilakukan observasi,

wawancara dan pemeriksaan fisik pasien tampak kooperatif.

(2) Bermain dan rekreasi

Pasien mengatakan sebelum sakit kadang jalan-jalan di sekitar

rumahnya dan mengobrol dengan tetangga. Setelah sakit

pasien lebih banyak diam di rumah dan pada saat pengkajian

pasien hanya terlihat tidur saja.

(3) Pengetahuan

Pasien mengatakan sudah pernah dijelaskan tentang diet

makanan untuk pasien kencing manis. Tetapi pasien belum

paham dan belum bisa melaksanakan saran-saran yang telah

dijelaskan oleh petugas kesehatan.

(4) Prestasi

Pasien mengatakan tidak mempunyai suatu prestasi apapun.

d) Data Spritual

Pasien mengatakan beragama hindu dan biasa sembahyang pada

hari-hari tertentu yaitu purnama dan tilem. Saat pengakjian pasien

hanya berdoa di tempat tidur dan berharap agar segera diberikan

kesembuhan.

7
4) Pemeriksaan fisik

a) Keadaan umum

(1) Kesadaran : Compos mentis ( E4 , V5 , M6 )

(2) Postur tubuh : Gemuk

(3) Bangun tubuh : Tegak

(4) Keadaan Kulit : Turgor kulit kurang elastis, terdapat luka

pada telapak kaki kanannya, terdapat luka

yang masih basah dan luka berbau.

(5) Turgor kulit : Kurang elastis

b) Gejala kardinal

(1) Suhu : 36,5 0C

(2) Nadi : 86 x/menit

(3) Tekanan darah : 130/90 mmHg

(4) Respirasi : 22 x/menit

c) Ukuran-ukuran lain

(1) BB sebelum sakit : 70 kg

(2) BB saat pengkajian : Tidak dapat diobservasi

(3) Tinggi Badan : 168 cm

d) Keadaan fisik

(1) Kepala

Keadaan kepala pasien bersih, penyebaran rambut merata,

benjolan tidak ada.

(2) Mata

Konjungtiva merah muda, penggerakkan bola mata dapat

melihat ke segala arah, reflek pupil +/+, pupil isokor, sklera

putih, penglihatan tidak kabur.

8
(3) Hidung

Penumpukan sekret tidak ada, pernafasan cuping hidung tidak

ada

(4) Telinga

Penumpukan sekret/serumen pada kedua telinga tidak ada,

bentuk simetris

(5) Mulut

Mukosa bibir lembab, lidah bersih, stomatitis tidak ada, reflek

muntah positif, pembesaran tonsil tidak ada.

(6) Leher

Dilatasi vena jugularis tidak ada, pembesaran kelenjar tiroid

tidak ada.

(7) Thorax

Bentuk simetris, pergerakan dada simetris, wheezing -/-,

ronchi -/-, suara S1 dan S2 tunggal regular.

(8) Abdomen

Tidak ada asites, lesi tidak ada, peristaltik usus 12 x /menit.

(9) Ekstremitas

Atas : Pergerakan terkoordinir, lesi tidak ada,

adanya edema pada tangan kanan dan kiri,

CRT 3 detik, terpasang aboket pada

tangan kanannya.

Bawah : Adanya edema pada kedua kaki, warna

luka kemerahan, luas permukaan luka (±25

cm) pada telapak kaki kanannya,

kedalaman luka (±1 cm). Tidak ada pus,

9
adanya jarinya nekrotik (mati). Luka

masih basah dan berbau khas.

Kekuatan Otot 555 555


455 555

(10) Genetalia : Kebersihan cukup, tidak ada gatal pada

penis.

(11) Anus : Kebersihan cukup, tidak ada lesi, tidak ada

haemoroid.

5) Pemeriksaan Penunjang

Hasil pemeriksaan laboratorium klinik

GDS tanggal 25 Juni 2017 : 126 mg/dl (normal 70-110 mg/dl)

GDS tanggal 26 Juni 2017 : 150 mg/dl (normal 70-110 mg/dl)

Hasil pemeriksaan laboratorium DL tanggal 24 Juni 2017

Parameter Hasil Normal Satuan


WBC 7,8 4-10 10 /L
RBC 3,56 3,5-5,5 10 /L
HGB 9,6 10-16 g/dL
HCT 29,5 36-50 %
MCV 82,9 79-99 FL
MCH 27,0 27-31 P9
MCHC 32,5 33-37 g/dL
PLT 163 150-450 10 /L

Hasil pemeriksaan laboratorium klinik tanggal 24 Juni 2017

Albumin : 1,9 (normal 3,6 -5,0 g/dL)

Ureuin : 36 (normal 15-39 mg/dL)

Creatinine : 0,8 (normal 0,7-1,2 mg/dL)

10
b. Analisa Data

ANALISA DATA KEPERAWATAN PASIEN W.S


DENGAN DIABETES MELITUS + DIABETIK FOOT
DI RUANG E RSUD KLUNGKUNG
TANGGAL 26 JUNI 2017

No Data Subyektif Data Obyektif Kesimpulan


1 2 3 4
1 - Pasien mengatakan - GDS tanggal 24 Juni 2017, Penatalaksan
sudah pernah dijelaskan 126 mg/dL aan aturan
tentang diet makanan - GDS tanggal 25 Juni 2017, terapeutik
untuk pasien kencing 150 mg/dL (individu) tak
manis, tetapi pasien - Pasien tampak diberikan efektif
belum paham dan belum roti oleh istrinya.
bisa melaksanakan
saran-saran yang telah
dijelaskan oleh petugas
kesehatan
- Pasien mengatakan
makan 3 x sehari hanya
habis ½ porsi dari 1
porsi makanan yang
disediakan di RS
- Pasien mengatakan suka
makan makanan di luar
yang diberikan di RS
2 - Pasien mengeluh - Warna luka kemerahan Kerusakan
lukanya tidak sembuh- - Luas permukaan luka (± integritas
sembuh 25 cm) pada telapak kaki kulit
- Pasien mengatakan kananya
tidak merasakan nyeri - Kedalaman luka (± 1cm)
pada area sekitar - Adanya jaringan mati
lukanya karena kakinya (nekrotik)
sudah mati rasa - Luka masih basah dan
berbau khas
3 - Pasien mengeluh - GDS tanggal 24 Juni Pk :
badannya lemas 2017 126 mg/dL hipoglikemi
- Pasien mengatakan - Diet yang diberikan dari
makanan hanya habis ½ RS B1 1900 kalori
porsi dari 1 porsi - Diberikan therapi
makanan yang insulin (actrapid 3 x 6
disediakan di RS Iu/SC)
- TD : 130/90 mmHg

4 - Pasien mengatakan - Pasien tampak di lap Intoleransi


untuk kebutuhan BAB, oleh istrinya Aktivitas
BAK, dan mandi masih - Pasien tampak lemas
dibantu keluarganya dan aktivitas pasien hanya
- Pasien mengatakan di tempat tidur saja
cepat lelah dan - Kekuatan otot
berkeringat

11
1 2 3 4
555 555
455 555
5 - Pasien mengatakan - Tampak kelima jari kaki Gangguan
malu dengan kanannya sudah citra tubuh
keadaannya saat ini, diamputasi
karena kelima jari kaki - Pasien tampak murung
kananya sudah - Pasien sering melamun
diamputasi

6 - Pasien mengatakan - Adanya edema pada kedua Kelebihan


biasa minum 7-8 tangan volume
gelas /hari (±1400-1600 - Adanya edema pada kaki cairan
cc/hari) - CMCK
- Pasien mengatakan CM = parentral 400 cc
biasa kencing 3-4 minum 1600 cc +
kali/hari (±300- 2000 cc
400cc/hari)
- Pasien mengatakan CK = kencing 400 cc
sesak apabila tidur IWL 700 cc +
terlentang dan sesak 1100 cc
berkurang apabila
pasien duduk. CMCK = 2000 cc
1100 cc -
900 cc
- Nadi 86 x/menit
- Albumin 1,9 g/dL

12
c. Rumusan Masalah

1) Penatalaksanaan aturan terapeutik (individu) tak

efektif

2) Kerusakan integritas kulit

3) PK hipoglikemia

4) Intoleransi aktivitas

5) Gangguan citra tubuh

6) Kelebihan volume cairan

d. Analisa Masalah

1) Problem : Penatalaksanaan aturan terapeutik (individu) tak efektif

Etiologi : Ketidakmauan pasien dalam melaksanakan aturan

terapeutik

Symptom : Pasien mengatakan sudah pernah dijelaskan tentang diet

makanan untuk pasien kencing manis, tetapi pasien

belum paham dan belum bisa melaksanakan saran-saran

yang telah dijelaskan oleh petugas kesehatan, pasien

mengatakan makan 3x sehari hanya habis ½ porsi dari 1

porsi makanan yang disediakan diri RS, pasien

mengatakan suka makan-makanan diluar yang diberikan

di RS.

GDS tanggal, 24 Juni 2017, 126 mg/dL

GDS tanggal, 25 Juni 2017, 150 mg/dL

Pasien tampak diberikan roti oleh istrinya

Proses terjadi :

13
Ketidakmauan pasien untuk melaksanakan aturan

terapeutik dapat menyebabkan pasien mengalami aturan

terapeutik tak efektif.

Akibat bila tidak ditanggulangi :

Memperlambat proses penyembuhan

2) Problem : Kerusakan integritas kulit

Etiologi : Peningkatan kadar glukosa dalam darah

Symptom : Pasien mengeluh lukanya tidak sembuh-sembuh, pasien

mengatakan tidak merasakan nyeri pada area luka telapak

kaki kananya. Warna luka kemerahan, luas permukaan

luka (± 25cm) pada telapak kaki kanannya, kedalaman

luka (± 1cm), adanya jaringan mati (nekrotik), luka masih

basah dan berbau khas.

Proses terjadi :

Karena terjadinya hiperglikemia dan adanya penurunan,

vaskularisasi jaringan perifer sehingga aliran darah ke

perifer yang membawa O2 dan sari-sari makanan

berkurang maka jaringan perifer kekurangan O2 dan sari-

sari makanan, akibatnya tidak terjadi regenerasi sel dan

akan memudahkan kuman untuk berkembang biak

sehingga luka membusuk dan meluas ke bagian yang

tidak terluka, sehingga lama kelamaan integritas kulit

bertambah buruk bahkan rusak.

Akibat bila tidak ditanggulangi :

Kerusakan integritas kulit akan lebih luas

3) Problem : Problem kolaboratif hipoglikemia

Etilogi : Ketidakseimbangan glukosa dan insulin dalam darah


14
FR : Pasien mengeluh badannya lemas, pasien mengatakan

makan hanya habis ½ porsi dari 1 porsi makanan yang

disediakan di RS. GDS tanggal 24 Juni 2017, 126 mg/dL.

Diet yang diberikan dari Rs : B1 1900 kalori, diberikan

terapi insulin actrapid 3 x 6 unit, TD : 130/90 mmHg

Proses Terjadi :

Karena terjadi gangguan metabolisme glukosa

menyebabkan glukosa tidak sampai ke jaringan. Hal ini

merangsang peningkatan glukagon dari sel alfa akibatnya

terjadi lipolisis, glikogenolisis, dan glukoneogenesis

untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan glukosa.

Penurunan pemakaian glukosa karena insulin yang tidak

efektif menyebabkan glukosa semakin banyak dalam

darah akhirnya terjadi hiperglikemia, sebaiknya bila

terjadi peningkatan glikogenesis untuk disimpan di hati,

meningkatkan penggunaan glukosa oleh adiposa dan sel

otot sehingga glukosa diutamakan untuk kebutuhan otak

sehingga terjadi hipoglikemia.

Akibat bila tidak ditanggulangi :

Kekurangan O2 ke otak menyebabkan kematian

4) Problem : Intoleransi aktivitas

Etiologi : Kelemahan

Symptom : Pasien mengatakan untuk kebutuhan BAB, BAK dan

mandi masih dibantu keluarganya, Pasien mengatakan

cepat lelah dan berkeringat, Pasien tampak di lap oleh

istrinya, Pasien tampak lemas dan aktivitas pasien hanya

di tempat tidur saja.


15
555 555
Kekuatan otot :
455 555

Proses terjadi :

Karena lemahnya fisik pasien menyebabkan kemampuan

pasien berkurang utuk memenuhi kebutuhannya,

memerlukan bantuan dari keluarga atau perawat dalam

memenuhi ADL seperti menyediakan makan, mandi, dan

mengganti pakaian.

Akibat bila tidak ditanggulangi :

ADL pasien tidak terpenuhi

5) Problem : Gangguan citra tubuh

Etiologi : Kehilangan salah satu anggota tubuh /amputasi

Symptom : Pasien mengatakan malu dengan keadaannya yang

sekarang ini, karena kelima jari kaki kanannya sudah

diamputasi. Pasien tampak murung dan pasien sering

melamun

Proses terjadi :

Karena adanya perubahan penampilan sekunder akibat

adanya luka, menyebabkan pasien merasa kurang nyaman

dengan peampilannya sekarang.

Akibat bila tidak ditanggulangi :

Pasien menLB diri.

6) Problem : Kelebihan volume cairan

Etiologi : Pemasukann cairan yang berlebih

16
Symptom : Pasien mengatakan biasa minum 7-8 gelas/hari

(± 1400cc-1600 cc/hari), pasien mengatakan kencing 3-4

kali/hari (± 300cc-400 cc/hari), IWL = 700 cc,CM =

2000 cc, CK = 1100, CMCK = 900 cc, nadi 86 x/menit,

Albumin 1,9 g/dL, Pasien mengatakan sesak apabila tidur

terlentang dan sesak berkurang apabila pasien duduk.

Proses terjadi :

Kelebihan intake cairan dapat menyebabkan lebihnya

cairan di dalam tubuh dan akan terjadinya edema karena

di imbangi dengan output yang sedikit.

Akibat bila tidak ditanggulangi :

Perubahan pola nafas tak efektif

e. Diagnosa Keperawatan

1) Penatalaksanaan aturan terapeutik (individu) tak efektif berhubungan

dengan ketidakmauan untuk melakukan aturan terapeutik di

hubungkan dengan menyatakan sudah pernah dijelaskan tentang diet

makanan untuk pasien kencing manis, tetapi pasien belum paham dan

belum bisa melaksanakan saran-saran yang telah dijelaskan oleh

petugas kesehatan. Pasien mengatakan makanan hanya habis ½ porsi

dari 1 porsi makanan yang disediakan di RS, pasien mengatakan suka

makan-makanan di luar yang diberikan di RS pasien tampak diberikan

roti oleh irstinya.

GDS tanggal, 24 juni 2017 126 mg/dL

GDS tanggal, 25 Juni 2017 150 mg/dL

2) Kerusakan integritas kulit berhubungan

dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah dihubungan dengan


17
pasien mengeluh lukanya tidak sembuh-sembuh, pasien mengatakan

tidak merasakan nyeri pada area sekitar telapak kaki, warna luka

kemerahan luas permukaan luka (± 25 cm), kedalaman luka (± 1cm).

Adanya jaringan mati (nektotik), luka masih basah dan berbau khas .

3) Problem kolaboratif hipoglikemi berhubungan

dengan kesimbangan glukosa dan insulin dalam darah dihubungkan

dengan pasien mengeluh badannya lemas, pasien mangatakan makan

3x sehari hanya habis ½ dari 1 porsi makanan yang disediakan di RS.

GDS tanggal 24 Juni 2017, 126 mg/dL

Diet yang diberikan dari RS : B1 1900 kalori

Diberikan terapi insulin actrapid 3 x 6 unit

TD : 130/90 mmHg

4) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan

kelemahan dihubungkan dengan pasien mengatakan untuk kebutuhan

BAB, BAK, dan mandi masih dibantu keluarganya, pasien dilap oleh

istrinya, pasien tampak lemas dan aktivitas pasien hanya di tempat

tidur saja.

555 555
Kakuatan otot :
455 555

5) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan

perubahan penampilan sekunder terhadap hilangnya bagian tubuh

dihubungkan dengan pasien mengatakan malu dengan keadaannya

yang sekarang ini, karena kelima jari kaki kanannya sudah diamputasi

pasien tampak murung dan sering melamun.

6) Kelebihan volume cairan berhubungan dengan

pemasukan cairan berlebih dihusbungkan dengan pasien mengatakan

biasa minum 7-8 gelas/hari (± 1400cc -1600cc /hari), pasien

mengatakan biasa kencing 3-4 kali/hari (±300cc-400cc/hari), IWL

18
700cc, asites, edema, CM : 2000cc - CK : 1100cc = 900cc, Pasien

mengatakan sesak apabila tidur terlentang dan sesak berkurang apabila

pasien duduk.

2. Perencanaan

a. Prioritas diagnosa keperawatan

Prioritas diagnosa keperawatan dibuat berdasarkan berat ringannya

masalah yang sifatnya mengancam kehidupan (Rohmah, 2009) yaitu :

1) Problem kolaboratif hipoglikemi berhubungan dengan

ketidakseimbangan glukosa dan insulin dalam darah

2) Kelebihan volume cairan berhubungan dengan pemasukan cairan

berlebih

3) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan kadar

glukosa dalam darah

4) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

5) Penatalaksanaan aturan terapeutik (individu) tak efektif berhubungan

dengan ketidakmauan pasien melaksanakan aturan terapeutik

6) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan

sekunder terhadap hilangnya bagian tubuh

19
b. Rencana Perawatan
RENCANA KEPERAWATAN PADA PASIEN W.S
DENGAN DIABETES MELITUS + DIABETIK FOOT
DI RUANG E RSUD KLUNGKUNG
TANGGAL 26 S/D 29 JUNI 2017

Hr/Tgl/Jam DX Rencana Tujuan Rencana Tindakan Rasional


1 2 3 4 5
Senin, PK hipoglikemia Setelah diberikan askep selama 3 x 1. Observasi tanda dan gejala Mengetahui gejala dini
26 Juni 2017 berhubungan dengan 24 jam diharapkan hipoglikemia (berkeringat tanda menuju komplikasi
Pk. 10.30 ketidakseimbangan hipoglikemia tidak terjadi dengan dingin)
wita glukosa dan insulin kriteria hasil : 2. Observasi tanda-tanda Mengetahui keadaan
dalam darah vital setiap 8 jam umum pasien
1. Tanda-tanda hipoglikemia tidak 3. Anjurkan pasien untuk Dengan memenuhi
ada (pucat, kulit dingin, makan dan dietnya diharapkan pasien
berkeringat, gelisah, GDS < 110 menghabiskannya sesuai tidak jatuh dalam kondisi
mg/dL) diet yang diberikan B1 hipoglikemia
1900 kalor
2. Tekanan darah dalam batas 4. Monitor asupan nutrisi Mengetahui jumlah
normal (110/70-120/80 mmHg) pasien asupan nutrisi

3. Pasien makan sesuai diet yang 5. Kolaborasi dalam Menentukan langkah


dianjurkan RS pemeriksaan kadar glukosa selanjutnya bila terjadi
setiap hari bila terjadi komplikasi
hipoglikemia

20
1 2 3 4 5
4. GDS 70-110 mg/dL 6. Delegatif dalam pemberian Mengontrol kadar glukosa
actapid 3 x 6 unit/sc. darah menjadi normal
sehingga tidak terjadi
komplikasi hipoglikemia
5. Pasien tidak lemas lagi

7. Delegatif dalam pemberian Menurunkan tekanan darah


obat oral captopril 50 mg pasien

Senin, Kelebihan volume Setelah diberikan askep selama 3 x 1. Observasi tanda-tanda vital Takikardi diakibatkan oleh
26 Juni 2017 cairan berhubungan 24 jam diharapkan keseimbangan pasien tiap 8 jam kelebihan volume cairan
dengan pemasukan Cairan pasien adekuat dengan
Pk. 10.30 cairan berlebihan kriteria hasil : 2. Ukur semua sumber
wita Membantu mengevaluasi
pemasukan dan status cairan
pengeluaran cairan

1. Tidak ada edema 3. Atur posisi pasien (semi Mengurangi tekanan


fowler) ekspansi paru atau
kepatenan jalan nafas

2. CMCK pasien balance 4. Observasi masukan diet Mengetahui pemasukan


dan kebiasaan-kebiasaan dan pengeluaran cairan
3. Nadi normal (60-100 x/mnt) yang mungkin menyokong pasien setiap hari
terjadinya retensi cairan
4. Pasien tidak sesak lagi 5. Pertahankan pemberian Mempertahankan hidrasi
cairan paling sedikit 2500 cairan/volume sirkulasi
ml/hari

21
1 2 3 4 5
5. Pasien kencing 5-6 kali/hari 6. Delegatif dalam pemberian Antikoagulasi yang
(500-600cc/hari) Aspilet 80 mg dan Lasik 20 membantu
mg menyeimbangkan cairan
dalam tubuh
6. Pasien minum 7-8 gelas/hari
(1400-1600cc/hari)

Senin, Kerusakan integritas Setelah diberikan askep 3 x 24 jam 1. Observasi keadaan luka Mengetahui perkembangan
26 Juni 2017 kulit berhubungan diharapkan kerusakan integritas pasien keadaan luka
Pk. 10.30 dengan peningkatan kulit lebih luas dapat dicegah
wita kadar glukosa dalam dengan kriteria hasil :
darah
1. Luka kering dan tidak berbau 2. Observasi tanda-tanda Mendeteksi adanya infeksi
infeksi (rubor kalor, dolor,
tumor, fungsiolaesa)

2. Tidak ada jaringan nekrotik 3. Rawat luka dengan Merawat luka


tehnik aseptik dengan menggunakan NaCl 0,9 %
menggunakan NaCl 0,9 mempercepat
% menyembuhan luka dan
pertumbuhan luka dan
pertumbuhan jaringan baru

22
1 2 3 4 5
3. Tidak ada tanda-tanda infeksi 4. Delegatif pemberian Mencegah infeksi lebih
(rubor, kalor, dolor, tumor, metronidazole 500 mg lanjut
fungsiolaesa) Cifrofloxcacin 200 mg
Senin, Intoleransi aktivitas Setelah diberikan askep selama 3 x 1. Pantau respon Mengetahui perkembangan
26 Juni 2017 berhubungan dengan 24 jam diharapkan pasien dapat individu terhadap aktivitas individu
Pk. 10.30 kelemahan memenuhi ADL ( BAB, BAK, aktivitas
wita dan mandi) secara mandiri dengan
kriteria hasil :
1. Pasien dapat memenuhi 2. Catat perubahan dan Mengetahui keadaan umum
ADL (BAB, BAK, dan mandi) laporkan apabila ada dari pasien
secara mandiri dipsnea, kelelahan dan
perubahan tanda-tanda
vital setelah beraktitas
2. Pasien tidak lemas lagi 3. Bantu pasien dalam Meningkatkan kebutuhan
mobilisasi secara bertahap pasien

3. Kekuatan otot 4. Libatkan keluarga Membantu memenuhi


555 555 dalam pemenuhan kebutuhan pasien
kebutuhan pasien
555 555 5. Bantu perawatan diri Agar ADL pasien dapat
pasien yang diperlukan terpenuhi

23
1 2 3 4 5
Senin, Penatalaksanaan Setelah diberikan askep selama 1 x 1. Berikan informasi Dengan memberi
26 Juni 2017 aturan terapeutik tak 30 menit diharapkan program kepada pasien tentang diet informasi, pasien akan
Pk.10.30 efektif berhubungan terapeutik pada pasien menjadi yang harus dijalaninya mengerti dan paham
wita dengan ketidakmauan lebih efektif dengan kriteria hasil : sehinga program
pasien melakukan pengobatan dan perawatan
aturan terapeutik menjadi lancar

1. Pasien mengatakan paham 2. Ajarkan tentang tanda- Dengan mengetahui secara


tentang diet yang harus tanda hiperglikemia dan dini tanda dan gejala maka
dijalaninya hipoglikemia dapat diantisipasi
hiper/hipoglikemia.

2. Pasien mampu menjelaskan 3. Beri kesempatan kepada Memberikan kesempatan


kembali tentang diet yang pasien untuk menanyakan untuk belajar sehingga
harus dijalaninya hal-hal yang belum jelas mengurangi ketidaktahuan
pasien.

3. Pasien mengatakan jelas dengan 4. Anjurkan pasien mengatur Dapat menetapkan pola
informasi yang diberikan rencana makan 3J (Jumlah, makan pasien.
Jadwal, dan Jenis) dengan
keluarganya

24
1 2 3 4 5
4. Pasien mau melaksanakan 5. Evaluasi ulang tentang Dengan mengevaluasi ulang
aturan terapeutik yang pemahaman pasien pemahaman pasien
diberikan diharapkan nantinya dapat
diketahui sejauh mana
pemahaman pasien tentang
penjelasan yang diberikan.
Senin, Gangguan citra tubuh Setelah diberikan askep selama 1 x 1. Dorong Berikan kesempatan untuk
26 Juni 2017 berhubungan dengan 30 menit diharapkan tidak terjadi mengungkapan mengenai mengidentifikasi rasa takut
Pk.10.30 perubahan penampilan gangguan citra tubuh dengan masalah tentang proses
wita sekunder terhadap kriteria hasil : penyakit
hilangnya bagian
tubuh
1. Pasien tidak malu dengan 2. Berikan kesempatan Perawatan diri dapat
dengan keadaannya pada pasien untuk membantu memperbaiki
menerima keadaanya kepercayaan diri
melalui partisipasi pada
perawatan diri
2. Pasien mengatakan bisa 3. Pertahankan Dapat mengebalikan
menerima keadaannya pendekatan positif selama kepercayaan diri pasien.
sekarang aktivitas perawatan
3. Pasien tidak murung lagi 4. Mendiskusikan arti Mengidentifikasi bagaimana
kehilangan pada pasien penyakit mempengaruhi
persepsi diri

25
3. Pelaksanaan

PELAKSANAAN KEPERAWATAN PADA PASIEN W.S


DENGAN DIABETES MELITUS + DIABETIK FOOT
DI RUANG E RSUD KLUNGKUNG
TANGGAL 26 S/D 29 JUNI 2017

Hari /Tgl DX Tindakan Evaluasi Paraf


/Jam Keperawatan
1 2 3 4 5
Senin, 1 - Mengobservasi - KU : Pasien mengeluh LB
26 Juni keadaan umum badannya lemas
2017 pasien dan gejala - Tanda-tanda hipoglikemia
Pk. 11.05 hipolikemia tidak ada seperti pucat,
wita gelisah, dingin berkeringat
Pk. 11.10 1 - Mengobservasi vital - S : 36,5 °C LB
2 sign N : 84 x/menit
TD : 130/90 mmHg
R : 22 x /menit
Pk. 11.30 1 - Memberikan injeksi - Actrapid sudah masuk, LB
Actrapid 6 unit/sc tunggu 15 menit untuk
makan
Pk. 11.45 1 - Menganjurkan - Pasien mengatakan akan LB
pasien untuk makan berusaha menghabiskan
sesuai diet DM B1 makanan yang disediakan
1900 kalori di RS demi
kesembuhannya

Pk. 12.00 1 - Memonitor asupan - Pasien makan habis ½ LB


nutrisi pasien porsi dari 1 porsi makan
yang disediakan
Pk 5 - Memberikan - Pasien mengatakan sudah LB
13.00 informasi kepada mengerti tentang apa yang
pasien tentang diet dijelaskan, dan pasien
yang harus dijalani tampak memperhatikan
apa yang di jelaskan
Pk. 5 - Mengajarkan - Pasien mengatakan sudah LB
13.15 tentang tanda-tanda mengerti tentang apa yang
hipoglikemia dijelaskan

26
1 2 3 4 5
Pk. 5 - Memberikan - Pasien mengatakan LB
13.15 kesempatan tidak ada yang
kepada pasien ditanyakan karena
untuk menanyakan sudah mengerti tentang
hal-hal yang belum penjelasan yang
jelas diberikan

Pk. 5 - Menganjurkan - Pasien mengatakan LB


13.30 pasien mengatur akan berusaha untuk
rencana makan 3J mematuhi apa yang
(jadwal, jenis, telah dijelaskan
jumlah) dengan
keluarganya
Pk. 5 - Mengevaluasi - Pasien tampak sudah LB
13.45 ulang tentang berusaha menjelaskan
pemahaman pasien tentang apa yang telah
dijelaskan
Pk. 16.00 1 - Mengobservasi - KU : Pasien mengeluh Perawat
2 keadaan umum badannya masih
pasien dan gejala lemas dan tampak
hipoglikemia adanya edema
pada tangan dan
kaki
- Tanda-tanda hipoglikemia
tidak ada

Pk. 17.00 1 - Memberi injeksi - Actrapid sudah masuk, Perawat


actrapid 6 unit/sc tunggu 15 menit untuk
makan

Pk. 18.00 1 - Menganjurkan - Pasien mengatakan makan Perawat


pasien untuk makan habis ½ porsi dari 1 porsi
sesuai diet Dm B1 makanan yang disediakan
1900 kalori di rumah sakit

Pk. 18.15 1 - Memberi obat oral - Obat suah diminum oleh Perawat
2 Captopril 50 mg, pasien
3 Aspilet 80 mg

27
1 2 3 4 5
Pk. 20.00 1 - Mengobservasi - Pasien tampak beristirahat Perawat
keadaan umum dengan tenang
pasien
Pk. 20.15 2 - Mengobservasi - Pasien mengatakan akan Perawat
masukan diet berusaha mematuhi diet yang
yang menyokong sudah diberikan di rumah
terjadinya retensi sakit
cairan
Pk. 20.30 2 - Mempertahankan - Pasien mengatakan biasa Perawat
pemberian cairan minum 7-8 gelas/hari (±1400-
2500 ml/hari 1600cc/hari)

Pk. 24.00 1 - Mengobservasi - Tidak ada tanda hipoglikemia Perawat


tanda (seperti pucat dan berkeringat
hipoglikemia dingin

Selasa, 1 - Mengobservasi - KU : Pasien tampak istirahat Perawat


27 Juni 2 kedaan umum dengan tenang
2017 pasien dan vital S : 37 °C
Pk. 04.00 sign N : 86 x/menit
TD : 120/80 mmHg
R : 20 x /menit

Pk. 05.00 2 - Memberi injeksi - Obat sudah masuk dan tidak Perawat
lasix 2 ml reaksi alergi

Pk. 05.15 2 - Memberikan - Obat sudah masuk dan tidak Perawat


obat/iv ada reaksi alergi
metronodazol 100
ml
Pk. 06.00 1 - Memberi injeksi - Actrapid sudah masuk tunggu Perawat
actrapid 6 unit/sc 15 menit untuk makan

Pk. 06.15 2 - Menghitung - CM Perawat


Balance cairan Minum : 1600cc
Parenteral : 400cc +
2000cc
- CK
Kencing : 400cc
IWL : 700cc +
1100cc
CMCK : 2000 cc-1100cc
: 900 cc
CM >CK

28
1 2 3 4 5
Pk. 06.45 1 - Mengobservasi - GDS pasien 126 mg/dl LB
pemeriksaan lab yaitu
GDS
Pk. 07.00 1 - Monitor asupan nutrisi - Pasien makan habis ½
porsi dari 1 porsi
makanan yang disediakan
di rumah sakit
Pk. 07.45 1 - Memberi obat oral - Obat sudah diminum oleh LB
Captopil 50 mg pasien
Aspilet 80 mg

Pk. 08.30 2 - Mengatur posisi - Pasien mengatakan lebih LB


pasien semifowler nyaman dengan posisi
seperti ini karena
sesaknya berkurang

Pk. 09.00 3 - Mengobservasi - Pasien mengatakan LB


keadaan luka pasien lukanya masih basah
- Tampak kemerahan,luas
permukaan luka (±25
cm), kedalaman luka
(±1cm ), adanya jaringan
nekrotik dan berbau khas

Pk. 09.15 3 - Merawat luka dengan - Keadaan luka masih LB


teknik aseptik dengan basah terdapat bau luka
menggunakan NaCL yang khas
0,9 %
Pk. 09.30 3 - Mengobservasi - Ada tanda infeksi seperti LB
tanda-tanda injeksi kemerahan, bengkak, dan
(rubor, kolor, dolor, jaringan mati
tumor, fungsiolaesa)

Pk. 10.00 6 - Mendorong pasien - Pasien mengatakan sudah LB


untuk mengungkapkan bisa menerima
masalahnya keadaannya sekarang

29
1 2 3 4 5
Pk. 10.15 6 - Mendiskusikan arti - Pasien mengatakan LB
kehilangan pada pasien akan berusaha
menerima keadaannya
yang sekarang ini

Pk. 10.30 6 - Memberikan - Pasien tampak tidak LB


kesempatan pada pasien murung dan melamun
untuk menerima lagi
keadaannya melalui
partisipasi perawatan diri

Pk. 10.40 6 - Mempertahankan - Pasien mau LB


pendekatan positif mengungkapkan
selama aktivitas perasaannya dan
perawatan tampak kooperatif

Pk. 10.45 4 - Pantau respon - Pasien tampak lemas LB


individu terhadap dan hanya bisa
aktivitas yamg dilakukan beraktivitas di tempat
tidurnya
- kekuatan otot
555 555
455 555

Pk. 11.00 4 - Catat perubahan - Pasien mengatakan LB


dipsnea, dan libatkan belum bisa memenuhi
keluarga dalam kebutuhannya secara
pemenuhan kebutuhan mandiri
pasien
Pk. 11.30 1 - Memberikan injeksi - Actrapid sudah masuk, LB
actrapid 6 unit/sc tunggu 15 menit untuk
makan

Pk. 12.00 1 - Menganjurkan pasien - Pasien makan habis ½ LB


untuk makan sesuai porsi dari 1 porsi
dengan diet DM B1 1900 makanan yang
kalori disediakan di rumah
sakit, pasien
mengatakan lebih suka
makan makanan di luar
RS seperti roti
- Pasien tampak
diberikan roti oleh
istrinya

30
1 2 3 4 5
Pk. 12.30 4 - Membantu melatih - Pasien mengatakan LB
mobilisasi pasien masih lemas dan
hanya bisa beraktivitas
disekitar tempat
tidurnya
- kekuatan otot
555 555
455 555

Pk. 13.00 4 - Membantu perawatan - Membantu pasien LB


pasien yang di perlukan untuk BAK sudah
dilakukan dan pasien
mengatakan belum
bisa memenuhi ADL
secara mandiri

Pk. 13.30 4 - Melibatkan keluarga - Keluaga tampak LB


dalam pemenuhan membantu pasien
kebutuhan pasien untuk bangun dari
tempat tidur

Pk. 16.00 1 - Mengobservasi keadaan - Pasien mengeluh Perawat


2 umum pasien dan badannya lemas dan
mengobservasi vital sign tampak adanya edema
pada tangan dan kaki
TD : 130/80 mmHg
S : 36,5 °C
N : 88 x /mnt
R : 22 x/mnt

Pk. 16.15 2 - Memberi injeksi lasix 2 - Obat pasien sudah Perawat


ml masuk tidak ada reaksi
alergi

Pk. 16.30 2 - Memasukkan obat/iv - Obat sudah masuk Perawat


cyprofloxcocin 100 ml reaksi alergi tidak ada
Metronidasol 100 ml
Pk. 17.00 1 - Memberi injeksi - Actrapid sudah masuk, Perawat
actrapid 6 unit/sc tunggu makan 15
menit kemudian

31
1 2 3 4 5
Pk. 18.00 1 - Menganjurkan pasien - Pasien mengatakan Perawat
untuk makan sesuai diet akan berusaha
DM B1 1900 kalori mematuhi diet yang
diberikan demi
kesembuhannya

Pk. 18.30 1 - Memberi obat oral - Obat sudah diminum Perawat


2 Captopril 50 mg oleh pasien
3 Aspilet 80 mg

Pk. 20.00 1 - Mengobservasi kedaan - Pasien tampak sesak Perawat


2 umum pasien dan terpasang O2 kanul
2 liter

Pk. 19.00 2 Memberikan posisi yang Pasien mengatakan Perawat


nyaman bagi pasien sesaknya berkurang
(semifowler) dan sudah merasa
nyaman

Pk. 24.00 1 - Mengobservasi keadaan - KU : Perawat


umum dan tanda Pasien mengeluh
hipoglikemia badannya lemas tanda
hipoglikemia tidak ada
seperti pucat, gelisah,
dan berkeringat dingin

Rabu, 28 1 - Mengobservasi keadaan - KU : Tampak adanya Perawat


Juni 2017 2 umum pasien dan vital edema pada
Pk.04.00 sign tangan dan
Wita kaki
TD :130/90
mmHg
S : 36,5°C
N : 86 x /mnt
R : 22x/mnt

Pk. 05.00 2 - Memberi injeksi lasix 2 - Obat sudah masuk dan Perawat
ml tidak ada reaksi alergi

Pk. 05.15 2 - Memberikan obat/iv - Obat sudah masuk dan Perawat


mentronidazole 100 ml tidak ada reaksi alergi

Pk. 06.00 1 - Memberi injeksi - Actrapid sudah masuk, Perawat


actrapid 6 unit/sc tunggu 15 menit untuk
makan

32
1 2 3 4 5
Pk. 06.15 2 - Menghitung - CM Perawat
balance cairan Minum : 1600cc
Parenteral : 400cc +
2000cc
- CK
Kencing : 600cc
IWL : 700cc +
1300 cc
CMCK : 2000 cc-1300cc
: 700 cc
CM >CK

Pk. 06.30 1 - Mengobservasi - GDS pasien 150 mg/dl Perawat


pemeriksaan lab
yaitu GDS

Pk. 07.30 1 - Memberi obat oral - Obat sudah diminum oleh Perawat
2 Captopril 50 mg pasien
3 Aspilet 80 mg

Pk. 08.30 1 - Monitor asupan - Pasien makan habis ¾ porsi Perawat


nutrisi pasien yang disediakan di rumah sakit

Pk. 09.00 3 - Mengobservasi - Pasien mengatakan lukanya Perawat


keadaan luka masih basah, tampak
pasien kemerahan, luas permukaan
luka (25 cm), kedalaman luka
(1cm), adanya jaringan
nekrotik dan berbau khas
Pk. 09.30 3 - Merawat luka - Luka sudah dibersihkan dan di Perawat
dengan teknik balut
aseptik dengan
menggunakan
NaCl 0,9
Pk. 10.00 3 - Mengobservasi - Adanya tanda infeksi seperti Perawat
tanda-tanda injeksi kemerahan dan bengkak,
(rubor, kolor, fungsiolaesa
dolor, tumor,
fungsilaesa)

33
1 2 3 4 5
Pk. 11.30 1 - Memberikan injeksi - Actrapid sudah masuk, Perawat
actrapid 6 unit/sc tunggu 15 menit untuk
makan

Pk. 12.00 1 - Menganjurkan pasien - Pasien mengatakan Perawat


untuk makan sesuai akan berusaha
dengan diet DM B1 mematuhi diet yang
1900 kalori diberikan demi
kesembuhannya

Pk. 13.00 1 - Memonitor asupan - Pasien mengatakan Perawat


nutrisi pasien makan ¾ dari 1 porsi
makanan yang
disediakan di RS

Pk. 14.30 2 - Mempertahankan - Pasien mengatakan LB


pemberian cairan biasa minum 7-8
2500ml/hari gelas/hari (±1400-
1600cc)

Pk. 16.00 1 - Mengobservasi - Pasien mengeluh LB


2 keadaan pasien pasien badannya lemas dan
dan mengobservasi tampak adanya edema
vital sign pada tangan dan kaki
TD : 130/80 mmHg
S : 36,7°C
N : 86 x /mnt
R : 20x/mnt

Pk. 16.15 2 - Memberi injeksi lasix - Obat pasien sudah LB


2 ml masuk tidak ada reaksi
alergi

Pk. 16.30 2 - Memasukkan obat/IV - Obat sudah masuk LB


cyprofloxcocin 100 ml reaksi alergi tidak ada
Metronidasol 100 ml

Pk. 17.00 1 - Memberi injeksi - Aactrapid sudah LB


actrapid 6 unit/sc masuk, tunggu 15
menit untuk makan

34
1 2 3 4 5
Pk. 18.00 1 - Menganjurkan pasien - Pasien mengatakan LB
untuk makan sesuai akan berusaha
dengan diet DM B1 mematuhi diet yang
1900 kalori diberikan demi
kesembuhannya

Pk. 18.30 1 - Memberi obat - Obat sudah diminum LB


2 Captopril 50 mg, oleh pasien
3 Aspilet 80 mg

Pk. 24.00 1 - Mengobservasi tanda - Tanda hipoglikemia Perawat


hipoglikemia dan tidak ada seperti pucat,
hiperglikemia gelisah, dingin,
berkeringat

Kamis 1 - Mengobservasi - KU : Pasien Perawat


29 Juni 2 keadaan umum pasien mengatakan sesaknya
2017 dan mengobservasi sudah berkurang dan
Pk. 04.00 vital sign tampak adanya edema
pada tangan dan kaki
TD : 120/80 mmHg
S : 36,7°C
N : 86 x /mnt
R : 22 x/mnt

Pk. 05.00 2 - Memberi injeksi lasix - Obat sudah masuk dan Perawat
2 ml tidak ada reaksi alergi

Pk. 06.00 1 - Memberi injeksi - Obat sudah masuk dan Perawat


Actrapid 6 unit/sc tidak ada reaksi alergi

Pk. 06.15 2 - Menghitung balance - CM Perawat


cairan Minum : 1200cc
Parenteral: 400cc +
1600cc
- CK
Kencing : 500cc
IWL : 700cc +
1200cc

CMCK : 1600cc
1200cc -
: 400 cc
CM >CK
35
1 2 3 4 5
Pk. 06.30 1 - Melakukan - GDS 109 mg/dl Perawat
pemeriksaan GDS
- Monitor asupan - Pasien makan habis 1
nutrisi porsi makanan yang
disediakan di RS

Pk. 07.30 1 - Memberi obat oral - Obat sudah diminum Perawat


2 Captopril 50 mg, oleh pasien
3 Aspilet 80 mg

Pk. 09.00 3 - Mengobservasi - Luka pasien masih LB


keadaan luka pasien basah,tampak
kemerahan, luas
permukaan luka
(±25 cm), kedalaman
luka
(±1 cm), adanya
jaringan nekrotik dan
berbau khas

Pk. 09.30 3 - Merawat luka dengan - Keadaan luka masih LB


tehnik aseptik dengan basah terdapat bau luka
menggunakan NaCl yang khas
0,9 %

Pk. 10.00 4 - Memantau respon - Pasien mengatakan LB


individu terhadap belum bisa memenuhi
aktivitas ADL secara mandiri dan
pasien hanya bisa duduk
di tempat tidur

Pk. 11.00 4 -Membantu pasien - Pasien mengatakan LB


dalam mobilisasi secara masih merasa lemas dn
bertahap ADL masih dibantu oleh
keluarga
- kekuatan otot
555 555
455 555

36
4. Evaluasi
EVALUASI KEPERAWATAN PADA PASIEN W.S
DENGAN DIABETES MELITUS + DIABETIK FOOT
DI RUANG E RSUD KLUNGKUNG
TANGGAL 26 - 29 JUNI 2017

Hari/Tgl/ DX Evaluasi Paraf


Jam
1 2 3 4
Senin, Penatalaksanaan S : Pasien mengatakan sudah LB
26 Juni aturan terapeutik mengerti dan jelas dengan
2017 penjelasan yang diberikan
(individu) tak efektif tentang diet yang harus
Pk. 13.00 berhubungan dengan
wita dijalaninya
ketidakmauan pasien O : Pasien dapat menjelaskan
melaksanakan aturan kembali tentang penjelasan
terapeutik yang diberikan
A : Tujuan 1, 2, 3, 4, 5 tercapai,
masalah teratasi
P : Tingkatkan pemahaman pasien
ke arah yang lebih baik

Selasa, S : Pasien mengatakan sudah bisa LB


27 Juni Gangguan citra menerima keadaanya sekarang
2017 tubuh berhubungan ini
Pk. 10.00 O : Pasien tampak tidak melamun
dengan perubahan dan tidak murung lagi
wita penampilan sekunder A : Tujuan 1, 2, 3 sudah tercapai,
terhadap hilangnya masalah teratasi
bagian tubuh P : Tingkatkan pemahaman pasien
ke arah yang lebih baik

Kamis, Problem kolaboratif S : Pasien mengatakan makan LB


29 Juni hipoglikemi habis 1 porsi dari 1 porsi
2019 berhubungan dengan makanan yang disediakan di
PK. 11.00 ketidaksimbangan rumah sakit
wita glukosa dan insulin O : GDS : 109 mg/dL, TD 120/80
dalam darah mmHg, tanda hipoglikemia
tidak ada,pasien tidak lemas
lagi
A : Tujuan 1, 2, 3, 4, 5 tercapai,
masalah teratasi
P : Tingkatkan kondisi pasien ke
arah yang lebih baik

37
1 2 3 4
Kamis, Kelebihan volume S : Pasien mengatakan biasa LB
29 Juni cairan berhubungan minum 7-8 gelas/hari (±
2017 dengan pemasukan 1400-1600 cc/hari), pasien
PK. 11.00 cairan berlebih mengatakan kencing 3-4
wita kali/hari (300cc – 400cc), IWL
700cc, pasien mengatakan
sesaknya sudah berkurang
O : Pasien tampak adanya edema
pada tangan di kaki CMCK :
1600cc - 1200cc = 400cc, nadi
86 kali/hari
A : Tujuan 1, 2, 5 belum tercapai,
tujuan 3, 4, 6 tercapai, masalah
teratasi sebagian
P : Tingkatkan kondisi pasien ke
arah yang lebih baik (intervensi
1, 2, 4, 5, 6)
Kamis, Kerusakan integritas S : Pasien mengatakan lukanya LB
29 Juni kulit berhubungan masih basah
2017 dengan peningkatan O : Warna luka kemerahan, luas
PK. 11.00 kadar glukosa dalam permukaan luka (± 25 cm)
wita darah pada telapak kaki kanannya,
kedalaman luka (± 1 cm),
adanya jaringan mati (nekrotik)
dan berbau khas
A : Tujuan 1, 2, 3 belum tercapai,
masalah belum teratasi
P : Tingkatkan kondisi pasien ke
arah yang lebih baik (intervensi
1,2,3,4)

Kamis, S : Pasien mengatakan belum bisa LB


29 Juni Intoleransi aktivitas memenuhi ADL secara mandiri
2017 berhubungan dengan O : Pasien tampak tertidur di
PK. 11.00 kelemahan tempat tidur dan hanya bisa
wita duduk di tempat tidur,
kekuatan otot 555 555
455 555
A : Tujuan 1, 2, 3 belum tercapai,
masalah belum teratasi
P : Tingkatkan kondisi pasien ke
arah yang lebih baik (intervensi
1, 2, 3, 4, 5 )

38

Vous aimerez peut-être aussi