Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
S P2A0 UMUR
27 TAHUN DENGAN INFEKSI LUKA JAHITAN POST SECTIO
CAESAREADI BANGSAL DAHLIA RSU ASSALAM
GEMOLONG SRAGEN
Disusun oleh
Nissa Mulyosari
NIM B13075
Diajukan Oleh :
Nissa Mulyosari
NIM B13075
Pembimbing
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh:
Nissa Mulyosari
NIM B13075
Penguji I Penguji II
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Patologi Pada
Ny.S Umur 27 Tahun P2 A0 dengan Infeksi Luka Jahitan Post Sectio Caesarea di
Bangsal Dahlia RSU Assalam Gemolong Sragen”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun
dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan
dari Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis
menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis
Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Ketua STIKes Kusuma
Husada Surakarta.
2. Ibu SitiNurjanah,SST., M.Keb selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan
STIKes Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Eni Rumiyati, SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4. Dr. Wiwiek irawati, M.Kes, selaku Direktur Lahan RSU Assalam Gemolong
Sragen yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam melakukan
Studi Kasus.
5. Ibu Ririn Hestiana Dewi, Amd. Keb, selaku Pembimbing Lahan RSU
Assalam Gemolong Sragen yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis
dalam melakukan Studi Kasus.
6. Seluruh Dosen dan Staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
iv
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga
Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
v
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, 11 Mei 2016
Nama : Nissa Mulyosari
NIM : B13075
INTISARI
Kata Kunci :Asuhan Kebidanan, Nifas, Infeksi Luka Jahitan Post Sectio
Caesarea
vi
MOTTO
1. Aku bisa melihatmu (Orang Pandai) tetapi aku tidak bisa melihat pikiranmu,
maka jangan melihat siapa yang berbicara tetapi dengarkanlah yang mereka
bicarakan (Penulis).
2. Sesungguhnya setiap kesulitan itu pasti disertai dengan kemudahan (QS. Al-
insyiroh : 6).
3. Awali setiap hari-harimu dengan doa dan senyuman agar semua yang kau
jalani disetiap harinya diberikan kemudahan oleh Allah S.W.T (Penulis).
4. Beri satu kunci untuk mengenal hidup, jadikan satu langkah kita sebagai
ibadah insyaallah kita akan tahu tujuan hidup yang sesungguhnya (Penulis).
PERSEMBAHAN
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Esa, Karya Tulis
Ilmiah ini saya persembahkan kepada :
1. Ayah dan ibu tercinta atas dukungan dan Do’a yang selalu mereka berikan
kepada saya.
2. Adik-adikku dan semua keluarga yang telah memberikan dukungan dan Do’a
selama ini.
3. Teman-temanku (Nanang, Anita, Dayu, Ari Iman, Alfi, Ardina, Devi, Elva,
Eka, Nopi, Anisa, Tri Asih, Yuli, Eni. S, Yasinta, Pipiet, Aulia, Ratih)
kebersamaan kita menjadikan arti sebuah sahabat dan menghargai satu
dengan lainnya. Kita selamanya.
4. Teman-teman Akbid angkatan 2013/2016 thank’ all. Karena telah
mengajarkan tentang arti teman, sahabat dan musuh.
5. Almamater tercinta Stikes Kusuma Husada Surakarta.
vii
CURICULUM VITAE
Riwayat Pendidikan :
1. SDS Semen Cibinong tahun 2007
2. SMPN 1 Klapanunggal tahun 2010
3. SMA Muh 1 Sragen tahun 2013
4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan
2013/2016
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
PRAKATA ...................................................................................................... iv
INTISARI ....................................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................. vii
CURICULUM VITAE ................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Perumusan Masalah....................................................................... 4
C. Tujuan Studi Kasus ....................................................................... 4
a) Umum..................................................................................... 4
b) Khusus ................................................................................... 5
D. Manfaat Studi Kasus ..................................................................... 6
E. Keaslian Studi Kasus ..................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis ................................................................................... 9
1. Nifas ....................................................................................... 9
2. Sectio Caesarea...................................................................... 35
3. Infeksi Luka Post Sectio Caesarea ........................................ 45
B. Teori Manajemen Kebidanan ........................................................ 55
C. Landasan Hukum........................................................................... 72
BAB III METODELOGI
A. Jenis Studi Kasus........................................................................... 74
B. Lokasi Studi Kasus ........................................................................ 74
ix
C. Subjek Studi Kasus........................................................................ 75
D. Waktu Studi Kasus ........................................................................ 75
E. Instrumen Studi Kasus .................................................................. 75
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 75
G. Alat-alat yang dibutuhkan ............................................................. 78
H. Jadwal penelitian ........................................................................... 79
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan kasus ............................................................................... 81
B. Pembahasan ................................................................................... 113
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 119
B. Saran .............................................................................................. 122
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penelitian terlihat bahwa sebenarnya angka kesakitan dan kematian ibu pada
pervaginam. Angka kematian langsung pada operasi sesar adalah 5,8 per
(Anayuliani, 2011).
resiko yang muncul akibat sectio caesarea. Baik resiko bagi ibu maupun
(Amerika Latin, Afrika dan Asia) adalah 0,01-2,1% (Hartati dan Maryunani,
2015). Menurut WHO jumlah ibu nifas dengan infeksi luka post sectio
tercatat angka perawatan ibu dengan seksio sesarea pada bulan Januari –
Desember 2012 mencapai 55% dari seluruh kasus persalinan yang di rawat,
1
2
bulan Januari – September 2013 persalinan seksio sesarea sebanyak 45% dari
ibu yang melahirkan baik spontan maupun seksio sesarea, empat bulan
terakhir dari Januari – April 2014 didapatkan data persalinan sectio caesarea
Beberapa kerugian dari persalinan yang dijalani melalui bedah caesar, yaitu
adanya komplikasi lain yang dapat terjadi saat tindakan bedah caesar dengan
frekuensi diatas 11%. Antara lain cedera kandung kemih, cedera pada
pembuluh darah, cedera pada usus, dan infeksi yaitu : infeksi pada rahim
secara garis besar jumlah dari persalinan caesar dirumah sakit pemerintah
adalah sekitar 20-25% dari total persalinan, sedangkan untuk rumah sakit
swasta jumlahnya sangat tinggi, yaitu sekitar 30-80% dari total persalinan
(Anayuliani, 2011).
atau adaptasi fisiologis yang terdiri dari perubahan involusi, lochea, bentuk
tubuh, perubahan pada periode post partum terdiri dari immiediate post
partum, early post partum, dan late post partum, proses menjadi orang tua
dan adaptasi psikologis yang meliputi fase taking in, taking hold dan letting
3
go. Selain itu juga terdapat luka post sectio caesarea yang menimbulkan
(Anayuliani, 2011).
pada ibu yang akan dirasakan selanjutnya setelah operasi sectio caesarea.
Selain itu bidan dan perawat diharapkan untuk dapat mengatasi masalah
Assalam Gemolong Sragen tahun 2015 telah didapatkan dari bulan Januari-
Oktober 2015 terdapat 512 pasien yang persalinan dengan sectio caesarea.
Dalam satu bulan yaitu bulan Oktober 2015 ada sekitar 57 pasien yang
2015 terdapat 3 pasien ibu nifas dengan infeksi luka post sectio caesarea dari
512 ibu bersalin sectio caesarea. Dalam satu bulan ini pada bulan Oktober
2015 terdapat 1 ibu nifas dengan infeksi luka post sectio caesarea.
Pada tahun 2016, berdasarkan data yang diambil dari catatan rekam
medik RSU Assalam Gemolong Sragen telah didapatkan dari bulan Maret
2016 terdapat 7 pasien ibu nifas dengan infeksi luka jahitan post sectio
caesarea. Pada bulan April 2016 terdapat 2 pasien ibu nifas dengan infeksi
4
luka jahitan post sectio caesarea dan pada bulan Mei 2016 terdapat 1 pasien
ibu nifas dengan infeksi luka jahitan post sectio caesarea. Jadi seluruhnya
dari bulan Januari-Mei 2016 terdapat 10 pasien ibu nifas dengan infeksi luka
Dengan Infeksi Luka Jahitan Post Sectio Caesarea Di Bangsal Dahlia RSU
B. Perumusan Masalah
tahun dengan infeksi luka jahitan post sectio caesarea di Bangsal Dahlia RSU
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
asuhan kebidanan ibu nifas dengan infeksi luka jahitan post sectio
2. Tujuan Khusus
a Penulis mampu :
Sragen.
1. Bagi Penulis
2. Bagi Profesi
lainnya dalam menangani kasus pada ibu nifas dengan infeksi luka
3. Bagi Institusi
a. Rumah Sakit
b. Pendidikan
c. Bagi Instansi
pelayanan kesehatan. Terutama pada kasus ibu nifas dengan infeksi luka
Laporan Kasus Kebidanan pada ibu nifas dengan kasus Infeksi Luka
“Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Pada Ny. J dengan Luka Infeksi Post
2014”. Jenis studi kasus yang digunakan yakni dengan metode deskriptif
melakukan asuhan keperawatan luka operasi di hari ke-3 dan ke-5 pasca
sectio caesarea secara elektif. Hasil studi kasus didapatkan bahwa setelah
pasien baik, infeksi luka post sectio caesarea mengering dan ibu dapat
pulang.
adalah pada jenis studi kasus. Perbedaannya pada lokasi, waktu, dan
subjek.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Nifas
a. Pengertian Nifas
(Sarwono, 2009).
9
10
Menurut Dewi dan Sunarsih (2011), ada beberapa tahapan masa nifas
1) Puerperium dini
2) Puerperium intermediate
3) Puerperium remote
Menurut Dewi dan Sunarsih, (2011). Jika dijabarkan lebih luar prinsip
psikis.
khusus.
payudara.
kunjungan yang dilakukan. Hal ini untuk menilai status ibu dan bayi
atonia uteri.
tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama
setelah kelahiran atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil.
abnormal.
istirahat.
dan tali pusat, serta menjaga bayi tetap hangat dan merawat
bayi sehari-hari.
bayi alami.
a) Uterus
(2) Autolisis
b) Perubahan ligamen
darah.
serviks.
d) Lochia
e) Payudara
a) Suhu badan
hari ke-3 suhu badan akan naik lagi karena ada pembentukan
b) Nadi
c) Tekanan darah
d) Pernapasan
suhu dan denyut nadi. Bila suhu dan nadi tidak normal,
19
a) Volume darah
minggu.
stimulasi vasodilatasi.
b) Curah jantung
a) Nafsu makan
kali cepat lapar setelah melahirkan dan siap makan pada 1-2
ringan.
makanan juga menurun selama satu atau dua hari, gerak tubuh
b) Motilitas
2011).
22
c) Pengosongan usus
terbuka bila ibu buang air besar (Dewi dan Sunarsih, 2011).
interstisial.
kreatinin.
b) Sistem urinarius
c) Komponen urine
sampai dua hari setelah wanita melahirkan. Hal ini terjadi pada
Sunarsih, 2011).
d) Diuresis postpartum
Sunarsih, 2011).
hemoragi.
bayinya.
bentuk air putih, susu, dan jus buah (anjurkan ibu untuk
buah-buahan segar.
d) Pil zat besi (Fe) harus diminum, untuk menambah zat gizi
2) Ambulasi
puerperium.
memelihara anaknya.
perut.
3) Eliminasi
Miksi disebut normal bila dapat BAK spontan tiap 3-4 jam. Ibu
diberikan laksan atau paraffin (1-2 hari postpartum), atau pada hari
a) Diet teratur.
laksan supposotria.
30
a) Personal higiene
lochea alba.
b) Perineum
Bila sudah buang air kecil atau buang air besar, perineum
(4) Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air,
luka.
32
5) Istirahat
berlebihan.
berat.
pendarahan.
6) Seksual
hubungan suami istri begitu darah merah berhenti, dan ibu dapat
tubuh telah pulih kembali. Oleh karena itu, bila senggama tidak
KB.
7) Keluarga Berencana
pada masa nifas, antar lain Metode Amenorhea Laktasi (LAM), pil
tidak bisa menahan BAK. Gerakan senam nifas ini dilakukan dari
kali.
dalam porsi cukup, tidak terlalu banyak, dan tidak terlalu dini
2. Sectio Caesarea
a. Pengertian
dan dinding rahim agar anak lahir dengan keadaan utuh dan sehat
kira 10 cm.
36
Kelebihan :
tertarik.
Kekurangan :
kira 10 cm.
Kelebihan :
peritoneum.
lebih kecil.
Kekurangan :
cavum abdominal.
c Etiologi
d. Patofisiologi
di bawah ini :
f. Syarat seksio sesarea menurut Hartati dan Maryunani, 2015 antara lain:
1) Rahim dalam keadaan utuh (karena pada seksio sesarea, uterus akan
diinsisi).
terjadi:
pasca operasi.
a) Terjadinya aspirasi.
b) Emboli pulmonal.
c) Perdarahan.
d) Infeksi urinaria.
f) Thrombophlebitis.
terjadinya injury.
h. Penatalaksanaan
Kristiyanasari, 2012.
operasi.
pasien.
antiseptic).
a) Analgesia
(2) Wanita dengan ukuran besar, dosis yang lebih tepat adalah
100 mg Meperidin.
narkotik.
b) Tanda-tanda Vital
Kristiyanasari, 2012).
2012).
hari kedua bising usus masih lemah, dan usus baru aktif kembali
e) Ambulasi
f) Perawatan Luka
aman dan nyaman pada pasien. Persiapkan alat dan bahan yang
(1) Kassa perut harus dilihat pada 1 hari pasca bedah, bila
betadine sedikit.
bedah.
g) Laboratorium
2012).
45
h) Perawatan Payudara
a. Pengertian
pada luka operasi atau organ/ ruang yang terjadi dalam 30 hari post
bakteri pada ILO dapat berasal dari pasien, dokter dan tim, lingkungan,
Borromeus).
Santo Borromeus).
Tabel 2.2 Cara penilaian infeksi luka menurut Jurnal USU (2009)
lain :
a) Kalor (panas)
(Miftakulja, 2014).
(Miftakulja, 2014).
c) Rubor (kemerahan)
(Miftakulja, 2014).
d) Tumor (pembengkakan)
(Miftakulja, 2014).
e) Functiolaesa
(Miftakulja, 2014).
d. Komplikasi
1) Perdarahan
(Miftakulja, 2014).
terjadi luka harus segera ditutup dengan balutan steril yang lebar,
51
a) Selama nifas
f. Penanganan umum
terlampaui.
dan selanjutnya.
2) Mobilisasi/aktifitas
hari kedua.
3) Perawatan luka
sudah kotor atau lama dengan penutup luka atau pembalut luka
a) Kassa perut harus dilihat pada 1 hari pasca bedah, bila basah
sedikit.
bedah.
4) Kateter/eliminasi
5) Pemberian antibiotik
kematian.
b) Sulbenisin : Dosis 1 g.
1. Pengertian
1) Data Subyektif
(1) Nama
(2) Umur
Wulandari, 2010).
(3) Agama
(5) Pendidikan
(6) Pekerjaan
(7) Alamat
b) Keluhan Utama
c) Riwayat Kesehatan
Wulandari, 2010).
2010).
d) Riwayat Perkawinan
menikah syah atau tidak, karena bila melahirkan tanpa status yang
e) Riwayat Obstetrik
f) Riwayat KB
h) Data Psikososial
2010).
i) Data Pengetahuan
(1) Nutrisi
Wulandari, 2010).
(2) Eliminasi
menggunakan pispot.
(3) Istirahat
Wulandari, 2010).
2) Data Obyektif
2010).
a) Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
(2) Kesadaran
composmentis.
(b)Suhu
38˚C-39˚C.
(c) Nadi
(d)Respirasi
3) Inspeksi
(1) Rambut
atau tidak.
(2) Muka
(3) Mata
kebersihan.
(5) Abdomen
(6) Vulva
(7) Anus
4) Palpasi
meliputi :
(1) Leher
(2) Dada
(3) Abdomen
(4) Ekstremitas
tidak.
3) Data Penunjang
Wulandari, 2010).
a) Data subyektif
(3) Ibu mengatakan rasa nyeri pada perut, badan terasa lemah,
b) Data obyektif
2) Masalah
3) Kebutuhan
dilakukan pada ibu nifas infeksi luka post sectio caesarea antara lain
2) Sulbenisin : Dosis 1 g.
e. Langkah V : Perencanaan
hanya meliputi apa yang sudah dilihat dari kondisi pasien atau dari
pedoman antisipasi bagi wanita tersebut yaitu apa yang akan terjadi
selanjutnya.
2) Mobilisasi/aktifitas
sedikit 8-12 jam kemudian duduk, bila mampu pada 24 jam setelah
sectio caesarea pasien jalan, bahkan mandi sendiri pada hari kedua.
70
a) Kassa perut harus dilihat pada 1 hari pasca bedah, bila basah dan
f. Langkah VI : Pelaksanaan
Wulandari, 2010).
setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan tapi belum efektif atau
h. Data Perkembangan
1) Subjektif
melalui anamnesis.
2) Objektif
3) Assesment
4) Planning
C. Landasan Hukum
yang meliputi pelayanan kesehatan ibu yang diberikan pada masa pra hamil,
kehamilan, masa nifas, masa menyusui, dan masa antara dua kehamilan
pelayanan ibu menyusui dan pelayanan konseling pada masa antara dua
kehamilan.
Menurut Nabilla (2014), Isi informed consent diatur didalam pasal 7 ayat
dokter mencakup:
(6)Perkiraan pembiayaan.
digunakan untuk suatu tindakan yang berisiko tinggi seperti, operasi caesar.
Operasi caesar dilakukan memiliki resiko yang cukup tinggi karena operasi
caesar merupakan operasi besar yang hanya menjadi pilihan ketika kesehatan
ibu dan anak terancam atau pada gawat janin dan gawat ibu.
BAB III
METODOLOGI
secara obyektif, serta dengan metode observasional yaitu suatu prosedur yang
meliputi melihat dan mencatat jumlah dari taraf aktifitas tertentu yang ada
atau suatu unit selama kurun waktu tertentu (Notoatmodjo, 2012). Kasus yang
diamati penulis dalam Karya Tulis Ilmiah adalah Asuhan kebidanan Ibu Nifas
Gemolong Sragen.
74
75
kasus (Notoatmodjo, 2012). Subjek dari laporan ini adalah ibu nifas Ny.S P2
asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan manajemen 7 langkah Varney dan
1. Data primer
organisasi. (Riwidikdo, 2012) Data primer dalam studi kasus ini adalah
data saat melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan infeksi luka
1) Inspeksi
sampai pada kaki. Pada kasus ibu nifas dengan infeksi luka
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
b. Wawancara
dilakukan dengan pasien ibu nifas dengan infeksi luka jahitan post
c. Observasi
2. Data sekunder
a. Data dokumentasi
b. Studi kepustakaan
b. Thermometer
c. Jam
b) Pinset anatomi
c) Pinset chirurgis
d) Kassa steril
e) Supratull
f) Bak instrumen
g) Gunting steril
b) Bengkok
3. Dokumentasi
Lembar observasi
H. Jadwal Penelitian
A. TINJAUAN KASUS
Ruang : Dahlia
I. PENGKAJIAN
81
82
secara operasi.
3. Riwayat penyakit
sesak nafas.
kulit.
malam hari.
seperti HIV/AIDS.
e. Riwayat operasi
4. Riwayat menstruasi
haid
Lama penggunaan 2
tahun.
6. Riwayat Perkawinan
tahun
8. Riwayat Hamil
dan 8 minggu
dan 21 minggu
minggu.
g. Pergerakan janin
kehamilan 4 bulan
persalinan yaitu
f. Perinium
a. Nutrisi
10 gelas/hari.
b. Eliminasi
- BAB
- BAK
kuning kecoklatan.
c. Istirahat / Tidur
d. Personal Hygiene
caesarea.
- Dukungan keluarga
kehamilannya.
saja.
- Pantangan makanan
menggunakan obat-obatan
1. Status generalis
b. Kesadaran : Composmentis
N : 84x/menit S: 38,5°C
d. TB : 158 cm
e. BB sebelum hamil : 68 kg
f. BB sekarang : 75 kg
g. LLA : 24,6 cm
2. Pemeriksaan Sistematis
a. Kepala
dan lurus.
gravidarum.
3) Mata
b. Leher
kelenjar gondok
kelenjar limfe
1) Mammae
d) Areola : Hyperpigmentasi
2) Axillia
c) Ektremitas
2) Bawah
luka basah.
1) Inspeksi
2) Palpasi
b. Anogenital
1) Vulva Vagina
2) Perinium
3) Anus
4) Inspekulo
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
1) HB : 9,8 gr/dl
2) HbsAg : - / negatif
penunjang lainnya.
A. DIAGNOSA KEBIDANAN
Ny. S P2A0umur 27 tahun post partum hari kedua dengan infeksi luka
Data Dasar
DS :
Mei 2016 pukul 06.35 WIB dengan sectio caesarea dan belum
pernah keguguran.
caesarea.
DO :
2. Kesadaran : Composmentis
N : 84x/menit S : 38,5°C
94
4. Pada perut terdapat luka jahitan post sectio caesarea dan luka
sedikit nanah.
B. MASALAH
Ibu mengatakan cemas, tidak nyaman dan merasa nyeri pada luka jahitan
C. KEBUTUHAN
Sepsis
sectio caesarea
a. Infus RL 20 tpm
e. Medikasi
V. RENCANA TINDAKAN
3. Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini dengan duduk, berdiri dan jalan-jalan
6. Perawatan luka sesuai program terapi dan menjaga daerah luka agar tetap
VI. PELAKSANAAN
pengeluaran lochea
96
alkohol.
caesarea yaitu :
a. Mencuci tangan
6. Pukul 10.47 WIB : Perawatan luka sesuai program terapi dan menjaga
7. Pukul 10.50 WIB : Memeriksa input dan output cairan 2 jam sekali
yaitu : minum air putih 2x dan BAK sudah 1x sampai saat ini
VII. EVALUASI
b. Kesadaran : Composmentis
N : 80x/menit S: 37,8°C
2. Pukul 11.25 WIB : Kontraksi uterus baik, fundus teraba keras, TFU 2 jari
3. Pukul 11.30 WIB : Ibu mengerti tentang mobilisasi dini dan sudah bisa
5. Pukul 11.35 WIB : Sudah dilakukan tindakan medikasi dan luka sudah
tertutup kassa
6. Pukul 11.37 WIB : Ibu bersedia menjaga luka tetap bersih dan kering
DATA PERKEMBANGAN I
S : Subyektif
2. Ibu mengatakan ASI sudah keluar banyak dan bayi mau menyusui
dengan kuat
3. Ibu mengatakan sudah mobilisasi dini seperti duduk, berdiri dan jalan-
jalan
O : Obyektif
2. Kesadaran : Composementis
N : 82x/menit S: 36,6°C
5. Luka bekas operasi : sedikit mengering dan tidak ada tanda infeksi
A : Assesment
Ny. S P2A0umur 27 tahun post partum hari ketiga dengan infeksi luka post
sectio caesarea
P : Planning
alkohol.
caesarea yaitu :
a. Mencuci tangan
dan kassa steril. Membersihkan luka sesuai kondisi luka dari saerah
bersih ke kotor.
pada bayi
EVALUASI
3. Pukul 10.50 WIB : Luka sudah sedikit kering dan sudah dilakukan
4. Pukul 10.55 WIB : Ibu bersedia untuk memberikan ASI pada bayinya
5. Pukul 11.00 WIB : Ibu bersedia untuk menjaga kebersihan diri dan
7. Pukul 11.15 WIB : Ibu bersedia merawat lukanya agar cepat kering
dan sembuh
KB Suntik 3 bulan
9. Pukul 11.30 WIB : Ibu sudah mengerti tentang gizi ibu nifas
11. Pukul 11.35 WIB : Ibu bersedia untuk kontrol ulang 1 minggu lagi
12. Pukul 11.45 WIB : Terapi sudah diberikan untuk dibawa pulang
DATA PERKEMBANGAN II
(Kunjungan Ulang)
S : Subyektif
2. Ibu mengatakan ASI sudah keluar banyak dan bayi menyusui dengan
kuat
rumah)
O : Obyektif
2. Kesadaran : Composemntis
N : 80x/menit S: 36°C
seperti (luka kemerahan, basah dan ada pusnya) dan luka tertutup
kassa steril
A : Assesment
P : Planning
alkohol.
caesarea yaitu :
a. Mencuci tangan
dan kassa steril. Membersihkan luka sesuai kondisi luka dari saerah
lagi pada tanggal 26 Mei 2016 dan jika ada keluhan untuk memastikan
c. Salep bioplasenton
d. Kassa steril
EVALUASI
3. Pukul 10.50 WIB : Luka sudah sedikit kering dan sudah dilakukan
4. Pukul 10.55 WIB : Ibu bersedia untuk memberikan ASI pada bayinya
sesering mungkin
106
5. Pukul 11.00 WIB : Ibu bersedia untuk menjaga kebersihan diri dan
6. Pukul 11.35 WIB : Ibu bersedia untuk kontrol ulang 1 minggu lagi
c. Salep bioplasenton
d. Kassa steril
107
(Kunjungan Rumah)
S : Subyektif
2. Ibu mengatakan ASI sudah keluar banyak dan bayi menyusui dengan
kuat
O : Obyektif
2. Kesadaran : Composemntis
N : 80x/menit S: 36°C
A : Assesment
Ny. S P2A0umur 27 tahun post partum hari kelima belas dengan riwayat
P : Planning
alkohol.
caesarea yaitu :
a. Mencuci tangan
dan kassa steril. Membersihkan luka sesuai kondisi luka dari saerah
sehari.
7. Pukul 10.25 WIB : Menganjurkan ibu untuk datang kontrol 2hari lagi
pada tanggal 26 Mei 2016 dan jika ada keluhan untuk memastikan
c. Salep bioplasenton
d. Kassa steril
EVALUASI
3. Pukul 10.50 WIB : Luka sudah sedikit kering dan sudah dilakukan
4. Pukul 10.55 WIB : Ibu bersedia untuk memberikan ASI pada bayinya
sesering mungkin
110
5. Pukul 11.00 WIB : Ibu bersedia untuk menjaga kebersihan diri dan
7. Pukul 11.35 WIB : Ibu bersedia untuk kontrol ulang 2 hari lagi pada
tanggal 26 Mei 2016 dan jika ada keluhan di RSU Assalam Gemolong
Sragen.
8. Pukul 11.45 WIB : Ibu bersedia melanjutkan terapi sesuai advis dokter
c. Salep bioplasenton
d. Kassa steril
111
DATA PERKEMBANGAN IV
(Kunjungan Ulang)
S : Subyektif
2. Ibu mengatakan ASI sudah keluar banyak dan bayi menyusui dengan
kuat
3. Ibu mengatakan luka bekas operasi sudah kering dan tidak tertutup
kassa steril
O : Obyektif
2. Kesadaran : Composemntis
N : 82x/menit S: 36,5°C
seperti (luka kemerahan, basah dan ada pusnya) dan luka sudah tidak
A : Assesment
Ny. S P2A0umur 27 tahun post partum hari ketujuh belas dengan riwayat
P : Planning
alkohol.
caesarea yaitu :
a. Mencuci tangan
dibersihkan
6. Pukul 11.20 WIB : Memberi terapi sesuai advis dokter yaitu salep
EVALUASI
3. Pukul 11.40 WIB : Luka sudah kering dan sudah dilakukan medikasi
4. Pukul 11.45 WIB : Ibu bersedia untuk memberikan ASI pada bayinya
sesering mungkin
5. Pukul 11.50 WIB : Ibu bersedia untuk menjaga kebersihan diri dan
6. Pukul 11.55 WIB : Terapi sudah diberikan untuk dibawa pulang yaitu
B. PEMBAHASAN
dan kasus di lapangan pada Asuhan Kebidanan Patologi Ibu Nifas pada Ny. S
P2A0 umur 27 tahun dengan Infeksi Luka Jahitan Post Sectio Caesarea
1. Pengkajian
nyeri pada luka jahitan post sectio caesarea, badannya panas dan cemas
dengan keadaannya dan dari obyektif (diambil dari keadaan umum ibu
baik, kesadaran ibu composmentis, TTV ibu normal hanya saja suhu
tubuh ibu 38,5°C, keadaan luka jahitan terlihat basah, kemerahan dan ada
sedikit nanah, tinggi TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi TFU baik dan
2. Interpretasi Data
tahun dengan infeksi luka post sectio caesarea. Masalah yang muncul
yaitu gangguan rasa nyaman (nyeri), cemas, sulit tidur, kebutuhan yang
diberikan adalah dukungan moril. Sehingga pada kasus ini penulis tidak
3. Diagnosa Potensial
adalah potensial terjadi abses dan kejangpada luka jahitan post sectio
caesarea. Pada kasus Ny. S P2A0 umur 27 tahun infeksi luka post sectio
Stidak terjadi karena adanya tindakan segera yang tepat dan cepat.
4. Antisipasi
8°/ 24 jam, Extrace 1A/24 jam serta merawat infeksi luka post sectio
caesarea dengan kassa steril. Pada kasus ini terjadi kesenjangan antara
5. Rencana Asuhan
b. Mobilisasi/aktifitas
sedikit 8-12 jam kemudian duduk, bila mampu pada 24 jam setelah
sectio caesarea pasien jalan, bahkan mandi sendiri pada hari kedua.
antaralain :
c. Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini dengan duduk bila mampu jalan-
f. Perawatan luka sesuai program terapi dan menjaga daerah luka agar
6. Pelaksanaan
dan praktik pada pemberian terapi obat infeksi luka post sectio caesarea.
yang menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah kelima dan
500 mg.
Pada kasus Ny. S P2A0 umur 27 tahun ibu nifas dengan infeksi
untuk mobilisasi dini seperti miring kiri, miring kanan, duduk dan
7. Evaluasi
dengan baik, dapat menjaga kebersihan diri dan luka bekas operasi, ibu
dapat istirahat cukup, ASI sudah keluar banyak dan bayi menyusui
dengan kuat dan pasien diperbolehkan untuk pulang pada post partum
120
hari ketiga dengan kontrol satu minggu lagi. Berdasarkan data uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan teori dan praktik.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebidanan Patologi Ibu Nifas Pada Ny. S P2A0 Umur 27 Tahun dengan
Infeksi Luka Jahitan Post Sectio Caesarea di Bangsal Dahlia RSU Assalam
nyeri pada luka jahitan post sectio caesarea, badannya panas dan cemas
dengan keadaannya dan dari obyektif (diambil dari keadaan umum ibu
baik, kesadaran ibu composmentis, TTV ibu normal hanya saja suhu
tubuh ibu 38,5°C, keadaan luka jahitan terlihat basah, kemerahan dan ada
sedikit nanah, tinggi TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi TFU baik dan
27 tahun dengan infeksi luka jahitan post sectio caesarea. Masalah yang
sering timbul pada kasus ini yaitu Ny. S P2A0 umur 27 tahun dengan
infeksi luka post sectio caesarea yaitu gangguan rasa nyaman (nyeri),
121
122
3. Diagnosa potensial dalam kasus Ny. S P2A0 umur 27 tahun infeksi luka
post sectio caesarea tidak terjadi sepsis karena adanya tindakan segera
yang ada. Pada kasus Ny. S P2A0 umur 27 tahun antisipasi yang
24 jam, Salksin 8°/ 24 jam, Extrace 1A/24 jam serta merawat infeksi luka
5. Perencanaan pada kasus Ny. S P2A0 umur 27 tahun infeksi luka post
sectio caesarea yang dilakukan adalah kolaborasi, Pada kasus Ny. S P2A0
umur 27 tahun ibu nifas dengan infeksi luka jahitan post sectio caesarea
lochea, Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini dengan duduk bila mampu
luka jahitan post sectio caesarea, Perawatan luka sesuai program terapi
dan menjaga daerah luka agar tetap bersih dan kering, Periksa input dan
output cairan, Beri terapi sesuai dengan advis dokter :Lanjutkan infus RL
untuk mobilisasi dini seperti miring kiri, miring kanan, duduk dan
7. Evaluasi hasil akhir yaitu pada kasus ini di peroleh evaluasi terakhir yaitu
normal. Infeksi luka jahitan post sectio caesarea sudah mengering, dapat
mobilisasi dini dengan baik, dapat menjaga kebersihan diri dan luka
bekas operasi, ibu dapat istirahat cukup, ASI sudah keluar banyak dan
bayi menyusui dengan kuat dan pasien diperbolehkan untuk pulang pada
9. Pada kasus ini pemecahan masalah kesenjangan antara teori dan kasus
B. Saran
1. Bagi Klien
Diharapkan bagi semua ibu nifas dengan informasi infeksi luka jahitan
post sectio caesarea tidak perlu takut untuk sedini mungkin memulai
kebutuhan bayinya.
terjadi infeksi luka jahitan post sectio caesarea, mengajarkan ibu untuk
Bagi instansi rumah sakit dapat meningkatkan layanan lebih bermutu dan
ibu nifas dengan infeksi luka jahitan post sectio caesarea yang sesuai
4. Bagi Institusi
asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan infeksi luka jahitan post sectio
caesarea.
DAFTAR PUSTAKA
Elizabeth, dkk. 2012. Perbedaan Alat Ganti Verband antara Dressing Set dan
Dressing Trolley terhadapa Resiko Infeksi Nosokomial dalam Perawatan
Luka Post Operasi. Jurnal Keperawatan Stikes Santo Borromeus. Vol. 1,
No. 1, 2012. Keperawatan Stikes Santo Borromeus Bandung. Bandung.
Janah, M. 2014. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Patologi Pada Ny.H P2 A0 Umur 34
Tahun Hari Ketiga dengan Infeksi Luka Post Sectio Caesarea di Bangsal
Bougenvile RSUD Sukoharjo. Jurnal Kebidanan STIKes Kusuma
Husada. Vol. 1, No. 1, Juni 2014. STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Surakarta.
Nugroho, T, dkk. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas (Askeb 3).
Yogyakarta : Nuha Medika.