Vous êtes sur la page 1sur 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

M
DENGAN BRONKOPNEUMONIA
DI RUANG MELATI RSU NIRMALA PURBALINGGA

Oleh :
PUJI ASTUTI
170204201

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN S1 PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2018
ANALISA DATA
TGL/JAM DATA PENYEBAB MASALAH PARAF

06/02/2019 DS : Ibu pasien mengatakan anaknya Mukus Ketidakefekti


15.30 masih batuk berlebihan fan bersihan
DO : jalan napas
- RR : 24x/menit 00031
- Ronki basah (+)
- Batuk (+)
- Dahak (+)
06/02/2019 Proses Hipertermi
15.30 DS : Ibu pasien mengatakan badan penyakit 00007
. anaknya panas naik turun
DO:
- Suhu : 37,7 ° C
- Nadi : 120 x/menit
- Klien tampak lemah , pucat
- Terpasang infus KAEN 3A
10 tetes/menit
o

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan mukus berlebihan
2. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa NOC NIC Paraf

Ketidakefektif Setelah dilakukan asuhan keperawatan - Posisikan pasien untuk


an bersihan selama 3 x 24 jam memaksimalkan ventilasi
jalan napas diharapkan masalah ketidakefektifan - Lakukan fisioterapi dada
berhubungan bersihan jalan napas teratasi dengan sebagaimana mestinya
dengan mukus kriteria hasil : - Buang sekret dengan
berlebihan Status pernapasan (0415) memotivasi pasien untuk
Indikator Awal Tujuan melakukan batuk atau
Frekuensi 3 5 menyedot lendir
pernapasan - Motivasi pasien untuk
bernapas pelan, dalam,
Suara auskultasi 3 5 berputar dan batuk
napas - Auskultasi suara napas,
catat area yang ventilasinya
Kepatenan jalan 3 5 menurun atau tidak ada dan
napas adanya suara tambahan
Keterangan : - Regulasi asupancairan
1 Deviasi berat dari kisaran normal untuk mengoptimalkan
2 Deviasi cukup berat dari kisaran keseimbangan cairan
normal - Posisikan untuk
3 Deviasi sedang dari kisaran normal meringankan sesak napas
4 Deviasi ringan dari kisaran normal - Monitor status pernapasan
5 Tidak ada deviasi dari kisaran dan oksigenasi sebagaimana
normal mestinya

Hipertermi Setelah dilakukan tindakan Perawatan demam (3740)


berhubungan keperawatan selama 3x24 jam - Pantau suhu dan tanda-
dengan proses diharapkan suhu dalam rentang normal tanda vital lainnya
penyakit dengan indikator: - Monitor warna kulit dan
Termoregulasi (0800) suhu
Indikator Skor - Beri obat atau cairan IV
Awal Tujuan (mis. Antipiretik, agen anti
bakteri, dan agen anti
- Peningkatan 4 5 menggigil)
suhu kulit - Jangan beri aspirin untuk
anak-anak
- Sakit kepala 3 5 - Dorong konsumsi cairan
- Fasilitasi istirahat
- Perubahan 4 5 - Berikan oksigen yang
warna kulit sesuai
- Tingkatkan sirkulasi udara

Keterangan :
1 : Berat
2 : Cukup berat
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak ada

IMPLEMENTASI HARI Ke 1
Diagnosa Tanggal Implementasi Respon Paraf

Ketidakefektif 10/09/2018 - Memposisikan pasien untuk DS : -


an bersihan Jam15.30 memaksimalkan ventilasi DO:
jalan napas N: 120x/menit,
berhubungan RR: 24x/menit
dengan mukus
berlebihan 16.00 - Melakukan kolaborasi medis DS: -
pemberian Nebu ventollin 2x DO : Tidak Sesak nafas
1/2amp + Nacl 1;1 RR 24x/mnt

16.15 Mengauskultasi suara napas, DS: -


catat area yang ventilasinya DO :
menurun atau tidak ada dan - ronkhi basah
adanya suara tambahan

17.30 - Melakukan kolaborasi medis DS: -


pemberian Ambroxoll sy DO: Batuk berdahak
3x1,7 ml

Hypertermi 06/02/2019 - memantau tanda-tanda vital DS :


berhubungan Jam16.30 - memonitor warna kulit DO :
dengan - Akral teraba hangat
penyakit 16.00 - meningkatkan sirkulasi - suhu 37,7oC
udara dalam ruangan pasien - Nadi 120x/menit

16.15 - memonitor suhu DS : -


DO : klien mau
- memberikan kompres
diberikan kompres
hangat pada aksila klien
hangat

- menciptakan lingkungan
16.30 DS :
yang aman dengan
DO : klien tampak
membatasi pengunjung hanya ditunggu ibunya

16.45 - menyediakan linen bersih DS : -


dan mengajarkan ibu pasien DO : klien tampak
untuk menggunakan menggunakan pakaian
pakaian yang mudah yg tipis dan bersih,
menyerap keringat pada memakai selimut tipis
pasien

17.00 - melakukan kolaborasi DS :


pemberian obat-obatan DO :
- S =37,70c
Paracetamol drop 3x 0,75ml
- N=120x/mnt
Ceftriaxon 1gr

IMPLEMENTASI HARI Ke 2
Diagnosa Tanggal Implementasi Respon Paraf

Ketidakefektif 07/02/2019 - Memposisikan pasien untuk DS : -


an bersihan Jam15.00 memaksimalkan ventilasi DO:
jalan napas N: 104x/menit,
berhubungan RR: 22x/menit
dengan mukus
berlebihan 15.30 - Memberikan Nebu ventollin DS: -
3x1/2 amp+Nacl 1;1 DO : RR 22x/mnt

16.00 Mengauskultasi suara napas, DS: -


catat area yang ventilasinya DO :
menurun atau tidak ada dan - ronkhi basah
adanya suara tambahan
16.15 - Melakukan kolaborasi medis DS: -
pemberian Ambroxoll sy DO: Batuk produktif
3x1,7 ml (berdahak)
-

Hypertermi 07/02/2019 - memantau tanda-tanda vital DS :


berhubungan Jam16.30 - memonitor warna kulit DO :
dengan - Akral teraba hangat
penyakit 16.30 - meningkatkan sirkulasi - suhu 37,3oC
udara dalam ruangan pasien - Nadi 104x/menit
16.35 - memonitor suhu

- memberikan kompres
16.40 DS : -
hangat pada aksila klien
DO : klien mau
diberikan kompres
hangat

- menciptakan lingkungan
16.45 DS :
yang aman dengan
DO : klien tampak
membatasi pengunjung
hanya ditunggu ibunya

- monitor pakaian pasien


16.50 DS : -
DO : klien tampak
menggunakan pakaian
yg tipis dan bersih,
memakai selimut tipis

- Memberikan minum hangat


17.00 DS :
DO : klien minum ½
gelas air hangat
17.20 - melakukan kolaborasi DS :
pemberian obat-obatan DO :
Paracetamol drop 3 x 0,75 - S: 37,40c
ml - N:104x/mnt
Injeksi Ceftriaxon 1gr

IMPLEMENTASI HARI Ke 3
Diagnosa Tanggal Implementasi Respon Paraf

Ketidakefektif 08/02/2019 - Monitor posisi pasien untuk DS : klien mengatakan


an bersihan Jam15.00 memaksimalkan ventilasi sudah tidak sesak
jalan napas DO:
berhubungan N: 100x/menit,
dengan mukus RR: 22x/menit
berlebihan
15.30 - Memotivasi ibu pasien untuk DS: -
memberikan kayu putih di DO : pasien melakukan
dada dan punggung untuk batuk, dahak +
dapat batuk efektif untuk
mengeluarkan sekret

16.00 Mengauskultasi suara napas, DS: -


catat area yang ventilasinya DO :
menurun atau tidak ada dan - Ronchi masih
adanya suara tambahan

Hypertermi 08/02/2019 - memantau tanda-tanda vital DS :


berhubungan Jam16.15 - memonitor warna kulit DO :
dengan - suhu 36,6oC
penyakit 16.20 - memonitor suhu - Nadi 100x/menit

- menciptakan lingkungan
16.30 DS :
yang aman dengan
DO : klien tampak
membatasi pengunjung
hanya ditunggu ibunya

- monitor pakaian pasien


16.35 DS : -
DO : klien tampak
menggunakan pakaian
yg tipis

- Memberikan minum hangat


16.40 DS :
DO : klien minum ½
gelas air hangat

- Melakukan kolaborasi
17.00 DS :
pemberian obat-obatan
DO :
Parasetamol drop 0,75ml
- S:36,60c
injeksi Ceftriaxon 1 gr
- N:100x/mnt
EVALUASI
Tanggal Diagnosa Evaluasi paraf
08-02-2019 Ketidakefektifan S:-
Jam 18.00 bersihan jalan napas O : Ronchii +
berhubungan dengan Tanda-tanda vital :
mukus berlebihan - Nadi : 100 x/menit
- Suhu : 36,6oC
- RR : 22 x/menit
Status pernapasan (0415) :
Indikator Awal Tujuan Akhir
Frekuensi 3 5 5
pernapasan

Suara auskultasi 3 5 4
napas

Kepatenan jalan 3 5 4
napas

A : Masalah ketidakefektifan bersihan jalan


napas teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Kaji tanda tanda vital
Kolaborasi medis

08 -02-2019 Hipertermi S:-


Jam 18.00 berhubungan dengan O : Klien sudah tampak segar
proses penyakit Tanda-tanda vital :
- Nadi : 100 x/menit
- Suhu : 36,6oC
- RR : 22 x/menit

Termoregulasi (0800) :
Indikator awal tujuan akhir
- Peningkatan 4 5 5
suhu kulit
-
- Sakit kepala 3 5 4
-
- Perubahan warna 4 5 5
kulit

A : Masalah hipertermi teratasi


P : Pertahankan intervensi
Kaji TTV
Kolaborsi medis

Vous aimerez peut-être aussi