Vous êtes sur la page 1sur 9

AKSIOMA KULTURAL MAKAM MBAH JANUR DESA

KARANGANYAR PRUPUK SELATAN KECAMATAN


MARGASARI KABUPATEN TEGAL

DISUSUN UNTUK MENGIKUTI LOMBA JELAJAH BUDAYA


TINGKAT PELAJAR SMA/SMK/MA SE-KABUPATEN TEGAL
YANG DISELENGGARAKAN OLEH DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAN KABUPATEN TEGAL

DISUSUN OLEH:
NAMA : JAVANKA AMEDEO CAVENDISH
NIS/NISN : 189123/0033735026

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 SLAWI


JL.PROF.MOH.YAMIN, KUDAILE, SLAWI, KABUPATEN
TEGAL
TAHUN 2019
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang didalamnya memiliki keberagaman budaya. Ada
berbagai suku bangsa dan budaya serta ras, daerah,dan juga agama. Akan tetapi,
sekalipun dipenuhi dengan keberagaman, Indonesia bisa mempersatukan hal itu. Seperti
semboyan Indonesia yang tertulis pada lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila,
yaitu Bhineka Tunggal Ika bermakna berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Salah satu contoh kebudayaan Indonesia adalah perayaan haul yang ada di Kecamatan
Margasari. Margasari adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Di
Margasari masih banyak hutan belantara yang masih asri, diantaranya terdapat di Desa
Jatilaba, Karangdawa, Wanasari, Kaligayam, dan Prupuk.
Haul sendiri merupakan peringata kematian seseorang yang diadakan setahun sekali
dengan tujuan utama untuk menoakan ahli kubur agar semua amal ibadah yang dilakukan
diterima oleh Allah SWT. Haul yang penting diadakan setahun sekali dan tidak harus
tepat pada tanggal tertentu. Hari dan tanggal pelaksanaan ditentukan berdasarkan
pertimbangan tertentu yang berhubungan acara-acara lain yang diselenggarakan bersama
dengan peringatan tersebut. Peringatan haul yang diadakan secara bersama-sama menjadi
penting bagi umat Islam untuk bersilaturahmi satu sama lain, berdoa sembari
memantapkan diri untuk menyontoh segala teladan dari para pendahulu, juga menjadi
forum penting untuk menyampaikan nasihat-nasihat keagamaan.

1.2.Rumusan Masalah
 Apa itu perayaan haul?
 Apa manfaat dari perayaan haul?
 Dimana tempat perayaan haul?
 Kapan perayaan haul diadakan?
 Siapa yang mengadakan perayaan haul?
1.3.Tujuan
 Untuk mengetahui apa itu perayaan haul
 Untuk mengetahui manfaat dari perayaan haul
 Untuk mengetahui dimana tempat perayaan haul
 Untuk mengetahui kapan perayaan haul diadakan
 Untuk mengetahui siapa yang mengadakan perayaan haul
 Melatih keterampilan dalam membuat karya tulis ini.
 Melatih untuk mengadakan penelitian dengan mengumpulkan data-data dari
narasumber.
 Menambah pengetahuan tentang warisan budaya lokal.

 Memberikan informasi terkait budaya yang ada di Kabupaten Tegal, terutama yang ada
di Prupuk Selatan.
1.4.Metode Penulisan
1. Metode Observasi
Metode observasi ialah pengamatan langsung menggunakan alat indera atau alat
bantu untuk penginderaan suatu subjek atau objek.
2. Metode Wawancara
Metode wawancara, yaitu suatu teknik pengumpulan data dari bebrapa narasumber
terkait Makam Mbah Janur.

1.5.Sistematika Penulisan
Laporan karya tulis ilmiah ini kami susun dalam sistematika :
BAB I Pendahuluan : meliputi latar belakang, tujuan, metode penulisan, dan
sistematika penulisan.
BAB II Isi : meliputi kegiatan yang ada di Makam Mbah Janur.
BAB III Penutup : meliputi kesimpulan dan saran.
BAB 2

ISI

2.1. Perayaan haul

Perayaan haul adalah perayaan untuk memperingati orang yang sudah meninggal,
tidak terkecuali bagi para warga Karanganyar untuk memperingati haul Mbah Janur. Makam
Mbah Janur ini menjadi sebuah tempat yang banyak dikunjungi oleh peziarah, terutama
warga Prupuk Selatan khususnya desa Karanganyar. Para peziarah berasal dari berbagai
kalangan, seperti para santri, tokol elit politik, dan masyarakat biasa. Kedatangan para
peziarah selain bertujuan untuk berziarah namun juga untuk kepentingan atau tujuan lain.

Gambar 2.1.1 pengurus perayaan haul dan warga sekitar

2.2. Manfaat perayaan haul

 Untuk kirim doa kepada orang yang sudah meninggal, terutama Mbah Janur beserta
keluarga.
 Untuk memperingati hari meninggalnya pendiri Desa Karanganyar.
 Ajang silaturahmi dan melestarikan budaya turun-temurun.
 Karena banyak orang yang datang, tempat ini dijadikan untuk berdagang.
2.3. Tempat Perayaan haul

Gambar 2.3.1. Makam Mbah Janur

Perayaan haul biasanya dilaksanakan di makam Mbah Janur. Makam Mbah Janur
terletak di Jl. Tegal-Cilacap, Desa Karanganyar, Prupuk Selatan, Tegal. Makam tersebut
terletak pada 7°7´38" LS dan 108°58´24" BT dan ketinggian sekitar 50 mdpl. Berjararak
sekitar 30 km dari Kecamatan Slawi. Bisa ditempuh dari Slawi menggunakan kendaraan
umum sekitar 43 menit. Makam Mbah Janur tidak berdiri sendiri, terdapat dua makam lagi,
yaitu makam Mbah Kluwih dan makam Mbah Gendel. Mbah Kluwih dan Mbah Gendel
tidak diketahui dari mana asalnya atau siapa mereka.
Gambar 2.3.2 Makam Mbah Janur

Mbah Janur sendiri adalah pendiri Desa Karanganyar. Konon, pada jaman penjajahan
Mbah Janur sedang berkelana dari daerah Bantar Gebang hingga sampai ke Prupuk.
Dinamakan Mbah Janur karena pada saat ke Prupuk menggunakan pelepah Janur. Janur
adalah daun pohon kelapa yang masih muda. Konon ceritanya, kenapa daerah ini disebut
Prupuk adalah tempat bertemunya dan tempat berakhirnya perang antara Raden Patah dengan
Girindrawardhana yang dimenangkan oleh Raden Patah. Pru yang artinya bertemu dan prug
adalah berakhir.

Setelah Mbah Janur di Prupuk, kemudian beliau membuka pemukiman warga yang
diberi nama Karanganyar. Mbah Janur di Karanganyar adalah sebagai penyebar agama Islam.
Selain itu, Mbah Janur juga terkenal dengan kejadugannya. Jadug adalah kata yang berasal
dari Jawa yang berarti sakti. Dahulu, semasa hidup Mbah Janur, beliau pernah diajak bekerja
sama dengan lurah setempat untuk membuat sungai yang akan digunakan untuk mengairi
ladang dengan iming-iming akan diberikan hadiah. Mbah Janur kemudian menyanggupi
membuat sungai tersebut. Setelah sungai tersebut telah selesai digarap, lurah tersebut ingkar
janji. Karena merasa telah dikhianati, kemudian Mbah Janur membelokan arah aliran sungai
tersebut, yang slinya mengarah ke tenggara menjadi ke arah selatan. Peristiwa tersebutlah
yang membuat nama sungai itu menjadi “Sungai Mulih”, tetapi warga sekitar mengenalnya
dengan sebutan :kali wetan”. Mulih dalam bahasa Jawa yang artinya pulang. Tidak lama
kemudian, Prupuk dibagi menjadi dua bagian yaitu Prupuk Utara dan Prupuk Selatan.

Gambar 2.3.3 Sungai Mulih

Makam Mbah Janur terletak di atas bukit. Sebelum kita ke atas, kita akan melewati
anak tangga yang berjumlah 70. Di samping anak tangga terdapat kamar mandi dan beberapa
warung. Di sana juga terdapat mushola yang cukup bersih dan nyaman. Selain itu, suasana di
makam juga cukup rindang karena banyak ditanami berbagai macam tanaman hias.

Gambar 2.3.4 dan 2.3.5 makam dan tangga


Gambar 2.3.6 dan 2.3.7 mushola dan kamar mandi

2.4 Pelaksanaa haul

Perayaan haul dilaksanakan setiap tanggal 27 atau 28 Rajab. Perayaan haul ini
dilaksanakan dalam dua sesi yaitu pada waktu malam hari dan pagi hari. Pada malam hari,
ba’da isya semua warga melakukan tahlilan dan membacakan perjanjian. Sedangkan pada
pagi harinya diadakan pengajian yang diisi oleh kyai.

2.5 Pengurus Perayaan haul

Perayaan haul ini diselenggarakan atau dikelola oleh warga sekitar khususnya para
pemuda masjid.
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Salah satu budaya religi yang dilaksanakan di Prupuk Selatan adalah Perayaan haul di
Makam Mbah Janur. Perayaan haul biasanya dilaksanakan pada tanggal 27 atau 28 Rajab
pada malam hari dan pagi hari.
Mbah Janur adalah sesepuh atau pendiri Desa Karanganyar, yang oleh para warga
sekitar dianggap sebagai sosok yang berpengaruh pada awal berdirinya desa (babad alas).
Makam Mbah Janur ini bisa dijadikan sebagai wisata religi. Selain itu, bisa menambah
wawasan dan melestarikan kearifan budaya lokal. Selain lokasinya yang terletak di
tempat yang mudah dijangkau oleh para pengunjung, tempat tersebut juga bersih dan
terawat karena dikelola dengan baik oleh pengurus dan warga sekitar.
3.2. Saran
 Sebaiknya pengurus dan pihak-pihak terkait lebih memperhatikan kebersihan dan
kenyamanan kamar mandi dan mushola yang berada di makam Janur.
 Sebaiknya pengurus dan pihak-pihak terkait lebih memperhatiakan warung-
warung di depan tangga masuk karena menutupi akses masuk.
 Sebaiknya pengurus dan pihak-pihak terkait merapikan pohon-pohon yang sudah
terlalu tinggi karena dapat menutupi tulisan makam Mbah Janur sehingga para
pengunjung baru tidak tau dimana letak makam tersebut.
 Sebaiknya pengurus dan pihak-pihak terkait merapikan semak belukar karena
dapat menjadikan sarang nyamuk yang membuat para pengunjung gatal-gatal.

Mengetahui,

Kepala SMA Negeri 3 Slawi

Drs. Agus Suyitno

NIP. 19590813 198603 1 010

Vous aimerez peut-être aussi