Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
LAPORAN
OLEH :
YOUNDREE RUDY
D061171507
GOWA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
bervariasi, terkadang hanya terdiri dari sebuah kristal atau gugusan kristal-kristal
dalam rongga-rongga atau celah batuan, mineral juga sering ditemukan dalam
permukaan.
yang berpengaruh dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu upaya untuk
diusahakan dengan tingkat kepastian yang lebih tinggi, seiring dengan tahapan
menjadi dua kategori yaitu sumber daya yang teridentifikasi dan yang tidak
dalam wujud padat, cair, maupun gas pada kerak bumi yang secara ekonomis
layak untuk ditambang baik diwaktu sekarang ataupun diwaktu yang akan datang.
perusahaan yang bergerak di bidang bijih, baik itu mencari emas, tembaga, perak,
pemahaman lebih lanjut mengenai endapan mineral akan dibahas pada laporan ini.
Adapun maksud dari praktikum ini yaitu untuk melakukan pengolahan data
dari deskripsi mineral dan menentukan tekstur khusus dan jenis endapannya
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut:
1. Sampel
2. Porselen
3. Kikir Baja
4. Paku Baja
5. Magnet
6. Hcl 0,1 M
7. Kaca
8. Komprator
9. Lab Kasar
Mineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari mengenai
mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, antara lain
terjadinya dan kegunaannya. Minerologi terdiri dari kata mineral dan logos,
(anorganik). Maka pengertian yang jelas dari batasan mineral oleh beberapa ahli
Magma adalah percampuran antara mineral yang cair dan bercampur dengan
volatile seperti air. Pada awalnya magma bersifat ultramafik, mafik dan silisik,
namun pada hakikatnya semua jenis magma dapat terbentuk akibat adanya proses
differensiasi magma. Pembentukan suatu endapan bijih pada yang terbentuk dari
proses magmatik tergantung pada kehadiran sumber dari unsur (source of the
elements), media transportasi, dan jebakan dimana endapan bijih tersebut dapat
terkonsentrasi. Ketiga aspek ini dapat dimodelkan dengan model endapan bijih
Jenis endapan mineral ini berkaitan erat dengan proses evolusi magma
yang naik ke atas kerak bumi (baik kerak kontinen maupun oseanik) yang
cebakan mineral penting yang dijumpai dalam jumlah yang besar berasosiasi
dengan magma yang membentuk batuan beku terutama yang berasal dari magma
yang bersifat basaltik dan ultramafic seperti chromite, besi, nikel. Namun,
beberapa jebakan mineral ekonomis yang penting juga dapat terbentuk dari
magma yang bersifat asam seperti timah (Sn), kasiterit (W) dan litium (Li). Hal ini
disebabkan pengayaan mineral mineral tertentu terjadi pada jenis magma tertentu
Proses proses yang terjadi pada jenis endapan ini yaitu antara lain;
segregation, mineral mineral yang mempunyai berat jenis tinggi dan mengkristal
lebih dahulu akan terkonsentrasi pada dasar dari dapur magma. Biasanya endapan
jenis ini terbentuk apabila mineral yang berat terbentuk lebih dahulu pada urut-
terakumulasi. Proses ini dibantu oleh magma yang mempunyai viskositas rendah
(low viscocity magma) yang menyebabkan jenis endapan ini banyak dijumpai
pada magma basaltic. Contohnya endapan kromit, yang merupakan salah satu
mineral yang paling dahulu mengkristal dari magma basaltic yang kemudian
membentuk sebuah lapisan gelap dengan komposisi murni kromit. Lapisan yang
terbentuk ini sering diistilahkan dengan cumulate layer. Contoh lainnya adalah
kelompok unsur platinum (Platinum Group Element), titanium dan vanadium serta
mengalami proses kristalisasi pada waktu dan tahapan yang berbeda yang
temperature yang tinggi dari magma mafik akan menarik Fe dan Mg dari magma.
Plagioklas yang terbentuk pada temperature yang tinggi juga kaya akan Ca yang
kemudian menyebabkan magma akan kekurangan unsur unsur tersebut diatas dan
kaya akan Si, Na dan K. Proses ini disebut dengan fractional crystallization.
Unsur unsur yang terakumulasi tersebut tidak dapat tertampung pada mineral
mineral utama pembentuk batuan. Sebaliknya unsur unsur tersebut akan masuk
kedalam larutan akhir dan akan membentuk tekstur yang disebut pegmatite.
Pegmatite adalah batuan yang mempunyai butiran yang sangat kasar dan
terbentuk pada tahap kristalisasi yang paling akhir. Larutan sisa magma tersebut
mineral mineral asesori yang sangat dicari karena mengandung unsur jarang (rare
bernilai sangat tinggi dan mengandung bijih dengan kandungan yang tinggi dan
ekonomis.
2.3.5 Immiscibility
akan sulfur (sulfur-rich liquid) dan mengandung Fe-Ni-Cu dari magma induknya
yang kemudian akan membentuk suatu konsentrasi mineral bijih. Selama proses
pendinginan, larutan yang kaya akan sulfur tersebut menghasilkan larutan fase
sulfide yang immiscible (larutan yang tidak bisa bercampur dengan larutan lain)
dimana mineral mineral sulfide seperti pyrrhotite (FeS), pentlandite (Fe, Ni)9S8
1. Larutan sulfida kaya sulfur cenderung lebih berat daripada larutan silika dan
2. Tanpa kehadiran sulfur, logam logam seperti nikel akan diserap oleh struktur
2.3.6 Kimberlite
sebagai hasil proses magmatisme adalah kimberlit. Kimberlit berasal dari magma
yang bersifat ultrabasa yang umumnya berukuran halus terbentuk pada kedalaman
lebih dari 150 km dibawah permukaan bumi. Kondisi pada kedalaman ini
mendekati permukaan, magma akan membentuk semacam pipa breksi yang lebar
atau yang disebut dengan diatreme, yang membawa fragmen mantel bagian atas
sebagai cairan panas dan pijar merupakan sumber dari jebakan bijih yang terjadi
mempunyai daya larut yang berlainan. Pada waktu magma naik ke permukaan
bumi, maka temperature dan tekanannya akan turun. Akibatnya terjadi kristalisasi,
dimana komponen yang sukar larut akan mengkristal lebih dahulu sebagai
Mineral bijih pada endapan ini selalu berasosiasi dengan batuan beku plutonik
ultrabasa dan basa. Cara terbentuknya endapan ini bisa terjadi dengan 3 cara,
yaitu:
A. Kristalisasi sederhana tanpa konsentrasi (disseminasi),
Terjadi pada magma dalam yang kemudian akan menghasilkan batuan beku
Bentuk endapan yang dihasilkan intrusif seperti dike, pipa atau stock.
B. Segregasi
chamber, seperti yang terjadi pada chromite. Endapan segregasi early magmatic
pod-shape lenses, stringer & buches dan kadang membentuk layer dalam
hostrock.
C. Injeksi
atau berbarengan dengan batuan yang berasosiasi dengan mineral silikan. Mineral
bijih tersebut diinjeksikan ke dalam host rock atau batuan sekitarnya, sebagai
mush kristal oksida yang fluidanya dari residual magma. Mineral bijih tersebut
memotong struktur batuan termasuk fragmen batuan, atau terjadi sebagai dike atau
tubuh intrusi lainnya. Contoh endapan ini adalah Titaniferous magnetite dike di
sisa magma yang lebih kompleks dan mempunyai corak dengan variasi yang lebih
banyak. Magma dari endpan late magmatic mempunyai sifat mobilitas tinggi.
Jebakan ore mineral late magmatic terjadi setelah terbentuknya batuan silikat
yang menerobos dan bereaksi dan menghasilkan rangkaian reaksi. Perubahan ini
disebut Deuteric alteration yang terjadi pada akhir kristalisasi dari batuan beku
dan cirri-cirinya hampir mirip dengan efek yang dihasilkan proses pneumatolytic
Jebakan late magmatic terutama berasosiasi dengan batuan beku yang basic
Dalam proses diff magma, residual magma umumnya lebih kaya akan silikat
alkali dan uap air. Twetapi pada jenis magma yang basic menjadi kaya oleh Fe
dan Ti. Ini adalah magma yang utama yang menghasilkan anorthosite. Plagiocelah
belakangan. Resudual liquid tadi mungkun menerobos keluar atau bisa juga
trepisah dari rongga-rongga kristal dari dapur magma dan mengkristal disitu tanpa
perpindahan. Beberapa badan bijih yang terjadi cukup besar dan kaya untuk
membetuk jebakan yang berharga. Jebakan ini umumnya sejajar dengan struktur
primer btuan sekitarnya yang umumnya terdiri dari anhorthsite, norite, gabro atau
batuan lain. Contoh: Cebakan Titanifereous magnetite di Bushveld complex di
Proses ini hampir sama dengan diatas, dimana kumpulan residual liquid yang
b. Jika pengumpulan liquid ini tidak terjadi, maka residual liquid yang kaya Fe
Dalam sisa magma yang basic dari Fe-Ni-Cu Sulphide berupa saat
mengumpul pada dasar sumber magma membentuk larutan yang terpisah. Contoh:
Di Sudbury Ontario, Canada terdapat cebakan bijih Ni dalam bentuk lensa yang
teratur pipih disebut Marginal Deposite. Keseluruhan ini terdapat dalam batuan
gabro yang kontak dengan sedimen. Di samping itu terdapat pula au dan Ag.
Proses ini hampir sama dengan proses Immiscible Liquid Segregation di atas.
Dimana pada residu liquid yang kaya akan suphide diselingi gangguan sebelum
konsolidasi sehingga menyebabkan liquid menerobos ke dalam celah-celah
batuan. Bentuk jebakan tidak teratur atau dapat mirip bentuk dike
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Sampel 14
Sampel dengan nomor urut 01, nomor peraga 14 memiliki warna segar
abu-abu kehitaman, lapuk kecoklatan , memiliki warna cerat abu-abu, kilap logam
yaitu dimana kilapnya seperti logam, belahan tidak ada , pecahan uneven yaitu
5,5-6,5 , berat jenis 5,2 , sifat kemagnetan ferromagnetik yaitu daya tarik magnet
kuat, derajat kejernihan opaq yaitu tidak dapat ditembus oleh cahaya, Tenacity
Brittle yaitu rapuh saat ditempah dengan palu, komposisi kimia Fe2+Fe3+2O4,
dengan tipe endapan EMD (Gravitional Setling). Mineral primer kuarsa dan
kepermukaan dengan membawa material silikat maupun unsur logam lainnya dan
dalam. Magma yang naik yang membawa unsur logam akan mengalami
penurunan suhu sehingga membentuk batuan endapan magmatik. Proses nya dari
akumulasi.
hematit, talk, klorit. Kegunaan mineral ini sebagai penciri mineral ekonomis pada
suatu daerah, sebagai ciri penentuan zona tektonik, sebagai bahan dasar industri,
3.2 Sampel EM 28
warna segar kehitaman dan warna segar kecoklatan. Cerat atau warna mineral
dalam bentuk hancuran (serbuk) pada mineral ini adalah hitam. Kenampakan atau
cahaya yang dipantulkan oleh permukaan mineral saat terkena cahaya atau biasa
disebut Kilap pada mineral ini adalah logam . Belahan atau kecenderungan
mineral untuk membelah diri pada satu atau lebih arah tertentu apabila kita pukul
dan tidak hancur, belahan pada mineral ini adalah tidak jelas. Pecahan adalah
kecenderungan mineral untuk terpisah-pisah dalam arah yang tidak teratur apabila
mineral dikenai gaya, pecahan mineral ini adalah Uneven (tidak rata). Kekerasan
adalah ketahanan mineral terhadap suatu tekanan, kekerasan pada mineral ini
adalah 4. Berat jenis atau perbandingan antara berat mineral dengan volume
mineral pada mineral ini adalah 2.71 gr/m3 . Sifat kemagnetan atau sifat mineral
terhadap gaya magnet pada mineral ini adalah paramagnetik ( memiliki daya
magnet lemah). Bentuk mineral atau kenampakan luar dari mineral akibat adanya
sistem kristal didalamnya, bentuk mineral pada mineral ini adalah anhedral.
berdasarkan bidang minera, derajat kejernihan mineral ini adalah Opak (Tidak
dapat meneruskan cahaya). Tenacity adalah sifat mineral apabila kita berusaha
tenacity pada mineral ini adalah Brittel. Komposisi kimia dari mineral ini adalah
MnO(OH). Sistem kristal pada mineral ini adalah Monoklin. Jenis endapan
Manganit. Tekstur khusus sedegrasi. Beradasarkan ciri fisik di atas maka nama
kepermukaan dengan membawa material silikat maupun unsur logam lainnya dan
penurunan suhu sehingga membentuk batuan endapan magmatik. Proses nya dari
akumulasi.
pirit, hematit, talk, klorit. Kegunaan mineral ini sebagai penciri mineral ekonomis
pada suatu daerah, sebagai ciri penentuan zona tektonik, sebagai bahan dasar
3.3 Sampel EM 5
mineral Sulfida. Ketika lapuk akan bewarna Hitam dan ketika segar bewarna
keemasan, cerat hitam, kilap logam, belahan tidak jelas. Pecahan tidak ada.
Sampel ini memiliki tingkat kekerasan 6-6,5 dan tergores pada porselen. Berat
Diamagnetik merupakan sifat yang tidak memiliki sifat daya tarik magnet. Derajat
kejernihan opaq, Opaq merupakan sifat yang dimiliki mineral yang sukar atau
tidak bisa mentramisikan cahaya masuk ke dalam mineral. Tenacity brittle, brittel
merupakan sifat dalam yang mudah hancur jika dipukul. , system Kristal
isometrik, dan komposisi kimia mineral FeS2. Jenis endapan magmatik dengan
tipe endapan EMD (Gravitional Setling). Mineralisasi yaitu pirit dengan tekstur
kepermukaan dengan membawa material silikat maupun unsur logam lainnya dan
dalam. Magma yang naik yang membawa unsur logam akan mengalami
penurunan suhu sehingga membentuk batuan endapan magmatik. Proses nya dari
akumulasi.
kalkopirit, galena dan sphalerit, malasit dan azurite. Kegunaan mineral ini sebagai
penciri mineral ekonomis pada suatu daerah, sebagai ciri penentuan zona tektonik,
sebagai bahan dasar industri, sebagai material penelitian geologi, sebagai bahan
Sampel dengan nomor urut 04, nomor peraga EM 17 memiliki warna segar
hitam, lapuk abu-abu, memiliki warna cerat hitam, kilap logam yaitu dimana
kilapnya seperti logam, belahan tidak ada, pecahan tidak ada, memiliki kekerasan
5,5 , berat jenis 4,5-4,8 gr/cm3, sifat kemagnetan paramagnetik yaitu daya tarik
magnet lemah, derajat kejernihan opaq yaitu tidak dapat ditembus oleh cahaya,
Tenacity Brittle yaitu rapuh, komposisi kimia FeCr2O4, sistem kristal isometrik,
golongan mineral hidroksida dengan tipe endapan magmatik dengan jenis endapan
kepermukaan dengan membawa material silikat maupun unsur logam lainnya dan
dalam. Magma yang naik yang membawa unsur logam akan mengalami
penurunan suhu sehingga membentuk batuan endapan magmatik. Proses nya dari
magma yang melting akan tertransportasi ke permukaan dan mengalami
akumulasi.
kalkopirit, pirit. Kegunaan mineral ini sebagai penciri mineral ekonomis pada
suatu daerah, sebagai ciri penentuan zona tektonik, sebagai bahan dasar industri,
kabel optik.
3.5 Sampel EM 11
Sampel dengan nomor urut 05, nomor peraga EM 11 memiliki warna segar
hitam, lapuk abu-abu, memiliki warna cerat hitam, kilap logam yaitu dimana
kilapnya seperti logam, belahan tidak ada, pecahan tidak ada, memiliki kekerasan
5,5 , berat jenis 4,5-4,8 gr/cm3, sifat kemagnetan paramagnetik yaitu daya tarik
magnet lemah, derajat kejernihan opaq yaitu tidak dapat ditembus oleh cahaya,
Tenacity Brittle yaitu rapuh, komposisi kimia FeCr2O4, sistem kristal isometrik,
golongan mineral hidroksida dengan tipe endapan magmatik dengan jenis endapan
EMD (Gravitional Setling). Mineralisasi kromit dengan tekstur khusus segregasi
kepermukaan dengan membawa material silikat maupun unsur logam lainnya dan
dalam. Magma yang naik yang membawa unsur logam akan mengalami
penurunan suhu sehingga membentuk batuan endapan magmatik. Proses nya dari
akumulasi.
kalkopirit, pirit. Kegunaan mineral ini sebagai penciri mineral ekonomis pada
suatu daerah, sebagai ciri penentuan zona tektonik, sebagai bahan dasar industri,
kabel optik.
3.6 Sampel X
Sampel dengan nomor urut 06, nomor peraga X memiliki warna segar
putih transparan, lapuk abu-abu, memiliki warna cerat putih keabuan, kilap kaca
yaitu dimana kilapnya seperti kaca, belahan tidak ada, pecahan tidak ada,
memiliki kekerasan 6-6,5, berat jenis 2,95, sifat kemagnetan diamagnetik yaitu
daya tarik magnet lemah, derajat kejernihan transparant yaitu dapat ditembus oleh
kristal orthorombik, golongan mineral silika. Jenis endapan pegmatik dengan tipe
kepermukaan dengan membawa material silikat maupun unsur logam lainnya dan
dalam. Magma yang naik yang membawa unsur logam akan mengalami
penurunan suhu sehingga membentuk batuan endapan magmatik. Proses nya dari
magma yang melting akan tertransportasi ke permukaan dan mengalami
akumulasi.
kalkopirit, pirit. Kegunaan mineral ini sebagai penciri mineral ekonomis pada
suatu daerah, sebagai ciri penentuan zona tektonik, sebagai bahan dasar industri,
kabel optik.
Sampel dengan nomor urut 07, nomor peraga EM 147 memiliki warna
segar hitam, lapuk abu-abu, memiliki warna cerat hitam, kilap logam yaitu
dimana kilapnya seperti logam, belahan tidak ada, pecahan tidak ada, memiliki
kekerasan 5,5 , berat jenis 4,5-4,8 gr/cm3, sifat kemagnetan paramagnetik yaitu
daya tarik magnet lemah, derajat kejernihan opaq yaitu tidak dapat ditembus oleh
cahaya, Tenacity Brittle yaitu rapuh, komposisi kimia FeCr2O4, sistem kristal
mineral Kromit.
kepermukaan dengan membawa material silikat maupun unsur logam lainnya dan
dalam. Magma yang naik yang membawa unsur logam akan mengalami
penurunan suhu sehingga membentuk batuan endapan magmatik. Proses nya dari
akumulasi.
kalkopirit, pirit. Kegunaan mineral ini sebagai penciri mineral ekonomis pada
suatu daerah, sebagai ciri penentuan zona tektonik, sebagai bahan dasar industri,
kabel optik.
3.8 Sampel EM 16
Mineral dengan no urut 08 dengan no sampel EM16 ini memiliki warna segar
kekuningan dan warna lapuk coklat kehitaman. Warna merupakan warna yang di
terlihat ketika mineral tersebut terkena sinar. Cerat berwarna coklat dimana cerat
merupakan warna yang didapatkan bilamana mineral dalam bentuk bubuk. Kilap
mineral ini ialah kilap logam , dimana kilap logam ialah Kesan ketika mineral ini
terkena cahaya menyerupai logam. Mineral ini belahan tidak sempurna. Pecahan
dari mineral ini ialah pecahan Uneven, dimana Uneven ialah suatu permukaan
yang terbentuk akibat pecahnya suatu mineral tidak sempurna. Kekerasan ialah
suatu sifat yang ditentukan dari susunan dalam atom-atom dan menurut
percobaan, kekerasan dari mineral ini berdasarkan skala mosh adalah 3 karena
dapat tergores oleh Kawat tembaga. Berat jenis yang dimiliki oleh mineral ini
ialah sebesar 4,1-4,3 gr/cm3 dimana berat jenis merupakan perbandingan antara
berat mineral diudara terhadap volume. Sifat kemagnetan dari mineral ini ialah
diamagnetik atau mineral tidak dapat tertarik oleh gaya magnet dimana sifat
kemagnetan sendiri merupakan sifat mineral terhadap daya tarik magnet. Derajat
kejernihan dari mineral ini ialah Opaq atau mineral tidak dapat mentransmisikan
cahaya. Mineral ini memiliki tenacity brittle, dimana tenacity ialah sifat mineral
ataupun mengirisnya dapat mudah hancur. Mineral ini memiliki sistem kristal
isometrik dengan komposisi kimia CuFeS2. Mineral ini tergolong dalam golongan
mineral Sulfida. Jenis endapan magmatik dengan tipe endapan EMD (Gravitional
Setling). Berdasarkan deskripsi ciri fisik di atas, nama mineral ini adalah
Kalkopirit.
kepermukaan dengan membawa material silikat maupun unsur logam lainnya dan
dalam. Magma yang naik yang membawa unsur logam akan mengalami
penurunan suhu sehingga membentuk batuan endapan magmatik. Proses nya dari
akumulasi.
Kegunaan dari mineral kalkopirit sebagai mineral bijih sumber logam tembaga,
bahan baku industri, bahan pembuatan kabel, bahan penelitian dibidang geologi
lainnya
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
mengalami akumulasi.
2. Tipe endapan magmatik yang dijumpai yaitu terdiri dari EMD (Gravitional
4.2 Saran
Mottana, A. (1977). Guide to Rocks and Minerals, Simon and Schuster’s, New
York