Vous êtes sur la page 1sur 10

ISSN 2303-1433

Pengaruh Jenis Pelayanan Posyandu Terhadap Minat Ibu Balita


Mengikuti Kegiatan Posyandu

Effect On The Interests Of Service Posyandu Mother Of Children


Following Activities Posyandu

Koekoeh Hardjito
Poltekkes Kemenkes Malang Prodi Kebidanan Kediri
Abstract
Integrated Health Centre (posyandu) is resourced public health efforts are managed
and organized by and for the community. As a benchmark the success of the Posyandu is
following the activities of community participation in Posyandu. Visits toddler is one
measure of the success of the Posyandu. A visit to Posyandu toddler is inseparable from
the role of mothers. A mother would be interested in visiting the neighborhood health
center if the facility is in Posyandu program as expected. This study aims to analyze the
influence of the type of service Posyandu against the interest mothers participated in the
Posyandu. This study is a comparative observational study with cross sectional approach.
Population of 120 mothers in Posyandu development / option and 320 mothers in the main
Posyandu, with each sample was 93 and 188 people. Sampling technique used is
proportional simple random sampling. The statistical test used was Mann Whitney test.
The results showed that the interest mothers follow Posyandu in Posyandu main ministry is
very interested in 82 men (43.6%) and interest in 106 (56.4%), while diposyandu service
development / option is very interested in 71 (76.3 %) and interest 22 (23.7%). Mann
Whitney test results demonstrate the value of p = 0.00, which means the value of P <0.05,
it indicates the type of service Posyandu affect the interest mothers visit to Posyandu.
Posyandu services further development is needed to increase the interest of the public to
participate in the activities of Posyandu.

Keywords: interest, posyandu, primary care, service development / option

Pendahuluan bertujuan untuk memberikan kemudahan


Posyandu merupakan salah satu dan keuntungan bagi masyarakat karena
bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat dapat memperoleh pelayanan
masyarakat (UKBM) yang dikelola dan lengkap pada waktu dan tempat yang
diselenggarakan dari, oleh, dan untuk sama. Dean Robinson 2007 menjelaskan
masyarakat dalam penyelenggaraan bahwa fungsi Posyandu tidak hanya
pembangunan kesehatan, guna terbatas pada pelayanan kesehatan dasar
memberdayakan masyarakat dan saja, tetapi merupakan media pendidikan,
memberikan kemudahan kepada sosial, budaya dan seni.
masyarakat dalam memperoleh pelayanan Posyandu memiliki kegiatan utama
kesehatan dasar untuk mempercepat dan kegiatan pengembangan / pilihan.
penurunan angka kematian ibu dan bayi. Kegiatan utama sekurang-kurangnya
(Dinkes Prop. Jatim: 2010). mencakup lima kegiatan yaitu kesehatan
Posyandu mempunyai peran sangat ibu dan anak, keluarga berencana,
penting yaitu merupakan salah satu sistem Imunisasi, gizi dan pencegahan serta
penyelenggara pelayanan kesehatan dasar penanggulangan diare. Sedangkan
dan jembatan utama Puskesmas dalam kegiatan pengembangan / pilihan dapat
memberikan pelayanan kesehatan menambah kegiatan baru disamping lima
(Yonferizal, 2007). Pelayanan kesehatan kegiatan utama yang telah ditetapkan dan
yang diberikan bersifat terpadu , hal ini

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 1 Nopember 2015 40


ISSN 2303-1433

dilaksanakan dengan baik (Dinkes Kab. Posyandu hanya mencapai 57,9 %,


Kediri, 2007). padahal targetnya adalah 80%. Sedangkan
Kesadaran para ibu untuk membawa menurut data Dinkes Kabupaten Kediri
anaknya datang ke Posyandu atau balai 2009, cakupan D/S Kabupaten Kediri per
kesehatan ibu dan anak sangat diperlukan Desember 2009 juga masih berada di
dalam peningkatan dan pertumbuhan anak bawah target yang telah ditetapkan (80%)
balita. Disana akan diperoleh ilmu atau yaitu mencapai 70,99%.
pengetahuan tentang bagaimana cara yang Desa Selodono merupakan salah satu
baik untuk meningkatkan pertumbuhan desa di Wilayah Kecamatan Ringinrejo
dan perkembangan anak balita juga untuk Kabupaten Kediri yang memiliki dua
mempersiapkan sumber daya manusia Pelayanan Posyandu dalam satu desa yaitu
yang sehat dan untuk menjaga agar balita 2 Posyandu dengan pelayanan
tetap sehat. Di Posyandu ibu juga akan Pengembangan / Pilihan dan 6 Posyandu
mendapat KMS yang dapat memantau dan dengan pelayanan Utama. Dimana pada
mengawasi kesehatan anak terutama BB, Posyandu Pelayanan Pengembangan /
TB, imunisasi dan keadaan gizi balita. Pilihan dengan kehadiran balita lebih dari
Pada kenyataannya kunjungan ke 90 % dalam setiap kali penimbangan,
Posyandu jarang dilakukan oleh para ibu sedangkan Posyandu dengan pelayanan
setelah bayi berumur 1 tahun, karena Utama di desa yang sama mencapai
belum begitu mengetahui bahwa kehadiran 70 %, masih dibawah target 80
Posyandu atau pengawasan anak-anak %. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
berumur 1-5 tahun sama pentingnya pengaruh jenis pelayanan posyandu
dengan pengawasan bayi (Dainur, 1995). terhadap minat ibu balita mengikuti
Ibu balita yang tidak mau datang ke kegiatan posyandu.
Posyandu karena tidak mengetahui
manfaat Posyandu, faktor anak sakit atau Metode Penelitian
sedang tidur atau anak takut ditimbang. Penelitian ini menggunakan
Alasan lain ibu balita enggan berkunjung rancangan penelitian komparasi
ke Posyandu, khususnya ibu balita observasional dengan pendekatan cross
kelompok menengah keatas karena merasa sectional. Terdapat 2 Populasi dalam
telah membawa anaknya ke dokter. penelitian ini adalah ibu dengan usia balita
Menurut Syaflini Anggidin, 2009 0-59 bulan yang berada di Wilayah
penyebab rendahnya anak balita datang ke Posyandu dengan pelayanan
Posyandu antara lain Jadwal penimbangan pengembangan/pilihan sebanyak 120 ibu,
yang tidak dimusyawarahkan dengan serta ibu dengan usia balita 0 – 59 bulan
masyarakat, waktu penimbangan yang yang berada di Wilayah Posyandu dengan
tidak sesuai jam istirahat ibu-ibu balita, pelayanan utama sebanyak 320 ibu.
fasilitas program yang tidak memadai Teknik sampling yang digunakan adalah
serta kader yang ada tidak aktif. Proporsional simpel random sampling.
Pandangan bahwa Posyandu merupakan Besar sampel sebanyak 93 ibu di wilayah
rutinitas biasa yang tidak mendatangkan posyandu pengembangan dan 188 sampel
keuntungan secara signifikan (Dinkes diposyandu dengan pelayanan utama.
Kabupaten BoneBolango, 2008). Instrumen yang digunakan berupa
Ibu dan balita yang rutin mengikuti kuisioner minat ibu balita yang berisi 20
pemantauan dan promosi pertumbuhan item pernyataan.
hanya mencapai 30-50%. Peran ibu balita Variabel bebas dalam penelitian ini
dalam kegiatan Posyandu dinilai masih adalah jenis pelayanan posyandu,
rendah. Menurut situasi SKDN Jatim, sedangkan variabel terikatnya adalah
perbandingan jumlah seluruh balita dan minat ibu balita untuk mengikuti kegiatan
jumlah balita yang ditimbang (D/S) di di posyandu. Variabel pelayanan

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 1 Nopember 2015 41


ISSN 2303-1433

posyandu terdiri dari dua aspek yang Usia Balita


diamati yaitu posyandu pelayanan utama Tabel 5 Usia balita di wilayah posyandu
dan posyandu pelayanan pelayanan utama
pengembangan/pilihan. Minat ibu balita Usia (bulan) Frekuensi Prosentase
untuk mengikuti kegiatan di posyandu 0 – 12 24 12.8
13 – 24 60 31.8
terdiri dari tiga hal yaitu sangat berminat,
25 – 36 65 34.6
berminat dan kurang berminat. 37 - 48 27 14.4
49 - 60 12 6.4
Hasil penelitian Total 188 100
Pendidikan responden
Tabel .1 Pendidikan Responden di Tabel 6 Usia balita di wilayah posyandu
wilayah posyandu pelayanan pelayanan pengembangan / pilihan
utama Usia (bulan) Frekuensi Prosentase
Pendidikan Frekuensi Prosentase 0 – 12 23 24,7
SD 35 18.6 13 – 24 27 29
SLTP 86 45.7 25 – 36 21 22,7
SLTA 62 33.0 37 - 48 15 16,1
Perguruan 49 - 60 7 7,5
5 2.7 Total 93 100
Tinggi
Total 188 100.0
Tabel. 7 Minat ibu balita mengikuti
Tabel 2 Pendidikan responden di wilayah kegiatan di Posyandu Pelayanan
posyandu pelayanan Utama
pengembangan /pilihan Kategori Minat Frekuensi Prosentase
Pendidikan Frekuensi Prosentase Sangat Berminat 82 43,6
SD 22 23.7 Berminat 106 56,4
SLTP 39 41.9 Kurang Berminat 0 0
SLTA 24 25.8 Jumlah 188 100
Perguruan
8 8.6
Tinggi Tabel. 8 Minat ibu balita mengikuti
Total 93 100.0 kegiatan di Posyandu Pelayanan
Pengembangan / Pilihan Desa
Pekerjaan responden Selodono Kecamatan Ringinrejo
Tabel 3 Pekerjaan responden di wilayah Kategori Minat Frekuensi Prosentase
posyandu pelayanan utama Sangat Berminat 71 76,3
Pekerjaan Frekuensi Prosentase Berminat 22 23,7
Tani 27 14.4 Kurang Berminat 0 0
Swasta 24 12.8 Jumlah 93 100
Dagang 1 .5
PNS 12 6.4 Tabel. 9 Tabulasi silang minat ibu balita
Ibu Rumah
Tangga
124 66.0 mengikuti kegiatan di Posyandu
Total 188 100.0 pelayanan utama dan posyandu
pelayanan pengembangan / pilihan
Tabel 4 Pekerjaan responden di wilayah Prosentase minat ibu mengikuti
kegiatan posyandu
posyandu pelayanan Sangat Berminat Kurang
pengembangan /Pilihan Berminat Berminat
Pekerjaan Frekuensi Prosentase Ibu Balita di 43,6 56,4 0
Tani 9 9.7 Posyandu
Swasta 14 15.1 Utama
Dagang 2 2.2 Ibu Balita di 76,3 23,7 0
PNS 6 6.5 Posyandu
Ibu Rumah Pengembangan
62 66.7
Tangga / Pilihan
Total 93 100.0

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 1 Nopember 2015 42


ISSN 2303-1433

Tabel 9 menunjukkan kecenderungan penelitian tersebut, manfaat yang


minat pada dua kelompok responden diperoleh dari posyandu sangat besar
adalah sangat berminat pada responden di untuk mencapai untuk itu maka ibu akan
posyandu pelayanan pengembangan / berusaha mengikuti kegiatan di Posyandu
pilihan dan cenderung berminat pada dengan baik. Keadaan ini sesuai dengan
responden di posyandu pelayanan utama pendapat Roger yang dikutip oleh
untuk mengikuti kegiatan posyandu. Pada Notoatmojo, 2008 bahwa sebelum
dua kelompok tidak dijumpai keadaan seseorang mengadopsi perilaku baru,
kurang berminat untuk mengikuti kegiatan maka dalam diri seseorang akan timbul
di posyandu. proses kesadaran atau pengetahuan
terhadap suatu obyek, minat, penilaian, uji
Hasil Uji Statistik coba hingga akhirnya menerima
Hasil uji statistik Mann-Whitney pada perubahan.
alpha 0.05 menunjukkan nilai signifikansi Peran serta masyarakat dalam
0.00. Dengan nilai siginfikansi 0.00 yang memanfaatkan posyandu sangat
lebih kecil dari nilai alpha 0.05 , dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap
mengandung makna hipotesis null ditolak masyarakat. Hartati dkk, 2006 dalam
artinya terdapat perbedaan minat ibu penelitian yang dilaksanakan di Makasar
balita mengikuti kegiatan posyandu di mengungkapkan bahwa seseorang ibu
posyandu pelayanan utama dengan akan mengikuti kegiatan di posyandu
posyandu pelayanan pengembangan / dengan menimbangkan anaknya di
pilihan posyandu karena mengerti manfaat yang
akan diperoleh di Posyandu. Pengetahuan
Pembahasan ibu yang baik tentang manfaat Posyandu
Minat ibu balita untuk mengikuti menjadikan mereka lebih rajin mengikuti
kegiatan posyandu pada posyandu dengan kegiatan posyandu.
pelayanan utama Pemicu timbulnya minat ibu balita
Hasil penelitian menunjukkan 43,6 % yang berasal dari dalam diri yang
sangat berminat, 56,4 % berminat serta diwujudkan dengan perasaan ingin tahu,
tidak terdapat ibu balita yang kurang dorongan dan kebutuhan untuk mengikuti
berminat mengikuti kegiatan posyandu. kegiatan posyandu pelayanan utama
Posyandu pelayanan utama memberikan diperoleh hasil bahwa mayoritas ibu
pelayanan yang salah satunya ditujukan mengatakan setuju pada pernyataan positif
bagi bayi dan balita yang meliputi dan tidak setuju pada pernyataan negatif.
beberapa kegiatan utama yang harus Ibu balita menyatakan setuju terhadap
dilaksanakan oleh setiap posyandu di pernyataan tentang cara penanganan
Indonesia (Dinkes Jatim, 2006). Manfaat pencegahan diare pada balita dapat
posyandu bagi masyarakat antara lain diketahui dari kader dan petugas
masyarakat akan memperoleh bantuan kesehatan di posyandu. Sesuai dengan
secara profesional dalam pemecahan prinsip dasar Posyandu, bahwa posyandu
masalah kesehatan terutama terkait merupakan usaha masyarakat di mana
kesehatan ibu dan anak. terdapat perpaduan antara pelayanan
Besarnya prosentase minat ibu balita profesional yang dilaksanakan oleh
mengikuti kegiatan posyandu di desa petugas kesehatan dan non profesional
Selodono tidak terlepas dari manfaat yang yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam
diperoleh dari kegiatan tersebut. Ika R, hal ini adalah kader kesehatan. Pelayanan
2010 dalam penelitiannya tentang kesehatan yang dijalankan diposyandu
posyandu menunjukkan bahwa lebih dari untuk pemeliharaan kesehatan bayi dan
50 % responden mengetahui manfaat balita diantaranya adalah penanggulangan
posyandu dengan baik. Sesuai dengan diare. Seorang ibu selalu menginginkan

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 1 Nopember 2015 43


ISSN 2303-1433

anak dalam keadaan sehat, tidak mengasuh bayi bukan tugas ibu
mengalami sakit termasuk diare, untuk itu semata.suami juga mempunyai peran
ibu akan senantiasa mencari upaya sama besarnya dan dapat terlibat
kesehatan yang bisa dikerjakan jika didalamnya agar menambah wawasan
anaknya mengalami permasalahan tentang kebutuhan anaknya). Dukungan,
kesehatan, keadaan ini dapat pengakuan penghargaan yang diberikan
meningkatkan minat ibu untuk keluarga dapat meningkatkan minat ibu
mengunjungi layanan kesehatan. untuk mengikuti kegiatan di posyandu.
Pada butir instrumen yang berbunyi Pada pernyataan positif tentang
jika imunisasi anak saya sudah lengkap kegiatan di posyandu didapatkan hasil
saya tidak ingin datang ke posyandu, bahwa sebagian besar ibu memberikan
sebagaian besar responden menyatakan jawaban setuju, sedangkan pada
tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan negatif diperoleh hasil
tidak hanya program imunisasi saja yang sebagian besar ibu mengatakan tidak
menjadi andalan posyandu untuk menarik setuju. Ibu balita menyatakan tidak setuju
minat kunjungan ibu balita. Dainur pada pernyataan tentang perasaan malu
menjelaskan bahwa kunjungan ke yang terdapat pada dirinya jika
Posyandu jarang dilakukan oleh para ibu memeriksakan anak di posyandu karena
setelah bayi berumur 1 tahun karena gratis, sedangkan ibu mampu untuk
belum begitu memahami bahwa Posyandu menjangkau pelayanan kesehatan lain
atau pengawasan anak berumur 1-5 tahun yang membayar. Kozier dalam Heri DJ.
sama pentingnya dengan pengawasan Maulana menyebutkan bahwa dalam
bayi. Berbeda dengan kondisi responden, optimasi kesehatan dan kesejahteraan
dengan berjalan dengan rutinnya prima, manusia harus memenuhi lima
posyandu mereka merasakan manfaat dimensi antara lain dimensi fisik, sosial,
yang besar, pemantauan kesehatan balita emosional, intelektual dan spiritual.
dapat diperoleh di posyandu tanpa harus Dimensi sosial ditunjukkan dengan
ke layanan kesehatan yang jauh dari kemampuan berinteraksi secara baik
tempat tinggal. dengan sesama dan lingkungannya, dapat
Minat ibu balita yang didukung oleh menjaga dan mengembangkan keakraban
motif sosial berupa pengakuan dan individu, dapat menghargai serta toleransi
penghargaan dalam mengikuti kegiatan terhadap setiap pendapat dan kepercayaan
posyandu ditunjukkan dengan sebagian yang berbeda. Dimensi emosional
besar menyatakan setuju atas pernyataan dinyatakan dengan kemampuan mengelola
yang diajukan. Pernyataan yang stres dan mengekspresikan emosi yang
menunjukkan motif sosial untuk dapat diterima oleh orang lain, mencakup
mengikuti kegiatan di posyandu antara kemampuan untuk bertanggungjawab,
lain tentang pengakuan suami dan menerima dan menyampaikan
keluarga lain tentang posyandu yang perasaannya serta dapat menerima
berupa rasa senang atas kegiatan keterbatasan orang lain.
imunisasi anak di Posyandu. Keberadaan Sejalan dengan pernyataan Kozier,
seorang anak merupakan kebahagiaan ibu ibu balita memliki kemampuan mengelola
dan ayah, kedekatan suami dengan bayi emosinya dengan baik untuk mendapatkan
penting bagi tumbuh kembang bayi kesehatan yang optimal bagi balitanya.
sebuah penelitian yang dilakukan Robert Meskipun memiliki kemampuan ekonomi
A Veneziano menguraikan bahwa untuk menjangkau layanan kesehatan
kedekatan ayah dengan bayi sangat yang membayar, tidak menjadikan ibu
membantu mengembangkan kemampuan balita di malu menggunakan layanan
sosial,kecerdasan moral dan kesehatan yang tidak membayar, bagi
perkembangan kognitif bayi.merawat dan

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 1 Nopember 2015 44


ISSN 2303-1433

mereka yang lebih berarti adalah sehingga masyarakat berkunjung antara


kesehatan balitanya. lain tempatnya, pelayanannya, pemilihan
Kesempatan berinteraksi secara baik waktu yang tepat, struktur organisasi yang
dengan lingkungannya dalam ini adalah sistematik, permainan yang tersedia serta
sesama ibu yang sama-sama memiliki pemberian makanan tambahan yang selalu
balita dalam satu kegiatan posyandu bervariasi.
semakin mengasah kemampuan ibu pada Tidak terdapat satupun ibu balita
dimensi sosial. Kesamaan kondisi dalam yang kurang berminat dalam mengikuti
mengasuh anak merupakan faktor kegiatan posyandu menunjukkan besarnya
tersendiri yang mempengaruhi minat manfaat yang dirasakan masyarakat dari
seseorang untuk berkunjung ke Posyandu. kegiatan tersebut. Saifudin menegaskan
Untuk mencapai derajat kesehatan yang bahwa dalam rangka peningkatan
sempurna, baik dari fisik, mental maupun partisipasi masyarakat, upaya peningkatan
sosial, masyarakat harus mampu pengetahuan sangat penting dalam
mengubah atau mengatasi lingungannya. menentukan perilaku masyakat. Hal ini
Kegiatan di posyandu merupakan salah sejalan dengan kondisi di desa Selodono,
satu sarana bagi masyarakat untuk bahwa pemaparan pengetahuan atau
memperoleh informasi kesehatan sehingga informasi tentang layanan posyandu yang
masyarakat dapat meningkatkan selalu diberikan oleh para kader, hal ini
pengetahuan, kemauan untuk memelihara, memberikan kontribusi yang positif bagi
meningkatkan dan melindungi timbulnya minat masyarakat.
kesehatannya, mempraktikkan perilaku Pada pernyataan yang berbunyi
hidup bersih dan sehat, sehingga balita ”Dengan selalu mengikuti kegiatan di
dapat tumbuh berkembamng dengan Posyandu saya bisa mengetahui
optimal. perkembangan anak saya apakah sebaik
anak-anak sebayanya karena selama ini di
Minat ibu balita untuk mengikuti kegiatan posyandu terdapat kegiatan tambahan
posyandu pada posyandu dengan yang memicu perkembangan anak-anak
pelayanan pengembangan / pilihan dan dengan datang ke posyandu
Hasil penelitian menunjukkan 76,3 % memberikan kesempatan pada anak saya
sangat berminat, 23,7 % berminat serta untuk mencapai tumbuh kembang yang
tidak terdapat ibu balita yang kurang baik karena di posyandu terdapat kegiatan
berminat mengikuti kegiatan posyandu. tambahan yang berkaitan dengan
Posyandu adalah wadah pemeliharaan perkembangan anak dan berbagai
kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan peralatan permaianan bagi anak” ,
untuk masyarakat yang dibimbing oleh mayoritas responden mengatakan sangat
petugas yang terkait. Posyandu haruslah setuju. Chazizah Gusnita (2006)
dapat menarik masyarakat untuk aktif mengutarakan bahwa posyandu lebih
datang ke posyandu guna tercapainya menarik dari biasanya, bila ada permainan
tujuan dari posyandu. untuk anak selama menunggu
Besarnya minat ibu balita untuk pemeriksaan. Berbagai Alat Permainan
mengikuti kegiatan posyandu di posyandu Edukatif yang disediakan bagi anak –
dengan pelayanan pengembangan / pilihan anak dapat digunakan untuk memacu
di desa Selodono tidak terlepas dari peran perkembangan balita. Selain itu balita
aktif kader kesehatan beserta dukungan dapat belajar berinteraksi sehingga dapat
dari pihak-pihak terkait dalam berupaya membantu pertumbuhan motorik dan
menarik minat masyarakat untuk sensoriknya. Kondisi ini yang menjadikan
mengikuti kegiatan posyandu. Aditya ibu sangat berminat mengikuti kegiatan
AR., 2010 menjelaskan bahwa beberapa posyandu. Berbagai kegiatan yang
hal yang menjadikan daya tarik posyandu memicu kreativitas bagi balita

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 1 Nopember 2015 45


ISSN 2303-1433

dilaksanakan di Posyandu di desa wilayah posyandu dengan pelayanan


Selodono, peran aktif kader dalam pengembangan / pilihan.
mengelola kegiatan posyandu di desa ini Layanan pengembangan / pilihan bisa
sebagai salah satu kunci keberhasilan terwujud karena adanya peran aktif kader
menarik minat kehadiran ibu balita kesehatan untuk menarik minat ibu dalam
berkunjung. Rutinitas berkunjung berkunjung. Peran aktif kader tidak akan
merupakan suatu upaya untuk berjalan dengan optimal tanpa adanya
memperoleh layanan kesehatan bagi balita dukungan dari pihak terkait ; tokoh
untuk mencapai tumbuh kembang yang masyarakat, petugas kesehatan , institusi
optimal, karena itu masa bayi dan balita kesehatan dalam hal ini Puskesmas dan
merupakan fase terpenting dalam yang terlebih adalah masyarakat yang
membangun pondasi pertumbuhan dan menggunakan layanan posyandu.
perkembangan manusia. Fase ini sangat Sehingga keseluruhan komponen tersebut
menentukan masa depan anak. merupakan satu kesatuan yang saling
Sebagaian besar ibu balita terkait.
menyatakan sangat tidak setuju atas Menurut Andersen dalam IGAAM
pernyataan tentang jenis makanan Widiastuti, 2006 bahwa pemanfaatan
tambahan yang diberikan di posyandu layanan kesehatan memiliki tiga faktor
sangat membosankan. Efendi, 2007 yang berperan yaitu faktor predisposisi,
menjelaskan bahwa cara menimbulkan faktor pendukung dan faktor kebutuhan.
minat yaitu dengan membangkitkan suatu Faktor predisposisi terdiri dari
kebutuhan, menghubungkan dengan karakteristik masyarakat, faktor
pengalaman yang lampau dan pendukung terdiri dari peran tokoh
memberikan kesempatan untuk mendapat masyarakat, kader, tenaga kesehatan,
hasil yang baik. Memperhatikan dukungan dana dan fasilitas untuk suatu
kenyataan tersebut dan sejalan dengan kegiatan, faktor kebutuhan meliputi
pendapat Efendi, minat yang besar pada motivasi dan manfaat yang akan diperoleh
ibu di desa Selodono untuk mengikuti masyarakat dalam mengikuti kegiatan di
kegiatan di posyandu seiring dengan Posyandu.
kebutuhan yang dirasakan, pemahaman Responden penelitian ini sebagian
pemberian makanan yang baik sangat besar berpendidikan SLTP, pendidikan
dibutuhkan oleh para ibu. Pengalaman dasar yang dicapai oleh ibu-ibu tersebut
dialami selama ini tentang layanan yang tidak menghalangi niat ibu untuk mencari
diberikan diposyandu pengembangan upaya kesehatan bagi balitanya. Sebagai
sebelum kegiatan. ibu rumah tangga kesempatan dalam
memberikan asuhan kepada balita lebih
Pengaruh jenis pelayanan posyandu besar sehingga untuk mencapai kesehatan
terhadap minat ibu untuk mengikuti yang diinginkan juga besar, keadaan ini
kegiatan posyandu ditunjukkan dengan kehadiran balita yang
Dari analisa dengan menggunakan uji tinggi di Posyandu. Kedua kondisi
Mann-Whitney pada alpha 0.05 tersebut merupakan faktor predisposisi
menunjukkan nilai signifikansi 0.00 hal bagi pemanfaatan posyandu. Kebutuhan
ini berarti terdapat perbedaan minat ibu yang dirasakan oleh masyarakat untuk
balita untuk mengikuti kegiatan posyandu imunisasi, memperoleh informasi terkini
pada posyandu dengan pelayanan utama tentang kesehatan menjadi faktor
dan posyandu dengan pelayanan kebutuhan yang dirasakan oleh
pengembangan / pilihan. Secara deskriptif masayarakat desa Selodono untuk
ditunjukkan prosentase minat mengikuti memanfaatkan layanan posyandu. Pada
kegiatan posyandu di desa Selodono lebih dua jenis layanan menunjukkan kebutuhan
besar terjadi pada kelompok ibu balita di yang dirasakan oleh dua kelompok

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 1 Nopember 2015 46


ISSN 2303-1433

masyarakat tidak berbeda. Dukungan Posyandu dengan pelayanan utama


fasilitas untuk suatu layanan kesehatan maupun posyandu dengan pelayanan
menjadikan minat yang berbeda pada dua pilihan atau pengembangan merupakan
masyarakat, layanan yang lebih bervariasi upaya kesehatan Upaya kesehatan adalah
pada posyandu dengan layanan pilihan / setiap kegiatan untuk memelihara dan
pengembangan menimbulkan minat yang meningkatkan kesehatan yang dilakukan
lebih besar bagi ibu balita. oleh pemerintah dan atau masyarakat.
Gwatkin menjelaskan bahwa Upaya mewujudkan kesehatan tersebut
beberapa faktor yang terkait dengan status dapat dilihat dari 2 aspek yakni
kesehatan masyarakat adalah pendidikan, pemeliharaan kesehatan dan peningkatan
pendapatan, pekerjaan, jenis kelamin dan kesehatan. Pemeliharaan kesehatan
etnisitas (Cindy Carlson, 2009). Kondisi mencakup 2 aspek yakni kuratif
kesehatan balita di desa Selodono relatif (Pengobatan penyakit) dan rehabilitasi
sama, kondisi ini diudukung oleh data (Pemulihan kesehatan). Sedangkan
tentang karakteristik responden yang peningkatan kesehatan mencakup 2 aspek
terdiri dari pekerjaan, pendidikan, usia yakni preventif (pencegahan penyakit) dan
balita dan jarak tempat tinggal dengan promotif (peningkatan kesehatan).
posyandu secara deskriptif menunjukkan Kesehatan perlu ditingkatkan karena
tidak terdapat perbedaan yang berarti pada kesehatan itu relatif dan mempunyai
dua kelompok responden. Sebagian besar bentangan yang luas. Oleh sebab itu,
pendidikan ibu pada dua kelompok upaya kesehatan promotif ini mengandung
tersebut adalah SLTP, mayoritas ibu tidak makna bahwa kesehatan seseorang,
bekerja atau sebagai ibu rumah tangga, kelompok, atau individu harus selalu
rata-rata usia balita dan jarak rumah diupayakan sampai tingkat yang optimal.
menuju posyandu yang tidak terpaut jauh. Upaya pemeliharaan dan peningkatan
Faktor dukungan yang meliputi kesehatan diwujudkan dalam suatu wadah
dukungan untuk meningkatkan suatu pelayanan kesehatan yang disebut sarana
kegiatan menjadikan terselenggaranya kesehatan.(Notoatmodjo, 2008).
kegiatan pengembangan dalam suatu Perbedaan minat untuk mengikuti
posyandu memberikan pengaruh positif kegiatan di Posyandu perlu diminimalkan,
pada besarnya minat ibu balita untuk beberapa hal yang berkaitan dengan upaya
mengikuti kegiatan posyandu. meminimalkan adalah dengan
Dari dua kondisi posyandu tersebut menyeimbangkan jenis layanan pada
menunjukkan perbedaan layanan, sesuai posyandu pelayanan utama menunju
dengan pendapat Cindy Carlson, 2009 posyandu dengan pelayanan pilihan /
bahwa kesenjangan kesehatan masyarakat pengembangan. Upaya untuk
dapat terjadi tidak hanya karena menyeimbangkan/meningkatkan layanan
determinan sosial saja tetapi akses, dapat diawali dengan promosi kesehatan.
kuantitas serta kualitas asuhan juga Dengan perkataan lain promosi kesehatan
merupakan faktor yang penting. Secara adalah memasarkan atau “menjual“ atau
kuantitas serta kualitas layanan posyandu “memperkenalkan” pesan-pesan kesehatan
pengembangan di desa Selodono lebih atau ”upaya-upaya” kesehatan sehingga
baik dibandingkan layanan posyandu masyarakat ”menerima” atau ”membeli“
utama. Jika suatu layanan yang diberikan (dalam arti menerima perilaku kesehatan)
oleh fasilitas kesehatan sesuai dengan atau “mengenal“ pesan-pesan kesehatan
yang diinginkan pengunjung akan tersebut, yang akhirnya masyarakat mau
menjadikan pengunjung mengulangi berperilaku hidup sehat. Promosi
kunjungan bila ingin kesehatannya kesehatan bertujuan untuk menciptakan
optimal. suatu keadaan yakni perilaku dan
lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 1 Nopember 2015 47


ISSN 2303-1433

Besarnya partisipasi masyarakat dalam http://dikti.go.id. Diakses pada


kegiatan posyandu memberikan dampak tanggal 3 September 2010
yang positif bagi kesehatan masyarakat. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian
.Menurut Waznan Ridaha (2008), Suatu Pendekatan Praktik.
peningkatan peran serta aktif masyarakat Jakarta : Asdi Mahasatya.
akan meningkatkan daya guna dan hasil Chazizah Gusnita .2006. Posyandu bakal
guna posyandu. Peran aktif dalam dilengkapi permainan anak-anak
mengikuti kegiatan posyandu pada dua [http://openx.detik.com/delivery/
kelompok masyarakat di desa Selodono ck.php?n=a59ecd1b&amp;cb=IN
sangat didukung oleh adanya minat untuk SERT_RANDOM_NUMBER_
mengikuti kegiatan tersebut. HERE' target='_blank'><img]
diakses tanggal 30 Mei 2011
Kesimpulan Cindy Carlson dkk . 2009. Ilmu Kesehatan
Posyandu merupakan salah satu Masyarakat. Jakarta : EGC
layanan kesehatan yang dapat Dechacare.(2010) Tips Peran Ayah Dalam
mempengaruhi status sehat seseorang, Pertumbuhan Anak
namun posyandu tidak dapat menerapkan .(file:///http:/Tips-Peran-Ayah-
tugas dan fungsinya tanpa ada peran serta Dalam-Pertumbuhan-Anak-
atau partisipasi masyarakat sasaran. Minat I299.html) diakses 30 Mei 2011
untuk mengikuti kegiatan posyandu bagi Dinkes Kab. Kediri. 2007. Apa itu
kelompok sasaran merupakan hal yang Posyandu ?. Sie Pemberdayaan
mendasar yang dapat mempengaruhi Masyarakat.
pengambilan keputusan untuk Hartati, dkk. 2006. Hub sikap dan pengeth
berpartisipasi ataupun tidak berpartisipasi. ibu berkunjung ke posyandu
Pada kedua kelompok responden di Desa alamatnya :
Selodonotelah memiliki minat untuk http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/ju
mengikuti kegiatan posyandu. rnal/21075966.pdf diakses 29
Mei 2011
Saran Heri dj maulana. 2009. Promosi kesehatan
Sehubungan dengan sudah Jakarta : EGC
terdapatnya minat untuk mengikuti M. Afzan Abadi. 2006. Upaya
kegiatan posyandu, disarankan agar pihak Meningkatkan Minat Baca Pada
terkait di wilayah setempat dapat Anak. http://www.zaani.com.
mengelola minat yang sudah ada tersebut Diakses pada tanggal 5
agar lebih meningkat dan tidak menurun, September 2010
pihak desa beserta Puskesmas untuk lebih Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan
meningkatkan upaya peningkatan peran Metodologi Penelitian Ilmu
serta masyarakat dengan meningkatkan Keperawatan. Jakarta : Salemba
pengelolaan manajemen posyandu di Medika
tingkat masyarakat, sehingga keseluruhan Qym. 2009. Pengertian Minat. http://qym
posyandu yang ada dapat meningkatkan 7882.com. Diakses pada tanggal
layanan dengan layanan pengembangan / 3 September 2010
pilihan sehingga dapat lebih menarik Sukanews Online. 2009. Minat dan
minat masyarakat untuk mengikuti Aktifitas Mahasiswa Baru IAIN
kegiatan posyandu. Sunan Kalijaga TA. 2000/2001.
http://uinsuka.info/ejurnal/indek
Daftar Pustaka xs.php.com. Diakses pada
Anang P. 2008. Minat dan tanggal 3 September 2010
Pengukurannya. Widiastuti, dkk. 2006. Pemanfaatan
pelayanan posyandu di kota

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 1 Nopember 2015 48


ISSN 2303-1433

denpasar alamatnya : http://lrc-


kmpk.ugm.ac.id/id/UP-
PDF/_working/No.15_widiastuti
_07_06.pdf diakses 26 Mei 2011
Yohanes. 2008. Pengembangan Minat
Pada Anak. http
://Nagasaki.mervpolis.com/roller
/myyap/ Diakses pada tanggal
5September 2010

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 1 Nopember 2015 49

Vous aimerez peut-être aussi