Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
beberapa hipotesis ataupun teori tentang asal mula kehidupan di bumi ini,
menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tidak hidup atau
makhluk hidup ada dengan sendirinya. Teori ini dikenal teori Generatio
Yunani Kuno (ratusan tahun sebelum Masehi) hingga pertengahan abad ke-
kecil yang terdapat pada setetes air rendaman jerami. Oleh para pendukung
Anthoni ditulisnya dalam sebuah catatan ilmiah yang diberi judul “Living in
a drop of water”.
dan Jhon Nedham, Pada percobaan Arsitoteles, tanah yang di rendam air
akan muncul cacing. Pada percobaan Nedham kaldu direbus dalam wadah
Modern/ Evolusi Kimia ‘Teori ini dicetuskan oleh Alexander Oparin dan
Haldane. Menurut mereka pada mulanya atmosfer bumi purba terdiri atas
metana, amonia, air dan gas hidrogen. Dengan adanya energi alam (halilintat
dan sinar kosmis) gas gas itu berubah menjadi molekul organik sederhana
jenis substansi asam amino. Selama berjuta-juta tahun, senyawa organik itu
awal sel)’[2] Pendapat Alexander Oparin didukung oleh Harold Urey dan
Stanley Miller. Harold Urey dan Stanley Miller melakukan percobaan untuk
membuktikan kebenaran teori Oparin dan Haldane Kedua teori ini memiliki
lawan dari teori abiogenesis. Para ilmuwan yang mendukung teori biogenesis
segar dan stoples. ‘Redi berhasil membuktikan bahwa ulat pada daging
berasal dari telur lalat, dia meyimpulkan bahwa kehidupan berasal dari
percobaan Spallanzani, digunakan air rebusan dari daging atau (air kaldu.
pembusukan tidak akan terjadi. Dia menyimpulkan bahwa telur berasal dari
jasad hidup tau omne ovo ex vivo 3) Percobaan Louis Pasteur Louis Pasteur
percobaannya Labu berleher seperti angsa ini diisi dengan air kaldu. Fungsi
dari labu leher angsa ini adalah agar hubungan antara labu dan udara luar
masih ada, artinya masih terdapat oksigen. ‘Dia berkesimpulan harus ada
hidrotermal dan air laut purba saling berinteraksi. Interaksi cairan alkali
yang mengandung hidrogen dan metana serta airlaut purba yang
mengandung karbon dioksida kemungkinan menghasilkan asetat, senyawa
menentukan apa yang kita percaya sebagai cara paling mungkin berawalnya
Ada satu teori yang mungkin dapat dijadikan pegangan untuk kita semua,
yaitu Allah SWT Sang Pencipta Yang Esa. Penciptaan alam semesta beserta
isinya memang mengandung makna yang dalam. Allah SWT sebagai Sang
Pencipta, menciptakan jagat raya ini tidak langsung berbentuk dan langsung
bisa di tempati akan tetapi melalui tahapan dan jangka waktu, bukan karena
untuk berpikir bagai mana proses terjadinya bumi dan langit, hingga
diantara dari ratusan milyar planet hanya bumi yang bisa di tempati untuk
makhluk hidup. Menurut firman Allah SWT dalam beberapa ayat-Nya yang
menjelaskan bahwa penciptaan langit dan bumi beserta isinya adalah 6
masa. QS. Qaaf ayat 38, yangberbunyi, “Dan sesungguhnya telah Kami
ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam
masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan.” Keenam masa dalam
Teori evolusi
beberapa teori yang telah dikemukakan oleh para ahli evolusi terkemuka:
dari spesies yang hidup pada masa silam yang berubah karena
Geografi kehidupan
terdapat didalamnya.
lapisan biosfer, seperti di permukaan bumi, di dalam tanah, air, dan udara.
yang terdapat pada satu lapisan pun masih terdiri atas bermacam jenis.
hidup oleh alam sehingga yang tetap tinggal hanyalah makhluk hidup yang
makhluk hidup ingin tetap tinggal hidup maka dia harus mampu
di daerah tropis memiliki bulu yang lebih tipis diban ding kucing yang hidup
rata-rata, meliputi daerah yang luas dan waktunya lama (30 tahun). Ilmu
meliputi letak garis lintang, letak tinggi tempat, suhu udara, kelembaban
udara, curah hujan, pengaruh arus laut, pengaruh topografi dan vegetasi.
klimatik dan biotik yang berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya,
maka persebaran hewan akan berjalan terus. Misalnya hewan yang biasa
hidup di pegunungan akan sulit hidup di dataran rendah. Atau hewan yang
biasa hidup di daerah panas akan sulit hidup di daerah yang beriklim dingin
atau kurang curah hujannya. Di samping itu faktor sejarah geologi juga
yang bersifat pasif. Pada hewan, bila habitatnya dirasakan sudah tidak
karena itu pola persebaran fauna tidak setegas persebaran flora. Adakalanya
hewan khas di suatu wilayah juga terdapat di wilayah lainnya. Pada tahun