Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. Jenis-jenis Proses
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air,
berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama
Sirup maltosa atau sering juga disebut gula cair mengandung D-glukosa, dan
polimer D-glukosa yang dibuat melalui proses hidrolisis pati. Proses hidrolisis
pati menjadi sirup glukosa dapat dengan berbagai metoda, misalnya secara
secara asam. Hidrolisis secara asam memutus rantai pati secara acak,
9
Hidrolisis asam merupakan proses pemecahan pati secara acak yang tidak
Wurzburg (1986), hidrolisis dengan asam akan lebih sensitif pada ikatan α-
linier dengan ikatan α-(1,4) terdapat pada bagian kristalin, bagian ini
tersusun sangat rapat sehingga sangat sukar dimasuki air dan atau asam,
tersusun oleh ikatan α- (1,6) namun merupakan daerah yang kurang padat,
amorf, dan mudah dimasuki air sehingga akan memudahkan penetrasi dan
asam lemah maupun asam kuat. Secara umum hidrolisis asam encer terdiri
dari dua tahap. Pada tahap pertama sebagian besar pati akan terhidrolisis
digunakan untuk hidrolisis ini adalah HCl encer. Kelemahan dari hidrolisis
asam encer adalah degradasi gula hasil di dalam reaksi hidrolisis dan
efisiensi recovery gula, yaitu hanya sebesar 50%. Hal ini dikarenakan pada
2002).
Degradasi gula dan produk samping ini tidak hanya akan mengurangi hasil
furfural (HMF), asam levulinik (levulinic acid), asam asetat (acetic acid),
dari teknologi ini adalah pemisahan gula dengan asam, recovery asam, dan
pada proses pembuatan gula cair. Proses likuifikasi berlangsung pada suhu
sekitar 90°C sehingga α-amilase termostabil sangat tepat untuk proses ini.
(Lestari, 2001)
(Jayanti, 2011)
Pada akhirnya, maltosa akan diubah menjadi glukosa dan fruktosa. Proses
Pada proses hidrolisis pati, terdapat tiga tahapan dalam mengkonversi pati
a. Tahapan Likuifaksi
amilase. Tujuan dari proses ini adalah untuk melarutkan pati secara
( ) → 100( )
Pati Dekstrin
b. Tahapan Sakarifikasi
(C H O ) + 5H O → 5(C H O )
B. Pemilihan Proses
mempunyai kriteria :
Murah
enzim
pertimbangan.
kandungan pati yang terdapat dalam kedua bahan baku tersebut adalah.
14
= 6.313,13 kg/jam
= 18,459 kmol/jam
Reaksi Likuifikasi
( ) → 100( )
Pati Dekstrin
mA0 -
-mA0.X 100mA0.X
15
mA0(1-X) 100mA0.X
mA mB
Reaksi Sakarifikasi
(C H O ) + 5 H O → 5 (C H O )
Mula-mula : mB mC0 -
mB ’ mC mD
= =5 ′
Dimana,
= 100
Jadi,
= 5(100 )
= 500 ′
=
(500 )
18,459
=
(500 × 0,9514 × 0,98)
= 0,0396 /
ℎ = 0,0396 / × 162000
= 6414,67 /
16
100
ℎ = × ℎ
100
ℎ = × 6414,67 = 18.327,63
35
likuifikasi;
= × ℎ
sakarifikasi;
= × ℎ
Pengeluaran
Massa Biaya
Komponen Harga (Rp/kg)
(kg/jam) (Rp/jam)
Singkong 18327,63 1.000,00 18.327.636,38
α-amilase 3,85 19.374,00 74.566,72
β-amilase 3,66 46.150,00 152.511,96
Total 18.335,14 18.554.715,06
17
Pemasukan
Massa Biaya
Komponen Biaya (Rp/kg)
(kg/jam) (Rp/jam)
Maltosa 6.313,13 12.000,00 69.444.444,44
= 6.313,13 kg/jam
= 18,46 kmol/jam
Reaksi Likuifikasi
( ) → 100( )
Pati Dekstrin
mA0 -
-mA0.X 100mA0.X
mA0(1-X) 100mA0.X
mA mB
18
Reaksi Sakarifikasi
(C H O ) + 5 H O → 5 (C H O )
Mula-mula : mB mC0 -
mB ’ mC mD
= =5 ′
Dimana,
= 100
Jadi,
= 5(100 )
= 500 ′
=
(500 )
18,46
=
(500 × 0,9514 × 0,7)
= 0,0396 /
ℎ = 0,0396 / × 162000
= 6414,67 /
100
ℎ = × ℎ
100
ℎ = × 6414,67 = 7458,92
85
19
likuifikasi;
= × ℎ
sakarifikasi;
= × ℎ
Pengeluaran
Massa Biaya
Komponen Harga (Rp/kg)
(kg/jam) (Rp/jam)
Tapioka 7458,92 4.300,00 32.073.363,66
α-amilase 3,85 19.374,00 74.566,72
β-amilase 3,66 46.150,00 152.511,96
Total 7.466,43 32.300.442,34
Pemasukan
Massa Biaya
Komponen Biaya (Rp/kg)
(kg/jam) (Rp/jam)
Maltosa 6.313,13 12.000,00 75.757.575,76
= 6.313,13 kg/jam
= 18,46 kmol/jam
M: mA0 mB0 - - -
mA mB mC mD mE
= = 100
Jadi,
=
(100 )
18,46
=
(100 × 0,57)
= 0,324 /
ℎ = 0,324 × 162000
= 52.463,69 /
21
100
ℎ = × ℎ
100
ℎ = × 52.463,69 = 149.896,27
35
ℎ = ℎ × ℎ
ℎ , =2 / × 52.463,69 /
= 104.927,39
Molaritas HCl, M1 =
.
, /
=
= 0,88 M
× = ×
× 0,5 × 104.927,39
= = = 59.082,64
0,88
22
= 69.894,75
Pengeluaran
Massa Biaya
Komponen Harga (Rp/kg)
(kg/jam) (Rp/jam)
Singkong 149.896,27 1.000,00 149.896.271,88
HCl 69.894,75 1.008,00 70.453.915,89
Total 219.791,03 220.350.187,77
Pemasukan
Massa Biaya
Komponen Biaya (Rp/kg)
(kg/jam) (Rp/jam)
Maltosa 6.313,13 12.000,00 75.757.575,76
Dekstrosa 3.322,70 8.280,00 27.511.961,72
Total 9.635,83 103.269.537,48
= 6.313,13 kg/jam
= 18,46 kmol/jam
M: mA0 mB0 - - -
mA mB mC mD mE
= = 100
Jadi,
=
(100 )
18,46
=
(100 × 0,57)
= 0,324 /
ℎ = 0,324 × 162000
= 52.463,69 /
100
ℎ = × ℎ
100
ℎ = × 52.463,69 = 61.004,30
85
ℎ = ℎ × ℎ
ℎ , =2 / × 52.463,69 /
= 104.927,39
Molaritas HCl, M1 =
.
, /
=
= 0,88 M
× = ×
× 0,5 × 104.927,39
= = = 59.082,64
0,88
= 69.894,75
Pengeluaran
Massa Biaya
Komponen Harga (Rp/kg)
(kg/jam) (Rp/jam)
Tapioka 61.004,30 4.300,00 262.318.475,62
HCl 69.894,75 1.008,00 70.453.915,89
Total 130.899,05 332.772.391,51
Pemasukan
25
Massa Biaya
Komponen Biaya (Rp/kg)
(kg/jam) (Rp/jam)
Maltosa 6.313,13 12.000,00 69.444.444,44
Dekstrosa 3.322,70 8.280,00 27.511.961,72
Total 9.635,83 19.280,00 96.956.406,17
= 6.313,13 kg/jam
= 18,46 kmol/jam
M: mA0 mB0 - - -
mA mB mC mD mE
(C H O ) + 5 H O → 5 (C H O )
Mula-mula : mD mB0 -
mD’ mB ’ mC ’
= = + ′
Jadi,
= 100 +5
= 100 + 5(50 )
= 100 + 250
= (100 + 250 )
=
(100 + 250 )
18,46
=
0,24(100 + (250 × 0,98))
= 0,159 /
ℎ = 0,159 × 162000
= 25.824,10 /
100
ℎ = × ℎ
100
ℎ = × 25.824,10 = 73.783,13
35
ℎ = ℎ × ℎ
ℎ , =2 / × 52.463,69 /
= 104.927,39
Molaritas HCl, M1 =
.
, /
=
= 0,88 M
× = ×
× 0,5 × 104.927,39
= = = 59.082,64
0,88
= 69.894,75
sakarifikasi;
= × ℎ
Pengeluaran
Massa Biaya
Komponen Harga (Rp/kg)
(kg/jam) (Rp/jam)
Singkong 73.783,13 1.000,00 73.783.138,96
HCl 69.894,75 1.008,00 70.453.915,89
β-amilase 1,86 41.650,00 77.441,31
Total 143.679,75 43.658,00 144.314.496,2
Pemasukan
Massa Biaya
Komponen Biaya (Rp/kg)
(kg/jam) (Rp/jam)
Maltosa 6.313,13 12.000,00 69.444.444,44
Dekstrosa 3.322,70 8.280,00 27.511.961,72
Total 9.635,83 19.280,00 82.986.601,77
= 6.313,13 kg/jam
= 18,46 kmol/jam
M: mA0 mB0 - - -
mA mB mC mD mE
(C H O ) + 5 H O → 5 (C H O )
Mula-mula : mD mB0 -
mD’ mB ’ mC ’
= = + ′
Jadi,
= 100 +5
= 100 + 5(50 )
= 100 + 250
= (100 + 250 )
=
(100 + 250 )
18,46
=
0,24(100 + (250 × 0,98))
= 0,159 /
ℎ = 0,159 × 162000
= 25.824,10 /
100
ℎ = × ℎ
30
100
ℎ = × 25.824,10 = 30.028,02
35
ℎ = ℎ × ℎ
ℎ , =2 / × 52.463,69 /
= 104.927,39
Molaritas HCl, M1 =
.
, /
=
= 0,88 M
× = ×
× 0,5 × 104.927,39
= = = 59.082,64
0,88
= 69.894,75
31
sakarifikasi;
= × ℎ
Pengeluaran
Massa Biaya
Komponen Harga (Rp/kg)
(kg/jam) (Rp/jam)
Tapioka 30.028,02 4.300,00 129.120.493,20
HCl 69.894,75 1.008,00 70.453.915,89
β-amilase 1,86 41.650,00 77.441,31
Total 99.924,63 46.958,00 191.651.850,42
Pemasukan
Massa Biaya
Komponen Biaya (Rp/kg)
(kg/jam) (Rp/jam)
Maltosa 6.313,13 12.000,00 75.757.575,76
Dekstrosa 1.635,52 8.280,00 13.542.157,32
Total 7.948,65 89.299.733,08
∆ =∆ + ∆ .
32
∆ ∆
∆ = ∆ − ∆ −∆ + −
Bahan baku utama dan produk yang dihasilkan memiliki rumus molekul
nilai energy bebas Gibss standar (∆G0) dan panas reaksi pembentukan
kontribusi gugus fungsi. Metode Joback pada Reid 1987 dapat digunakan
untuk estimasi nilai ∆G0 dan ∆H0f . Kontribus gugus fungsi yang terdapat
Berikut kontribusi gugus fungsi yang terdapat pada pati, dextrin, dan
maltosa.
34
Tabel 2.8. Kontribusi Gugus Fungsi pada Pati, Dextrin, dan Maltosa
Gugus Pati Dextrin Maltosa
-CH2- 1000 10 2
-CH- 5000 50 10
-OH 3002 32 8
-O- (ring) 1000 10 2
-O- (non ring) 999 9 1
+ (999 x -132,22)]
= -878.166 kJ/mol
= -8.995,57 kJ/mol
= -1.971,48 kJ/mol
Menghitung nilai energi bebas Gibss standar (∆G0) untuk pati, dextrin, dan
maltosa.
+ (999 x -105)]
= -569.770 kJ/mol
= -5.915,02 kJ/mol
= -1.358,62 kJ/mol
( ) → 100( )
Persamaan ΔH°f
= 186.697,6 kJ/mol
∆Cp = ∑
(999x30,7)]
∆ =∆ + ∆ .
= -20.746.123,2 J/mol
= -20.746,123 kJ/mol
Persamaan ΔG°
= -21.732,48 kJ/mol
∆ ∆
∆ = ∆ − ∆ −∆ + −
∆ = -21.811.175,29 J/mol
∆ = -21.811,175 kJ/mol
( ) + 5 → 5( )
37
Persamaan ΔHf
= [5 ΔH°f ( )] – [5 ΔH°
+ΔH°f ( ) ]
= -860,851 kJ/mol
∆Cp = ∑
(999x30,7)] + [5x75,3]}
∆ =∆ + ∆ .
= -859.063,5 J/mol
= -859,064 kJ/mol
Persamaan ΔG°
= -877,843 kJ/mol
38
∆ ∆
∆ = ∆ − ∆ −∆ + −
∆ = -879.267,87 J/mol
∆ = -879,267 kJ/mol
( ) + 400
Persamaan ΔH°r
+ 400 ΔH° ]
= [(100x(-1.971,48))+(50x(-8.995,07))+(300 x (-1.093,52))]
= -96.676,61 kJ/mol
∆Cp = ∑
+50[(10x34,52)+(50x32,48)+(32x101,18)+(10x32,6)+ (9x32,6)]
+300[(1x34,52)+(5x32,48)+(5x101,18)+(1x32,6)]
+ (999x32,6)] + (400x76,27)}
39
∆ =∆ + ∆ .
= -89.590.902,8 J/mol
= -89.590,901 kJ/mol
Persamaan ΔG°
= [100ΔG°(C H O ) + 50 ΔG°( ) +
+ 400 ΔG° ]
= [(100x(-1.358,62))+(50x(-5.915,02))+(300 x (-789,07))] –
= -98.469,628 kJ/mol
∆ ∆
∆ = ∆ − ∆ −∆ + −
∆ = -99.401.768,84 J/mol
∆ = -99.401,77 kJ/mol
40
Dengan kondisi seperti yang diperlihatkan dalam tabel 2.9. maka proses
C. Uraian Proses
antara serat dan kandungan patinya. Setelah itu lalu dipompakan ke Heat
Exchanger untuk dipanaskan terlebih dahulu hingga suhu 85oC. Setelah itu
hingga suhu 50oC. Setelah didinginkan, larutan dekstrin masuk kea lat
Maltosa dan reaktan sisa reaksi dimasukan kedalam tangki karbon aktif
produk.
43
Gambar 2.1. Blok Diagram Pabrik Maltosa dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun