Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Untuk menambah ilmu pengetahuan khususnya mahasisiwi tentang
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persalinan.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
Faktor-faktor tersebut adalah :
1. Fase Increment
Adalah his mulai timbul perlahan-lahan menjadi kuat dan
mencapai puncak kekuatannya.
2. Fase Acme
Adalah sampai pada puncak kekuatannya.
3. Fase Decrement
Adalah kekuatan menurun perlahan-lahan kembali kepada
keadaan seperti waktu kontraksi belum timbul.
1. Hipotonik / inertia uteri adalah his yang terlalu lemah. His yang
sifatnya lemah, pendek dan jarang dari his yang normal yang
terbagi menjadi :
Inertia uteri primer : apabila sejak semula kekuatannya
sudah lemah.
Inertia uteri sekunder : His pernah cukup kuat tapi
kemudian melemah.
5
Dapat ditegakkan dengan melakukan evaluasi pada pembukaan,
bagian terendah terdapat kaput dan mungkin ketuban telah
pecah.
His yang lemah dapat menimbulkan bahaya terhadap ibu
maupun janin sehingga memerlukan konsultasi atau merujuk
penderita ke rumah sakit, puskesmas atau ke dokter spesialis.
2. Tetania Uteri adalah his yang timbul terus menerus tanpa ada
jarak antara suatu his dengan yang lain. Persalinan Presipitatus
merupakan persalinan yang berlangsung dalam waktu tiga jam.
Akibat mungkin fatal :
Terjadi persalinan tidak pada tempatnya .
Terjadi trauma janin, karena tidak terdapat persiapan dalam
persalinan.
Trauma jalan lahir ibu yang luas dan menimbulkan
perdarahan, inversio uteri .
Tetania uteri menyebabkan asfiksia intra uterin sampai
kematian janin dalam rahim
3. Hipertonik adalah his yang terlalu kuat.
4. Atonia uteri adalah tidak ada kontraksi uterus.
5. Inkoordinasi otot rahim. Keadaan Inkoordinasi kontraksi otot
rahim dapat menyebabkan sulitnya kekuatan otot rahim untuk
dapat meningkatkan pembukaan atau pengeluaran janin dari
dalam rahim. Penyebab inkoordinasi kontraksi otot rahim adalah
:
Faktor usia penderita relatif tua.
Pimpinan persalinan
Karena induksi persalinan dengan oksitosin
Rasa takut dan cemas
6
2) Passage atau jalan lahir
Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari
rongga panggul, dasar panggul, serviks dan vagina. Syarat agar janin
dan plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan
lahir tersebut harus normal.
Passage terdiri dari :
1. Bagian keras tulang-tulang panggul (rangka panggul) :
a. Os. Coxae
Os illium
Os. Ischium
b. Os. Pubis
c. Os. Sacrum = promotorium
d. Os. Coccygis
2. Bagian lunak : otot-otot, jaringan dan ligamen-ligamen
Pintu Panggul
7
Sumbu Panggul
Sumbu panggul adalah garis yang menghubungkan titik-titik
tengah ruang panggul yang melengkung ke depan (sumbu Carus)
Bidang-bidang panggul :
1. Bidang Hodge I : dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas
symphisis dan promontorium.
2. Bidang Hodge II : sejajar dengan Hodge I setinggi pinggir bawah
symphisis.
3. Bidang Hodge III : sejajar Hodge I dan II setinggi spina ischiadika
kanan dan kiri.
4. Bidang Hodge IV : sejajar Hodge I, II dan III setinggi os coccygis
8
e. Konjugata diagonalis (periksa dalam) 12,5 cm - Distansia
Tuberum (dipakai Oseander) 10,5 cm.
2. Ukuran dalam panggul :
Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang dibentuk oleh
promontorium, linea inniminata, dan pinggir atas simfisis pubis.
a. konjugata vera : dengan periksa dalam diperoleh konjugata
diagonalis 10,5-11 cm.
b. konjugata transversa 12-13 cm.
c. konjugata obliqua 13 cm.
d. konjugata obstetrica adalah jarak bagian tengah simfisis ke
promontorium
3. Ruang tengah panggul :
a. bidang terluas ukurannya 13 x 12,5 cm.
b. bidang tersempit ukurannya 11,5 x 11 cm.
c. jarak antar spina ischiadica 11 cm
4. Pintu bawah panggul (outlet) :
a. ukuran anterio posterior 10-11 cm.
b. ukuran melintang 10,5 cm.
c. arcus pubis membentuk sudut 900 lebih, pada laki-laki kurang
dari 800
d. Inklinasi Pelvis (Miring panggul) adalah sudut yang dibentuk
dengan horizon bila wanita berdiri tegak dengan inlet 55-60.
Jenis Panggul
9
1. Ginekoid
2. Android
3. Antropoid
4. Platipeloid
10
disproporsi sefalo pelvic. Sebagai kriteria kemungkinan tersebut
terutama pada primigravida dapat diduga bila dijumpai :
1. Serviks
1. Serviks yang kaku
Terdapat pada primi tua primer atau sekunder
Serviks yang mengalami banyak cacat perlukaan atau
(sikatrik)
2. Serviks gantung
Ostium uteri eksternum terbuka lebar, namun ostium
uteri internum tidak terbuka
Ostium uteri internum terbuka, namun ostium uteri
eksternum tidak terbuka
11
3. Edema serviks
Terutama karena kesempitan panggul, serviks terjepit
antara kepala dan jalan lahir sehingga terjadi gangguan
sirkulasi darah dan cairan yang menimbulkan edema
serviks
4. Serviks dupleks karena kelainan kongenital.
2. Vagina
Kelainan vagina yang dapat mengganggu perjalanan persalinan :
Vagina septum : trans vaginal septum vagina, longitudinal
septum vagina Tumor pada vagina
3. Himen dan Perineum
Kelainan pada himen imperforata, atau himen elastik pada
perineum terjadi kekakuan sehingga memerlukan episiotomi yang
luas.
3) Passanger
a. Janin
12
3. Kelainan letak janin : letak sungsang, letak lintang, letak
mengolak, presentasi rangkap ( kepala tangan, kepala kaki,
kepala tali pusat ).
14
c) Presentasi
Presentasi digunakan untuk menentukan bagian janin yang
ada di bagian bawah rahim yang dapat dijumpai pada palpasi
atau pemeriksaan dalam. Misalnya presentasi kepala,
presentasi bokong, presentasi bahu, dan lain-lain.
d) Posisi
Posisi merupakan indicator untuk menetapkan arah bagian
terbawah janin apakah sebelah kanan, kiri, depan atau
belakang terhadap sumbu ibu (maternal pelvis). Misalnya
pada letak belakang kepala (LBK) ubun-ubun kecil (UUK) kiri
depan, UUK kanan belakang.
b. Placenta.
c. Air Ketuban.
15
persalinan dapat juga terjadi karena tekanan yang ditimbulkan oleh
cairan amnion selama ketuban masih utuh.
4. Psikis (psikologis)
Psikologis meliputi :
5. Penolong
17
BAB III
A. ASUHAN KEPERAWATAN
1. KALA I (fase laten)
a. Pengakajian
1) Integritas ego
Klien tampak tenang atau cemas
2) Nyeri atau ketidaknyamanan
Kontraksi regular, terjadi peningkatan frekuensi durasi atau
keparahan
3) Seksualitas
Servik dilatasi 0-4 cm mungkin ada lender merah muda
kecoklatan atau terdiri dari flek lendir.
b. Diagnosa Keperawatan
1) Ansietas b/d krisis situasi kebutuhan tidak terpenuhi.
2) Kurang pengetahuan tentang kemajuan persalinan b/d kurang
mengingat informasi yang diberikan, kesalahan interpretasi
informasi.
3) Risiko tinggi terhadap infeksi maternal b/d pemeriksaan vagina
berulang dan kontaminasi fekal.
4) Risiko tinggi terhadap kekurangan cairan b/d masukan dan
peningkatan kehilangan cairan melalui pernafasan mulut.
5) Risiko tinggi terhadap koping individu tidak efektif b/d
ketidakadekuatan sistem pendukung.
18
c. Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Ansietas b/d Setelah dilakukan 1. Orientasikan klien pada
krisis situasi asuhan keperawatan lingkungan, staf dan
kebutuhan tidak selama prosedur
terpenuhi ……..diharapkan 2. Berikan informasi
ansietas pasien tentang perubahan
berkurang dengan psikologis dan fisiologis
kriteria hasil: pada persalinan
1. TTV 3. Kaji tingkat dan
2. Pasien dapat penyebab ansietas
mengungkapkan 4. Pantau tekanan darah
perasaan cemas- dan nadi sesuai indikasi
nya 5. Anjurkan klien
3. Lingkungan sekitar mengungkapkan
pasien tenang dan perasaannya
kondusif 6. Berikan lingkungan
yang tenang dan
nyaman untuk pasien
19
fekal. 1. TTV mencuci tangan yang
2. Tidak terdapat baik.
tanda-tanda infeksi 4. Gunakan teknik aseptic
saat pemeriksaan
vagina.
5. Lakukan perawatan
perineal setelah
eliminasi.
4. Risiko tinggi Setelah dilakukan 1. Pantau masukan dan
terhadap asuhan keperawatan haluaran.
kekurangan cairan selama…,diharapkan 2. Pantau suhu setiap 4
b/d masukan dan cairan seimbang jam atau lebih sering
peningkatan dengan kriterian hasil: bila suhu tinggi, pantau
kehilangan cairan 1. TTV tanda-tanda vital. DJJ
melalui 2. Input dan output sesuai indikasi.
pernafasan mulut. cairan seimbang 3. Kaji produksi mucus
3. Turgor kulit baik dan turgor kulit.
4. Kolaborasi pemberian
cairan parenteral.
5. Pantau kadar
hematokrit.
5. Risiko tinggi Setelah dilakukan 1. Tentukan pemahaman
terhadap koping asuhan keperawatan dan harapan terhadap
individu tidak selama…..,diharapkan proses persalinan
koping pasien efektif 2. Anjurkan
efektif b/d
dengan criteria hasil: mengungkapkan
ketidakadekuatan 1. Pasien dapat perasaan
system mengungkapkan 3. Beri anjuran kuat thd
pendukung. perasaannya mekanisme koping
positif dan
4. Bantu relaksasi
20
2. KALA I (fase aktif)
a. Pengkajian
1) Aktivitas istirahat
Klien tampak kelelahan.
2) Integritas ego
Klien tampak serius dan tampak hanyut dalam persalinan
ketakutan tentang kemampuan mengendalikan pernafasan.
3) Nyeri atau ketidaknyamanan
Kontraksi sedang, terjadi 2, 5-5 menit dan berakhir 30-40 detik.
4) Keamanan
Irama jantung janin terdeteksi agak di bawah pusat, pada posisi
vertexs.
5) Seksualitas
Dilatasi servik dan 4-8 cm (1, 5 cm/jam pada multipara dan 1,2/
jam pada primipara)
b. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik dari bagian
presentasi.
2) Perubahan eliminasi urin b/d perubahan masukan dan
kompresi mekanik kandung kemih.
3) Risiko tinggi terhadap koping individu tidak efektif b/d krisis
situasi.
4) Risiko tinggi terhadap cedera maternal b/d efek obat-obatan
pertambahan mobilitas gastrik.
5) Risiko tinggi terhadap kerusakan gas janin b/d perubahan
suplay oksigen dan aliran darah
21
c. Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Kaji derajat
berhubungan asuhan keperawatan ketidaknyamanan
dengan tekanan selama…..,diharapkan secara verbal dan
mekanik dari nyeri terkontrol nonverbal
bagian presentasi. dengan criteria hasil: 2. Pantau dilatasi servik
1. TTV 3. Pantau tanda vital dan
2. Pasien dapat DJJ
mendemonstrasika 4. Bantu penggunaan
n kontrol nyeri teknik pernapasan dan
relaksasi
5. Bantu tindakan
kenyamanan spt.
6. Gosok punggung, kaki
7. Anjurkan pasien
berkemih 1-2 jam
8. Berikan informasi
tentang ketersediaan
analgesic
9. Dukung keputusan
klien menggunakan
obat-obatan/tidak
10. Berikan lingkungan
yang tenang
2. Perubahan Setelah dilakukan 1. Palpasi di atas simpisis
eliminasi urin b/d asuhan keperawatan pubis
perubahan selama….,diharapkan 2. Monitor masukan dan
masukan dan eliminasi urine pasien haluaran
kompresi mekanik normal dengan 3. Anjurkan upaya
kandung kemih. criteria hasil: berkemih sedikitnya 1-2
1. Cairan seimbang jam
2. Berkemih teratur 4. Posisikan klien tegak
dan cucurkan air
hangat di atas
perineum
5. Ukur suhu dan nadi,
kaji adanya
peningkatan
6. Kaji kekeringan kulit
22
dan membrane mukosa
3. Risiko tinggi Setelah dilakukan 1. Tentukan pemahaman
terhadap koping asuhan keperawatan dan harapan terhadap
individu tidak selama….,diharapkan proses persalinan
efektif b/d krisis koping pasien efektif 2. Anjurkan
situasi. dengan criteria hasil: mengungkapkan
1. Pasien dapat perasaan
mengungkapkan 3. Beri anjuran kuat
peraannya terhadap mekanisme
koping positif dan
bantu relaksasi
4. Risiko tinggi Setelah dilakukan 1. Pantau aktivitas uterus
terhadap cedera asuhan keperawatan secara manual
maternal b/d efek selama….,diharapkan 2. Lakukan tirah baring
obat-obatan cidera terkontrol saat persalinan menjadi
pertambahan dengan criteria hasil: intensif
mobilitas gastrik. 1. TTV 3. Hindari meninggikan
2. Aktivitas uterus klien tanpa perhatian
baik 4. Tempatkan klien pada
3. Posisi pasien posisi tegak, miring ke
nyaman kiri
5. Berikan perawatan
perineal selama 4 jam
6. Pantau suhu dan nadi
7. Kolaborasi pemberian
antibiotik (IV)
5. Risiko tinggi Setelah asuhan 1. Kaji adanya kondisi
terhadap keperawatan yang menurunkan
kerusakan gas janin selama….,diharapkan situasi uteri plasenta
b/d perubahan janin dalam kondisi 2. Pantau DJJ dengan
suplay oksigen dan baik dengan criteria segera bila pecah
aliran darah hasil: ketuban
1. DJJ 3. Instuksikan untuk tirah
2. Presentasi kepala baring bila presentasi
(+) tidak masuk pelvis
3. Kontraksi uterus 4. Pantau turunnya janin
teratur pada jalan lahir
5. Kaji perubahan DJJ
selama kontraksi
23
3. KALA II
a. Pengkajian
1) Aktivitas/ istirahat
- Melaporkan kelelahan
- Melaporkan ketidakmampuan melakukan dorongan sendiri
/ teknik relaksasi
- Lingkaran hitam di bawah mata
2) Sirkulasi
Tekanan darah meningkat 5-10 mmHg
3) Integritas ego
Dapat merasakan kehilangan kontrol / sebaliknya
4) Eliminasi
Keinginan untuk defekasi, kemungkinan terjadi distensi
kandung kemih
5) Nyeri / ketidaknyamanan
- Dapat merintih / menangis selama kontraksi
- Melaporkan rasa terbakar / meregang pada perineum
- Kaki dapat gemetar selama upaya mendorong
- Kontraksi uterus kuat terjadi 1,5 – 2 menit
6) Pernafasan
Peningkatan frekwensi pernafasan
7) Seksualitas
- Servik dilatasi penuh (10 cm)
- Peningkatan perdarahan pervagina
- Membrane mungkin rupture, bila masih utuh
- Peningkatan pengeluaran cairan amnion selama kontraksi
24
b. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut b/d tekanan mekanis pada bagian presentasi
2) Perubahan curah jantung b/d fluktasi aliran balik vena
3) Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit b/d pada
interaksi hipertonik
c. Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b/d Setelah dilakukan 1. Identifikasi derajat
tekanan mekanis asuhan keperawatan ketidaknyamanan
pada bagian selama….,diharapkan 2. Berikan tanda/
presentasi nyeri terkontrol tindakan kenyamanan
dengan criteria hasil: seperti perawatan
1. TTV kulit, mulut, perineal
2. Pasien dapat dan alat-alat tahun
mendemostrasikan yang kering
nafas dalam dan 3. Bantu pasien memilih
teknik mengejan posisi yang nyaman
untuk mengedan
4. Pantau tanda vital
ibu dan DJJ
5. Kolaborasi
pemasangan kateter
dan anastesi
2. Perubahan curah Setelah dilakukan 1. Pantau tekanan darah
jantung b/d asuhan keperawatan dan nadi tiap 5 – 15
fluktasi aliran selama…..,diharapkan menit
balik vena kondisi 2. Anjurkan pasien
cardiovaskuler pasien untuk inhalasi dan
membaik dengan ekhalasi selama
criteria hasil: upaya mengedan
1. TD dan nadi 3. Anjurkan klien /
2. Suplay O2 tersedia pasangan memilih
posisi persalinan yang
mengoptimalkan
sirkulasi
3. Risiko tinggi Setelah asuhan 1. Bantu klien dan
terhadap keperawatan pasangan pada posisi
25
kerusakan selama….,diharapkan tepat
integritas kulit integritas kulit 2. Bantu klien sesuai
b/d pada terkontrol dengan kebutuhan
interaksi criteria hasil: 3. Kolaborasi epiostomi
hipertonik 1. Luka perineum garis tengah atau
tertutup (epiostomi) medic lateral
4. Kolaborasi terhadap
pemantauan kandung
kemih dan
kateterisasi
4. KALA III
a. Pengkajian
1) Aktivitas / istirahat
Klien tampak senang dan keletihan
2) Sirkulasi
- Tekanan darah meningkat saat curah jantung meningkat
dan kembali normal dengan cepat
- Hipotensi akibat analgetik dan anastesi
- Nadi melambat
3) Makan dan cairan
Kehilangan darah normal 250 – 300 ml
4) Nyeri / ketidaknyamanan
Dapat mengeluh tremor kaki dan menggigil
5) Seksualitas
- Darah berwarna hitam dari vagina terjadi saat plasenta
lepas
- Tali pusat memanjang pada muara vagina
26
b. Diagnosa Keperawatan
1) Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b/d kurang
masukan oral, muntah.
2) Nyeri akut b/d trauma jaringan setelah melahirkan
3) Risiko tinggi terhadap cedera maternal b/d posisi selama
persalinan
c. Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Risiko tinggi Setelah dilakukan 1. Instruksikan klien
terhadap asuhan keperawatan untuk mendorong
kekurangan selama….,diharapkan pada kontraksi
volume cairan cairan seimbang 2. Kaji tanda vital setelah
b/d kurang denngan criteria pemberian oksitosin
masukan oral, hasil: 3. Palpasi uterus
muntah. 1. TTV 4. Kaji tanda dan gejala
2. Darah yang keluar shock
± 200 – 300 cc 5. Massase uterus dengan
perlahan setelah
pengeluaran plasenta
6. Kolaborasi pemberian
cairan parentral
2. Nyeri akut b/d Setelah dilakukan 1. Bantu penggunaan
trauma jaringan asuhan keperawatan teknik pernapasan
setelah selama….,diharapkan 2. Berikan kompres es
melahirkan nyeri terkontrol pada perineum setelah
dengan criteria hasil: melahirkan
1. Pasien dapat 3. Ganti pakaian dan liner
control nyeri basah
4. Berikan selimut
penghangat
5. Kolaborasi perbaikan
episiotomy
3. Risiko tinggi Setelah dilakukan 1. Palpasi fundus uteri
terhadap cedera asuhan keperawatan dan massase dengan
maternal b/d selama….,diharapkan perlahan
posisi selama cidera terkontrol 2. Kaji irama pernafasan
27
persalinan dengan criteria hasil: 3. Bersihkan vulva dan
1. Plasenta keluar perineum dengan air
utuh dan larutan antiseptic
2. TTV 4. Kaji perilaku klien dan
perubahan system
saraf pusat
5. Dapatkan sampel
darah tali pusat, kirim
ke laboratorium untuk
menentukan golongan
darah bayi
6. Kolaborasi pemberian
cairan parenteral
5. KALA IV
a. Pengkajian
1) Aktivitas
Dapat tampak berenergi atau kelelahan
2) Sirkulasi
Nadi biasanya lambat sampai (50-70x/menit) TD bervariasi,
mungkin lebih rendah pada respon terhadap
analgesia/anastesia, atau meningkat pada respon pemberian
oksitisin atau HKK,edema, kehilangan darah selama persalinan
400-500 ml untuk kelahiran pervagina 600-800 ml untuk
kelahiran saesaria
3) Integritas Ego
Kecewa, rasa takut mengenai kondisi bayi, bahagia
4) Eliminasi
Haemoroid, kandung kemih teraba di atas simfisis pubis
5) Makanan/cairan
Mengeluh haus, lapar atau mual
6) Neurosensori
28
Sensasi dan gerakan ekstremitas bawah menurun pada adanya
anastesi spinal
7) Nyeri/ketidaknyamanan
Melaporkan nyeri, missal oleh karena trauma jaringan atau
perbaikan episiotomy, kandung kemih penuh, perasaan dingin
atau otot tremor
8) Keamanan
Peningkatan suhu tubuh
9) Seksualitas
Fundus keras terkontraksi pada garis tengah terletak setinggi
umbilicus, perineum bebas dan kemerahan, edema, ekimosis,
striae mungkin pada abdomen, paha dan payudara.
b. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut b/d efek hormone, trauma, edema jaringan,
kelelahan fisik dan psikologis, ansietas
2) Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d
kelelahan/ketegangan miometri
3) Perubahan ikatan proses keluarga b/d transisi/peningkatan
anggota leluarga
29
c. Intervensi Keperawatan
N DIAGNOSA
NOC NIC
O KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b/d Setelah dilakukan 1. Kaji sifat dan derajat
efek hormone, asuhan keperawatan ketidaknyamanan
trauma,edema selama….,diharapkan 2. Beri informasi yang tepat
jaringan, kelelahan nyeri terkontrol tentang perawatan selama
fisik dan dengan criteria hasil: periode pascapartum
psikologis, 1. Pasien dapat 3. Lakukan tindakan
ansietas control nyeri kenyamanan
4. Anjurkan penggunaan
teknik relaksasi
5. Beri analgesic sesuai
kemampuan
2. Resiko tinggi Setelah dilakukan 1. Tempatkan klien pada
kekurangan asuhan keperawatan posisi rekumben
volume cairan b/d selama….,diharapkan 2. Kaji hal yang memperberat
kelelahan/ketegan cairan simbang kejadian intrapartal
gan miometri dengan criteria hasil: 3. Kaji masukan dan
1. TD haluaran
2. Jumlah dan warna 4. Perhatikan jenis persalinan
lokhea dan anastesi, kehilangan
daripada persalinan
5. Kaji tekanan darah dan
nadi setiap 15 menit
6. Dengan perlahan massase
fundus bila lunak
7. Kaji jumlah, warna dan
sifat aliran lokhea
8. Kolaborasi pemberian
cairan parentral
30
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
31
DAFTAR PUSTAKA
Bidanshop.blogspot.com
32