Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Makalah ini berisi penjelasan dari ketiga elemen dasar filsafat ilmu
khususnya ilmu teknologi pendidikan yakni penjelasan tentang ontologis
ilmu teknologi pendidikan, kemudian epistemologis ilmu teknologi
pendidikan dan kajian aksiologis ilmu teknologi pendidikan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Kedudukan filsafat dalam cabang ilmu pengetahuan yakni sebagai
dasar (fondasi) untuk pembenaran dari hakikat ilmu itu sendiri. Karena
filsafat ilmu itu patokan kebenaran maka kajian mendalam tentang filsafat
itu merupakan suatu keniscayaan.
Dewasa ini bahkan yang awalnya ilmu itu lahir dari filsafat menjadi
seolah berkembang terbalik, dimana filsafat itu kemudian dilahirkan dari
bidang-bidang ilmu, bahkan ilmu-ilmu yang baru muncul sekalipun terus
dikaji dan diperdalam makna-makna filsafatnya, sehingga muncul istilah
filsafat ilmu alam, filsafat ilmu sosial, filsafat teknologi dan lain
sebagainya.
2
2. Bagaimana cara dan usaha (epistemologi) untuk memperoleh
kebenaran dalam objek telaah cabang ilmu pendidikan?
3. Apa kegunaan/manfaat (aksiologi) dari hasil telaah cabang ilmu
teknologi pendidikan?
3
BAB II
4
Secara sistematis filsafat ilmu (theory of science) merupakan cabang
dari rumpun kajian epistemologi. Cabang lainnya adalah filsafat
pengetahuan (theories of kenowledge). Objek telaah filsafat pengetahuan
yaitu gejala pengetahuan sedangkan objek telaah filsafat ilmu yaitu gejala-
gejala ilmu menurut sebab terpokok.
Verhak dalam Imam Wahyudi (2010) mengungakapkan bahwa ilmu
merupakan pengetahuan yang diatur secara sistematis dan langkah-
langkah pencapaiannya dipertanggungjawabkan secara teoritis. Yang
membedakan antara ilmu dan pengetahuan adalah metode ilmiah yang
digunakan dalam proses penemuan ilmu itu sendiri.
Filsafat ilmu mempunyai wilayah lebih luas dan perhatian lebih
transenden dari pada ilmu-ilmu. Maka dari itu filsafat pun mempunyai
wilayah lebih luas daripada penyelidikan tentang cara kerja ilmu-ilmu.
Filsafat ilmu memiliki tugas untuk meneliti hakikat ilmu. Filsafat ilmu harus
merupakan pengetahuan tentang ilmu yang didekati secara filsafati dengan
tujuan untuk lebih memfungsionalkan wujud keilmuan baik secara moral,
intelektual maupun sosial.
Sindung Tjahyadi (2010) mengatakan bahwa ilmu sebagai hasil
aktivitas manusia yang mengkaji berbagai hal, baik diri manusia itu sendiri
maupun realitas diluar dirinya, sepanjang sejarah perkembangannya
sampai saat ini selalu mengalami ketegangan dengan berbagai aspek lain
dari kehidupan manusia. Pada tataran praktis operasional, selau
diperbincangkan kembali hubungan timbal balik antara ilmu dan teknologi
khususnya di negara berkembang, manakah yang lebih penting antara
mengembangkan ilmu melalui pengembangan ilmu murni dan ilmu dasar
dengan mengembangkan teknologi melalui alih teknologi maupun
industrialisasi. pada tataran nilai-ideasional, muncul permasalahan yang
lebih kompleks berkaitan dengan kedudukan dan peran ilmu dan teknologi
dalam perubahan peradaban manusia, baik yang berkaitan dengan
5
pergeseran nilai maupun terkait dengan berbagai dampak ideasional dari
perkembangan ilmu dan teknologi terhadap komponen-komponen
pengetahuan manusia yang lain. Gejala-gejala seperti modernisasi,
globaliasasi, scientism, teknokrasi, teknophobia, teknofilia dan teknosofi
adalah contoh besar pengaruh ilmu dan teknologi terhadap kebudayaan
manusia.
Menurut Runes dalam Sindung (2010) secara etimologis, akar kata
teknologi adalah techne yang berarti serangkaian prinsip atau metode
rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek atau kecakapan
tertentu, pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode. Techne
memiliki kemiripan makna dengan episteme (pengetahuan) dalam arti
pengetahuan tentang prinsip-prinsip, namun techne berkaitan dengan
tujuan untuk membuat atau mengerjakan sedangkan episteme berkaitan
dengan pemahaman.
Berikut ini beberapa definisi teknologi menurut para ahli.
1. Teknologi adalah penerapan dari pengetahuan ilmiah kealaman (natural
science) (Brinkmann dalam Sindung :2010)
2. Teknologi merupakan pengetahuan sistematis tentang seni industrial
atau sebutan singkatnya (The Liang Gie dalam Sindung : 2010)
3. Teknologi adalah ilmu terapan (applied science) yang dipilah menjadi
empat cabang yakn teknologi fisik, teknologi biologis, teknologi sosial,
dan teknologi pikir (Bunge dalam Sindung:2010)
4. Teknologi merupakan pertengahan antara ilmu murni dan ilmu terapan
atau merujuk pada makna teknologi sebagai keahlian (skill) (Feibleman
dalam Sindung)
6
internal yang dikaitkan dengan objek material ilmu maupun aspek murni
terapan dan ketiga teknologi merupakan keahlian yang terkait dengan
realitas kehidupan sehari-hari.
7
Dari dasar asumsi dan postulat diatas yang kebenarannya relatif
tidak perlu diragukan atau minimal tidak perlu di kritisi kebenarannya,
maka objek telaah cabang ilmu teknologi pendidikan menurut Prof.
Yusufhadi Miarso diantaranya adalah :
8
dilakukan oleh disiplin keilmuan yang lain yang telah ada sebelumnya.
Adapun yang merupakan epistemologi teknologi pendidikan, diantaranya :
9
2.4. Aksiologi Teknologi Pendidikan
Dalam hal penggunaan teknologi pendidikan (aksiologi), Prof.
Yusufhadi dengan mengutif Presidential Sommision on Instructional
Technology Amerika Serikat (1969) sebagai berikut:
10
a. Pemanfaatan bersama tenaga atau kejadian langka yang
secara lebih luas
b. Penyajian informasi menembus batas geografi.
11
BAB III
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13