Vous êtes sur la page 1sur 33

SISTEM PERSYARAFAN

Dr. Sumiaty Aiba, SPd, MSi


Fisiologi Sistem Saraf
Fungsi neuroglia dan neuron
Stimulus
Impulse saraf: definisi dan mekanisme
Fungsi otak, spinal cord, kranial dan saraf spinal
Komposisi cairan serebrospinal, sirkulasi dan fungsi
Fungsi Neuroglia
◦ Yaitu:
◦ Sel glia memberikan sokongan bagi neuron
Berkomunikasi
Memberikan dukungan biokimia
◦ Glia pembentuk Mielin
◦ Semua sel glia berkomunikasi dengan neuron dan dengan
antarsel glia terutama melalui sinyal kimia

Sel-sel glia (glia, lem) merupakan pahlawan tanpa


tanda jasa bagi sistem saraf, dengan jumlah yang
lebih banyak 10-50 kali dari neuron
Dua jenis sel glia dan fungsinya
◦ Terdiri atas:
1. Sel Schwann
Menyelubungi sebuah segmen akson sepanjang 1-1,5 mm, meninggalkan
celah kecil, disebut nodus Ranvier
Nodus berperan penting dalam transmisi sinyal listrik sepanjang akson
Catatan:
sebuah akson tunggal dapat memiliki 500 sel Schwann yang berbeda di
sepanjang serat
Pada setiap nodus, sebuah area kecil membran akson tetap berkontak
langsung dengan cairan ekstraseluer
2. Sel Satelit
Membentuk kapsul penyokong di sekitar badan sel saraf yang terletak di
ganglia
Catatan:
Tidak bermielinisasi
Sebuah ganglion (himpunan atau simpul) sekumpulan badan sel
sarafditemukan di luar SSP(sistem saraf pusat)
Ingat Yeah 
SEL
SCHWANN

◦ DUA JENIS SISTEM SARAF


SEL GLIA PERIFER

SEL SATELIT
Susunan dan fungsi sel glia
EMPAT SEL GLIA DAN FUNGSINYA
Bersumber dari sistem saraf pusat
Yaitu:
1. Oligodendrosit, berfungsi:
Menyokong dan melindungi akson
dengan membentuk mielin
Sebagai penyokong, mielin berperan
sebagai isolator yang mengelilingi akson
dan mempercepat transmisi sinyal neuron
(Mielin: zat yang terdiri dari beberapa
lapisan konsentris membran fosfolipid)
2. Astrosit, berfungsi:
Mengisi kira-kira setengah jumlah sel di
otak
(sel glia bercabang sangat banyak)
Membentuk jaringan fungsional dengan
berkomunikasi satu dengan yang lain
melalui taut imbas
SEL SCHWANN MEMBENTUK MIELIN
Pada segmen distal akson,
transmisi sinaps berhenti
dengan segera
Akson yang kehilangan
sumber protein perlahan
mulai rusak
Selubung mielin di sekitar
akson distal mulai terurai
Mikroglia scavenger atau
fagosit menelan dan
membersihkan debris

Proses berlangsung selama


satu bulan atau lebih
EMPAT SEL GLIA DAN FUNGSINYA
Lanjutan fungsi astrosit:
Terminal prosesus (few) berasosiasi erat dengan sinaps
 tempat mengambil dan melepaskan bahan kimia
Menyediakan substrat untuk pembentukan ATP pada neuron
Membantu mempertahankan homoestasis dalam cairan ekstraselular SSP dengan
cara mengambil 𝐊 + dan air
Terminal prosesus (few) mengelilingi pembuluh darah dan menjadi bagian sawar
darah otak, mengatur peripindahan substansi antara darah dan cairan
ekstraselular
3. Mikroglia, berfungsi:
Sel imun khusus yang selalu berada di sistem saraf pusat
Membuang sel yang rusak dan benda-benda asing
Teraktivasi kadang-kadang melepaskan reactive oxygen spesies (ROS), bersifat
merusak yang membentuk radikal bebas
4. Sel ependim, berfungsi:
Sel khusus yang menciptakan lapisan epitel permeabel selektif ependima, yang
memisahkan kompartemen cairan SSP
Sel ependim: sel punca saraf sel imatur yang dapat berdiferensiasi menjadi
neuron dan sel glia
FAKTOR-FAKTOR PERTUMBUHAN DAN TROPIK SEL GLIA

Membantu memelihara dan menuntun neuron pada


saat perbaikan dan perkembangan
Merespons neurotransmiter dan neuromodulator yang
disekresi oleh neuron

Fungsi sel glia merupakan bidang penelitian neurosains


yang aktif dan para ilmuwan masih meneliti peran
penting sel-sel dalam sistem saraf
DEFINISI & FUNGSI NEURON
◦ Neuoron (sel saraf) adalah unit
fungsional dan unit dasar sistem
saraf
◦ Fungsi Neuron yaitu:
Menghantarkan sinyal listrik (secara
umum)
Bagian-bagiannya, yaitu:
1. Dendrit, berfungsi menerima sinyal
masukan dan mentransfernya ke area
integrasi di dalam neuron
2. Akson, berfungsi
membawa/menghantarkan/mengirim
informasi keluar dari pusat integrasi
neuron ke ujung akson(ciri penting
neuron berkomunikasi)
3. Badan sel, berfungsi sebagai pusat
pengatur
FUNGSI NEURON STRUKTURAL
1. Neuron multipolar, berfungsi membawa sinyal/isyarat dari sistem saraf pusat
menuju ke bagian lain dari tubuh, seperti otot, kulit, ataupun kelenjar.
sebagai model neuron yang umum digunakan untuk mengajarkan
bagaimana sebuah neuron berfungsi (banyak dendrit dan akson
bercabang)
2. Neuron pseudounipolar, berfungsi atas rasa sentuhan, rasa sakit dan tekanan.
3. Neuron bipolar, berfungsi menghubungkan berbagai neuron di dalam otak dan
spinal cord.
4. Neuron anaksonik/unipolar, berfungsi membawa sinyal dari bagian tubuh (sistem
saraf perifer) menuju ke sistem saraf pusat.
Fungsi Neuron Fungsional
1. Saraf sensorik/aferen, berfungsi menghantarkan impuls dari
reseptor ke sistem saraf pusat (SSP).
2. Saraf motorik/eferen, berfungsi menghantarkan impuls dari SSP
ke efektor.
3. Saraf asosiasi/interneuron, berfungsi menghubungkan saraf
sensorik dengan saraf motorik di dalam SSP.
STIMULUS/RANGSANGAN
◦ Stimulus, merupakan daya kepekaan dan daya
hantaran yang bersifat utama dari makhluk hidup
dalam bereaksi terhadap perubahan sekitar.
◦ Serabut saraf berkemampuan memberikan reaksi atas
rangsangan dari sumber luar, seperti:
Mekanik
Elektrik Menimbulkan impuls yang dihantarkan melalui
Kimiawi serabut saraf

Fisik
ALAT PENGHANTAR STIMULUS
1. Reseptor, berfungsi menerima rangsangan
2. Efektor, berfungsi menjawab stimulus

Hubungan reseptor dengan efektor terjadi melalui sistem sirkulasi dengan perantaraan
zat kimia yang aktif atau melalui hormon yang melewati tonjolan protoplasma dari satu
sel berupa benang serabut
DUA TONJOLAN NEURON SENSORIK
1. Kesyaraf perifer berhubungan dengan organ ujung (otot dan
kulit), dikenal sebagai dendrite
2. Kesyaraf pusat berhubungan dengan tonjolan kepusat,
disebut akson (neurit)
Reseptor dan transduksi (hantaran signal)
Dunia luar sel dan dalam sel dipisahkan oleh
dinding membran yang sulit ditembus oleh
senyawa kimia.
Informasi dari luar sel tidak mudah untuk
diproses di dalam sel.
Diperlukan koordinasi dan komunikasi antara
dunia luar dan dunia dalam sel.
Organisme tingkat tinggi yang kompleks,
komunikasi menggunakan sistem endokrin dan
sistem saraf.
Hormon dilepaskan dari kelenjar dan dibawah
aliran darah, disampaikan ke target yang jauh,
Sedangkan jaringan saraf akan menjulur dan
mengenai target, melepaskan neurotransmiter.
Hormon maupun neurotransmiter melibatkan
molekul pembawa pesan (messenger)
dilepaskan dari satu sel kepermukaan sel
target.
Neurotransmeter atau hormon berikatan
dengan reseptor, dan bertindak sebagai kanal
ion.
Misalnya: Asetilkolin pada otot lurik
Mekanisme transduksi signal melibatkan cAMP
 Rangsangan berikatan dengan reseptor,
sehingga terjadi interaksi dengan
protein G dengan enzim-enzim dibagian
dalam membran
 Next, terjadi pembentukan second
messenger, seperti siklik adenosine
monofosfat (cAMP)
 Protein G yang terikat pada membran
sitosol akan mengatur kandungan
second messenger
 Protein G dapat mengaktifkan atau
mendeaktifkan enzim-enzim yang
menjalankan proses seluler berkaitan
dengan second messenger, seperti
adenilat siklase
 Protein G: protein trimerik dengan 3
subunit yakni 𝜶, 𝜷, 𝜸
Perbedaan Stimulus dan Respon
◦ Stimulus tidak dapat selalu terkontrol, sedangkan respon bisa
dikendalikan.
◦ Respon menghasilkan reaksi

Lingkungan
Organisme

Contoh Stimulus & Respon

Adaptasi

Stimulus dan Respon


FUNGSI CAMP PADA REGULASI REAKSI SELULER
Regulasi Sasaran Rangsangan
Pemecahan glikogen Otot, hati Epinefrin

Produksi asam lemak Adipose Epinefrin

Detak jantung, tekanan darah Kardiovaskuler Epinefrin

Reabsorbsi air Ginjal Hormon anti diuretic (ADH)

Reabsorbsi tulang Tulang Hormon paratiroid (PTH)

Contoh beberapa organ apabila dirangsang selnya akan menghasilkan cAMP


Definisi
IMPULSE SARAF
◦ Impulse saraf adalah signal listrik yang
berasal dari satu potensial aksi pada salah
satu bagian dari serabut saraf.
Mekanisme Impulse saraf, yaitu:
Penghataran impulse saraf melalui membran
plasma
Potensial membran istirahat
Stimulus depolarisasi
Depolarisasi membran ke ambang rangsang.
Kanal 𝐍𝐚+ dan 𝐊 + berpintu listrik mulai
terbuka
Masuknya ion 𝐍𝐚+ yang cepat
medepolarisasi sel
Kanal 𝐍𝐚+ tertutup dan kanal 𝐊 + yang lebih
lambat terbuka.
𝐊 + berpindah dari sel ke cairan ekstraselular.
Kanal 𝐊 + berpintu listrik tertutup, lebih sedikit
𝐊 + yang bocor keluar dari sel.
Sel kembali ke permeabilitas ion istirahat dan
potensial membran istirahat
FUNGSI OTAK
Otak depan
Hemisfer serebri
Korpus striatum Fungsi: menerima dan mengintegrasikan informasi
Talamus mengenai kesadaran dan emosi

hipotalamus
Otak tengah
Tegmentum
Fungsi: mengkoordinir otot yang berhubungan dengan
Krus serebrium penglihatan dan pendengaran
Korpus kuadrigeminus
Otak belakang
Pons vorali, berfungsi membantu meneruskan informasi
Medula oblongata, berfungsi mengendalikan fungsi otomatis organ dalam (internal)
Serebelum, berfungsi mengkoordinasikan pergerakan dasar
FUNGSI CEREBRUM (OTAK BESAR) DAN BAGIANNYA
Cerebrum (otak besar) berfungsi:
Menerima impuls dari reseptor sensori tubuh melalui somatic
sensory area
Mengirim impuls ke otot skletal melalui primary motor area
Terlibat dalam kemampuan bicara melalui Broca’s area
Bagian dan fungsi cerebrum terdiri dari:
 Lobus frontalis, berfungsi menstimuli pergerakan otot yang
bertanggung jawab untuk proses berpikir
 Lobus parietalis, berfungsi untuk sensasi perabaan, tekanan, dan
sedikit menerima perubahan temperatur
 Lobus occipitalis, berfungsi menerima sensasi dari mata
 Lobus temporalis, berfungsi menerima sensasi dari telinga
FUNGSI CEREBELUM (OTAK KECIL)
Berfungsi mengembalikan tonus otot di luar kesadaran
sebagai mekanisme syaraf yang berpengaruh dalam
pengaturan dan pengendalian terhadap:
Perubahan ketegangan dalam otot untuk mempertahankan
keseimbangan dan sikap tubuh
Terjadinya kontraksi dengan lancar dan teratur pada pergerakan
di bawah pengendalian kemauan dan mempunyai aspek
ketrampilan
SPINAL CORD
Berfungsi untuk mengadakan komunikasi antara otak
dan semua bagian tubuh serta berperan dalam:
Gerak refleks
Berisi pusat pengontrolan yang penting
Heart rate control atau denyut jantung
Pengatur tekanan darah
Breathing/pernapasan
Swallowing/menelan
Vomitting/muntah
SARAF KRANIAL, BAGIAN, DAN FUNGSINYA
Nomor Nama Tipe Fungsi

I N.Olfaktorius Sensorik Informasi penghiduan dari hidung


◦ Saraf kranial
II N. Optikus sensorik Informasi visual dari mata
berfungsi
sebagai III N. okulomotorius Motorik Pergerakan mata, konstriksi pupil, bentuk lensa

serabut saraf IV N. Troklearis Motorik Pergerakan mata


campuran atau V N. Trigeminus Campuran Informasi sensorik dari wajah, mulut;sinyal motorik untuk
gabungan, pengunyahan

yakni saraf VI N. Abdusens Motorik Pergerakan mata

motorik dan VII N. Fasialis Campuran Sensorik pengecapan;sinyal eferen untuk kelenjar air mata dan
saraf sensorik. saliva, ekspresi wajah
VIII N. Vestibulokoklearis Sensorik Pendengaran dan keseimbangan
IX N. Glosofaringeus Campuran Sensorik dari rongga mulut, bero-dan kemoreseptor di pembuluh
darah; eferen untuk penelanan, sekresi kelenjar saliva parotis

Keterangan: X N. Vagus Campuran Sensorik dan eferen ke banyak organ dalam, otot, dan kelenjar
 N: Nervus
XI N. Aksesori spinalis Motorik Otot-otot rongga mulut, beberapa otot di leher dan bahu

XII N. Hipoglosus Motorik Otot-otot lidah


FUNGSI SARAF SPINAL
Beberapa fungsi umum sistem saraf spinal (sumsum tulang
belakang) pada manusia, yaitu :
1. Bertanggung jawab atas persarafan anggota tubuh, anggota
badan dan juga kepala.
2. Menghubungkan sistem saraf tepi ke otak dengan dua
perbedaan jalur.
Jalur asendens mengirimkan sinyal (impuls) dari organ tubuh ke
otak,
Jalur desendens mengirimkan impuls dari otak ke organ tubuh.
3. Menjadi jalur gerak refleks, sehingga disebut dengan saraf
refleks.
JENIS-JENIS SARAF SPINAL DAN FUNGSINYA
No Nervus Fungsi

1 Hipoglossus mempersarafi daerah sekitar lidah


2 Occipitalis Minor mempersarafi bagian otak belakang dalam trungkusnya
3 Thoracicus memepersarafi otot seratus anterior (otot dada bagian depan)
4 Radialis mempersarafi bagian-bagian otot seperti otot lengan bawah, bagian belakang, otot triceps
brachii (otot lengan atas), otot anconeus (otot kecil pada permukaan belakang siku), otot
brachioradialis (otot lengan bawah), otot ekstensor lengan bawah, dan kulit bagian belakang
lengan atas serta lengan bawah.
5 Thoracicus Longus mempersarafi otot subclavius (otot berbentuk segitiga yang terletak antara tulang selangka dan
tulang rusuk pertama)
6 Thoracodorsalis mempersarafi bagian otot deltoid (bahu), otot trapezius (otot penyusun struktur punggung
manusia), otot latissimus dorsi (otot besar yang terletak di bagian punggung di belakang lengan)

7 Axillaris mempersarafi collum chirurgicum humeri (suatu penyempitan pada tulang lengan humerus)

8 Subclavius mempersarafi otot subclavius (otot kecil berbentuk segitiga yang berada di antara tulang
selangka dan tulang rusuk pertama).
9 Supcapulari mempersarafi otot rhomboideus major dan minor (otot yang menyusun bagian lengan atas),
serta otot levator scapulae (otot yang mengatur gerakan dari tulang belikat).
10 supracaplaris mempersarafi otot supraspinatus dan infraspinatus (otot kecil di lengan atas).
JENIS-JENIS SARAF SPINAL DAN FUNGSINYA
No Nervus Fungsi

11 Phrenicus mempersarafi organ diafragma


12 Intercostalis Mempersarafi tulang leher,thoraks, dan tulang belakang untuk
pernapasan
13 Intercostobrachialis mempersarafi kelenjar getah bening
14 Cutaneus Brachii Medialis mempersarafi kulit sisi tengah (medial) lengan atas
15 Cutaneus Antebrachii mempersarafi kulit sisi tengah (medial) lengan bawah)
Medialis
16 Ulnaris mempersarafi satu setengah otot fleksor (otot berperan dalam
gerakan lipat) lengan bawah dan otot-otot kecil tangan, dan kulit
tangan di sebelah tengah (medial)
17 Medianus Mempersarafi otot pergelangan tangan

18 Musculocutaneus mempersarafi otot coracobrachialis (otot kecil yang melekat pada


tulang belikat), otot brachialis (otot lengan atas), dan otot biceps
brachii (otot lengan atas yang mempunyai 2 cabang)
19 Dorsalis Scapulae mempersarafi otot rhomboideus (otot yang menyususn lengan atas)
JENIS-JENIS SARAF SPINAL DAN FUNGSINYA
No Nervus Fungsi
21 Nuricularis Mempersarafi foramen (lubang pada tulang), di sebelah atas dengan lamina
terminalis (daerah hipotalamus di otak)
22 Subcostalis mempersarafi sistem kerja ginjal dan letaknya
23 Iliochypogastricus Memepersarafi medulla spinalis (sumsum tulang belakang)
24 Iliongnalis mempersarafi sistem genital (alat reproduksi), atau kelamin manusia
25 Genitofemularis mempersarafi medulla spinalis menuju ke caudal (ekor), menembus otot Psoas
major (otot di bagian bokong manusia) setinggi vertebra lumbalis (tulang
belakang bagian lumbal)
26 Cutaneus Femoris mempersarafi tungkai atas, bagian luar (lateral) tungkai bawah, serta bagian luar
Lateralis (lateral) kaki.
27 Femoralis mempersarafi daerah paha dan otot paha
28 Gluteus Superior Mempersarafi tulang belakang,lumbal, paha
29 Ischiadicus mempersarafi bagian pangkal paha
30 Cutaneus Femoris mempersarafi bagian-bagian pada bagian lengan bawah.
Inferior
31 Pudendus mempersarafi otot levator ani (otot yang terletak di sisi panggul), otot perineum
(otot bagian bawah kemaluan) ke kiri atau kanan
KOMPOSISI CAIRAN SEREBROSPINAL
Berkisar 100-150 mL
Terdiri atas:
Konsentrasi kalium (𝐊 + ) lebih rendah di cairan serebrospinalis
Konsentrasi hidrogen (𝐇 + ) lebih tinggi daripada di dalam plasma
Konsentrasi 𝐍𝐚+ di CSF sama dengan di dalam darah
Secara normal cairan serebrospinal sangat sedikit mengandung
protein dan tidak mengandung sel darah
SIRKULASI CAIRAN SEREBROSPINAL
a)
a. Ventrikel otak
Ventrikel laterak terdiri dari ventrikel kesatu dan
ventrikel kedua
Ventrikel ketiga dan keempat meluas melalui
batang otak dan berhubungan dengan kanalis
sentralis yang berada disepanjang korda spinalis b) d)

b. Sekresi cairan serebrospinal


Cairan serebrospinal disekresi ke dalam ventrikel
dan mengalir melalui ruang subraknoid
c. Pleksus koroideus
Pleksus koroideus mentranspor ion-ion dan nutrien C)
dari darah ke dalam cairan serebrospinal
d. Reabsorpsi cairan serebrospinal
Cairan serebrospinal direabsorpsi ke dalam darah
pada tonjolan-tonjolan membran araknoid yang
berbentuk jari disebut vili
Fungsi cairan Serebrospinal
◦ Berperan sebagai bantalan protektif pada otak dan
sumsum tulang belakang dari goncangan dan trauma
◦ Sebagai buffer
◦ Berperan menghantarkan makanan kesistem saraf
pusat
◦ Berperan menghasilkan lingkungan ekstraseluler yang
diatur secara ketat bagi neuron

Vous aimerez peut-être aussi