Vous êtes sur la page 1sur 9

Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau

Volume 2 Nomor 5 September 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU


DALAM PENGGUNAAN MEDIA TIK MELALUI KEGIATAN WORKSHOP
DI SMPN 2 TELUK KUANTANKECAMATAN KUANTAN TENGAH
KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Rifdan
rifdan.smp2@gmail.com
SMPN 2 Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah
Kabupaten Kuantan Singingi

ABTRACT
This research is motivated by the weakness of teachers in the use of information and communication technology
(ICT) media in the teaching and learning process. This research was conducted at SMPN 2 Teluk Kuantan. This
study uses a school action research design consisting of 2 cycles. Each cycle consists of 4 stages, namely,
planning, implementation, observation and reflection. From the results of the first cycle research, indicators of
teacher attendance, from 39 teachers, 30 or 76.92% of teachers attended, in cycle II it increased to 39 teachers
or 100%. Leptop readiness indicator, 20 or 51.28% of teachers are in the ready category, in the second cycle
becomes 77 or 94.87%. Indicators of physical and mental readiness, 26 or 66.66% of teachers categorized as
ready, in cycle II to be 39 or 100%. Judging from the observations of teachers in the use of ICT as a medium of
teaching, in cycle I, word processing indicators scored 65 or 55.55% in the sufficient category, the second cycle
increased to 101 or 86.32% in the very good category. Indicators process spreadsheets and graphics, in the first
cycle 74 or 63.24% in the good category, in the second cycle it becomes 103 or 88.03% in the very good
category. Indicators of making interactive presentations using power points, 69 cycles or 58.97% are sufficient
categories, cycle II becomes 110 or 94.01% with very good categories. It can be concluded that the
implementation of ICT workshops can improve the ability of teachers in the use of ICT as a teaching medium at
SMPN 2 Teluk Kuantan.

Keywords: teacher ability, use of ICT media, workshops

ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh lemahnya guru dalam penggunaan media teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) pada proses belajar mengajar. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Teluk Kuantan.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan sekolah yang terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari
4 tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Dari hasil penelitian siklus I, indikator
kehadiran guru, dari 39 guru, 30 atau 76.92% guru telah hadir, pada siklus II meningkat menjadi 39 guru atau
100%. indikator kesiapan leptop, 20 atau 51.28% guru berkategori siap, pada siklus II menjadi 77 atau 94.87%.
Indikator kesiapan fisik dan mental, 26 atau 66.66% guru berkategori siap, pada siklus II menjadi 39 atau 100%.
Dilihat dari hasil pengamatan terhadap guru dalam penggunaan TIK sebagai media mengajar, pada siklus I,
indikator mengolah kata (word processing) mendapat nilai 65 atau 55.55% kategori cukup, siklus II meningkat
menjadi 101 atau 86.32% dengan kategori sangat baik. Indikator mengolah lembar kerja (spreadsheet) dan
grafik, pada siklus I sebesar 74 atau 63.24% kategori baik, pada siklus II menjadi 103 atau 88.03% dengan
kategori sangat baik. Indikator membuat presentasi interaktif menggunakan power point, siklus I 69 atau 58.97%
kategori cukup, siklus II menjadi 110 atau 94.01% dengan kategori sangat baik. Dapat disimpulkan bahwa
penyelenggaraan workshop TIK dapat meningkatkan kemampuan guru dalam penggunaan TIK sebagai media
mengajar di SMPN 2 Teluk Kuantan.

Kata Kunci : kemampuan guru, penggunaan media TIK, workshop

PENDAHULUAN teknologi proses belajar mengajar terus


Peran Teknologi Informasi dan mengalami perkembangan seiring dengan
Komunikasi (TIK) dalam bidang kemajuan zaman. Dalam pelaksanaan
pendidikan sangat tidak mungkin untuk proses belajar mengajar sehari-hari TIK
dihindari. Dalam dunia pendidikan sering dijumpai sebagai kombinasi

Rifdan | Kemampuan Guru, Penggunaan Media TIK, Workshop


Halaman | 827
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 5 September 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

teknologi audio/ data, video/ data, audio/ mengganggu jalannnya pelajaran, karena
video, dan internet. Internet merupakan alat guru merasa tidak mendapatkan fasilitas
komunikasi yang murah dimana komputer saat mengajar, jadi inilah yang
memungkinkan terjadinya interaksi antara membuat guru merasa tidak perlu untuk
dua orang atau lebih. tahu cara menggunakan komputer. Jika
Dalam bidang pendidikan, TIK dilihat dari kenyataannya ini terjadi pada
banyak memiliki peranan. Teknologi guru-guru yang sudah berusia tua,
informasi seakan telah menjadi pengalih walaupun yang guru junior pun masih ada
fungsian buku, guru dan sistem pengajaran yang gagap pada kemanjuan TIK.
yang sebelumnya masih bersifat Dari permasalahan ini perlu adanya
konvensional. Teknologi informasi solusi yang dapat memperbaki
menyebabkan ilmu pengetahuan menjadi permasalahan yang timbul di atas. Salah
kian berkembang. Oleh sebab itu barang satu solusi yang dapat meningkatkan
siapa pendidik/ guru yang tidak mau kemampuan guru dalam penggunaan media
mengiuti perkembangan zaman maka dia TIK yaitu dengan melakukan worksop
akan terus tertinggal dalam berbagai bdang sehingga guru akan lebih mengerti akan
ilmu pegetahuan. pentingnya penggunaan TIK dalam proses
Kini guru dalam pemanfaatan belajar mengajar. Untuk itu peneliti tertarik
kemajuan TIK dalam proses proses belajar untuk melakukan Penelitian Tindakan
mengajar dan kegiatan lain dianggap masih Sekolah (PTS) dengan judul: Upaya
gagap teknologi. Dimana proses belajar meningkatkan kemampuan guru dalam
mengajar interaktif (e-learning) yang juga penggunaan media TIK melalui kegiatan
harus melibatkan guru-guru dalam bidang workshop di SMPN 2 Teluk Kuantan
studi lainnya akan terhambat. Peran kepala Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten
sekolah sangat penting dalam memajukan Kuantan Singingi.
sekolah, khususnya penguasaan para guru
dalam pemanfaatan TIK dalam proses
belajar mengajar. Pimpinan yang tidak KAJIAN TEORETIS
sigap dalam adaptasi dengan perkembangan TIK adalah tata cara atau sistem
teknologi dapat mengakibatkan kebijakan yang digunakan oleh manusia untuk
yang menjadikan guru gagap teknologi, menyampaikan pesan atau informasi. TIK
yang nantinya akan mengakibatkan juga bisa diartikan sebagai pemanfaatan
hilangnya daya tarik dalam proses belajar. perangkat komputer sebagai alat untuk
Di era informasi ini, tanpa adanya kemauan memproses, menyajikan, serta mengelola
untuk mengerti, menggunakan, dan data dan informasi dengan berbasis pada
mengakses bidang yang relevan dengan peralatan komunikasi (Y. Maryono & B.
keilmuannya maka fungsi guru sebagai Patmi Istiana; 2005).
fasilitator perkembangan ilmu akan Asmani (2011) TIK mencakup dua
tereduksi yang lama-lama bisa jadi hilang, aspek perpaduan yang tidak terpisahkan
sehingga yang ada hanyalah guru yang yaitu teknologi informasi dan teknologi
miskin informasi. komunikasi. Teknologi informasi meliputi
Hal ini sesuai dengan apa yang segala hal yang berkaitan dengan proses,
peneliti temui di SMPN 2 Teluk Kuantan penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi,
Kabupaten Kuantan Singingi, dimana para dan pengelolaan informasi. Sedangkan
guru masih beranggapan bahwa dalam teknologi komunikasi berkaitan dengan
proses belajar mengajar tidak perlu penggunaan alat bantu untuk memproses
menggunakan TIK sebab apabila dalam dan mentransfer data dari perangkat satu ke
proses belajar mengajar tidak menggunakan perangkat yang lainnya.
TIK dan komputer bukan hal yang

Rifdan | Kemampuan Guru, Penggunaan Media TIK, Workshop


Halaman | 828
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 5 September 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

Pendapat lain dikemukakan oleh komunikasi masa dan elektronik. Dari


Zaidatun (Isjoni dan Moh. Arif H. Ismail, pengertian tersebut dapat diketahui bahwa
2008) yang mengatakan bahwa teknologi teknologi komunikasi pendidikan adalah
informasi dan komunikasi merupakan teknologi komunikasi untuk pendidikan.
sistem komunikasi interaktif yang dipandu Teknologi komunikasi untuk pendidikan
oleh komputer untuk menyimpan dan merupakan penerapan praktis dari ilmu
menapis naskah teks, animasi, dan pengetahuan tentang tingkah laku, ilmu
rangkaian informasi. komunikasi, dan ilmu manajemen. Pada
Berdasarkan pendapat diatas dapat dasarnya teknologi pendidikan banyak
disimpulkan bahwa, TIK merupakan alat memanfaatkan jasa media teknologi yang
yang membantu dalam upaya untuk ada dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi
pengambilan, pengumpulan, pengolahan, komunikasi yang dimanfaatkan untuk
penyimpanan, penyebaran, dan penyajian tujuan-tujuan pendidikan atau yang sengaja
informasi kepada orang lain. dirancang itu disebut teknologi komunikasi
TIK pendidikan mengandung dua pendidikan.
unsur yang saling terkait yaitu teknologi Dari beberapa pendapat yang telah
informasi pendidikan dan teknologi diuraikan tersebut dapat diketahui bahwa
komunikasi pendidikan. Nasution (2011) teknologi informasi dan komunikasi
mengemukakan bahwa pada hakikatnya pendidikan adalah teknologi yang sengaja
teknologi pendidikan adalah suatu dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan
pendekatan yang sistematis dan kritis pendidikan. Teknologi informasi dan
tentang pendidikan. Teknologi pendidikan komunikasi pendidikan terdiri dari
memandang soal mengajar dan belajar kemampuan dalam menganalisis dan
sebagai masalah atau problema yang harus mendesain urutan atau langkah-langkah
dihadapi secara rasional dan ilmiah. belajar berdasarkan tujuan yang ingin
Teknologi pendidikan merupakan dicapai dengan metode penyajian yang
pengembangan, penerapan, dan penilaian serasi serta penilaian keberhasilannya.
sistem-sistem, teknik dan alat bantu untuk Menurut Musfah (2011) TIK/
memperbaiki dan meningkatkan proses komputer akan membawa manfaat bagi
belajar manusia. Dalam pengertian ini lebih kinerja guru yaitu: 1) Menambah wawasan
diutamakan tentang proses belajar itu keilmuan guru dapat menambah wawasan
sendiri dibandingkan dengan alat-alat yang keilmuan dengan mengakses informasi
dapat membantu proses belajarnya. Oleh melalui fasilitas internet. 2) Memungkinkan
karena itu dapat dikatakan bahwa teknologi guru untuk berinteraksi dengan rekan
pendidikan itu mengenai software dan seprofesi di luar lingkungannya Adanya
hardwarenya, software antara lain fasilitas komputer dan internet juga
menganalisis dan mendesain urutan atau memungkinkan guru dapat berkomunikasi,
langkah-langkah belajar berdasarkan tujuan saling bertukar ide dan pendapat mengenai
yang ingin dicapai dengan metode berbagai permasalahan dalam proses belajar
penyajian yang serasi serta penilaian mengajar sehingga kedepannya bermanfaat
keberhasilannya. untuk peningkatan mutu guru. 3)
Yusufhadi Miarso (Danim, 1994), Mempermudah kerja guru Penulisan dan
mengemukakan bahwa teknologi penyusunan rencana pelaksanaan proses
komunikasi pendidikan adalah sebuah belajar mengajar menjadi lebih mudah
spesifikasi dalam bidang teknologi dengan menggunakan bantuan komputer
pendidikan, yaitu yang lebih banyak sehingga, dari sisi waktu juga lebih cepat
merupakan prinsip dan konsep ilmu dibandingkan dengan cara manual. 4)
komunikasi, serta lebih memperhatikan Mempermudah guru dalam menyampaikan
penggunaan sumber belajar berupa media pengajaran (pesan atau informasi) kepada

Rifdan | Kemampuan Guru, Penggunaan Media TIK, Workshop


Halaman | 829
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 5 September 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

siswa Dengan memanfaatkan kecakapan manusia dikembangkan melalui


perkembangan teknologi informasi dan belajar. Banyak cara yang dapat dilakukan
komunikasi, guru dalam menyampaikan untuk memperoleh ketiga aspek tersebut
informasi pada siswa tidak hanya dengan seperti belajar di dalam sekolah, luar
berbicara dan menulis di papan tulis saja sekolah, tempat bekerja, sewaktu bekerja,
akan tetapi bisa menggunakan bantuan melalui pengalaman, dan melalui workshop.
fasilitas Powerpoint dalam bentuk tulisan, Workshop adalah suatu pertemuan ilmiah
gambar maupun tabel. Sehingga materi dalam bidang sejenis (pendidikan) untuk
proses belajar mengajar akan menjadi lebih menghasilkan karya nyata (Badudu, 1988).
bervariasi. 5) Memotivasi guru untuk Lebih lanjut, Harbinson (1973)
produktif atau lebih produktif dalam mengemukakan bahwa pendidikan dan
berkarya Dengan adanya komputer, pelatihan secara umum diartikan sebagai
memungkinkan guru untuk dapat proses pemerolehan keterampilan dan
menuliskan idenya kapan pun dan dimana pengetahuan yang terjadi di luar sistem
pun. persekolahan, yang sifatnya lebih heterogen
Pendapat lain dikemukakan oleh dan kurang terbakukan dan tidak berkaitan
Hannafin dan Peck seperti dikutip oleh Uno satu dengan lainnya, karena memiliki tujuan
(2010), potensi manfaat media komputer yang berbeda.
yang dapat digunakan untuk meningkatkan Dalam banyak bidang pelatihan
efektifitas proses proses belajar mengajar (workshop), hal tersebut memang sangat
antara lain: 1) memungkinkan terjadinya sulit untuk tidak mengatakannya mustahil
interasi langsung antara peserta didik dan (dilakukan validasi dan evaluasi). Bidang
materi proses belajar mengajar, 2) proses yang dimaksud misalnya manajemen atau
belajar dapat berlangsung secara individual pelatihan hubungan manusia umum
sesuai dengan kemampuan belajar peserta sifatnya. Dalam hal ini, semua bentuk
didik, 3) mampu menampilkan unsur audio pelatihan (workshop) tidak dapat
visual (multimedia) untuk meningkatkan memperlihatkan hasil yang objektif.
minat belajar, 4) dapat memberikan umpan Pelatihan umumnya mempunyai masalah
balik terhadap respons peserta didik dengan mengenai prestasi penatar dalam mengajar,
segera, dan 5) mampu menciptaan proses yaitu masalah evaluasi dan validasi
belajar secara berkesinambungan. kelangsusungannya. Jika pelajaran telah
Upaya guru sekolah dasar untuk diajarkan dengan baik dan penatar telah
mengimplementasikan teknologi informasi belajar pelajaran tersebut sesuai dengan
dan komunikasi dalam proses belajar ukuran penatarnya maka efektifitas
mengajar masih terkendala oleh beberapa pelatihan sudah dianggap valid.
faktor. Seperti dikemukakan oleh Pellgrum Penilaiannya juga dilakukan langsung,
(Fitriyadi, 2013) yang telah melakukan karena jika si penatar selalu menjawab
survei terhadap beberapa sekolah di 24 enam untuk soal tiga kali dua maka ia selalu
negara bahwa pengimplementasian benar.
teknologi informasi dalam proses belajar Pelatihan merupakan proses
mengajar masih terkendala beberapa faktor perbantuan (facilitating) guru untuk
yaitu : 1) kurangnya jumlah komputer, 2) mendapatkan keefektifan dalam tugas-tugas
guru tidak memiliki pengetahuan dan mereka sekarang dan masa yang akan
keterampilan, 3) kesulitan untuk datang melalui pengembangan kebiasaan
mengintegrasikan dalam proses belajar berpikir, bertindak, keterampilan,
mengajar, 4) belum maksimalnya supervisi pengetahuan dan sikap yang sesuai (Dahana
dari staf, dan 5) kurangnya kesempatan and Bhatnagar, 1980). Pelatihan pada
dalam mengikuti pelatihan. dasarnya berkenaan dengan persiapan
Pengetahuan, keterampilan dan pesertanya menuju arah tindakan tertentu

Rifdan | Kemampuan Guru, Penggunaan Media TIK, Workshop


Halaman | 830
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 5 September 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

yang dilukiskan oleh teknologi dan observasi dan refleksi (Arikunto, 2006).
organisasi tempat ia bekerja serta sekaligus Penelitian ini dilaksanakan dalam dua
memperbaiki unjuk kerja, sedang siklus, dan Langkah-langkah dalam setiap
pendidikan berkenaan dengan membukakan siklus terdiri dari perencanaan, pelaksnaan
dunia bagi peserta didik untuk memilih tindakan, observasi, dan refleksi.
minat, gaya hidup dan kariernya Subjek penelitian ini adalah guru
SMPN 2 Teluk Kuantan Kecamatan
Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan
METODE PENELITIAN Singingi, yang berjumlah 39 orang, yang
Penelitian ini merupakan penelitian terdiri atas: 7 orang guru laki-laki, dan 32
tindakan sekolah (PTS) yang bertujuan guru perempuan.
untuk meningkatkan kemampuan guru
dalam penggunaan media TIK melalui Analisis Data Hasil Penelitian
kegiatan workshop di SMPN 2 Teluk Untuk menghitung hasil observasi
Kuantan. Tindakan yang akan diberikan terhadap pelaksanaan dan hasil pemberian
adalah workshop untuk guru tentang tindakan, menggunakan rumus observasi
penggunaan media TIK dalam proses sebagai berikut:
belajar mengajar. Jenis penelitian tindakan Nilai Akhir = x 100 (adaptasi
yang dipilih adalah jenis emansipatori.
dari KTSP, 2006:36)
Dengan kata lain, berdasarkan hasil
Proses Pelaksanaan Workshop, guru
observasi, refleksi diri, guru bersedia
minimal:
melakukan perubahan sehingga kinerjanya
 Kehadiran = 90%
sebagai pendidik akan mengalami
perubahan secara meningkat.  Kesiapan Leptop = 85%
Rancangan penelitian yang  Kesiapan fisik dan mental = 85%
digunakan adalah rancangan model Sedangkan deskrisi kriteria hasil
Kemmis yang terdiri dari atas empat yang diperoleh yaitu :
langkah, yakni: perencanaan, pelaksanaan,

Tabel 1. Kategori Pencapaian Hasil Penelitian


Nilai Akhir Kategori
86 – 100 Sangat Baik
76 – 85 Baik
60 – 75 Cukup
50 – 59 Kurang

HASIL DAN PEMBAHAAN yang ada dan mampu meningkatkan


SIklus I kemampuan guru dalam menggunakan TIK
Pada siklus I ini, dilakukan sebagai penunjang dalam proses belajar
pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan mengajar.
sekolah (PTS), yaitu menitikberatkan pada Kegiatan peserta juga diobservasi,
kemampuan guru dalam penggunaan TIK baik menyangkut kehadiran guru, kesiapan
sebagai akibat diterapkan workshop. Tujuan bahan dalam mengikuti workshop seperti
dilaksanakan pengamatan adalah untuk kesiapan leptop, dan kesiapan fisik guru
mengetahui kegiatan yang mana harus dalam mengikuti workshop. Dari hasil
diperbaiki dan yang mana harus lebih pengamatan terhadap aktivitas guru yang
ditingkatkan, atau dihilangkan sehingga berjumlah 39 orang dengan menggunakan
kegitan pembinaan melalui workshop lembar observasi yang telah disiapkan,
benar-benar berjalan sesuai dengan tujuan diperoleh data sebagai berikut.

Rifdan | Kemampuan Guru, Penggunaan Media TIK, Workshop


Halaman | 831
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 5 September 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

Tabel 2. Hasil Observasi Guru dalam Mengikuti Workshop pada Siklus I


Aspek yang Diamati
Uraian Kehadiran Guru Kesiapan Leptop Kesiapan Fisik dan Mental
H TH S TS S TS
Jumlah 30 9 20 19 26 13
Persentase (%) 76.92 23.08 51.28 48.72 66.66 33.33
Pencapaian
Belum tercapai Belum tercapai Belum tercapai
keberhasilan
Keterangan: H = Hadir TH = Tidak Hadir S = Siap TS : Tidak Siap

Dari analisis data pada tabel 2 di sedang kan yang tidak siap sebanyak 13
atas menunjukkan bahwa pada indikator guru atau 33.33%. Berdasarkan dekripsi
kehadiran guru, dari 39 peserta 30 orang dari analisis data observasi ini tampaknya
guru atau 76.92% telah hadir mengikuti kesiapan guru dalam mengikuti workshop
workshop sedangkan 9 orang guru atau belum memenuhi kriteria keberhasilan
23.08% tidak hadir dengan kategori untuk semua aspek.
penilaian belum tercapai. Adapun alasan Dari hasil observasi terhadap
guru bermacam-macam. Untuk indikator kemmpuan guru dalam menggunakan TIK
kesiapan leptop dalam mengikuti workshop pada proses belajar mengajar di SMPN 2
juga terlihat masih belum tercapai, dari 39 Teluk Kuantan, setelah diadakan workshop
orang guru, hanya 20 atau 51.28% yang pada tahap awal (siklus I) diperoleh
membawa leptop pada waktu worlshop, kemampuan guru dalam menggunakan TIK
sedangkan 19 atau 48.72% tidak siap. pada proses belajar mengajar. Pelaksanaan
Indikator kesiapan fisik dan mental guru evaluasi dilakukan dengan mengamati
dalam mengikuti workshop juga belum peningkatan kemampuan guru setelah satu
tercapai ini dibuktikan bahwa guru yang minggu mengajar menggunakan TIK, hasil
siap hanya sebanyak 26 atau 66.66% dari evaluasi dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Pengamatan Terhadap Guru dalam Hal Penggunaan TIK


sebagai Media Mengajar pada Siklus 1
Indikator yang Diamati
Mengolah
Uraian Mengolah Lembar Membuat Presentasi Interaktif
Kata
Kerja dan Grafik Menggunakan Power Point
Jumlah Guru 39 39 39
Perolehan Nilai 65 74 69
Persentase (%) 55.55 63.24 58.97
Kriteria Penilaian Cukup Baik Cukup

Dari analisis data pada tabel 3 di mengolah lembar kerja (spreadsheet) dan
atas, hasil pengamatan terhadap guru dalam grafik, pemerolehan nilai observasi guru
hal penggunaan TIK sebagai media sebesar 75 dari nilai maksimal yaitu 117,
mengajar masih dalam kategori cukup dan dengan presentase guru sebesar 63.24%,
baik. Adapun urainnya sebagai berikut: dengan kategori penilaian baik. Sedangkan
dilihat dari indikator mengolah kata (Word pada indikator ketiga yaitu, membuat
processing), pemerolehan nilai observasi Presentasi interaktif menggunakan power
sebesar 65 dari nilai maksimal yaitu 117, Point , pemerolehan nilai guru sebesar 69
dengan presentase guru sebesar 55.55% dari skor maksimal, dengan presentase guru
dengan kategori cukup. Pada indikator sebesar 58.97% dengan kategori penilaian

Rifdan | Kemampuan Guru, Penggunaan Media TIK, Workshop


Halaman | 832
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 5 September 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

cukup. Namun meskipun demikan sebelumnya. Pada siklus II ini dilakukan


pelaksanaan workshop TIK ini telah dapat pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan
merubah pola pikir guru akan pentingnya sekolah (PTS). Yaitu kegiatan peserta baik
TIK dalam proses belajar mengajar. menyangkut kehadiran guru, kesiapan
Walaupun hasil dari observasi peneliti bahan dalam mengikuti workshop seperti
masih rendah. Untuk itu peneliti melnjutkan kesiapan leptop, dan kesiapan fisik guru
pada siklus II. dalam mengikuti workshop. Dari hasil
pengamatan terhadap aktivitas guru yang
Siklus II berjumlah 39 orang dengan menggunakan
Pada siklus II ini, tidak jauh berbeda lembar observasi yang telah disiapkan,
dengan siklus I yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 4. Hasil Observasi Guru Dalam Mengikuti Workshop Pada Siklus II


Indikator yang Diamati
Uraian Kehadiran Guru Kesiapan Leptop Kesiapan Fisik dan Mental
H TH S TS S TS
Jumlah 39 0 37 2 39 0
Persentase (%) 100 0 94.87 5.13 100 0
Pencapaian
Tercapai Tercapai Tercapai
keberhasilan
Keterangan: H = Hadir TH = Tidak Hadir S = Siap TS : Tidak Si

Dari analisis data pada tabel 4 di Berdasarkan dekripsi dari analisis data
atas menunjukkan bahwa pada indikator observasi ini, kesiapan guru dalam
kehadiran guru, dari 39 peserta semuanya mengikuti workshop telah memenuhi
telah hadir mengikuti workshop dengan kriteria keberhasilan untuk semua aspek.
presentase kehadiran sebesa 100%. Untuk Dari hasil observasi terhadap
indikator kesiapan leptop dalam mengikuti kemmpuan guru dalam menggunakan TIK
workshop juga telah berada pada kategori pada proses belajar mengajar di SMPN 2
tercapai, sebab dari 39 orang guru, hanya 2 Teluk Kuantan, setelah diadakan workshop
atau 51.28% yang tidak membawa leptop pada tahap kedua (siklus II) diperoleh
pada waktu workshop, sedangkan 37 atau kemampuan guru dalam menggunakan TIK
94.87% telah membawa leptop. Indikator pada proses belajar mengajar. Pelaksanaan
kesiapan fisik dan mental guru dalam evaluasi dilakukan dengan mengamati
mengikuti worksho juga sudah dalam peningkatan kemampuan guru setelah satu
kategori tercapai, ini dibuktikan bahwa 39 minggu mengajar menggunakan TIK, hasil
atau 100% guru dalam kategori siap. dari evaluasi dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5. Hasil Pengamatan Terhadap Guru Dalam Hal Penggunaan TIK Sebagai
Media Mengajar Pada Siklus I1
Indikator yang Diamati
Uraian Mengolah Mengolah Lembar Membuat Presentasi Interaktif
Kata Kerja dan Grafik menggunakan power Point
Jumlah Guru 39 39 39
Perolehan Nilai 101 103 110
Persentase (%) 86.32 88.03 94.01
Kriteria Penilaian Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik

Rifdan | Kemampuan Guru, Penggunaan Media TIK, Workshop


Halaman | 833
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 5 September 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

Dari analisis data pada tabel 5 di Untuk indikator kesiapan leptop dalam
atas, hasil pengamatan terhadap guru dalam mengikuti workshop juga terlihat masih
hal penggunaan TIK sebagai media belum tercapai, dari 39 orang guru,
mengajar telah berkategori sangat baik. hanya 20 atau 51.28% yang membawa
Adapun urainnya sebagai berikut: dilihat leptop pada waktu workshop Indikator
dari indikator mengolah kata (word kesiapan fisik dan mental guru dalam
processing), pemerolehan nilai observasi mengikuti worksho juga belum tercapai
sebesar 101 dari nilai maksimal yaitu 117, ini dibuktikan bahwa guru yang siap
dengan presentase guru sebesar 86.32% hanya sebanyak 26 atau 66.66%. siklus
dengan kategori sangat baik. Pada indikator II, indikator kehadiran guru, dari 39
mengolah lembar kerja (spreadsheet) dan peserta semuanya telah hadir mengikuti
grafik, pemerolehan nilai observasi guru workshop dengan presentase kehadiran
sebesar 103 dari nilai maksimal yaitu 117, sebesa 100%. Untuk indikator kesiapan
dengan presentase guru sebesar 88.03%, leptop, 37 atau 94.87% telah membawa
dengan kategori penilaian sangat baik. leptop.dalam mengikuti workshop juga
Sedangkan pada indikator ketiga yaitu, telah berada pada kategori tercapai.
membuat presentasi interaktif Indikator kesiapan fisik dan mental guru
menggunakan power point, pemerolehan dalam mengikuti worksho juga sudah
nilai guru sebesar 110 dari skor maksimal, dalam kategori tercapai, ini dibuktikan
dengan presentase guru sebesar 94.01% 100% guru dalam kategori siap.
dengan kategori penilaian sngat baik. 2. Hasil observasi terhadap guru dalam hal
Hasil dari data pada siklus II ini penggunaan TIK sebagai media
sudah terjadi peningkatan kemampuan guru mengajar pada siklus I, dilihat dari
dalam hal penggunaan TIK sebagai media indikator mengolah kata (word
mengajar. Terbukti dari hasil observasi processing), pemerolehan nilai
semua indikaor adalah sangat baik. Dengan observasi sebesar 65 dari nilai maksimal
hasil ini dapat peneliti simpulkan bahwa yaitu 117, dengan presentase guru
pelaksanaan workshop TIK dalam sebesar 55.55%. Indikator mengolah
meningkatkan kompetensi guru dalam hal lembar kerja (spreadsheet) dan grafik,
penggunaan TIK sebagai media mengajar pemerolehan nilai observasi guru
pada siklus II ini tepat sasaran. sebesar 75, dengan presentase guru
sebesar 63.24%, dengan kategori
penilaian baik. Indikator membuat
SIMPULAN DAN REKOMENDASI presentasi interaktif menggunakan
Berdasarkan uraian yang telah power point, pemerolehan nilai guru
dipaparkan, maka peneliti membuat sebesar 69, dengan presentase guru
kesimpulan dari hasil penelitian yang sebesar 58.97% dengan kategori
dilakukan bahwa penyelenggaraan penilaian cukup. Siklus II, indikator
workshop TIK dapat meningkatkan mengolah kata (word processing),
kemampuan guru dalam hal penggunaan pemerolehan nilai observasi sebesar
TIK sebagai media mengajar di SMPN 2 101, dengan presentase guru sebesar
Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan 86.32% dengan kategori sangat baik.
Tengah Kabupaten Kuantan Singingi. Pada indikator mengolah lembar kerja
Adapun hasil dari penilaiannya sebagai (spreadsheet) dan grafik, pemerolehan
berikut: nilai observasi guru sebesar 103, dengan
1. Siklus I, indikator kehadiran guru, dari presentase guru sebesar 88.03%, dengan
39 peserta 30 orang guru atau 76.92% kategori penilaian sangat baik. Indikator
telah hadir mengikuti workshop dengan ketiga yaitu, membuat presentasi
kategori penilaian belum tercapai. interaktif menggunakan power point,

Rifdan | Kemampuan Guru, Penggunaan Media TIK, Workshop


Halaman | 834
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 5 September 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

pemerolehan nilai guru sebesar 110, Informasi Proses belajar mengajar.


dengan presentase guru sebesar 94.01% Jakarta: PT Bumi Aksara.
dengan kategori penilaian sngat baik. Harbison, Frederick H. 1973. Human
Berdasarkan kesimpulan di atas, resources as the wealth of nations.
maka peneliti memberikan saran sebagai New York: Oxford University Press
berikut: 1) Untuk Penyelenggaraan Isjoni dan Mohd. Arif Ismail. 2008. Model-
workshop TIK, Penyelenggaraan workshop model Proses belajar mengajar
TIK harus di laksanakan dengan sebaik Mutakhir. Yogyakarta: Pustaka
mungkin agar guru dapat mengikutinya Pelajar.
dengan baik. 2) Untuk guru, dalam hal Musfah, Jejen. 2011. Peningkatan
penggunaan TIK guru di harapkan dapat Kompetensi Guru Melalui Pelatihan
mengaplikasikannya pada proses belajar Sumber Belajar Teori dan Praktik.
mengajar. 3) untuk sekolah, agar dapat Jakarta: Kencana.
mempasilitasi penyelenggaraab workshop Nasution. 2011. Teknologi Pendidikan.
agar berjalan dengan baik. 4) untuk peneliti Jakarta: PT Bumi Aksara.
selanjutnya, hasil penelitian ini bisa Y.Maryono & B. Patmi Istiana. 2007.
dijadikan sebagai referensi. Teknologi Informasi Dan
Komunikasi. Bogor: Yudhistira.

DAFTAR PUSTAKA
Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. Buku
Panduan Internalisasi Pendidikan
Karakter di Sekolah. Jogjakarta:
Diva Press.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Badudu , J.S. 1988. Inilah Berbahasa yang
Benar. Jakarta: PT Gramed.
Danim, Sudarwan. 1994. Transformasi
Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Bumi Aksara.
Dahana. OP and OP. Bhatnagar. 1980.
Education and Communication for
Develompment. New Delhi: Oxford
& IBH Publishing CO.
Depdiknas, 2006. Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Fitriyadi, Herry. 2013. Integrasi Teknologi
Informasi Komunikasi dalam
Pendidikan: Potensi Manfaat,
Masyarakat Berbasis Pengetahuan,
Pendidikan Nilai, Strategi
Implementasi dan Pengembangan
Profesional.
Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo.
2011. Teknologi Komunikasi dan

Rifdan | Kemampuan Guru, Penggunaan Media TIK, Workshop


Halaman | 835

Vous aimerez peut-être aussi