Vous êtes sur la page 1sur 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian menyikat gigi

Sikat gigi adalah alat untuk membersihkan gigi yang berbentuk sikat kecil dengan pegangan.

Pasta gigi biasanya ditambahkan ke sikat gigi sebelum menggosok gigi. Sikat gigi banyak

jenisnya, dari yang bulunya halus sampai kasar, bentuknya kecil sampai besar, dan berbagai

desain pegangan (Prasko, 2017).

Menyikat kebersihan gigi dan mulut merupakan hal yang penting untuk mencegah terjadinya

gangguan di rongga mulut dengan menyikat gigi. Menyikat gigi merupakan cara yang

dianjurkan untuk membersihkan plak pada permukaan gigi dan gusi atau sensitivitas

(Sriyono, 2005).

2.2 alat dan bahan yang digunakan untuk menyikat gigi

(Pratiwi, 2009):

1. Sikat Gigi

Pilih kepala sikat yang ramping atau bersudut, sehingga mempermudah pencapaian

sikat di daerah mulut bagian belakang yang sulit terjangkau, pilih bulu sikat yang

halus sehingga tidak merusak email dan gusi.

2. Pasta Gigi

Jumlah pasta gigi yang diletakkan pun tidak perlu sepanjang permukaan bulu sikat,

melainkan seperlunya saja. Jadi bukan jumlah pasta gigi yang berpengaruh terhadap

kebersihan gigi, tetapi cara menyikatnya. Kemudian, busa yang terbentuk saat
menyikat gigi, sebiknya tidak ditelan. Pasta gigi juga dapat membantu menguatkan

struktur gigi dengan kandungan fluor.

3. Gelas Kumur Berisi Air

Digunakan untuk kumur-kumur setelah selesai dilakukan penyikatan.

4. Cermin

Dalam menyikat gigi sebaiknya dilakukan di depan cermin,untuk melihat permukaan

gigi mana yang belum di sikat.

2.2.1 Pemilihan sikat gigi dan alat bantu sikat gigi

1. Kekerasan bulu sikat harus sedang

2. Menggunakan alat-alat bantu pembersih gigiSelain sikat gigi kita dapat menggunakan

alat-alat bantu untuk membersihkan gigi seperti :

a) Tusuk gigi

Tusuk gigi digunakan bila ada makanan yang menyangkut disela-sela gigi.

Pergunakan bagian yang lancip/tajam dari tusuk gigi kearah atas untuk gigi rahang

bawah, dan kearah bawah untuk gigi rahang atas, kemudian doronglah sisa

makanan tersebut keluar. Jangan mengarahkan tusuk gigi kearah gusi karena dapat

melukai gusi

b) Benang gigi

Benang gigi kegunaannya sama dengan tusuk gigi kelebihannyabenang gigi dapat

menghilangkan sisa-sisa makanan di sela-sela gigi. Benang gigi dapat dibeli di

apotik atau toko-toko swalayan.


2.2.2 Tips Menjaga Sikat Gigi agar Tetap Sehat

1. Perhatikan jarak penyimpanan sikat gigi dengan WC

2. WC mengandung banyak bakteri. Apabila sikat gigi disimpan di dekat WC, bakteri

dari WC dapat menempel ke sikat gigi.

3. Simpan sikat gigi setelah dibilas terlebih dahulu

4. Pastikan sisa-sisa busa pasta gigi sudah tidak menempel di sikat gigi.

5. Simpan sikat gigi di tempat yang kering

6. Sikat Gigi Rusak (kiri)

7. Bakteri menyukai tempat lembab. Maka dari itu simpanlah sikat gigi di tempat yang

kering. Pastikan pula sikat gigi dalam keadaan kering sebelum disimpan.

8. Simpan sikat gigi dengan kepala sikat gigi menghadap ke atas

9. Apabila anda menyimpan sikat gigi tidak dalam keadaan kering, menyimpannya

dengan bagian kepala sikat gigi menghadap ke atas dapat membantu sikat gigi kering.

10. Jangan menggunakan sikat gigi bergantian

11. Sikat gigi merupakan barang yang sangat individual. Meskipun bersaudara, jangan

menggunakan sikat gigi secara bergantian. Hal tersebut dapat memungkinkan

terjadinya infeksi silang dari suatu bakteri atau virus bahkan jamur.

12. Jangan menyimpan sikat gigi berdekatan dengan sikat gigi orang lain atau keluarga

13. Ketika sikat gigi disimpan secara berdekatan atau bahkan menempel dengan sikat gigi

lain dapat memungkinkan terjadinya infeksi silang dari suatu bakteri, virus juga

jamur. Setiap sikat gigi yang bersentuhan dengan sikat gigi lain dapat memungkinkan

penyebaran bakteri.

14. Gantilah sikat gigi setelah sakit gigi

15. Mengganti sikat gigi dapat mencegah timbulnya sakit gigi berulang karena virus dan

bakteri yang merupakan penyabab sakit gigi bisa berada di sikat gigi.
16. Gantilah sikat gigi dengan rutin

17. Gantilah sikat gigi 3-4 bulan sekali karena sikat gigi yang telah lama dipakai bisa

menyimpan bakteri,virus, dan jamur yang dapat menyebabkan sakit gigi.

2.3 Cara menyikat gigi yang benar :

1. Menyiapkan sikat gigi dan pasta yang mengandung Fluor ( salah satu zat yang dapat

menambah kekuatan pada gigi ). Banyaknya pasta kurang lebih sebesar sebutir kacang

tanah (1/2 cm )

2. Berkumur-kumur dengan air bersih sebelum menyikat gigi

3. Seluruh permukaan gigi disikat dengan gerakan maju mundur pendek-pendek atau

memutar selama ± 2 menit ( sedikitnya 8 kali gerakan setiap 3 permukaan gigi )

4. Berikan perhatian khusus pada daerah pertemuan antara gigi dan gusi

5. Lakukan hal yang sama pada semua gigi atas bagian dalam. Ulangi gerakan yang

sama untuk permukaan bagian luar dan dalam semua gigi atas dan bawah

6. Untuk permukaan bagian dalam gigi rahang bawah depan, miringkan sikat gigi,

Kemudian bersihkan gigi dengan gerakan sikat yang benar

7. Bersihkan permukaan kunyah dari gigi atas dan bawah dengan gerakan-gerakan

pendek dan lembut maju mundur berulang-ulang

8. Sikatlah lidah dan langit-langit dengan gerakan maju mundur dan berulang-ulang.

9. Janganlah menyikat terlalu keras terutama pada pertemuan gigi dengan gusi, karena

akan menyebabkan email gigi rusak dan gigi terasa ngilu

10. Setelah menyikat gigi, berkumurlah 1 kali saja agar sisa fl uor masih ada di gigi

11. Sikat gigi dibersihkan dengan air dan disimpan tegak dengan kepala sikat di atas
12. Waktu menyikat gigi sebaiknya setiap habis makan kita menyikat gigi, tapi hal ini

tentu saja agak merepotkan. Hal yang terpenting dalam memilih waktu menyikat gigi

adalah pagi hari sesudah makan dan malam hari sebelum tidur

2.3.1 Metode menyikat gigi

berdasarkan macam gerakan yang dilakukan,digolongkan menjadi 6 yaitu(Pratiwi, 2009) :

1. Metode Scrub

Cara sikat gigi dengan menggerakkan sikat secara horizontal. Ujung bulu sikat

diletakkan pada area batas gusi dan gigi, kemudian digerakkan maju dan mundur

berulang-ulang.

2. Metode Roll

Cara menyikat gigi dengan gerakan memutar mulai dari permukaan kunyah gigi

belakang, gusi dan seluruh permukaan gigi sisanya. Bulu sikat diletakkan pada area

batas gusi dan gigi dengan posisi parallel dengan sumbu tegaknya gigi.

3. Metode Bass

Meletakkan bulu sikatnya pada area batas gusi dan gigi sambil membentuk sudut 45

derajat dengan sumbu tegak gigi. Sikat gigi digetarkan di tempat tanpa mengubah-

ubah posisi bulu sikat.

4. Metode Stillman

Mengaplikasikan metode dengan menekan bulu sikat dari arah gusi ke gigi secara

berulang. Setelah sampai di permukaan kunyah, bulu sikat digerakkan memutar. Bulu

sikat diletakkan pada area batas gusi dan gigi sambil membentuk sudut 45 derajat

dengan sumbu tegak gigi seperti pada metode bass.

5. Metode Fones
Mengutarakan metode dengan gerakan sikat secara horizontal sementara gigi ditahan

pada posisi menggigit atau oklusi. Gerakan dilakukan memutar dan mengenai seluruh

permukaan gigi atas dan bawah.

6. Metode Charters

Meletakkan bulu sikat menekan gigi dengan arah bulu sikat menghadap permukaan

kunyah/oklusal gigi. Arahkan 45 derajat pada daerah leher gigi. Metode ini baik untuk

membersihkan plak di daerah sela-sela gigi,pada pasien yang memakai kawat gigi.

Namun yang harus diperhatikan dalam menyikat gigi adalah: metode menyikat gigi

harus dapat membersihkan semua permukaan gigi dan gusi. Terutama daerah saku gusi dan

daerah interdental, gerakan sikat tidak boleh melukai jaringan lunak maupun jaringan keras

gigi

2.3.2 Tujuan menyikat gigi (Brushing Teeth)

1. menghilangkan dan mengganggu pembentukan plak

2. membersihkan gigi dari makanan, debris dan pewarnaan

3. menstimulasi jaringan gingival

mengaplikasikan pasta gigi yang berisi suatu bahan khusus yang ditujukan terhadap

karies, penyakit periodontal

2.3.3 Akibat Tidak menyikat gigi yang benar

1. Gigi Berlubang

2. Bau Mulut

3. Gigi Berkarak

4. Gigi Goyang
5. Gusi Bernanah

6. Gusi Bengkak

2.3.4 frekuensi dan waktu dalam menyikat gigi

(Kompas,2012)

1. Frekuensi menyikat gigi yang baik minimal 2 kali sehari,

2. waktu yang tepat untuk menyikat gigi adalah pada saat pagi setelah sarapan, dan

sebelum tidur malam.

3. Dalam waktu 4 jam, bakteri mulai bercampur dengan makanan dan membentuk plak

gigi. Menyikat gigi setelah makan bertujuan untuk menghambat proses ini. Lebih baik

lagi, jika menambah waktu menyikat gigi anda setelah makan siang, atau minimal

berkumur air putih setiap habis makan.

2.4 Pengaruh terhadap kehamilan

1. Jika ibu hamil mengalami gangguan pada gigi dan gusi dan tidak bisa mengunyah

makanan dengan baik, akibatnya kecukupan nutrisi pada janin tidak terpenuhi

optimal, serta dapat menyebabkan kelahiran bayi prematur dengan berat badan lahir

rendah,

2. kesehatan gigi dan mulut yang baik dapat menurunkan kemungkinan bayi lahir

dengan berat badan rendah. Hal ini dibuktikan oleh studi yang menyimpulkan bahwa

dengan memiliki kesehatan gigi dan mulut yang baik, ibu hamil dapat menurunkan

risiko terserang preeklamsia (tekanan darah tinggi saat hamil) 5-8 persen.

3. dianjurkan bagi para ibu hamil untuk sering membersihkan karang gigi dan menjaga

kesehatan gusi. Tindakan tersebut dapat mengurangi risiko bayi lahir dengan keadaan
prematur hingga 57 persen, dan bayi dengan berat badan lahir rendah mencapai 50

persen

4. Disarankan juga untuk ibu hamil untuk selalu membersihkan karang gigi sebelum

kehamilan, trimester kedua dan ketiga kehamilan, dan selalu menyikat gigi dua kali

sehari guna mencegah infeksi yang terjadi pada gigi dan gusi ibu hamil, yang dapat

memberikan pengaruh buruk terhadap bayinya nanti. Karena, ibu hamil biasanya

rentan terhadap infeksi.

2.5 Hal Yang Harus Diwaspadai

Ada beberapa hal yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil dalam perawatan kesehatan, antara

lain:

1. Pencabutan gigi pada ibu hamil apabila sangat diperlukan dapat dilakukan pada umur

kehamilan trimester II (4-6 bulan), sedangkan penambalan dan pembersihan karang

gigi dapat dilakukan selama masa kehamilan

2. Ibu hamil tidak boleh makan/minum obat sembarangan tanpa

resep/nasehat/pengawasan dari dokter/dokter gigi, karena beberapa jenis obat dapat

mengakibatkan gangguan pada pertumbuhan janin. Obat tersebut antara lain:

a) Antibiotik golongan tetracyclin dapat menyebabkan pewarnaan pada bagian dalam

gigi janin dan lain-lain

3. Sebaiknya tidak melakukan prosedur dental x-ray jika tidak dalam keadaan darurat.

Walaupun menurut American College of Radiology, dosis radiasi tunggal x-ray tidak

cukup signifi kan untuk menyebabkan efek buruk pada perkembangan embrio atau

janin, tetapi lebih baik untuk menghindar dari segala risiko

Vous aimerez peut-être aussi