Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Tugas Stase Keperawatan
Gadar Dan Kritis
Oleh:
AGUNG SETIAWAN
NIM: 18650081
( ) ( )
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
A. IDENTITAS PASIEN
NAMA : An. R
NO REG : 111130911/1908191
UMUR : 2 bulan
JENIS KELAMIN : Perempuan
SUKU : Jawa
AGAMA : Islam
PENDIDIKAN : Belum Sekolah
ALAMAT : Sukun Malang
DIAGNOSA : Pertusis, Gagal Nafas, Pneumonia, Syok Distributif
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Keluhan utama:
-
b. Riwayat penyakit sekarang :
Pasien batuk sejak tanggal 18 Februari 2019, batuk memberat dua hari
kemudian. Keluarga mengatakan anak sampai t idak bisa bernafas ketika batuk.
Tanggal 21 februari 2019 keluarga membawa anak ke RSI dengan kondisi
batuk yang memburuk, sekret sulit keluar, dan ada bunyi grok-grok ketika
bernafas. Tanggal 13 maret 2019 pasien dirujuk ke RS Saiful Anwar malang.
Saat pengkajian pasien sudah tidak batuk, terpasang oksigen venilator ETT,
terpasang NGT, Monitor, IV line syiring pump. Keadaan umum pasien nampak
lemah: HR 138 x/menit, TD 98/59 mmHg, S 37,1 C, RR 48 x/menit.
c. Riwayat penyakit dahulu:
Sebelumnya pasien hanya menderita penyakit ringan seperti batuk, pilek, dan
demam dan sembuh bila dibawa berobat ke puskesmas.
d. Riwayat kesehatan keluarga:
Keluarga klien tidak memiliki penyakit yang sama dengan klien, tidak
memiliki penyakit menahun, Menular ( Hepatitis,Hiv,TB paru dll), Menurun.
e. Genogram :
C. PENGKAJIAN REVIEW OF SYSTEM (ROS)
a. Keadaan umum : Kesadaran composmentis, GCS 456, keadaan umum nampak
lemas.
b. TTV : TD : 98/59 mm/Hg N : 138 x/menit S:37,10C RR :48 x/menit
Breath Pergerakan dada o Simetris
(B1) Pemakaian otot bantu nafas o Tidak ada
Suara nafas o Ronchi
Batuk o Tidak produktif
Sputum o Encer, bening
Alat bantu nafas o Jenis: ETT dan O2 Ventilator
Lain – lain Terkadang mulut mengeluarkan
cairan berlebih.
MASALAH KEPERAWATAN 1. Ketidak evektifan bersihan
jalan nafas
Blood Suara jantung BJ 1 dan BJ2 Tunggal, tidak ada
(B2) suara tambahan seperti galop
dan murmur
Irama jantung o Regular
CRT o ≤ 2 detik
JVP o Meningkat
CVP o Tidak ada, tidak dilakukan
pengukuran
Edema o Tidak ada
Ictus Cordis Tidak tampak, teraba pada ics 4-
5 mid klavikula sinistra.
Perdarahan o Tidak ada
Lain-Lain HR: 138 x/menit, TD 98/59
mmHg
MASALAH KEPERAWATAN
Brain Tingkat kesadaran o Kualitatif composmentis
(B3) o Kuantitatif (GCS)
E=4 V=X M=6
Reaksi pupil
o Kanan o Ada, diameter 2mm
o Kiri o Ada, Diameter 2mm
Reflek fisiologis Tidak di kaji
Reflek patologis Tidak terkaji
Meningeal sign Tidak terkaji
Nervus Kranial NI: belum dapat membedakan
bau
NII: px mampu melihat
NIII: px dapat menggerakkan
bola mata
NIV: Tidak dapat mengunyah
NV: px mampu menggerakkan
rahang dan dapat
menggerakkan bola mata
NVI: px mampu mengedipkan
mata ketika di beri sentuhan
sekitar mata.
NVII: pasien dapat
mengernyitkan otot
wajah ketika disentuh
NVIII: tidak terkaji
NIX: tidak terkaji
NX: px terpasang NGT dan
ETT
NXI: tidak terkaji
NXII: tidak terkaji
Lain-lain Px menangis apabila merasa
tidak nyaman
MASALAH KEPERAWATAN
Bladder Urin o Jumlah 100cc dalam 6 jam
(B4) terakhir
o Warna: tidak terkaji
o Frekuensi: PU 3,8 cc/kg bb/
jam
Kateter o Tidak ada (px menggunakan
popok)
Kesulitan BAK o Tidak
Lain-lain
MASALAH KEPERAWATAN
Bowel Mukosa bibir o Kering
(B5) Lidah o Bersih
Keadaan gigi o Belum tumbuh gigi
Nyeri telan o Tidak
Abdomen o Tidak distensi
Peristaltic usus o Normal
o Nilai :8x/menit
Diit Sebelum MRS: ASI.
Saat MRS: susu ASI/sufor
melalui NGT 8x 60 cc
Mual o Tidak
Muntah o Tidak
Hematemesis o Tidak
Melena o Tidak
Terpasang NGT o Ya
Diare o Tidak
Konstipasi o Tidak
Asites o Tidak
Lain-lain Px tidak dapat makan secara
oral, nutrisi melalui NGT
MASALAH KEPERAWATAN 1. Resiko ketidak seimbangan
volume cairan
2. Resiko nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Bone Turgor o Baik
(B6) Perdarahan kulit o Tidak ada√
Icterus o Tidak ada√
Akral o Hangat, lembab
Pergerakan sendi o Bebas
Fraktur o Tidak ada
Luka o Ada
Lokasi di sekitaran
pantat
Kekuatan otot
4 4
4 4
Aktivitas fisik dan kemampuan Px berbaring di tempat tidur dan
perawatan diri belum dapat melakukan
perawatan diri, perawaran diri
dibantu sepenuhnya.
Lain-lain
MASALAH KEPERAWATAN 1. Kerusakan integritas kulit
2. Devisit perawatan diri
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Kultur tanggal 24 Maret
Sputum: Stenotropamenas malto fillia (sensitif: cohinoxazole)
Darah: steril
3. Laboratorium darah tanggal 21 Maret 2019
Perawat
(Agung Setiawan)
ANALISIS DATA
Nama : An. R
Umur : 2 bulan
No. Reg. : 111130911/1908191
Tanggal/ Masalah/ Penyebab/
Kelompok Data
Jam Problem Etiologi
26/3/2019 DS: - Ketidak Penumpukan sekret
efektifan pada selang ETT.
DO: bersihan jalan
- Terdapat slem di slang nafas.
ETT, warna bening
encer.
- RR 48 x/ menit.
- Px nampak menangis
apabila merasa tidak
nyaman
- Di mulut terdapat cairan
berlebih seperti busa
Nama : An.R
Umur : 2 Bulan
No. Reg. : 11113091/1908191
Diagnosa
No Tujuan/Kriteri TT
Keperawata Intervensi Rasional
. a Hasil D
n
1. Bersihan Setelah 1. Pastikan kebutuahn - Untuk memenuhi
jalan nafas dilakukan trachea suction penggunaan alat
tidak efektif tindakan 2. Berikan 02 sesuai advis suction
berhubungan keperawatan 3x dokter - Untuk memenuhi
dengan dalam 8 jam 3. Posisikan pasien untuk kebutuhan 02 yang
penumpukan pasien memaksimalkan adekuat
sekret di menunjukkan ke ventilasi - Posisi pasien dapat
slang ETT. efektifan jalan 4. Keluarkan sekret dengan mempengaruhi
nafas dibuktikan suction kepatenan jalan
dengan kreteria 5. Monitor respirasi dan nafas.
hasil: status hemodinamik - Untuk Unjuk
1. Mampu 6. Atur intake untuk menjaga kepatenan
menunju memaksimalkan jalan nafas dan
kkan keseimbangan cairan mencegah
jalan 7. Jelaskan pada keluarga penumpukan sekret
nafas dalam penggunaan - Untuk mengetahui
yang ventilator, suction, o2. irama nafas pada
paten: 8. Kolaborasi dengan tim pasien
frekuensi medis dalam pemberian - Untuk mengetahui
pernafasa terapi pengobatan. keadaan umum pada
n dalam pasien
rentang - Menggurangi tingkat
normal, kecemasan keluarga.
tidak ada
suara
nafas
abnormal
(ronci)
2. Saturasi
O2 alam
batas
normal
3. Tidak
terdapat
sianosis
2. Gangguan Noc: Nic:
keseimbangg - Fluid balance 1. Timbang popok bila perlu. - Mengetahui output
an cairan - Hidration 2. Pertahankan catatan intake secara akurat.
elektrolit - Nutritional dan output yang akurat. - Menentukaan besar
berhubungan - Status: food 3. Monitor status hidrasi gangguan
dengan and fluid (kelembaban membran keseimbangan yang
perbedaan intake mukosa, nadi adequat,) di alami pasien.
intake dan Kriteria hasil: 4. Monitor vital sign - Menentukan tanda-
output - Memperahank 5. Monitor masukan tanda gangguan
an urine makanan/ cairan dan keseimbangan
output sesuai hitung inktake kalori cairan.
dengan usia harian. - Kalori yang tepat
dan BB, BJ 6. Kolaborasi dengan dokter akan sangat
urin normal, jika ada tanda kelebihan mempengaruhi
HT normal. atau kekurangan cairan keadaan umum
- Vital sign berlebih. pasien.
dalam batas - Menentukan
normal inervensi yang tepat
- Tidak ada kedepanya.
tanda-tanda
dehidrasi,
turgor kulit
baik,
membran
mukosa
lembab.
Nama : An.R
Umur : 2 Bulan
No. Reg. :
No.
Dx. Tanggal/jam Tindakan Keperawatan Respon TTD
No.
Dx. Tanggal/jam Tindakan Keperawatan Respon TTD
No.
Dx. Tanggal/jam Tindakan Keperawatan Respon TTD
Nama : An.R
Umur : 2 Bulan
No. Reg. :
No.
Tanggal/Jam Perkembangan TTD
Dx.
1. 26-3-2019 S: -
21.00 wib O:
- RR: 48x/menit, irama reguler, tidak ada retraksi interkostae.
- TTV TD: 92/55 mmHg,
S 36,9 C,
N: 124 x/menit.
- Suction slang ETT dan mulut px, slem bening encer.
- Intake : 480 cc/ 336 kal
A: Bersihan jalan nafas tidak efektif teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
2. 26-3-2019 S: -
21.0 ib O:
- Berat popok 0,5 gr atau 50 cc.
- TTV:
TD: 92/55 mmHg,
S 36,9 C,
N: 124 x/menit.
RR:48 x/menit
- Intake ASI/sufor 8x60 cc. 336 kal/hari
A: Gangguan keseimbangan cairan elektrolit teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
3. 26-3-2019 S: -
21.00 wib O:
- Perlak dan alas pasien nampak rapi, tidak ada kerutan.
- Kondisi luka di sekitar anus sudah tampak sedikit
mengering.
A: Kerusakan integritas kulit teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
No.
Tanggal/Jam Perkembangan TTD
Dx
1. 27-3-2019 S:
21.0 ib O:
- RR: 40x/menit, irama reguler, tidak ada retraksi interkostae.
- TTV
TD: 101/59 mmHg,
S 37,4 C
N: 131 x/menit.
- Suction slang ETT dan mulut px, slem bening encer.
- Intake enteral ASI/sufor 8 x60 cc. 336kal.
A: Bersihan jalan nafas tidak efektif teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
2. 27-3-2019 S: -
22.0 wib O:
- Berat popok 0,9 gr = 90 cc
- Intake 124 cc/ 6 jam
Output 123 cc/ 6 jam
Balance cairan 1,42 cc.
- Membran mukosa bibir sedikit kering, turgor kulit baik.
- TTV:
TD: 98/55 mmHg,
S 36,9 C,
N: 124 x/menit,
RR: 40 x/menit
A: Gangguan keseimbangan cairan elektrolit teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
3. 27-3-2019 S; -
21.0 ib O:
- Perlak dan alas pasien nampak rapi, tidak ada kerutan.
- Kondisi luka di sekitar anus sudah tampak masih merah dan
mengering.
A: Kerusakan integritas kulit teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
No.
Tanggal/Jam Perkembangan TTD
Dx
1. 28-3-2019 S: -
21.0 ib O:
- RR: 42x/menit, tidak ada retraksi interkostae.
- TTV
TD: 98/57 mmHg,
S 37,1 C
N: 123 x/menit.
- Suction slang ETT dan mulut px, slem bening encer. Px
nampak menolak ketika di suction.
A: Bersihan jalan nafas tidak efektif teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
2. 28-3-2019 S: -
22.0 wib O:
- Berat popok 0,8 g= 80 cc/ 6 jam
- Intake 135, 26cc/ 6jam
Output 153 cc/ 6jam
Balance Cairan -17,74 cc
- Mukosa bibir lembab, turgor kulit baik, nadi kuat.
- TTV
TD: 101/68 mmHg,
S 36,7 C,
N: 131 x/menit.
A: Gangguan keseimbangan cairan elektrolit teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
3. 28-3-2019 S: -
21.0 ib O:
- Tidak ada kerutan pada alas dan perlak
- Kondisi luka di sekitar anus sudah tampak masih merah dan
mengering.
A: Kerusakan integritas kulit teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi