Vous êtes sur la page 1sur 4

BOOK REVIEW

CONFESSIONS OF AN ECONOMIC HIT MAN

ECONOMIC HIT MAN

BY
MARSINEM

Judul buku : Confessens Of An Economic Hit Man : Pengakuan Seorang Ekonom


Perusak
Pengarang :John Perkins
Penerbit : Abdi Tandur
Tahun : 2005
Bahasa : Indonesia
Tebal buku : 278 halaman
ISBN : 979-3047-27-5

Sinopsis

Perkins menceritakan perjuangan pribadinya dari seorang pelayan kerajaan menjadi


seorang pejuang yang gigih untuk memperjuangkan hak asasi manusia, dan orang-orang yang

tertindas. Sebagai hasil reckrutmen terselubung oleh United State National Security Agency
dan tercantum sebagai penrima gaji dari perusahaan internasional, dia berkelana ke berbagai
pelosok dunia- ke Indonesia, Panama, Ekuador , Kolombia, Saudi Arabia, Iran dan negara
strategis lainnya.

Tugas utama Perkins sebagai Economic Hit Man (EHM) adalah menerapkan
kebijakan yang mempromosikan kepentingan corporatocracy (koalisi bisnis dan politik antara
pemerintah ,perbankan dan korporasi) Amerika sambil menyatakan minat mereka untuk
mengurangi derajat kemiskinan di negara dunia ketiga yang akaya akan sumber daya
alamnya.
Suatu kebijakan yang sebenarnya mengasingkan berbagai bangsa serta menyebabkan
peristiwa 11 september dan meningkatkan anti –Amerika.

Review

Dalam buku ini John Perkins mengisahkan hidupnya, dia bersama teman-temannya
berperan sebagai agen spionase terselubung dan di juga sebagai seorang EHM, atau dalam
bahasa Indonesianya diterjemahkan sebagai tukang pukul ekonomi atau penghancur ekonomi
negara lain. John Perkins pun memaparkan berbagai cara terselubung –ala kapitalisme global
yang rakus dan amoral –untuk mengendalikan sejumlah peristiwa dramatis dalam sejarah ,
seperti kejatuhan Shah Iran, kematian Presiden Panama , Omar Torijjos dan invasi militer
Amerika ke Panama dan Irak.

Para agen ekonomi hit man (EHM)adalah segelintir prefosional berpenghasilan sangat
tinggi yang bertujuan mengecoh pemerintahan suatu negeri triliyunan dolar. Mereka

menyalurkan dana dari Bank Dunia , Asian Development Bank (ADB)dan organisasi bantuan
lainnya menjadi dana kooperasi raksasa, supaya negara-negara berkembang menjadi sangat
tergantung secara ekonomi kepada negara Amerika Serikat. Salah satunya adalah Indonesia.

Sarana mereka meliputi rekayasa lapran ke uangan yang menyesatkan, praktek


penyuapan, pemerasan, agen pergermoan ( wanita dan seks), serta pembunuhan terencana
yang keji. Para EHM seperti perkins memainkan peranan yang telah menentukan dimensi
baru dan mengerikan selama era globalisasi. Para agen EHM ini bekerja berdasarkan
berdasarkan pesan sponsor dari negara adikuasa yang berniat mewujudkan sebuah imperium
global, untuk melakukan penyesatan skema ekonometrik agar hasil forecast-nya memenuhi
syarat, untuk memperoleh dana bantuan yang lebih menyerupai utang yang menjerat dan
mencekik negara penerima pinjaman.Dana pinjaman yang begitu besar jumlahnya itu
dikucurkan oleh kreditor –melalui agen EHM – dengan tujuan utama sebagai alat untuk
mencengkram negara yang bersangkutan.

Akhirnya negara penerima utang itu menjadi target yang lunak, ketika negara
kreditor membutuhkan apa yang dikehendaki , sepeti pangkalan militer, suara di PBB,
akses yang mudah untuk mengekploitasi sumber daya alam (minyak bumi, gas dan emas)
yang dimiliki oleh negara penerima hutang.
Dana bantuan yang disalurkan melalui Chas T. Main, Inc. (MAIN)< sebuah
perusahaan konsultan multinasional yang bertanggung jawab atas kajian untuk menentukan
apakah Bank Dunia seyogyanya memberikan pinjaman kapada suatu negara. Dana koporasi
global ini juga digunakan oleh perusahaan Amerika lainnya dalam proyek perekayasaan dan
konstruksi . Namun tidak semua pemerintahan tunduk pada model corporatory yang dibangun
oleh agen EHM ini.

Menurut Perkins ada dua penguasa (elite politik) yang secara berani dan tegas
menolak “perselingkuhan” bisnis dan politik dengan EHM ini. Mereka adalah Presiden
Panama (omar Torrijos) dan Presiden Ekuador (Jaime Roldos). Secara tragis kedusnya tewas
dalam suatu kecelakaan pesawat (yang diledakkan dengan boom ) dan tabrakan yang
mengerikan.

Penugasan Perkins di Indonesia tahun 1970an itu untuk menghasillkan suatu asumsi
ekonomis demi memperkuat kesimpulan yang direkayasa oleh para analis bagi kepentingan
korporatocracy. Sebuah pertanyaan cerdas dan menggelitik muncul berkenaan dengan
diterbitkannya buku Confessions of an Economic Hit Man ini: benarkah IMF pada masa
krisis moneter di Indonesia (1997/1998) berperan ganda sebagai agen EHM bagi kepentingan
corporatocracy?

Banyak pengamat dan analis ekonomi bersikap skeptis pada peran IMF dalam
memulihkan perkonomian Indonesia dan diantara mereka ada yang menuduh IMF dan Bank
Dunia sebagai dua lembaga finansial dunia yang justru membawa Indonesi aq memasuki
jurang yang lebih dalam lagi dan menciptakan ketergantungan yang mengkhawatirkan.

Melalui buku ini John Perkins memaparkan bagaimana bobroknya tindak tanduk para
EHM ini.Mulai dari melakukan penyuapan hingga pembunuhan para petinggi negara bahkan
pemimpin negara. Salah satunya adalah Omar Torijjos, Pemimpin negara Panama. Kematian
Omar Tarijjos inilah yang menjadi salah satu alasan John Perkins untuk hengkang dari
pekerjaannya sebagai tukang pukul ekonomi. Karena sistem korporasi ini memang hanya
merugikan Panama dan memberikan keuntungan yang besar bagi korporasi –korporasi dari
Amerika Serikat.

John Perkins juga membeberkan bagaimana menderitanya suku-suku pedalaman


Amerika selatan seperti Suku Shuar. Mereka menderita akibat ekosistem yang sudah mereka
diami selama Beratus-ratus tahun telah hancur karena ulah perusahan penambangan minyak
bumi dari Amerika
Buku ini layak untuk dibaca dan buku ini juga menjadi salah satu buku yang Best –
seller di negara nya Amerika serikat, walaupun kita agak kecewa dengan sedikitnya fakta
yang dibeberkan oleh John Perkins dalam buku ini. Dan buku ini tetap sangat menarik untuk
dibaca.

Vous aimerez peut-être aussi