Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENGUKURAN LISTRIK
DOSEN PENGAMPU:
Disusun Oleh :
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan CBR
ini terdapat banyak kesalahan, karena penulisan CBR ini masih jauh dari kesempurnaan dan
semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
Kata Pengantar......................................................................................................1
Daftar Isi................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................3
B. Tujuan....................................................................................................3
RINGKASAN BUKU 1
ALAT UKUR ARUS BOLAK-BALIK
RINGKASAN BUKU 2
A. Kelebihan Buku..................................................................................15
B. Kekurangan Buku...............................................................................16
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Pengkajian sesuatu hal dari sisi ALAT UKUR ARUS BOLAK-BALIK haruslah diawali
dari hal yang dikaji sebagai suatu kajian Alat Ukur sebagaimana dalam kajian Pengukuran
Listrik. Dan suatu kajian Alat Ukur haruslah bermula dari apa yang menjadi objek kajiannya.
Sebagai seorang Mahasiswa minat belajar dalam dirinya harus tinggi untuk bisa mendapatkan
wawasan yang luas, dan salah satu yang paling utama dalam memperoleh wawasan yang luas
adalah dengan cara banyak membaca. Dengan adanya tugas Critical Book Review(CBR) ini
adalah salah satu cara untuk melatih dan mendorong minat belajar terutama dalam bidang
membaca.
Tidak hanya sekedar membaca saja, dengan tugas CBR ini akan melatih kemampuan
menyimak dan memahami dalam membaca. Karena disini seorang mahasiswa akan dilatih
untuk mengkritik dan membandingkan sebuah buku dimana kelebihan dan kekurangannnya
antara buku yang satu dengan buku yang lainnya. Untuk bisa melakukan itu maka seorang
mahasiswa harus paham dan menyimak setiap kata yang tercantum dalam buku, oleh karena
itu dengan adanya tugas CBR ini maka aka melatih sekaligus membiasakan mahasiswa untuk
membaca buku dan menyimak setiap kata yang tercantum di dalamnya agar bisa di mengerti.
B.TUJUAN
Adapun tujuan membuat tugas Critical Book Review(CBR) ini adalah sebagai berikut.
Mendorong minat membaca, melatih kemampuan menyimak dan memahami, untuk
mengetahui perbandingan buku yang satu dengan yang lainn
BAB II
BUKU 1
Gerak di arsonval memberi tanggapan atau respon nilai arus rata-rata atau searah
(dc)melalui kumparan putar.gerakan tersebut akan membawa arus bolak balik selam siklus
positif dan negatif ,torsi penggerak akan positif setengah perioda dan negatif (berlawan arah
)selama setengah perioda berikutnya.
1.1.1 Elektrodinamometer
Salah satu alat ukur arus bolak balik yang paling penting adalah elektrodinam-meter.
Dia sering digunakan sebagai volt meter dan amperemeter akurat bukan hanya pada frekuensi
jala-jala (power line),tetapi juga dalam frekuensi audio yang rendah.Denagn sedikit
modifikasi,elektrodinamometer dapat digunakan sebagai pengukur daya(wattmeter,pengukur
VAR (VAR meter),pengukur faktor daya.gerak elektro dinamo meter dapat juga berfungsi
sebagai digunakan langsung pada pengukuran tegangan dan arus (dc dan ac).
T=B x A x I x N
Yang menunjukkan bahwa torsi yang menyimpang kumparan putar berbanding
langsung dengan konstanta- konstanta kumparan,kuat medan magnit di dalam mana
kumparan berputar (B),dan arus melalui kumparan (I).Didalam elektridinamometer kerapatan
fluksi (B) bergantung pada arus melalui kumparan yang diam dan berarti berbanding
langsung dengar arus defleksi (I).Karena dimensi-dimensi kumparan dan jumlah lilitan
kumparan merupakan besaran-besaran yang di ketahui untuk satu alat ukur tertentu, torsi
yang dibangkitkan menjadi fungsi kuadrat arus (I²).Torsi yang dibangkitkan setiap saat
sebanding dengan kuadrat arus sesaat (I²).nilai sesaat dari (I²) selalu positif dan akibatnya
dihasilkan torsi yang bergetar.skala elektrodiameter biasanya dikalibrasi dalam akar kuadrat
membaca nilai rms atau nilai efektif arus bolak-balik.
1 𝑇
I=√𝑇 ∫0 𝑖²𝑅𝑑𝑡=√𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎_i²
Jika elektrodiameterdikalibrasi untuk arus searah I A dan pada skala diberi tanda yang
menyatakan nilai 1 A ini maka arus bolak-balik yang akan menyebabkan jarum menyimpang
ke tanda skala untuk 1 A dc tsbt harus memiliki nilai mis sebesar 1 A.dengan demikian kita
dapat “mengalihkan” dihasilkan oleh ams searah ke nilai bolak balik yang sesuai dan karena
itu menetapkan hubungan antara ac dan dc.karena itu elektrodiameter menjadi sangat
bermanfaat sebagai sebuah instrumen kalibrasi dan sering digunakan untuk keperluan ini
karena ketelitian yang dimilikinya.Untuk memperoleh suatu medan magnit yang cukup kuat
diperlukan gaya (gaya gerak magnit) yang tinggi dan untuk itu sumber harus menyalurkan
ams dan daya yang tinggi.Nilai khas dari kalibrasi kerapatan fluksi elektrodiameter adalah
dalam rangkuman sekitar 60 gauss.rapat fluksi yang rendah dengan cepat mempengaruhi torsi
yang dibangkitkan dan dengan demikian sensitivitas insmmen ini secara khas nya adalah
sangat rendah.
dikontrol oleh pegas seperti mekanisme lainnya,posisi akhir jarum merupakan ukuran
ams kumparan.karena gerak ini seperti halnya semua instrumen daun berputar tidak
membedakan polaritas,dia dapat digunakan untuk dc atau ac,tetapi lebih lazim digunakan
untuk pengukuran bolak-balik ac.instrumen konsentrik memiliki sentivitas yang sedang dan
mempunyai karakteristik skala kuadritis,adalah mungkin untuk mengubah bentuk daun-daun
agar memiliki karakteristik skala yang khusus ,yaitu dengan “membuka skala” yang di
inginkan.ketelitian instrumen-instrumen besi putar terutama dibatasi oleh ketidak-linearan
kurva magnetisasi daun-daun besi.untuk nilai ams yang rendah ,puncak ams yang bolak balik
menghasilkan penyimpangan persatuan arus yang lebih besar dari nilai rata-
rata,mengakibatkan pembacaan bolak-balik yang lebih tinggi dari ams ekivalen pada skala
rendah.
1 𝑇
θ 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝑘 ∫0 𝑖𝑐𝑖 ᵨdt
𝑇
𝜃𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎=defleksi sudut rata-rata dari kumparan
K=konstanta instrumen
ic=arus sesaat di dalam kumparan-kumparan medan
iᵨ=arus sesaat di dalam kumparan potensial
Ic sama denagn arus beban i(secara aktual ic=iᵨ+i )dan menggunakan nilai iᵨ= e/Rᵨ kita lihat
bahwa persamaan di aras berubah menjadi
1 𝑇 𝑒 𝑖 𝑇
θ 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝑘 ∫ 𝑖 𝑑𝑡 = 𝐾₂ ∫ 𝑒𝑖𝑑𝑡
𝑇 0 𝑅ᵨ 𝑇 0
Jika e dan i adalah besaran sinus dengan bentuk e=Em sin ωt dan im sin (ωt +
𝜃)sehinnga persamaan berubah menjadi
Ρ rata-rata=K₃EI cos 𝜃
Dimana E dan I menyatakan nilai ams tegagan dan arus 6 menyatakan sudut fasa antara
tegangan dan arus persamaan diatas menunjukkan bahwa elektrodinmometermdngukur daya
rata-rata yang di salurkan ke beban.wattmeter elektrodinamometer membutuhkan sejumlah
daya untuk mempertahankan medan dan maknitnya ,tetapi ini biasanya begitu kecil
dibandingkan dengan daya beban sehingga dapat diabaikan.kumparan arus hams persis
membawa arus beban , dan kumparan potensial harus dihubungkan antara-antara terminal
beban.
Pengukuran daya dalam suatu sistem fasa banyak memerlukan pemakaian dua atau lebih
wattmeter.Daya nyata total diperoleh dengan menjumlahkan pembacaan masing-masing
wattmeter secara aljabar.teorema blondel menyatakan bahwa daya nyata dapat di ukur dengan
mengurangi satu elemen wattmeter dari sejumlah kawat-kawat dalam setiap sistem fasa
banyak dengan persyaratan bahwa stu kawat dapat di buat “common” terhadap semua
rangkaian potensial.
Alat ukur wattjam tidak sering digunakan di laboratorium tetapi banyak digunakan
untuk pengukuran energi listrik komersil.kenyataannya adalah jelas perusahan listrik
menyalurkan energi listrik ke industri dan pemakai setempat dan domestik.kumparan arus di
hubungkan sen dengan antaran,dan kumparan tegangan dihubungkan pararel.kedua kumparan
yang dililitkan pada sebuah kerangka logam dengan desain khusus melengkapi dua rangkaian
maknit.sebuah piringan aluminium ringan digantung di dalam senjang udara medan
kumparan yang menyebabkan arus pusar mengalir di dalam piringan.
reaksi arus pusar dan medan kumparan tegangan membangkitkan sebuah torsi terhadap
piringan dan menyebabkan prirngan berputar.Torsi yang dibangkitkan sebanding dengan kuat
medan kumparan tegangan dan arus pusar di dalam piringan yang berturut-turut adalah fungsi
medan kumparan arus.pros yang menopang piringan aluminium di hubungkan melalui
susunan roda gigi ke mekanis jam di panel alat ukur ,melengkapi suatu pembacaan kWh yang
terkalibrasi dalam desimal.kalibrasi alat ukur wattjamdilakukan pada kondisi beban dan
penuh yang di ijinkan dan pada kondisi 10% beban yang diijinkan.
Alat ukur wattjam Tipe poros terapung meggunakan sebuah desain yang unik untuk
menggantungkan piringan.poros berputar mempunyai sebuah magnit kecil pada masing-
masing ujung .maknit poros bagian atas di tarik kesebuah maknit dalam bantalan
atas,sedangkan maknit bawahditarik kesebuah maknit dalam bantalan bawah.
Faktor daya adalah kosinus sudut fasa antara tegangan dan arus,dan pengukuran faktor daya
biasanya menyangkut penentuan sudut fasa ini.dasarnya instrumen ini adalah gerak
elektrodinamometer dimana elemen yang berputar terdiri dari dua kumparan berputar di
dalam medan magnetik yang dihasilkan oleh kumparan medan yang membawa arus jala-
jala.kumparan medan dihubungkan sen dan antaran dan mengalirkan arus antaran.salah satu
kumparan dari elemen yang berputar dihubungkan seri dengan sebuah tahanan (R) pada
antaran-antaran dan menerima arus dari beda potensial yang dimasukkan ,kumparan kedua
elemen yang berputar tersebut dihubungkan seri dengan sebuah induktor (L)pada antaran.
Instrumen ini terutama digunakan dengan pemakaian tiga fasa.kumparan luar adalah
kumparan potensial yang di hubungkan antaran sistem tiga fasa
Frekuensi dapat ditentukan dengan berbagai cara .alat-alat ukur frekuensi yang
memanfaatkan efek frekuensi terhadap faktor-faktor seperti : induktansi bersama,resonanasi
sirkuitpenyetelan dan resonansi mekanik.alat ukur frekuensi fenis batang atau lidah bergetar
bekerja berdasarkan prinsip resonansi mekanis.sederatan batang-batang dipasang bersama-
sama pada sebuah alas fleksibelyang terpasang pada jangkarasebuah elektromaknit.kumparan
elektromaknit diberi energi listrik dari jala-jala arus balik yang frekuensinya akan di
tentukan.Batang di setel ke suatu frekuensi dasar yang tepat berdasarkanpemilihan panajang
dan massayang sesuai.
Alat ukur frekuensi tipe inti fenuh,yang dapat menangani dan mengukur suatu
rangkuman frekuensi dengan baik.tranformator terdiri dari dua inti (core) dan satu gandar
(yoke).satu inti adalah bahan non-maknit sedangkan inti yang lain adalah bahan maknit yang
saturasi pada nila ggl dan arus yang sangat kecil
Ilolasi alat ukur dari jala-jala listrik tegangan tinggi adalah sistem daya bolak-balik yang
bekerja pada tegangan-tegangan orde beberapa ratus kilovolt,adalah tidak praktis
menghubungkan jala-jala listrik tegangan tinggi langsung ke panel instrumen untuk maksud
pengukuran tegangan dan arus,bukan hanya resiko keselamatan yang terlibat tetapi juga
masalah isolasi yang berkaitan dengan jala-jalategangan tinggi yang bekerja secara
bersamaan di dalam suatu ruang ter-batas.
Tegangan sekunder transformator yang biasa nya adalah 120 V.tegangan-teganngan primer
dibuat standar untuk menyesuaikan terhadap tegangan saluran transmisi yang umum yakni ;
2400 V,4160 V,7200 V,13,8 kV,44 kv,66 kV, dan 220 kV.
BUKU PEMBANDING
1. Judul : Teknik pengukuran listrik dan elektronika
2. Edisi :3
3. Pengarang : F.Suryatmo
4. Penerbit : PT.Bumi Aksara
5. Kota terbit :Jakarta
6. Tahun terbit :2003
7. ISBN : 979-526-114-2
PEMBAHASAN
KELEMAHAN
KELEBIHAN
Memiliki penggunaan kata yang mudah dimengerti oleh Mahasiswa . ringkasan buku
jelas dan padat dan tepat.