Vous êtes sur la page 1sur 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Puskesmas santun lansia salah satu inovasi untuk

meningkatkan akses pada penduduk lansia dan mendukung SPM

Bidang Kesehatan khususnya pelayanan kesehatan bagi lansia.

Puskesmas santun lansia adalah puskesmas yang melaksanakan

pelayanan kesehatan kepada pra lansia dan lansia yang meliputi

pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang lebih

menekankan unsur proaktif, kemudahan proses pelayanan, santun,

sesuai standar pelayanan dan kerja sama dengan unsur lintas

sektor. Dengan demikian maka program lansia tidak terbatas pada

pelayanan kesehatan di klinik saja, tetapi juga pelayanan

kesehatan luar gedung dan pemberdayaan masyarakat.

Masalah lanjut usia dan penuaan penduduk saat ini menjadi

isu pembicaraan oleh banyak kalangan. Masalah ini telah menjadi

isu sosial, ekonomi, dan politik di negara maju ataupun negara

termasuk Indonesia. Dalam konteks Asia yang merupakan wilayah

dengan penuaan penduduk yang paling cepat, Jepang merupakan

contoh signifikan dimana satu dari lima orang penduduknya adalah

penduduk lanjut usia. Di Indonesia, berdasar Sensus Penduduk

1
2010, populasi penduduk lanjut usia mencapai 7,6% dan Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki populasi tertinggi yaitu

12,96% dengan persentase tertinggi di Kabupaten Gunungkidul

mencapai 18,28%.

Problem percepatan jumlah penduduk lanjut usia ini secara

tidak langsung didukung oleh meningkatnya usia harapan hidup.

Maka, angka usia harapan hidup lanjut usia menjadi pekerjaan

rumah tidak hanya bagi pemerintah tapi juga masyarakat pada

umumnya. Hal lain yang perlu dire-interpretasi adalah pandangan

mengenai lanjut usia bahwa pada usia senja cenderung sakit-

sakitan dan hanya akan menjadi beban keluarga.

Dari sisi kebijakan kesehatan, pemerintah melalui

Kementerian Kesehatan telah berupaya mengulirkan kebijakannya

melalui program Puskesmas Santun Lansia (PSL) yang

memberikan pelayanan kepada usia lanjut meliputi aspek promotif,

preventif, disamping aspek kuratif dan rehabilitatif. Pelayanan di

puskesmas santun lansia dilakukan secara pro-aktif, baik, sopan,

memberikan kemudahan, dan dukungan bagi lanjut usia. Tujuan

program Puskesmas Santun Lansia adalah untuk meningkatkan

derajat kesehatan dan mutu kehidupan lanjut usia untuk mencapai

masa tua yang bahagia dan berdayaguna dalam kehidupan

keluarga dan masyarakat. Harapannya dengan memberikan

pelayanan yang baik dan santun kepada lanjut usia akan membuat

2
mereka menjadi sadar dengan kesehatan. Karena kondisi

kesadaran akan kesehatan menjadi modal bagi pemerintah untuk

mengantarkan lanjut usia yang tetap bahagia dan produktif

sehingga tidak menjadi beban bagi keluarga maupun lingkungan

sekitar.

Lansia merupakan seseorang yang telah memasuki usia 60

tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia

yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya.

Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses

yang disebut Aging Process atau proses penuaan. Usia lanjut

sebagai tahap akhir siklus kehidupan merupakan tahap

perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu yang

mencapai usia lanjut. Hal tersebut merupakan suatu kenyataan

yang tidak dapat dihindari oleh setiap manusia (Notoatmodjo,

2014).

Meningkatkan derajat kesehatan lansia pemerintah

membuat beberapa kebjakan-kebijakan pelayanan kesehatan

lansia. Tujuan umum kebijakan pelayanan kesehatan lansia adalah

meningkatkan derajat kesehatan lansia untuk mencapai lansia

sehat, mandiri, aktif, produktif dan berdaya guna bagi keluarga dan

masyarakat. Sementara tujuan khususnya adalah meningkatkan

cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan santun lansia,

meningkatkan koordinasi dengan lintas program, lintas sektor,

3
organisasi profesi dan pihak terkait lainnya, meningkatnya

ketersediaan data dan informasi di bidang kesehatan lansia,

meningkatnya peran serta dan pemberdayaan keluarga,

masyarakat dan lansia dalam upaya serta peningkatan kesehatan

lansia, meningkatnya peran serta lansia dalam upaya peningkatan

kesehatan keluarga dan masyarakat (KEMENKES, 2016).

Dalam pelaksanaan kebijakan tersebut, maka dikembangkan

program kesehatan lansia sebagai berikut: bentuk pelayanan

kesehatan santun lanjut usia yang diberikan di Puskesmas yaitu

memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas, memberikan

prioritas pelayanan kepada lanjut usia dan penyediaan sarana yang

aman dan mudah diakses, memberikan dukungan atau bimbingan

pada lanjut usia dan keluarga secara berkesinambungan,

melakukan pelayanan secara proaktif untuk dapat menjangkau

sebanyak mungkin sasaran lansia yang ada di wilayah kerja

Puskesmas, melakukan koordinasi dengan lintas program dengan

pendekatan siklus hidup dan melakukan kerjasama dengan lintas

sektor, termasuk organisasi (DKK Surakarta, 2016).

1.2 Rumusan Masalah

Mengetahui bagaimanakah pengertian, kriteria, pengelolaan

puskesmas santun lansia?

4
1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian puskesmas santun lansia

2. Mengetahui kriteria puskesmas santun lansia

3. Mengetahui pengelolaan puskesmas santun lansia

5
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Puskesmas Santun Lansia

Puskesmas Santun Lansia adalah Puskesmas yang

menyediakan ruang khusus untuk melakukan pelayanan bagi

kelompok usia lanjut yang meliputi pelayanan kesehatan promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Pengertian Puskesmas Santun Usia Lanjut adalah program

pelayanan kesehatan lansia dengan mengutamakan aspek promotif

dan preventif, disamping aspek kuratif dan rehabilitatif, secara pro-

aktif, baik dan sopan, serta memberikan kemudahan dan dukungan

bagi lansia (Departemen Kesehatan RI, 2003). Tujuan pelayanan

kesehatan lansia menurut UU No. 13 tahun 1998 tentang

Kesejahteraan Lanjut Usia, yang diperbarui menjadi Peraturan

Pemerintah No. 43 tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya

Peningkatan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia yaitu “Memelihara

dan meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan lanjut usia,

agar kondisi fisik, mental dan sosialnya dapat berfungsi secara

wajar.”

6
Puskesmas Santun Usia Lanjut adalah Puskesmas yang

melaksanakan pelayanan kepada lansia dengan mengutamakan

aspek promotif dan preventif di samping aspek kuratif dan

rehabilitatif, secara proaktif, baik dan sopan serta memberikan

kemudahan dan dukungan bagi lansia. Puskesmas Santun Usia

Lanjut menyediakan loket, ruang tunggu dan ruang pemeriksaan

khusus bagi lansia serta mempunyai tenaga yang sudah terlatih di

bidang kesehatan lansia dengan target Rencana Strategis

Kesehatan tahun 2012 adalah 352 dan tahun 2014 sebanyak 602.

Puskesmas adalah Unit pelaksana teknis dinas kesehatan

kabupaten/kota yang bertanggung jawa terhadap pembangunan

kesehatan di wilayahnya (Kementrian Kesehatan RI, 2011). Upaya

untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan

penduduk Indonesia agar memperoleh derajat kesehatan optimal,

maka Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan wajib

karena kesepakatan global maupun nasional meliputi promsi

kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu anak dan

keluarga berencana, perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan

pemberantasan penyakit menular serta pengobatan yang

dilaksanaan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia sedangkan

upaya kesehatan pengembangan diantaranya terdapat kesehatan

usia lanjut.

7
Menurut Dinas kesehatan tahun 2013, puskesmas santun

lansia adalah puskesmas yang menyediakan ruang khusus untuk

melakukan pelayanan bagi kelompok usia lanjut yang meliputi

pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

yang lebih meneanan unsur pro aktif, kemudahan proses

pelayanan, santun sesuai standard pelayanan dan erjasana

dengan unsur lintas sektor. Adapun tujuan dari Puskesmas santun

lansia meliputi dua yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan

umumnya yaitu mencapai peningkatan derajat kesehatan lansia

yang bahagia dan berdaya guna dalam keluarga dan masyarakat

untuk mutu kehidupan yang optimal. Sedangkan tujuan khusus

yaitu kesadaran lansia meningkat untuk membina kesehatannya,

kemampuan lansia meningkat dan adanya peran serta masyarakat

dalam menghayati dan mengatasi masalah kesehatan lansia,

keterjangkauan pelayanan kesehatan lansia meningkat dan

peningkatan mutu dan jenis pelayanan lansia

2.2 Kriteria Puskesmas Santun Lansia

Puskesmas santun lansia ini memiliki kriteria yang dibeda-bedakan

menurut kesiapannya. Puskesmas strata I, strata II, strata III dan

strata IV. Puskesmas-puskesmas pada strata IV ini memiliki fasilitas

lebih lengkap dari strata sebelumnya, sehingga strata IV ini adalah

puskesmas santun lansia yang memiliki kelengkapan yang lebih

8
memadai dan meyeluruh tidak hanya terbatas pada infrastrukturnya

saja namun mencakup keseluruhan. Program yang digulirkan

Kabupaten Sleman ini diharapkan setiap lansia merasa nyaman

ketika datang ke puskesmas untuk memperoleh pelayanan

kesehatan. Berdasarkan hal tersebut diatas peneliti ingin

menganalisa tentang kesiapan Kabupaten Sleman dalam

penerapan program santun lansia. Menurut Depkes RI (2015)

kriteria puskesmas santun lansia yaitu sebagai berikut :

Fasilitas Strata I Strata II Strata III Belum tersedia


strata IV

1.Fisik - Jalan Masuk - Jalan Masuk Jalan Masuk Jalan Masuk


Landai - Landai - Ada Landai
- Landai - Handrail (pintu -
KM Mandi masuk, Ada Handrail
- KM Mandi
Closed - Pendaftaran, (pintu masuk,
Closed
-
Jongkok ada Pemeriksaan Pendaftaran,
Jongkok
Lab) Pemeriksaan
pegangan
Papan nama -
KM Mandi Lab)
Papan nama -
Puskesmas Closed - KM Mandi
Puskesmas
“Santun Lansia” duduk ada Closed duduk
“Santun ada pegangan
Papan pegangan
Lansia” - Papan nama
informasi Papan nama -
- Papan informasi Puskesmas
“Mendahulukan “Mendahulukan Puskesmas
“Santun “Santun Lansia”
Pelayanan
Pelayanan
Lansia” - Papan informasi
Lansia” - Lansia” -
Papan informasi “Mendahulukan
Ada protab alur
“Mendahulukan Pelayanan
pelayanan untuk
Pelayanan Lansia”
lansia - Lansia” - Ada protab alur
- Ada protab alur pelayanan untuk
lansia
pelayanan untuk
Pelayanan
-
Khusus
lansia Konseling
kesehatan
Pelayanan tersedia Tempat

9
Khusus - Pelayanan
khusus
Konseling
kesehatan (Loket, Poli Obat)
tersedia - Pelayanan
Khusus (EKG,
Fisioterapi,
Psikologi)

1.Peralatan - Kursi Roda, - Kursi Roda, Kursi Roda, Kursi Roda,


Lansia - Lansia - Lansia Kit, Tripot,
- Lansia Kit,
Tripot, Buku Kit, Tripot, Buku Kit, Tripot, Buku Buku
-
bacaan/Leaflet bacaan/Leaflet
bacaan/Leaflet bacaan/Leaflet
- Pengeras - Pengeras Pengeras Suara
Suara - KMS Pengeras Suara
Suara - KMS
- KMS, BPKP
Lansia
KMS -

2.Tenaga - Dokter, - Dokter, Dokter, Dokter,


Paramedis - Paramedis - Paramedis
kesehatan Paramedis (umum, laborat,
(umum, laborat, (umum, laborat, Petugas Gizi)
- (umum, laborat,
Petugas Gizi) Petugas Gizi) - Farmasi
Petugas Gizi) -
Farmasi - Farmasi - Nutrisionis
Farmasi -
Nutrisionis - Nutrisionis - Fisioterapis
- Fisioterapis - Psikologi
- Psikologi - Laboratorium
- Laboratorium

4. Administrasi - Registrasi - Registrasi Registrasi Registrasi


tersendiri - tersendiri tersendiri tersendiri
-
- Status - Status
Status Lansia Status Lansia
- Lansia sama Lansia sama
sama dengan
sama dengan - -
status lain
- status
dengan status dengan status
lain Tdk ada Ada
lain lain
pengurangan pengurangan
biaya Tdk ada Ada biaya untuk umur
pengurangan pengurangan - ≥ 60 tahun
- biaya
biaya untuk
umur ≥ 70 tahun

5. Pelayanan - Loket - Loket Loket Loket


Pembayaran - Pembayaran - Pembayaran jadi
- Pembayaran Satu dengan
jadi jadi Satu jadi Satu nomor dibedakan
-
dengan Mendahulukan
Satu - Lansia belum
- Lansia
nomor

10
- Lansia belum didahulukan - dibedakan Pelayanan 6 hari
didahulukan (6 - kerja lansia
hr - kerja: 2 hr Pelayanan 6 didahulukan
Mendahulukan
kerja utk lansia hari kerja
Lansia -
- Ruang tunggu
didahulukan, 4
hr bersama (pembagian: 2 Pelayana 6 hari nyaman
umum) hr kerja kerja
Resep lansia
Ruang tunggu utk lansia (pembagian:5 hr tersendiri dan
- didahulukan, kerja - utk didahulukan
nyaman 4 hr lansia - Tempat
bersama umum) didahulukan, 1 konseling,polio
Resep lansia
hr bat dll tersendiri
- Ruang tunggu -
tersendiri bersama umum) Kunjungan ke
nyaman
Kunjungan ke - - kelompok lansia
Resep lansia
kelompok Ruang tunggu minimal 3 kali
-
lansia 1 thn setahun
tersendiri nyaman -
sekali
Kunjungan ke Resep
kelompok
khusus lansia
lansia 1 kali -
tersendiri dan
setahun
didahulukan
Kunjungan ke
kelompok
lansia 2 kali
setahun

6. Kemitraan - Setiap 6 bulan - Setiap 3 bulan sekali - Setiap 2 Rutin setiap


bulan sekali - bulan
sekali

2.3 Pengelolaan Puskesmas Santun Lansia

Pengelolaan puskesmas santun lansia yaitu sebagai berikut :

1. Tujuan

1. Umum :

Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan terhadap usia

lanjut.

2. Khusus :

11
a. Melakukan perencanaan lebih terarah dalam

pelaksanaan pelayanan kepada usia lanjut sesuai

dengan kebutuhan setempat.

b. Melakukan pelayanan pro-aktif serta pemberian

pelayanan yang komprehensif dan lebih berkualitas bagi

penduduk usia lanjut.

c. Memberikan kemudahan pelayanan sebagai bentuk

penghargaan kepada usia lanjut.

d. Menurunkan jumlah kesakiran pada usia lanjut di

wilayah kerja Puskesmas

e. Mewujudkan usia lanjut yang produktif dan bahagia.

2. Sasaran

Sasaran pelaksanaan pembinaan kelompok usia lanjut,terbagi

dua yaitu:

1. Sasaran langsung :

a. Pra usia lanjut (virilitas / pra senilis) 45-59 tahun

b. Usia lanjut 60-69

c. Usia lanjut risiko tinggi, yaitu usia lebih dari 70 tahun

atau usia lanjut berumur 60 tahun atau lebih dengan

masalah kesehatan.

12
2. Sasaran tidak langsung :

a. Keluarga di mana usia lanjut berada

b. Masyarakat di lingkungan usia lanjut

c. Organisasi sosial yang peduli terhadap pembinaan

kesehatan usia lanjut

d. Petugas kesehatan yang melayani kesehatan usia

lanjut

e. Petugas lain yang menangani kelompok usia lanjut

f. Masyarakat luas

3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pedoman ini meliputi permasalahan usia lanjut

dan pembinaan usia lanjut di Puskesmas

4. Batasan Operasional

1. Puskesmas : Puskesmas adalah unit pelaksana teknis

dinas kesehatan kabupaten / kota yang bertanggung jawab

menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu

wilayah kerja.

2. Usia lanjut atau lanjut usia adalah seseorang yg

berusia 60 tahun atau lebih,yang secara fisik terlihat berbeda

dengan kelompok umur lainnya.

13
3. Melakukan pelayanan kesehatan kepada pra usia

lanjut dan usia lanjut meliputi : aspek promotif, preventif,

kuratif, dan rehabilitatif dengan lebih menekankan unsur-

unsur sebagai berikut:

a. Pro-aktif : berupa pelayanan kesehatan pada saat

kegiatan di kelompok usia lanjut dan melaksanakan

kunjungan pada penderita yang di rawat di rumah.

b. Memberikan kemudahan proses pelayanan.

c. Santun : pelayanan terhadap para usia lanjut di

lakukan secara proporsional dengan memberikan

perlakuan sopan,hormat dan menghargai sosok insane

yang lebih tua serta memberikan dukungan dalam rangka

mendorong kemandiriannya untuk mencapai masa tua

dengan derajat kesehatan yang optimal.

d. Pelayanan oleh tenaga profesional serta

penatalaksanaannya dikoordinasikan oleh pengelola

program usia lanjut di Puskesmas.

5. Landasan Hukum

14
Beberapa dasar hukum yang menjadi alasan perlunya

perlakuan/penanganan khusus bagi kelompok penduduk usia

lanjut adalah :

1. Undang-undang no.23 tahun 1992 tentang kesehatan

pasal 19 yang menyatakan bahwa pembinaan kesehatan

usia lanjut merupakan tanggung jawab pemerintah dan di

laksanakan oleh pemerintah bersama-sama masyarakat.

2. Undang-undang no.13 tahun 1998 tentang

kesejahteraan usia lanjut yang menyebutkan bahwa perlu di

berikan kemudahan dalam pelayanan kesehatan usia lanjut

dan bahwa pelayanan kesehatan di maksudkan untuk

memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan dan

kemampuan lanjut melalui upaya penyuluhan ,penyembuhan

dan pengembangan lembaga.

3. Undang-undang no.22 tahun 1992 tentang

pemerintahan daerah yang antara lain menyebutkan bahwa

otonomi daerah adalah kewenangan untuk mengatur dan

mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut

prakara sendiri, berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai

dengan peraturan perundang-undangan.

4. Undang-undang no.25 tahun 1999 tentang

perimbangan keuangan pusat dan daerah.

15
5. PP no.25 tahun 2000 tentang kewenangan

pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai daerah

otonom.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Puskesmas Santun Usia Lanjut adalah program pelayanan

kesehatan lansia dengan mengutamakan aspek promotif dan

preventif, disamping aspek kuratif dan rehabilitatif, secara pro-aktif,

baik dan sopan, serta memberikan kemudahan dan dukungan bagi

lansia (Departemen Kesehatan RI, 2003). Tujuan pelayanan

kesehatan lansia menurut UU No. 13 tahun 1998 tentang

Kesejahteraan Lanjut Usia, yang diperbarui menjadi Peraturan

Pemerintah No. 43 tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya

Peningkatan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia yaitu “Memelihara

dan meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan lanjut usia,

agar kondisi fisik, mental dan sosialnya dapat berfungsi secara

wajar.”

3.2 Saran

Memberlakukan sistem yang lebih mudah untuk pengajuan rujukan

dengan cara membuat alur khusus bagi pasien usila mengingat

pasien usila dan pasien umum tidak dapat disamakan.

17
DAFTAR PUSTAKA

1. Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar. Direktorat Jenderal


Bina Upaya Kesehatan. Kementrian Kesehatan RI; 2012.

2. Indonesia JC on RM and NM in, Development S, Affairs P


and G, Council NR, Sciences IA of. The Indonesian Health Care
System. National Academies Press (US); 2013.

3. Indonesia: On the Way to Universal Health Care. Health Syst


Reform. 2015;1(2).

4. Islamy, M. Irfan. 2004. Prinsip-Prinsip Perumusan


Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Bumi Aksara.

5. Pedoman Puskesmas Santun Usia Lanjut bagi Petugas


Kesehatan

6. Stults BM. Preventive Health Care for the Elderly. West J


Med. 1984 Dec;141(6):832–45.

7. Trisnantoro L. Desentralisasi Kesehatan di Indonesia dan


Perubahan Fungsi Pemerintah 2001-2003 Apakah Merupakan
Periode uji coba. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 2005.

8. Winarno, Budi. 2012. Kebijakan Publik: Teori, Proses, dan


Studi Kasus. Yogyakarta: CAPS.

18

Vous aimerez peut-être aussi