Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
KELOMPOK 5
AKUNTANSI REGULER
UNIVERSITAS UDAYANA
2018/2019
1. JENIS-JENIS PENJUALAN PADA HOTEL
Bagi organisasi usaha, penjualan satu aspek yang sangat penting dan menjadi urat
nadi kehidupan usaha tersebut. Usaha hotel mempunyai sumber pendapatan utama yang
berasal dari penjualan kamar, penjualan makanan, dan penjualan minuman, di mana disatu
sisi menjual jasa dan di sisi lainnya menjual barang. Penjualan usaha hotel mempunyai
keunikan tersendiri yaitu:
1) Produk yang dijual merupakan kombinasi antara barang dan jasa
2) Penjualan pada usaha hotel biasanya mempunyai volume yang tinggi dengan harga
individual yang relative rendah, hampir sama dengan usaha retail
3) Produk berbentuk barang yang dijual dihasilkan melalui proses produksi seperti yang
dilakukan oleh perusahaan manufaktur
4) Perusahaan mempunyai persediaan kapasitas untuk dapat menjual produk berupa jasa
5) Penjualan atas produk dan jasa dibebani pajak dan service
Pada siklus penjualan akan melibatkan akun piutang usaha (city ledger, guets ledger,
credit card), akun kas dan setara kas, akun penjualan, akun hutang pajak PHR (Government
tax), dan akun hutang service (service charge). Hutang jasa pelayanan timbul karena hotel
memungut uang jasa pelayanan kepada para konsumen atas nama karyawan. Secara periodic,
uang service yang terkumpul dibagikan kepada karyawan biasanya dikurangi loss and
breakage (kehilangan dan kerusakan ). Secara sederhana kaitan antara akun-akun dalam
siklus penjualan hotel digambarkan dalam bagan T-account berikut :
2
Penjualan Kas dan Bank
Penjualan Saldo awal Berbagai
Tunai transaksi
Penjualan Penjualan Kas Keluar
Kredit tunai
Penagihan
Hutang Jasa Layanan piutang
Penjualan Piutang usaha
Tunai Penjualan Penagihan
Penjualan Kredit Piutang
Kredit Saldo Akhir
Hutang PHR
Penjualan
Tunai
Penjualan
Kredit
Jurnal Penjualan
Piutang usaha (City ledger/ Guest ledger)
Penjualan Kamar (Rooms Revenue)
Hutang Jasa Pelayanan (Service Charge)
Hutang PHR (Goverment Tax)
Hutang PHR timbul karena usaha hotel diberikan kewajiban oleh pemerintah daerah
untuk memungut PHR kepada konsumen hotel yang membeli dan menikmati barang dan jasa
yang dijual oleh perusahaan. Dalam hal ini, manajemen hotel berfungsi sebagai witholder,
yaitu pemungut pajak yang mempunyai kewajiban untuk menyetorkan pungutannya kepada
kas daerah. Penyetoran ini dilakukan secara berkala mengikuti ketentuan yang diatur oleh
pemerintah daerah.
3
Penjualan didalam bisnis perhotelan dibagi dengan penjualan jasa dan penjualan produk:
1. Penjualan jasa, antara lain:
a. Penjualan kamar
Terdapat beberapa jenis rate yang ditawarkan oleh hotel. Rate tersebut antara lain:
-Rp300.000,++ --> hal ini berarti harga kamar 300 ribu, ditambah dengan pajak
daerah 10% (30 ribu) dan service charge 11% (33 ribu) sehingga total nilai kamar
yang dibayar adalah 363 ribu.Jurnal pengakuan pendapatan untuk transaksi ini adalah:
Kas 363.000
Pendapatan Kamar 300.000
Hutang Jasa Layanan 33.000
Hutang pajak 30.000
-Rp300.000 nett --> hal ini berarti harga kamar tersebut sudah termasuk pajak daerah
dan juga service charge hotel. Untuk itu, jurnal pengakuan pendapatan untuk transaksi
ini adalah:
Kas 300.000
Pendapatan Kamar 247.933,88
Hutang Jasa Layanan 27.272,73
Hutang Pajak 24.793,39
Dalam penjualan kamar hotel, biasanya juga ada yang sudah include breakfast dan
juga ada yang exclude breakfast. Pada umumnya, hotel memiliki harga standar
untuk breakfast. Sehingga pada saat melakukan jurnal pendapatan kamar, harga breakfast ini
akan mengurangi pendapatan kamar dan bertambah pada pendapatan
breakfast.. Rate penjualan kamar biasanya juga tergantung pada jenis dari kamar.
Ada type standart, superior, dan sebagainya tergantung dari hotel tersebut.
Pada umumnya, pengakuan pendapatan kamar ini tidak semudah jurnal yang ada.
Seperti yang kita ketahui, biasanya tamu hotel menginap tersebut akan check out pada
keesokan paginya. Namun secara akuntansi, kita harus melakukan cut off pada tengah malam
(00.00) di tanggal tersebut. Sehingga akan terbentuk jurnal:
Guest Ledger xxx
Pendapatan Kamar xxx
Guest ledger ini adalah istilah yang digunakan untuk akun sementara untuk
menampung jumlah pendapatan yang kita akui sampai tamu tersebut check out. Bila
dilakukan pemeriksaan, maka jumlah guest ledger ini harus sama dengan jumlah pendapatan
4
tamu yang masih menginap sampai hari tersebut. Pada saat tamu melakukan check out, maka
akan dilakukan jurnal:
Kas xxx
Guest Ledger xxx
b. Penjualan Jasa Spa
Biasanya, hotel-hotel menawarkan adanya jasa spa untuk para tamu hotelnya. Yang
perlu diperhatikan untuk jasa spa ini adalah apakah dilakukan oleh pihak intern hotel sendiri
atau bekerja sama dengan pihak lain. Bila dilakukan oleh pihak intern sendiri, maka kita
boleh mengakui pendapatan itu sebagai pendapatan perusahaan. Namun bila bekerja sama
dengan pihak lain, harus diperhatikan perjanjian dengan pihak lain tersebut. Umumnya,
sistem dengan pihak lain adalah pembayaran komisi per konsumen yang melakukan spa di
hotel tersebut. Atas hal itu, maka kita hanya boleh mengakui pendapatan komisi yang akan
diterima saja.
c. Penjualan Jasa Sewa Ruang
Hotel-hotel banyak yang menyediakan jasa sewa ruang untuk meeting,
wedding, seminar, dan sebagainya. Kita harus memisahkan pendapatan jasa sewa ruang ini
dengan pendapatan lain yang biasanya menggandeng dengan sewa ruang tersebut, yaitu
penjualan makanan dan minuman (untuk coffee break, untuk makan siang, dsb).
2. Penjualan produk, antara lain:
a. Penjualan mini bar
Bila kita ke kamar hotel, biasanya ada minuman atau makanan ringan di kamar. Ada
beberapa type dari kamar yang include dengan mini bar tersebut, dan juga ada yang
mengharuskan untuk membayar penggunaan mini bar tersebut.
b. Penjualan makanan dan minuman
Pada hotel terdapat penjualan makanan dan minuman yang dilakukan di restaurant
dalam hotel tersebut. Tamu dapat memilih untuk membayar makanan tersebut secara
langsung yaitu setelah makan atau diakumulasikan dan dibayarkan pada saat tamu tersebut
melakukan check out.
c. Penjualan barang konsinyasi
Ada beberapa hotel yang menerima barang titipan dari perusahaan lain untuk dijual
oleh tamu hotel. Antara lain: snack makanan khas daerah, souvenir, dan sebagainya.
Penjualan ini kita boleh akui ketika dilakukan penjualan, dan kita akui hanya sebesar nilai
komisi yang diberikan kepada kita.
5
Contoh Soal : The Legend Hotel adalah sebuah hotel yang terletak di Denpasar. Hotel ini
menjual kamar jenis super deluxe dengan harga Rp 1.000.000,- per malam. Setiap tamu yang
menginap sudah mendapat breakfast dengan harga Rp 100.000,-. Harga tersebut sudah
termasuk goverment tax dan service charge sebesar 21%. Jurnal atas transaksi tersebut
dengan mengguanakan kode rekening yang ada yakni :
10401 AR Guest Ledger Rp 1.000.000
40101 Room Revenue Rp 743.801
41105 Food revenue meal coupon Rp 82.645
20304 Service charge Rp 82.645
20301 Goverment tax Rp 90.909
Dalam industry perhotelan, khususnya pada penjualan makan dan minuman dikenal
adanya suatu system penjualan yang menggunakan teknologi computer yang disebut dengan
Point of Sale System (POSS). POSS berfokus pada 3 tujuan yaitu:
1) Ketepatan atas order
2) Pencatatan penjualan
3) Pemberian kepuasan
POSS menggunakan kombinasi terminal dan printer yang berfungsi sebagai input dan
output. Laporan yang dihasilkan POSS memberikan informasi tentang:
1) Analisa pendapatan, memberikan rincian per jenis penjualan dan per outlet, yang bisa
digunakan sebagai sumber data untuk daily of sales
2) Produktivitas karyawan, memberikan informasi jumlah covers, rata-rata penjualan dan
total penjualan, yang bisa digunakan untuk mengevaluasi produktivitas karyawan
secara individual
3) Control persediaan, dengan membandingkan antara jumlah porsi tercatat dengan
jumlah porsi yang dikonsumsi.
6
e) Housekeeping, bertugas menyiapkan perlengkapan kamar
f) Night Audit, bertugas menyiapkan laporan penjualan harian pada malam hari
mencocokkan penjualan pada penjualan hari tersebut
g) Income auditor, bertugas melakukan pengecekan ulang dan pencatatan atas penjualan
yang terjadi
h) Bagian kredit, bertugas memcatat persetujuan kredit baik secara langsung ataupun
tidak langsung
i) Account receivable, bertugas mencatat penjualan kredit dan menyiapkan faktur
2) Penjualan Makanan dan Minuman
a) Waiter/waitress, memberikan pelayanan kepada tamu, dari menerima order,
meneruskan order ke dapur dan menyajikan order serta memberikan informasi pada
kasir
b) Kasir, menyiapkan bill dan menerima pembayaran dari tamu
c) Kitchen, menyiapkan order
d) Income auditor, mengecek penjualan dan mencatat penjualan
e) Bagian kredit, memberikan persetujuan kredit
f) Account receivable, mencatat penjualan kredit & menyiapkan faktur tagihan
7
c) Restaurant and bar summary of sales digunakan untuk mencatat penjualan baik tunai
maupun kredit pada masing-masing shift
d) Remittance of found merupakan sebuah amplop yang digunakan untuk melaporkan
dan menyetorkan hasil penjualan pada masing-masing shif
4. PROSEDUR PENJUALAN
1) Prosedur Penjualan Kamar
a) Sebelum kedatangan tamu akan melakukan reservasi baik secara individu atau pun
melalui agen perjalanannya kebagian reservation yang selanjutnya akan membuat
reservation form (RF) dan mencatatnya dalam daftar kedatangan tamu, kemudian
mendistribusikan form tersebut ke pihak FO, roomboy, housekeeping dan kredit
sebagai informasi.
b) Saat tamu datang menunjukkan bukti reservasi, FO akan mencocokkannya dengan
salinan RF, kemudian meminta tamu untuk mengisi dan menandatangani form A lalu
memanggil bellboy dan memberikan kunci kamar kepada bellboy untuk mengantar
tamu
c) Setelah tamu kekamar FO membuat bill untuk tamu tersebut
d) FO mengisi room count sheet (RCS), melakukan posting untuk setiap pemakaian
kamar pada bill, kemudian membuat room sales recapitulations (RSR) kemudian
memasukkannya ke remittance of found (ROF)
e) FO mengirim form A asli sebagai laporan kepihak polisi
f) Malamnya night audit mengecek kembali hasil kerja FO pd hari tersebut
g) Keesokan harinya ROF dikirim ke back office dan diterima oleh income audit yang
selanjutnya akan mencocokkan kembali, untuk hasil penjualan tunai akan diserahkan
ke general cashier dan untuk sisanya diserahakn ke account receivable.
h) Income audit berdasarkan informasi yang diberikan oleh night audit akan membuat
daily of sales sebagai informasi kepada pihak manjemen
i) Account receivable akan melakukan pencatatan dan menyiapkan invoice ke pihak
agen perjalanan.
Terkait dengan penjualan kamar, terdapat beberapa aktivitas yang dapat digunakan
hotel untuk melakukan pengendalian, antara lain :
a) Otorisasi transaksi : Dari bagan alur diatas dapat dilihat bahwa otorisasi transaksi
dalam penjualan kamar pada hotel tersebut sudah baik karena karyawan hanya
memproses transaksi yang sah, yang dalam hal ini berupa penyediaan/melampirkan
form yang diperlukan.
8
b) Pemisahan tugas : Dari bagan diatas dapat kita lihat bahwa sudah adanya
pembatasan atau pemisahan tugas dari masing-masing bagian/karyawan sehingga
tidak ada perangkapan tugas.
c) Dokumen dan catatan : Dari bagan diatas dapat kita lihat bahwa dokumen maupun
catatan yang digunakan dalam proses atau transaksi penjualan tersebut dibuat rangkap
dan digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsi maupun tujuannya
masing-masing
d) Pengendalian akses atas aktiva perusahaan : Dari bagan tersebut dapat kita lihat
bahwa perusahaan telah memiliki pengendalian akses terhadap aktiva perusahaannya
dengan baik. Hal ini dapat kita lihat dari adanya night auditor maupun income auditor
yang ikut mengawasi.
e) Pemeriksaan dan pengecekan independen : Walaupun pemeriksaan maupun
pengecekan telah dilakukan oleh income auditor, namun dilakukan kembali cek ulang
untuk memeriksa dan mengecek kemungkinan adanya kesalahan yang terjadi terhadap
laporan daily of sales yang dilaporkan oleh front office.
Setelah tamu
RSF RSF Registrasi, kunci
Kamar diserahkan, Cek cek ulang
Bell boy antar
Tamu ke kamar
RGF
Tanda tangan
Laporan untuk GB
Pihak kepolisian
9
A RCS
GB
RSR
uang
ROF
Masukkan ke rak
Dan diposting
Setiap hari
Buat laporan
Daily of sales
Keterangan :
RSF = reservation form
RGF = registration form
GB = guest bill
RCS = room count sheet
RSR = room sales recapitulation
ROF = remittance of fund
Menu Menu
RBO RBO
Order
RBO
Siapkan pesanan
A tamu
RBB RBB
Penjualan makanan dan minuman pada hotel tidak hanya dapat terjadi secara tunai,
namun dapat terjadi secara kredit juga. Berkaitan dengan penjualan kredit, adapun aktivitas
11
pengendalian yang dapat dilakukan, yaitu Otorisasi transaksi, pemisahan tugas, dokumen dan
catatan, pengendalian akses atas aktiva perusahaan, serta pemeriksaan dan pengecekan
independen perusahaan sudah baik. Kegiatan tersebut sama dengan pada penjualan makanan
dan minuman secara tunai. Namun yang membedakan dari penjualan makanan dan minuman
secara kredit tersebut adalah tamu diminta untuk menandatangani RBB untuk nantinya
dikirim ke FO agar diposting ke bill tamu. Adapun bagan alur penjualan makanan dan
minuman secara tunai, yaitu :
Menu Menu
RBO RBO
Order
RBO
Siapkan pesanan
A tamu
Posting
pada guest
RBB RBB bill
Titip pada FO
utk tiap shift
Tanda tangan SOS Esok harinya
persetujuan charge dibawa ke
ke bill room back office
Keterangan : ROF
RBO= Restaurant & Bar Order
12
1) Penjualan kamar, laporan yang dihasilkan adalah rooms sales recapitulations
2) Penjualan makanan dan minuman laporan yang dihasilkan berupa restaurant and bar
summary of sales
3) Daily of sales, disiapkan oleh income auditor, yang berisi laporan penjualan hotel
secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
13