Vous êtes sur la page 1sur 4

KOMODITI PERKEBUNAN HILIR TEMBAKAU “ROKOK”

1. Jenis-Jenis Rokok
Rokok adalah produk yang diolah dari daun tembakau, memiliki ciri-ciri
berbentuk silinder dengan panjang antar 70-120 mm dengan diameter sekitar 10-
12 mm yang penggunaan dengan cara dibakar dan dihisap asapnya dan/atau
dihirup asapanya yang dihasilkan dari tanaman nicotiana tabacum, nicotiana
rustica, dan spesies lainnya atau sintesisnya yang asapnya mengandung nikotin
dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan (Kemenkes RI, 2012). Rokok terdapat
beberapa jenis berdasarkan bahan pembungkusnya, berdasarkan isinya dan proses
pembuatannya.
Rokok berdasarkan bahan pembungkusnya dibagi menjadi empat jenis
yaitu klobot, kawang, sigaret dan cerutu. Berikut ini penjelasan dari ke empat
jenis rokok berdasarkan bahan pembungkusnya:
a. Rokok klobot
Rokok klobot yaitu rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung
b. Rokok kawang
Rokok kawang yaitu rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren
c. Rokok sigaret
Rokok sigaret yaitu rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas
d. Rokok cerutu
Rokok cerutu yaitu rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau
(Armen, 2011).
Menurut Staf Pengajar Jurusan Teknologi (2014), rokok berdasarkan
isinya dibagi menjadi tiga jenis yaitu:
a. Rokok putih
Rokok putih merupakan jenis rokok yang bahan isninya berupa daun tembakau
yang diberi saus tertentu untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu. Rokok
putih yang sering di temui biasanya yaitu jenis Mild dan pada umumnya berupa
rokok filter.
b. Rokok kretek
Rokok kretek merupakan jenis rokok yang bahan isinya berupa daun tembakau
dan cengkeh, jenis rokok ini lebih menonjolkan aroma khas tembakau karena
terdapat bahan tambahan cengkeh didalamnya rokok kretek memilki beberapa
efek pada tubuh yaitu kandungan euganol pada cengkeh memiliki efek
antikonvulsan, penghambat transmisi neural, dan peradangan. Rokok kretek dapat
menyebabkan pneumonitis aspirasi yang disesbabkan berkurangnya reflek
faringeal akibat efek anestesi dari eugenol tersebut (Kusuma, 2015). Rokok kretek
juga dibagi menjadi dua yaitu rokok kretek yang memakai filter dan rokok kretek
non filter.
c. Rokok klembak
Rokok klembak merupaka jenis rokok yang bahan isisnya berupa daun
temabakau, cengkeh dan kemenyan. Rokok jenis ini merupakan salah satu rokok
tradisional khas Indonesia.
Jenis rokok berdasarkan proses pembuatannnya dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Sigaret Kretek Mesin (SKM)
Rokok yang proses pembuatannya di lakukan dengan menggunakan bantuan
mesin. Sederhananya material rokok di masukkan kedalam mesin pembuat rokok
dan keluaran yang dihasilkan berupa rokok batangan. SKM dikategorikan menjadi
dua macam yaitu Sigaret Kretek Mesin Flavor (SKMF) yang proses
pembuatannya ditambahkan aroma rasa yang khas, contohnya: Gudang garam
internasional, djarum super dll. Sigaret Kretek Mesin Light Mild (SKMLF) rokok
jenis ini menggunakan kandungan tar dan nikotin yang rendah, contohnya: Mild,
LA Light dan Surya Slim (Armen, 2011).
b. Sigaret Kretek Tangan (SKT)
Rokok yang proses pembuatannnya dilakukan dengan cara digiling atau
dilinting dengan menggunakan tanagn dan atau alat bantu sederhana. Rokok jenis
ini memiliki kelebihan yaitu bentuknya yang kompak, contoh rokok jenis ini yaitu
Dji Samsoe dan Surya Gudang Garam (Armen, 2011).
2. Syarat Mutu Rokok
Berikut ini adalah standard mutu tembakau rajangan yang digunakan untuk
rokok dalam SNI 01-3934-1995.

No Kriteria Persyaratan
Test
AI Hama lasioderma Tidak ada
hidup
A2 Kapang Tidak ada
A3 Warna hijau mati Tidak ada
dan hitam busuk
A4 Bau tanah,duf dan Tidak ada
muf
A5 Ketuaan daun Tidak ada
A6 Tingkat Tidak ada
kekeringan
A7 Ukuran lebar Tidak ada
rajangan
B1 Warna Hitam berkilau Cerah sekali (Mutu I), Coklat tua-
hitam Cerah (Mutu II), Coklat kemerahan-kehitaman
Cerah (Mutu III), Merah-kecoklatan Cerah (Mutu IV),
Kuning-kecoklatan Cerah (Mutu V), Kuning-
kehijauan Cukup cerah (Mutu VI), Hijau-kekuningan
(Mutu).
B2 Pegangan/body Tebal, antep, mantap sekali, lebih lekat, supel, mudah
menggumpal (Mutu I ). Tebal, antep-mantep, lekat,
supel, mudah menggumpal, tidak keropos (Mutu II).
Tebal, antep-mantep,
lekat, supel, mudah menggumpal, tidak
keropos (Mutu III). Tebal, antep-mantep, lekat, supel
(mutu IV).

B3 Aroma Segar, sangat harum, halus dan dalam gurih sekali,


manis sekali (Mutu I). Segar, sangat harum, halus dan
dalam, mantap gurih dan manis sekali (Mutu II).
Segar, harum, halus, mantap gurih, manis (Mutu III).
Sega, harum, kurang halus, mantep, gurih, manis
(Mutu IV).
B4 Posisi daun Atas pronggolan (Mutu I). Atas Pronggolan (Mutu II).
Atas s/d Tengan Atas pronggolan s/d tenggokan (Mutu
III). Tengah Atas tenggokan (Mutu IV). Tengahan
dada (Mutu V). Tengah Bawah ampedan II (Mutu VI).
Daun Kaki ampadan I (Mutu VII).
(Sumber: Badan Standarisasi Nasional, 1995)
DAFTAR PUSTAKA

Armen, S.U. 2011. Makalah Bahaya Merokok. Padang: Jurusan Biologi, FMIPA,
Universitas Negeri Padang.

Badan Standarisasi Nasional. 1995. Tembakau Rajangan Untuk Rokok, SNI 01-
3934-1995. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

Kemenkes RI. 2012. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 109 Tahun


2012: Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa
Produk Tembakau bagi Kesehatan. Jakarta : Kemenkes RI.

Kusuma, D. 2015. Studi Kadar Nikotin dan tar Sembilan Merk Rokok Kretek
Filter yang Beredar di Wilayah Kabupaten Nganjuk. Malang:
Universitas Brawijaya.

Staf Pengajar Jurusan Biologi. Jenis-Jenis Rokok. Padang: UNP.

Vous aimerez peut-être aussi