Vous êtes sur la page 1sur 8

TUGAS RESUME AKUNTANSI PERPAJAKAN

BAB 1 DAN BAB 2

Kelompok 1 :

Dewi Anggraini Sapitri BCA 116 296


Erga Sebastiani BCA 116 274
Hariyadi BCA 116 063
Hendra Gunawan BCA 116 021
Novita Sari BCA 116 295
Revillina BCA 116 302
Susani BCA 116 299
Yurnita BCA 116 293

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI
BAB 1

AKUNTANSI

Definisi Akuntansi

Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Akuntansi mengacu
pada 3 aktivitas dasar yaitu mengidentifikasi, merekam dan mengokumikasikan kejadian
ekonomi yang terjadi pada organisasi untuk kepentingan pihak pengguna.

Aset, Kewajiban, dan Ekuitas

ASET = Kewajiban + EKUITAS (Modal saham – Dividen + Penghasilan – Beban)

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia aset, kewajiban, dan ekuitas didefinisikan sebagai berikut.

a. Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan mempunyai manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan akan
diperoleh perusahaan.
b. Kewajiban merupakan obligation masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya diharapkan dapat mengakibatkan arus keluar dari sumber daya
perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
c. Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.

Siklus Akuntansi

Dilakukan dimulai dari:

1. Menganalisis transaksi-transaksi yang dipersiapkan untuk jurnal;


2. Mencatat akun-akun, termasuk debit dan kredit dalam jurnal;
3. Mentransfer debit dan kredit dari jurnal ke buku besar;
4. Meringkas akun buku besar disesuaikan dan jumlah;
5. Mencatat penyesuaian untuk membawa saldo rekening up to date; menjurnal dan
posting penyesuaian ;
6. Menyesuaikan akun buku besar dan jumlah;
7. Menggunakan neraca saldo setelah disesuaikan untuk mempersiapkan laporan
keuangan;
8. Menjurnal dan posting entry untuk menutup akun sementara
9. Test keakuran dari prosedur penutupan
10. Jurnal pembalik dalam periode berikutnya (pilihan)

Laporan Keuangan

Dari proses pembuatannya maka laporan keuangan terbagi menjadi:

A. Laporan Laba Rugi


Laporan yang menyajikan penghasilan dan beban entitas untuk suatu periode yang
merupakan kinerja keungan.
B. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan yang menunjukkan perubahan ekuitas pemilik yang terjadi selama periode
waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun.
C. Neraca
Informasi yang menyajikan aset, kewajiban, dan ekuitas suatu entitas pada tanggal
tertentu.
D. Laporan Arus Kas
Laporan yang menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas entitas,
yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
E. Catatan Atas Laporan Keuangan
Berisi informasi sebagai tambahan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.

PERPAJAKAN

Definisi Pajak

Pengertian pajak sesuai Pasal 1 angka 1 UU KUP menyebutkan bahwa pajak adalah
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung
dan digunakan untuk keperluan negara dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Jenis Pajak

Pajak dapat dibagi menjadi beberapa menurut golongan, sifat, dan lembaga pemungutnya.
1. Menurut sifatnya pajak dikelompokkan menjadi 2
a. Pajak langsung
b. Pajak tidak langsung
2. Menurut sasaran atau objeknya pajak dikelompokkan menjadi 2
a. Pajak subjektif
b. Pajak objektif
3. Menurut pemungutnya pajak dikelompokkan menjadi 2
a. Pajak pusat
b. Pajak daerah

PEMBUKUAN/PENCATATAN BAGI WAJIB PAJAK

Pengertian pembukuan/pencatatan

Menurut UU KUP No.16 tahun 2009 pasal 1 angka 29, pembukuan adalah suatu proses
pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan
yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan, dan biaya, serta jumlah harga perolehan
dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa
neraca, dan laporan laba rugi untuk periode tahun pajak tersebut. Sedangkan menurut UU
KUP No.16 tahun 2009 pasal 28 ayat (9), pencatatan adalah pengumpulan data secara teratur
tentang peredaran bruto dan atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah
pajak yang terhutang, termasuk penghasilan yang bukan objek pajak dan atau dikenakan
pajak yang bersifat final.

AKUNTANSI PERPAJAKAN

Akuntansi pajak merupakan bagian dalam akuntansi yang timbul dari unsur spesialis yang
menuntut keahlian dalam bidang tertentu. Tujuan dari akuntansi pajak adalah menetapkan
besarnya pajak terutang berdasarkan laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan.

Peranan Akuntansi dalam Sejarah Perpajakan Indonesia

Pada masa penjajahaan Belanda, sistem perpajakan menkankan fungsinya pada segi
pemasukan keuangan untuk keperluan penjajah. Jumlah pajak terutang sepenuhnya
ditentukan oleh aparat pajak yang memiliki wewenang yang sangat besar. Dengan demikian,
peranan akuntansi atau pembukuan dalam perpajakan sangat lemah.

Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1967, diperkenalkan sistem pemungutan pajak yang
dikenal sistem Menghitung Pajak Sendiri (MPS) dan Menghitung Pajak Orang lain (MPO)
dengan undang undang no.867 jo.PP 11 tahun 1967.

Sejak tahun 1983, berlaku undang-undang nomor 6 tahun 1983, undang-undang nomor 7
tahun 1983, dan undang-undang nomor 8 tahun 1983.

Dengan berlakunya undang-undang tersebut, sistem perpajakan Indonesia secara mutlak


menganut sistem self assestment dan kewenangan aparat pajak tidak lagi sebelumnya.
Dengan pemberian kepercayaan kepada WP, peranan pembukuan dan akuntansi dalam
perpajakan menjadi sangat besar.

Konsep Dasar Akuntansi Perpajakan

1. Pengukuran dalam mata uang


2. Kesatuan akuntansi
3. Konsep kesinambungan
4. Konsep nilai historis
5. Periode akuntansi
6. Konsep taat asas
7. Konsep materialitas
8. Konsep konservatisme
9. Konsep realisasi
10. Konsep mempertemukan biaya dan penghasilan

Akun-Akun Akuntansi Perpajakan

Nama-nama akun pada laporan keuangan yang berkaitan dengan akuntansi pajak adalah sbb.

a. Neraca
1. Sisi aset, terdapat nama-nama akun sebagai berikut.
Pajak dibayar dimuka terdiri dari PPh 22,23,24,25 dan 28A (bila ada); PPh atas
pengalihan hak atas tanah dan bangunan; pajak masukan.
2. Sisi kewajiban, terdapat nama-nama akun sebagai berikut
Utang pajak yang terdiri dari PPh 21,23,26,29; pajak keluaran.
b. Laporan laba rugi
Beban pajak penghasilan; PBB, pajak masukan yang tidak dapat dikreditkan, dan bea
matrai dicatat sebagai beban operasional.

Pentingnya Akuntansi Perpajakan

Akuntansi pepajakan penting untuk WP dalam melakukan perencanaan pajak. Perencanaan


pajaka adalah suatu kapasitas yang dimiliki olehWP untuk menyusun aktifitas keuangan guna
mendapatkan pengeluaran (beban) pajak yang minimal. Secata teoretis perencanaan pajak
dikenal sebagai perencanaan pajak yang efektif, yaitu8 seorang WP berusaha mendapata
pengehematan pajak melalui prosedur penghindran pajak secara sistematis sesuai ketentuan
UU perpajakan.

BAB II

KAS DAN SETARA KAS

Kas ialah uang tunai yang paling likuid sehingga pos ini biasanya ditempatkan pada urutan
teratas dari aset. Aset yang termasuk dalam kas adalah seluruh alat pembayaran yang dapat
digunakan dengan segera seperti uang kertas, uang logam, dan saldo rekening giro di bank.
Sedangkan bank ialah saldo rekeningn giro yang dapat digunakan secara bebas untuk
membiayai kegiatan usaha.

Kas dalam perusahaan umumnya di bagi atas kas kecil dan kas besar. Kas kecil umumnya
dipakai untuk pengeluaran yang sifat nya rutin dan tidak be3sar jumlahnya. Sedangakan kas
besar umumnya dipakai oleh perusahan untuk pengeluaran tertentu dengan jumlah yang lebih
besar dibandingkan dengan jumlah pengeluaran pada kas kecil dan biasanya uang tunai kas
besar disimpan di dalam brankas.

Menurut IAI(2009:28) dalam SAK ETAP, setara kas adalah investasi jangka pendek dan
sangat likuid yang dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk
tujuan investasi atau lainnya.
Pengertian yang tidak termasuk dalam kas dan setara kas, baik menurut akuntansi dan
perpajakan adalah sebagai berikut.

1. Deposito yang jatuh temponya lebih dari 3 bulan atau rollover saldo rekening berupa
deposito yang jatuh temponya lebih dari 3 bulan atau rollover, tidak termasuk dalam
pengertian kas karena tidak dapat digunakan sewaktu-waktu.
2. Perangko dan materai
Biasanya perusahaan mempunyai persedian perangko dan materai dipakai sawaktu-
waktu. Persedian ini tidak termasuk dalam pengertian kas, sekalipun persedian ini
tersimpan oleh kasir perusahaan. Apabila jumlahnya cukup besar, persedian ini dapat
digolongkan dalam persedian perlengkapan alat-alat kantor(supplies).
3. Kasbun atau uang muka
Kasbun merupakan bukti penerimaan uang muka dari pegawai dan tidak dapat
digolongkan ke dalam kas.
4. Cek mundur dan cek kosong
Cek mundur tidak dapat di uang kan sampai jatuh temponya tidak memenuhi syarat
sebagai kas. Cek kosong sama sekali tidak memiliki harga sehingga tidak dapat di
anggap sebagai aset perusahaan.
Kas keci umumnya dipakai untuk pengeluaran harian perusahaan yang sifatnya rutin
dan tidak besar jumlahnya.
Menurut WILD dan KWOK (2011:249) dalam kas kecil dikenal sistem berikut.
a) Sistem dana tetap (Impress fund system) pencatatan transaksi dan notasi dana
dilakukan pada saat penggantian dana.
b) Sistem dana berfluktuasi(fluctuating fund system) pencatatan transaksi dan mutasi
dana kas kecil dilakukan setiap saat terjadinya pengeluaran dana kas kecil.

Seperti diketahui bahwa saldo bank yang dicatatkan oleh perusahaan seringkali mempunyai
saldo yang berbeda dengan jumlah saldo yang tertera pada rekening korang atau rekening
giro sehingga haruslah dibuatkan rekonsiliasi bank.

Menurut weygant kemmel, dan keiso (2011;319-323) perbedaan yang terjadi


disebabkan oleh (a) time lags atau perbedaan waktu pencatatan atau pihak bank atau pihak
perusahaan. Secara lebih detail perbedaan tersebut terdiri atas berikut.

1. Setoran dalam perjalanan. Setoran akhir bulan yang dicatat perusahaan pada suatu
bulan,tetapi diterima dan dicatat oleh bank pada bulan berikutnya.
2. Cek beredar, cek perusahaan yang dicatat pada pengeluaran namun belum dicatat oleh
bank sampai bulan berikutnya.
3. Jasa giro atau pendapatan bunga, penghasilan yang berasal dari bank yang belum
dicatat oleh perusahaan sampai diterimanya rekening koran.
4. Beban bank, beban-beban yang dikeluarkan bank namun belum dicatat oleh
perushaan sampai rekening koran diterima perusaahaah.
5. Kesalahan bank atau perusahaan, kesalahan pencatatan oleh pihak bank maupun pihak
perusahaan.

Berdasarkan PP131 tahun 2009 JO KMK-51/KMK.04/2001 penghasilan dalam bentuk bunga


yang didapat dari deposito atau tabungan, yang ditempatkan pada bank yang didirikan
didalam dalam negeri atau luar negeri melalui cabangnya diindonesia.

Penghasilan atas bunga deposito pertabungan, diskonto dan jasa giro dipotong langsung oleh
bank pembayar pada saat bank pembyaran/pembebanan pihak bank tersebut yang akan
memmbayar/menyetor PPH final tersebut ke kas negara dengan menggunakan dengan surat
setoran pajak (SSP). Dalam melaporkannya kekantor pelayanan pajak (KPP) Dengan
menggunakan surat pemberitahuan (SPT) masa PPH pasal 4 ayat (2).

Dikecualikan dari pemotongan PPH terhadap:

a. Bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI sepanjang jumlah deposito dan
tabungan serta SBI tersebut tidak melebihi Rp.7.500.000 dan bukan merupakan
jumlah yang dipecah-pecah.
b. Bunga dan diskonto yang diterima atau diperoleh bank yang didirikan diindonesia dan
cabang luar negeri diindonesia.
c. Bunga deposito dan tabungan dan tabungan serta diskonto SBI yang diterima atau
diperoleh dana pensiun yang penderiaanya telah di sahkan oleh mentri
keuangan,sepanjang dananya diperoleh dari sumber pendapatan sebagaimana
dimaksut dalam pasal 29 UU No 11 Tahun 1992 tentang dana pensiun; dan
d. Bunga tabungan pada bank yang ditunjuk pemerintah dalam rangka pemilikan rumah
sederhana dan rumah sangat sederhana,tanah kaveling siap dibangun untuk rumah
sederhana dan sangat sederhana atau rumah susun sederhana sesuai dengan ketentuan
yang berlaku untuk dihuni sendiri.

Vous aimerez peut-être aussi