Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 26 Oktober 2015
Klien
Keterangan Genogram :
: Klien
Pemjelasan Genogram;
Ibu L dengan status single dan tinggal sendiri di rumah milik orang tua, namun tidak
jauh dari rumah saudaranya.
g. Tipe Keluarga :
Tipe keluarga ibu L adalah keluarga single adult. Ibu L belum pernah menikah dan
saat ini tidak memikirkan hal tersebut.
i. Suku Bangsa :
Keluarga ibu L adalah keluarga suku Betawi, lingkungan tempat tinggal disekitarnya
umumnya bersuku Betawi juga dan masih ada hubungan persaudaraan. Komunikasi
1
yang dipakai antar anggota keluarga dan masyarakat sekitar menggunakan bahasa
bahasa Indonesia. Dalam berpakaian atau makanan tidak dipengaruhi oleh sukunya,
kebiasaan hidup sehari – hari menurut kebiasaan masyarakat sekitar.
j. Agama
Ibu L beragama Islam, begitu juga dengan keluarga yang lain. Menjalankan ibadah
sesuai dengan agama yang dianut dilakukan dirumah. Ibu L tidak pernah mengikuti
pengajian di lingkungan tempat tinggalnya.
k. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Sejak terkena luka kaki diabetes 4 bulan terakhir, ibu L tidak bekerja. Sebelumnya
ibu L berjualan nasi uduk di depan rumahnya. Saat ini perekonomian ibu L
bergantung pada warisan orang tuanya, dan ibu L merasa itu masih berkecukupan.
Selama ini uang warisan orang tuanya digunkan untuk perawatan luka kaki
diabetesnya dan pemenuhan kebutuhan seharti-hari. Ibu L belum mempunyai
asuransi kesehatan.
l. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Kegiatan yang dilakukan sehari – hari hanya menonton TV di dalam rumah, tidak
pernah melakukan rekreasi di luar rumah. Ibu L juga tidak pernah mengiuti kegiatan
masyarakat seperti arisan ataupun pengajian.
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga.
Tahap perkembangan keluarga ibu L saat ini adalah tahap usia dewasa. Tugas
perkembangan ibu L saat ini adalah:
1) Mempertahankan kesehatan (pola hidup sehat, diet seimbang, olah raga rutin
dan menikmati hidup).
2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan
keluarganya/ saudaranya.
b. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi
Menurut ibu L tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah belum
menikah sampai saat ini dan mempertahankan kesehatan. Saat ini ibu L
mengalami masalah kesehatan yaitu diabetes mellitus dengan luka kaki dan tidak
mengikuti program diet karena belum terlalu mengerti, ibu L sering tidak bisa
mengendalikan rasa laparnya, serta tidak pernah melalukan olahraga rutin seperti
senam.
2
c. Riwayat Keluarga Inti
Kedua orang tua ibu L sudah lama meninggal, saat ini ibu L tinggal sendiri dan
belum menikah.
d. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Sejak kedua orang tuanya meninggal dunia, ibu L tinggal sendiri dan bekerja
berjualan nasi uduk untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saudara kandung ibu
L tinggal berdekatan tetapi ibu L tidak mau bergantung dengan mereka. menurut
ibu L, hubungan persaudaraan mereka kurang baik sejak kedua orang tuanya
meninggal dunia, dikarenakan masalah warisan keluarga.
3. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Rumah ibu L merupakan rumah tipe permanen milik keluarga sendiri dengan
ukuran 4x6 m tanpa kamar tidur, satu ruang tamu, satu dapur dan satu kamar
mandi. Ruang tamu digunakan sebagai ruang tidur. Kondisi rumah cukup bersih
dengan ventilasi dan pencahayaan baik. Sumber air berasal dari sumur pompa
yang digunakan untuk mandi, mencuci dan memasak. Penerangan dalam rumah
cukup baik, menggunakan PLN. Septic tank ada di samping rumah dan sanitasi
cukup bersih. Halaman rumah tampak bersih dengan beberapa jenis pepohonan.
Denah rumah:
KM Dapur
KT
Teras
3
dan wiraswasta. Kondisi rumah di sekitar cukup rapat dan jalanan sudah
beraspal. Pusat pelayanan kesehatan yang digunakan warga adalah klinik
kesehatan, dokter praktik dan rumah sakit. Masyarakat jarang ke puskesmas
karena jaraknya yang cukup jauh dengan RW 01.
c. Mobilisasi Geografis
Ibu L sudah sejak kecil tinggal di RW 01 dan menempati rumah warisan orang
tuanya. Namun sejak kedua orang tuanya meninggal, ibu L sempat tinggal di luar
wilayah RW 01 dan bekerja dengan orang lain.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Ibu L tinggal sendiri di rumah, interaksi dengan keluarga/ saudaranya kurang
begitu baik. interaksi dengan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya cukup baik,
meskipun ibu L tidak pernah mengikuti kegiatan masyarakat.
e. Sistem Pendukung Keluarga
Apabila timbul masalah kesehatan, keluarga menggunakan sistem pendukung
layanan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit dengan memanfaatkan askes.
4. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi dengan saudara lainnya kurang baik, ibu L jarang berhubungan
kecuali dengan satu adik kandungnya yang rumahnya berdekatan. Komunikasi
dilakukan lewat telepon dan kadang secara langsung. Ibu L sangat berperan
dalam pengambilan keputusan untuk kehidupannya.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Ibu L mengatakan bahwa segala keputusan di dalam rumah adalah tugasnya, dan
tidak terlalu perlu untuk membicarakan dengan saudara yang lain. Menurut Ibu L
sejauh ini belum ada keputusannya yang menyimpang atau bertentangan dengan
keluarganya.
c. Struktur Peran
Ibu L tinggal sendiri sehingga dia yang berperan dan bertanggung jawab terhadap
kehidupannya.
d. Nilai dan Norma keluarga
Keluarga ibu L memiliki nilai dan norma dalam membina keluarga, seperti
norma yang berlaku di masyarakat. Jika ada keluarga yang mempunyai masalah
kesehatan biasanya akan langsung dibawa ke pelayanan kesehatan seperti praktik
dokter atau rumah sakit terdekat.
4
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Sejak sakit DM pengobatan ibu L bergantung pada dana warisan keluarga. Ibu L
merasa bahwa perhatian keluarga/ saudaranya tidak maksimal terutama saat dia
menderita DM dengan luka kaki. Saat ini ibu L menggunakan jasa perawat dari
rumah sakit untuk merawat luka kaki di rumahnya, karena ibu L tidak bisa pergi
sendiri ke pusat layanan kesehatan. Keluarga/ saudara lain tidak bisa mengantar
ibu L.
b. Fungsi sosialisasi :
Hubungan ibu L dengan tetangga sekitar cukup baik, namun ibu L jarang
berinteraksi dengan mereka dengan alasan kondisi luka kakinya. Ibu L tidak
pernah mengikuti kegiatan masyarakat.
c. Fungsi reproduksi:
Ibu L belum pernah menikah sampai saat ini.
d. Fungsi Perawatan Keluarga
Sejak terkena luka kaki diabetes (selama 3 bulan), ibu L menggunakan jasa
perawat dari rumah sakit untuk merawat luka kakinya. Perawat tersebut datang
ke rumah ibu L setiap hari. Ibu L menggunakan dana pribadi untuk jasa
perawatan tersebut. Selama ini ibu L tidak pernah ke pusat layanan kesehatan
untuk memeriksakan kesehatan dan kadar gula darahnya. Namun ibu L berusaha
untuk mencari informasi dari membaca dan menonton TV.
e. Fungsi ekonomi
Kebutuhan hidup ibu L sejak terkena diabetes mellitus tergantung dari dana
warisan keluarga. Sejak 4 bulan ini ibu L sudah tidak bisa bekerja lagi. Menurut
ibu L dana warisan tersebut sudah mencukupi selama ini.
6. Stress dan Koping Keluarga
a. Stresor jangka pendek
Masalah yang dipikirkan oleh ibu L sekarang yang mungkin dapat diatasi dalam
waktu kurang dari enam bulan adalah masalah kesehatannya (DM dengan luka
kaki). Menurut ibu L bahwa dia tidak mengerti dengan perawatan dan
pengobatan DM. sehingga selama ini ibu L tidak pernah mengikuti aturan diet
dan olahraga untuk penderita DM. Ibu L juga tidak pernah cek gula darah.
5
b. Stresor jangka panjang
Masalah yang dipikirkan oleh ibu L saat ini yang mungkin dapat diatasi dalam
waktu lebih dari enam bulan ialah kondisi kesehatan dan finansial. Ibu L
berkeinginan untuk cepat sembuh dan bisa berjualan lagi.
c. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah :
Keluarga ibu L bila memiliki masalah kesehatan, menganggap itu adalah ujian
dari Allah yang pasti ada obatnya. Hubungan dengan keluarganya yang kurang
baik merupakan masalah yang membuat stres, tetapi ibu L berusaha tidak
memiirkannya dengan menonton TV.
d. Strategi koping yang digunakan :
Keluarga ibu L bila memiliki masalah selalu dipikirkan sendiri. Sejak kedua
orang tuanya meninggal, ibu L mengurus dan memutuskan kehidupannya
sendiri. Ibu L merasa nyaman dengan kesendirian tersebut.
e. Strategi adaptasi disfungsional :
Dalam setiap masalah yang dihadapi ibu L terutama masalah finansial, ibu L
kadang menyalahkan keluarga/ saudaranya. Ibu L merasa ada ketidakadilan
dalam hal warisan, sehingga mempengaruhi kesehatan ibu L.
7. Pemeriksaan fisik :
No Sistem Ibu L
6
12. Kulit Terdapat luka kaki di kaki kiri
14 Kesimpulan Secara umum fisik klien cukup sehat, hanya ada keluhan
pada ektrimitas bawah kiri yang mengalami luka kaki
sehingga aktifitasnya kurang maksimal.
B. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
KEPERAWATAN
1 Subyektif: Kesiapan meningkatkan
Ibu L mengatakan sudah menderita kencing manajemen kesehatan
manis selama ± 7 tahun
Ibu L mengeluh nyeri bagian luka kaki
Menurut ibu L tugas perkembangan keluarga
yang belum terpenuhi adalah
mempertahankan kesehatan. Saat ini ibu L
mengalami masalah kesehatan yaitu diabetes
mellitus dengan luka kaki dan tidak
mengikuti program diet dan olahraga karena
ketidaktahuan.
Selama ini ibu L tidak pernah menggunakan
sarana layanan kesehatan untuk mengontrol
kesehatan dan kadar gula darahnya. Ibu L
menggunakan jasa perawat rumah sakit
untuk merawat luka kaki diabetesnya.
Ibu L berharap dapat informasi tentang
perawatan diabetes dan luka kakinya
termasuk diet, olahraga, pengecekan kadar
gula darah dan pengobatannya.
7
Data Objektif:
GDS 380 mg/dl
TD ibu L 120 / 80 mmHg.
Terdapat luka kaki diabetes di kaki kiri yang
terbungkus kassa kering dan bersih.
Data Objektif
Ibu L tampak tinggal sendiri di rumahnya
Rumah tampak sepi
Ibu L menangis saat bercerita tentang
keluarganya
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan pada Ibu L
2. Penurunan koping pada ibu L
8
PRIORITAS MASALAH
TOTAL 5 2/3
9
2. Masalah keperawatan: Penurunan koping keluarga ibu L
No Kriteria Scoring Bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat Masalah Ibu L meraskan
1. Aktual/sudah 3 3/3 x 1 = 1 bahwa respon
terjadi 2 1 keluarganya
2. Ancaman 1 terhadap masalah
kesehatan kesehatannya kurang
3. Keadaan sejahtera memuaskan
2. Kemungkinan Masalah Ibu L belum
untuk diubah menikah sampai saat
1. Mudah 2 ini dan tinggal
2. Sebagian 1 2 1/2 x 2 = 1 sendiri. Hubungan
3. Tidak dapat 0 dengan saudaranya
kurang harmonis
sejak kedua orang
tuanya meninggal
dunia, terutama
dalam hal warisan.
Hal tersebut
mempengaruhi
kesehatan dan
perawatan
penyakitnya.
3. Potensial untuk dicegah Saat ini ibu L sudah
1. Tinggi 3 2/3 x 1 = berusaha tidak
2. Cukup 2 1 2/3 terlalu memikirkan
3. Rendah 1 masalah dengan
keluarganya.
menonton TV adalah
hal yang bisa
mengalihkan
stresnya
4. Menonjolnya masalah Sejak kedua orang
1. Masalah dirasakan, tuanya meninggal,
dan perlu 2 hubungan dengan
penanganan segera 2/2 x 1 = 1 saudaranya kurang
2. Masalah dirasakan, 1 harmonis meskipun
tidak perlu 1 ibu L terkena DM.
ditangani segera ibu L merasa bahwa
3. Masalah tidak saudaranya kurang
dirasakan 0 perhatian. Namun
ibu L saat ini tidak
ingin terlalu
memikirkannya.
TOTAL 3 2/3
10
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
11
mellitus dengan melakukan
luka kaki dan tidak
3. Keluarga mampu merawat 3. Keluarga mampu merawat
mengikuti program
diet dan olahraga Level I. Domain IV Level 1 domain 3: Perilaku
karena Pengetahuan dan kepercayaan
kesehatan Level 2 Kelas S: Pendidikan Klien
ketidaktahuan.
Level II. Kelas FF:
Level 3 Intervensi:
Selama ini ibu L Menejemen kesehatan 5603: Pengajaran: Perawatan kaki
tidak pernah Diabet
Level III 5614: Pengajaran: Diet yang tepat
menggunakan
Hasil: 5612: Pengajaran: aktifitas/olahraga
sarana layanan 1619: Manajemen: DM yang tepat
5616: Pengajaran: Pengobatan yang
kesehatan untuk
tepat
mengontrol
kesehatan dan kadar 4. Keluarga mampu 4. Keluarga mampu
gula darahnya. Ibu memodifikasi lingkungan memodifikasi lingkungan
L menggunakan
Level I. Domain IV Level I.Domain IV Safety
jasa perawat rumah Pengetahuan dan kepercayaan Level II. Kelas V: Manajemen
sakit untuk merawat kesehatan resiko
Level II. Kelas T: Level III
luka kaki
Pengendalian resiko dan Intervensi:
diabetesnya. keamanan 6486 Manajemen lingkungan:
Ibu L berharap Level III keamanan
dapat informasi Hasil:
1910 Lingkungan rumah yang
12
tentang perawatan nyaman
diabetes dan luka
5. Keluarga mampu 5. Keluarga mampu
kakinya termasuk
memanfaatkan fasilitas memanfaatkan fasilitas
diet, olahraga, pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan
pengecekan kadar
Level I. Domain IV Level I. Domain VI
gula darah dan
Pengetahuan dan kepercayaan Sistem Kesehatan
pengobatannya. kesehatan Level II Kelas Y: Mediasi sistem
Level II Kelas S: Pengetahuan kesehatan
kesehatan Level III
Data Objektif:
Level III Intervensi:
GDS 380 mg/dl Hasil: 7400 Bimbingan sistem kesehatan
TD ibu L 120 / 80 1806 Pengetahuan sumber
kesehatan:
mmHg.
Terdapat luka kaki
diabetes di kaki kiri
yang terbungkus
kassa kering dan
bersih.
13
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
14
Klien tampak serius memperhatikan saat
perawat memberikan pendidikan kesehatan
tentang diabetes mellitus
Klien dapat menyebutkan prinsip 3J dalam diet
DM yaitu tepat jadwal, jam dan jenis.
Analisis:
1820 Pengetahuan: manajemen diabetes mellitus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 60
menit maka pengetahuan tentang:
182030 penyebab dan faktor risiko DM (
meningkat dari skor 3 menjadi 5)
182031 Tanda dan gejala awal DM (meningkat
dari skor 3 menjadi 5)
182002 Pengaturan diet untuk mengontrol
kadar gula darah (meningkat dari skor 2
menjadi 4)
18005 pengaturan aktifitas/olahraga untuk
mengontrol kadar gula darah (meningkat dari
skor 2 menjadi 4)
Perencanaan:
Implementasi dilanjutkan ke bagian ke 2 yaitu
keluarga memutuskan
15
o Memfasilitasi klien dan gula darah adalah untuk memonitor kestabilan
keluarga untuk memahami gula darah untuk meningkatkan kesehatannya.
tujuan perawatan Klien mengatakan akan memeriksakan kadar
o Menginformasikan kepada gula darah secara mandiri di bidan praktik
terdekat.
pasien bahwa sebaiknya
Objektif:
mengontrol kadar gula darah
Klien menyebutkan pentingnya mengontrol
paling sedikit satu bulan gula darah untuk proses kesembuhannya
sekali di pusat layanan Klien tampak mengangguk-anggukkan kepala
kesehatan terdekat tanda mengerti saat perawat menjelaskan
Klien membuat komitmen untuk rutin periksa
gula darah di bidan praktik terdekat.
GDP 295 mg/dl, GD2JPP 327 mg/dl
Analisis:
1606: Partisipasi dalam pengambilan keputusan
perwatan kesehatan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
30 menit maka:
160601 Bertanggung jawab terhadp
pengambilan keputusan (dari skor 2 menjadi
skor 4)
160602 Menunjukan arah pemecahan masalah
(dari skore 2 menjadi skor 4)
Perencanaan:
Implementsi dilanjutkan ke bagian ke – 3 yaitu
keluarga mampu merawat
16
tepat dan manfaatnya untuk luka kakinya
kesehatan penderita DM Klien mengatakan mengurangi makanan-
Bantu klien menyusun menu makanan yang manis-manis untuk
DM yang tepat menurunkan kadar gula darah
Instruksikan klien untuk Klien mengatakan harus mengkonsumsi
menyususn rencana menu diet banyak buah dan sayur serta mengatur pola
DM makan menjadi lebih teratur
Objektif:
Klien menyebutkan dengan benar prinsip 3J
(jumlah, jadwal dan jenis)
Klien dapat menyebutkan jenis makanan yang
dibatasi, yang bebas dimakan dan yang tidak
dianjurkan untuk penderita DM dengan benar
Klien dapat menyusun menu DM dalam sehari
sesuai kebutuhan kalorinya
GDS 321 mg/dl, TD 110/80 mgHg
Analisis:
1619 Pengetahuan: Menejemen DM
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
45 menit, pengetahuan dan keterampilan
keluarga tentang:
182002 Pengaturan diet untuk mengontrol
gula darah (dari skor 2 menjadi 4))
182003 Merencanakan/menyusun menu DM
yang tepat (dari skor 2 menjadi 4)
Perencanaan:
Mengevaluasi implementasi hari ini
Mengajarkan teknik perawatan kaki dan
senam kaki diabetes
17
19 November 2015
Analisis:
Analisis:
1619 Pengetahuan: Menejemen DM
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
30 menit, pengetahuan dan keterampilan
keluarga tentang:
182002 Pengaturan diet untuk
mengontrol gula darah (dari skor 2
menjadi 4))
182003 Merencanakan/menyusun menu
DM yang tepat (dari skor 2 menjadi 4)
Perencanaan:
Mengajarkan teknik perawatan kaki dan senam
kaki diabetes
18
25 November 2015
Analsisi:
1619 Pengetahuan: Menejemen DM
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
45 menit, pengetahuan dan keterampilan
keluarga tentang:
19
182023 Praktik perawatan dan senam kaki (dari
skor 1 menjadi 3)
Perencanaan:
Evaluasi tindakan teknik perawatan dan
senam kaki diabetes
Melanjutkan implementasi bagian ke–4
yaitu keluarga memodifikasi lingkungan
1 Desember 2015
Objektif:
Klien tampak lebih segar
Klien mampu melakukan 10 gerakan
senam kaki diabetes
GDS 297mg/dl
Analisis:
1619 Pengetahuan: Menejemen DM
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
30 menit, pengetahuan dan keterampilan
20
keluarga tentang:
182023 Praktik perawatan dan senam kaki (dari
skor 2 menjadi 4)
4. Keluarga Memodifikasi 4. Keluarga Memodifikasi lingkungan
lingkungan
Subjektif:
4 Desember 2015 Klien mengatakan bahwa rumah harus
tampak rapi, tidak licin dan penerangan baik
agar tidak menyebabkan terjatuh dan
6486 Manajemen lingkungan:
menimbulkan luka di kaki lagi.
keamanan Klien mengatakan sudah memodifikasi
Menganjurkan klien untuk sandal yang bisa dipakai setiap hari dan
mempertahankan nyaman untuk luka kakinya, serta dapat
pencahayaan dalam rumah menunjang aktifitasnya
yang sudah baik. Objektif:
Rumah tampak rapi
Menganjurkan klien untuk
Lantai rumah bersih dan tidak licin
merapikan barang-barang
GDS 282 mg/dl
yang berserakan yang dapat
mengganggu gerak dan Analisis
aktifitas klien 1910 Lingkungan rumah yang aman
Menganjurkan untuk Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
menjaga agar lantai tetap 45 menit maka:
kering dan tidak licin 191013 Pengatuan perabot untuk menguragi
resiko (meningkat dari skor 2 menjadi 5)
191014 keamanan area klien (meningkat
dari skor 2 menjadi 5)
Perencanaan:
Melanjutkan implementasi pada bagian ke-5
yaitu Keluarga mampu memanfaatkan
21
fasilitas pelayanan kesehatan
Analisis:
1806 Pengetahuan sumber kesehatan:
22
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
30 menit maka pengetahuan klien dan keluarga
tentang sumber kesehatan:
180605 Pentingnya menindaklanjuti
perawatan kesehatan (meningkat dari 2
menjadi 4)
180605 Rencana untuk menindaklanjuti
perwatan (meningkat dari 2 menjadi 4)
Perencanaan:
Pertahankan implementasi 4 dan 5
23