Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Manifestasi Klinis
Menurut Asikin dkk (2016) manifestasi klinis dari arthritis gout dibagi
menjadi dua, yaitu :
a. Gout Akut
1) Rasa nyeri yang hebat dan peradangan lokal
2) Demam dan jumlah sel darah putih meningkat
3) Mula-mula yang terserang yaitu ibu jari kaki. Setelah itu menyerang
sendi jari, lutut, pergelangan tangan, pergelangan kaki, siku.
4) Gejala berkurang setelah 10-14 hari walaupun tanpa pengobatan
b. Gout Kronis
1) Timbul dalam jangka waktu beberapa tahun
2) Ditandai dengan rasa nyeri, kaku, dan pegal
3) Terjadi peradangan kronis akibat adanya kristal urat
4) Terbentuk nodular akibat sendi yang bengkok karena gaout kronis yang
membesar
2. Pemeriksaan Diagnostik
Menurut Aulawi (2014) pemeriksaan diagnostik untuk penyakit athritis gout
adalah :
a. Serum asam urat
Umumnya meningkat, diatas 7,5 mg/dl. Pemeriksaan ini mengindikasikan
hiperuricemia, akibat peningkatan produksi asam urat atau gangguan
ekskresi.
b. Angka leukosit
Menunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai 20.000/mm3 selama
serangan akut. Selama periode asimtomatik angka leukosit masih dalam
batas normal yaitu 5000 - 10.000/mm3.
c. Eusinofil Sedimen rate (ESR)
Meningkat selama serangan akut. Peningkatan kecepatan sedimen rate
mengindikasikan proses inflamasi akut, sebagai akibat deposit asam urat
di persendian.
d. Urin spesimen 24 jam.
Urin dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukan produksi dan ekskresi
dan asam urat. Jumlah normal seorang mengekskresikan 250 - 750 mg/24
jam asam urat di dalam urin. Ketika produksi asam urat meningkat maka
level asam urat urine meningkat. Kadar kurang dari 800 mg/24 jam
mengindikasikan gangguan ekskresi pada pasien dengan peningkatan
serum asam urat. Instruksikan pasien untuk menampung semua urin
dengan peses atau tisu toilet selama waktu pengumpulan. Biasanya diet
purin normal direkomendasikan selama pengumpulan urin meskipun diet
bebas purin pada waktu itu diindikasikan.
e. Analisis cairan aspirasi dari sendi yang mengalami inflamasi akut atau
material aspirasi dari sebuah tofi menggunakan jarum kristal urat yang
tajam, memberikan diagnosis definitif gout.
f. Pemeriksaan radiografi
Dilakukan pada sendi yang terserang, hasil pemeriksaan akan
menunjukkan tidak terdapat perubahan pada awal penyakit, tetapi setelah
penyakit berkembang progresif maka akan terlihat jelas/area terpukul pada
tulang yang berada di bawah sinavial sendi.
3. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan secara farmakologi
1) Kolkisin
Biasanya digunakan untuk mengobati serangan gout akut dan
mencegah gout akut dikemudian hari
2) Fenilbutazon
Suatu agen anti radang dan juga dapat digunakan untuk mengobati
athritis gout akut. Akan tetapi karena fenilbutazon menimbulkan efek
samping maka kolkisin digunakan sebagai terapi pencegah.
3) Allopurinol
Dapat mengurangi pembentukan asam urat.
4) Probenesid dan sulfinpirazon
Merupakan agen urikosuria yang dapat menghambat proses
reabsorbsi urat oleh tubulus ginjal sehingga meningkatkan ekskresi
asam urat.
A. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
a. Aktifitas / Istirahat
Gejala :
1) Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stres
pada sendi, kekakuan pada pagi hari, biasanya secara bilateral
dan simetris.
2) Keletihan.
Tanda :
1) Keterbatasan rentang gerak : atrofi otot, kulit, kontraktur /
kelainan pada sendi otot
b. Sirkulasi
Gejala :
1) Fenomena Reynout jari tangan / kaki (mis: pucat intermitem,
sianosis, kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali
normal)
c. Integritas dan Ego
Gejala:
1) Faktor stres akut / kronis, mis: finansial, pekerjaan,
ketidakmampuan, faktor hubungan.
2) Keputusasaan dan ketidakberdayaan (situasi ketidakmampuan)
3) Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi (mis:
ketergantungan pada orang lain)
d. Makanan/Cairan
Gejala :
1) Ketidakmampuan untuk menghasilkan / menkonsumsi makanan
/ cairan adekuat; mual.
2) Anoreksia
3) Kesulitan mengunyah
Tanda:
1) Penurunan berat badan
2) Kekeringan pada membran mukosa
e. Hygiene
Gejala :
1) Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatan
pribadi,
2) Ketergantungan pada orang lain.
f. Neurosensori
Gejala :
1) Kesemutan pada tangan dan kaki, hilannya sensasi pada jari
tangan.
2) Pembengkakan sendi simetris
Tanda :
1) Ansietas
2) Tremor
g. Nyeri / Kenyamanan
Gejala :
1) Fase akut dan nyeri (mungkin / tidak disertai oleh
pembengkakan jaringan lunak pada sendi)
2) Rasa nyeri kronis dan kekuatan (terutama pada pagi hari)
Tanda :
1) Bengkak sendi
2) Pincang.
h. Keamanan
Gejala :
1) Kulit mengkilap, tegang, modul subkutanus, lesi kulit, ulkus
kulit.
2) Kesulitan dalam menangani tugas / pemeliharaan rumah tangga.
3) Demam ringan menetap.
4) Kekeringan mata dan membran mukosa.
i. Interaksi Sosial
Gejala :
1) Kerusakan interaksi dengan keluarga / orang lain, perubahan
peran, isolasi.
Tanda :
1) Perubahan interaksi.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut
b. Hambatan mobilitas fisik
c. Gangguan citra tubuh
d. Resiko jatuh
e. Defisit pengetahuan
3. Rencana Asuhan Keperawatan
No. Diagnosis Keperawatan Nursing Outcome Classification [NOC] Nursing Intervention Calssification
NIC :
1. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum pemberian obat cek
instruksi dokter tentang jenis obat, dosis dan
frekuensi.
Health Education :
Health Education :
10. Diskusikan cara-cara pencegahan jatuh pada
pasien
5. 1. Diagnosa : Defisit pengetahuan 1. Pengetahuan tentang proses penyakit Teaching: Pengetahuan Proses Penyakit
(00126) Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama... x...jam, pasien menunjukan : Definisi : membantu pasien memahami informasi
2. Batasan Karakteristik
yang berhubungan dengan penyakit yang spesifik.
- Menyatakan secara verbal adanya 1. Pengetahuan tentang proses penyakit
NIC :
masalah dengan indicator :
Observasi :
- Ketidakakuratan mengikuti intruksi, - Pasien dan keluarga menyatakan
1. Kaji tingakat pengetahuan pasie dan keluarga
perlaku tidak sesuai pemahaman tentang penyakit,
2. Identivikasi kemungkinan penyebab dengan
3. Faktor yang berhubungan kondisi, prognosis dan program
cara ynag tepat
pengobatan.
- Ketidak tahuan tentang penyakit
Mandiri :
- Pasien dan keluarga mampu
melaksanakan prosedur yang 3. Sediakan informasi pada pasien tentang
Health Education :
6. Dukung pasien untuk mengeksplorasi pendapat
dengan cara yang.