Vous êtes sur la page 1sur 30

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL G3P1A1


USIA KEHAMILAN 30 MINGGU JANIN TUNGGAL HIDUP INTRA UTERINE
DI RUANG KIA / KB PUSKESMAS PEMBANTU PEMURUS BARU

DISUSUN OLEH:

MARIATUL QIBTIAH

S171719

AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN

2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya
janin. Lama hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan merupakan merupakan
keadaan fisiologis dapat diikut proses patologis yang mengancam keadaan
ibu dan janin Kehamilan melibatkan berbagai perubahan fisiologi antara lain
perubahan fisik, perubahan sistem pencernaan, respirasi, sirkulasi, darah,
metabolisme, taktus urinarus serta perubahan psikologis. Pada umumnya
kehamilan berkembang dengan normal namun kadang tidak sesuai yang
diharapkan (Sarwono, 2011).
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk
melihat derajat kesehatan perempuan. Menurut World Health Organization
(WHO), pada tahun 2014 wanita yang bersalin setiap harinya meninggal
dunia sebanyak 800.000 orang, tahun 2015 naik sebanyak 830.000 orang.
Dari 830 kasus kematian ibu setiap hari, 550 terjadi di sub-Sahara Afrika dan
180 di Asia Selatan. Angka Kematian Ibu sebanyak 99% diakibatkan karena
komplikasi pada ibu selama kehamilan, bersalin dan setelah persalinan.
Menurut laporan WHO Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia mencapai angka
289.000 jiwa. Di mana terbagi atas beberapa Negara, antara lain Amerika
Serikat mencapai 9300 jiwa, Afrika Utara 179.000 jiwa dan Asia Tenggara
16.000 jiwa. Angka Kematian Ibu di Indonesia masih termasuk tinggi
sedangkan untuk AKI di negara-negara Asia Tenggara diantaranya Indonesia
mencapai 214 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam 160 per 100.000
kelahiran hidup, Thailand 44 per 100.000 kelahiran hidup, dan Malaysia 39
per 100.000 kelahiran hidup.
Data SDKI tahun 2012 mencatat AKI di Indonesia melonjak menjadi
359 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH). Angka ini naik dibandingkan tahun
2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Masalah ini tentu perlu untuk
mendapat perhatian khusus dari seluruh pihak, mengingat bahwa target
Sustainable Development Goals (SDG’s) tahun 2015 yaitu menurunkan AKI
di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup. Target SDGs pada tahun 2019
yaitu 306 per 100.000 kelahiran hidup menurut Direktorat Bina Kesehatan Ibu
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Berdasarkan data yang dikutip dari lama resmi Kementerian
Kesehatan, angka kematian saat melahirkan turun dari 4.999 kasus pada
2015 menjadi 4.912 kasus di tahun 2016. Sementara hingga semester satu
di tahun 2017 terjadi 1.712 kasus kematian ibu saat proses persalinan
(Kemenkes, 2017).
Data Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2012
didapatkan jumlah kematian ibu untuk Kabupaten Banjar 28 orang (22,76%),
Kabupaten Hulu Sungai Utara 18 orang (14,63%), Kabupaten Kota
Banjarmasin 14 orang (11,38%), Kabupaten Kotabaru sebanyak 13 orang
(10,56%), Kabupaten Tapin sebanyak 10 orang (8,13%), Kabupaten Tanah
Laut sebanyak 9 orang (7,31%), Kabupaten Tabalong sebanyak 7 orang
(5,69%), Kabupaten Barito Kuala sebanyak 5 orang (4,06%). Pada tahun
2012 terjadi peningkatan sebanyak 123 orang ( 28,45%). Jumlah AKI dari 13
Kabupaten dan kota di Kabupaten Hulu Sungai Utara sebanyak 18 orang (
14,63% ).
Antenatal Care (ANC) merupakan pelayanan pemeriksaan kesehatan
rutin ibu hamil untuk mendiagnosis komplikasi obstetri serta untuk
memberikan informasi tentang gaya hidup, kehamilan dan persalinan (Backe
et al, 2015). Setiap ibu hamil sangat dianjurkan untuk melakukan
pemeriksaan ANC komprehensif yang berkualitas minimal 4 kali yaitu
minimal 1 kali pada trimester pertama (sebelum usia kehamilan 14 minggu),
minimal 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 14-28 minggu) dan
minimal 2 kali pada trimester ketiga (28-36 minggu dan setelah 36 minggu
usia kehamilan) termasuk minimal 1 kali kunjungan diantar suami atau
anggota keluarga. Kunjungan pertama ANC sangat dianjurkan pada usia
kehamilan 8 - 12 minggu yang bertujuan untuk mengetahui apakah masalah
tersebut bersifat fisiologis atau masalah tersebut bersifat patologis yang
dapat mengancam kehamilan. Komplikasi yang mungkin terjadi selama
kehamilan antara lain hiperemesis gravidarum, perdarahan, anemia,
eklampsi, nyeri perut yang hebat (Kemenkes RI, 2015). Tujuan ANC terpadu
adalah untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan
antenatal yang berkualitas, sehingga mampu menjalani kehamilan dengan
sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat.
Berdasarkan data yang saya dapatkan untuk pemeriksaan Antenatal
Care di Puskesmas Pembantu Pemurus Baru tersedia pada hari senin dan
selasa ada 10 - 14 ibu hamil dan di hari lainnya ada 4 - 8 ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya. Kurangnya pemeriksaan ANC pada ibu hamil
dipuskesmas pembantu tersebut dikarena penduduk setempat lebih banyak
bekerja pada pagi-siang hari, hal itulah yang membuat para ibu hamil tidak
memeriksakan kehamilannya yang membuat terlambat nya petugas
kesehatan mendeteksi adanya permasalahan pada kehamilan ibu hamil.
Melihat minimya nya ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya membuat
saya tertarik untuk mengangkat kasus ini sebagai laporan di ruang KIA
Puskesmas Pembantu Pemurus Baru.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan pada Ny. A G3P1A1 dengan
usia kehamilan 30 minggu di Puskesmas Pembantu Pemurus Baru.

2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data subjektif dan objektif
kehamilan pada Trimester III di Puskesmas Pembantu Pemurus Baru.
b. Mahasiswa mampu menganalisis data berdasarkan data subjektif dan
objektif kehamilan pada Trimester III di Puskesmas Pembantu
Pemurus Baru sehingga dapat menegakkan sebuah diagnosa
kebidanan.
c. Mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan kebidanan pada
kehamilan Trimester III di Puskesmas Pembantu Pemurus Baru.
d. Mahasiswa mampu mengevaluasi tindakan kebidanan pada ibu hamil
Trimester III di Puskesmas Pembantu Pemurus Baru.
C. Manfaat
1. Bagi pasien
Mengetahui tentang kebutuhan pada ibu hamil trimester III dan dapat
menjaga kesehatan pada kehamilan.
2. Bagi lahan praktik
Dapat menjadi bahan masukan bagi lahan praktik dalam rangka
meningkatkan pelayanan dan pelaksanan Asuhan kebidanan pada ibu
hamil trimester III sesuai standar pelayanan.
3. Bagi pendidikan
Sebagai sumber referensi, sumber bacaan dan bahan pengajaran
terutama yang berkaitan dengan asuhan kebidanan pada ibu hamil
trimester III.
4. Bagi mahasiswa
Mahasiswa mengerti dan memahami tentang tanda bahaya dan
penatalaksanaan pada ibu hamil trimester III.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Kehamilan adalah proses kehamilan yang diawali dengan proses
pembuahan (konsepsi). Pembuahan atau konsepsi sering disebut fertilisasi.
Fertilisasi adalah penyatuan sperma laki-laki dengan ovum perempuan
hingga lahirnya janin, lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu
atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid terakhir (Hutahaen, Serri.
2013, h: 121).
Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting dalam kehidupan
seorang wanita pada umumnya. Kehamilan juga dapat di artikan saat terjadi
gangguan dan perubahan identitas serta peran baru bagi setiap anggota
keluarga. Pada awalnya ketika wanita hamil untuk pertama kalinya terdapat
periode syok, menyangkal, kebingungan, serta tidak terima apa yang terjadi.
Oleh karena itu berbagai dukungan dan bantuan sangat penting di butuhkan
bagi seorang ibu untuk mendukung selama kehamilannya (Prawiroharjo,
2012).
Dari kedua pengertian diatas maka dapat saya simpulkan bahwa
Kehamilan adalah proses penyatuan dari konsepsi hingga lahirnya janin
(persalinan) yang berlangsung selama 40 minggu yang membuat seseorang
mengalami perubahan fisik dan psikologis.

B. Etiologi
Menurut Manuaba (2012; h.75-85) Peristiwa terjadinya kehamilan di
antaranya yaitu:
1. Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi
oleh sistem hormonal. Ovum yang dilepaskan akan ditangkap oleh
fimbriae, dan ovum yang ditangkap terus berjalan mengikuti tuba
menuju uterus dalam bentuk pematangan yang siap untuk dibuah.
2. Konsepsi
Merupakan pertemuan antara inti ovum dengan inti spermatozoa
yang nantinya akan membentuk zigot.
3. Nidasi atau implantasi
Setelah terbentuknya zigot yang dalam beberapa jam telah
mampu membelah dirinya menjadi dua dan seterusnya serta
berjalan terus menuju uterus, hasil pembelahan sel memenuhi
seluruh ruangan dalam ovum, maka terjadilah proses penanaman
blastula yang di namakan nidasi atau implantasiyang berlangsung
pada hari ke 6 sampai 7 setelah konsepsi.
4. Pembentukan plasenta
Terjadinya nidasi mendorong sel blastula mengadakan
diferensisi, sel yang dekat dengan ruangan eksoselom membentuk
kantong kuning telur sedangkan sel lain membentuk ruangan
amnion, sedangkan plat embrio terbentuk diantara dua ruangan
amnion dan kantong kuning telur tersebut. Ruangan amnion
dengan cepat mendekati korion sehingga jaringan yang terdapat
diantara amnion dan embrio padat dan berkembang menjadi
talipusat

C. Klasifikasi Masa Kehamilan


Kehamilan menurut Prawirohardjo (2011) diklasifikasikan dalam 3 trimester,
yaitu:
1. Trimester kesatu, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu).
2. Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-27 minggu).
3. Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (28-40 minggu).

D. Perubahan Fisik Ibu Hamil Trimester III


1. Uterus
Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram
(berat uterus normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5
cm. Pada kehamilan 28 minggu fundus uterus terletak kira-kira 3 jari
diatas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prosessus xipoedius. Pada
kehamilan 32 minggu fundus uterus terletak ½ pusat dengan prosessus
xipeodeus. Pada kehamilan 36 minggu fundus uterus berada kira-kira 1
jari dibawah prosessus xipeodeus. Bila pertumbuhan janin normal, maka
fundus uteri 28 minggu adalah 25,5 cm, pada 32 minggu adalah 29,5 cm,
pada 36 minggu adalah 32 cm.
2. Serviks Uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon
esterogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya
hipervaskularisasi, maka konsistensi serviks menjadi lunak.
3. Vulva dan Vagina
Akibat hormone estrogen juga mengalami perubahan, adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah
dan agak kebiru-biruan (livide).Pembuluh-pembuluh darah alat genetalia
interna akan membesar. Pada bulan terakhir kehamilan, cairan vagina
mulai meningkat dan lebih kental.
4. Payudara
Mengalami perubahan dan perkembangan sebagai persiapan pembarian
ASI pada laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepas dari
pengaruh hormone saat kehamilan, yaitu hormone estrogen dan
progenteron.
5. Sirkulasi Darah
Volume darah akan bertambah banyak ± 25% pada puncak usia
kehamilan 32 minggu. Meskipun ada peningkatan dalam volume eritrosit
secara keseluruhan, tetapi penambahan volume plasma jauh lebih besar
sehingga konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah.
Walaupun kadar hemoglobin ini menurun menjadi ± 120 g/L. Pada
minggu ke-32, wanita hamil mempunyai hemoglobin total lebih besar
sebelum hamil. Bersamaan itu, jumlah sel darah putih meningkat (±
10.500/ml), demikian juga hitung trombositnya.
6. Sistem Respirasi
Pada respirasi terjadi perubahan diafragma yang dibatasi oleh
pembesaran uterus setelah minggu ke-30, wanita hamil bernafas lebih
dalam, dengan meningkatkan volume tidal dan kecepatan ventilasi,
sehingga memungkinkan pencampuran gas meningkat dan konsumsi
oksigen meningkat 20.
7. Sistem perkemihan
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke PAP, keluhan sering
kencing timbul lagi karena kandung kencing tertekan oleh kepala janin

E. Kebutuhan Ibu Hamil Trimester III


1. Oksigen
Seorang ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek
nafas. Hal ini disebabkan karena diafragma tertekan akibat membesarnya
rahim. Kebutuhan oksigen meningkat 20 %. Ibu hamil sebaiknya tidak
berada di tempat- tempat yang terlalu ramai dan penuh sesak, karena akan
mengurangi masukan oksigen.
2. Nutrisi
Kebutuhan energi pada kehamilan trimester I memerlukan tambahan
100 kkal/hari (menjadi 1.900 – 2000 kkal/hari). Ini berarti sama dengan
menambah 1 potong (50 gr) daging sapi atau 2 buah apel dalam menu
sehari. Selanjutnya pada trimester II dan III, tambahan energi yang
dibutuhkan meningkat menjadi 300 kkal/hari, atau sama dengan
mengkomsumsi tambahan 100 gr daging ayan atau minum 2 gelas susu
sapi cair. Idealnya kenaikan bb sekitar 500 gr/minggu. Ibu dianjukarkan
untuk mengkonsumsi protein, vitamin, dan zat besi. Menu yang dimakan
harus bergizi mengandung 4 sehat 5 sempurna..
3. Personal Hygine
Kebersihan diri selama kehamilan penting untuk dijaga oleh seorang
ibu hamil. Personal hygene yang buruk dapat berdampak terhadap
kesehatan ibu dan janin.
a. Sebaiknya ibu hamil mandi, gosok gigi dan ganti pakaian
minimal 2 kali sehari
b. Menjaga kebersihan alat genital dan pakaian dalam
c. Menjaga kebersihan payudara
4. Perawatan Payudara
Payudara merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi
makanan utama bagi bayi, karena itu jauh sebelumnya harus dirawat. Bra
yang dipakai harus sesuai dengan pembesaran payudara yang sifatnya
adalah menyokong payudara dari bawah (suspension), bukan menekan dari
depan.
5. Pakaian
Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada
daerah perut, Pakaialah bra yang menyokong payudara. Memakai sepatu
dengan tumit yang tidak terlalu tinggi. Pakaian dalam yang selalu bersih
6. Pola Seksualitas
Hubungan seks waktu hamil, bukan merupakan halangan. Seorang
wanita sehat dengan kehamilan normal bisa terus berhubungan seks
sampai usia kandungannya mencapai 9 bulan, tanpa perlu takut melukai diri
sendiri atau janinnya. Pada trimester pertama biasanya gairah seks wanita
hamil menurun karena mengalami mual, muntah, dan kelelahan yang akan
mempengaruhi hasrat mereka untuk berhubungan seksual. Memasuki
trimester kedua situasi dengan normal. Pada trimester ketiga,
ketidaknyamanan fisik biasanya meningkat kembali. Untuk menangani
masalah dalam hubungan seks saat hamil bisa diatasi dengan posisi yang
baik.
7. Istirahat Dan Tidur
Selama hamil, tubuh Ibu butuh tidur selama 6-8 jam sehari. Ini sama
dengan tidur orang sehat pada umumnya. Hanya saja, berbagai perubahan
tubuh kerap membuat ibu hamil gampang lelah dan mengantuk. Itu
sebabnya, ibu hamil biasanya perlu tambahan waktu istirahat dan tidur
sekitar 30 menit hingga 1 jam setiap rentang 3 hingga 4 jam.
Bila kehamilan dibawah 3 bulan, maka diperbolehkan banyak
istirahat. Selama masa kehamilan, istirahat memegang peranan yang sama
penting
8. Psikologis
Dukungan dan peran serta suami selama kehamilan meningkatkan
kesiapan ibu hamil dalam menghadapi kehamilan dan persalinan bahkan
dapat memicu produksi ASI. Dukungan Keluarga ,keluarga harus menjadi
bagian dalam mempersiapkan pasangan menjadi orang tua. Dukungan
lingkungan dapat berupa: Doa bersama untuk keselamatan ibu dan bayi,
membicarakan dan menasehati tentang pengalaman hamil dan melahirkan,
Kesediaan untuk mengantarkan ibu periksa, Menunggui ibu ketika
melahirkan dan Support Tenaga Kesehatan khususnya bidan sangat
berperan dalam memberikan dukungan pada ibu hamil. Tenaga kesehatan
harus mampu mengenali keadaan yang terjadi disekitar ibu hamil.

F. Ketidak nyamanan pada trimester III dan cara mengatasinya


Ketidaknyamanan kehamilan trimester III adalah keadaan tidak nyaman
yang dirasakan oleh ibu hamil trimester III yaitu dari mulai umur kehamilan 28
minggu sampai 40 minggu, Adapun ketidaknyaman-ketidaknyaman yang
bisa terjadi pada ibu hamil trimester III adalah:
1. Konstipasi atau Sembelit
Konstipasi atau Sembelit selama kehamilan terjadi karena
peningkatan hormone progesterone yang menyebabkan relaksasi otot
sehingga usus kurang efisien, konstipasi juga dipengaruhi karena
perubahan uterus yang semakin membesar, sehingga uterus menekan
daerah perut, dan penyebab lain konstipasi atau sembelit adalah karena
tablet besi yang diberikan oleh dokter/ bidan pada ibu hamil biasanya
menyebabkan konstipasi juga, selain itu tablet besi juga menyebabkan
warna feses (tinja) ibu hamil berwarna kehitam-hitaman tetapi tidak perlu
dikhawatirkan oleh ibu hamil karena perubahan warna feses karena
pengaruh zat besi ini adalah normal. Cara mengatasi konstipasi atau
sembelit adalah:
a. Minum air putih yang cukup minimal 6-8 gelas/ hari.
b. Makanlah makanan yang berserat tinggi seperti sayuran dan buah-
buahan.
c. Lakukanlah olahraga ringan secara teratur seperti berjalan (Jogging).
d. Segera konsultasikan ke dokter/ bidan apabila konstipasi atau
sembelit tetap terjadi setelah menjalankan saran diatas.
2. Edema atau pembengkakan
Edema pada kaki timbul akibat gangguan sirkulasi vena dan
peningkatan tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah. Gangguan
sirkulasi ini disebabkan oleh tekanan uterus yang membesar pada vena-
vena panggul saat wanita tersebut duduk atau pakaian ketat yang
menghambat aliran balik vena dari ekstremitas bagian bawah juga
memperburuk masalah. Edema akibat kaki yang menggantung secara
umum terlihat pada area pergelangan kaki dan hal ini harus dibedakan
dengan perbedaan edema karena preeklamsia/eklamsia. Adapun cara
penangaannya adalah sebagi berikut:.
a. Hindari menggunakan pakaian ketat
b. Elevasi kaki secara teratur sepanjang hari
c. Posisi menghadap kesamping saat berbaring
d. Penggunaan penyokong atau korset pada abdomen maternal yang
dapat melonggarkan vena-vena panggul.
3. Insomnia
Pada ibu hamil, gangguan tidur umunya terjadi pada trimester I dan
trimester III. Pada trimester III gangguan ini terjadi karena ibu hamil sering
kencing, gangguan ini juga disebabkan oleh rasa tidak nyaman yang
dirasakan ibu hamil seperti bertambahnya ukuran rahim yang mengganggu
gerak ibu. Beberapa cara untuk mengurangi gangguan insomnia, yaitu:
a. Ibu hamil diharapkan menghindari kafein. Karena kafein dapat
membuat seseorang susah tidur dan membuat jantung berdebar.
b. Kurangi minum pada malam hari. Sebaiknya ibu lebih banyak minum
pada pagi dan siang hari untuk mengurangi frekuensi buang air kecil
pada malam hari yang berakibat juga ibu sering kencing pada malam
hari.
c. Minum segelas susu hangat. Meminum segelas susu hangat akan
membuat ibu hamil mudah terlelap, Susu akan membangkitkan
hormone melatonin dalam darah yang membuat seseorang menjadi
mudah mengantuk.
4. Nyeri punggung bawah (Nyeri Pinggang)
Nyeri punggung bawah (Nyeri pinggang) merupakan nyeri punggung
yang biasa terjadi seiring pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini
merupakan akibat pergeseran pusat gravitasi wanita tersebut dan postur
tubuhnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh berat uterus yang
membesar. Nyeri punggung juga bisa disebabkan karena membungkuk
yang berlebihan, berjalan tanpa istirahat, angkat beban, hal ini diperparah
apabila dilakukan dalam kondisi wanita hamil sedang lelah. Cara untuk
mengatasi ketidaknyamanan ini antara lain:
a. Hindari membungkuk berlebihan, mengangkat beban, dan berjalan tanpa
istirahat
b. Kompres hangat (jangan terlalu panas) pada punggung (contoh bantalan
pemanas, mandi air hangat, duduk di bawah siraman air hangat)
c. Kompres es pada punggung
d. Pijatan/ usapan pada punggung
e. Untuk istirahat atau tidur; gunakan kasur yang menyokong atau gunakan
bantal dibawah punggung untuk meluruskan punggung dan meringankan
tarikan dan regangan.
5. Sering Buang Air Kecil
Peningkatan frekuensi berkemih atau sering buang air kecil disebabkan
oleh tekanan uterus karena turunnya bagian bawah janin sehingga kandung
kemih tertekan dan mengakibatkan frekuensi berkemih meningkat karena
kapasitas kandung kemih berkurang. Cara mengurangi ketidaknyamanan
ini adalah:
a. Kosongkan saat ada dorongan untuk kencing
b. Mengurangi asupan cairan pada sore hari dan memperbanyak minum
saat siang hari
c. Jangan kurangi minum untuk mencegah nokturia, kecuali jika nokturia
sangat mengganggu tidur pada malam hari
d. Jelaskan tentang bahaya infeksi saluran kemih dengan menjaga posisi
tidur, yaitu berbaring miring ke kiri dan kaki ditinggikan untuk mencegah
diuresis.
6. Hemoroids
Hal ini sering terjadi karena konstipasi, Sama halnya dengan varises,
pembuluh darah vena didaerah anus juga membesar. Diperparah lagi
akibat tekanan kepala terhadap vena di rektum (bagian dalam anus).
Konstipasi berkontribusi dalam menimbulkan pecahnya hemorid sehingga
menimbulkan perdarahan. Untuk menghindari pecahnya pembuluh darah ini
maka dianjurkan untuk mengkonsumsi banyak serat, banyak minum, buah
dan sayuran. Cara meringankan/mencegah :
a. Menghindari konstipasi
b. Menghindari ketegangan selama defekasi
c. Mandi air hangat/kompres hangat, air panas tidak hanya memberikan
kenyamanan tapi juga meningkatkan sirkulasi
d. Istirahat di tempat tidur dengan panggul diturunkan dan dinaikkan
7. Sakit kepala
Biasa terjadi pada trimester II dan III. Ini Akibat kontraksi otot/spasme
otot (leher, bahu dan penegangan pada kepala), serta keletihan. Selain itu,
Tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika cairan
syaraf yang berubah. Cara meringankan :
a. Teknik relaksasi
b. Memassase leher dan otot bahu
c. Penggunaan kompres panas/es pada leher
d. Istirahat
e. Mandi air hangat
f. Gunakan paracetamol

G. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III


Tanda-tanda bahaya yang dialami ibu pada Trimester III yaitu:
1. Perdarahan Pervaginam
Setiap perdarahan yang keluar dari vagina ibu hamil setelah
kehamilan 28 minggu disebut perdarahan antepartum. Perdarahan
dapat keluar sedikit-sedikit tetapi terus menerus, lama-lama ibu
menderita anemia berat. Perdarahan dapat juga keluar sekaligus
banyak yang menyebabkan ibu syok, lemas dan tekanan darah
menurun.(Hani, Ummi, dkk.2011, h,117).
2. Sakit kepala yang hebat dan menetap
Sakit kepala selama kehamilan adalah umum, dan sering kali
melupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit
kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah sakit
kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.
(Hani, Ummi, dkk.2011, h,18).
3. Penglihatan Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh
sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan
meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat,
yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang),
dan gangguan penglihatan.(Hani, Ummi, dkk.2011, h,199).
4. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan
tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta
pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Oedema pretibial yang
ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak
seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. (Hani,
Ummi, dkk.2011, h,14).
5. Bayi kurang bergerak seperti biasanya
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 22 minggu.
Janin harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam.
Kematian janin harus dicurigai apabila ibu tidak merasakan gerakan
janin lagi, perut terasa mengecil, payudara mengecil dan detak
jantung janin tidak terdengar lagi. (Hani, Ummi, dkk.2011,

H. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan


Setiap ibu hamil sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan
ANC komprehensif yang berkualitas minimal 4 kali yaitu minimal 1 kali pada
trimester pertama (sebelum usia kehamilan 14 minggu), minimal 1 kali pada
trimester kedua (usia kehamilan 14-28 minggu) dan minimal 2 kali pada
trimester ketiga (28-36 minggu dan setelah 36 minggu usia kehamilan)
termasuk minimal 1 kali kunjungan diantar suami atau anggota keluarga.
Kunjungan pertama ANC sangat dianjurkan pada usia kehamilan 8 -12
minggu yang bertujuan untuk mengetahui apakah masalah tersebut bersifat
fisiologis atau masalah tersebut bersifat patologis yang dapat mengancam
kehamilan. (Saifudin. 2010)

I. Proses manajemen kebidanan


Proses manajmen menurut varney ada 7 langkah menurut Mufdilah (2012 :
111-119), yaitu:
1. Langkah I: Pengumpulan data
2. Langkah II: Interperetasi
3. Langkah III: Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial
Mengidentifikasikan masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan
rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasikan.
4. Langkah IV: Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan dan
memerlukan penanganan segera
5. Langkah V: Merencanakan asuhan yang menyeluruh
6. Langkah VI: Melaksanakan perencanaan
7. Langkah VII: Evaluasi
BAB III
TINJAUAN KASUS

Hari/tgl pengkajian : Selasa, 08 januari 2019 Nama : Mariatul Qibtiah


Nim : S171719 Pukul : 10.45 WITA
RMK : 3865

A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Istri Suami
Nama Ny. A Tn. S
Umur 29 tahun 36 tahun
Agama Islam Islam
Suku/Bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan IRT Swasta
Alamat Gg. Kenari RT.8 Gg. Kenari RT.8

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan sudah hamil 7 bulan dan ingin periksa hamil, ibu mengeluh
batuk berdahak berwarna kekuning-kuningan sejak ± 2 hari yang lalu.
3. Riwayat perkawianan
Kawin 1 kali, kawin pertama kali umur 23 tahun, dengan suami sekarang
sudah 6 tahun
4. Riwayat Haid
a. Menarche umur : 13 tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Teratur / tidak : teratur
d. Lamanya : 5 - 7 hari
e. Banyaknya : 2 kali ganti pembalut / hari
f. HPHT : 9 - 06 - 2018
g. Tafsiran Partus : 16 – 03 - 2019
5. Riwayat Obstetri
G3 P1A1
Kehamilan Persalinan Bayi
Penyul
No Thn Tempat/ it Ket
Penyu Penyul Keadaa
UK UK Cara BB PB Seks Nifas
lit it n lahir
Penolong

1.
14 kure Abo
2015 - - RS - - - - - -
mg t trus

Segera
38 38 Nor 53
2 2016 - Bidan - 3200 Lk menang - -
mg mg mal cm
is

6. Riwayat Keluarga Berencana


No Jenis Lama Masalah
1 Suntik 3 bulan 2 tahun Tidak ada
2 Pil ± 2 tahun Tidak ada

7. Riwayat Kesehatan Ibu


Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis seperti,
Osteoporosis, stroke, asam urat, diabetes dan kanker, ibu juga mengatakan
tidak pernah menderita penyakit menular seperi, Hepatitis, TBC, dan
HIV/AIDS.
8. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dari pihak suami dan keluarga juga tidak pernah menderita
penyakit keturunan Seperti, asma, jantung, diabetes, dan hipertensi, ibu juga
mengatakan suami dan keluarga tidak pernah menderita penyakit menular
seperti, Hepatitis, TBC, dan HIV/AIDS.
9. Riwayat Kehamilan Sekarang
a. Selama hamil ibu diperiksa : Puskesmas Pembantu Pemurus
Baru
b. Mulai periksa sejak usia kehamilan : 6 Minggu
c. Frekuensi Periksa Kehamilan
Trimester I : 1 Kali
Trimester II : 2 Kali
Trimester III : 1 Kali
d. Obat yang di minum selama hamil : FE, Asfol, B6, B12, Kalk
e. Minum Jamu : Tidak Pernah
f. Keluhan/Masalah yang dirasakan ibu :

No Keluhan UK Tindakan Oleh Ket.


1. Pusing,mual,muntah 6 B6 1x1 Puskesmas
mg Asfol 1x1 pembantu
SF 1x1
2. Batuk 30 GG 1x1 Puskesmas
mg Kalk 1x1 pemantu
SF 1x1

10. Pola Kebutuhan Sehari-hari


a. Nutrisi
 Jenis yg dikonsumsi : Nasi, Sayur, Buah, Ikan
 Frekuensi : 3 - 4 kali / hari
 Porsi makan : 1 piring
 Pantangan : tidak ada
b. Eliminasi
BAB
 Frekuensi : 1 kali / hari
 Konsistensi : lembek
 Warna : kecoklatan
BAK
 Frekuensi : 3 - 4 kali / hari
 Warna : kuning jernih
 Bau : khas urine
c. Personal Hygiene
 Frekuensi mandi : 2 kali / hari
 Frekuensi gosok gigi : 2 kali / hari
 Frekuensi ganti pakaian: sesuai kebutuhan
d. Aktifitas : Ibu mengatakan masih biasa melakukan
pekerjaan rumah tangga seperti biasanya.
e. Tidur dan Istirahat
 Siang hari : 1-2 jam
 Malam hari : 7-8 jam
 Masalah : tidak ada
f. Pola Seksual
 Masalah : Tidak ada

11. Data Psikososialdan Spiritual


 Tanggapan ibu terhadap keadaan dirinya : Baik
 Tanggapan ibu terhadap kehamilannya : Senang
 Pemecahan masalah dari ibu : Ibu bersama suami
 Pengetahuan ibu terhadap kehamilannya : Tenaga Kesehatan
 Budaya yang dipercayai selama kehamilan : Tidak ada
 Lingkungan yang berpengaruh Ibu tinggal bersama : Suami
 Hewan peliharaan : Tidak ada
 Hubungan sosial ibu dengan orang tua / keluarga : Baik
 Penentu pengambil keputusan dalam keluarga : Suami
 Jumlah penghasilan keluarga : Cukup
 Yang menanggung biaya ANC dan persalinan : Suami
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : compos mentis
c. Berat badan
 Sebelum hamil : 50 kg
 Sekarang : 54 kg
d. Tinggi badan : 151 cm
e. LILA : 25,5 cm
f. Tanda Vital : TD : 120/70 mmHg Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,5°C Respirasi : 20 x/menit
2. Pemeriksaan khusus
a. Inpeksi
Kepala : Bentuk kepala tampak simetris, rambut tampak
berwarna hitam, tidak tampak ketombe, dan tampak
bersih.
Muka : Terlihat agak tampak pucat, tidak tampak adanya
odema, tidak tampak adanya closma gravidarum.
Mata : Bentuk tampak simetris, dan terlihat tidak pucat
Hidung : Tidak ada polip, tidak ada sumbatan jalan nafas, tidak
ada pernafasan cuping hidung dan tidak ada
pengeluran sekret.
Telinga : Bentuk tampak simetris kiri dan kanan, tidak ada
pengeluaran serumen.
Mulut : Bibir tampak pucat, tidak ada sariawan, lidah tampak
bersih, gigi berlubang.
Dada : Tampak simetris saat inspirasi dan ekspirasi, tidak
ada retraksi dada.
Mamae : Bentuk tampak simetris, puting susu menonjol
Perut : Tidak tampak bekas operasi dan jaringan parut
Tungkai : Tidak tampak odem dan varises
b. Palpasi

Leher : Tidak teraba adanya pelebaran vena jugularis dan


kelenjar tyroid
Mamae : Tidak ada nyeri tekan dan tidak teraba adanya massa
pada kedua belah payudara
Abdomen

Leopold I : TFU teraba 3 jari diatas pusat, pada bagian fundus


teraba bulat, lunak dan tidak melenting (bokong)
Leopold II Bagian kiri ibu teraba keras memanjang seperti papan
(pu-ki) dan bagian kanan ibu teraba bagian kecil janin
(ekstremitas)
Leopold III : Bagian terbawah janin teraba bulat, keras dan
melenting (kepala)
Leopold IV Bagian terbawah janin sudah masuk PAP (divergent
atau 4/5)

TFU : 28 cm
TBJ : ( 28 - 11 ) x 155 = 2.635 gram
- Tungkai : Tidak terdapat adanya oedema dan varises.
c. Auskultasi
DJJ : (+) terdengar teratur, frekuensi 147x/menit.

d. Perkusi
 Cek ginjal : Kiri / Kanan, (-) / (-)
 Refleks Patella : Kiri / Kanan, (+) / (+)
e. Pemeriksaan Panggul Luar :
 Distansia Spinarum : tidak dilakukan
 Distansia Cristarum : tidak dilakukan
 Conjugata Eksterna : tidak dilakukan
 Lingkar Panggul : tidak dilakukan
3. Pemeriksaan Laboratorium
a. Golongan Darah : O
b. HB : 11,5gr%
c. Albumin : Negatif (-)
d. Reduksi : Negatif (-)
e. HIV : Negatif (-)
f. HbSAG : Negatif (-)

C. Analisa Data
1. Diagnosa Kebidanan : G3P1A1 usia kehamilan 30 minggu janin tunggal
hidup intra uterine.
2. Masalah : Batuk berdahak ± 2 hari
3. Kebutuhan : KIE dan kolaborasi

D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan keadaan umum bahwa ibu dalam
keadaan baik dengan hasil pemeriksaan TD : 120/70 mmHg, Nadi : 84 x
/menit , Respirasi : 20 x/menit, suhu : 36,5ºC, palpasi pada perut sudah TFU
teraba 3 jari diatas pusat sesuai dengan perkembangan janin, pemeriksaan
Hb 11,5gr%, dengan presentasi kepala dan bagian punggung janin terletak
pada kiri ibu, dengan usia kehamilan 30 minggu, DJJ(+) frekuensi
147x/menit, dan tafsiran partus pada tanggal 16 - 03 - 2019.
“Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan ”
2. Berkolaborasi dengan dokter umum yang ada untuk memberikan terapi
sesuai anjuran yaitu tablet Glyceryl guaiacolate (GG) yang bertujuan untuk
meredakan batuk ibu tersebut dan melancarkan pengeluaran dahak
disaluran napas ibu diminum 1x1 hari sebelum tidur.
“Ibu bersedia meminum sesuai dengan anjuran bidan”
3. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebutuhan nutrisi secara teratur
seperti yang sudah diterapkan yaitu :
a. Memenuhi vitamin B6 seperti daging sapi, hati, kacang-kacangan, buah
pisang, alpukat, semangka, sayur bayam, kentang dan sawi.
b. Menganjurkan ibu untuk meminum air putih 8 – 10 gelas / hari dan
“Ibu mengerti dan akan melakukan sesuai anjuran bidan”
4. Menganjurkan ibu untuk meningkatkan personal hygiene yaitu dengan cara
mengganti pakaian dalam sehabis BAB / BAK atau jika terasa basah dan
lembab serta memberitahu cara cebok yang benar yaitu dari depan
kebelakang, menggunakan bra yang menopang payudara dan menggunakan
pakaian yang menyerap keringat.
“ Ibu bersedia untuk meningkatkan personal hygiene”
5. Menganjurkan ibu untuk membaca buku KIA pada halaman 9 tentang tanda
bahaya kehamilan, yaitu:
a. Demam Tinggi hingga menggigil
b. Bengkak pada kaki, tangan dan wajah
c. Sakit kepala disertai kejang
d. Gerakan janin berkurang dari sebelumnya / tidak bergerak.
e. Pendarahan pada hamil tua melalui jalan lahir.
f. Air ketuban keluar sebelm waktunya
“Ibu sudah mengetahui tanda bahaya kehamilan”
6. Memberi tahu kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan :
a. Keluarnya lendir bercampur darah dari jalan lahir
b. Kontraksi yang semakin lama semakin sering yang berpusat di fundus.
c. Sakit atau nyeri yang menjalar dari perut sampai kepinggang.
d. Adanya keluar air dari jalan lahir (ketuban pecah)
“Ibu sudah mengetahui tanda-tanda persalinan”
7. Memberikan terapi sesuai anjuran bidan yaitu Tablet SF yang berfungsi
sebagai pembentukan sel darah merah dan menjadi cadangan zat besi bagi
janin, mengoptimalkan fungsi otot, kalsium laktat (kalk) untuk pembentukan
sel darah merah serta kalsium laktat agar perkembangan tulang, gigi, saraf
dan otot pada bayi berkembang dengan baik dengan dosis satu kali sehari
di minum peroral dengan menggunakan air putih dan jangan minum
menggunakan air teh atau kopi karena terdapat zat tannin yang dapat
meghambat penyerapan obat. Efek samping dari obat tersebut bisa
membuat nyeri lambung,diare, mual, muntah,berkurangnya napsu makan
dan pusing.
“Ibu bersedia meminum sesuai dengan anjuran bidan”
8. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang paling tidak 1 bulan
kemudian pada tanggal 5 - 2 - 2019 atau jika ada keluhan segera untuk
datang ke fasilitas kesehatan terdekat.
“ Ibu bersedia akan melakukan kunjungan ulang”
BAB IV
PEMBAHASAN

Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi hingga lahirnya janin (persalinan)


yang berlangsung selama 40 minggu yang membuat seseorang mengalami
perubahan fisik dan psikologis. Pada kehamilan 28 minggu fundus uterus terletak
kira-kira 3 jari diatas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prosessus xipoedius.
Pada kehamilan 32 minggu fundus uterus terletak ½ pusat dengan prosessus
xipeodeus, maka fundus uteri 28 minggu adalah 25,5 cm, pada 32 minggu adalah
29,5 cm, pada 36 minggu adalah 32 cm. Asuhan pada ibu hamil dilakukan
berdasarkan manajemen Helen Varney yang di dokumentasikan dalam bentuk
SOAP yaitu sebagai berikut:
Dari data subjektif yang didapat dari pasien di Puskesmas Pembantu
Pemurus Baru pada tanggal 08 januari 2019 Ny. A umur 30 tahun datang ke
Puskesmas Pembantu Pemurus Baru mengatakan ingin memeriksa
kehamilannya dan mengeluh batuk, namun hal ini tidak menganggu ibu
beraktifitas sehari hari dengan HPHT 09-06-2018, taksiran persalinan ibu 16-03-
2019 dan riwayat obstetri G3P1A1. Dan data objektif yang didapatkan adalah TD
: 120/70 mmHg, N : 84x/ menit, S : 36,5℃, R : 20x /menit, LILA : 25,5 cm.
Pemeriksaan fisik normal, pemeriksaan laboratorium 11,5 gr%. Leopold I TFU
teraba 3 jari diatas pusat, pada bagian fundus teraba bulat, lunak dan tidak
melenting (bokong), Leopold II bagian kiri perut ibu didapatkan keras memanjang
seperti papan (pu-ki), dan bagian kanan ibu terasa bagian-bagian kecil janin
(ekstremitas), Leopold III bagian terbawah janin teraba bulat, keras dan melenting
(kepala), dan Leopold IV bagian terbawah janin sudah masuk PAP (4/5), dan
tafsiran berat janin nya 2.635, DJJ : 147 x/m. Pengkajian yang dilakukan pada
kasus ini sudah sesuai dengan teori (Helen Varney, 2010).
Dari analisis data yang didapatkan adalah kesimpulan dari data Subjektif dan
Objektif, meliputi diagnosis, antisipasi atau masalah potensial, serta perlunya
tindakan segera sesuai dengan teori i Mufdilah (2012) dengan menegakkan
diagnosa, menggali masalah dan menetapkan kebutuhan. Dari hasil data subjektif
dan objektif dapat ditarik diagnosa untuk Ny. A yaitu G3P1A1 usia kehamilan 30
minggu janin tunggal hidup intra uterin dengan Kehamilan Fisiologis.
Penatalaksanaan adalah rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan
analisis, termasuk asuhan mandiri, kolaborasi, serta konseling. Pada kasus ini,
penatalaksanaan yang diberikan sudah sesuai dengan teori (Helen Varney).
Penatalaksaan yang diberikan yaitu memberitahu hasil semua pemeriksaan
bahwa hasil pemeriksaan baik, memberitahu ibu bahwa kehamilan ibu termasuk
kehamilan yang fisiologis (normal). Menganjurkan ibu untuk isirahat yang cukup,
menganjurkan ibu melakukan kunjungan ulang 1 bulan berikutnya atau pada saat
ada keluhan dan memberikan terapi berupa SF 1x1, kalk 1x1, dan berkolaborasi
dengan dokter umum untuk memberikan terapi obat batuk GG 1x1.
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah pengkajian yang saya lakukan maka dapat disimpulkan bahwa Ny. A
umur 29 tahun mengeluhkan batuk. Dari Data objektif didapatkan Ny. A umur 39
G3P1A1 hamil 30 minggu Dilakukan pemeriksaan dengan hasil : TD = 120/70
mmHg, N = 84x/ menit, S = 36,5℃, R = 20x/menit, TFU teraba 3 jari diatas pusat,
pada bagian fundus teraba bulat, lunak dan tidak melenting (bokong ) bagian kiri
perut ibu didapatkan keras memanjang seperti papan (pu-ki), dan bagian kanan
ibu terasa bagian-bagan kecil janin (ekstremitas), bagian terbawah janin teraba
bulat, keras dan melenting (kepala), dan bagian terbawah janin sudah masuk
PAP (4/5), dan tafsiran berat janin nya 2.635 gram. Serta memberitahu hasil
semua pemeriksaan bahwa hasil pemeriksaan baik, memberitahu ibu bahwa
kehamilan ibu termasuk kehamilan yang fisiologis (normal). Menganjurkan ibu
untuk isirahat yang cukup, menganjurkan ibu melakukan kunjungan ulang 1 bulan
berikutnya atau pada saat ada keluhan dan memberikan terapi berupa SF 1x1,
kalk 1x1, dan berkolaborasi dengan dokter umum untuk memberikan terapi obat
batuk GG 1x1.

B. SARAN
1. Bagi institusi pendidikan
Dapat digunakan sebagai referensi informasi bagi instansi pendidikan
dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di masa yang
akan datang.
2. Bagi petugas kesehatan
Dapat dijadikan sebagai tambahan referensi untuk pelayanan dan
pelaksanaan Asuhan kebidanan di puskesmas sesuai dengan standar.
3. Bagi mahasiswa
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa terutama
mengenai tanda bahaya dan penatalaksanaan pada ibu hamil.
DAFTAR PUSTAKA

Anggrita, S., Mardiatul, U. I., & Ramalida, D. 2015. Asuhan Kebidanan Pada
Kehamilan. Bogor: IN MEDIA.

Astuti, Maya. Mkeb. 2010. Buku Pintar Kehamilan . Jakarta : EGC

Hani, Ummi,dkk. Asuhan Kebidanan pada kehamilan Fisiologis. Penerbit : Salemba


Medika EGC 2011. Jakarta

Hutahaen, Serri. Perawatan Antenatal. Salemba Medika : Jakarta; 2013.

Kusmiati, yuni. Dkk.2009. Perawatan ibu hamil (asuhan Ibu Hamil).Jakarta:


Fitramaya.

Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga berencana


untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Manuaba,dkk. (2012). Pengantar Kuliah Obstetri. Penerbit Buku Kedokteran EGC:


Jakarta.

Mufdillah. 2012. Konsep Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika

Prawirahardjo, Sarwono, 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta YBP-SP

Prawiroharjo, S. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Sarwono


Prawirohardjo

Romauli,Suryati. 2011. BukuAjar ASKEB I : “Konsep Dasar Asuhan Kehamilan ”.


Yogyakarta: Nuha Medika

Saifuddin. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Varney, Helen. 2010 Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta. ECG

WHO. Maternal Mortality: World Health Organization; 2014.

Vous aimerez peut-être aussi