Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH:
MARIATUL QIBTIAH
S171719
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya
janin. Lama hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan merupakan merupakan
keadaan fisiologis dapat diikut proses patologis yang mengancam keadaan
ibu dan janin Kehamilan melibatkan berbagai perubahan fisiologi antara lain
perubahan fisik, perubahan sistem pencernaan, respirasi, sirkulasi, darah,
metabolisme, taktus urinarus serta perubahan psikologis. Pada umumnya
kehamilan berkembang dengan normal namun kadang tidak sesuai yang
diharapkan (Sarwono, 2011).
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk
melihat derajat kesehatan perempuan. Menurut World Health Organization
(WHO), pada tahun 2014 wanita yang bersalin setiap harinya meninggal
dunia sebanyak 800.000 orang, tahun 2015 naik sebanyak 830.000 orang.
Dari 830 kasus kematian ibu setiap hari, 550 terjadi di sub-Sahara Afrika dan
180 di Asia Selatan. Angka Kematian Ibu sebanyak 99% diakibatkan karena
komplikasi pada ibu selama kehamilan, bersalin dan setelah persalinan.
Menurut laporan WHO Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia mencapai angka
289.000 jiwa. Di mana terbagi atas beberapa Negara, antara lain Amerika
Serikat mencapai 9300 jiwa, Afrika Utara 179.000 jiwa dan Asia Tenggara
16.000 jiwa. Angka Kematian Ibu di Indonesia masih termasuk tinggi
sedangkan untuk AKI di negara-negara Asia Tenggara diantaranya Indonesia
mencapai 214 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam 160 per 100.000
kelahiran hidup, Thailand 44 per 100.000 kelahiran hidup, dan Malaysia 39
per 100.000 kelahiran hidup.
Data SDKI tahun 2012 mencatat AKI di Indonesia melonjak menjadi
359 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH). Angka ini naik dibandingkan tahun
2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Masalah ini tentu perlu untuk
mendapat perhatian khusus dari seluruh pihak, mengingat bahwa target
Sustainable Development Goals (SDG’s) tahun 2015 yaitu menurunkan AKI
di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup. Target SDGs pada tahun 2019
yaitu 306 per 100.000 kelahiran hidup menurut Direktorat Bina Kesehatan Ibu
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Berdasarkan data yang dikutip dari lama resmi Kementerian
Kesehatan, angka kematian saat melahirkan turun dari 4.999 kasus pada
2015 menjadi 4.912 kasus di tahun 2016. Sementara hingga semester satu
di tahun 2017 terjadi 1.712 kasus kematian ibu saat proses persalinan
(Kemenkes, 2017).
Data Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2012
didapatkan jumlah kematian ibu untuk Kabupaten Banjar 28 orang (22,76%),
Kabupaten Hulu Sungai Utara 18 orang (14,63%), Kabupaten Kota
Banjarmasin 14 orang (11,38%), Kabupaten Kotabaru sebanyak 13 orang
(10,56%), Kabupaten Tapin sebanyak 10 orang (8,13%), Kabupaten Tanah
Laut sebanyak 9 orang (7,31%), Kabupaten Tabalong sebanyak 7 orang
(5,69%), Kabupaten Barito Kuala sebanyak 5 orang (4,06%). Pada tahun
2012 terjadi peningkatan sebanyak 123 orang ( 28,45%). Jumlah AKI dari 13
Kabupaten dan kota di Kabupaten Hulu Sungai Utara sebanyak 18 orang (
14,63% ).
Antenatal Care (ANC) merupakan pelayanan pemeriksaan kesehatan
rutin ibu hamil untuk mendiagnosis komplikasi obstetri serta untuk
memberikan informasi tentang gaya hidup, kehamilan dan persalinan (Backe
et al, 2015). Setiap ibu hamil sangat dianjurkan untuk melakukan
pemeriksaan ANC komprehensif yang berkualitas minimal 4 kali yaitu
minimal 1 kali pada trimester pertama (sebelum usia kehamilan 14 minggu),
minimal 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 14-28 minggu) dan
minimal 2 kali pada trimester ketiga (28-36 minggu dan setelah 36 minggu
usia kehamilan) termasuk minimal 1 kali kunjungan diantar suami atau
anggota keluarga. Kunjungan pertama ANC sangat dianjurkan pada usia
kehamilan 8 - 12 minggu yang bertujuan untuk mengetahui apakah masalah
tersebut bersifat fisiologis atau masalah tersebut bersifat patologis yang
dapat mengancam kehamilan. Komplikasi yang mungkin terjadi selama
kehamilan antara lain hiperemesis gravidarum, perdarahan, anemia,
eklampsi, nyeri perut yang hebat (Kemenkes RI, 2015). Tujuan ANC terpadu
adalah untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan
antenatal yang berkualitas, sehingga mampu menjalani kehamilan dengan
sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat.
Berdasarkan data yang saya dapatkan untuk pemeriksaan Antenatal
Care di Puskesmas Pembantu Pemurus Baru tersedia pada hari senin dan
selasa ada 10 - 14 ibu hamil dan di hari lainnya ada 4 - 8 ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya. Kurangnya pemeriksaan ANC pada ibu hamil
dipuskesmas pembantu tersebut dikarena penduduk setempat lebih banyak
bekerja pada pagi-siang hari, hal itulah yang membuat para ibu hamil tidak
memeriksakan kehamilannya yang membuat terlambat nya petugas
kesehatan mendeteksi adanya permasalahan pada kehamilan ibu hamil.
Melihat minimya nya ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya membuat
saya tertarik untuk mengangkat kasus ini sebagai laporan di ruang KIA
Puskesmas Pembantu Pemurus Baru.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan pada Ny. A G3P1A1 dengan
usia kehamilan 30 minggu di Puskesmas Pembantu Pemurus Baru.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data subjektif dan objektif
kehamilan pada Trimester III di Puskesmas Pembantu Pemurus Baru.
b. Mahasiswa mampu menganalisis data berdasarkan data subjektif dan
objektif kehamilan pada Trimester III di Puskesmas Pembantu
Pemurus Baru sehingga dapat menegakkan sebuah diagnosa
kebidanan.
c. Mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan kebidanan pada
kehamilan Trimester III di Puskesmas Pembantu Pemurus Baru.
d. Mahasiswa mampu mengevaluasi tindakan kebidanan pada ibu hamil
Trimester III di Puskesmas Pembantu Pemurus Baru.
C. Manfaat
1. Bagi pasien
Mengetahui tentang kebutuhan pada ibu hamil trimester III dan dapat
menjaga kesehatan pada kehamilan.
2. Bagi lahan praktik
Dapat menjadi bahan masukan bagi lahan praktik dalam rangka
meningkatkan pelayanan dan pelaksanan Asuhan kebidanan pada ibu
hamil trimester III sesuai standar pelayanan.
3. Bagi pendidikan
Sebagai sumber referensi, sumber bacaan dan bahan pengajaran
terutama yang berkaitan dengan asuhan kebidanan pada ibu hamil
trimester III.
4. Bagi mahasiswa
Mahasiswa mengerti dan memahami tentang tanda bahaya dan
penatalaksanaan pada ibu hamil trimester III.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Kehamilan adalah proses kehamilan yang diawali dengan proses
pembuahan (konsepsi). Pembuahan atau konsepsi sering disebut fertilisasi.
Fertilisasi adalah penyatuan sperma laki-laki dengan ovum perempuan
hingga lahirnya janin, lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu
atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid terakhir (Hutahaen, Serri.
2013, h: 121).
Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting dalam kehidupan
seorang wanita pada umumnya. Kehamilan juga dapat di artikan saat terjadi
gangguan dan perubahan identitas serta peran baru bagi setiap anggota
keluarga. Pada awalnya ketika wanita hamil untuk pertama kalinya terdapat
periode syok, menyangkal, kebingungan, serta tidak terima apa yang terjadi.
Oleh karena itu berbagai dukungan dan bantuan sangat penting di butuhkan
bagi seorang ibu untuk mendukung selama kehamilannya (Prawiroharjo,
2012).
Dari kedua pengertian diatas maka dapat saya simpulkan bahwa
Kehamilan adalah proses penyatuan dari konsepsi hingga lahirnya janin
(persalinan) yang berlangsung selama 40 minggu yang membuat seseorang
mengalami perubahan fisik dan psikologis.
B. Etiologi
Menurut Manuaba (2012; h.75-85) Peristiwa terjadinya kehamilan di
antaranya yaitu:
1. Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi
oleh sistem hormonal. Ovum yang dilepaskan akan ditangkap oleh
fimbriae, dan ovum yang ditangkap terus berjalan mengikuti tuba
menuju uterus dalam bentuk pematangan yang siap untuk dibuah.
2. Konsepsi
Merupakan pertemuan antara inti ovum dengan inti spermatozoa
yang nantinya akan membentuk zigot.
3. Nidasi atau implantasi
Setelah terbentuknya zigot yang dalam beberapa jam telah
mampu membelah dirinya menjadi dua dan seterusnya serta
berjalan terus menuju uterus, hasil pembelahan sel memenuhi
seluruh ruangan dalam ovum, maka terjadilah proses penanaman
blastula yang di namakan nidasi atau implantasiyang berlangsung
pada hari ke 6 sampai 7 setelah konsepsi.
4. Pembentukan plasenta
Terjadinya nidasi mendorong sel blastula mengadakan
diferensisi, sel yang dekat dengan ruangan eksoselom membentuk
kantong kuning telur sedangkan sel lain membentuk ruangan
amnion, sedangkan plat embrio terbentuk diantara dua ruangan
amnion dan kantong kuning telur tersebut. Ruangan amnion
dengan cepat mendekati korion sehingga jaringan yang terdapat
diantara amnion dan embrio padat dan berkembang menjadi
talipusat
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Istri Suami
Nama Ny. A Tn. S
Umur 29 tahun 36 tahun
Agama Islam Islam
Suku/Bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan IRT Swasta
Alamat Gg. Kenari RT.8 Gg. Kenari RT.8
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan sudah hamil 7 bulan dan ingin periksa hamil, ibu mengeluh
batuk berdahak berwarna kekuning-kuningan sejak ± 2 hari yang lalu.
3. Riwayat perkawianan
Kawin 1 kali, kawin pertama kali umur 23 tahun, dengan suami sekarang
sudah 6 tahun
4. Riwayat Haid
a. Menarche umur : 13 tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Teratur / tidak : teratur
d. Lamanya : 5 - 7 hari
e. Banyaknya : 2 kali ganti pembalut / hari
f. HPHT : 9 - 06 - 2018
g. Tafsiran Partus : 16 – 03 - 2019
5. Riwayat Obstetri
G3 P1A1
Kehamilan Persalinan Bayi
Penyul
No Thn Tempat/ it Ket
Penyu Penyul Keadaa
UK UK Cara BB PB Seks Nifas
lit it n lahir
Penolong
1.
14 kure Abo
2015 - - RS - - - - - -
mg t trus
Segera
38 38 Nor 53
2 2016 - Bidan - 3200 Lk menang - -
mg mg mal cm
is
TFU : 28 cm
TBJ : ( 28 - 11 ) x 155 = 2.635 gram
- Tungkai : Tidak terdapat adanya oedema dan varises.
c. Auskultasi
DJJ : (+) terdengar teratur, frekuensi 147x/menit.
d. Perkusi
Cek ginjal : Kiri / Kanan, (-) / (-)
Refleks Patella : Kiri / Kanan, (+) / (+)
e. Pemeriksaan Panggul Luar :
Distansia Spinarum : tidak dilakukan
Distansia Cristarum : tidak dilakukan
Conjugata Eksterna : tidak dilakukan
Lingkar Panggul : tidak dilakukan
3. Pemeriksaan Laboratorium
a. Golongan Darah : O
b. HB : 11,5gr%
c. Albumin : Negatif (-)
d. Reduksi : Negatif (-)
e. HIV : Negatif (-)
f. HbSAG : Negatif (-)
C. Analisa Data
1. Diagnosa Kebidanan : G3P1A1 usia kehamilan 30 minggu janin tunggal
hidup intra uterine.
2. Masalah : Batuk berdahak ± 2 hari
3. Kebutuhan : KIE dan kolaborasi
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan keadaan umum bahwa ibu dalam
keadaan baik dengan hasil pemeriksaan TD : 120/70 mmHg, Nadi : 84 x
/menit , Respirasi : 20 x/menit, suhu : 36,5ºC, palpasi pada perut sudah TFU
teraba 3 jari diatas pusat sesuai dengan perkembangan janin, pemeriksaan
Hb 11,5gr%, dengan presentasi kepala dan bagian punggung janin terletak
pada kiri ibu, dengan usia kehamilan 30 minggu, DJJ(+) frekuensi
147x/menit, dan tafsiran partus pada tanggal 16 - 03 - 2019.
“Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan ”
2. Berkolaborasi dengan dokter umum yang ada untuk memberikan terapi
sesuai anjuran yaitu tablet Glyceryl guaiacolate (GG) yang bertujuan untuk
meredakan batuk ibu tersebut dan melancarkan pengeluaran dahak
disaluran napas ibu diminum 1x1 hari sebelum tidur.
“Ibu bersedia meminum sesuai dengan anjuran bidan”
3. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebutuhan nutrisi secara teratur
seperti yang sudah diterapkan yaitu :
a. Memenuhi vitamin B6 seperti daging sapi, hati, kacang-kacangan, buah
pisang, alpukat, semangka, sayur bayam, kentang dan sawi.
b. Menganjurkan ibu untuk meminum air putih 8 – 10 gelas / hari dan
“Ibu mengerti dan akan melakukan sesuai anjuran bidan”
4. Menganjurkan ibu untuk meningkatkan personal hygiene yaitu dengan cara
mengganti pakaian dalam sehabis BAB / BAK atau jika terasa basah dan
lembab serta memberitahu cara cebok yang benar yaitu dari depan
kebelakang, menggunakan bra yang menopang payudara dan menggunakan
pakaian yang menyerap keringat.
“ Ibu bersedia untuk meningkatkan personal hygiene”
5. Menganjurkan ibu untuk membaca buku KIA pada halaman 9 tentang tanda
bahaya kehamilan, yaitu:
a. Demam Tinggi hingga menggigil
b. Bengkak pada kaki, tangan dan wajah
c. Sakit kepala disertai kejang
d. Gerakan janin berkurang dari sebelumnya / tidak bergerak.
e. Pendarahan pada hamil tua melalui jalan lahir.
f. Air ketuban keluar sebelm waktunya
“Ibu sudah mengetahui tanda bahaya kehamilan”
6. Memberi tahu kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan :
a. Keluarnya lendir bercampur darah dari jalan lahir
b. Kontraksi yang semakin lama semakin sering yang berpusat di fundus.
c. Sakit atau nyeri yang menjalar dari perut sampai kepinggang.
d. Adanya keluar air dari jalan lahir (ketuban pecah)
“Ibu sudah mengetahui tanda-tanda persalinan”
7. Memberikan terapi sesuai anjuran bidan yaitu Tablet SF yang berfungsi
sebagai pembentukan sel darah merah dan menjadi cadangan zat besi bagi
janin, mengoptimalkan fungsi otot, kalsium laktat (kalk) untuk pembentukan
sel darah merah serta kalsium laktat agar perkembangan tulang, gigi, saraf
dan otot pada bayi berkembang dengan baik dengan dosis satu kali sehari
di minum peroral dengan menggunakan air putih dan jangan minum
menggunakan air teh atau kopi karena terdapat zat tannin yang dapat
meghambat penyerapan obat. Efek samping dari obat tersebut bisa
membuat nyeri lambung,diare, mual, muntah,berkurangnya napsu makan
dan pusing.
“Ibu bersedia meminum sesuai dengan anjuran bidan”
8. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang paling tidak 1 bulan
kemudian pada tanggal 5 - 2 - 2019 atau jika ada keluhan segera untuk
datang ke fasilitas kesehatan terdekat.
“ Ibu bersedia akan melakukan kunjungan ulang”
BAB IV
PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
Setelah pengkajian yang saya lakukan maka dapat disimpulkan bahwa Ny. A
umur 29 tahun mengeluhkan batuk. Dari Data objektif didapatkan Ny. A umur 39
G3P1A1 hamil 30 minggu Dilakukan pemeriksaan dengan hasil : TD = 120/70
mmHg, N = 84x/ menit, S = 36,5℃, R = 20x/menit, TFU teraba 3 jari diatas pusat,
pada bagian fundus teraba bulat, lunak dan tidak melenting (bokong ) bagian kiri
perut ibu didapatkan keras memanjang seperti papan (pu-ki), dan bagian kanan
ibu terasa bagian-bagan kecil janin (ekstremitas), bagian terbawah janin teraba
bulat, keras dan melenting (kepala), dan bagian terbawah janin sudah masuk
PAP (4/5), dan tafsiran berat janin nya 2.635 gram. Serta memberitahu hasil
semua pemeriksaan bahwa hasil pemeriksaan baik, memberitahu ibu bahwa
kehamilan ibu termasuk kehamilan yang fisiologis (normal). Menganjurkan ibu
untuk isirahat yang cukup, menganjurkan ibu melakukan kunjungan ulang 1 bulan
berikutnya atau pada saat ada keluhan dan memberikan terapi berupa SF 1x1,
kalk 1x1, dan berkolaborasi dengan dokter umum untuk memberikan terapi obat
batuk GG 1x1.
B. SARAN
1. Bagi institusi pendidikan
Dapat digunakan sebagai referensi informasi bagi instansi pendidikan
dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di masa yang
akan datang.
2. Bagi petugas kesehatan
Dapat dijadikan sebagai tambahan referensi untuk pelayanan dan
pelaksanaan Asuhan kebidanan di puskesmas sesuai dengan standar.
3. Bagi mahasiswa
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa terutama
mengenai tanda bahaya dan penatalaksanaan pada ibu hamil.
DAFTAR PUSTAKA
Anggrita, S., Mardiatul, U. I., & Ramalida, D. 2015. Asuhan Kebidanan Pada
Kehamilan. Bogor: IN MEDIA.
Varney, Helen. 2010 Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta. ECG