DAFTAR PUSTAKA

1. Gordy S, Rowell S. Vascular air embolism. International Journal of Critical

Illness and
Injury Science. 2013; 3(1): 73-6.
2. Mathieu D, Tissier S, Boulo M. Gas embolism. Handbook on Hyperbaric
Medicine. 2006; 217-38.
3. Kumar V, Abbas AK, Fauston N, Mitchell R. Robbins Basic Pathology 8th
edition. 2007. Burlington: Elsevier
4. Wong AY, Irwin MG. Large venous air embolism in the sitting position
despite monitoring with transoesophageal echocardiography. Anaesthesia.
2005; 60(8): 811-3.
5. http://www.medicalnewstoday.com/articles/186328.php diakses tanggal 20
September 2015.
6. Sudoyo, Aru W., dkk. 2006. Tromboemboli Paru. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam jilid II. Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK-UI: 1040-1046
7. http://nasional.tempo.co/read/news/2013/11/27/173532785/malpraktek-atau-
tidak-dr-ayu-lihat-empat-poin-ini Emboli penyebab ibu melahirkan mati
mendadak diakses tanggal 20 september 2015.
8. Shaikh, N. Ummunisa, F. (2009). “Acute management of vascular air
embolism”. [Online]. Tersedia:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2776366/
9. Dolinak. D. M.D, Evan. W. M.D, Emma. O. “Forensic Patholog Principles
and Practice”. (2005). Burlington: Elsevier. p: 667-668
10. Muth, C, M.D. Erik, S. Shank, M.D. (2000). “Gas Embolism”. The New
England Journal of Medicine. 342: 476-482. [Online]. Tersedia:
www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJM200002173420706
11. Di Maio, Dominick J.Forensic pathology / Dominick J. Di Maio, Vincent J.M.
Di Maio --2nd ed.2001.
12. Mirshki. A. M.D, et.al. (2007). “Diagnosis and Treatment of Vascular Air
Embolism”. The American Society of Anesthesiologist. 106: 164-177.
13. Knight. B. “Simpson’s Forensics Medicine”. New York: Arnold. (2001). p:
102
14. O’Dowd, L, M.D. Mark, K, M.D. (2004). “Air Embolism”. UpToDate. 12.3:
2-13.
[Online].Tersedia:http://www.sassit.co.za/Journals/Physiology/Haematology/a
ir%20embolismUPTODATE.pdf
15. Dudney, TM, Elliott, CG. Pulmonary embolism from amniotic fluid, fat, and
air. Prog Cardiovasc Dis 1994; 36:447.
16. Fujioka, M, M.D. et.al. (2012). “Fatal Paradoxical Air Embolism Diagnosed
by Postmortem Imaging and Autopsy”. Journal of Forensic Science. 57:1118-
1119. [Online]. Tersedia: onelibrary.wiley.com
17. O'Dowd, Liza C, MD, Mark A Kelley, MD. (2000). “Air embolism”.
18. Dolinak D, Evan W, Emma O. Forensic pathology principles and practice.
2005. Burlington: Elsevier.
19. Dahlan, Sofwan. Ilmu Kedokteran Forensik Pedoman bagi Dokter dan
Penegak Hukum. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro,2000.
20. Fujioka, M, M.D. et.al. (2010). “Fatal Paradoxical Air Embolism
Diagnosed by Postmortem Imaging and Autopsy”. ournal of Forensic
Science. 57:1118-1119.
21. Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, Winardi T, Abdul Mun'im,
Sidhi, dkk. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran
Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 1997.
22. Taylor JD. Post-mortem Diagnosis of Air Embolism by Radiography Br Med
J. 1952 April 26; 1(4764): 890–893.
23. Jackowski C, Thali M, Yen K et al. Visualization and Quantification of Air
Embolism Structure by Processing Postmortem MSCT Data. J Forensic Sci.
2004. DOI: 10.1520/JFS2004047
24. Bajanowski T, Köhler H, DuChesne A, Koops E, Brinkmann B. Proof of air
embolism after exhumation. Int J Legal Med Vol 112,(1) , pp 2-7.
25. Am J Forensic Med Pathol. 2014 Jun;35(2):124-31. doi:
10.1097/PAF.00000000000000086.
26. Staf Pengajar Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Teknik Autopsi Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik
Fakultas Kedoteran Universitas Indonesia. 2000; 46-7
27. Goldhaber SZ: Pulmonary Embolism. Dalam: Zipes, Libby, Bonow,
Braunwald, penyunting. Braunwald’s heart disease, a text book of
 cardiovascular medicine. Edisi ke-7. Philadelphia: Elsevier saunders, 2005. h.
1789-06
28. Biswas G: Review of Forensic Medicine and Toxicology. Edisi ke-2. New
Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher, 2012. 349-52
29. Aggrawal A: APC Textbook of Forensic Medicine and Toxicology – Avichal
Publishing Company. New Delhi: Avichal Publishing Company, 2014. 200-3
30. Nasser , M, Sengketa Medis Dalam Pelayanan Kesehatan, Dikutip dari
http://kebijakankesehatanindonesia.net/sites/default/files/file/2011/M%2
Nasser.pdf [diakses tanggal 20 September 2015]
31. Sampurna, Budi, Aspek Medikolegal Pelayanan Medik Masa Kini Dan
Kaitannya Dengan Manajemen Risiko Klinik, Makalah, Jakarta, 2005
32. Biben, Achmad, Sikap Dokter dan Profesi Menghadapi Gugatan Malpraktik
Medis, Makalah, Bandung, 2005
33. Guwandi,J, Kelalaian Medik, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta, 1994
34. Albert W. Wu et. al.,1997
35. Undang-Undang RI No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, Dikutip
dari http://ropeg.kemkes.go.id/documents/uu_29_2004.pdf [diakses tanggal
20 September 2015]
36. Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, Dikutip dari
www.sjdih.depkeu.go.id/.../2009/36TAHUN2009UU[diakses tanggal 20
September 2015]
37. Undang-Undang KUH Pidana, Dikutip dari
http://hukumpidana.bphn.go.id/babbuku/bab-xxi-menyebabkan-mati-atau-
luka-luka-karena-kealpaan/?format=pdf [diakses tanggal 20 September 2015]
38. Hermien Hadiati Koeswadji (1998: 149-150)
39. Ameln, Fred, Kapita Selekta Hukum Kedokteran, Grafikatama Jaya, 1991
40. Kampono,Nugroho, Peran Komite Medik Di Rumah Sakit Dalam Penanganan
Kasus Kelalaian Medik, Makalah, Seminar Medikolegal, Batam, 2006
41. Anggriani, Riati, Aspek Hukum Dan Disiplin Profesi Terhadap Tuntutan
Pasien Atas Dugaan Malpraktik Menurut Undang Undang Nomor 29 Tahun
2004 Tentang Praktik Kedokteran, tesis, UGM, 2007