Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun oleh
KELOMPOK IV
Tn. S, usia 25 tahun, seorang pedagang sayur, belum menikah, MRS tanggal 13
Juli 2017 diantar kakaknya dengan keluhan badan lemas, tidak mau makan, mual
tetapi tidak muntah dan nyeri perut kanan atas sejak sepekan sebelum MRS. Nyeri
dirasakan ketika terlalu banyak bergerak dan nyeri ketika ditekan. Nyerinya seperti
ditusuk tembus ke belakang. Tn. S mengatakan skala nyerinya 5. Tn. S mengatakan
nyeri hilang timbul dan nyeri tiba-tiba terasa.
Tn. S dan kakaknya mengatakan 4 hari sebelum masuk ke rumah sakit, telah
berobat ke puskesmas di dekat rumahnya. Tetapi selama 3 hari minum obat yang
diberikan, Tn. S tidak merasakan adanya perubahan kondisi pada dirinya sehingga
kembali kontrol ke puskesmas. Kemudian dokter puskesmas merujuk Tn. S ke RS.
Anggota keluarga Tn. S tidak ada yang mengalami penyakit yang sama dengan Tn.
S. Namun Tn. S mengatakan temannya sesama pedagang di pasar ada yang
menderita penyakit yang sama dengan dirinya.
Sebelum sakit Tn. S makan 3x/hari, dengan komposisi nasi, sayur lauk, minum
sekitar 7 gelas/hari, @300 cc. Tn. S mengatakan tidak mempunyai alergi apapun pada
makanan. Setelah sakit pasien makan 3x/hari, dengan diit TKTP yang diberikan oleh
RS tetapi Tn. S mengatakan hanya bisa makan maksimal 3-4 sendok kemudian
berhenti dikarenakan merasakan rasa mual dan tidak nafsu makan secara tiba-tiba.
Minum sekitar 4 gelas/hari, @250 cc.
Tn. S mengatakan ingin cepat sembuh dan beraktivitas bekerja seperti sebelum
sakit, dan tidak ingin banyak merepotkan kakak kandungnya yang membiayai dirinya
waktu sakit. Tn. S mengatakan cemas dengan kondisi kesehatannya saat ini karena
tidak mengetahui begitu jelas tentang penyakit yang dideritanya, yang dia tahu hanya
semakin hari badannya semakin menguning dan badan masih lemas.
Keadaan umum : Tn. S terlihat lemas karena sudah beberapa hari terakhir tidak
mau makan. Tn. S tampak meringis menahan sakit. Kesadaran: GCS E4 V5 M6. Tanda-
tanda vital TD : 110/60 mmHg, S: 36,5C, N: 80 x/menit, RR: 20 x/menit. Berat
badan sebelum sakit : 53 kg. Berat badan setelah sakit : 51 kg, tinggi badan : 165 cm.
Pemeriksaan fisik : Sklera ikterik. Konjungtiva anemis. Mukosa bibir kering dan
pucat. Abdomen simetris, perut berbentuk datar, tidak ada lesi, tidak asites, tidak
ada jejas dan luka, peristaltik usus 10x/menit, bunyi tympani, hepar teraba di region
abdomen kanan atas 2 jari dibawah costa, tidak rata, agak keras, terdapat nyeri
tekan.
Pemeriksaan diagnostik : IgM Anti HAV positif
Ketidakmam Ketidakseimbanga
DS : Klien mengeluh badan lemas, tidak mau puan untuk nutrisi kurang dari
makan, mual tetapi tidak muntah dan nyeri. memasukkan kebutuhan tubuh
atau
DO : Sebelum sakit Tn. S makan 3x/hari, mencerna
dengan komposisi nasi, sayur lauk, minum nutrisi
sekitar 7 gelas/hari, @300 cc.
Tn. S mengatakan tidak mempunyai alergi
apapun pada makanan.
Setelah sakit pasien makan 3x/hari, dengan
diit TKTP yang diberikan oleh RS tetapi Tn. S
mengatakan hanya bisa makan maksimal 3-4
sendok kemudian berhenti dikarenakan
merasakan rasa mual dan tidak nafsu makan
secara tiba-tiba.
Minum sekitar 4 gelas/hari, @250 cc.
Keadaan umum : Tn. S terlihat lemas karena
sudah beberapa hari terakhir tidak mau
makan. Tn. S tampak meringis menahan sakit.
Kesadaran: GCS E4 V5 M6. Tanda-tanda vital
TD : 110/60 mmHg, S: 36,5C, N: 80 x/menit,
RR: 20 x/menit. Berat badan sebelum sakit :
53 kg. Berat badan setelah sakit : 51 kg, tinggi
badan : 165 cm.
DATA ETIOLOGI DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Pemeriksaan fisik : Sklera ikterik. Konjungtiva
anemis. Mukosa bibir kering dan pucat.
Abdomen simetris, perut berbentuk datar, tidak
ada lesi, tidak asites, tidak ada jejas dan luka,
peristaltik usus 10x/menit, bunyi tympani,
hepar teraba di region abdomen kanan atas 2
jari dibawah costa, tidak rata, agak keras,
terdapat nyeri tekan.
Management Kesiapan
DS : Tn. S mengatakan ingin cepat sembuh koping yang meningkatkan
dan beraktivitas bekerja seperti sebelum sakit, adequat. koping
dan tidak ingin banyak merepotkan kakak
kandungnya yang membiayai dirinya waktu
sakit. Tn. S mengatakan cemas dengan
kondisi kesehatannya saat ini karena tidak
mengetahui begitu jelas tentang penyakit yang
dideritanya, yang dia tahu hanya semakin hari
badannya semakin menguning dan badan
masih lemas.
Tn. S dan kakaknya mengatakan 4 hari
sebelum masuk ke rumah sakit, telah berobat
ke puskesmas di dekat rumahnya.
DO :
1. 1.
Kasus Sirosis Hepatis
Tn. M, usia 60 tahun, petani masuk RS pada tanggal 13 Juli 2017 pukul 01.00
dengan keluhan pusing, BAB hitam, mual, muntah darah, nafsu makan menurun dan
lemas. Tn. M mengatakan perutnya terasa penuh.
Di IGD dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil Hb 7 g/dL, eritrosit 2,62
juta/μL, hematokrit 20,3 %, golongan darah B, ureum 98,4 mg/dL, kreatinin 1,59
mg/dL dan pemeriksaan tanda – tanda vital dengan hasil tekanan darah 130/80
mmHg, nadi 82 x/menit, suhu 37,5oC, dan respiratory rate 24 x/menit, kemudian
diberikan terapi ceftriazone 25 gr, asam tranexamat 500 mg, ondansetron 8 mg,
ranitidine 50 mg, furosemid 10 mg, infus RL 20 tpm, dan tranfusi darah Packed Red
Cell (PRC) 2 colf pada pukul 06.00 WIB dan 15.00 WIB. Kemudian Tn. M di pindah ke
ruang rawat inap dengan tekanan darah 150/90 mmHg, respiratory rate 26 x/menit,
nadi 92 x/menit dan suhu 37,6oC.
Pada tanggal 14 Juli 2017 Tn. M mengeluh sesak nafas terutama saat bangun
tidur. Aktivitas Tn. M dibantu oleh keluarga dan perawat, pernafasan menggunakan
otot bantu pernafasan, pasien terlihat bingung dan gelisah.
Keluarga mengatakan dua tahun yang lalu Tn. M juga pernah mengalami hal yang
sama. BABnya sering berwarna hitam sehingga saat itu Tn. M dirawat sekitar 5 kali
keluar masuk RS dengan keluhan yang sama.
Pemeriksaan fisik : Konjungtiva anemis. Sklera ikterik. Mukosa bibir pucat. CRT >
3 detik. Tampak distensi abdomen serta terlihat venektasi. Pemeriksaan asites positif.
Hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 14 Juli 2017 SGOT : 656, SGPT :
249. Bilirubin total: 6,24, Bilirubin direk: 16,5, Albumin: 3,12
Pada USG didapatkan gambaran Hepatomegali dengan kesan ascites.
3. Buatlah analisa data untuk kasus diatas!
4. Buatlah rencana asuhan keperawatan untuk diagnosa keperawatan prioritas
pertama pada kasus diatas!