Vous êtes sur la page 1sur 12

Pengaruh Obat-obatan Dan Gangguan Keseimbangan Elektrolit

Terhadap EKG, Pembesaran Otot Jantung (Hypertrophy),


Myocardiac Iscemia Dan Infarction
IV.1. Myocardiac Ischemia & Myocardiac Infarction

Topik ini bagi saya pribadi adalah sangatlah menegangkan karena inilah topik yang ditunggu-
tunggu saat kita mempelajari EKG. Ya boleh dikatakan topik ini adalah jantung dari kursus EKG.
Seperti yang anda ketahui bahwa jantung merupakan organ tubuh yang sangat dan sangat vital
sekali yang bertugas secara disiplin dan teratur memompakan darah keseluruh bagian tubuh dan
jantung itu sendiri. Untuk menjaga continuitas kerja jantung secara maksimal atau adekuat, maka
jantung harus mendapatkan pasokan darah (nutrisi) yang adekuat pula.Apabila pasokan atau
aliran darah ke jantung mengalami penurunan atau tidak seimbangnya antara kebutuhan darah
yang di butuhkan jantung dengan pasokan darah yang di alirkan ke jantung, maka jantung akan
mengalami gangguan yang dinamakan dengan jantung iskemia.
Dan apabila pasokan/aliran darah mengalami hambatan atau sumbatan, maka jantung akan
mengalami gangguan yang dinamakan serangan jantung atau acut miokardiac infarction.

Perlu saya garis bawahi dengan tinta emas, bahwa jantung iskemia dan serangan jantung atau
akut miokardiac infarction akan jelas terekam dalam EKG yang nanti saya jelaskan, dimana
kriteria pada rekaman EKG untuk jantung iskemia atau acut miokardiac infarction bukanlah
menjadi patokan utama dalam menegakkan diagnosa tersebut. Tapi anda harus menetapkan
keadaan klinis pasien sebagai pegangan utam kita sebelum menegakkan diagnosa.

A. Myocardiac Ischemia atau Jantung Ischemia

Myocardiac ischemia atau jantung iskemia adalah suatu keadaan dimana ketidakseimbangan
antara kebutuhan jantung akan darah dengan pasokan atau suplai darah yang disebabkan oleh
penyempitan pembuluh darau arteri koroner. Penyempitan arteri koroner paling sering disebabkan
oleh arterosklerosis dan arteri koroner spasme.

Arterosklerosis adalah suatu proses yang sudah dimulai sejak kita lahir, dan proses ini tidak
hanya pada pembuluh darah jantung tapi diseluruh pembuluh darah proses ini sudah dimulai dan
dipengaruhi oleh banyak faktor seperti gaya hidup, pola makan dll.

Anda merasa jantung anda sehat-sehat saja biarpun lifestyle anda tidak anda perhatikan seperti
mengkonsumsi lemak lebih, merokok, kurang aktivitas dll. Anda beranggapan demikian karena
jantung kita dalam batas tertentu mampu melindungi dari iskemia, akan tetapi apabila kebutuhan
jantung bertambah misalkan saat anda melakukan aktivitas ringan sampai berat dimana jantung
tidak bisa melindungi dirinya lagi, maka anda akan mengalami keluhan seperti nyeri dada yang
hebat, dada terasa terbakar atau tertekan dan nyeri bisa menjalar (bahu, lengan dan
leher).Keadaan ini dinamakan anda sedang mengalami stable angina. Jika keluhan muncul tidak
lagi pada saat anda melakukan aktivitas dinamakan unstable angina. Apabila unstable angina
tidak ditangani dengan tepat, maka bukan tidak mungkin lagi serangan jantung atau acut
myocardiac infarction dan kematian mendadak akan terjadi.

Dengan EKG, jantung iskemia bisa anda identifikasi berupa gambaran ST segmen depresi dengan
kriteria sebagai berikut :
ST segmen depresi > 1mm
Terdapat lebih dari 1 ST segmen depresi
ST segmen depresi bisa berupa datar atau horizontal, downsloping atau upsloping.
(lihat gb. 31 a, b, c, d)
(A)

(B)

(C)

(D)
( Gb :31 )

Saya ingatkan kembali bahwa keadaan klinis pasien lebih utama dengan gambaran EKG. Kalau
anda menemukan ST depresi atau T inverted tapi tidak ditemukan signs yang mengarah ke
diagnosa jantung iskemik, maka anda namakan gambaran tersebut dengan ST atau T non spesifik.
Tapi ST or T nonspesifik ini bukan berarti tidak penting, tapi anda harus mengkajinya kenapa
terjadi gambaran EKG tersebut. Adapun penyebab gambaran dengan ST atau T nonspesifik itu
adalah sebagai berikut :
Gangguan keseimbangan elektrolit
Myocarditis & Pericarditis
Cardiomypaty
Pulmonary emboli, dll.
B.Acut Myocardiac Infarction (AMI) atau Serangan Jantung

Seperti yang saya katakan diatas bahwa apabila jantung iskemia khususnya unstable angina tidak
anda tangani dengan tepat, maka myocardiac infarction atau serangan jantung akan terjadi. AMI
atau serangan jantung adalah keadaan dimana tidak mendapatkan suplai darah lagi yang
disebabkan adanya sumbatan total dipembuluh darah arteri koroner yang menyebabkan
kerusakan jaringan otot jantung atau infarction.

Adapun tanda-tanda serangan jantung atau acut myocardiac infarction adalah sama dengan
jantung iskemia, akan tetapi nyeri dada pada serangan jantung tidak bisa dihilangkan dengan
analgesik biasa (harus dengan morphine), kadang disertai dengan keringat dingin serta muntah
dan kematian mendadak bila lambat atau kurang tepat penangananya.

Banyak rekan-rekan kita yang mungkin masih bingung dan belum tahu dalam memahami
myocardiac infarction, sehingga dalam prakteknya mereka beranggapan kalau istilah myocardiac
infarction adalah sosok serangan yang menyerang jantung dan bisa menyebabkan kematian.
Benar sekali kalau AMI sangat berbahaya dan bisa mengancam jiwa pasien bila tidak ditangani
dengan tepat. Akan lebih baik jika anda mengenal dan memahami letak MI serta kemungkinan-
kemungkinan yang akan terjadi yang harus anda waspadai atau observasi setelah post MI.
Disamping itu, tidak semua AMI akan menyebabkan kematian mendadak. Karena tergantung
letak bagian otot mana yang terkena MI dan clinical jantung itu sendiri. Misalkan pasien dengan
latar belakang lifestyle yang kurang sehat atau adanya penyakit jantung yang menyertainya, maka
jika terkena serangan jantung yang sebenarnya tidak menyebabkan kematian jika ditangani secara
tepat, tapi pada pasien ini bisa menyebabkan kematian mendadak sebelum pertolongan datang.

Apa yang anda harus perhatikan pada EKG untuk pasien yang mengalami AMI ? Ada 3 kriteria
yang harus anda temukan untuk mendiagnosa AMI ( acut myocardiac infarction) dengan ST
segmen elevasi atau (STEMI) yaitu :

1. Clinicaly pasien adalah yang paling utama, dimana pasien mengeluh tidak nyaman di dada
seperti rasa tertekan,terbakar dan sakit di dada yang menyebar (ke bahu, lengan dan leher) yang
disertai dengan keringat dingin dan kadang pasien muntah.
2. Adanya ST segmen elevasi dengan atau tanpa adanya gel Q patologis. Gel Q patologis cirinya
yaitu dalamnya lebih dari 1/3 gelombang R.
3. Adanya peningkatan enzim jantung ( CKMB, CK, Troponomin )
( jika tidak anda temukan ST segmen elevasi dan gel Q patologis maka dinamakan Non -Q MI)
Seperti yang saya katakan bahwa AMI berasal dari jantung iskemik yang tidak diobati tangani
dengan baik. Seperti yang anda lihat pada gb 32 yang terekam oleh holter monitor bahwa diawali
dengan gelombang T yang tinggi dan runcing (fase hyper acut T) . Anda tidak akan pernah
mendapatkan gambaran hyper acut T pada 12 lead EKG karena sangat singkat sekali prosesnya.

Gb : 32
Fase acut/ injury yaitu ditandai dengan ST segmen elevasi yang sudah disertai atau tidak dengan
gel Q patologis. Fase ini terjadi kurang lebih dari 0 - 24 jam.

Fase early evolusion, yaitu ditandai masih dengan ST segmen elevation tapi gel T mulai inverted.
Proses ini terjadi antara 1 hari sampai beberapa bulan.

Fase old infarct, yaitu gelombang Q yang menetap disertai gel T kembali ke normal . Proses ini di
mulai dari beberapa bulan MI sampai dengan tahun dan seumur hidup. ( lihat gb 33 ).

Gb : 33

Adapun beberapa letak acut myocardiac infarction (AMI) yang harus anda kenali yaitu :

1.Septal ---> ST segmen elevasi di lead V1 dan V2,

2.Anterior ---> ST segmen elevasi di lead V1 sampai V4, reciprocal dengan di tandai ST segment
depresi di lead II,III, aVF.

3.Anterolateral (ektensif) ---> ST segmen elevasi di lead V1 s/d V6, lead I dan aVL, reciprocal
dengan ditandai ST segmen depresi di lead II, III, aVF

4.Lateral ---> ST segmen elevasi di lead V5 & V6, lead I & aVL
Inferior ---> ST segmen di lead II, III, aVF, reciprocal dengan ditandai ST segmen depresi di
lateral.

Posterior ---> ST segmen di lead V8 & V9

Ventrikel kanan ---> ST segmen elevasi di lead V1, V2R, V3R, V4R, reciprocal dengan ditandai
ST depresi di lead inferior.
Gb: 34 (AMI Septal)

Anda lihat ST segmen elevasi di V1 dan V2

Gb : 35

Anda lihat ST segmen elevasi di V1, V2,V3, V4

Gb : 36 ( AMI Anterior)
Gb : 37 ( AMI Anterolateral)

Gb : 38

Anda lihat ST segmen elevai di lead I, aVL, V6, V6.


Jika anda hanya menemukan ST segmen elevasi di lead I dan aVL saja, maka dinamakan AMI
High Lateral.

Gb : 39 (AMI Lateral)
Gb : 40

Anda lihat ST segmen elevasi di lead II, III, aVF


dan ST depresi V6, I, aVL

Gb : 41 ( AMI Inferior)

Gb : 42 (AMI Posterior)

Anda lihat gel R yang tinggi di lead V1, anda harus rekam juga lead V8 & V9 kalau ingin
menemukan ST segmen elevasi.
Gb : 43

Gb : 44 ( AMI Ventrikel kanan)

Kalau anda rekam ekg, anda akan mendapatkan ST segmen elevasi di lead V1, V2R, V3R, V4R
dan reciprocal di lead inferior anda akan temun ST segmen depresi.

IV.2. Hypertrophy Otot Jantung

Hypertrophy otot jantung bisa diagnosis dengan EKG, depolarisasi otot jantung akan terekam
oleh EKG dengan digambarkan oleh voltase yang berupa grafik EKG. Semakin besar otot
jantung akan membutuhkan waktu yang lebih untuk didepolarisasi. Sehingga pada kasus
hypertrophy, akan muncul voltase yang beda dengan normal. Semua tergantung dimana letak otot
jantungnya yang akan didepolarisasi dan elektroda positip mana (lead) yang merekamnya. Ingat
sistem hexaxial reference !

Jantung di bagi menjadi 4 ruang, yaitu : atrium/serambi kanan, atrim/serambi kiri, ventrikel /bilik
kanan, ventrikel /bilik kiri. Untuk itu saya akan memberikan contoh EKG yang menggambarkan
pembesaranke empat ruangan tersebut beserta kriterianya. Untuk atrium digunakan nama
enlargment atau dilatasi.
2.1. Dilatasi Otot Atrium Kanan (RAE)
Ciri-cirinya :
Adanya gel P pulmonal, yaitu gel P yang ramping dan tinggi
Gel P > 2,5 mm paling jelas anda lihat pada lead II dan >2 mm di lead V1
(lihat gambar 45).

Gb : 45

2.2. Dilatasi Otot Atrium kiri


Ciri-cirinya :
Adanya P mitral, yaitu gel P yang lebar atau berlekuk. Paling jelas anda lihat di lead II atau
kearah lead mana sudut aksis jantungnya.
Adanya gel P dengan defleksi negatif pada lead V1.
(lihat gambar 46).

Gb : 46

2.3. Hypertrophy Otot Ventrikel Kanan (RVH)


Ciri-cirinya :
Perbandingan gel R/S di lead V1 lebih dari 1
Tinggi gel R di lead V1 > 5mm
Aksis jantung ke kanan atau RAD
Gel S di lead V1 dalamnya <2mm,> 7mm.
Adanya pattern komplek QRS seperti qR
Adanya P pulmonal
Gel R di lead V1 + gel S di lead V6 = > 10 mm. (lihat gambar 47)
Gb : 47

2.4. Hypertropphy Otot Ventrikel Kiri (LVH)


Ciri-cirinya :
Gel R di lead V6 atau V5 lebih dari 27 mm yang disertai dengan ST segment strain pattern yaitu
mirip dengan ST depresi.
Gel S di lead V1 atau V2 lebih dari 27 mm
Gel R di lead V1 atau V2 ditambah Gel S di lead % atau V6 lebih dari 35 mm
Gel R di lead aVL > 11 mm
Gel R di lead aVF > 20 mm (lihat gambar 48).

Gb : 48
IV.3. Pengaruh Obat-obatan dan Elektrolit Terhadap EKG

3.1. Pengaruh Gangguan Keseimbangan Elektrolit Pada ekg

Apa yang telah saya jelaskan pada topik elektrofisiologi jantung, bahwa peranan elektrolit pada
aktivitas bioelektrikal khususnya pada jantung sangatlah besar sekali. Dimana komponen
elektrolit mempunyai peranan besar dalam proses elektrofisiologi pada jantung. Anda masih ingat
dengan nama elektrolit yang mempunyai andi besar yaitu kalium, kalsium, natrium, dan
magnesium.
Yang harus anda identifikasi dari EKG untuk mengetahui gangguan keseimbangan elektrolit
adalah hyperkalemia, hypokalemia, hypercalcemia dan hypocalcemia.

1. Hyperkalemia (lihat pada gb.49)

Ciri-cirinya :
Gel T tinggi lebih dari 10 mm diprecordial lead atau lebih dari 5 mm di ekstremitas lead.
Kalau tidak di obati, gambaran EKG akan terdapat PR interval memanjang, kemudian gel P
menjadi datar dan komplek QRS menjadi lebar, kemudian berubah menjadi Ventrikel fibrilasi.

Gb : 49
2. Hypokalemia (lihat gb.50)

Ciri-cirinya :
Adanya gel U yang tingginya bisa sama dengan gel T, bahkan lebih tinggi dari gel T.
Tiap pasien berbeda, artinya tidak smua pasien dengan kalium rendah akan menyebabkan
munculnya gel U.
Gel U muncul diawali dengan gel T yang datar atau inverted, sampai pada titik rendah nilai
kaliumnya, sehingga akan muncul gel U.
Biasanya gel U paling mudah kita identifikasi di precordial lead.

Gb : 50
3. Hypercalcemia

Ciri-cirinya :
QT interval memendek,yaitu tidak adanya ST segment

4. Hypocalcemia

Ciri-cirinya :
QT interval memanjang, yaitu lebih dari normal ( > 0,46 detik).

3.2. Pengaruh Obat-obatan Pada EKG

1. Digitalis Efek

Ciri-cirinya :
Adanya ST segmen sag
Gel T datar atau bisa juga bipasic
QT interval pendek
PR interval memanjang atau gambaran EKG AV blok first degree.
Adanya gel U

2. Quinidine Efek (lihat gb.51)

Ciri-cirinya :
Biasanya akan mempengaruhi gel T dan QT interval
Gel T lebar, datar, bahkan inverted.

Gb : 51

3. Procainamede Efek

Ditandai dengan komplek QRS yang lebar

Vous aimerez peut-être aussi