Vous êtes sur la page 1sur 9

BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Kesehatan   merupakan   salah   satu   komponen   utama   dalam   indek

pembangunan manusia (IPM) yang dapat mendukung terciptanya SDM yang

sehat,   cerdas,   terampil,   ahli   menuju   keberhasilan   pembangunan   kesehatan.

Pembangunan   kesehatan   adalah   salah   satu   hak   dasar   masyarakat   yaitu   hak

untuk memperoleh pelayanan kesehatan.

Kualitas   Sistem   Kesehatan   Nasional   dalam   era   desentralisasi   atau

otonomi   daerah   dibidang   kesehatan,   sangat   ditentukan   oleh   kualitas   sistem

kesehatan   dari   masing­masing   Kabupaten/Kota,   maka   guna   pencapaian   Visi

Kota Metro ” METRO KOTA PENDIDIKAN DAN WISATA KELUARGA

BERBASIS   EKONOMI   KERAKYATAN   BERLANDASAN

PEMBANGUNAN PARTISIFATIF” dengan misi:

1. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui sektor pendidikan dan

kesehatan.

2. Meningkatkan kesejahtraan rakyat berbasis ekonomi kerakyatan melalui 

sector perdagangan jasa, pertanian dan pariwisata

3. Meningkatkan kualitas infrastuktur Kota yang terintegrasi dan 
berkelanjutan

4. Mewujutkan Pemerintah Kota Metro Good Governance melalui kualitas 

pelayanan publik
Kesehatan   masuk   dalam   misi   pertama   dalam   visi   &   misi   walikota

Metro, yang mana kesehatan merupakan urusan wajib dalam Undang Undang

No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah daerah, untuk itu perlu adanya upaya

upaya yang kreatif dan inovatif untuk mewujutkan visi misi tersebut.

Perlu adanya penataan dan pengembangan sistem informasi kesehatan

Kabupaten/Kota   sehingga   dapat   memberikan   indikator   ­   indikator   derajat

kesehatan  dengan benar. Dimana perlu adanya perubahan pola piker tentang

kesehatan yaitu paradigma sakit menjadi paradigma sehat

Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang terdiri dari enam

subsistem,   dan   salah   satunya   adalah   Sub   sistem   Manajemen   Kesehatan   dan

informasi kesehatan, “Meningkatkan  Manajemen  Kesehatan  yang Akuntabel,

transparan, Berdayaguna dan Berhasil guna untuk memantapkan Desentralisasi

Kesehatan yang Bertanggung jawab”. Untuk itu perlu adanya sistem informasi

kesehatan yang baik untuk menggambarkan kondisi kesehatan yang ada di Kota

Metro, salah satunya adalah dengan adanya Profil Kesehatan Kota Metro yang

dibuat setiap tahun.

Salah   satu  keluaran  dari   penyelenggaraan   sistem  informasi  kesehatan

adalah profil kesehatan yang merupakan salah satu penyajian data informasi

kesehatan yang relative lengkap, berisi data/informasi derajat kesehatan,upaya

kesehatan,   sumber   daya   kesehatan,   dan   data/informasi   terkait   lainnya,   serta

terbit setiap tahun.

Buku Profil Kesehatan Kota Metro tahun 2016 ini disusun dengan harapan

dapat memberikan gambaran situasi kesehatan Kota Metro secara menyeluruh

baik tentang keadaan umum dan lingkungan, derajat kesehatan maupun sumber
daya pembangunan kesehatan. Buku Profil Kesehatan Kota Metro tahun 2016

ini merupakan penerbitan yang Keempatbelas.

Data   yang   disajikan   merupakan   hasil   kegiatan   program   kesehatan   di

Kota Metro selama tahun 2016, sedangkan untuk jumlah penduduk dipakai dari

hasil   Proyeksi   Sensus   Penduduk   tahun   2013   (BPS).   Cara   pengolahan   data

melalui perhitungan statistik sederhana dalam bentuk tabel dan disertai dengan

sebagian analisa dan pemaparan dari data yang ada pada tahun 2016 dan tahun­

tahun sebelumnya sebagai perbandingan. Data juga di ambil dari lintas sektor

bidang kesehatan, sehingga menggambarkan Kesehatan di Kota Metro.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Matrik Faktor Strategik Eksternal (EFAS)


EFAS adalah External Factors Analysis Summary, yaitu kesimpulan

analisis dari berbagai faktor eksternal yang mempengaruhi keberlangsungan

perusahaan. Adapun tabel EFAS dalam analisis dinas kesehatan metro sesuai Tabel

1 di bawah ini.

Tabel 1
External Factors Analysis Summary (EFAS)
Perkembangan Dinas Kesehatan Kota Metro

Tabel Matriks Evaluasi Faktor Eksternal


Skor Komentar
Faktor-Faktor Kunci External Bobo Rating (Bobot
t x
Rating)
PELUANG /OPPORTUNITIES (O)
- Kerjasama lintas sector yang sudah 0.20 3 0.60 Sangat Penting
berjalan maksimal
- Peningkatan pelayanan akses 0.15 3 0,45 Penting
informasi multi sektoral
- Pendidikan dan pelatihan bidang 0,10 3 0.30 Kurang penting
kesehatan penting
- Penyiapan materi
informasi kebijakan 0,15 3 0,45
pemerintah ( Pemda ) yang
menjadi acuan bagi jajaran
kesehatan untuk peningkatan mutu
layanan

Total Skor Peluang 1.80

ANCAMAN/TREATHS (T)
- Semakin mudahnya akses 0.22 3 0.66 Sangat Penting
informasi masyarakat dalam
bidang kesehatan
0.18 3 0,54 penting
- Banyaknya SDM yang tidak sesuai
dengan jabatannya

Total Skor Ancaman 1,20


Selisih Skor Peluang Dengan Skor 0.60
Ancaman

Tabel di atas, menunjukkan bahwa peluang organisasi lebih besar dari pada
ancaman.

2.2 Matrik Faktor Strategik Internal (IFAS)


IFAS adalah Internal Factors Analysis Summary, yaitu kesimpulan analisis

dari berbagai faktor internal yang mempengaruhi keberlangsungan perusahaan.

Adapun tabel IFAS dalam analisis faktor dinas kesehatan metro sesuai Tabel 2 di

bawah ini.

Tabel 2
Internal Factors Analysis Summary (IFAS)
Perkembangan Dinas Kesehatan Metro

Analisis IFAS ( Internal Strategic Factors Summary )

Faktor Strategi Bobot Rating Bx Komentar


Internal (2) (3) R (5)
(1) (4)
STRENGHT (kekuatan) :

1. komitmen dan 0,15 3 0,45 Sangat Penting


motivasi kerja
pegawai yang cukup
tinggi
2. ketersediaan 0,19 4 0,76 Sangat Penting sekali
anggaran dan
fasilitas yang cukup
memadai

3. Jumlah SDM yang 0,19 4 0,76 Sangat Penting sekali


mencukup

4 . Sarana tehknologi 0,10 2 0,2 Penting


yang cukup memadai

5.Pelayanan jasa 0,10 2 0,2 Penting


yang cukup baik

WEAKNESS (kelemahan) :

1.Belum 0,15 3 0,45 Sangat Penting


terstandarisasinya
pelaksanaan program
2. Belum tercapainya 0,12 2 0,24
kerja sama lintas Penting
program

TOTAL 1 2,14

Analisis Faktor Internal

Analisis factor internal dapat dilihat dari unsur analisis SWOT yaitu
Strengh dan Weakness, adalah sebagai berikut:

No Strengh ( Kekuatan ) Weakness (Kelemahan)


1 Komitmen dan motivasi kerja Belum terstandarisasinya
pegawai yang cukup tinggi pelaksanaan kegiatan
2 Ketersedian anggaran dan Belum tercapainya kerja sama
fasilitas yang cukup memadai lintas program
3 Jumlah SDM yang memadai
4 Sarana tekhnologi yang cukup
memadai 2.3 A
5 Pelayanan jasa yang cukup na
baik
lis

is TWOS / SWOT DINAS


SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk

mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang

(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi

bisnis. Fungsi dari analisis SWOT adalah untuk menganalisa mengenai kekuatan
dan kelemahan yang dimiliki perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap

kondisi internal perusahaan, serta analisa mengenai peluang dan ancaman yang

dihadapi perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi eksternal

perusahaan. Analisis SWOT dalam menilai perkembangan Puskesmas Simpur

tertera dalam Tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3
Analisis TWOS / SWOT DINAS
IFAS STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)

EFAS
OPPORTUNIES (O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)
- Kerjasama dengan - Kurangnya sumber
jajaran bawahnya daya manusia
- Peningkatan - Banyaknya SDM
pelayanan akses yang tida sesuai
infrmasi dengan jabaannya
- Pendidikan dan
pelatihan bidang
kesehatan
- Penyiapan materi
TREATHS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)
- komitmen dan motivasi - Belum
kerja pegawai yang terstandarisasinya
cukup tinggi pelaksanaan program
- ketersediaan - Belum tercapainya
anggaran dan kerja sama lintas
fasilitas yang program
cukup memadai
- Jumlah SDM yang
mencukup
- Sarana tehknologi
yang cukup
memadai
- Pelayanan jasa
yang cukup baik
BAB III
PENUTUP

 Berdasarkan hasil matriks Ifas, Efas dan Kompetitif dapat disimpulkan

bahwa peningkatan kualitas SDM, Pendanaan dan Pelayanan serta sarana

dan prasarana menjadi peran penting untuk berkompetisi didalam lingkup

dinas kesehatan
 Strategi yang dapat diterapkan dalam jangka pendek dan jangka panjang

dengan memperbaiki Kualitas SDM dengan berbagai pelatihan dan

profesionalisme, dan melengkapi segala sarana prasrana serta

meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat yang datang ke dinas

kesehatan ( kartu JKN, Perijinan dan koordinasi oleh Puskesmas )

PROSES PERENCANAAN STRATEGIS


DINAS
OLEH :

HASTIN FITRIA CAHYANI 17420024


CINIDY TRI S 17420010
ILA MA’RIFA 17420026
YOHANES JATMIKO 17420059
RIZKY MAULANA 17420050
NURULIA ULFAH I 17420041
ANDRI BANDARSYAH 17420086

PEMBIMBING:
SAMINO,SH., M.Kes

PROGRAM PASCA SARJANA


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MALAHAYATI
2018

Vous aimerez peut-être aussi