Vous êtes sur la page 1sur 11

TAUFIK HIDAYAT

A31116035
RANGKUMAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA DAN MANAJEMEN ISLAM

ANGGARAN DAN REALISASI DALAM PERSPEKTIF ISLAM

A. perencanaan

1. Definisi Perencanaan
Dalam manajemen perencanaan adalah sebuah PATOKAN untuk mempermudah menejer
agar tercapainya sebuah tujuan, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan
rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi
manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan tak akan dapat berjalan dengan lancar.
Widjojo dalam Lembaga Administrasi Negara (1985: 31), menjelaskan sebagai berikut:
Perencanaan pada asasnya mengatur pada dua hal:
1) Penentuan pilihan yang ditentukan mengenai tujuan-tujuan konkret yang dicari dalam
jangka waktu tertentu
2) Pilihan di antara cara-cara alternatif yang efesien serta tujuan rasional untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut, baik untuk tujuan tujuan yang ditambahkan jangka waktu tertentu
serta untuk pemilihan cara-cara yang diperlukan ukuran-ukuran atau saran-saran khusus
yang harus dikeluarkan telah dipilih pula.

2. Tujuan Perencanaan
Setiap kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan yang diinginkan membutuhkan
perencanaan yang matang. Hal tersebut disesuaikan sesuai bidang-bidang yang akan dicapai.
Albert Silalahi (1987: 167), menjelaskan tujuan perencanaan berikut:
a. Perencanaan adalah jalan atau cara untuk mengantifikasi dan mendorong perubahan ( cara
untuk mengantisipasi dan mengimbangi perubahan ).
b. Perencanaan memberikan pengarahan ( arah ) kepada administrator-administrator maupun
non-administrator.
c. Perencanaan tidak dapat menhindari atau menetapkan tidak dapat membatasi tumpang-
tindih dan pemborosan ( pemborosan ) pelaksanaan aktivitas-aktivitas.
d. Perencanaan menetapkan tujuan-tujuan dan standar-standar yang akan digunakan untuk
memberikan pengawasan.
a. Sebagai Rencana Aksi (Action Plan)
TAUFIK HIDAYAT
A31116035
RANGKUMAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA DAN MANAJEMEN ISLAM

Sebuah perencanaan usaha akan membantu untuk bergerak dan mengambil tindakan bisnis.
Kita mungkin sudah lama memikirkan untuk memulai sebuah usaha, tetapi prosesnya mungkin
tampak seperti sesuatu yang ‘menakutkan’ dan terlalu kompleks.
Sebuah rencana usaha akan membantu untuk memilah-milah proses dimaksud menjadi
bagian-bagian kecil yang lebih jelas. Dengan demikian sebuah masalah bisnis yang besar dapat
dilihat sebagai sebuah urutan masalah-masalah kecil.

b. Sebagai Peta Jalan (Road Map)


Seketika memulai sebuah usaha, perencanaan usaha akan menjadi alat yang sangat berguna
agar usaha tetap pada arah yang diinginkan. Dalam kegiatan bisnis sehari-hari yang hiruk-pikuk,
sangat mudah bagi seseorang untuk kehilangan arah usaha untuk mencapai tujuan yang ingin
dicapai. Sebuah rencana bisnis membantu untuk tetap fokus dalam arah yang diinginkan untuk
mencapai tujuan yang telah dicanangkan. Juga perencanaan usaha akan membantu pihak lain untuk
memahami visi usaha yang akan dijalankan , termasuk supplier, pekerja, mitra bisnis, teman dan
keluarga.

c. Sebagai Alat Penjualan (Sales Tool)


Mungkin yang paling penting adalah bahwa sebuah perencanaan usaha merupakan sebuah
alat bantu penjualan (Sales Tool), sehingga sebuah perencanaan usaha merupakan alat yang bisa
dipergunakan untuk meyakinkan investor untuk menempatkan investasinya di usaha tersebut.

B. Anggaran
Anggaran merupakan salah satu cara manajemen dalam menjalankan fungsinya yaitu
fungsi perencanaan dan fungsi pengendalian. Anggaran sebagai fungsi perencanaan diharapkan
dalam waktu yang akan dating keberhasilan yang dicapai sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Sedangkan anggaran sebagai fungsi pengendalian, diharapkan dengan penyusunan anggaran
perusahaan tidak menggunakan dana yang ada dengan tidak semestinya.

1. Pengertian Anggaran
Menurut M. Nafarin dalam bukunya “Penganggaran Perusahaan” menyatakan bahwa :
“Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara
kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tetentu”. (2004;12)
TAUFIK HIDAYAT
A31116035
RANGKUMAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA DAN MANAJEMEN ISLAM

Menurut Charles T Hongren, Srikant M datar, George Foster dalam bukunya “Akuntansi
Biaya : Penekanan Manajerial” menyatakan bahwa : “Anggaran adalah (a) perencanaan kuantitatif
suatu rencana kegiatan yang dibuat manajemen untuk suatu periode tertentu dan (b) alat yang
membantu mengkoordinasikan hal-hal yang perlu dilakukan guna mengimplementasikan rencana
tersebut”. (2005;214)
Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran adalah rencana
tertulis yang dinyatakan secara kuantitatif yang dinyatakan dalam satuan uang sebagai alat bantu
guna mengimplementasikan rencana tersebut.

2. Manfaat Anggaran
Dengan menyusun anggaran maka perusahaan akan memetik hasil yang baik. dan dapat
mensejakterakan suatu perusahaann yang menggunakannya maka anggaran memiliki manfaat
tersendiri bagi sebuah perusahaan.
Menurut Charles T Hongren, Srikant M Datar, George Foster yang dialih bahasakan oleh
Desi Adhariani dalam bukunya “ Akuntansi Biaya : Penekanan Manajerial” mengemukakan
bahwa :
1) Mendorong perencanaan strategi dan pengimplementasian rencana tersebut
2) Menjadi kerangka kerja untuk menilai kinerja
3) Memotivasi para manajer dan karyawan
4) Meningkatkan koordinasi dan komunikasi (2005;215)
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :

a. Mendorong perencanaan strategi dan pengimplementasian rencana tersebut


Anggaran merupakan alat bantu manajemen dalam menjalankan fungsinya yaitu
fungsi perencanaan yang kemudian membandingkan anggaran tersebut dengan hasil yang
telah didapat.

b. Menjadi kerangka kerja untuk menilai kinerja


Anggaran bermanfaat sebagai alat pengukur kinerja, karena dengan anggaran dapat
diketahui sejauh mana kemampuan pembuat anggaran.

c. Memotivasi para manajer dan karyawan


TAUFIK HIDAYAT
A31116035
RANGKUMAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA DAN MANAJEMEN ISLAM

Dengan adanya anggaran para manajer dan karyawan akan lebih mengefektifkan dan
mengefisienkan seluruh aktivitas perusahaan

d. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi


Anggaran merupakan sarana komunikasi dan koordinasi baik dari pimpinan kepada
karyawan maupun dari karyawan kepada pimpinan.

3. Fungsi Anggaran
Anggaran adalah suatu alat yang akan berfungsi dengan baik apabila pengguna anggaran
tersebut menggunakan dengan sebaik-baiknya. Anggaran memiliki fungsi yang sama dengan
manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.
Kesamaan fungsi tersebut disebabkan anggaran mempunyai fungsi sebagai alat manajemen
dalam melaksanakan fungsi-fungsinya, yaitu sebagai alat pendorong suatu perencanaan yang
dibuat oleh manajemen.

Menurut M Nafarin dalam bukunya “ Penganggaran Perusahaan” menyatakan bahwa


anggaran memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Fungsi perencanaan
2) Fungsi pelaksanaan
3) Fungsi pengawasan
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :

a. Fungsi perencanaan
Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis menuntut pemikiran yang teliti dan
akan memberikan gambaran yang lebih nyata atau jelas dalam satuan unit dan uang.

b. Fungsi pelaksanaan
Anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerja, sehingga pekerjaan dapat
dilaksanakan secara selaras dalam mencapai tujuan (laba). jadi anggaran penting untuk
mengkoordinasikan atau menyelaraskan setiap bagian kegiatan, seperti bagian pemasaran,
bagian umum, bagian produksi dan bagian keuangan.

c. Fungsi pengawasan
TAUFIK HIDAYAT
A31116035
RANGKUMAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA DAN MANAJEMEN ISLAM

Anggaran merupakan alat pengawasan (controlling), pengawasan berarti


mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan dengan cara :
1) membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran)
2) melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu

C. Perencanaan dan penganggaran dalam islam


Kaidah fikh dalam masalah muamalah adalah bahwa hokum asal dari sesuatu adalah
mubah sampai ada dalil yang melarang (mengharamkan atau memakruhkannya). Maka dengan
merujuk pada kaidah yang diajarkan oleh para ulama, maka peninjauan Perencanaan dan anggaran
dalam perspektif islam dapat menggunakan kaidah tersebut. Perencanaan dan penganggaran
adalah perkara muamalah yang pada hokum asalnya dibolehkan, sampai ada ayat/dalil yang
melarang dari hal itu.
Perencanaan dan penganggaran dalam islam dibangun atas dasar nilai-nilai islam yang
seharusnya ditegakkan dalam perencanaan maupun penganggaran, dan hal ini pun menjadi kritikan
dari perencanaan dan penganggaran yang umum kita ketahui, yang dimanan kebanyakan darinya
merupakan system kapitalis yang sangat matrealistis.

1. Makna Perencanaan
Perencanaan atau planning adalah kegiatan awal sebuah pekerjaan dalam bentuk
memikirkan hal hal yang terkait dengan pekerjaan itu agar mendapat hasil yang optimal. Oleh
karena itu, perencanaan merupakan keniscayaan, sebuah keharusan di samping sebagi sebuah
kebutuhan. Segala sesuatu memerlukan perencanaan dalam suatu hadis Rasulullah bersabda yang
artinya ”Jika engkau ingin mengerjakan sesuatu pekerjaan maka pikirkanlah akibatnya, maka jika
perbuatan tersebut baik, ambillah jika perbuatan tersebut itu jelek, maka tinggalkanlah.”
Dalam melakukan perencanaan, ada bebrapa aspek yang harus diperhatikan, antara lain
sebagai berikut:
a. Hasil yang ingin di capai
b. Orang yang akan melakukan
c. Waktu dan sekala prioritas
d. Dana (Kapital)
TAUFIK HIDAYAT
A31116035
RANGKUMAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA DAN MANAJEMEN ISLAM

2. Perencanaan dan Sunnatullah


Allah SWT meciptakan alam semesta dengan hak dan perencanaan yang matan dan di srtai
tujuan yang jelas. Firman Allah dalam Al-Qur’an surah shad:27 yang artinya: ”Dan kami tidak
menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diatara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian
itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan
masuk neraka”.(Shaad:27)
Konsep manajemen islam menjelaskan bahwa setiap manusia (bukan hanya organisasi )
hendaknya memperhatikan apa yang telah diperbuat pada masa yang telah lalu untuk
merencanakan hari esok.
3. Kendala dalam Perencanaan
Disadari atau tidak, dalam merencanakan sesuatu kita akan menemkan factor-faktor yang
akan menjadi kendala untuk melaksanakan suatu program. Sebenarnya, jika kita melihat sejarah
kehidupan para Rasulullah SAW., kedala itu selalu di jadikan sebagai peluang dan bukan di anggap
sebagai hambatan. Kendal itu dijadikan sebagai kendala itu dijadikan sebagai sebuah peluang
untuk meningkatkan kualitas kerja. Dalam Al-Qur’an surat al-Insyirah: 5-6 Allah berfirman, yang
artinya: ”karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan.” (al-Insyirah:5-6)
4. Hierarki Perencanaan
Di tinjau dari proes dan hasilnya, perencanaan memiliki hierarki sbagai berikut:
a. Perencanaan sasaran yaitu perencanaan dalam penetapan sasaran atu target yang harus dicapai
oleh suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.
b. Perencanaan strategi yaitu perencanaan dalm menetakan strategi.
c. Perenanaan kebijakan yaitu perencanaan dalm menetapkan kebijakan.
d. Perencanaan prosedur yaitu perencanaan dalam menetapkan prosedur.
e. Perencanaan program yaitu perencanaan dalam menetapkan program
Pendekatan perencanaan di bedakan kedalam tiga tipe yaitu:
a. Perencanaan ke depan adalah proses perencanaan yang di mulai dengan memproyeksikan
suatu masa depan yang mungkin di capi.
TAUFIK HIDAYAT
A31116035
RANGKUMAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA DAN MANAJEMEN ISLAM

b. Perencanaan balik adalah proses perencanaan yang di mulai dengan mengidentifikasikan


suatu masa depan yang di inginkan, lalu dilanjutkan denagn mengerjakan rincian untuk
menghasilkannya.
c. Perencanaan kedepan balik adalah suatu kesatuan proses yang mengkombinsikan perencanaan
balik dan perencanaan ke depan, denagan cara memproyeksikan suatu masa depan yang
mungkin mengidentifikasikan suatu masa depan yang di inginkan, dan menguji keefektifan
kebijakan tersebut untuk mencapai masa depan yang di inginkan.

5. Tahapan Perencanaan
Sebuah perencanaan berawal dari sebuah analisis kebutuhan. Misalnya akan dibangun
sebuah pabrik, maka perlu dilakukan analisis apakah masyarakat sekitarnya menerima kehadiran
pabrik itu? Apakah produk-produk yang dihasilkan juga dibutuhkan oleh masyarakat?.
Analisis kebutuhan dan kemampuan bisa berarti analisis yang bersifat fisik dan juga psikis
(kejiwaan). Analisis yang bersifat sikis dapat digambarkan dengan masyarakat yang merasa tidak
butuh, sehingga perlu diperlukan penyadaran. Penyadaran ini diperlukan agar masyarakat merasa
bahwa proyek in memang diperlukan. Dari situlah berawalnya analisis kebutuhan.
Disamping analisis kebutuhan dan kemampuan, perlu dilakukan pula analisis kekuatan dan
kelemahan (analisis SWOT). Apakah sesuatu yang telah direncanakan merupakan sesuau yang
telah sesuai dengan kemampuan? Bagaimana dengan kendala-kendala dan kelemahan-
kelemahanya? Jika dalam meyusun perencanaan telah mengetahui kekurangan serta
kelemahannya,hal itu sebuah tahapan yang sangat bagus. Sebuah perencanaan yang sangat matang
mampu menganalisis kekuatan dan kelemahan, kemudian berusaha mengatasi kelemahan-
kelemahan itu.
6. Fungsi Perencanaan Menurut Syari’ah
Syari’ah harus menjadi tolak ukur dalam kegiatan perencanaan. Berikut ini adalah
beberapa contoh implementasi funsgsi perencanaan menurut syari’ah.
a. Perencanaan bidang SDM. Adalah pada penetapan standart perekrutan SDM. Implementasi
syari’ah pada bidang ini dapat berupa penetapan syarat prefesionalisme yang haru di miliki
oleh seluruh kompone SDm perusahaan.
b. Perencanaan bidang keuangan. Adlah penetapan sumber dana alokasi pengeluaran
implementasi syari’ah pada bidang ini dapat berupa penetapan syarat kehalalan dana, baik
TAUFIK HIDAYAT
A31116035
RANGKUMAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA DAN MANAJEMEN ISLAM

sumber masukan maupun alokasinya. Maka tidak pernah di rencanakan, misalnya


peminjaman dana yang mengandung unsure riba atau pemanfaatn dana untuk menyogok
pejabat.
c. Perencanaan bidang operasi. Implementasi syari’ah pada bidang ini dapat berupa penetapan
bahan masukn produksi dan proses yang akn dilangsungkan. Misalnya dalam industry pangan
maka masukannya adalah bahan pangan yang telah dipastikan kehalalannya. Sementara secara
aman dan tidak bertentangan dengan syari’ah.
d. Perencanaan bidang pemasaran dalam bidang ini dapat berupa penetapan segmentator pasar.
Termasuk promosi. Conyoh dalam industri minuman energy. Segmen minuman energy. Posisi
yang di tetapkan adalah sebagai minuman penyegar yang pasti halal, aman srta pemberi
energy.

7. Pengambilan Keputusan Perencanaan Dalam Tinjauan Syariah


a. Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan menjangkau seluruh aspek manajemen. Ia terdapat pada setiap
bagian dari suatu organisasi dan berhubungan dengan semua persoalan organisasi. Sedemikian
pentingnya, sehingga pengambilan keputusan menjadi suatu keharusan bagi seluruh fungsi
manajemen.
Pengambilan keputusan didefinisikan sebagai pilihan yang didasarkan atas kriteria tetentu
mengenai alterantif tindakan tetentu dari beberapa alternatif yang tersedia. Dalam definisi lain,
pada hakikatnya pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat
suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang kurang matang dari alternatif
yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang
paling tepat.

b. Model-model Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan lazimnya hanya dilakukan melalui dua pendekatan, yakni secara
kualitatif dan atau kuantitatif. Pendekatan kualitatif lebih banyak mengandalkan alat-alat kualitatif
seperti intuisi, fakta-fakta, pengalaman dan pertimbangan-pertimbangan. Sementara pendekatan
kuantitatif menitikberatkan pada analisis masalah secara matematis. Dengan bantuan alat-alat
kuantitatif, para manajer dapat mengetahui lebih dahulu prediksi hasil akhir dari pengambilan
TAUFIK HIDAYAT
A31116035
RANGKUMAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA DAN MANAJEMEN ISLAM

keputusan, seperti misalnya : minimasi atau maksimal biaya produksi perusahaan. Alat-alat
kuantitatif biasanya mencakup perumusan problem, hipotesis, definisi, eksperimen, dan pilihan
antara sejumlah alternatif.

c. Kesalahan-kesalahan Organisatoris dalam Pengambilan Keputusan


Sekalipun telah mengalami banyak perkembangan dan kemajuan yang cukup berarti, namun
berbagai model dan sistem pengambilan keputusan ini dinilai masih menampakkan sejumlah
kekurangan.
Sepuluh kesalahan organisatoris yang umum terjadi, yaitu: (1) sikap kurang tegas, (2)
tanggung jawab yang tidak jelas, (3) tidak adanya batas waktu yang ditetapkan, (4) jauh dari
problem yang dihadapi, (5) kehilangan momentum keputusan, (6) pendelegasian yang kurang
tepat, (7) kebijakan-kebijakan perusahaan, (8) waktu penyesuaian yang terlampau lama, (9)
kepribadian (nilai-nilai) organisatoris.

D. Nilai-nilai islam dalam Perencanaan dan penganggaran


1. Nilai Tauhid
Nilai Tauhid, sering kita bahasakan dengan nilai ketuhanan, dalam perencanaan
konvensional sangat jarang ditekankan nilai ini pada proses perumusan rencana. Nilai tauhid
adalah nilai-nilai yang mengandung pengesaan Allah pada hak-haknya baik rububiyah, uluhiyah
dan asmawasyifa. banyak hal-hal dalam perencanaan yang berkaitan dengan tauhid. Setiap
manusia bisa berkehendak bahwa ingin merencanakan sesuatu, tetapi terkadang itu tidak terjadi
dan kadang pula terealisasi, maka hal ini dapat ditarik bahwa Takdir Allah telah ditetapkan,
walaupun manusia merencanakan sesuatu dengan sebaik mungkin tetapi itu tetap mengikut kepada
ketetapan dan kehendak Allah.
2. Nilai ikhtiar
Seorang muslim harus sungguh-sungguh dalam bekerja dengan mengerahkan seluruh
kemampuan fisik, pikiran, dan hati. Ini untuk mengaktualisasikan dirinya sebagai khalifah yang
dituntut memimpin dunia. Janji sebagai umat terbaik tidaklah terealisasi dengan sendirinya, tapi
mesti diraih, dikejar dan diupayakan. Bumi diciptakan sebagai tempat membanting tulang,
sedangkan manusia bekerja di atasnya, “Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan
TAUFIK HIDAYAT
A31116035
RANGKUMAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA DAN MANAJEMEN ISLAM

menjadikan kamu pemakmurnya,” (QS. Huud [11]: 61). Pada hakikatnya, hanya dengan bekerjalah
manusia dapat memanusiakan dirinya.

3. Nilai Tawakkal
tawakal yang benar, merupakan sebab utama yang berhasil atas usaha hamba, baik dalam
urusan dunia maupun agama, bahkan sebab kemudahan dari Allah Ta'ala bagi hamba ini untuk
memperoleh segala kebaikan dan perlindungan dari segala keburukan.
Imam Ibnul Qayyim berkata: “Tawakkal kepada Allah adalah termasuk alasan yang paling
kuat untuk melindungi diri sendiri dari gangguan, kezhaliman dan permusuhan orang lain yang
tidak mampu dihadapinya sendiri. Allah akan memberikan kecukupan kepada orang yang
bertawakkal kepada-Nya. Barangsiapa yang telah diberi kecukupan dan dijaga oleh Allah Ta'ala
maka tidak ada harapan bagi musuh-musuhnya untuk bisa mencelakakannya.
4. Selalu Mengadakan Perbaikan (Muhasabah)
Manusia adalah ciptaan Allah paling sempurna dari makhluk lain. Tetapi manusia juga
ditakdirkan berpotensi melakukan kesalahan. Baik karena ketidaktahuan atau dosa kesengajaan.
Seorang Muslim yang bertaqwa akan selalu introspeksi yang intinya adalah mengganti keburukan
yang telah lampau dan menambah kebaikan-kebaikan yang sudah dilakukan.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada
Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS.Al-Hasyr [59]:18).
5. ukhuwah dalam bekerja sama-sama
pada hakikatnya sebuah rencana yang telah kita buat tidak akan terlaksana kecuali dengan
kerjsama anatar, maka dengan hadirnya sebuah perencanaan maka akan terjalin kerjsa sama,
dimana setiap orang akan fokus pada apa yang ia kerjakan
6. Amanah
Amanah adalah hal yang ditekankan dalam islam, dimana setiap orang dituntun untuk
melaksanakan amanah serta janji-janji mereka. maka dalam proses perencanaan, amanah
merupakan salah satu unsur yang menjadi penting agar setiap perencanaan berjalan dengan lancer.
ketika setiap orang dari perusahaan amanah terhadap apa yang telah ia janjikan maka dia akan
optimal dalam bekerja dan tidak ingin bermalas-malasan, karena dia mengetahui bahwa dia sedang
membawa amanahnya.
TAUFIK HIDAYAT
A31116035
RANGKUMAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA DAN MANAJEMEN ISLAM

E. Tujuan perencanaan dan penganggaran dalam islam


seperti halnya tujuan pada perencanaan yang umum, bahwa perencanaan bertujuan untuk
menjelaskan fokusan-fokusan serta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
organisasi, tetapi dalam perspektif islam, tujuan itu tidak terbatas hanya pada permasalahan itu,
tetapi meluas hingga rana spiritual seseorang, dimana didalam perencanaan harus terbentuk nilai
tauhid, ikhtiar serta kerja keras dan sungguh-sungguh, tawakkal, serta amanah. maka sebuah
perencanaan akan berjalan dengan baik ketika memiliki dasar nilai-nilai islam dalam pencapaian
tujuannya

F. Realisasi
realisasi merupakan apa yang telah terjadi dari perencanaan, atau dengan kata lain
perencanaan yang teraktualkan. maka dalam realisasi ini kita dapat mengukur kinerja perusahaan,
apakah telah mencapai tujuan yang telah direncanakan, salah satu cara mengukur kinerja adalah
dengan memakai penganggaran. keduanya dibandingkan apakah telah sesuai, ketika favorable
maka inilah yang dicari, tetapi ketika unfavorable maka ini menunjukkan buruknya kinerja. satuan
ukurannya adalah materi yang terdapat pada anggaran.

DAFTAR PUSTAKA

https://pengusahamuslim.com/3579-alasan-dan-tujuan-pembuatan-perencanaan-1824.html

Abu Sina, Ahmad Ibrahi,.op.cit.hal.110

Banavandawablog.blokspot.com/2011/05/fungsi-perencanaan-pengambilan.html

hafidhuddin, Didi ,Manajemen Syariah Dalam Praktik(Jakarta:Gema Insani,2003),.hlm.,77-85

selengkapnyahttps://muslim.or.id/13995-tawakal-kunci-keberhasilan-yang-sering-dilalaikan.html

Vous aimerez peut-être aussi