TOPIK 11
BALOK MENERUS
2.1 Pendahuluan
Sebagaimana pembahasan penerapan bagi struktur rangka batang pada topik I,
ketiga kriteria dasar penentu analisis struktur dengan metode matriks diungkapkan
sebagai set matrik-matrik dasar. Penyelesaian melalui sederet operasi aljabar matrik
‘menjadikan langkah-langkah analisis menjadi lebih singkat tetapi mampu menangani
permasalahan struktural yang semakin meluas dan kompleks. Persamaan umum untuk
menyelesaikan untuk kasus balok tetap sama yaitu Gaya = kekakuan x perpindahan.
Perbedaan mendasar antara kasus balok dan rangka batang adalah adalah pada
kekakuan individual, serta syarat-syarat batasnya, Pada balok menerus tinjauan terhadap
kekakuan balok harus mempertimbangkan nilai modulus elastisitas bahan, momen inersia
dan panjang batang, selanjutnya pada balok terutama pada daerah tumpuan dikenal
beberapa jenis tumpuan seperti tumpuan sendi, rol dan jepit, sedangkan pada rangka
batang tumpuan hanya dianggap sebagi tumpuan sedethana, sehingga syarat batas pada
balok juga mengalami perbedaan. Lebih lanjut penerapan beban-beban juga terdapat
perbedaan dengan struktur rangka batang, misalnya adanya beban terpusat dan beban
terbagi rata, Pada rangka batang beban terpusat diaggap seluruhnya bekerja pada titik
simpul tertentu, sedangkan pada balok beban-beban tersebut dapat saja di terapkan di
sepanjang balok baik pada tumpuan maupun pada bagian bentangan balok, sehingga
perbedaan selanjunya adalah terjadinya momen dan gaya lintang.
Analisa struktur metode matrik dapat mengakomodasi kesulitan dalam analisa
strukturnya sehingga metode ini masih dianggap tepat, apalagi kalau solusinya dengan
‘menggunakan bantuan komputer
22 Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul pada topik I ini, mahasiswa diharapkan dapat
menjelaskan berbagai permasalahan yang mungkin ditemui pada balok menerus serta
dapat mencari solusi terhadap masalah tersebut dengan menggunakan Analisa Struktur
dengan Metode Matrik.2.3 Prasyarat
Mahasiswa diharapkan telah menguasai materi pada Topik I, memahami tentang
pentingnya syarat batas (boundary condition) serta memahami aplikasi beban yang akan
diterapkan pada struktur balok menerus, misalnya adanya beban terpusat dan beban
terbagi rata
2.4 Uraian
Balok merupakan struktur elemen yang dimana memiliki dimensi dan h yang
berbeda, dimensi b lebih kecil dari dimensi h. Topik ini akan membahas mengenai balok
yang menerus di atas banyak tumpuan dan balok statis tak tentu seperti :
- Balok menerus, beban di satu bentang dapat_ menyebabkan timbulnya momen dan
kelengkungan pada bentang tersebut dan pada bentang lainnya.
- Balok sedethana, beban pada satu bentang menyebabakan terjadinya momen lentur dan
kelengkungan hanya pada bentang tersebut.
Meskipun analisisnya lebih sulit, balok statis tak tentu sering juga digunakan
karena struktur ini pada umumnya lebih kaku untuk suatu kondisi bentang dan beban.
daripada struktur statis tentu, momen internal yang timbul pada struktur tak tentu akibat
dibebani lebih kecil daripada yang timbul pada struktur statis tentu, Dengan demikian
ukuranya dapat lebih kecil, kerugian struktur statis tak tentu ialah lebih pekanya terhadap
penurunan tumpuan. Scbagai contoh turunya tumpuan dapat menimbulkan momen lentur
internal.
- Kekakuan, Peningkatan kekakuan pada statis tak tentu dapat dipelajari dengan defleksi,
yaitu menghitung defleksi ditengah bentang untuk balok di atas tumpuan sedethana
yang mamikul beban terpusat di tengah sebesar = PL? / 48 EI.
Observasi yang dapat dilakukan untuk meninjau adanya peningkatan kekakuan pada
balok menerus di atas tumpuan sederhana di bandingkan dengan yang tidak menerus.
Struktur menerus umumnya lebih kaku dari pada yang ditumpu sederhana tak
‘menerus.
~ Distribusi gaya. Balok menerus dan balok jepit lebih digunakan dari pada balok
sederhana karena gaya geser dan momen lentur yang timbul pada statis tertentu sebagaicontoh pada balok jepit terlihat ada dua titik pada balok (dimana terjadi perubahan
tanda kelengkungan) yang juga merupakan titik dimana momen lentur nol,
Cara meninjau struktur statis tak tentu sama dengan memandang kolom tetapi
bahwa lokasi titik-titik balok yang ditentukan oleh beban.
2.5 Beban dan Landasan atau tumpuan
Lantai tingkat suatu bangunan dipikul oleh balok dan meneruskan beban kepada
tiang/tembok dinding sebagai penahan agar balok tetap pada tempatnya dengan
mengadakan gaya ke atas berbalik arah beban balok bawah, beban di atas lantai dan berat
sendiri dengan balok mengadakan aksi pada tiang/tembok yang menahan reaksi landasan.
Beban mempunyai kebebasan bergerak tetapi reaksi landasan tergantung dari macam
pembebanan dan dapat dibuat berubah-ubah mengikuti beban. Beberapa landasan pada
balok :
1. Landasan engsel (sendi), landasan ini dapat mengadakan dua reaksi yaitu gaya
vertikal dan horizontal,
2. Landasan roda (rol), landasan ini hanya dapat menerima gaya vertikal.
r
&—
3. Landasan apitan (jepit), landasan ini dapat menahan gaya vertikal, horinzotal dan momen.
a
4, Landasan letak bebas, merupakan landasan senderhana untuk konstruksi bentang
kecil