Vous êtes sur la page 1sur 13

KONSEP

ONSEP KOMUNIKASI, HAMBATAN DAN SOLUSI


SAP 6

KELOMPOK 3

Anak Agung Istri Pawitradewi (1607532079


1607532079)
Ni Kadek Lia Indahyani (1607532081
1607532081)
Ni Kadek Dwi Aryandari (1607532086
1607532086)
Ni Luh Putu Pitayani Vinensya (1607532088)
Alif Noer Wahyuni (1607532092
1607532092)
Putu Eka Mas Pratiwi (1607532094
1607532094)

Program Reguler Denpasar


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi pada dasarnya adalah suatu proses untuk menyampaikan (ide, pesan, gagasan)
dari satu pihak ke pihak lain agar saling mempengaruhi di antara keduanya, komunikasi dapat
dilakukan secara lisan atau ferbal yang dapat dimengerti oleh kedua pihak. Komunikasi dapat
di katakan terdiri dari suatu rangkaian yang saling berhubungan dengan tujuan akhir yang
mempengarui perilaku, sikap dan kepercayaan. Kegagalan dalan berkomunikasi sering timbul
karena hambatan dalam proses komunikasi.
Dalam proses komunikasi antar komunitas, maka fungsi komunikasi yang dilakukan
antara dua komunitas yang berbeda itu merupakan jembatan atas perbedaan di antara mereka.
Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesan-pesan yang mereka pertukarkan,
keduanya saling menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga menghasilkan
makna yang sama (Alo Liliweri, 2003:42). Dengan adanya komunikasi yang baik suatu
organisasi dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurang atau
tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet atau tidak berjalan secara efektif.
Komunikasi yang efektif adalah penting bagi semua organisasi. Biasanya aktivitas
komunikasi ini dilakukan secara verbal atau lisan sehingga memudahkan kedua belah pihak
untuk saling mengerti.
Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan lancar dan
berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi dalam
organisasi maupun komunitas dapat macet atau tidak berjalan organisasi tersebut.
Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang konsep komunikasi, hambatan dan solusi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka didapat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
2. Bagaimana proses dan unsur komunikasi?
3. Bagaimana komunikasi antar individu dalam kelompok?
4. Apa yang dimaksud dengan kohesivitas keorganisasian?
5. Apa saja hambatan terhadap komunikasi?
6. Bagaimana mengatasi hambatan dalam komunikasi?
7. Apa saja isu-isu dalam komunikasi ?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan komunikasi.
2. Untuk mengetahui bagaimana proses dan unsur komunikasi.
3. Untuk mengetahui bagaimana komunikasi antar individu dalam kelompok.
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kohesivitas keorganisasian.
5. Untuk mengetahui apa saja hambatan terhadap komunikasi.
6. Untuk mengetahui bagaimana mengatasi hambatan dalam komunikasi.
7. Untuk mengetahui isu-isu dalam komunikasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi


Pengertian Komunikasi adalah suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan
gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya. Biasanya aktivitas komunikasi ini dilakukan secara
verbal atau lisan sehingga memudahkan kedua belah pihak untuk saling mengerti.
Secara harafiah, definisi komunikasi adalah interaksi antara dua orang atau lebih untuk
menyampaikan suatu pesan atau informasi. Komunikasi secara umum bertujuan untuk
memberikan pengetahuan kepada orang lain.
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, pesan, atau pemikiran dari
seseorang kepada orang lain. berikut penjelasan mengenai Pengertian Komunikasi, Unsur-
unsur Komunikasi, dan Langkah-langkah Proses Komunikasi, silahkan simak uraian berikut.
Pengertian komunikasi menurut beberapa ahli:
1. Mc. Farland, komunikasi adalah proses interaksi atau hubungan saling pengertian satu
sama lain antara manusia
2. Keith Davis, komunikasi adalah proses jalur informasi dan pengertian dari seseorang ke
orang lain
3. Dr.Phil Astrid Susanto: proses pengoperasian lambang-lambang yang mengandung arti
4. KBBI, adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih,
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. dapat pula berarti hubungan atau kontak
5. Ensiklopedi administrasi, adalah suatu proses penyampaian ide dari sumber berita ke suatu
tempat tujuan
6. Kamus administrasi perkantoran, adalah penyampaian warta yang mengandung bermacam-
macam keterangan dari seseorang kepada orang lain

2.2 Proses dan Unsur Komunikasi


Unsur-Unsur Komunikasi

1. Komunikator : orang yang menyampaikan pesan


2. Komunikan : orang yang menerima ide, pesan, pernyataan, dll
3. Pesan : ide atau keinginan dari komunikator yang didukung oleh lambang
4. Media : sarana atau saluran yang menunjang pesan
5. Efek atau feedback, tanggapan dari pihak komunikan terhadap pesan yang
disampaikan oleh komunikator

3
Jenis-jenis feedback:

a. zero feedback (pesan tidak dimengerti oleh komunikan)


b. positive feedback (pesan dimengerti oleh komunikan)
c. neutral feedback (respon yang tidak memihak/tidak mendukung ataupun menentang)
d. negative feedback (respon yang bersifat merugikan atau menyudutkan komunikator

Langkah-langkah proses komunikasi:

1. Komunikator memiliki gagasan atau pesan/informasi yang ingin disampaikan kepada


komunikan
2. Komunikator membuat/menyusun sandi-sandi (encoding) untuk menyatakan maksud
dalam bentuk kata-kata ataupun lambing
3. Perkataan dan lambang-lambang (pesan) disalurkan melalui media
4. Komunikan menguraikan/menafsirkan pesan yang dikirimkan oleh komunikator
5. Komunikan memberi tanggapan

2.3 Komunikasi antar Individu dalam Kelompok


Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka
antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang
(Wiryanto, 2004).

Komunikasi Interpersonal adalah interaksi orang ke orang, dua arah,verbal dan non
verbal. Saling berbagi informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau

antar individu di dalam kelompok kecil (Febrina, 2008).

Jadi komunikasi interpersonal (antar pribadi) adalah proses hubungan yang tercipta,
tumbuh dan berkembang antara individu yang satu dengan individu lain dengan gayanya
sendiri menyampaikan pesan kepada yang lain sedangkan yang satu dengan gayanya sendiri
menerima pesan dari sumber.

Tujuan Komunikasi antar Pribadi :

- Mengenal diri sendiri dan orang lain


KAP memberikan kita kesempatan belajar sejauhmana kita terbuka pd orang lain
sehingga kita dpt menanggapi dan memprediksi tindakan orang lain.
- Mengetahui dunia luar

4
KAP memungkinkan kita untuk memahami lingkungan baik objek, kejadian dan
orang lain
- Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna
KAP yg kita lakukan bertujuan untuk menciptakan dan memelihara hubungan yg
baik dg orang lain. Hubungan tsb membantu mengurangi kesepian dan ketegangan.
- Bermain dan mencari hiburan, Dengan adanya hiburan dan bermain dapat memberi
suasana yang nyaman yg lepas dari keseriusan, ketegangan, kejenuhan
- Membantu orang lain

2.4 Kohesivitas Keorganisasian


Pengertian Kohesivitas Organisasi Menurut Para Ahli

Menurut Arnold dan Feldman (1986) komunikasi organisasi adalah suatu proses pertukaran
informasi diantara orang-orang dalam suatu organisasi. Dimana didalamnya terdapat empat
tahapan komunikasi yang meliputi.

1. Attention (Atensi/Perhatian)
2. Comprehension (Komprehensi)
3. Acceptance as true (Kebenaran/Fakta)
4. Retention (Retensi) (Baca juga: Komunikasi Pemerintahan)

Pendapat lain dikemukakan oleh Pace dan Faules (2001), mereka berpendapat bahwa
komunikasi organisasi merupakan perilaku pengatur organisasi yang terjadi diantara orang-
orang dalam organisasi. Dan juga bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu
berinteraksi dan memberi makna atas apa yang terjadi. Sementara itu, menurut Wiryanto
(2005) komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan organisasi didalam
suatu kelompok. Baik itu formal maupun informal dari suatu organisasi.

2.5 Hambatan terhadap Komunikasi


1. Penyaringan Informasi
Komunikator cenderung memanipulasi informasi supaya lebih dapat diterima dengan
baik oleh komunikan/penerima. Minat pribadi dan persepsi mengenai apa yang
menurut komunikator penting bagi penerima sangat mempengaruhi penyaringan dan
hasilnya. Semakinbanyak jumlah tingkatan struktur organisasi yang harus dilalui oleh
suatu informasi semakin besar kemungkinan untuk peyaringan.

5
2. Persepsi Yang Selektif
Penerimaan dalam proses komunikasi menyeleksi apa yang mereka terima
berdasarkan kebutuhan, motivasi, latar belakang pengalaman dan karektiristik pribadi
lainnya. Penerima atau komunikan juga memproyeksikan minat dan harapan mereka
pada saat melakukan decoding (mengartikan simbol-simbol).
3. Emosional
Bagaimana perasaan komunikan/penerima pada saat ia menerima pesan akan
mempengaruhi interpretasinya mengenai pesan tersebut. Pesan yang sama akan
diinterpretasikanberbeda pada keadaan marah atau emosi netral. Emosi-emosi yang
ekstrim seperti gembira yang berlebihan atau sedih sangat mungkin menghalangi
komunikasi yang efektif.
4. Bahasa
Kata-kata yang sama dapat berarti berbeda untuk orang yang tidak sama. Usia,
pendidikan dan latar belakang budaya merupakan tiga variabel yang biasanya
mempengaruhi bahasa yang digunakan dan arti yang diberikan kepada kata-kata. Di
dalam suatu organisasi, pegawai berasal dari latar belakangyang tidak sama.
5. Kurang Perhatian
Kesalahpahaman terjadi karena orang tidak membaca dengan benar suatu pesan atau
informasi, baik dalam bentuk pengumuman, artikel, atau tidak mendengar percakapan
orang dengan baik.
6. Faktor Hello Effect
Terjadi jika komunikator adalah orang yang disenangi atau dihormati, maka audiens
atau penerima langsung akan mempercayai apa yang dikatakan walaupun belum tentu
benar atau sebaliknya.
7. Perilaku Defensif
Ketika seseorang merasa terancam, ia cenderung akan bereaksi dengan cara
mengurangi kemampuannya untuk mencapai saling pengertian. Yakni ia menjadi
defensif terlibat dalam perilaku seperti secara verbal menyerang orang lain,
memberikan jawaban kasar, berperilaku seperti penilai, dan mempertanyakan motif
orang lain.
8. Kebanjiran Informasi
Ketika informasi yang harus diterima melampaui kapasitas pemrosesan karena
membanjirnya informasi (e-mail, telepon, faxs, notla rapat, bacaan) akan ada

6
kecenderungan untuk membuang,mengabaikan, melewatkan atau dilupakan atau
menunda pemrosesannya sampai situasi kebanjiran informasi selesai.

2.6 Mengatasi Hambatan dalam Komunikasi


Menurut Bovee dan Thill, 2003: 22 (Dalam Sutrisna Dewi, 2007: 18) terdapat
beberapa cara mengatasi hambatan dan memperbaiki komunikasi agar menjadi efektif ,
yaitu sebagai berikut:
1. Memelihara iklim komunikasi terbuka
Iklim komunikasi merupakan campuran dari nilai, tradisi, dan kebiasaan. Komunikasi
terbuka akan mendorong keteresterangan dan kejujuran serta mempermudah umpan
balik.
2. Bertekat memegang teguh etika berkomunkasi
Etika merupakan prinsip – prinsip yang mengatur seseorang untuk bersikap atau
membawa diri. Komunikasi etis termasuk semua informasi yang relevan, benar dalam
segala segi, dan tidak memberdayakan orang lain dengan cara apapun. Perbedaan
nilai – nilai yang dianut bisa menyebabkan terjadinya dilemma etika. Misalnya,
mengungkapkan atau merahasiakan kecurangan yang dilakukan organisasi.
3. Memahami kesulitan komunikasi antarbudaya
Majunya perkembangan teknologi dan informasi telah menyebabkan terjadinya
interaksi antar budaya. Memahami latar belakang, pengetahuan, kepribadian, dan
persepsi antarbudaya akan membantu mengatasi hambatan komunikasi yang terjadi
karena perbedaan budaya.
4. Menggunakan pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada penerima
Berarti tetap mengingat penerima ketika berkomunikasi. Sikap empati, peduli, atau
peka terhadap perasaan dan kepentingan orang lain bisa menjadi kunci keberhasilan
dalam berkomunikasi.
5. Menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggung jawab untuk memperoleh
dan membagi informasi
Penggunaan teknologi secara bijaksana dan bertanggung jawab untuk menyusun,
merevisi, dan mendistribusikan pesan akan mendorong terciptanya komunikasi yang
efektif.
6. Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien. Hal itu dapat dilakukan
dengan berbagai cara, seperti:
a. Memahami penerima pesan

7
b. Menyesuaikan pesan dengan penerima
c. Mengembangkan dan menghubungkan gagasan
d. Mengurangi jumlah pesan
e. Memilih saluran atau media yang tepat
f. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi

Sedangkan menurut Komang Ardana, dkk (2013: 64) terdapat beberapa cara dalam
mengatasi atau mengurangi hambatan dalam komunikasi, yaitu sebagai berikut:

1. Mendengarkan dengan aktif


Mendengar adalah menangkap vibrasi suara, sedangkan mendengarkan adalah
memberi arti kepada yang didengar. Oleh sebab itu mendengarkan membutuhkan
atensi, interpretasi dan mengingat rangsangan suara. Empat syarat mendengarkan
dengan aktif, yaitu:
a. Intensitas
Berkonsentrasi penuh pada apa yang disampaikan oleh pembicara dan
menyampingkan pikiran – pikiran lain sehingga dapat menghubungkan informasi
yang diterima dengan topik pembicaraan.
b. Empati
Berusaha mengertikan apa yang diinginkan oleh pembicara dengan menyesuaikan
apa yang dilihat dan rasakan dalam pembicaraan sehinggan bisa meningkatkan
persamaan antara interpretasi kita dan maksud pembicaa.
c. Penerimaan
Pendengar yang aktif memiliki penerimaan yang obyektif atas apa yang didengar
dan dilihat. Pendengar yang aktif adalah menyerap informasi dari seseorang tanpa
menilai isinya sampai yang bersangkutan selesai berbicara.
d. Tanggung jawab untuk melengkapi infomasi
Komunikan harus melengkapi informasi yang diterima dan artinya. Bila perlu,
mengajuka pertanyaan untuk memperoleh pengertian yang sama dengan
komunikator.
2. Memberikan umpan balik (feedback)
Setiap orang yang berbicara memperhatikan umpan balik yang diberikan lawan
bicaranya baik bahasa verbal maupun non verbal, kemudian memberikan penafsiran
terhadap umpan balik itu secara benar. Misalnya dengan ekspresi wajah tertentu bila si
komunikan tidak mengajukan pertanyaan.

8
Adapun cara lain dalam mengatasi hambatan dalam komunikasi, antara lain:

1. Pahami perbedaan individu atau kompleksitas individu dengan baik


Setiap individu merupakan pribadi yang khas yang berbeda baik dari latar belakang
psikologis, sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan. Dengan memahami, seseorang
dapat menggunakan taktik yang tepat dalam berkomunikasi.
2. Gunakan komunikasi langsung (face to face)
Komunikasi langsung dapat mengatasi hambatan komunikasi karena sifatnya lebih
persuasif. Komunikator dapat memadukan bahasa verbal dan bahasa non verbal.
Disamping itu kata - kata yang selektif dapat pula digunakan kontak mata, mimik
wajah, dan bahasa tubuh lainnya yang membuat komunikasi lebih berdaya guna.
3. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah
Kosa kata yang digunakan hendaknya dapat dimengerti dan dipahami, jangan
menggunakan istilah - istilah yang sulit untuk dimengerti pendengar. Gunakan pola
kalimat sederhana karena kalimat yang mengandung banyak anak kalimat membuat
pesan sulit dimengerti.

2.7 Isu-Isu dalam Komunikasi


Menurut Stephen P. Robbins (2006), ada empat isu terkini yang berhubungan dengan
komunikasi dlam sebuah organisasi, yaitu :
1. Penghalang komunikasi antara pria dan wanita
Adakalanya seorang pria merasa kesulitan untuk berkomunikasi dengan seorang
wanita atau dengan kata lain perbedaan gender seringkali menjadi penghalang dalam
melakukan komunikasi yang efektif. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Deborah
Tannen (Stephen P. Robbins : 2006), yang menjadi penyebab dari hal itu adalah
adanya perbedaan antara pria dan wanita dlam gaya pembicaraan mereka. Biasanya,
pria menggunakan pembicaraan untuk menekankan status sedangkan wanita
menggunakannya untuk mendapatkan koneksi.
Jadi untuk banyak pria, pembicaraan merupakan cara untuk mempertahankan
independensi dan status dalam tertib social hierarkis. Sedangkan bagi banyak wanita,
pembicaraan merupakan negosiasi untuk menciptakan kedekatan dimana mereka
mencoba mencari dan memberikan informasi serta dukungan.
2. Diam sebagai komunikasi

9
Pengertian diam dalam konteks komunikasi adalah tidak adanya pembicaraan atau
suara, yang umumnya diabaikan sebagai bentuk komunikasi dalam perilaku organisasi
karena menggambarkan tiadanya tindakan atau perilaku. Tetapi diam kadang bukan
berarti tidak ada tindakan. Diam oleh banyak orang tidak dianggap sebagai gagal
komunikasi, sebaliknya diam dapat menjadi bentuk komunikasi yang sangat kuat.
3. Komunikasi yang benar secara politis
Secara sederhana, komunikasi politik (political communication) adalah komunikasi
yang melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan
kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah. Dengan pengertian ini, sebagai
sebuah ilmu terapan, komunikasi politik bukanlah hal yang baru. Komunikasi politik
juga bisa dipahami sebagai komunikasi antara ”yang memerintah” dan ”yang
diperintah”.
4. Komunikasi lintas budaya
Perbedaan kebiasaan dan kebudayaan kerap kali enjadipenghalang komunikasi yang
efektif. Menurut Stephen P. Robbins (2006), sedikitnya ada empat masalah yang
menjadikan factor budaya ini menjadi penghambat dalam komunikasi, yaitu:
a. Hambatan yang disebabkan oleh semantik
Makna kata bisa berlainan untuk orang yang berbeda. Hal ini dikarenakan
beberapa kata ada yang tidak bisa diterjemahkan kedalam bahasa atau budaya
lain.
b. Hambatan yang disebabkan oleh konotasi kata
Seringkali dalam bebrapa bahasa terdapat kata yang sama, baik dalam
penulisan meupun dalam pengucapannya, tetapi memiliki makna yang bebeda.
Tentu saja hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman dan menjadikan
komunikasi menjadi tidak efektif.
c. Habatan yang disebabkan oleh perbedaan nada
Setiap daerah atau suku biasanya mempunyai kebudayaan yang berbeda tidak
terkecuali dengan nada berbicara. Bagi orang batak misalnya, mereka sudah
terbiasa berbicara dengan nada yang tingi. Tetapi bagi orang sunda, biasanya
nada yang tingi ini sering diidentikan dengan keadaan marah atau tidak sopen
dalam pembicaraan sehari-hari.
d. Hambatan yang disebabkan oleh beda persepsi
Biasanya orang yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda
mempunyai pandangan yang berbeda dalam mempersepsikan sesuatu.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Komunikasi adalah suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan gagasan,
dari satu pihak ke pihak lainnya. Biasanya aktivitas komunikasi ini dilakukan secara verbal
atau lisan sehingga memudahkan kedua belah pihak untuk saling mengerti. Secara harafiah,
definisi komunikasi adalah interaksi antara dua orang atau lebih untuk menyampaikan suatu
pesan atau informasi. Komunikasi secara umum bertujuan untuk memberikan pengetahuan
kepada orang lain.

Salah satu hambatan terhadap komunikasi penyaringan niformasi komunikator yakni


cenderung memanipulasi informasi supaya lebih dapat diterima dengan baik oleh
komunikan/penerima. Minat pribadi dan persepsi mengenai apa yang menurut komunikator
penting bagi penerima sangat mempengaruhi penyaringan dan hasilnya. Semakinbanyak
jumlah tingkatan struktur organisasi yang harus dilalui oleh suatu informasi semakin besar
kemungkinan untuk peyaringan.

Adapun cara mengatasi hambatan dalam komunikasi, antara lain memahami


perbedaan individu atau kompleksitas individu dengan baik. Setiap individu merupakan
pribadi yang khas yang berbeda baik dari latar belakang psikologis, sosial, ekonomi, budaya
dan pendidikan. Dengan memahami, seseorang dapat menggunakan taktik yang tepat dalam
berkomunikasi. Gunakan komunikasi langsung (face to face). Komunikasi langsung dapat
mengatasi hambatan komunikasi karena sifatnya lebih persuasif. Komunikator dapat
memadukan bahasa verbal dan bahasa non verbal.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ardana, Komang., Mujiati, Ni Wayan., dan Ayu Sriathi Anak Agung. 2009. Perilaku
Keorganisasian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Penerbit ANDI

Robbin, Stephen P., dan Timothy A. Judge. 2015. Perilaku Organisasi, Edisi 16. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.

12

Vous aimerez peut-être aussi