Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KELOMPOK 3
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan komunikasi.
2. Untuk mengetahui bagaimana proses dan unsur komunikasi.
3. Untuk mengetahui bagaimana komunikasi antar individu dalam kelompok.
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kohesivitas keorganisasian.
5. Untuk mengetahui apa saja hambatan terhadap komunikasi.
6. Untuk mengetahui bagaimana mengatasi hambatan dalam komunikasi.
7. Untuk mengetahui isu-isu dalam komunikasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Jenis-jenis feedback:
Komunikasi Interpersonal adalah interaksi orang ke orang, dua arah,verbal dan non
verbal. Saling berbagi informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau
Jadi komunikasi interpersonal (antar pribadi) adalah proses hubungan yang tercipta,
tumbuh dan berkembang antara individu yang satu dengan individu lain dengan gayanya
sendiri menyampaikan pesan kepada yang lain sedangkan yang satu dengan gayanya sendiri
menerima pesan dari sumber.
4
KAP memungkinkan kita untuk memahami lingkungan baik objek, kejadian dan
orang lain
- Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna
KAP yg kita lakukan bertujuan untuk menciptakan dan memelihara hubungan yg
baik dg orang lain. Hubungan tsb membantu mengurangi kesepian dan ketegangan.
- Bermain dan mencari hiburan, Dengan adanya hiburan dan bermain dapat memberi
suasana yang nyaman yg lepas dari keseriusan, ketegangan, kejenuhan
- Membantu orang lain
Menurut Arnold dan Feldman (1986) komunikasi organisasi adalah suatu proses pertukaran
informasi diantara orang-orang dalam suatu organisasi. Dimana didalamnya terdapat empat
tahapan komunikasi yang meliputi.
1. Attention (Atensi/Perhatian)
2. Comprehension (Komprehensi)
3. Acceptance as true (Kebenaran/Fakta)
4. Retention (Retensi) (Baca juga: Komunikasi Pemerintahan)
Pendapat lain dikemukakan oleh Pace dan Faules (2001), mereka berpendapat bahwa
komunikasi organisasi merupakan perilaku pengatur organisasi yang terjadi diantara orang-
orang dalam organisasi. Dan juga bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu
berinteraksi dan memberi makna atas apa yang terjadi. Sementara itu, menurut Wiryanto
(2005) komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan organisasi didalam
suatu kelompok. Baik itu formal maupun informal dari suatu organisasi.
5
2. Persepsi Yang Selektif
Penerimaan dalam proses komunikasi menyeleksi apa yang mereka terima
berdasarkan kebutuhan, motivasi, latar belakang pengalaman dan karektiristik pribadi
lainnya. Penerima atau komunikan juga memproyeksikan minat dan harapan mereka
pada saat melakukan decoding (mengartikan simbol-simbol).
3. Emosional
Bagaimana perasaan komunikan/penerima pada saat ia menerima pesan akan
mempengaruhi interpretasinya mengenai pesan tersebut. Pesan yang sama akan
diinterpretasikanberbeda pada keadaan marah atau emosi netral. Emosi-emosi yang
ekstrim seperti gembira yang berlebihan atau sedih sangat mungkin menghalangi
komunikasi yang efektif.
4. Bahasa
Kata-kata yang sama dapat berarti berbeda untuk orang yang tidak sama. Usia,
pendidikan dan latar belakang budaya merupakan tiga variabel yang biasanya
mempengaruhi bahasa yang digunakan dan arti yang diberikan kepada kata-kata. Di
dalam suatu organisasi, pegawai berasal dari latar belakangyang tidak sama.
5. Kurang Perhatian
Kesalahpahaman terjadi karena orang tidak membaca dengan benar suatu pesan atau
informasi, baik dalam bentuk pengumuman, artikel, atau tidak mendengar percakapan
orang dengan baik.
6. Faktor Hello Effect
Terjadi jika komunikator adalah orang yang disenangi atau dihormati, maka audiens
atau penerima langsung akan mempercayai apa yang dikatakan walaupun belum tentu
benar atau sebaliknya.
7. Perilaku Defensif
Ketika seseorang merasa terancam, ia cenderung akan bereaksi dengan cara
mengurangi kemampuannya untuk mencapai saling pengertian. Yakni ia menjadi
defensif terlibat dalam perilaku seperti secara verbal menyerang orang lain,
memberikan jawaban kasar, berperilaku seperti penilai, dan mempertanyakan motif
orang lain.
8. Kebanjiran Informasi
Ketika informasi yang harus diterima melampaui kapasitas pemrosesan karena
membanjirnya informasi (e-mail, telepon, faxs, notla rapat, bacaan) akan ada
6
kecenderungan untuk membuang,mengabaikan, melewatkan atau dilupakan atau
menunda pemrosesannya sampai situasi kebanjiran informasi selesai.
7
b. Menyesuaikan pesan dengan penerima
c. Mengembangkan dan menghubungkan gagasan
d. Mengurangi jumlah pesan
e. Memilih saluran atau media yang tepat
f. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi
Sedangkan menurut Komang Ardana, dkk (2013: 64) terdapat beberapa cara dalam
mengatasi atau mengurangi hambatan dalam komunikasi, yaitu sebagai berikut:
8
Adapun cara lain dalam mengatasi hambatan dalam komunikasi, antara lain:
9
Pengertian diam dalam konteks komunikasi adalah tidak adanya pembicaraan atau
suara, yang umumnya diabaikan sebagai bentuk komunikasi dalam perilaku organisasi
karena menggambarkan tiadanya tindakan atau perilaku. Tetapi diam kadang bukan
berarti tidak ada tindakan. Diam oleh banyak orang tidak dianggap sebagai gagal
komunikasi, sebaliknya diam dapat menjadi bentuk komunikasi yang sangat kuat.
3. Komunikasi yang benar secara politis
Secara sederhana, komunikasi politik (political communication) adalah komunikasi
yang melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan
kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah. Dengan pengertian ini, sebagai
sebuah ilmu terapan, komunikasi politik bukanlah hal yang baru. Komunikasi politik
juga bisa dipahami sebagai komunikasi antara ”yang memerintah” dan ”yang
diperintah”.
4. Komunikasi lintas budaya
Perbedaan kebiasaan dan kebudayaan kerap kali enjadipenghalang komunikasi yang
efektif. Menurut Stephen P. Robbins (2006), sedikitnya ada empat masalah yang
menjadikan factor budaya ini menjadi penghambat dalam komunikasi, yaitu:
a. Hambatan yang disebabkan oleh semantik
Makna kata bisa berlainan untuk orang yang berbeda. Hal ini dikarenakan
beberapa kata ada yang tidak bisa diterjemahkan kedalam bahasa atau budaya
lain.
b. Hambatan yang disebabkan oleh konotasi kata
Seringkali dalam bebrapa bahasa terdapat kata yang sama, baik dalam
penulisan meupun dalam pengucapannya, tetapi memiliki makna yang bebeda.
Tentu saja hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman dan menjadikan
komunikasi menjadi tidak efektif.
c. Habatan yang disebabkan oleh perbedaan nada
Setiap daerah atau suku biasanya mempunyai kebudayaan yang berbeda tidak
terkecuali dengan nada berbicara. Bagi orang batak misalnya, mereka sudah
terbiasa berbicara dengan nada yang tingi. Tetapi bagi orang sunda, biasanya
nada yang tingi ini sering diidentikan dengan keadaan marah atau tidak sopen
dalam pembicaraan sehari-hari.
d. Hambatan yang disebabkan oleh beda persepsi
Biasanya orang yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda
mempunyai pandangan yang berbeda dalam mempersepsikan sesuatu.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Komunikasi adalah suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan gagasan,
dari satu pihak ke pihak lainnya. Biasanya aktivitas komunikasi ini dilakukan secara verbal
atau lisan sehingga memudahkan kedua belah pihak untuk saling mengerti. Secara harafiah,
definisi komunikasi adalah interaksi antara dua orang atau lebih untuk menyampaikan suatu
pesan atau informasi. Komunikasi secara umum bertujuan untuk memberikan pengetahuan
kepada orang lain.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ardana, Komang., Mujiati, Ni Wayan., dan Ayu Sriathi Anak Agung. 2009. Perilaku
Keorganisasian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Robbin, Stephen P., dan Timothy A. Judge. 2015. Perilaku Organisasi, Edisi 16. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
12