Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
terkandung di dalam bumi. Salah satu sektor yang menyumbang devisa negara
yang dominan adalah sektor pertambangan. Sektor ini menyumbang 36% dari
merupakan negara yang memiliki potensi pertambangan yang sangat baik dan
melimpah, dengan keberadaan sumber daya alam yang melimpah ini pengeloaan
adalah suatu usaha pertambangan bahan galian dari semua golongan a,b,c seperti
yang dimaksud dalam pasal 3 ayat 1 yang dilakukan oleh rakyat setempat secara
kecil-kecilan atau gotong royong dengan alat alat sederhana untuk pencarian
sejahtera, keamanan yang terjamin, dan kehidupan sosial yang lebih baik.
1
pertambangan. Kecamatan Marisa merupakan kecamatan induk dari beberapa
dimekarkan pada tahun 2008 yang terdiri dari 7 Desa dengan luas wilayah 375,64
(Km2) salah satunya Desa Hulawa yang memiliki potensi emas yang di kelola
oleh belanda sekitar tahun 1930 berbagai kesengsaraan yang di alami oleh
masyarakat baik dari segi sosial ekonomi dan ketertindasan, sehingga rakyat
berinisiatif untuk merebut tambang tersebut dari pihak belanda sekitar tahun
1950an, dan sampai saat ini tambang tersebut sedang dikelola oleh masyarakat
bagi masyarakat pohuwato terlebih husus bagi masyarak yang berada di Desa
Hulawa hal tersebut dapat dilihat dari perkembangan kehidupan masyarakat dari
menyediakan tenaga kerja. Hal ini dapat mengurangi tingkat pengangguran dan
2
1.3 Tujuan Penelitian
Jika dilihat dari rumusan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini
1.4.1 Peneliti
khususnya untuk pertambangan emas rakyat yang ada di Desa Hulawa Kecamatan
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Wilayah Pertambangan Rakyat yang selanjutnya disebut WPR adalah bagian dari
Wilayah Pertambangan (WPR) yaitu wilayah yang memiliki potensi mineral dan
emas dan tidak terikat dengan batasan administrasi pemerintahan yang merupakan
keterbatasan lapangan kerja dan kesempatan usaha, serta keterlibatan pihak lain
yang bertindak sebagai pemodal. Salah satu usaha yang dilakukan oleh
masyarakat untuk keluar dari kemiskinan dan memperoleh pendapatan yang layak
4
adalah dengan memanfaatkan sumberdaya alam yang ada, diantaranya adalah
bahan galian (bahan tambang) dan mudah dijual dan memiliki nilai jual yang
cukup tinggi, salah satunya adalah penambangan emas dan bahan galian lainnya
seperti batu bara dan timah. Menurut Elfindri (2004), faktor-faktor penyebab
pembangunan, kuatnya arus investasi antar tempat dan ruang serta bervariasinya
laju pertumbuhan ekonomi telah menyebabkan arus mobilisasi orang dan jasa
menjadi semakin deras selanjutnya lapangan pekerjaan disuatu sisi tersedia seiring
dengan semakin besarnya derived demand terhadap tenaga kerja menurut keahlian
dan spesifikasi bidang tertentu. Disisi lain, pencari kerja yang baru serta yang
tersebut telah pula menghasilkan jenis lapangan kerja yang semakin beragam dan
2) Adanya Pemodal
oleh rakyat yang sudah mengarah kepada kegiatan Pertambangan Tanpa Izin
rakyat adalah berasal dari keluarga miskin dan berpendidikan rendah. Para
5
penambang ini sering kali menjadi korban atau sapi perahan dari penyandang
dengan cara menjual hasil tambangnya kepada pemodal tersebut dengan harga
(orangorang) yang ada di sekitar, yakni yang tinggal dalam satu lingkungan
Sementara itu, istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani “oikos” yang artinya
rumah tangga dan “nomos” yang artinya mengatur. Jadi secara harfiah ekonomi
berarti cara mengatur rumah tangga. Seiring dengan perkembangan dan perubahan
yang terjadi di masyarakat, pengertian dan konteks dari istilah ekonomi menjadi
lebih luas. Ekonomi juga sering diartikan sebagai cara manusia memenuhi
suatu kedudukan yang diatur secara sosial dan menempatkan seseorang pada
posisi tertentu dalam masyarakat, pemberian posisi itu disertai pula dengan
seperangkat hak dan kewajiban yang harus dimainkan oleh sipembawa status.
Kondisi sosial ekonomi setiap orang itu berbeda-beda dan bertingkat, ada yang
keadaan sosial ekonominya tinggi, sedang, dan rendah. Kondisi sosial ekonomi
6
ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis
ekonomi adalah posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan orang lain
dalam hubungannya dengan sumber daya. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut
dapat disimpulkan bahwa kondisi sosial ekonomi adalah posisi individu dan
kelompok yang berkenaan dengan ukuran rata-rata yang berlaku umum tentang
sosial ekonomi itu sendiri dengan kebiasaan hidup sehari-hari individu atau
kelompok.
ekonomi suatu masyarakat dapat ditentukan secara lebih jelas dan pasti. Menurut
Nasution (2004: 25) kondis sosial ekonomi seseorang dapat dilihat atau dinilai
beberapa indikator yang terdiri dari pendapatan dari pekerjaan utama, pendapatan
7
adalah posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan orang lain dalam arti
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dalam menentukan beberapa aspek
kondisi sosial ekonomi, dalam penelitian ini peneliti hanya akan memfokuskan
pada beberapa aspek dari kondisi sosial ekonomi yang nantinya akan digunakan
a. formal
1. Pendidikan Dasar
atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP)
2. Pendidikan Menengah
8
3. Pendidikan Tinggi
b. Non formal
negaranya.
Jenis dan isi pendidikan non formal pada dasarnya bergantung pada kebutuhan
1. Pendidikan Keaksaraan
9
pendidikan keaksaraan ini adalah terbebasnya populasi sasaran dari buta baca,
2. Pendidikan Vokasional
3. Pendidikan Kader
yang sedang atau bakal memangku jabatan kepemimpinan atau pengelola dari
maupun sosial budaya. Jenis pendidikan ini diharapkan hadir tokoh atau kader
masyarakat.
lebih sadar terhadap sesuatu hal. Lingkup geraknya bisa sangat luas dari soal
10
2.4.2. Pekerjaan
2. Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tak dibayar, adalah bekerja atau
yang dibayar.
11
baik berupa uang maupun barang. Buruh yang tidak mempunyai majikan
bebas.
bukan usaha rumah tangga atasdasar balas jasa dengan menerima upah
atau imbalan baikberupa uang maupun barang, dan baik dengan system
terakhir), di usaha non pertanian dengan menerima upah atau imbalan baik
berupa uang maupun barang dan baik dengan sistem pembayaran harian
maupun borongan.
2.4.3. Pendapatan
adalah seluruh penerimaan baik berupa barang maupun uang baik dari pihak lain
maupun dari hasil sendiri, dengan jalan dinilai dengan sejumlah uang atau harga
yang berlaku saat itu”. Uang atau barang tidak langsung kita terima sebagai
pendapatan tanpa kita melakukan suatu pekerjaan baik itu berupa jasa ataupun
12
kelangsungan hidup. Oleh karena itu, setiap orang harus bekerja demi
Pendapatan dapat diartikan sebagai hasil yang diterima seseorang karena orang itu
anggota keluarga dari bekerja baik dari pekerjaan pokok maupun pekerajaan
sampingan berupa uang atau barang yang dapat di nilai dengan uang.
1) Pendapatan pokok
2014).
2) Pendapatan sampingan
13
2) Golongan pendapatan tinggi adalah jika pendapatan rata-rata antara
tingkat sosial ekonomi orang tua. Misalnya: orang yang mempunyai mobil
akan merasa lebih tinggi tingkat sosial ekonominya dari pada orang yang
14
karna semakin banyak barang – barang berharga yang dimiliki maka semakin
Pengertian tempat tinggal dalam hal ini adalah rumah, menurut undang-
Permukiman, rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau
hunian dan sarana pembinaan keluarga. Kemudian pengertian lain dari rumah
jika rumah atau tempat tinggal adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat
Menurut Turner (Jenie, 2001: 45), mendefinisikan tiga fungsi utama yang
15
3. Rumah sebagai penunjang rasa aman (security) dalam arti terjaminnya.
1. Rumah Sederhana
keterbatasan dalam perencanaan ruangnya. Ciri ciri utama dari jenis rumah
ini adalah luas bangunannya yang kurang dari 36 meter persegi dan luas
2. Rumah Menengah
Rumah menengah merupakan rumah bertipe sedang. Pada tipe ini, cukup
dari jenis rumah ini adalah luas bangunannya yang kurang dari 36-120
meter persegi danluas tanah yang menyatu dengan rumah kurang dari 90-
3. Rumah Mewah
pada rumah tipe ini lebih kompleks karena kebutuhan ruang yang dapat
16
pemiliknya. Ciri-ciri utama dari jenis rumah ini adalah luas bangunannya
yang kurang dari 120 meter persegi dan luas tanah yang menyatu dengan
a) Status rumah yang ditempati, bisa rumah sendiri, rumah dinas, menyewa,
b) Kondisi fisik bangunan, dapat berupa rumah permanen, kayu dan bambu.
permanen.
c) Besarnya rumah yang ditempati, semakin luas rumah yang ditempati pada
Kriteria di atas menjadi salah satu kriteria bahwa kondisi sosial ekonomi
masyarakat dapat dipandang dari jenis tempat tinggal yang dimiliki oleh
seseorang. Semakin baik kondisi rumah yang ditempati maka semakin baik pula
kondisi yang diakui oleh masyarakat, hal ini menjadikan rumah salah satu simbol
2.4.6. Kesejahteraan
17
1. Kriteria keadaan tempat tinggal yang dinilai ada 4 item yaitu jenis atap rumah,
dinding, status kepemilikan rumah, dan jenis lantai. Dari 4 item tersebut
a) Permanen
b) Semi Permanen
c) Non Permanen
(bambu/papan/daun), lantainya dari tanah dan atapnya dari daun-daunan atau atap
untuk memasak, sumber air bersih, sumber air minum, cara memperoleh air
bersih/air minum, fasilitas air minum, MCK, dan jarak dari rumah ke MCK. Skor
18
1. Luas perkarangan: sempit (<50m²), sedang (50-100m²), luas (100m²).
8. Sumber air minum : sumur, depot air minum, air minum kemasan (Aqua)
sosial yaitu suatu bentuk proses sosial yang dilakukan oleh masyarakat
Dijelaskan lebih lanjut oleh Elly M Setiadi dan Usman Kolip bahwa :
19
sifat, bentuk, dan tingkatan hubungannya. Jika melihat sifatnya dibagi
yang dibahas merupakan hal yang sangat penting untuk dijadikan sebagai data
pendukung seperti penelitian yang dilakukan oleh Kustiana Ayu (2016) dengan
20
Pertambangan Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan
Makroman”. Tujuan penelitian ini adalah menemukan kondisi riil sosial ekonomi
negatif karena adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan pertambangan
yang berimplikasi negatif terhadap produksi padi. Persamaan dari penelitian ini
dan penelitian sebelumnya yaitu fokus pada penelitian Kondisi sosial ekonomi
21
2.6 Kerangka Berfikir
Sumber Data
Primer Sekunder
1. Data jumlalah
Kondisi Sosial Kondisi Ekononi
Penduduk.
1.Tingkat 1. Jenis
Pendidikan Pekerjaan
2. Pendapatan
2. Keadaan Pekerjaan
Tempat Tinggal Utama dan
3. Kesejahteraan Sampingan
Pengumpulan Data
Analisis Data
Hasil
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
23
3.2 Variabel oprasional penelitian
Pohuwato” Maka variabel dalam penelitian ini adalah kondisi sosial ekonomi
Jenis
Pekerjaan Jenis Pekerjaan Kuisioner
Kepemilikan
kekayaan Aset yang dimiliki Kuisioner
Kondisi Tempat Keadaan Tempat
2 Sosial Tinggal Tinggal Kuisioner
Tingkat Pendidikan
Pendidikan Terakhir Kuisioner
Aktivitas
Sosial
Hubungan sosial Kuisioner
508 kk yang terdiri dari 6 dusun,Penentuan sampel dalam penelitian ini meliputi
24
Buntulia, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo yaitu : berjumlah 85 KK.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu data primer. Data primer
dalam penelitian ini meliputi pekerjaan, pendapatan, keadaan tempat tinggal dan
tingkat pendidikan dan aktivitas sosial. Data primer dalam penelitian ini di
25
3.4.2 Instrumen Penyajian Data
adalah berupa angket. Angket ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang terkait
Jumlah
No Variabel Sub Variabel Indikator Poin Poin
Jenis
Pekerjaan Jenis Pekerjaan 7, 8, 9 3
Kepemilikan
kekayaan Aset yang dimiliki 8 1
Kondisi Tempat Keadaan Tempat
2 Sosial Tinggal Tinggal 1,2,3, 3
Tingkat Pendidikan
Pendidikan Terakhir 1 1
Kesejahteraan Kesejahteraan 4, 5, 6, 7 4
Aktivitas
Sosial
Hubungan sosial 9, 10, 11 3
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
data deskriptif kualitatif. Teknik analisis data deskriptif kualitatif yang diperoleh
26
3.6 Desain Penelitian
Desain penelitian yang akan dilakukan peneliti tertera pada Gambar 3.1
Analisis
Kondisi Ekonomi meliputi :
Kondisi
1. Pekerjaanpokok dan
Ekonimi
pekerjaan sampingan Masyarakat
Penambang
27
BAB IV
Boalemo. Luas wilayah adalah 4.244,31 Km2 atau 34,75% dari luas wilayah
Kecamatan Buntulia Kabupaten Pohuwato dengan luas wilayah 98, 254 km2
terdiri dari 6 Dusun (Hele, Kapali, Butato, Poladingo, Popaya, Mekar Jaya),
dengan jarak dari kota Marisa sekitar ± 10 km dan dengan jumlah penduduk 1458
jiwa dan jumlah KK 508. Letak geografis Desa Hulawa Kecamatan Buntulia
28
29
4.2 Hasil Penelitian
Pohuwato Tahun 2018. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 06 Juli Tahun
2018 sampai tanggal 30 Juli Tahun 2018. Penelitian ini merupakan suatu survei
Adapun teknik pengambilan sampel dilakukan secara total sampling yakni seluruh
ada di Desa Hulawa Kecamatan Buntulia Kabupaten Pohuwato tahun 2018 dapat
100
50
0
Milik Sendiri Milik Keluarga Sewa/Kontrak
Keadaan tempat tinggal
30
Gambar 4.1 memperlihatkan bahwa keadaan tempat tinggal masyarakat
penambang yang ada di lokasi penelitian milik sendiri sebanyak (88 %) atau 75
b) Tingkat Pendidikan
yang ada di Desa Hulawa Kecamatan Buntulia Kabupaten Pohuwato tahun 2018
50
Pendidikan Terakhir
penambang dalam penelitian ini adalah tidak sekolah (47%), atau 40 KK lulus SD
31
c) Keadaan tempat tinggal
100
50
0
Permanen Semi Permanen Non Permanen
Kategori Rumah
yang memiliki rumah permanen (94%) atau 80 KK dan semi permanen 6% atau 5
KK.
dapat kita lihat dari kepelikan fasilitas MCK berikut hasil penelitian di lapangan
100
Persentase (%)
50
0
MCK sendiri MCK umum Menumpang di Kebun Sungai
tetangga
Fasilitas MCK
32
Gambar 4.4 memperlihatkan bahwa sanitasi lingkungan kategori fasilitas
masyarakat penambang yang ada di likoasi penelitian dapat di lihat pada Gambar
4.5.
60
Persentase (%)
40
20
0
PDAM Sumur gali Mata air Sumur suntik Sungai
Sumber air
(53%), atau 45 KK sumur gali (29%), atau 25 KK sumur suntik (18%). Atau 15
KK .
33
f) Sarana persampahan
100
Persentase (%)
50
0
Bak sampah Bak sampah Dibunag di Dibuang di
pribadi komunal kebun sungai
Sarana persampahan
oleh masyarakat penambang dalam penelitian ini yakni menggunkan bak sampah
Gambar 4.7.
34
100
Persentase (%)
50
0
Telfon rumah HP HP dengan fasilitas
internet
Sarana Komunikasi
h) Bahan bakar
100
Persentase (%)
50
0
Gas Listrik Minyak Tanah Kayu
Bahan Bakar
35
Gambar 4.8 memperlihatkan penggunaan bahan bakar yang digunakan
oleh masyarakat penambang yakni gas (62%) atau 53 KK minyak tanah (7.1%)
100
Penerangan
digunakan oleh masyarakat penambang dalam penelitian ini adalah listrik (82%)
36
Persentase (%)
100
50
0
Mobil Sepeda Motor Bentor Sepeda
Milik Pribadi
milik pribadi yang digunakan oleh masyarakat penambang yakni mobil (4%) atau
3 KK sepeda motor (88%) atau 75 KK bentor (6%) atau 5 KK sepeda (2.4%) atau
2 KK.
100
50
0
Mobil Mikrolet Ojek Motor Ojek Bentor
Angkutan Umum
37
Gambar 4.11 memperlihatkan penggunaan sarana transportasi kategori
penelitian ini yakni mobil (4%) atau 3 KK sepeda motor (88%) 75 KK ojek motor
yang berpendapatan pada sektor pertambangan dan sektor lain yang menjadi
Gambar berikut.
a) Pekerjaan Pokok
desa Hulaw ada dua variabel yang menjadi tolak ukur peneliti yaitu pokok dan
100
Persentase %
50
Pekerjaan Pokok
38
Gambar 4.12 memperlihatkan pekerjaan pokok responden di lokasi
penelitian adalah penambang, karena yang menjadi objek dalam penelitian ini
b) Pekerjaan sampingan
80
Persentase %
60
40
20
0
Petani Pedagang Buruh Ojek
bangun
Pekerjaan Sampingan
penambang dalam penelitian ini adalah petani (76%) atau 65 KK Pedagang (6%)
39
45
40
Persentase %
35
30
25
20
15
10
5
0
< Rp. 1.500.000 Rp. 1.500.000 - Rp. Rp. 2.500.000 - Rp. > Rp. 3.500.000
2.500.000 3.500.000
penambang dalam penelitian ini adalah Rp. < 1.500.000, (6%) atau 5 KK Rp.
1500.000- Rp. 2.500.000, (41%) atau 35 KK > Rp. 2.500.000- Rp. 3.500.000,
4.15.
40
60
Persentase %
40
20
0
< Rp. Rp. Rp. > Rp.
1.500.000 1.500.000 - 2.500.000 - 3.500.000
Rp. Rp.
2.500.000 3.500.000
Pendapatan Pekerjaan Sampingan
Penambang
masyarakat penambang dalam penelitian ini adalah < Rp. 1.500.000, (60%) atau
4.3 Pembahasan
Desa Hulawa memiliki 6 dusun dari masing masing dusun tersebut bisa di
katakan cukup sulit untuk menjangkaunya karna di pengaruhi oleh factor alam
yang memang desa Hulawa merupakan desa yang berada di ketinggian dan jauh
dari pekotaan akan tetapi dari segala kekurangan tersebut desa Hulawa merupakan
Desa yang kaya akan emas yang sampai saat ini masyarakat Desa Hulawa masi
41
penambang yang ada di Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato
atau 10 KK.
b) Tingkat Pendidikan
ada di Desa Hulawa lebih banyak yang tidak lulus SD yaitu 47% atau
40 KK, sedangkan yang lulus SD 29% atau 25 KK, lulus SMP 16%
atau 14 KK, lulus SMA 7.1% atau 6 KK. Hal ini terjadi karena
42
Dari hasil survei yang dilakukan peneliti tempat tinggal masyarakat
yang semi permanen hanya 6% atau 5 KK, dari hasil survei tersebut
d) Fasilitas MCK
f) Sarana Persampahan
43
di wawanncarai alasannya menapa menggunakan kebun mereka
44
yang menggunakan kompor menggunakan gas alasan masyarakat
bakar.
45
namun sebagian masyarakat memilih menggunakan bentor dengan
n) Pendapatan Pokok
46
35 KK, Rp. 2.500.000-3.500.000 27% atau 23 KK sedangang yang
memiliki pendapatan pokoak > Rp. 3.500.000 26% atau 22 KK. Hal ini
o) Pendapatan Sampingan
yaitu kurang dari Rp. 1.500.000 60% atau 51 KK, Rp. 1.500.000-
potensi SDA serta kondisi topografi yang dikaitkan dengan kondisi sosial
47
sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Tomini, sebelah barat berbatasan
Kabupaten Boalemo. Luas wilayah adalah 4.244,31 Km2 atau 34,75% dari
1999 Mei 2003. Sejak tahun 2002 atau satu tahun sebelum terbentuk
Morowali, yakni pasal 7 dan 8 yang isinya untuk sementara waktu ibukota
secara damai, arif dan bijaksana. Berbagai upaya dilakukan oleh tokoh pemuda,
48
tokoh masyarakat dan komponen lainnya berjuang mewujudkan Kabupaten
tahun 2008 yang terdiri dari 7 Desa dengan luas wilayah 375,64 (Km2) salah
satunya Desa Hulawa yang memiliki potensi emas yang di kelola oleh belanda
sekitar tahun 1930 berbagai kesengsaraan yang di alami oleh masyarakat baik dari
merebut tambang tersebut dari pihak belanda sekitar tahun 1950an, dan sampai
saat ini tambang tersebut sedang dikelola oleh masyarakat Pohuwato secara
pohuwato terlebih husus bagi masyarak yang berada di Desa Hulawa hal tersebut
dapat dilihat dari perkembangan kehidupan masyarakat dari segi sosial ekonomi
Gunung Pani berupa hutan lebat, bagian barat sebagian tertutup hutan,
49
emas, penambangan tersebut oleh masyarakat dilakukan dengan dua sistim, yaitu
tanam, semprot atau paretan dan penambangan pada aliran sungai dengan cara
mengalirkan aliran air melewati sluice box/paretan untuk menangkap emas yang
sebagai media untuk menangkap emas. Potensi emas yang terdapat di kawasan
masyarakat hal tersebut dapat kita lihat pada hasil penelitian bahwa pendapatan
geografi yang dilihat dari sudut pandang pendekatan konsep wilayah yang terkait
perkembangan wilayah, potensi SDA serta kondisi topografi dapat kita lihat pada
hasil penelitian ini bahwa perkembangan wilayah, kondisi topografi dan potensi
sumberdaya alam memiliki dampak fositif terhadap kondisi sosial ekonomi hal ini
dapat dilihat dari kehidupan sosial masyarakat penambang yang diperoleh sesuai
peneliti ditemukan kehidupan sosial seperti keadaan tempat tinggal yang masuk
50
kategori milik sendiri yang lebih banyak dibandingkan milik keluarga, dan jenis
rumah di tempati juga suda rata-rata permanen dan suda di fasilitasi dengan MCK
untuk penggunaan air bersih masyarakat yang ada di lokasi penelitian lebih
masyrakat lebih banyak menggunakan listrik PLN dan penggunaan bahan bakar
dengan alasan kompor gas simpel dan untuk gasnya masah terhitung mudah
ada di lokasi penelitian lebih banyak memiliki kenderaan roda dua (motor) adapun
angkutan umum dengan jenis angkutan yang paling diminati masyarakat yaitu
ojek motor, untuk sarana komunikasi masyarakat sudah memiliki HP akan tetapi
lebih banyak yang menggunakan HP tanpa fasilitas internet hal ini menjadi
penambang yang terkait dengan jenis pekerjaan masyarakat yang ada di Desa
Hulawa notabennya beragam akan tetapi dalam penelitian ini hanya memfokuskan
pada masyarakat yang berstatus penambang sehingga dari 85 sampel untuk jenis
berbeda-beda ada yang bekerja sampingan sebagai ojek motor, ada yang berdagan
dan ada juga yang bekerja sebagai buruh bangunan yang dari setiap pendapatan
51
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
keadaan tempat tinggal, sanitasi lingkungan fasilitas MCK, sumber air bersih,
masyarakat ke strata yang lebih baik lagi. Kondisi ekonomi masyarakat yang
pokok dan pendapatan dari pekerjaan sampingan dari 85 KK yang menjadi sampel
kondisi ekonomi masyarakat yang berada di kawasan pertambangan emas hal ini
dapat dilihat dari hasil perbandingan antara pendapatan pekerjaan pokok dan
52
5.2. Saran
1. Saran yang dapat ditulis dalam penelitian ini adalah perlu adanya
lingkungan sekitar.
53