Vous êtes sur la page 1sur 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kulit merupakan salah satu organ yang menutupi secara keseluruhan dari tubuh manusia
yang memiliki fungsi sebagai pelindung dari pengaruh-pengaruh luar yang dapat
membahayakan atau merusak tubuh. Kerusakan kulit dapat disebabkan oleh cahaya matahari
atau sinar UV, suhu dan kelembaban yang tidak dapat diterima lagi oleh kulit dengan
perubahan kulit seperti kekeriputan, sisik bahkan kulit menjadi pecah-pecah. Salah satu
penyebab dari kerusakan ini juga terjadi karena faktor usia, pertambahan usia menyebabkan
kulit mengalami penuaan. kulit yang menua ini terjadi karena semakin banyak ikatan kovalen
yang terbentuk di dalam dan diantara unit tropokolagen. Hal tersebut mengakibatkan fibril
kolagen rapuh dan kaku sehingga kulit akan tampak kering (Fisher et al. 1997). Kerusakan
pada kulit ini dapat dicegah dengan penggunaan produk kosmetika.
Berbagai jenis produk kosmetika digunakan untuk perawatan agar dapat tampil lebih
menarik. Kosmetika merupakan campuran bahan yang dikenakan pada kulit manusia untuk
membersihkan, memelihara, menambah daya tarik, serta mengubah rupa (Wasitaatmadja
1997). Untuk mengatasi masalah kulit tersebut dapat digunakan produk kosmetika jenis
kosmetika pelembab seperti skin lotion.
Lotion merupakan salah satu bentuk emulsi, didefinisikan sebagai campuran dari dua
cairan yang tidak saling bercampur, yang distabilkan dengan sistem emulsi dan jika
ditempatkan pada suhu ruang, berbentuk cair yang dapat dituangkan (Rieger 1994). Skin
lotion itu sendiri merupakan salah satu kosmetik yang hampir semua orang membutuhkan
dengan fungsi sebagai pelembab kulit. Kosmetika ini terdiri dari air, pelembab, pelembut,
pengental, pengawet, dan pewangi (Mitsui 1997).

1.2 Rumusan Masalah


A. Secara Umum
1. Bagaimana karakteristik sediaan?
2. Apa saja komponen sediaan?
3. Apa saja metode sediaam?
4. Apa saja evaluasi sediaan?

B. Secara Literatur
Lotion Pelembut Raga Untuk Kulit Keriput ISTN.2018 | 1
1. Bagaimana karakteristik sediaan?
2. Apa saja komponen sediaan?
3. Apa saja metode sediaam?
4. Apa saja evaluasi sediaan?

1.3 Tujuan
1. Untuk memahami karakteristik sediaan.
2. Untuk memahami komponen sediaan.
3. Untuk memahami metode sediaan.
4. Untuk memahami evaluasi sediaan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Kulit


Kulit adalah organ tubuh dengan struktur kompleks yang terletak paling luar, menutupi
dan melindungi seluruh tubuh dari berbagai jenis rangsanganeksternal, kerusakan, serta
Lotion Pelembut Raga Untuk Kulit Keriput ISTN.2018 | 2
menghindari hilangnya kelembaban. Kulitmerupakan organ terbesar yang mencapai 16% dari
total berat badan orangdewasa dengan luas kulit 1,6m2. Ketebalan kulit tergantung pada
umur, jeniskelamin dan lokasi. Kulit laki-laki lebih tebal daripada kulit wanita, namunwanita
mempunyai lapisan lemak subkutan yang lebih tebal daripada laki-laki(Mitsui, 1997).
Kulit tersusun dari tiga lapisan utama yaitu epidermis, dermis,dan jaringan subkutan
yang memiliki karakter dan fungsinya masing-masingsacara lebih spesifik. Secara umum,
kulit memiliki fungsi penting dalampengaturan suhu tubuh, proteksi, perasa (sensation),
ekskresi, danpembentukan vitamin D (McLafferty dkk., 2012). Struktur kulit dapat dilihat
pada Gambar.2.1
INCLUDEPICTURE "https://bbc.dosenbiologi.com/2015/10/lapisan-epidermis.png" \*

MERGEFORMATINET
Gambar2.1 Anatomi Kulit
2.1.1 Struktur kulit
Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas 3 lapisan, yaitu:
a. Epidermis atau kutikula Epidermis
Epidermis merupakan bagian kulit yang berlapis, berbentuk pipih, serta tersusun
dari dua tipe sel yakni sel keratinosit dan sel dendrit. Epidermis merupakan
lapisan kulit yang paling luar dengan ketebalan 0,1-0,3 mm (Kolarsick dkk.,
2011). Pada lapisan epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan ketebalannya
berbeda-beda diseluruh tubuh. Ketebalan lapisan ini juga tergantung kepada
volume air yang ada di epidermis. Lapisan epidermis dibagi menjadi beberapa
lapisan dari yang terluar hingga terdalam yaitu stratumcorneum (horny layer),
Lotion Pelembut Raga Untuk Kulit Keriput ISTN.2018 | 3
stratum lucidum (clear layer), stratum granulosum(granular cell layer), stratum
spinosum (prickle cell layer), stratum basal(basal cell layer) (Igarashi dkk., 2005)
Stratum corneummerupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi
semua lapisan epidermis. Stratum corneum terdiri atas beberapa lapis sel pipih,
tidak mengalami proses metabolisme, tidak memiliki inti, tidak berwarna, dan
sangat sedikit mengandung air (Tranggono dan Latifah, 2007). Stratum corneum
ini sebagian besar terdiri atas keratin yang dapat memproteksi kulit dan jaringan
dibawahnya dari panas, mikroorganisme, dan bahan-bahan kimia (McLafferty
dkk., 2012).
Stratum lucidum (clear layer) disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah
stratum corneum, dan dianggap sebagai penyambung stratumcorneum dengan
lapisan granulosum. Lapisan ini hanya ditemukan di daerah dengan kulit yang
tebal seperti telapak kaki dan telapak tangan (McLafferty dkk., 2012).
Stratum granulosum( grabular cell layer) terdiri atas 3 sampai 5
lapisankeratinosit. Pada lapisan ini sel mengalami apoptosis. Sel akan kehilangan
nukleusnya dan mengalami proses keratinisasi keratinosit menjadi keratin
(McLafferty dkk., 2012). Lapisan ini mengandung serabut keratin yang lebih
lembab dibandingkan dengan stratum basal dan stratum spinosim (Igarashi dkk.,
2005)
Stratum spinosum (prickle cell layer) disebut juga lapisan malphigi yang terdiri
atas 5 sampai 15 lapis sel (McLafferty dkk., 2012). Bentuk sel yang menyusun
lapisan ini berbeda-beda tergantung pada lokasi sel berada seperti bentuk
polihedral dan berinti bulat pada spinosum suprabasal sementara sel-sel pada
bagian atas spinosum umumnya memiliki bentuk yang besar (Kolarsick dkk.,
2012).
Stratum basal (basal cell layer) merupakan lapisan terdalam epidermis yang
tersusun atas satu baris keratinosit. Sel lain yang ditemukan dilapisan ini adalah
melanosit dan sel merkel (McLafferty dkk., 2012). Stratum basal mengandung
sekitar 8% air di epidermis. Lapisan ini dapat menjadi lebih tipis dan kehilangan
kemampuan menahan air akibat adanya penuaan (Igarashi dkk., 2005).
b. Dermis
Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit setelah lapisan epidermis. Lapisan ini
biasanya lebih tebal yaitu sekitar 1 sampai 4 mm. Komponen utama dermis adalah

Lotion Pelembut Raga Untuk Kulit Keriput ISTN.2018 | 4


kolagen dan jaringan elastin (Igarashi dkk., 2005). Dermis menjadi tempat ujung
saraf perasa, tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-
kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluhpembuluh darah , getah bening, dan
otot penegak rambut. Dermis tersusun atas dua lapisan yaitu reticular layers dan
papillary layers. Reticular layers dibentuk oleh jaringan ikat kuat yang
mengandung kolagen dan jaringan elastin sedangkan papillary layers mengandung
saraf dan pembuluh kapiler (McLafferty dkk., 2012).
c. Lapisan Subkutan
Lapisan subkutan merupakan lapisan ketiga atau bagian paling bawah dari kulit
setelah lapisan dermis. Lapisan ini merupakan lapisan elastis dan terdiri atas
beberapa sel adiposa yang berikatan interkoneksi dengan serat kolagen sebagai
penghubung dengan lapisan dermis. Tebal lapisan ini yakni 4 sampai 9 mm
(Igarashi dkk., 2005).

2.1.2 Jenis Kulit


Kulit manusia terbagi menjadi 5 jenis yang meliputi :
1. Kulit kering
Kulit kering cenderung kasar, bersisik, dan terasa gatal. Pori-pori dan garis-garis
kulit terlihat jelas. Terdapat pengikisan sel-sel kulit yang mati pada permukaan
kulit. Kulit bias menjadi lebih kasar dan bersisik ketika udara kering.
2. Kulit berminyak
Kulit ini terlihat berkilau, terutama ketika melihat di bawah cahaya dan terlihat
minyaknya. Ada pori-pori yang terbuka, jerawat, dan komedo pada kulit.
3. Kulit normal
Warna kulit normal umumnya merata, teksturnya lembut dan halus. Tidak ada
pori-pori yang terlihat jelas, kukul atau masalah kulit lainnya yang terlihat.
Permukaan kulit tidak terlalu berminyak atau kering karena air dan minyaknya
seimbang, dan suplai darahnya baik. Ini adalah jenis kulit yang paling sempurna
yang tidak membutuhkan terlalu banyak perawatan kulit.
4. Kulit kombinasi
Kulit ini berminyak di dagu, dahi, hidung dan kering di bagian lainnya. Ada pori-
pori yang besar dan komedo. Kulit terlihat berkilau di bagian yang berminyak.
Kulit kombinasi dapat dihasilkan dari factor genetik atau perubahan cuaca.
5. Kulit sensitif
Kulit sensitif dapat disebabkan oleh beberapa hal. Penting untuk mencari tahu
penyebabnya sehingga dapat melindungi kulit dari iritasi. Tanda-tanda kulit

Lotion Pelembut Raga Untuk Kulit Keriput ISTN.2018 | 5


sensitif yaitu, kemerahan di kulit, perasaan kulit terbakar, kulit kering dan kulit
gatal.

2.2 Karakteristik Lotion


2.2.1 Karakteristik fisika-kimia
Karakteristik fisika-kimia meliputi derajat keasaman (pH), viskositas, warna,
penyusutan berat, stabilitas emulsi,

2.2.2 Karakteristik sensori


Karakteristik sensori meliputi bau, warna, kehomogenan, konsistensi, kepadatan,
kemudahan menyebar, daya serap, kesan lengket, kesan lembut.

2.3 Komponen
Komponen utama dari lotion yaitu campuran minyak dan air adalah fase berair dan
berminyak, sebuah emulgent untuk mencegah pemisahan dua fase dan jika digunakan
bahan lainnya seperti pengharum, gliserol, vaselin, pewarna, pengawet, protein dan agen
stabilisasi umumnya ditambahkan ke lotion.

2.3.1 Komponen Minyak


a. Asam stearat diperoleh dari lemak atau minyak dari tumbuhan atau binatang.
Asam stearat dapat berupa gumpalan atau Kristal berwarna putih atau putih
kekuningan, mengkilap, sedikit berbau dan mirip lemak lilin. Asam stearat praktis
tidak larut dalam air namun dapat larut dalam alkohol, kloroform, dan eter. Asam
stearat tidak bercampur dengan hidroksida logam dan dengan senyawa yang
bersifat oksidator. Kegunaannya dalam formulasi topikal sebagai bahan
pengemulsi, konsentrasi untuk krim yaitu 1-20%.
b. Setil Alkohol (C 16 H 34 O) merupakan campuran dari alkohol alifatis yang
dapat diperoleh dari binatang maupun tumbuhan. Setil alcohol berupa padatan
serbuk, ataupun granul berwarna putih. Setil alkohol praktis tidak larut dalam air,
dapat larut dalam etanol, dan jika dileburkan maka dapat larut dalam paraffin
iquid atau minyak tumbuhan atau hewan. Setil alkohol berfungsi sebagai bahan
pengemulsi, dan sebagai bahan pengeras krim sehingga mampu meningkatkan
konsistensi. Setil alkohol sering digunakan dalam sediaan krim karena sifatnya
sebagai emolien.

Lotion Pelembut Raga Untuk Kulit Keriput ISTN.2018 | 6


c. Paraffin Liquid merupakan campuran dari hidrokarbon yang diperoleh dari
minyak mineral. Paraffin liquid berupa cairan kental yang transparan, tidak
berflourosensi, dan tidak berwarna. Selain itu paraffin liquid hampir tidak
memiliki bau dan rasa. Bahan ini praktis tidak larut dalam air dan etanol P 95%
namun dapat larut dalam kloroform P, eter P, aseeton dan benzen. Satu milliliter
paraffin liquid memiliki bobot antara 0,83 hingga 0,89 gram. Penggunaan dalam
krim umumnya sebesar 1-32%.
d. Vaselin KuningBerbentuk massa semi-solid yang berwarna kuning mudahingga
kuning, agak transparan, berminyak, tidak berbau, tidakberasa, tidak
berfluoresensi. Vaselin kuning bersifat mudah terbakar, memiliki titik didih di atas
100 o F (37 o C). Tidakmudah teroksidasi saat terkena udara. Praktis tidak larut
dalamaseton, etanol, etanol (95%) panas atau dingin, gliserin, danair; larut dalam
benzen karbon disulfida, kloroform, eter,heksan, dan minyak atsiri. Penggunaan
dalam krim yaitusebanyak 10-30%.

2.3.2 Komponen air


a. Air Murni (H2O) merupakan cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan
tidak berasa. Berat molekul yang dimiliki air adalah 18,02. Air dalam krim umumnya
digunakan sebagai pelarut.
b. Gliserinberupa cairan yang tidak berwarna dan tidak berbau tetapi memiliki rasa
manis. Gliserin larut dalam air dan methanol tetapi praktis tidak larut dalam
minyak. Gliserin dapat digunakan sebagai pelarut dan juga humektan. Dapat
meledak jika dicampur dengan pengoksidasi kuat, seperti kromium trioksida,
potasium klorat atau potasium permanganat. Kontaminasi besi dalam gliserin
menyebabkan penghitaman pada warna campuran yang mengandung fenol,
salisilat dan tanin. Gliserin membentuk kompleks asam borat, asan gliseroborat
yang kekuatan asamnya lebih kuat dari asam borat.
c. Trietanolamin (TEA)merupakan cairan higroskopis. Cairannya jernih dan kental
serta tidak berwarna atau berwarna kuning pucat dan tidak berbau. Trietanolamin
dapat membentuk garam kristalin dengan asam mineral. Sifatnya larut dalam air,
alkohol, gliserol, dan agak larut dalam eter.

2.4 Metode Pembuatan


Pembuatan lotion secara garis besar adalah mencampurkan fase minyak dengan fase air
(emulsifikasi). Fase air dan emulgator dihomogenkan. Ditambahkan fase minyak. Kedua fase

Lotion Pelembut Raga Untuk Kulit Keriput ISTN.2018 | 7


masing-masing dipanaskan hingga larut kemudian baru dicampur. Setelah keduanya
tercampur baru ditambahkan pengawet (sebagai anti mikroorganisme) dan pewangi.
Pengawet dan pewangi ditambahkan setelah suhu campuran turun hingga 30-40℃.

2.5 Evaluasi Sediaan


1. Organoleptik dan Homogenitas
Pemeriksaan organoleptik meliputi tekstur, warna dan bau yang diamati secara
visual. Pemeriksaan homogenitas dilakukan dengan meletakkan sediaan di antara
dua kaca lalu diperhatikan adanya partikel yang kasar atau ketidakhomogenan
dibawah cahaya.
2. Daya Sebar
Pemeriksaan dilakukan dengan dengan menekankan dua lempengan kaca pada 0,5 g
sediaan, diukur daya sebarnya pada permukaan kaca pada tiap penambahan beban,
yaitu sebesar 50, 100, 150 dan 200 g. Dihitung diameter penyebaran formula yang
diambil dari panjang rata-rata diameter dari beberapa sisi.
3. Daya Lekat
Losio diletakkan di atas kaca objek. Kaca objek yang lain diletakkan di atas sediaan
tersebut dan diberi beban 1 kg selama 5 menit. Kaca objek diletakkan pada alat uji
berupa beban 80 g yang digantungkan pada salah satu kaca objek. Pencatatan waktu
mulaidilakukan ketika kedua kaca objek terlepas.
4. pH
Pemeriksaan pH diawali dengan kalibrasi alat pH meter menggunakan larutan dapar
pH 4 dan pH 7. Losio dilarutkan dalam akuades lalu dicelupkan pada pH meter dan
dicatat nilai pH yang ditunjukan oleh pH meter. Uji ini dilakukan sebanyak 3 kali.
5. Viskositas
Viskositas losio diukur menggunakan Viscometer Brookfield, karena sediaan
losio berprinsip pada sistem aliran Non-Newton. Losio sebanyak 300 g ditempatkan
dalam wadah dan diatur ketinggian wadah sehingga motor dapat bergerak. Dicatat
hasil pengukuran yang tertera pada alat.

2.6 Kemasan
Kemasan dari lotion adalah jenis botol plastik yang dapat dipencet dapat menyebabkan
wadah berfungsi ganda baik sebagai pengemas maupun sebagai aplikator sediaan.

Lotion Pelembut Raga Untuk Kulit Keriput ISTN.2018 | 8


2.7 Praformulasi
 Rumput Laut
Menurut Anggadireja (2011), taksonomi dari rumput laut jenis Eucheuma cottonii
adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Rhodophyta
Kelas : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Famili : Solieriaceae
Genus : Eucheuma
Spesies : Eucheuma cottonii
(Kappaphycus alvarezii) Menurut Anggadiredja (2011), Eucheuma cottonii masuk ke
dalam marga Euchema dengan ciri-ciri umum adalah :
 Berwarna merah, merah-coklat, hijau-kuning
 Thalli (kerangka tubuh tanaman) bulat silindris atau gepeng
 Substansi thalli “gelatinus” dan atau “kartilagenus” (lunak seperti tulang
rawan
 Memiliki benjolan-benjolan dan duri
Rumput laut jenis Eucheuma cottonii merupakan salah satu carragaenophtytes
yaitu rumput laut penghasil karaginan, yang berupa senyawa polisakarida. Karaginan
dalam rumput laut mengandung serat (dietary fiber) yang sangat tinggi. Serat yang
terdapat pada karaginan merupakan bagian dari serat gum yaitu jenis serat yang larut

Lotion Pelembut Raga Untuk Kulit Keriput ISTN.2018 | 9


dalam air. Karaginan dapat terekstraksi dengan air panas yang mempunyai
kemampuan untuk membentuk gel. Sifat pembentukan gel pada rumput laut ini
dibutuhkan untuk menghasilkan pasta yang baik, karena termasuk ke dalam golongan
Rhodophyta yang menghasilkan florin starch (Anggadiredja, 2011).

Tabel 2.1. Kandungan Gizi Rumput Laut per 100 Gram


Kandungan Satuan nilai Nutrisi
Kadar air % 13,90
Kadar abu % 3,40
Protein % 2,60
Lemak % 0,40
Karbohidrat % 5,70
Serat kasar % 0,90
Karaginan % 67,50
Vitamin C % 12,00
Riboflavin (mg/100 g) 2,70
Mineral (mg/100 g) 22,39
Kalsium ppm 2,30
Cu ppm 2,70

 Asam stearat
Acidum Stearicum/ Asam Stearat (FI III hal. 57)
Pemerian : Zat padat keras mengkilat menunjukkan susunan hablur, putih atau
kuning pucat, mirip lemak lilin.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 20 bagian etanol (95%)P,
dalam 2 bagian kloroform P dan dalam 3 bagian eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Khasiat : Zat tambahan, untuk melembutkan kulit dengan konsentrasi 1-20%.

 Paraffin liquidum
Parrafin liquidum (FI III hal 652)
Sinonim : Paraffin cair
Pemerian : hablur tembus cahaya atau agak buram, tidak berwarna atau putih,
tidak berbau, tidak berasa, agak berminyak.
Kelarutan : tidak larut dalam air dan dalam etanol, mudah larut dalam kloroform,
dalam minyak menguap, dalam hampir semua minyak lemak hangat,
sukar larut dalam etanol mutlak.
Khasiat : emollient
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat dan cegah pemaparan dengan cahaya
berlebih.

 Gliserin
Deskripsi : cairan tidak berwarna hingga kuning, tidak berbau, berasa manis
Lotion Pelembut Raga Untuk Kulit Keriput ISTN.2018 | 10
Kelarutan : larut dalam air, alkohol, etil asetat dan eter, tidak larut dalam
benzenkloroform, karbon tetraklorida, karbon disulfida, petroleum eter
dan minyak.
Penyimpanan : simpan dalam wadah tertutup rapat

 TEA
Trietanolamin (TEA) (Hope 6th hal. 663)
Pemerian : Berwarna sampai kuning pucat, cairan kental.
Kelarutan :bercampur dengan aseton, dalam benzene 1 : 24, larut dalam
kloroform, bercampur dengan etanol.
Konsentrasi : 2-4%
Kegunaan :Zat pengemulsi
OTT : akan bereaksi dengan asam mineral menjadi bentuk garam kristal dan
ester dengan adanya asam lemak tinggi.
Stabilitas : TEA dapat berubah menjadi warna coklat dengan paparan udara dan
cahaya.
 Setil Alkohol
(Excipient 6th,2009:156)
Nama resmi : Cetyl Alkohol
Nama lain : Alkohol cetylicus. Ethal, ethol
RM/BM : C16H34O / 242,44
Pemerian : Serpihan putih atau granul seperti lilin, berminyak memiliki bau dan
rasa yang khas
Kelarutan : Mudah larut dalam etanol (95%) dan eter, kelarutannya meningkat
dengan penigkatan temperature, serta tidak larut dalam air
Stabilitas : Setil alkohol stabil dengan adanya asam, alkali, cahaya, dan udara
sehingga tidak menjadi tengik
Inkompatibilitas : Tidak kompatibel dengan oksidator kuat, setil alkohol bekerja
Untuk menurunkan titik leleh ibuprofen, yang hasil dalam
kecenderungannya selama proses lapisan flim ibuprofen kristal
Kegunaan : Sebagai emolien dan pengemulsi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, itempat yang sejuk dan kering

 Kolagen Ikan
Kolagen merupakan suatu protein yang bertugas memelihara elestisitas kulit
dan kekuatannya agar kulit tampak kenyal dan muda. Kolagen ikan adalah protein
diekstraksi dari ikan yang terutama digunakan sebagai bantuan kosmetik untuk
mengurangi munculnya keriput. Collagen menyusun 30 % dari protein dalam tubuh
manusia dan dapat ditemukan di kulit, sendi, gigi, tulang, tendon, dan pembuluh
darah. Collagen juga membantu menjaga cairan sendi, gigi, dan tulang yang kuat.

Lotion Pelembut Raga Untuk Kulit Keriput ISTN.2018 | 11


Kolagen ikan, yang diekstrak dari kulit ikan dan sisik, adalah alternatif non –
beracun. Bahkan lebih baik, Fish Collagen lebih mudah diserap oleh kulit manusia
daripada Collagen Hewan. Fish Collagen, yang paling banyak digunakan dalam
kosmetik. Ini biasanya melembabkan kulit dan membantu tampak lebih kencang,
halus, dan lebih elastis. Kolagen ikan, juga dapat menjadi pengobatan yang efektif
untuk rheumatiod terkait rasa sakit dan peradangan. Selain kosmetik dan perawatan
arthritis, Kolagen Ikan juga efektif sebagai diet suplemen.
Sumber kolagen pada ikan banyak terdapat pada kulit dan sisiknya. Sisik ikan
banyak mengandung senyawa organik antara lain protein sebesar 41-84% berupa
kolagen dan ichtylepidin. Berdasarkan penelitian Nagai et.al (2004), komponen yang
terdapat pada sisik ikan antara lain adalah 70% air, 27% protein, 1% lemak, dan 2%
abu. Senyawa organik terdiri dari 40-90% pada sisik ikan dan selebihnya merupakan
kolagen.

 Aquadest
( Depkes RI, 1797 Halaman 96)
Nama resmi : Aquadestilata
Nama lain : Air suling, aquadest
Pemerian ; Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
Berat molekul :18,02 gr/mol
Kegunaan : Sebagai pelarut universal
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Formulasi
Berikut adalah merupakan tabel formulasi dari formulasi lotion pelembut raga untuk
kulit keriput yang menggunakan bahan alam, adapun untuk formula pertama didapatkan
dari “formulasi menurut Formulasi skin lotion dalam (Nussinovitch 1997 dengan
modifikasi)” dan untuk formula ke 2 didapatkan dari “Aktivitas Antioksidan Dari Buah
Bakau (Rhizophora Mucronata Lamk.) Pada Formulasi Skin Lotion Dengan Karaginan”

Tabel 3.1 formulasi.


Formula
Formula 1 % Formula 2 % % Karakteristik
modifikasi
Karagenan 1 Karagenan 1,5 Rumput laut 5 Bahan alam,
Eucheuma yang memiliki
cottonii
Lotion Pelembut Raga Untuk Kulit Keriput ISTN.2018 | 12
kandungan
alginate
Tumbuhan bakau sebagai
Asam stearat 2,5 (Rhizophora 2 Asam stearat 3,5
mucronata) emulgator
Transparent,
cairan
Paraffin liq 7 Asam stearat 2,5 Paraffin liq 3 berminyak,
kental tanpa
flouresensi
Gliserin 5 Gliserin 5 Gliserin 3
Dapat
membentuk
TEA 1 TEA 1 TEA 1
garam yang
larut dalam air
Tidak stabil
dengan adanya
Metil paraben 0,1 Paraffin liquid 7 Setil alkohol 1,5
agen
pengoksidasi
Sebagai
Essencial oil 0,1 Essencial oil 0,1 Essencial oil 0,5
pengaroma
memiliki
kemampuan
Ad Ad adhesi sel dan
Aquadest Aquadest Kolagen 5
100 100 proliferasi sel
keratinosit
yang tinggi.
Ad Cairan jernih,
Aquadest
100 sebagai pelarut

A. Formula 1 dan 2
Berikut akan dibahas mengenai metode pembuatan Lotion Pelembut Raga Untuk
Kulit Keriput dari formula 1dan juga dari formula 2.

Lotion Pelembut Raga Untuk Kulit Keriput ISTN.2018 | 13


Pada formula 1 digunakan formulasi menurut Formulasi skin lotion dalam
(Nussinovitch 1997 dengan modifikasi) Pembuatan skin lotion terbagi dua bagian yaitu
bahan yang larut minyak (sediaan 1) dan bahan yang larut air (sediaan 2). Bahan yang
termasuk fase minyak antara lain asam stearat dan parafin cair dimasukkan ke dalam
gelas piala. Karaginan yang digunakan terlebih dahulu dilarutkan ke dalam air sebelum
dicampurkan ke dalam fase air. Bahan yang termasuk fase air seperti gliserin,
triethanolamin (TEA), larutan karaginan, dan sisa air lalu dicampurkan. Sediaan 1 dan 2
dipanaskan, diaduk pada suhu 70-75 0C secara terpisah hingga homogen. Sediaan yang
telah homogen, dicampur dan diaduk. Proses pencampuran kedua sediaan yang
berbeda tersebut dilakukan pada suhu 70 0C. Proses pengadukan dengan stirrer hingga
campuran homogen dan mencapai suhu 40 0C (sediaan 3). Metil paraben dan parfum
dimasukkan dalam sediaan 3 pada suhu 35 0C kemudian dilakukan pengadukan
dengan stirrer kurang lebih satu menit.

Pada formula 2 pembuatannya menggunakan bahan alami berupa pohon bakau


(Rhizophora mucronata Lamk.) yang merupakan salah satu jenis buah yang
mengandung antioksidan tinggi dari tanaman mangrouve adalah bakau hitam ( R
Mucronata ). Hasil penelitian lanjutan menyatakan bahwa bakau hitam memiliki
komponen aktif berupa flavonoid, saponin, fenol, hidroquinon, dan tannin. Menurut
Prasad et.al (2009) flavonoid merupakan senyawa fenol yang paling penting dan
mempunyai spectrum aktivitas kimiawi dan biologis luas termasuk aktivitas
penangkapan radikal bebas.
Penelitian ini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama ekstrasi karaginan. Tahap
kedua pembuatan skin lotion.

Gambar 3.1 Prosedur pembuatan formula 2

Lotion Pelembut Raga Untuk Kulit Keriput ISTN.2018 | 14


Pada Formula 1 dan 2 terdapat perbedaan formulasi, pada formula 1 masih
menggunakan bahan bahan sintesis dalam formulasinya sedangkan pada formula 2
telah mengalami pengembangan dengan terdapatnya bahan alami yang berupa buah
bakau hitam dalam formulasi yang berfungsi sebagai antioksidan serta memiliki
spectrum aktivitas kimiawi dan biologis luas termasuk aktivitas penangkapan radikal
bebas.

B. Formula Modifikasi
Alasan pemilihan bahan
Rumput laut : Digunakan sebagai bahan alami pengganti karagenan Rumput laut
memiliki kandungan alginat dan/atau karagenan. Alginat digunakan
secara luas dalam industri sebagai bahan pengental, pensuspensi,
penstabil, pembentuk film, pembentuk gel, disintegrating agent, dan
pengemulsi.
Asam Stearat : Sebagai emulgator atau zat pengemulsi dalam sediaan.
Paraffin liquid : Berfungsi sebagai penutup lapisan.
Gliserin : Sebagai pengemulsi, penstabil, pengental
TEA : Sebagai zat pengemulsi.
Setil Alkohol :
Essencial Oil : Digunakan sebagai bahan pengaroma

Lotion Pelembut Raga Untuk Kulit Keriput ISTN.2018 | 15


Kolagen : Sebagai bahan aktif pada produk perawatan kulit dengan fungsi untuk
meningkatkan kelembaban kulit, mencegah keriput, menjaga kulit dari
pengaruh buruk radiasi, dan menjaga elastisitas.
Aquadest : Digunakan sebagai pelarut

Penggunaan rumput laut dan kolagen pada skin lotion ini merupakan salah
satu inovasi produk agar produk lebih aman dan memiliki sifat lebih stabil karena
rumput laut memiliki kandungan alginat dan/atau karagenan. Alginat digunakan secara
luas dalam industri sebagai bahan pengental, pensuspensi, penstabil, pembentuk film,
pembentuk gel, disintegrating agent, dan pengemulsi (Anggadiredja et al. 2006).
Kolagen digunakan dalam bidang kosmetik sebagai bahan aktif pada produk
perawatan kulit dengan fungsi untuk meningkatkan kelembaban kulit, mencegah
keriput, menjaga kulit dari pengaruh buruk radiasi, dan menjaga elastisitas.
Penambahan kolagen dalam formulasi kosmetik ditujukan untuk menggantikan
kolagen yang rusak akibat pengaruh lingkungan maupun faktor usia (Draelos dan
Thaman 2006). Li et al. (2005) menyatakan bahwa kolagen merupakan bahan baku
kosmetik yang efektif karena memiliki kemampuan adhesi sel dan proliferasi sel
keratinosit yang tinggi. Selain itu jumlah kolagen yang digunakan untuk pencampuran
pada skin lotion didasarkan pada penelitian Swatschek et al. (2002) dimana penelitian
menggunakan kolagen dari biota spons dengan konsentrasi 5 % pada sediaan krim
yang juga digunakan sebagai bahan krim pelembab.

Metode Pembuatan :
Pada prosedur ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) terdiri
dari dua faktor, faktor A yaitu rumput laut yang terdiri dari 3 taraf (0%, 2,5%, dan5%)
dan faktor B yaitu kolagen ikan komersil yang terdiri dari 3 taraf (0%, 2,5%, dan 5%)
dengan 2 kali ulangan.

Gambar 3.2 Metode Pembuatan

Lotion Pelembut Raga Untuk Kulit Keriput ISTN.2018 | 16


Evaluasi Sediaan
Adapun beberapa evaluasi yang diakukan dalam formulasi lition pelembut raga untuk
kulit keriput adalah sebagai berikut :
 Analisis pH
Pengukuran pH dilakukan menggunakan pH meter Orion model 410A yang
sebelumnya telah dikalibrasi menggunakan larutan buffer pH 4 dan pH 7. Pengukuran
dilakukan secara langsung dengan mencelupkan sensor pH ke dalam contoh uji, lalu
ditunggu sampai angka yang muncul pada layar stabil.
 Analisis viskositas (SNI 1998)
Sampel sebanyak 100 gram dimasukkan ke dalam wadah kemudian diukur
viskositasnya menggunakan viskometer Brookfield Engineering Labs, INC tipe
Middceboro MA 02346 USA (spindel no 3 dan 4) dengan kecepatan 30 rpm. Faktor

Lotion Pelembut Raga Untuk Kulit Keriput ISTN.2018 | 17


koreksi untuk spindel 3 adalah 40 sedangkan untuk spindel 4 adalah 200. Viskositasnya
(cp) adalah angka hasil pengukuran x faktor konversi.
 Analisis stabilitas emulsi (Mitsui 1997)
Pengukuran sampel bahan emulsi dimasukkan dalam wadah dan ditimbang beratnya.
Wadah dan bahan tersebut dimasukkan dalam oven dengan suhu 45 0C selama 1 jam
kemudian dimasukkan ke dalam pendingin bersuhu dibawah 0 0C selama 1 jam dan
dikembalikan lagi ke oven pada suhu 45 0C selama 1 jam. Pengamatan dilakukan
terhadap kemungkinan terjadinya pemisahan air dari emulsi. Bila terjadi pemisahan,
emulsi dikatakan tidak stabil dan tingkat kestabilannya dihitung berdasarkan persentase
fase terpisahkan terhadap emulsi keseluruhan (Mitsui 1997). Stabilitas emulsi dapat
dihitung berdasarkan rumus berikut:
SE (%) = 100% - Berat fase yang memisah x 100% Berat total bahan emulsi
 Analisis total mikrob (SNI 19-2897-1992)
Pengukuran total mikrob yaitu lotion secara aseptis ditimbang sebanyak 10 gram dan
dimasukkan ke dalam larutan pengencer (garam fisiologis) kemudian dihomogenkan.
Pengenceran dilakukan sampai 103. Sebanyak 1 ml sampel, diinokulasikan pada cawan
petri steril. Media Plate Count Agar (PCA) yang steril pada suhu 45–55 oC dituangkan
pada cawan petri sebanyak 10-15 ml. Cawan petri digoyang dan dibiarkan memadat.
Inkubasi pada suhu kamar selama 48 jam. Jumlah mikrob yang tumbuh dinyatakan
sebagai total mikrob.
 Uji sensori (Carpenter et al. 2000)
Uji sensori dilakukan menggunakan penilaian dengan skala hedonik yang ditransfer
dalam bentuk angka. Uji sensori pada penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi daya
terima atau tingkat kesukaan panelis terhadap produk. Jumlah panelis yang digunakan
adalah 30 orang dan bahan diberikan secara acak dengan diberi kode. Pengamatan
dilakukan dengan skala hedonik yang bernilai satu sampai tujuh dimana: (1) sangat tidak
suka; (2) tidak suka; (3) agak tidak suka; (4) 7 normal; (5) agak suka; (6) suka; (7) sangat
suka (Carpenter et al. 2000). Data yang diperoleh diuji dengan uji statistik non parametrik
Kruskal Wallis dan uji lanjutannya digunakan Multiple Comparison.
 Daya serap
Dari 20 panelis didapatkan persentase pemilihan daya serap pada perlakuan penambahan
konsentrasi rumput laut 5% dan kolagen 5% (R2K2) memiliki dengan jumlah sebanyak 85%
memilih mudah menyerap dan 15% memilih sulit menyerap.
Lotion Pelembut Raga Untuk Kulit Keriput ISTN.2018 | 18
 Penyusutan berat (Suryani et al. 2000)
Uji penyusutan berat dilakukan berkaitan dengan kestabilan emulsi suatu produk.
Produk yang memiliki stabilitas emulsi yang baik tidak akan mengalami penyusutan berat
atau penyusutan berat yang dialami memiliki persentase yang kecil. Penyusutan antara
lain juga disebabkan penguapan air pada saat penyimpanan. Uji ini juga dapat
membuktikan keefektifan bahan-bahan yang dipakai pada formulasi. Uji dilakukan
dengan menimbang bahan pada saat sebelum dan setelah mengalami penyimpanan selama
satu bulan, kemudian dihitung persentase kehilangan beratnya (Suryani et al. 2000).
 Pengujian aktivitas antioksidan (Hanani et al. 2005 yang dimodifikasi)
Pengujian aktivitas antioksidan pada skin lotion terhadap radikal bebas DPPH
menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Pengujian aktivitas antioksidan pada skin lotion
dilakukan dengan mempersiapkan larutan sampel. Sampel skin lotion bakau dilarutkan
dalam metanol dengan konsentrasi 6,25; 12,5; 25; 50; dan 100 ppm, kemudian diinkubasi
dalam ruang tertutup suhu 37oC selama 30 menit. Pengukuran serapan dengan
spetrofotometer UV-Vis pada absorbansi panjang gelombang optimum yaitu 517 nm.
Pembanding yang digunakan vitamin C yang merupakan blanko positif dimana dibuat
dengan perlakuan konsentrasi 2, 4, 6, 8, dan 10 ppm. Setelah 30 menit sampel dan blanko
diukur secara spektofotometri dengan mengukur serapan larutan pada panjang gelombang
maksimum 517 nm. Aktivitas antioksidan dari skin lotion dan Vitamin C dinyatakan
dengan persen inhibisi yang dihitung dengan rumus berikut:
Nilai konsentrasi sampel dan persen inhibisinya diplot masing-masing pada sumbu x dan
y pada persamaan regresi linear. Persamaan regresi linear yang diperoleh dalam bentuk
persamaan y = a + bx digunakan untuk mencari nilai IC50 (inhibitor concentration 50%)
dari masing-masing sampel dengan menyatakan nilai y sebesar 50 dan nilai x yang akan
diperoleh sebagai IC50. Nilai IC50 menyatakan besarnya konsentrasi larutan sampel
(ekstrak maupun antioksidan pembanding Vitamin C) yang dibutuhkan untuk mereduksi
radikal bebas DPPH sebesar 50%.

Lotion Pelembut Raga Untuk Kulit Keriput ISTN.2018 | 19


BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
A. Secara Umum
1. Karakteristik sediaan lotion meliputi karakteristik fisika-kimia yaitu, derajat
keasaman (pH), viskositas, warna, penyusutan berat, stabilitas emulsi, Karakteristik
sensori meliputi bau, warna, kehomogenan, konsistensi, kepadatan, kemudahan
menyebar, daya serap, kesan lengket, kesan lembut. Hasil di tunjukkan sangat
mempengaruhi tingkat kesukaan terhadap penampakan lotion.
2. Komponen utama dari lotion yaitu campuran minyak dan air adalah fase berair dan
berminyak, sebuah emulgent untuk mencegah pemisahan dua fase dan jika
digunakan bahan lainnya seperti pengharum, gliserol, vaselin, pewarna, pengawet,
protein dan agen stabilisasi umumnya ditambahkan ke lotion.
3. Metode pembuatan lotion secara garis besar adalah mencampurkan fase minyak
dengan fase air (emulsifikasi). Fase air dan emulgator dihomogenkan.
Ditambahkan fase minyak. Kedua fase masing-masing dipanaskan hingga larut
kemudian baru dicampur. Setelah keduanya tercampur baru ditambahkan pengawet
(sebagai anti mikroorganisme) dan pewangi. Pengawet dan pewangi ditambahkan
setelah suhu campuran turun hingga 30-40℃.
4. Evaluasi lotion pH 6,5, viskositas pada skin lotion ini juga merupakan skin lotion
yang memiliki viskositas paling tinggi yaitu 9000cp, untuk warna memang
perlakuan ini memiliki nilai whiteness yang rendah yaitu 65,30%. Penyusutan berat
yaitu sebesar 1,78% pada perlakuan R2K2 yang berarti perlakuan R2K2 ini dapat
mempertahankan penguapan air pada skin lotion, dan untuk stabilitas emulsinya
mencapai 100% dan aktivitas antioksidannya yaitu 44,25% inhibisi. Penambahan
rumput laut dan kolagen ikan juga berpengaruh terhadap karakteristik sensori (bau,
warna, kehomogenan, konsistensi, kepadatan, penyebaran, daya serap, kesan
lengket, dan kesan lembut).

B. Secara Formulasi

Lotion Pelembut Raga Untuk Kulit Keriput ISTN.2018 | 20


1. Karakteristik dalam formulasi ini adalah dengan menentukan karakteristik sensori
lotion menggunakan analisis non parametrik yaitu uji kruskal wallis.
2. Komponen utama dalam formulasi ini adalah Rumput laut : sebagai bahan alami
pengganti karagenan , Asam Stearat : sebagai emulgator atau zat pengemulsi
dalam sediaan, Paraffin liquidum : sebagai penutup lapisan, Gliserin :
pengemulsi, penstabil, pengental,TEA : sebagai zat pengemulsi, Metil Paraben :
sebagi pengawet, Esencial oil : pewangi, Kolagen Ikan : Sebagai bahan aktif pada
produk perawatan kulit dengan fungsi untuk meningkatkan kelembaban kulit,
mencegah keriput Aquadest : sebagai pelarut
3. Metode dalam formulasi ini adalah pembuatan skin lotion terbagi dua bagian yaitu
bahan yang larut minyak (sediaan 1) dan bahan yang larut air (sediaan 2). Bahan
yang termasuk fase minyak antara lain asam stearat dan parafin cair dimasukkan ke
dalam gelas piala. Karaginan yang digunakan terlebih dahulu dilarutkan ke dalam
air sebelum dicampurkan ke dalam fase air. Bahan yang termasuk fase air seperti
gliserin, triethanolamin (TEA), larutan karaginan, dan sisa air lalu dicampurkan.
Sediaan 1 dan 2 dipanaskan, diaduk pada suhu 70-75℃ secara terpisah hingga
homogen. Sediaan yang telah homogen, dicampur dan diaduk. Proses pencampuran
kedua sediaan yang berbeda tersebut dilakukan pada suhu 70℃. Proses
pengadukan dengan stirrer hingga campuran homogen dan mencapai suhu 40℃
(sediaan 3). Metil paraben dan parfum dimasukkan dalam sediaan 3 pada suhu
35℃ kemudian dilakukan pengadukan dengan stirrer kurang lebih satu menit.
4. Evaluasi dalam formulasi ini adalah skin lotion dengan penambahan rumput laut
sebesar 5% dan kolagen ikan sebesar 5%. Untuk hasil kimia-fisiko yang didapat
yaitu pH 6,5, viskositas pada skin lotion ini juga merupakan skin lotion yang
memiliki viskositas paling tinggi yaitu 9000cp, untuk warna memang perlakuan ini
memiliki nilai whiteness yang rendah yaitu 65,30%. Penyusutan berat yaitu sebesar
1,78% pada perlakuan R2K2 yang berarti perlakuan R2K2 ini dapat
mempertahankan penguapan air pada skin lotion, dan untuk stabilitas emulsinya
mencapai 100% dan aktivitas antioksidannya yaitu 44,25% inhibisi.
Penambahan rumput laut dan kolagen ikan juga berpengaruh terhadap
karakteristik sensori (bau, warna, kehomogenan, konsistensi, kepadatan,
penyebaran, daya serap, kesan lengket, dan kesan lembut)).

Lotion Pelembut Raga Untuk Kulit Keriput ISTN.2018 | 21


4.2 Saran
4.3 Diskusi

Lotion Pelembut Raga Untuk Kulit Keriput ISTN.2018 | 22


DAFTAR PUSTAKA

TIKA AYU BUDIARTI. Antioxidant Activity from Mangrove Fruit (Rhizophora mucronata
Lamk.) on Skin Lotion Formulation with Carrageenan IPB, 2014

T. Matsui, New Cosmetic Science, 1St edition 1997

Physicochemical Characteritics and Sensory Quality of Seaweed Skin lotion (Eucheuma


cottonii) with Addition of Fish Commercial Collagen Rizky Rahmadhini Putri,
Herpandi*), Rodiana Nopianti Jurusan Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Pertanian
Universitas Sriwijaya, Sumatra Selatan 2015.

Lotion Pelembut Raga Untuk Kulit Keriput ISTN.2018 | 23

Vous aimerez peut-être aussi