Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KKN-PPM UNIMUS
Desa : Bejaten
Kecamatan : Pabelan
Oleh :
TAHUN 2019
PENGESAHAN LAPORAN KEGIATAN KKN-PPM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
Semarang, …………….
Menyetuji,
Dosen Pembimbing Lapangan Koordinator Desa,
------------------------------------- --------------------------
NIK. NIK.
Mengetahui,
Kepala Desa,
------------------------------
NIP. ………………….....
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
PROFIL DUSUN
Desa Bejaten merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Pabelan,
Luas wilayah Desa Bejaten secara keseluruhan sebesar 101.1738 Ha secara administratif
terdiri dari 3 dusun. 10 RT dan 3 RW. Secara geografis Desa Bejaten terletak pada
koordinat 110°39’3’’ sampai dengan 110°52’8’’ bujur timur dan 7°2’87’’ sampai dengan
7°3’57’’ lintang selatan. Secara administrative letak geografis Desa Bejaten dibatasi oleh
5 Desa dan 1 Kelurahan pada sisi-sisinya. Di sisi barat, wilayah Desa Bejaten berbatasan
dengan wilayah Kauman Lor dan Kelurahan Kauman Kidul dan Kota Salatiga, disisi
selatan berbatasan dengan Kecamatan Glawan, sementara di sisi timur wilayah Desa
Bejaten berbatasan dengan Desa Kadirejo dan sebelah utara berbatasan dengan wilayah
Desa Giling dan wilayah Desa Padaan.
1. Struktur Pemerintah
2. Kondisi Geografis
a. Batas Administrasi
Desa Bejaten termasuk dalam Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang
Orbitasi dan jarak tempuh :
a. Jarak ke ibu kota Kecamatan : + 3 km
b. Jarak ke ibu kota Kabupaten : + 34 km
c. Jarak ke ibu kota Propinsi : + 54 km
d. Waktu tempuh ke ibu kota kecamatan : + 0,5 jam
e. Waktu tempuh ke ibu kota Kabupaten : + 1 jam
f. Waktu tempuh ke Puskesmas : + 0,5 jam
b. Luas Wilayah Desa Bejaten 101.1738 Ha Menurut Dusun
3. Kondisi Demografis
Ketinggian wilayah Desa Bejaten berada pada kisaran antara 418-590
meter diatas permukaan laut (dpl), dengan ketinggian terendah berada diwilayah
Dusun Belon RT 03/RW 02. Desa Bejaten dan tertinggi di Dusun Mranggen Rt
03/RW 03. Berdasarkan tingkat kelandaiannya wilayah Desa Bejaten dapat
diklasifikasikan ke dalam empat kelompok, yaitu meliputi wilayah datar
(kemiringan 0-2%) sebesar 41.6975 Hektar, wilayah bergelombang (kemiringan
2-15% ) sebesar 56.7459 Hektar.
a. Penggunaan Lahan dan Iklim
Dari luas wilayah Desa Bejaten sebesar 101.1738 Ha yang digunakan
sebagai areal persawahan hanya sebesar 64.1303 Ha dan sisanya 37.0435 Ha
merupakan areal bukan persawahan. Luas lahan sawah tersebut terbagi menjadi
sawah irigasi teknis seluas 11.0260 Ha, sawah irigasi setengah teknis 16.8374 Ha,
sawah irigasi sederhana 26.2099 Ha, dan sawah tadah hujan 10.0570 Ha.
Sementara lahan areal bukan sawah meliputi pekarangan dan bangunan 23.4230
Ha, tegalan dan kebun 12.6839 Ha, hutan Desa dan hutan rakyat 0,6272 Ha serta
lain-lain lahan kering 0,3094 Ha.
Wilayah Desa Bejaten memiliki iklim tropis dengan curah hujan rata-rata
2.393 mm/tahun, suhu udara berkisar antara 18-32 derajat Celcius, kecepatan
angina 0.37-0,71 knot dan kelembaban udara 38,5-98 %.
Pada KKN – PPM kali ini saya di beri kesempatan untuk tinggal di dusun
bejaten dan berada di rumah kepala dusun , kepala dusun bejaten bernama bapak
basuki. Di Desa Bejaten terdapat 1 sekolah dasar yaitu MI (Madrastah Ibtidaiyah)
serta 1 taman kanak-kanak (TK). Mayoritas anak – anak dusun bejaten sekolah di
MI (Madrastah Ibtidaiyah) karena yang letaknya tidak begitu jauh dengan dusun
bejaten sendiri.
Penduduk di Dusun Bejaten secara umum bekerja sebagai petani dan
sebagian kecil lainnya menjadi pegawai. Hampir di setiap rumah di desa ini
memiliki hewan ternak seperti sapi dan kambing, dengan sebagian kecil telah
mengembangkan ayam dan bebek sebagai hewan ternak dalam upaya
meningkatkan pendapatan. Sebagian besar masyarakat Desa Bejaten sudah
memiliki wawasan mengenai teknologi informasi dan sudah melakukan
penyimpanan uang di bank maupun dalam bentuk asset berharga seperti tanah
ataupun hewan ternak.
Program Keluarga Berencana (KB) milik pemerintah telah berhasil
diselenggarakan di Dusun Bejaten yang ditandai dengan jumlah penduduk dalam
satu kepala keluarga yaitu empat orang. Dengan keberhasilan program KB
tersebut, taraf hidup masyarakat Desa Bejaten meningkat dari sebelum adanya
KB. Taraf pendidikan masyarakat desa ini sangat bervariasi, masyarakat yang
telah menjadi orang tua pada umumnya hanya mencapai tamat sekolah dasar
tetapi ada pula yang mencapai tingkat SMA/sederajat, sedangkan untuk generasi
muda pada umumnya sudah mencapai tingkat SMA/sederajat dan ada pula yang
mencapai tingkat pendidikan perguruan tinggi. Berdasarkan hal tersebut dapat
menandakan bahwa masyarakat Desa Bejaten telah sadar dengan tingkat
pendidikan yang tinggi.
4. Permasalahan yang dihadapi
Berdasarkan hasil dari Kemenkes RI hingga saat ini, masih banyak sekali
anak-anak Indonesia yang meninggal karena diare, juga anak-anak yang kurang
gizi karena cacingan. Selain itu masih ada pula anak dan orang dewasa yang
tertular dan meninggal karena terinfeksi virus flu burung. Padahal dengan
melakukan perilaku sederhana, cuci tangan pakai sabun (CTPS) sebenarnya sudah
dapat mengurangi risiko tertular penyakit-penyakit tersebut. Data WHO
menunjukkan, perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) mampu mengurangi
angka kejadian diare sebanyak 45 persen. Telah dibuktikan juga bahwa cuci
tangan pakai sabun (CTPS) dapat mencegah penyebaran penyakit kecacingan,
serta mampu menurunkan kasus saluran pernapasan atas (ISPA) dan flu burung
hingga 50 persen. Sanitasi itu penting, karena mampu menyelamatkan jiwa. Oleh
karena itu anggota dari tim KKN-PPM UNIMUS di Desa Bejaten memberikan
penyuluhan tentang kebersihan diri dan lingkungan yang disertai dengan praktik
cuci tangan pakai sabun yang berlokasi di MI (Madratsah Ibtidaiyah). Dengan
penuh semangat tim KKN-PPM UNIMUS mengingatkan kepada adik-adik akan
kebersihan diri dan lingkungan, serta untuk membiasakan cuci tangan pakai sabun
pada waktu-waktu penting yaitu sebelum makan, sebelum
memegang/mengolah/menyiapkan makanan, setelah buang air besar, setelah
kontak dengan hewan dan tanah.
BAB II
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
5. Potensi pengembangan/keberlanjutan
Keberlanjutan dari program penyuluhan pengenalan tempat sampah organic
dan anorganik pada siswa MI Bejaten yaitu melatih anak-anak dalam kebiasaan
membuang sampah pada tempatnya dan menerapkannya baik dirumah maupun
disekolah, memahami dan dapat mempraktikan pengelompokan sampah berdasarkan
jenisnya anorganik dan organic di sekolah maupun dirumah.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pada kegiatan KKN-PPM Universitas Muhammadiyah Semarang pada tanggal 31
Januari 2019 hingga 28 Februari 2019 di Desa Bejaten, dapat disimpulkan bahwa KKN
ini berjalan dengan baik, karena dalam pelaksaaan KKN ini tim KKN-PPM disambut
dengan sangat baik oleh warga masyarakat Bejaten, sehingga setiap kegiatan program
kerja utama maupun individu mendapat feed back yang baik dari masyarakat. Untuk
kegiatan individu penulis mengenai penyuluhan tentang pengenalan sampah organic dan
anorganik juga mendapatkan samubutan yang sangat antusias oleh anak-anak di MI
(Madrastah Ibtidaiyah) Bejaten.
2. Saran
a. Penulis mengharapkan anak-anak di Desa Bejaten tetap semangat belajar dan
menghargai waktu.
b. Penulis mengharapkan orang tua mereka selalu memberi nasehat pentingnya
belajar untuk masa depan anak - anaknya.
c. Penulis mengharapkan warga Bejaten status kesehatannya terus meningkat dan
tetap selalu menjaga kesehatan agar bebas dari segala macam penyakit.
LAMPIRAN
NIM : A2A015004
Email : Nurleny07@gmail.com
No.Hp : 085641479680
Pelaksana,
Nur Leny
NIM. A2A015007
Lampiran II Foto Kegiatan
Penyuluhan tentang pengenalan sampah organic dan anorganik di lingkungan sekolah yang
berlokasi di MI (Madrastah Ibtidaiyah) Bejaten.