Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita kesehatan,
sehingga kelompok kita bisa menyelesaikan makalah yang menjadi tugas dari mata kuliah
Kewarganegaraan dengan judul makalah “MAKALAH PEMICUAN PENGGUNAAN
JAMBAN SEHAT SEBAGAI ALAT UNTUK MENCAPAI SBS”. Disamping itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Budi Hartiningsih, M.Pd selaku dosen pengampu
mata kuliah Kewarganegaraan dan semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan
makalah ini.
Semoga makalah yang kami susun berguna dan bermanfaat bagi pembaca, terutama
bagi para perawat. Saya sadar makalah ini jauh dari kata sempurna sehingga kritik dan saran
sangat kami harapkan, guna memperbaiki penulisan makalah untuk kedepannya.
Penulis
FINA NOPIYANTI
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................. 2
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian .................................................................................................... 4
B. Penyebab masyarakat BABS ....................................................................... 4
C. Langkah – langkah yang biasa dilakukan untuk pemicuan ........................ 5
D. Keuntungan memiliki jamban ...................................................................... 6
E. Pengetahuan dan tindakan masyarakat dalam pemanfaatan ........................ 6
A. Kesimpulan .................................................................................................. 7
B. Saran ............................................................................................................ 7
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jamban merupakan sanitasi dasar penting yang harus dimiliki setiap masyarakat
sebenarnya,masyarakat sadar dan mengerti arti pentingnya mempunyai jamban sendiri di
rumah. Alasan utama yang selalu diungkapkan masyarakat mengapa sampai saat ini belum
memiliki jamban keluarga adalah tidak atau belum mempunyai uang melihat faktor
kenyataan tersebut, sebenarnya tidak adanya jamban di setiap rumah tangga bukansemata
faktor ekonomi, Tetapi lebih kepada adanya kesedaran masyarakat untuk menerapkan pola
hidup sehat (PHBS), jamban pun tidak harus mewah dengan biaya yang mahal.
Ada faktor lain yang menyebabkan masyarakat untuk membuat atau membangun
jamban yaitu ketergantungan pada bantuan pemerintah dalam hal membangun jamban. Hal
ini merupakan bagian dari kesalahan masa lalu dalam penerapan kebijakan yang justru
cenderung memanjakan masyarakat. Program pembangunan jamban yang dilakukan selama
ini kurang optimal khususnya dalam membangun perubahan masyarakat. pendekatan yang
dilakukan mempunyai karakttreistik yang berorientasi kepada konstruksi atau bangunan fisik
jamban saja,tanpa ada upaya pendidikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang
memadai selain itu desain jamban yang dianjurkan seringkali mahal bagi keluarga miskin.
Subsidi proyek tidak efektif menjangkau kelompok masyarakat miskin.
Untuk masalah akses terhadap sanitasi, khususnya akses masyarakat terhadap
penggunaan jamban, belum menunjukkan tanda-tanda kemajuan yang signifikan , padahal
sanitasi merupakan salah satu unsur penting bagi peningkatan kesehatan masyarakat yang
pada akhirnya berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pula. Bahkan bisa jadi
para pihak yang berkepentingan terhadap persoalan sanitasi ini masih terbatas dalam
melakukan kegiatannya guna mesukseskan capaian terhadap akses sanitasi ini. Selama ini
capaian-capaian yang menjadi prioritas utama hanyalah pembangunan-pembangunan yang
bersifat fisik material. Sementara pembangunan yang mengarah pada perubahan mindset
masyarakat, terutama yang berkaitan dengan penciptaan kultur hidup bersih dan sehat, masih
belum berjalan secara optimal.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari jamban ?
b. Bagaimana penyebab masyarakat BABS?
c. Bagaimana langkah – langkah yang biasa dilakukan untuk pemicuan ?
d. Bagaimana keuntungan memiliki jamban ?
e. Bagaimana pengetahuan dan tindakan masyarakat dalam pemanfaatan ?
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengajak masyarakat supaya tidak BABS.
b. Untuk mengetahui pentingnya memiliki jamban sehat dirumah.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jamban
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran
manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau
tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air
untuk membersihkannya.
SBS adalah Stop Buang air besar Sembarangan atau yang dulu sering di sebut
ODF (Open Defecation Free). Di bidang kesehatan kata – kata ini sering disebut karena
salah satu tujuan pemerintah dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) di
tahun 2019. Capaian Pemerintah 100 – 0 – 100 pada akhir Tahun 2016 di harapkan bisa
tercapai, 100% terjaminnya air bersih bagi masyarakat, 0% untuk pemukiman kumuh
dan 100% terjaminnya sanitasi masyarakat. Di harapkan semua steakholder dapat bekerja
sama dalam menuju akses yang sudah di canangkan oleh Pemerintah. Setelah capaian
Pemerintah bisa menuju akses 100 – 0 – 100 di lanjutkan dengan rencana Program yaitu
Sustainable Development Goals yang di harapkan bisa tercapai sampai dengan Tahun
2019.
Bagi rumah yang belum memiliki jamban, sudah dipastikan mereka mereka itu
mamanfatkan sungai, kebun, kolam, atau tempat lainnya untuk buang air besar (BAB).
Bagi yang telah memiliki jamban bisa dipastikan BAB di jamban.
Disebagian desa sudah menjadi budaya dan dianggap biasa buang air besar
sembarangan atau beraktifitas mandi dan mencuci di sungai,karena warga masih
beranggapan membangun jamban memerlukan biaya yang mahal. Pola pikir itulah yang
saat ini tengah diubah dengan menjadikan buang air besar sembarangan menimbulkan
rasa malu, jijik dan gengsi. Mengubah pola pikir tujuan paling utama dalam mencapai
SBS/ODF, baru kemudian dilakukan intervensi pembangunan fisik. Sehingga daerah –
daerah yang masih OD/BABS bisa cepat bebas dari BABS atau open defecation free
(ODF).
4
BABS di sungai apalagi di tambah pemahaman masyarakat tentang jangan buang
sampah di sungai masih sangat kurang.
Ada beberapa daerah setelah dilakukan pemicuan beberapakali bisa mencapai ODF/SBS tapi
ada pula yang setelah dilakukan pemicuan berkali – kali masih belum bisa ODF/SBS. Perilaku
– perilaku masyarakat yang demikian ini memerlukan perhatian lebih ekstra baik dari Dinas
Kesehatan ataupun Perangkat Desa.
5
Mengajak masyarakat yang demikian dibutuhkan satu sistem regulasi yang mendorong
mereka agar dapat mengubah prilaku atau mindset masyarakat, regulasi yang biasa di terapkan
dalam pertaturan desa misalnya dikenakan denda atau sanksi sosial apabila ada masyarakat
yang masih buang air besar sembarangan atau buang sampai sembarangan apalagi di tempat
umum seperti sungai. Selain itu pemahaman – pemahaman agama yang melarang membuka
aurat atau pemahaman kebersihan sebagian dari iman dapat kita munculkan dalam mengadvosi
masyarakat agar tumbuh rasa dosa apabila buang air besar sembarangan atau buang sampah di
sungai.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jamban merupakan sanitasi dasar penting yang harus dimiliki setiap masyarakat
sebenarnya,masyarakat sadar dan mengerti arti pentingnya mempunyai jamban sendiri di
rumah. Alasan utama yang selalu diungkapkan masyarakat mengapa sampai saat ini
belum memiliki jamban keluarga adalah tidak atau belum mempunyai uang melihat
faktor kenyataan tersebut, sebenarnya tidak adanya jamban di setiap rumah tangga
bukansemata faktor ekonomi, Tetapi lebih kepada adanya kesadaran masyarakat untuk
menerapkan pola hidup sehat (PHBS), jamban pun tidak harus mewah dengan biaya
yang mahal. Penyebab masyarakat masih BABS yaitu Perilaku masyarakat yang senang
buang air besar sembarangan dan Mindset masyarakat mengenai sungai yang bisa
mendaur ulang sampah. Perilaku – perilaku masyarakat yang demikian ini memerlukan
perhatian lebih ekstra baik dari Dinas Kesehatan ataupun Perangkat Desa.
B. Saran
1. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca terutama bagi masyarakat agar
terpicu untuk SBS ( Stop Buang air besar Sembarangan).
2. Masyarakat bisa menerapkan pola hidup sehat (PHBS) dengan cara tidak BABS
dengan cara membuat jamban layak pakai (jamban sehat).
3. Bagi penulis semoga dapat dijadikan acuan untuk penulisan makalah selanjutnya.
7
DAFTAR PUSTAKA