Vous êtes sur la page 1sur 35

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Awal kehamilan ditandai berdasarkan menstruasi terakhir pada wanita. Banyak perubahan
fisik yang akan wanita alami selama trimester pertama (3 bulan pertamakehamilan). Periode ini
juga merupakan periode tumbuh kembang yang cepat bagi bayi. Kehamilan biasanya
berlangsung selama 40 minggu, mulai dari hari pertama periode terakhir menstruasi wanita yang
berarti bahwa itu mencakup dua minggu sebelum ovulasi dan konsepsi terjadi. Hal ini sering
disebut dalam tiga bagian yang disebut trimester. Trimester pertama berlangsung selama 12
minggu, yang kedua dari 13 sampai akhir 27 minggu, dan ketiga 28-40 minggu.

Wanita mungkin Menemukan versi yang sedikit berbeda dari periode waktu selama
kehamilannya. Sebagai contoh, tes khusus dilakukan selama trimester pertama. Pembagian
trimester membantu anda dan dokter dalam perencanaan dan pengelolaan kehamilan. Trimester
pertama merupakan saat perubahan besar dalam tubuh seorang wanita, dan akan mengalami
perubahan dengan cara yang unik. Beberapa wanita langsung tahu bahwa mereka telah hamil,
sedangkan orang lain mungkin tidak yakin mereka sedang hamil bahkan setelah tes kehamilan
positif dan dokter telah mengkonfirmasi. Trimester pertama dapat membawa peningkatan energi
dan rasa kesejahteraan. Beberapa wanita mungkin merasa lelah dan emosional. Lain mungkin
tidak melihat banyak perubahan sampai kemudian pada kehamilan. Selama tubuh mengalami
perubahan, wanita mungkin perlu membuat perubahan ke rutinitas sehari-hari, seperti pergi ke
tempat tidur lebih awal atau sering makan, makanan kecil. Untungnya, sebagian besar ketidak
nyamana tersebut akan hilang selama kehamilan berlangsung. Dan sebagian perempuan bahkan
mungkin tidak merasakan adanya ketidak nyamanan semua ini. Jika wanita pernah hamil
sebelumnya, mungkin merasakan adanya perbedaan kali ini. Sama seperti perbedaan disetiap
wanita, demikian juga di setiap kehamilan.
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa definisi kehamilan trimester pertama ?

1.2.2 Bagaimana tanda kehamilan trimester pertama ?

1.2.3 Bagaimana pertumbuhan janin pada trimester pertama ?

1.2.4 Bagaimana ketidaknyamanan ibu hamil pada krhamilan trimester I?

1.2.5 Bagaimana perubahan psikologis pada kehamilan trimester I ?

1.2.6 Apa kebutuhan dasar ibu hamil pada trimester pertama ?

1.2.7 Bagaimana asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester pertama ?

1.2.8 Bagaimana W.O.C pada Trinester pertama ?

1.3 Tujuan Umum

Untuk mengetahui serta mampu mendalami tentang kehamilan pada trimester pertama

1.4 Tujuan Khusus

1.4.1 Untuk mengetahui definisi kehamilan trimester pertama.

1.4.2 Untuk mengetahui tanda-tanda kehamilan trimester pertama

1.4.3 Untuk mengetahui pertumbuhan janin pada trimester pertama.

1.4.4 Untuk mengetahui ketidaknyamanan ibu hamil pada trimester I

1.4.5 Untuk mengetahui perubahan psikologis pada kehamilan trimesterI

1.4.6 Untuk mengetahui keutuhan dasar pada ibu hamil trimester I

1.4.7 Untuk mengetahui diagnosa serta hitungan partus pada trimester I


1.4.8 Untuk mengetahui proses keperawatan trimester pertama.

1.5 Manfaat

Kita dapat memahami dan mengetahui secara keseluruhan tentang kehamilan


trimester pertama.

BAB II

ISI

2.1 Definisi kehamilan trimester pertama

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan
berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan matur berlangsung ±40 minggu dan tidak
boleh lebih dari 42 minggu (Wiknjosastro, 1996). Menurut Federasi Obstertri dan Ginekologi
Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar
atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam tiga trimester, dimana
trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-1 hingga
ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga 40) Kehamilan trimester pertama
adalah usia kehamilan dari minggu pertama sampai minggu ke 12, yang ditandai oleh beberapa
hal seperti, mual muntah yang terjadi karena perubahan dalam tubuh yang terjadi selama hamil,
nyeri pada payudara biasanya disebabkan oleh membesarnya payudara ibu karena
berkembangnya kelenjar susu dn pasokan darah meningkat, flek yang terlihat seperti menstruasi
karena darah yang dilepas saat telur dibuahi melekatkan diri ke dinding rahim.
2.2 Tanda-tanda kehamilan trimester pertama

Untuk memastikan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadap


beberapa tanda dan gejala hamil, antara lain :

A. Tanda Subjektif

a) Mual muntah

Mual dan muntah ini dapat terjadi oleh karena pengaruh estrogen
dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang
berlebihan, sehingga menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari
yang sering disebut juga “morning sickness”. Umumya terjadi pada bulan-
bulan pertama kehamilan. Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih
fisiologik. Bila terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan
kesehatan dan disebut “hiperemesis gravidarum” (Wiknjosastro, 2008).

b) Pingsan

Terjadi akibat gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral) yang


menyebabkan iskemia susunan saraf pusat yang menimbulkan sinkope
atau pingsan. Sinkope atau pingsan sering terjadi pada awal kehamilan dan
sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. Biasanya akan
hilang setelah kehamilan 16 minggu (Wiknjosastro, 2008).

c) Sering BAK

Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama


kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua
umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar
dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbul karena janin
mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing
(Wiknjosastro, 2008).
d) Mengidam

Menginginkan makanan atau minuman tertentu , sering terjadi


pada bulan- bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya
kehamilan (Wiknjosastro, 2008).

e) Amenorea

Amenorea ini disebabkan karena konsepsi dan nidasi, yang


menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraff dan ovulasi. Oleh
karena itu sangat penting juga untuk mengetahui tanggal hari pertama haid
terakhir, agar kita dapat menentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan
diperkirakan akan terjadi (Wiknjosastro, 2008)

f) Anoreksia (tidak nafsu makan)

Pada bulan- bulan pertama, kadang terjadi anoreksia. Tetapi setelah


itu nafsu makan timbul kembali. Hendaknya dijaga jangan sampai salah
pengertian makan untuk dua orang, sehingga kenaikan tidak sesuai dengan
usia kehamilan (Wiknjosastro, 2008).

g) Pembesaran pada Buah Dada

Mammae yang membesar. Perubahan bentuk buah dada ini


dipengaruhi oleh estrogen dan progesteron yang merangsang alveoli
payudara. Inilah yang menyebabkan kelenjar montgomery terlihat lebih
besar.

h) Merasa Lemah dan Letih

i) Berat Badan Naik

j) Perubahan Mood
B. Tanda Objektif

a) meningkatnya kadar HCG

b) Mamae menjadi tegang dan membesar

Mamae menjadi tegang dan membesar, keadaan ini disebabkan pengaruh


estrogen dan progesterone yang merangsang duktli dan alveoli di mamae.
Glandula montgomeri tampak lebih jelas ( Wiknjosastro, 2008 ).

c) Tanda Hegar

Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama daerah isthmus uteri


sedemikian lunaknya, sehingga jika kita letakkan 2 jari dalam forniks
posterior dan tangan satunya pada dinding perut atas symphyse, maka
isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah dari
cervik.

d) Tanda Piscaseck

Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan


pembesaran tersebut.

e) Tanda Chadwicks

Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu atau merah muda

f) Kontraksi Braxton hicks

Pada saat palpasi atau waktu toucher rahim yang lunak tiba-tiba
menjadi keras karena berkontraksi.

g) Teraba Ballottement

Mendekati pertengahan kehamilan, Volume janin masih kecil


dibandingkan dengan volume cairan amnionnya. Akibatnya, tekanan
mendadak yang dikenakan pada uterus dapat menyebabkan janinnya
tenggelam dalam cairan amnion dan kemudian kembali keposisi semula.

C. Tanda Pasti

a) Terlihatnya embrio atau kantung kehamilan melalui USG pada 4-6


minggu sesudah pembuahan

b) Denyut jantung janin ketika usia kehamilan 10-20 minggu. Didengar


dengan stetoskop leanec, alat kardiotokografi, alat dopler, atau dilihat
dengan USG

c) Terasa gerak janin dalam rahim. pada primigravida bisa dirasakan


ketika kehamilan berusia 18 minggu, sedangkan pada multigravida di usia
16 minggu. Terlihat atau teraba gerakan janin dan bagian-bagian janin.

d) Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin.

2.3 Prubahan Fisik pada Ibu Hamil Trimester Pertama

Awal kehamilan anda ditandai berdasarkan menstruasi terakhir anda. Banyak perubahan
fisik yang akan anda alami selama trimester pertama (3 bulan pertama kehamilan). Periode
ini juga merupakan periode tumbuh kembang yang cepat bagi bayi anda.

A. Tahap pertumbuhan janin

1. Minggu ke – 1

Pertumbuhan dan perkembangan janin pada minggu I, dimulai oleh


adanya konsepsi atau fertilisasi. Perkembangan selanjutnya, zigot atau hasil
konsepsi mengalami pembelahan dan akhirnya bernidasi di endometrium yang
telah disiapkan.

2. Minggu ke – 2
Setelah implantasi, terjadi perubahan pada bintik benih yang merupakan
bagian blastokist, terlihat adanya ruangan amnion dan yolk sac. Ruangan ini kelak
menjadi besar dan meliputi seluruh embrio, di dalam ruangan inilah embrio akan
tumbuh. Sel-sel yang membatasi ruangan ini dinamakan ectoderm. Pada waktu
yang sama, timbul sebuah rongga lain dibawah ruangan amnion, yaitu ruangan
kuning telur. Sel-sel disekitar kuning telur dinamakan endoderm. selanjutnya
timbul lapisan lain diantara ectoderm dan endoderm yaitu mesoderm. Endoderm
menjadi lebih tebal membentuk procordal plate.

3. Minggu ke – 3

Selama minggu ketiga, hasil konsepsi tumbuh pesat yaitu berlangsung


mulai hari ke 15 sampai dengan 21. Pada masa ini terjadi diferensiasi sel-sel
menjadi organ-organ tubuh sederhana, yaitu :

a) Ektoderm

Ektoderm membentuk jaringan tubuh paling luar seperti rambut,


kuku, kulit dan sistem saraf seperti otak, sumsum tulang belakang dan
saraf motorik. Sel-sel saraf pada saat lahir berjumlah kurang lebih 100
juta. Selama kehamilan manusia, sel-sel baru tidak bertambah tetapi
membesar sesuai pertumbuhan tubuh.

b) Mesoderm

Sel-sel mesoderm akan membentuk otot, tulang, jaringan ikat, otot


jantung, pembuluh darah dan corpus, limpa ginjal dan genetalia.

c) Endoderm

Endoderm membentuk organ-organ tubuh bagian dalam seperti


intertinum, paratiroid, tiroid, timus, liver, pankreas, traktus respiratorius,
saluran paringotimpani dan telinga tengah, kandung kencing, uretra,
genetalia laki-laki dan perempuan, kelenjar prostat, kelenjar vestibulum
dan garis uterus.Pembentukan genetalia dan sistem urinarius dimulai dari
penonjolan dan penebalan mesoderm yang disebut urogenital ridge,
dilanjutkan dengan migrasi sel-sel germinativum promodial dari dinding
yolk sac, dekat ventrikulum allantois.

4. Minggu ke – 4

Selama empat minggu, embrio tumbuh dan bertambah panjang 3,5 cm dan
berat kira-kira 5 mg. Perpanjangan embrio kearah atas menjadi kepala, ke arah
bawah menjadi ekor dan ke arah samping menjadi tubula. Penutupan saluran
pernapasan mulai terjadi di daerah atas bawah oksiput. Pericardial jantung
membesar karena mengangkatnya kepala, pertumbuhan laringotracheal dan paru-
paru menjadi sistem pernapasan. Mandibula dan maxilla menjadi rahang yang
terpisah, rudimeter mata, telinga dan hidung menjadi terpisah. Sistem peredaran
darah sederahana mulai ternbentuk dan jantung mulai berdetak, lambung, liver
dan pankreas, tiroid dan kelenjar timus mulai berkembang, plasenta tumbuh
sempurna.

5. Minggu ke – 5

Pada pertengahan kehamilan, janin diukur dengan ukuran kepala bokong


(CRL). Sebelum pertengahan kehamilan janin diukur dengan ukuran bokong
tumit (CHL). Panjang CRL dari 4 mm menjadi 8 mm dan beratnya dari 5 mg
menjadi 50 mg. Pertumbuhan kepala lebih cepat dari pertumbuhan badan,
sehingga embrio melengkung dan membentuk huruf C. Permulaan bentuk kaki
dan tangan berupa benjolan.

6. Minggu ke – 6

Kepala terlihatlebih besar dari leher dan melengkung melampaui jantung.


Posisi mata, hidung dan mulut jelas. Kaki atas dan bawah mulai dapat
diidentifikasi dan telapak tangan berkembang menjadi jari-jari. Pertumbuhan
berupa alat kelamin testis mulai terjadi, sedangkang ovarium terjadi lebih lambat
dibanding testis. Hemisfer serebral terlihat lebih cepat membesar seperti kepala.
Posisi mata pindah, dari lateral ke arah frontal sesuai dengan perpanjangan muka.
Tonjolan berupa jantung dan liver ke arah dinding ventral lebih dahulu, karena
memiliki fungsi vital bagi embrio, tali pusat mengecil. Bentuk lengan atas dan
bawah, tungkai atas dan bawah menjadi jelas. Jari-jari terus berkembang pada hari
ke 40-50.

7. Minggu ke – 7

Jantung sudah terbentuk lengkap. Saraf dan otot bekerja bersamaan untuk
pertama kalinya. Bayi mempunyai refleks dan bergerak spontan. Bayi mulai
menendang dan berenang di dalam rahim, walau ibu belum mampu
merasakannya. Pada akhir minggu ini, otak akan terbentuk lengkap. Dalam
minggu ketujuh, rangka mulai tersebar keseluruh tubuh dan tulang-tulang
mencapai bentuk yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu
kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang.

8. Minggu ke – 8

Selama akhir periode ini embrio telah menunjukkan bentuk dan ciri-ciri
manusia, hemisfer serebral tumbuh pesat, dimana besarnya mencapai 50% dari
massa embrio. Letak wajah setengah bagian bawah dari kepala dan mata terus
berpindah ke arah frontal. Alis mata mulai berkembang. jari-jari memanjang dan
dapat dibedakan pada akhir minggu kedelapan. Perbedaan jenis kelamin bagian
luar bisa dilihat oleh mata yang sudah terlatih, mulai pemeriksaan anatomic dan
histology kelenjar kelamin, namun masih membingungkan. Pertumbuhan alat
kelamin dipengaruhi oleh hormon-hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar
kelamin, obat-obatan, radiasi dan gizi ibu hamil. Alat kelamin perempuan
dibentuk dari duktus Mulleri, sedangkan alat kelamin laki-laki dibentuk dari
sistem duktus Wolfii.

9. Minggu ke 9 – 12

Pada usia 9 minggu, kepala terlihat lebih besar, wajah tampak secara garis
besar, perbandingan ukuran tungkai atas sudah mencapai proporsi normal.
Tungkai bawah berkembang labih panjang. Genetalia eksterna perempuan dan
laki-laki terlihat sama pada minggu ke-9, tetapi mencapai maturitas, sempurna
dan dapat dibedakan pada minggu ke-12. Sel-sel darah merah mulai diproduksi
oleh liver selama minggu awal dan fungsinya diambil alih oleh splenn selama
minggu ke-12. Panjang janin sekitar 7-9 cm

B. Sistem Reproduksi

a. Uterus

Pada minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya


seperti buah avokad. Seiring dengan perkembangan kehamilan, daerah fundus dan
korpus akan membulat dan akan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12
minggu.

b. Serviks Uteri

Pada trimester pertama kehamilan, berkas kolagen menjadi kurang kuat


terbungkus. Hal ini terjadi akibat penurunan konsentrasi kolagen secara
keseluruhan. Dengan sel-sel otot polos dan jaringan elatis, serabut kolagaen
bersatu dengan arah pararel terhadap sesamanya sehingga serviks menjadi lunak
pada dinding kondisi tidak hamil, tetapi tetap mampu mempertahankan
kehamilan.

c. Ovarium

Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luterum graviditatum,


korpus luteum graviditatis berdiameter kira-kira 3 cm, kemudian korpus luteum
mengecil setelah plasenta terbentuk. Korpus luteum ini mengeluarkan hormon
estrogen dan prostegeron. Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan
kematangan volikel baru ditunda, hanya satu korpus luteum yang dpat ditemukan
oleh ovarium. Volikel ini akan befuksi maksimal selama 6-7 minggu awal
kehamilan dan setelah itu akan berepran sebagai penghasil progesteron dalam
jumlah yang relatif minimal dengan korpus luteum gravidarum akan meneruskan
fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu.
d. Payudara

Payudara akan membesar dang tegang akibat hormon somatoma


motropin,estrogen dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan asi. Estrogen
menimbulkan hipertropik sistem saluran, sedangkan prgesteron menambah sel-sel
asinus pada payudara. Somamotropin mempengaruhi [ertumbuhan sel-sel asinus
dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel sehingga terjadi pembuatan kasien.
Dengan demikian payudara di persiapakan untuk laktasi. Disamping itu
perubahan progesteron dan somatomatropin terbentuk lemak di sekitar
alveolua-alveolus, sehingga payudara menjadi besar. Papilia mamae akan
membesar, lebih tegang dan tambah lebih hitam, seperti seluruh areole mamae
karena hiperpigmentasi. Lemak yang muncul di aerola primer disebut lemak
tuberkel montgomery. Grandula montgomery tampak lebih jelas menonjol di
permukaan aerola mamae.

C. Sistem Endokrin

1) Hormon Plasenta

Sekresi hormon plasenta dan HCG dari plasenta janin mengubah organ
endokrin secara langsung. Peningkatan kadar estrogen menyebabkan produksi
globulin meningkat dan menekan produksi tiroksin, kortikosteroid dan steroid,
dan akibatnya plasma yang mengandung hormon-hormon ini akan meningkat
jumlahnya. Tetapi kadar hormon bebas tidak mengalami peningkatan yang besar.

2) Kelenjar Hipofisis

Berat kelenjar hipofise anterior meningkat antara 30%-50%, yang


menyebabkan perempuan hamil menderita pusing. Sekresi prolaktin, hormon
adrenokortikotropik, hormon tirotropik dan melanocyt stimulating hormon
meningkat.
3) Kelenjar Tiroid

Dalam masa kehamilan, normalnya ukuran kelenjar tiroid akan mengalami


pembesaran kira-kira 13% akibat adanya hiperplasi dari jaringan glandula dan
peningkatan vaskularitas. Secara fisiologis akan terjadi peningkatan ambilan
iodine sebagai kompensasi kebutuhan ginjal terhadap iodine yang meningkatkan
laju filtrasi glomerolus.

4) Kelenjar Adrenal

Karena dirangsang oleh hormon estrogen, kelenjar adrenal memproduksi


lebih banyak kortisol plasma bebas dan juga kortikosteroid, termasuk ACTH, dan
ini terjadi sejak usia 12 minggu hingga masa aterm. Karena kortisol bebas
menekan produksi ACTH, disimpulkan adanya gangguan mekanisme feed-back.
Diperkirakan kortisol bebas yang meningkat mempunyai efek yang berlawanan
terhadap insulin. Dengan meningkatkan kadar glukosa dalam darah, adanya asam
lemak dan produksi glikogen serta menurunnya tingkat penyebaran glukosa oleh
otot dan lemak, dapat membuat kebutuhan fetus akan glukosa terpenuhi.

D. Sistem Kekebalan

HCG mampu menurunkan respon imun pada perempuan hamil. Selain itu,
kadar Ig G, Ig A dan Ig M serum menurun mulai dari minggu ke-10 kehamilan
hingga mencapai kadar terendah pada minggu ke-30 dan tetap berada pada kadar
ini, hingga aterm.

E. Sistem Perkemihan

Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menururn akibat


pengaruh estrogen dan progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi
meningkat sampai 60%-150%. Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh
perbesaran uterus, menyebabkan hidroureter dan mungkin hidronefrosis
sementara. Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun
namun hal ini dianggap normal.

F. Sistem Pencernaan

Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-
muntah, selain itu terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering
kembung, konstipasi, lebih sering lapar / perasaan ingin makan terus (mengidam),
juga akibat peningkatan asam lambung. Pada keadaan patologik tertentu dapat
terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per hari (hiperemesis
gravidarum).

G. Sistem Musculoskeletal

Estrogen dan relaksasi memberi efek maksimal pada relaksasi otot dan
ligamen pelvic pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk
meningkatkan kemampuannya dalam menguatkan posisi janin di akhir kehamilan
dan saat kelahiran.

H. Sistem Kardiovaskuler

Meningkatnya beban kerja jantung menyebabkan otot jantung mengalami


hipertrofi, terutama ventrikel kiri sebagai pengatur pembesaran jantung.
pembesaran uterus menekan jantung ke atas dan kiri. Pembuluh jantung yang kuat
membantu jantung mengalirkan darah keluar jantung ke bagian atas tubuh, juga
menghasilkan elektrokardiografi dan radiografi yang perubahannya sama dengan
iskemik oada kelainan jantung. Perlu diperhatikan juga jantung pada perempuan
hamil normal. Suara sistolik jantung dan murmur yang berubah adalah normal.

I. Sistem Integumen

Peningkatan aktifitas melanophore stimulating hormon menyebabkan


perubahan berupa hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum), payudara,
linea alba (-> linea grisea), striae lividae pada perut, dsb. Metabolisme Basal
metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid. Kebutuhan
karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari
(menyusui). Kebutuhan protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan
janin. Kadar kolesterol plasma meningkat sampai 300 g/100ml. Kebutuhan
kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum dibutuhkan sampai kadar
800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan. Khusus untuk metabolisme
karbohidrat, pada kehamilan normal, terjadi kadar glukosa plasma ibu yang lebih
rendah secara bermakna karena :

1) ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat

2) produksi glukosa dari hati menurun

3) produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun

4) aktifitas ekskresi ginjal meningkat

5) efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen,


hormone-hormon plasenta lainnya, hormon2 ovarium, hipofisis, pankreas,
adrenal, growth factors, dsb).

Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi
juga peningkatan aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.

J. Berat Badan dan Indeks Masa Tubuh (IMT)

Peningkatan berat badan ibu selama kehamilan menandakan adanya


adaptasi ibu terhadap pertumbuhan janin. Analisis dari berbagai penelitian
menunjukkan bahwa berat badan yang bertambah berhubungan dengan perubahan
fisiologis yang terjadi pada masa kehamilan dan lebih dirasakan pada ibu
primigravida untuk menambah berat badan pada masa kehamilan.

Banyaknya faktor yang mempengaruhi peningkatan berat badan : adanya edema,


proses metabolisme, pola makan, muntah atau diare, dan merokok.

K. Sistem Pernafasan
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga
terdorong ke kranial -> terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat
kompliansi dada (chest compliance) menurun. Volume tidal meningkat. Volume
residu paru (functional residual capacity) menurun. Kapasitas vital menurun.

L. Sistem Persyarafan

Pada ibu hamil akan ditemukan rasa sering kesemutan atau acroestresia
pada ekstremitas disebabkan postur tubuh ibu membungkuk. Pada bayi, sistem
saraf (otak dan struktur-struktur lain seperti tulang belakang) muncul pada
minggu ke-4, sewaktu saraf mulai berkembang. Pada minggu ke-6 kehamilan,
divisi utama dari sistem saraf pusat mulai terbentuk. Divisi ini terdiri atas otak
depan, otak tengah, otak belakang dan saraf tulang belakang. Pada minggu ke-7
otak depan terbagi menjadi dua hemisfer yang akan menjadi hemisfer otak,
disebut hemisfer serebra.

2.4 Perubahan Psikologis selama Kehamilan Trimester Pertama

Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan psikologis dan
pada saat ini pula wanita akan mencoba untuk beradaptasi terhadap peran barunya melalui
tahapan sebagai berikut :

1) Tahap Antisipasi

Dalam tahap ini wanita akan mengawali adaptasi perannya dengan


merubah peran sosialnya melalui latihan formal (misalnya kelas-kelas khusus
kehamilan) dan informal melalui model peran (role model). Meningkatnya
frekuensi interaksi dengan wanita hamil dan ibu muda lainnya akan mempercepat
proses adaptasi untuk mencapai penerimaan peran barunya sebagai seorang ibu.

2) Tahap Honeymoon (menerima peran, mencoba menyesuaikan diri)

Pada tahap ini wanita sudah mulai menerima peran barunya dengan cara
mencoba menyesuaikan diri. Secara internal wanita akan mengubah posisinya
sebagai penerima kasih sayang dari ibunya menjadi pemberi kasih sayang
terhadap bayinya. Untuk memenuhi kebutuhan akan kasih sayang, wanita akan
menuntut dari pasangannya. Ia akan mencoba menggambarkan figur ibunya
dimasa kecilnya dan membuat suatu daftar hal-hal yang positif dari ibunya untuk
kemudian ia daptasi dan terapkan kepada bayinya nanti. Aspek lain yang
berpengaruh dalam tahap ini adalah seiring dengan sudah mapannya beberapa
persiapan yang berhubungan dengan kelahiran bayi, termasuk dukungan semangat
dari orang-orang terdekatnya.

3) Tahap Stabil (bagaimana mereka dapat melihat penampilan dalam peran)

Tahap sebelumnya mengalami peningkatan sampai ia mengalami suatu


titik stabil dalam penerimaan peran barunya. Ia akan melakukan aktivitas-aktivitas
yang bersifat positif dan berfokus untuk kehamilannya, seperti mencari tahu
tentang informasi seputar persiapan kelahiran, cara mendidik dan merawat anak,
serta hal yang berguna untuk menjaga kondisi kesehatan keluarga.

4) Tahap Akhir (perjanjian)

Meskipun ia sudah cukup stabil dalam menerima perannya, namun ia tetap


mengadakan “perjanjian” dengan dirinya sendiri untuk sedapat mungkin
“menepati janji” mengenai kesepakatan-kesepakatan internal yang telah ia buat
berkaitan dengan apa yang akan ia perankan sejak saat ini sampai bayinya lahir
kelak.

· Perubahan psikologi yang terjadi pada kehamilan trimester pertama:

1. Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan


kehamilannya.

2. Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan.


Bahkan kadaang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja.

3. Ibu akan selalu mencaari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil.


Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.
4. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat
perhatian dengan seksama.

5. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia


seorang ibu yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau
malah mungkin dirahasiakannya.

6. Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap


wanita, tetapi kebanyakan akan mengalami penurunan.

2.5 Kebutuhan dasar ibu hamil trimester pertama

1) Oksigen

Meningkatnya jumlah progesteron selama kehamilan memengaruhi pusat


pernafaasan, CO2 menurun dan O2 meningkat akan bermanaat bagi janin. Kehamilan
menyebabkan hiperventilasi, dimana keadaan CO2 menurun.

2) Nutrisi

Kalori 200 gr/dL, Protein 30 gr/hari untuk pertumbuhan dan perkembangan bulan
kehamilan serta kenaikan protein plasma dan HB ibu hamil. Kenaikan berat badan antara
6-19 kg dan sebelum 20 minggu adaln 2 kg/bulan

3) Personal Hygiene

Harus selalu dijaga selama kehamilan, mandi untuk perawata kulit, karena funsi
ekskresi meningkat (Keringat). Kebersiahan payudara harus dijaga menggunakan minyak
telon kemudian dibilas denga air bersih

4) Eliminasi

Pada trimester 1 ibu cenderung BAK karena rahim membesar dan menekan
kandung kemih sehingga sering BAK. Pengaruh progesterone, gerakan peristaltik usus
menurun sehingga terjadi konstipasi.
5) Seksual

Libido menurun karena sering mual dan muntah

6) Periksa kehamilan

Pada trimester 1 dijadwalkan untuk kunjungan ulang dengan interval 4 minggu.

7) Istirahat/tidur

Ibu hamil dianjurkan menentuka pola istirahat dengan baik guna menunjang
kesehatan ibu dan janin.

8) Imunisasi

Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit


yang bisa menyebabkan kematian ibu dan janin.

 Penghitungan HPHT
Tanggal HPHT + 7
Bulan – 3
Tahun + 1

Misal : tanggal HPHT adalah 01 – 04 – 2019, maka TP nya adalah (1+7=8) / (4-3=1) /
(2019+1=2020). Hasilnya menjadi 8 – 1 – 2020 (sesuai dengan usia kehamilan 40 minggu)

2.6 Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trinester pertama

A. Pengkajian

a. Pengkajian

1. Riwayat Obstetri

Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya


agar perawat dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan-
sekarang. Riwayat Obstetri meliputi hal-hal di bawali ini :

a) Gravida, para-abortus, dan anak hidup (GPAH).

b) Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi.


c) Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan
penolong persalinan.

d) Jenis anestesi dan kesulitan persalinan.

e) Komplikasi maternal seperti diabetes, hiperlensi, infeksi, dan


perdarahan.

f) Komplikasi pada bayi.

g) Rencana menyusui bayi.

2. Riwayat Kontrasepsi

Beberapa bentuk konirasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu,


atau keduanya. Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didlapatkan pada
saat kunjungan pertama. Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran
dan berlanjut.

3. Riwayat Penyakit dan Operasi

Kondisi kronis (menahun/terus menerus) seperti DM, hipertensi,


dan penyakit ginjal bisa berefek buruk pada kehamilan. Oleh karena itu
adanya penyakit infeksi, prosedur infeksi dan trauma pada persalinan
sebelumnya harus didokumentasikan.

4. Riwayat Kesehatan

Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi hal-hal sebagai berikut :

a) Usia, ras, dan latar belakang etnik (berhubungan dengan kelompok


risiko tinggi untuk masalah genelis seperti anemia sickle sel, talasemia).
b) Penyakit pada niasa kanak-kanak dan imunisasi.

c) Penyakit kronis (menahun/terus-menerus), seperti asma dan jantung.

d) Penyakit sebelumnya, prosedur operasi, dan ccdera (pelvis dan


pinggang).

e) Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan


tuberkulosis.

f) Riwayat dan perawalan anemia.

g) Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan).

h) Jumlah konsumsi kafein tiap hari seperti kopi, teh, coklat, dan minuman
ringan.

i) Merokok (Jumlah batang per hari).

j) Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan risiko


terinfeksi toxoplasma.

k) Alergi dan sensitif dengan obat.

l) Pekerjaan yang berhubungan dengan risiko penyakit.

5. Riwayat keluarga

Memberikan informasi tentang kesehatan keluarga, termasuk penyakit


kronis (menahun/terus--menerus) seperti diabetes melilus dan jantung, infeksi
seperti tuberkulosis dan hepatitis, serta riwayat kongenital yang perlu
dikumpulkan.

6. Riwayat kesehatan pasangan


Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan
dengan masalah genetik, penyakit kronis, dan infeksi. Penggunaan obat-obatan
seperti kokain dan alkohol akan berpengaruh pada kemampuan keluarga untuk
menghadapi kehamilan dan persalinan. Rokok yang digunakan oleh ayah akan
berpengaruh pada ibu dan janin, terulama risiko mengalami komplikasi.
Pernapasan akibat sebagai perokok pasif. Golongan darah dan tipe Rhesus ayah
penting jika ibu dengan Rh negatif dan kemungkinan inkompabilitas darah dapat
terjadi.

b. Pemeriksaan Fisik

1. Tanda-tanda Vital

a) Tekanan darah

Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena


posisi akan memengaruhi tekanan darah pada ibu hamil. Sebaiknya
tekanan darah diukur pada posisi duduk dengan lengan sejajar
posisi jantung. Pendokumentasian perlu dicatat posisi dan tekanan
darah yang didapatkan.

b) Nadi

Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali per menit. Takikardi bisa


terjadi pada keadaan cemas, hipertiroid, dan infeksi. Nadi diperiksa
selama satu menit penuh untuk dapat menentukan keteraturan
detak jantung. Nadi diperiksa untuk menentukan masalah sirkulasi
tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan teratur.

c) Pernapasan

Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16-24 kali per


menit. Takipnea terjadi karena adanya infeksi pernapasan atau
penyakit jantung. Suara napas hams sama bilateral, ekspansi paru
simetris, dan lapangan paru bebas dari suara napas abdominal.
d) Suhu

Suhu normal selama hamil adalah 36,2-37,6°C. Peningkatan suhu


menandakan terjadi infeksi dan membutuhkan perawatan medis.

2. Sistem Kardiovaskuler

a) Bendungan vena

Pemeriksaan sistem kardiovaskular adalah observasi terhadap


bendungan vena, yang bisa berkembang menjadi varises.
Bendungan vena biasanya terjadi pada tungkai, vulva, dan rektum.

b) Edema

Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah pada


ekstremitas akibat perpindahan cairan intravaskular ke ruang
intertisial. Ketika dilakukan penekanan dengan jari atau jempol
menyebabkan terjadinya bekas tekanan, keadaan ini disebut pitting
edema. Edema pada tangan dan wajah memerlukan pemeriksaan
lanjut karena merupakan tanda dari hipertensi pada kehamilan.

3. Sistem Muskuloskeletal

a) Postur
Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama
kehamilan. Keadaan ini mengakibatkan regangan pada otot
punggung dan tungkai.

b) Tinggi dan berat badan

Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk


dapat menentukan kenaikan berat badan selama kehamilan. Berat
badan sebelum konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi badan kurang
dari 150 cm ibu berisiko melahirkan bayi prematur dan berat badan
lahir rendah. Berat badan sebelum konsepsi lebih dari 90 kg dapat
menyebabkan diabetes pada kehamilan, hipertensi pada kehamilan,
persalinan seksio caesarea, dan infeksi postpartum.

c) Pengukuran pelviks

Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk menentukan


diameternya yang berguna untuk persalinan per vaginam.

d) Abdomen

Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi


fundus diukur jika fundus bisa dipalpasi diatas simfisis pubis.
Kandung kemih harus dikosongkan sebelum pemeriksaan
dilakukan untuk menetukan keakuratannya. Pengukuran metode
Mc Donald dengan posisi ibu berbaring.

4. Sistem Neurologi

Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak


memiliki tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah. Pemeriksaan
refleks tendon sebaiknya dilakukan karena hiperefleksi menandakan adanya
komplikasi kehamilan.
5. Sistem Integumen

Warna kulit biasanya sama dengan rasnya. Pucat menandakan anemis,


jaundice menandakan gangguan pada hepar, lesi, hiperpigmentasi seperti cloasma
gravidarum, serta linea nigra berkaitan dengan kehamilan dan strie perlu dicatat.
Penampang kuku berwarna merah muda menandakan pengisian kapiler baik.

6. Sistem GI

a) Mulut

Membran mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir bebas dari
ulserasi, gusi berwarna kemerahan, serta edema akibat efek peningkatan
estrogen yang menyebabkan hiperplasia. Gigi terawat dengan baik, ibu
dapat dianjurkan ke dokter gigi secara teratur karena penyakit periodontal
menyebabkan infeksi yang memicu terjadinya persalinan prematur.
Trimester kedua lebih nyaman bagi ibu untuk melakukan perawatan gigi.

b) Usus

Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih nyaman untuk
ibu hamil. Bising usus bisa berkurang karena efek progesteron pada otot
polos, sehingga menyebabkan konstipasi. Peningkatan bising usus terjadi
bila menderita diare.

C. Pemeriksaan penunjang dan dianostik

1. pemeriksaan lab
a. tes darah
b. tes urine
2. pemeriksaan rontgen
3. pemeriksaan USG
biologis
psikologis : konsep diri,kecemasan,stress dan adaptasi
social
spirirtual
seksual
budaysa

pengetahuan

D. Pemeriksaan Diagnostik

B. Diagnosa Keperawatan

1 Keletihan berhubungan dengan peningkatan metabolisme karbohidrat,


perubahan kimia tubuh, dan peningkatan kebutuhan energi untuk melakukan
aktifitas

2 Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan


nafsu makan, mual/muntah, keuangan yang tidak mencukupi, tidak mengenal
peningkatan metabolik/nutrisi.

3 Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual/muntah


secara berlebihan

4 Resiko ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan


pengaruh hormonal, yang ditandai oleh pengungkapan kegelisan dan perubahan
tonus otot.

C. Rencana Intervensi

1 Keletihan berhubungan dengan peningkatan metabolisme karbohidrat,


perubahan kimia tubuh, dan peningkatan kebutuhan energi untuk melakukan
aktifitas

Tujuan: dalam waktu 2 x 24 jam setelah diberikan tindakan keperawatan


pasien tidak mengalami keletihan/keletihan berkurang

KH:
1. Mengidentifikasi dasar yang mengakibatkan kelekahan dan area
kontrol individu

2. Memodifikasi gaya hidup untuk memenuhi perubahan


kebutuhan/tingkat energi

3. Melaporkan adanya peningkatan energi

INTERVENSI & RASIONAL

I: Anjurkan tidur siang 1 – 2 jam dan tidur malam 8 jam.

R: Untuk memenuhi kebutuhaan metabolik yang berkenan dengan pertumbuhan


jaringan ibu/janin.

I: Tentukan siklus tidur bangun yang normal dan komitmen terhadap pekerjaan,
keluarga, komunitas dan diri sendiri.

R: Membantu menyusun prioritas yang realistic dan waktu untuk menguji


komitmen. Klien perlu membuat penilaian seperti perubahan shift kerja untuk
mengatasi mual pagi hari atau istirahat yang banyak dsb.

I: Fe sesuai indikasi.

R: Kadar Hb rendah, mengakibatkan kelelahan lebih besar karena penurunan


jumlah pembawa oksigen.

2 Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan


nafsu makan, mual/muntah, keuangan yang tidak mencukupi, tidak mengenal
peningkatan metabolik/nutrisi.

Tujuan: Dalam waktu 3 x 24 jam setelah dilakukan tindakan keperawatan,


kebutuhan nutrisi klien terpenuhi.
KH:

1. Menjelaskan komponen diit seimbang prenatal.

2. Memberi makanan yang mengandung vitamin, mineral dan besi

3. Mengikuti diet yang dianjurkan

4. Mengkonsumsi vitamin/suplemen zat besi,Menunjukan penambahan


berat badan yang sesuai(minimal 1,5 kg pada akhir trimester pertama)

INTERVENSI & RASIONAL

I: Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu atau sekarang dengan


menggunakan batasan 24 jam.

R: Kesejateraan janin-ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan

I: Dapatkan riwayat kesehatan; catat usia (kurang dari 17 tahun, lebih dari 35
tahun).

R: Remaja cenderung malnutrisi/anemia, dan lansia cenderung obesitas/diabetes


gestasional.
I: Perhatikan adanya pika/ngidam. Kaji pilihan bahan bukan makanan dan tingkat
motivasi untuk memakannya

R: Memakan bahan bukan makanan pada kehamilan karena kebutuhan psikologis,


fenomena budaya, respon terhadap lapar dan atau respon tubuh terhadap
kebutuhan tubuh

I: Timbang BB klien; pastikan BB pregravid. Informasikan tentang penambahan


prenatal yang optimum

R: Ketidakadekuatan penambahan BB prenatal atau dibawah BB normal masa


kehamilan, meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan intrauterine (IUGR) pada
janin dengan BBLR

3 Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual/muntah secara


berlebihan.

Tujuan: dalam waktu 1 x 24 jam setelah diberikan tindakan keperawatan, pasien


tidak mengalami mual muntah

KH:

1. Mengidentifikasi dan melakukan tindakan untuk menurunkan frekwensi


mual/muntah

2. Mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setip hari

3. Mengidentifikasi tanda dan gejalah dehidrasi


INTERVENSI & RASIONAL

I: Tentukan frekwensi/beratnya mual/muntah

R: Memberikan data yang berkenaan dengan semua kondisi fisik, peningkatan


HCG, perubahan metabolisme karbohidrat dan penurunan motilitas gastric
memperberat mual/muntah

I: Anjurkan klien mempertahan kan input/output, tes urine dan penurunan BB


setiap hari.

R: Membantu menetukan hiperemesis grafidarum. Pada awalnya muntah dapat


mengakibatkan alkalosis, dehidrasi dan ketidak seimbangan elektrolit. Muntah
dapat menyebabkan asidosis dan memerlukan intervensi lanjut.

I: Anjurkan peningkatan masukan minuman berkarbonat, makan 6 x sehari


dengan tinggi karbohidrat dan jumlahnya sedikit.

R: Membantu mengatasi mual/muntah dan menurunkan keasaman lambung.

I: Kaji suhu dan perubahan kulit, membran mukosa, tensi, BJ urine dan
output/input.

R: Indikator dalam membantu mengevaluasi kebutuhan hidrasi

4 Risiko ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh


hormonal, yang ditandai oleh pengungkapan kegelisan dan perubahan tonus otot

Tujuan: dalam waktu 1 x 24 jam setelah diberikan tindakan keperawatan pasien


merasa lebih nyaman

KH:

1. Menerima tanggung jawab untuk menghilangkan ketidaknyamanan


2. Melaporkan berhasil/tidak penatalaksanaan ketidaknyamanan

INTERVENSI & RASIONAL

I: Anjurkan klien memperhatikan higyene individu perorangan dan menghindari


penggunaan bedak talk.

R: Meningkatkan higyene dengan mengabsorpasi secret vagina yang berlebihan.


Bedak talk dapat menyebabkab kanker servikal

I: Tinjau ulang perubahan fisiologis berkemih. Anjurkan menghindari minuman


mengandung kafein

R: Frekwensi berkemih dipengaruhi oleh perubahan uterus. Meskipun itu normal


tapi dapt menyebabkab iritasi, kafein memiliki sifat diuretic yang memperberat
ginjal

I: Kaji tingkat kelelahan dan sifat dasar terhadap keluarga/pekerjaan

R: Mendorong klien menyusun prioritas termasuk waktu untuk istirahat

I: Tambahan suplemen kalsium setiap hari bila asupan produk susu dikurangi.

R: Membantu memperbaiki keseimbangan kalsium/fosfor dan menurunkan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kehamilan trimester pertama adalah usia kehamilan dari minngu pertama sampai
minggu ke 12, yang ditandai oleh beberapa hal seperti, mual muntah, nyeri pada
payudara, dll.

Kehamilan terjadi akibat adanya pertemuan ovum dan sperma di dalam tuba
falopii, kemudian bernidasi pada endometrium uterus. Setiap ibu hamil akan mengalami
perubahan fisiologis baik secara fisik maupun psikologis. Secara fisik ibu akan
mengalami perubahan pada sistem reproduksi, payudara, sistem endokrin, sistem
kekebalan, sistem perkemihan, sistem pencernaan, sistem muskuloskeletal, sistem
kardiovaskuler, sistem integumen, metabolisme sistem pernafasan dan sistem
persyarafan.

Daftar Pustaka

Fauziah, siti, sutejo. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Kehamilan Vol. 1. Jakarta:
Prenada Media Group

http://yakinchanel.blogspot.co.id/2016/08/asuhan-keperawatan-trimester-pertama.html

http://googleweblight.com/?lite_url=http://rinakusumawardani.blogspot.com/2013/05/asuhan-
keperawatan-trimester-pertama_8.html?m%3D1&ei=M06u08Xc&Ic=id-
ID&s=1&m=265&host=www.google.co.id&ts=1507003982&sig=ANTY_L0OveNoUs8CpdmJr
lL1geumG-IFZg
KEPERAWATAN MATERNITAS
KEHAMILAN TRIMESTER 1

DISUSUN OLEH :

CHIKA NUR SINTIA

PUTRI SINTYA RAHAYU

SARAH FADHILAH

SHEILA RAHMANI

TAMIKA ICHI KAYANTI

SEKOLA TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN

S1 KEPERAWATAN
2019

Vous aimerez peut-être aussi