Vous êtes sur la page 1sur 11

E.

OVARIUM
1. PENGERTIAN OVARIUM
Ovarium atau indung telur adalah salah satu organ reproduksi pada wanita yang
berfungsi untuk memproduksi sel telur dan hormon. Manusia memiliki dua buah ovarium,
di kiri dan kanan. Bentuk dari ovarium adalah oval dan memiliki panjang sekitar 4 cm.,
lebar 3 cm dan diameter sekitar 2 cm. Warna dari ovarium biasanya abu kemerahan dan
memiliki permukaan yang tidak rata.
2. STRUKTUR DAN BAGIAN BAGIAN OVARIUM
Ovarium memiliki 3 lapisan utama, yaitu :
 Bagian permukaan, merupakan bagian terluar dari ovarium yang disusun oleh epitel
kuboid selapis atau yang biasa disebut epitel germinal.
 Korteks, korteks merupakan bagian yang terletak setelah bagian permukaan. Sebagian
besar disusun oleh jaringan ikat. Korteks merupakan tempat ditemukannya sel folikel
dan oosit.
 Medulla, medulla merupakan bagian terdalam dari ovarium yang disusun oleh
jaringan neurovaskular.
3. FUNGSI OVARIUM
1. Fungsi Reproduksi
Pada setiap ovarium akan terjadi perkembangan sel telur. Pada proses ini sel
telur akan disertai dengan sekelompok sel yang disebut sel folikel (sel yang berisi
cairan tempat tumbuhnya sel telur). Perkembangan dari sel folikel ini akan dirangsang
oleh hormon Follicle Stimulating Hormone (FSH). Sejak masa embrio, sudah terjadi
perkembangan oogonium menjadi oosit, sedangkan oosit tidak akan berkembang
menjadi sel ovum matang sampai dimulainya masa pubertas.
Setelah mulai memasuki masa pubertas, ovum yang sudah matang akan
dilepaskan dari sel folikel dan dikeluarkan dari ovarium ke uterus (rahim). Sel ovum
siap untuk dibuahi oleh sel sperma pria. Apabila sel tersebut tidak dibuahi, maka
seorang wanita akan mengalami masa mestruasi, yaitu luruhnya dinding endometrium
bersama dengan sel ovum yang tidak dibuahi. Sedangkan apabila sel ovum berhasil
dibuahi oleh sel sperma, maka hasil pertemuan keduanya atau yang biasa disebut hasil
fertilisasi akan tumbuh dan berkembang di uterus (rahim) menjadi embrio.

2. Fungsi Endokrin
Selain berperan untuk memproduksi ovum, ovarium juga memiliki fungsi lain
sebagai kelenjar endokrin. Ovarium dapat menghasilkan 2 hormon yang fungsi utamanya
adalah untuk menjaga kesehatan reproduksi dan kesuburan. Kedua hormon tersebut antara
lain adalah:

a. Estrogen
Estrogen merupakan hormon seks yang penting untuk perkembangan seksual
dan reproduksi. Secara kimia, estron mengacu pada hormon yang terdiri dari estrone,
estradiol dan estriol. Beberapa Fungsi Estrogen bagi wanita adalah :
 Merangsang perkembangan organ seks sekunder seperti pertumbuhan
payudara,rambut kemaluan dan ketiak.
 Mengatur siklus menstruasi dan mengendalikan pertumbuhan dinding rahim selama
masa menstruasi.
 Estrogen jugaberkeran dalam pembentukan tulang serta untuk pembekuan darah.
 Fungsi estrogen lainnya yaitu dapat mempengaruhi kulit, rambut, selaput lendir, dan
otot panggul.

b. Progesteron
Progesteron adalah hormon golongan steroid yang fungsi utamanya
berhubungan dengan siklus menstruasi, kehamilan dan perkembangan embrio.
Beberapa fungsi progesteron antara lain adalah :
 Mengubah dinding endometrium rahim untuk mempersiapkan tempat yang nyaman
untuk pertumbuhan janin.
 Menurunkan respon kekebalan tubuh wanita selama terjadinya proses pembuahan
untuk mempersiapkan kehamilan.
 Progesteron bekerja sama dengan hormon prolaktin untuk mematangkan payudara
agar dapat memproduksi asi.
 Meningkatkan gairah seksual pada wanita.
 Membantu perkembangan saraf otak serta berperan dalam melindungi dan pemulihan
cedera jaringan otak dari kerusakan.
4. PENGARUH USIA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
OVARIUM
Pada saat seorang wanita lahir, ia memiliki 1 – 2 juta oosit yang terdapat pada
ovariumnya, tetapi hanya sekitar 500 dari jumlah tersebut yang akan mengalami
ovulasi, sisanya tidak dapat dipakai atau mati dengan sendirinya. Seiring
bertambahnya usia seseorang maka oosit ini jumlahnya akan semakin sedikit. Karena
pada masa menstruasi sel yang tidak dibuahi akan keluar dari tubuh. Nah pada suatu
saat sel ini akan habis, ketika itu terjadi, seorang wanita akan memasuki masa
menopause, yaitu masa dimana mereka tidak lagi mengalami menstruasi.

F. SISTEMGENITAL PADA SISTEM GENITAL DAN DISTEM TRAKTUS URINARIUM

1. VULVA ANOMALI PADA VULVA DAN LABIA


Duplikasi vulva
Merupakan suatu keadaan yang jarang ditemukan dan sering bersama-sama
dengan duplikasi traktus urinaria dan traktus intestinal
Hipertrofi labia minora
Ukuran dan bentuk labia minora bervariasi
Salah satu labia minora dapat lebih besar
Pasien harus diyakinkan bahwa ukuran yang tidak simetri hanya merupakan suatu variasi,
tidak perlu diterapi, kecuali jika perbedaan ukuran tersebut sangat jelas mengganggu saat
berhubungan

2. VAGINA
HIMEN IMPERFORATA
Pada gadis, vagina tertutup lapisan tipis bermukosa :selaput dara / hymen
Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi
Akibat coitus atau trauma lain, hymen robek & menjadi tidak beraturan
Hymen imperforata : tidak terdapat lubang
Merupakan kelainan kongintal yang paling banyak ditemukan
Biasanya diagnosis ditegakkan setelah usia dewasa
Gejala : amneorea primer, nyeri abdomen siklik, bulging hymen
Menyebabkan hematokolpos, hematometra
Penanganan : pembedahan
3. SEPTUM VAGINA
Terdapat sekat pada vagina
Dapat transversal maupun longitudinal
Dapat di daerah mana saja di vagina
Tetap ditemukan lubang vagina. Labium intak dan terpisah
Pada anak-anak : kadang-kadang asimptomatik
Keluhan baru dirasaakan saat mendapat haid

4. ATRESIA VAGINA
Curiga bila tidak ditemukan lubang vagina
Kadang-kadang terdapat lubang vagina tetapi dangkal
Disebabkan karena kegagalan pembentukan daerah vagina bagian inferior
Labia tetap intak, vagina bgn atas, serviks dan uterus tetap normal
Pemeriksaan : palpasi vagina yang alami distended pada RT
Perlu pemeriksaan USG, MRI
Terapi : Pembedahan

5. ANOMALI UTERUS
Umumnya asimptomatik sehingga sulit didiagnosis sewaktu masa kanak-kanak
Keluhan biasanya mulai ditemukan saat menars atau saat berhubungan dengan
kehamilan
Duplikasi uterus dapat tejadi hanya pada korpus uteri dan serviks dan vagina
Uterus bidelfis sering dihubungkan dengan persalinan prematur
Saat kehamilan sering mengalami abortus, kelainan presentasi dan prematur
Uterus unikornu disebabkan karena gangguan perkembangan dari duktus
mullerian
Uterus unikornu seringkali asimptomatik
Uterus rudimenter : darah dapat terkumpul di uterus yang rudimenter sehingga
kadang-kadang membutuhkan tindakan pembedahan emergensi, utamanya bila tidak
ada saluran yang menghubungkan dengan uterus yang normal atau vagina
Bila terjadi kehamilan pada uterus yang rudimenter dapat terjadi ruptur

6. OVARIUM
Dapat berupa tidak ada ovarium, salah satu atau keduanya.
Jarang ditemukan
Ovarium tambahan

.SISTEM GENITAL DAN TRAKTUS URINARIUS


Dalam pertumbuhannya mempunyai hubungan yang dekat sehingga dapat
terjadi kelainan dalam pertumbuhannya yang dapat mengenai kedua sistem tersebut
Kloaka persistem : tidak terbentuk septum urorektale
Ekstrofi kandung kencing :vagina terdorong ke depan di daerah suprapubik dan
klitoris terbagi dua karena dinding perut bagian bawah tidak terbentuk

8.KELAINAN KONGENITAL KARENA KELAINAN KROMOSOM


Sebagian besar karena kelainan kromosom seks
Kelainan kromosom autosom jarang

9. SINDROM TURNER (DISGENESIS GONAD)


Tidak jarang ditemukan
Tidak ditemukan sel-sel kelamin primordial
Tidak ada pertumbuhan korteks atau medulla pada gonad
Gonad hanya dijumpai sebagai suatu jaringan ikat putih seperti pita (streak
gonad)
Fisik : bertubuh pendek ( <>
Amenorea primer
Pterigium kolli (webbed neck)
Nevus banyak ditemukan
Koarktasi aorta
Kubitus valgus
Ciri-ciri kelamin sekunder tidak tumbuh
Kecerdasan normal
Pemeriksaan endokrinologi : kadar FSH meningkat dan kadar estrogen rendah
karena tidakadanya ovarium
Kelainan genetik : satu kromosom X, sehingga susunannya : 44 otosom dan i
kromosom X (45-XO)
Pada pemeriksaanbuccal smear : kromatin X negatif
60-80% : 45 – XO, 20 – 40% 46 – XX dengan 1 X tidak normal, atau tipe
mosaik XO/XX
Pengelolaan :
Biasanya sejak kecil diasuh sebagai wanita ® teruskan
Pemberian estrogen secara siklik untuk menimbulkan withdrawal bleeding,
mempengaruhi pembesaran mammae, tubuh lebih menyerupai wanita dan secara
mental lebih puas dan tenang

10. SUPERFEMALE (47,XXX)


1 : 1000 kelahiran bayi wanita
Disebabkan karena non-dysjunction
Penampilan : wanita biasa, perkembangan seks normal, subur hanya
kecerdasannya rendah.
Dengan kariotipe 47,XXX dapat ditemukan 2 kromatin X

11. SINDROM KLEINEFELTER (47,XXX)


Ditemukan pada penderita dengan fenotipe pria
Tumbuh sebagaia pria, pada masa pubertas tumbuh ginekomasti
Badanberbentuk eneukhoid dan rambut badan dan muka berkurang
Genitalia eksterna berkembang baik
Fungsi seksual juga baik
Testis atrofi, azospermia, dan pada biopsi testis ditemukan sel-sel leydig dan
hialinisasi tubulus seminiferus
Terjadi sebagai akitab nondisjunction

12. HERMAFRODITISMUS VERUS


Jarang ditemukan
Genitalia eksterna tampak dominasi pria sehingga seringkali diasuh sebagai
pria, tetapi bila ditemukan secara dini, maka sebaiknya anak diasuh sebagai wanita
Masa pubertas : mamma mulai tumbuh dan seringkali terjadi haid
Terdapat jaringan testis pada sisi yang satudan ovarium pada sisi lain
Sebagian besar menunjukan kromatin seks dan gambaran karitipe wanita
Prinsip penanganan : pola asuh dari kecil dipertahankan. Cenderung untuk
mengangkat testis karena cenderung menjadi ganas
13. SINDROMA DOWN
1 :670 kelahiran hidup
Kelainan kromosom otosom
Terutama dialami oleh ibu usia tua
Terjadi tranlokasi kromosom 21, biasanya dari kromosom D
Kecerdasan rendah
Mulut terbuka dengan lidah yang menonjol. Oksiput dan muka gepeng
Hipotoni tubuh yang jelas
Refleks moro negatif

14. SINDROM EDWARDS (TRISOMI 18)


JARANG DITEMUKAN
Pertumbuhan anak lambat
Kepala memanjang dengan kelainan pada telinga
Sering disertai kelainan jantung
Dada dengan sternum pendek

15.SINDROM PATAU (TRISOMI 13)


Jarang ditemukan
BBLR
Pertumbuhan lambat
Palatoskisis, labioskisis
Mikrosefal, polidaktili
Sering ditemukan kelainan jantung

G. KELAINAN SISTEM REPRODUKSI KARENA KEADAAN ABNORMAL ATAU


PENGARUH HORMONAL

1. Pengertian
Kelainan-kelainan congenital alat-alat genital
dapatdisebabkanolehkelainankromosomataupunfaktorlingkungan.Kelainankro
mosomkhususnyakromosonseksdangangguanhormonal.Seringmenimbulkanm
asalahinterseks.Faktorlingkunganyaitukeadaan endometrium yang
mempengaruhinutrisimudigahmudigah, penyakit metabolic, penyakit virus,
obat-obatteratogenik
2. Sindrom Turner (disgenesis gonad) (gg) (gg)

Terdapatkelainankromosomsekssehinggatidakterbentuk gonad atau gonad yang


terbentukhanyaberupa pita (streak gonad).
Tandaklinisnya: tubuhpendek (kurangdari 150cm), epifisistulangpanjangterbuka,
amenorea primer, pterigiumkolli (webbed neck), nevus di kulityangbanyak,
koartasio aorta, kubitus valgus, tandasekssekundertidaktumbuh, genitalia eksterna
normal. Kadar homon FSH tinggidankadarestadiolsangatrendah.
Sindrom Turner dipastikandenganpemeriksaankromosom (karyotiping) yang
akanmenunjukkanhasil 45-X0 (hanyaterdapatsatukromosom X). Namun, terdapat
20-40% kasussindrom Turner yang memilikikromosom 46-XX
dengansatukromosom X yang abnormal atautipe mosaic X0/XX.
Pengelolaanadalahpemberianterapisulih hormone, estrogen
tidakdiberikansebelumpertumbuhantubuhberhentipertumbuhantubuhberhenti,
sekalidiberikan, estrogen diberikansecarasiklikuntukmenimbulkan withdrawal

3. Superfemale (47-XXX)
Merupakanwanita yang normal, denganperkembanganseks yang normal
namunseringkalidisertaikecerdasan yang rendah.
- kuranglebih 1 diantara 1000 g kelahiranbayiwanita
- disebabkan non-dysjunctiondisebabkan nondisjunction
- berperawakanwanitabiasa, perkembanganseks normal suburperkembanganseks
normal, subur, kecerdasanrendah
- kariotipe 47 XXX ditemukan 2
- kariotipe 47 XXX ditemukan 2 kromatinseks

4. SindromKleinefelter (47-XXY)
Penderitainimemilikifisikpriadengan genitalia pria yang normal
namundengan testis yang
atrofidanazoospermia.Saatdewasatimbulpertumbuhanpayudara (ginekomasti)
sehinggamenimbulkanmasalahpsikologis.
- ditemukanpadapenderitadenganfenotipepria
- padamasapubertastumbuhginekomasti, bdkhidbtbd d badanenukhnoid,
rambutbadandanmukaberkurangitlikttbh d bik
- gen italiaeksternatumbuhdenganbaik, ereksidankoitusbaik
- testis atrofiazoospermibiopsi testis
- testis atrofi, azoospermi, biopsi testis Æ sel-selleydigdanhialinisasitubulus-
tubulus seminiferous

5. Hermafrodistismsverus
Terdapatjaringanovotestisyaitusatusisiterdapat testis dan di sisi yang
lainterdapaovarium. Sebagianpenderitaberpenampilanwanita,
namundengangenita yang ambivalen.Padapemeriksaankromosomditemukan
46-XX atau 46-XY.Prinsippengelolaannyaadalahmengambil gonad yang
berlawanan, bilafenotipkearahwanitadandiasuhsebagaiwaniotasejakkecilmaka
testis iangkat.Jaringan testis inijugacenderungmenjadikeganasan.
- jarangdijumpai
- genitalia eksterna
- dominanpria
- masapubertas
- mamma tumbuhdanhaid (+)
- terdapatjeringan testis padasisi yang satudanovariumpadasisi yang lain
- 46, XX/46,XY
- Terapi :mengangkat gonad yang bertentangandengancarapengasuhan

6. Maskulinisasiwanitadengankromosomwanita
Terjadipadabayiperempuan yang mengalami congenital adrenal
hyperplasia sehinggaproduksi androgen sangatberlebihan yang
akan menekan aktivitas folikel.
Saat lahir ditemukan bayi perempuan dengan lipatan labium
mayus menjadi satudan terdapat klitoromegali. Uterus tuba dan ovarium
normal karena androgen tidak mempengaruhi pertumbuhan genitalia
iterna. Bayi akan tumbuh normal tetapi pada usia 10
tahun terjadi penutupan epifise tulang sehinggapertumbuhannya berhenti.Tida
k terdapat pertumbuhan tanda seks sekunder danterjadi amenorea primer.
Bila diagnosis
dapat ditegakkan dini maka pemberian kortisonakanmenghentikan vilirisasi,
penderitaakan tumbuh sebagai wanita normal yang dapathamil.
Terapi kortison diberikan seumur hidup. Adanya tumor
pada kelenjar perludipikirkan walaupun pada keadaan ini jarang ditemukan.
Maskulinisasi janin perempuan dapat terjadi pada ibu yang
mendapatprogestogen androgenic saat kehamilan trimester pertama atau ibu
yang menderita tumor yang menghasilkan androgen.
. SindromFeminisasiTestikular
Terjadi akibat jaringan genital tidak peka terhadap hormon
androgen.Penderita ini memiliki genotip laki-
laki namun dengan fenotipwanita.Pertumbuhan payudara baik, namun rambut
pubis dan rambut ketiaktidakbanyak,
biasanyawanitatumbuhlangsingsemampai.Wanitainimemiliki labium mayus,
namundengan vagina yang pendekdanmenutup, testis dapatditemukan di
labium mayus, kanalisinguinalisatau di
ronggaabdomen.Testisiniharusdiangkatkarenaberpotensimenjadikeganasan.Ke
lainan in disebabkanolehtidakadanya enzyme 17-kesteroid reduktase yang
mengubah testosterone menjadidihidrotestoteron yang aktif.
- Genotipepria, fenotipewanita
- penyebab: gangguanpadametabolismeendokrinjanin
- penampilanwanitatetapitidakmempunyai genitalia internawanita
- terdapat testis, tetapitidakmenunjukkanadanyaspermatogenensis
- duktusmulleridanwolfiitidakberkembang d (+)
- androgen (+)

PengelolaaninterseksPengelolaaninterseks
- mengambilsikap
- kromatinsekstidakperludiutamakantidakperludiutamakan
- rekonstruksi
- psikologik

8. Sindrom Down (21 Trisomy)


- 1 per 670 janinhidup
- Kelainan meningkat dengan makintuanya ibutuanya ibu
- Bayi menunjukkan kecerdasanrendahmulutterbukadenganlidahrendah,
mulutterbukadenganlidah yang menonjol,
oksiputdanmukagepenghipotonitubuhtidakgepeng, hipotonitubuh,
tidakadanyarefleksmorro.

9. Sindrom Edwards (18 trisomy)


- Pertumbuhananaklambat, kepalamemanjangdengankelainantelinga
- Seringdisertaikelainanjantung, Seringdisertaikelainanjantung, dada dan sternum
pendek.

10. SindromPatau (13 Trisomy)


Beratbadanrendahsaatlahir, pertumbuhanlambat, palatoskisis, labiosikisi,
mikrosefali,polidaktili, seringditemuikelainanjantung

DAFTAR PUSTAKA
Citra, Foezi. 2012. MahirMenjaga Organ IntimWanita.Solo : PT TigaSerangkai
PustakaMandiri.
Kumala, Poppy dkk. 2004. KamusSakuKedokteranDorlan. Jakarta : EGC.
Prof. dr. HanifaWiknjosastro, SpOG. 2002. IlmuKandungan.Jakarta :PT. Bina
PustakaSarwonoPrawirohardjo.
A.D.T. Govan, Colin Hodge, Robin Callander. 2008. Gunaecology Illustrated.
Churchill Livingsone.

Vous aimerez peut-être aussi