Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
OLEH
KELOMPOK 2
0
DALAM PERSPEKTIF AKUNTANSI
2
Dalam organisasi, semua anggotanya mempunyai peran yang harus dimainkan dalam
mencapai tujuan organisasi. Peran tersebut bergantung pada seberapa besar porsi dan rasa
tanggungjawab terhadap pencapaian tujuan. Rasa tanggungjawab tersebut dihargai dalam
bentuk penghargaan tertentu. Pencapaian tujuan dalam bentuk kuantitatif juga merupakan
salah satu bentuk tanggung jawab anggota organisasi dalam memenuhi keinginannya untuk
mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Peran anggota organisasi akan sangat berpengaruh
pada pencapaian tersebut.
Apabila suatu anggaran telah ditetapkan untuk dilaksanakan oleh suatu unit kerja
dalam organisasi, maka anggaran itu akan berinteraksi dengan para individu dalam organisasi
tersebut. Dimana masing-masing individu tersebut mempunyai tujuannya masing-masing dan
sekaligus bertanggungjawab mencapai tujuan organisasi. Keselarasan tujuan antara individu
dan organisasi diperlukan untuk mewujudkan terjadinya sinergi antara individu dan
organisasi. Keselarasan tersebut akan dapat lebih diwujudkan manakala individu memahami
dan patuh pada ketetapan-ketetapan yang ada di dalam anggaran.
3
3) Metode untuk memprediksi dan strategi untuk mengubah perilaku manusia.
Bidang ketiga dari akuntansi keperilakuan ini mempunyai hubungan dengan cara
system akuntansi digunakan sehingga memengaruhi perilaku.
2. Aplikasi dari Akuntansi Keprilakuan
Riset mengenai aplikasi dari akuntansi keperilakuan menunjukkan bahwa: jika aspek
keprilakuan dari keputusan tidak diselidiki secara menyeluruh, dan jika tindakan korektif
tidak diambil ketika sikap menyimpang telah dideteksi, maka dapat dipastikan bahwa
hasilnya menyebabkan system tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya yang diantisipasi.
Manajer yang sadar terhadap aspek keprilakuan dari akuntansi akan memanggil orang-orang
yang terlibat guna menyelidiki lebih lanjut cara mereka memandang inovasi tersebut, apakah
menguntungkan atau merugikan. Selain itu, akuntan keprilakuan seharusnya juga perlu
menentukan apakah orang-orang yang terlibat memiliki pengertian tentang sistem yang
didasarkan pada isu-isu keamanan yang actual atau apakah mereka hanya mencerminkan
ketakutan dari sesuatu yang tidak diketahui.
4
ekonomi makro yang dihasilkan dari perilaku manusia dan akuntansi iru sendiri, serta dari
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku yang pada gilirannya secara bersama-
sama akan mementukan semua keberhasilan peristiwa ekonomi. Akuntan keperilakuan
melihat bahwa perusahaan yang melakukan penjualan terlebih dahulu mempertimbangkan
perilaku juru tulis yang mencatat pesanan pelanggan melalui telepon. Juru tulis tersebut
menyadari bahwa tujuan mereka melakukan pekerjaannya adalah untuk kelangsungan hidup
organisasi. Selain itu, para akuntan keperilakuan juga menyadari dapat dengan bebas
mendesain sistem informasi untuk mempengaruhi motivasi, semangat dan produktivitas
karyawan. Akuntan keperilakuan percaya bahwa tujuan utama laporan akuntansi adalah untuk
mempengaruhi perilaku dalam rangka memotivasi tindakan yang diinginkan. Sebagai contoh,
suatu perusahaan bisa berhasi; dalam merundingkan kerja sama dengan kelompok organisasi
lainnya dengan baik, atau mungkin akan menjadi gagal karena orang-orang di organisasi
tersebut berjalan ke arah tujuan yang berlawanan.
1. Persamaan dan Perbedaan Ilmu Keperilakuan dan Akuntansi Keperilakuan
Ilmu keperilakuan mempunyai kaitan dengan penjelasan dan prediksi keperilakuan
manusia. Akuntansi keperilakuan menghubungkan antara keperilakuan manusia dengan
akuntansi. Ilmu keperilakuan merupakan bagian dari ilmu sosial, sedangkan akuntansi
keperilakuan merupakan bagian dari ilmu akuntasi dan pengetahuan keperilakuan. Namun,
ilmu keperilakuan dan akuntansi keperilakuan sama-sama menggunakan prinsip sosiologi dan
psikologi untuk menilai dan memecahkan permasalahan organisasi. Ilmu keprilakuan
merupakan bagian dari ilmu sosial, akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari ilmu
akuntansi dan pengetahuan keprilakuan. Akuntansi keprilakuan diterapkan dengan praktis
menggunakan riset ilmu keprilakuan untuk menunjukkan dan memperediksi perilaku
manusia.
Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) merupakan cabang akuntansi yang
mempelajari hubungan antara perilaku manusia dengan sistem akuntansi (Siegel, G. et al.,
1989), istilah sistem akuntansi yang dimaksud di sini dalam arti yang luas yang meliputi
keseluruhan desain alat pengendalian manajemen yang meliputi sistem pengendalian, sistem
penganggaran, desain akuntansi pertanggung jawaban, desain organisasi seperti desentralisasi
atau sentralisasi, desain pengumpulan biaya, desain penilaian kinerja serta pelaporan
keuangan.
REFERENSI
5
Lubis, Arfan Ikhsan. 2010. Akuntansi Keprilakuan. Jakarta:Salemba Empat.
Prasetya, Teguh. (2017, 25 September). Tinjauan terhadap Ilmu Keperilakuan: dalam
Perspektif Akuntansi. https://www.scribd.com/document/359862613/AKPRI-SAP-2
(diakses pada 17 Februari 2019)
Suartana, Wayan. 2010. Akuntansi Keperilakuan Teori dan Implementasi. Yogyakarta:Andi.