Vous êtes sur la page 1sur 10

TUGAS

ANGGARAN PERUSAHAAN

OLEH

NICKY LUCYA PRATIWI


1710536040

PROGRAM STUDI INTAKE AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
2018
ACTIVITY BASED BUDGETING

KONSEP ANGGARAN

Anggaran ialah rencana kegiatan dalam jangka panjang ataupun jangka pendek yang
dituangkan kedalam bentuk satuan moneter standar.

Konsep anggaran dapat dibuat lebih spesifik yang hanya terbatas pada rencana
kegiatan berjangka waktu pendek (satu tahun atau kurang). Pada perusahaan bermotif laba,
anggaran disebut pula sebagai rencana laba jangka pendek (short-range profit plan).

Dalam proses perencanaan dan pengendalian manajemen, anggaran merupakan


bagian tidak terpisahkan dari sistem penyusunan program dan perencanaan strategik berbasis
Balanced Scorecard. Sistem penyusunan program menjabarkan tiga perspektif insiatif
strategik dalam rencana strategik berbasis Balanced Scorecard, maka sistem penyusunan
anggaran digunakan untuk menjabarkan program-program di ketiga perspektif: customer,
proses, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Sistem inilah yang disebut dengan sistem
penyusunan anggaran berbasis Balanced Scorecard.

Disamping itu, dewasa ini sistem penyusunan anggaran menggunakan aktivitas


sebagai basis untuk memberdayakan anggota dalam pengelolaan terhadap aktivitas yang
menjadi penyebab biaya. Melalui pengelolaan terhadap aktivitas perusahaan, sistem
penyusunan anggaran untuk menghasilkan nilai biasa disebut activity-based budgeting
dimana merupakan proses penyusunan rencana laba jangka pendek melalui
pengidentifikasian dan pemacuan value driver.

POSISI SISTEM PENYUSUNAN ANGGARAN DALAM TOTAL BUSINESS


PLANNING

Pada kelompok sistem dalam proses sistem perencanaan dan pengendalian


manajemen, terlihat bahwa sistem penyusunan anggaran merupakan tahap kedua dalam
resource management system yang dilakukan setelah penyusunan program selesai
dilaksanakan. Karena inti dari organisasi perusahaan menciptakan kekayaan, maka
penyusunan anggaran merupakan tahap penting dalam resource management system.

Melalui sistem penyusunan anggaran, direncanakan jumlah dan nilai sumber daya
yang akan diperoleh organisasi dari customer melalui result-producing activities yang akan
dilaksanakan selama tahun anggaran dan jumlah dan nilai sumber daya perusahaan yang akan
dikonsumsi oleh result-producing activities, result-contributing activities, support activities,
dan hygiene and housekeeping activities dalam memenuhi kebutuhan customer selama jangka
waktu yang sama. Tujuan sebenarnya dari penyusunan anggaran ialah menciptakan kekayaan
perusahaan dalam jangka waktu anggaran, atau sistem ini biasa disebut pula sebagai sistem
perencanaan laba jangka pendek (short-run profit planning).

MITOS DAN REALITAS TENTANG ANGGARAN

KETERBATASAN YANG MELEKAT PADA SISTEM PENYUSUNAN ANGGARAN


(BUDGETING SYSTEM) TRADISIONAL

Keterbatasan pada sistem penyusunan anggaran tradisional adalah sebagai berikut:

1. Tidak membangun keterkaitan erat antara anggaran dengan visi, tujuan, dan strategi
organisasi.
2. Tidak berfokus ke perspektif nonkeuangan dan lebih dimaksudkan sebagai alat untuk
pengendalian keuangan.
3. Tidak memotivasi personel untuk melakukan improvement berkelanjutan terhadap
proses yang digunakan untuk melayani customer karena sistem penyusunan anggaran
tradisional menggunakan pendekatan fungsional (seringkali disebut dengan
functional-based budgeting).
4. Tidak cepat dalam penyusunannya, penyusunan anggaran tradisional memerlukan
waktu lama (biasanya tiga sampai empat setengah bulan).

CARA MENGATASI KETERBATASAN SISTEM ANGGARAN TRADISIONAL

Diketahui bahwa terdapat dua pendekatan yang digunakan dalam penyusunan


anggaran. Pendekatan berbasis Balanced Scorecard digunakan untuk mengatasi keterbatasan
anggaran tradisional yang tidak dikaitkan dengan pencapaian visi, tujuan, dan strategi
organisasi. Sedangkan activity-based budgeting merupakan pendekatan baru dalam proses
penyusunan anggaran, yang bersifat melengkapi pendekatan penyusunan anggaran berbasis
Balanced Scorecard. Dengan menggunakan activity-based budgeting, keterkaitan antara
strategi dengan anggaran menjadi lebih jelas dengan cara mencerminkan perubahan strategi
ke dalam perubahan aktivitas yang direncanakan dalam activity-based budget.

PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS RERANGKA BALANCED SCORECARD

Tujuan utama pendekatan ini adalah untuk menghasilkan anggaran yang memiliki
keterkaitan erat dengan visi, tujuan, dan strategi organisasi.

Proses penyusunan anggaran berbasis Balanced Scorecard dilaksanakan melalui


empat tahap berikut ini:

1. Penerjemahan misi, visi, tujuan, keyakinan dasar, nilai dasar, dan strategi organisasi
ke dalam company scorecard—sasaran strategik, ukuran hasil, ukuran pemacu
kinerja, target, dan inisiatif strategik perusahaan secara keseluruhan.
2. Pelaksanaan cascading company scorecard ke dalam scorecard setiap jenjang
organisasi yang lebih rendah seperti departemen, bagian, tim, sampai ke individu
anggota organisasi.
3. Penjabaran inisiatif strategik setiap jenjang organisasi ke dalam program
4. Penjabaran program setiap jenjang organisasi ke dalam anggaran.

PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS AKTIVITAS

Peran Activity-based budgeting sangat besar dalam penjabaran program ke anggaran


dimana merupakan kegiatan memperhalus prakiraan pendapatan, biaya, dan cost of capital
yang akan diperoleh atau dikeluarkan dalam tahun anggaran melalui berbagai pemacu nilai.
Activity-based budgeting dilandasi dengan rerangka keterkaitan antara customer,
produk/jasa, aktivitas, dan sumber daya. Karena produk dan jasa digunakan untuk memenuhi
kebutuhan customer, maka hanya aktivitas yang menambah nilai bagi customer lah (value-
added activities) yang seharusnya dipilih untuk menghasilkan produk dan jasa. Karenanya,
aktivitas lah yang menjadi penyebab konsumsi sumber daya.

KONSEP ACTIVITY-BASED BUDGETING

Untuk menjelaskan konsep activity-based budgeting, berikut ini diuraikan definisi


activity-based budgeting, mindset yang melandasinya, perbedaan antara activity-based
budgeting dengan functional-based budgeting, dan keunggulan activity-based budgeting.

Definisi Activity-Based Budgeting

Activity-based budgeting merupakam proses perencanaan pengerahan dan pengarahan


seluruh aktivitas perusahaan ke penciptaan nilai. Ada dua hal penting yang terkandung dalam
definisi tersebut:

1. Activity-based budgeting berfokus ke penciptaan nilai.


Dalam penciptaan nilai, fokus perhatian penyusun anggaran diarahkan ke
tujuh pemacu nilai (value drivers) berikut ini:
1) Pemerolehan atau pertumbuhan pangsa pasar
2) Peningkatan laju pertumbuhan penjualan
3) Peningkatan produktivitas aktiva
4) Peningkatan profit margin
5) Pengurangan pajak penghasilan
6) Pengurangan biaya
7) Pengurangan biaya modal (cost of capital)
Nilai yang diciptakan diukur dengan menggunakan ukuran economic value
added (EVA) yang dihitung dengan formula berikut ini:
EVA = Pendapatan - Biaya - Beban Modal
2. Activity-based budgeting merupakan proses perencanaan pengerahan dan pengarahan
seluruh aktivitas perusahaan ke pemacu nilai.
Secara umum, aktivitas perusahaan untuk penciptaan nilai dikelompokkan ke
dalam empat golongan:
1) resultproducing activities
2) result-contributing activities
3) support activities
4) hygiene and housekeeping activities.
Kemudian hasil activity-based budgeting disajikan dalam perhitungan laba-rugi
projeksian (projected profit and loss statement)

Mindset yang Melandasi Activity-Based Budgeting

Activity-based budgeting dilandasi oleh tiga mindset: customer value mindset,


continuous improvement mindset, dan organizational system mindset.

Perbedaan Activity-Based Budgeting dengan Functional-Based Budgeting


Keunggulan Activity-Based Budgeting
Activity-based budgeting memiliki keunggulan berikut ini:

1. Proses penyusunan anggaran mengarahkan perhatian seluruh personel organisasi ke


pencarian berbagai peluang untuk melakukan improvement terhadap sistem yang
digunakan untuk menghasilkan value bagi customer sehingga tercapainya efektivitas
kegiatan bisnis perusahaan yang diharapkan akan menghasilkan financial returns
memadai bagi pertumbuhan organisasi.
2. Penyusun anggaran memperoleh gambaran jelas antara penyebab dengan akibat.
Pendapatan dan pengurangan biaya dihasilkan dari pengerahan result-producing
activities, result-contributing activities, support activities, dan hygiene and
housekeeping activities ke pemacu nilai
3. Mendorong personel untuk mengimplementasikan cara berpikir berbasis sistem
(system thinking) dimana keputusan improvement di satu bidang tidak dapat
dilepaskan pengaruhnya terhadap bidang lainnya.
PENTINGNYA INFORMASI TENTANG AKTIVITAS DALAM PENYUSUNAN
ANGGARAN

Ada dua hal penting yang harus difahami oleh personel perusahaan dalam
penyusunan anggaran sebagai perencanaan penciptaan nilai, yaitu aktivitas yang digunakan
oleh perusahaan dalam penciptaan nilai dan faktor yang menjadi pemacu nilai (value driver).

Berbagai informasi diperlukan personel organisasi dalam merencanakan biaya.Cost


object (dapat berupa produk, jasa, customer, lokasi) menjadi tujuan konsumsi sumber daya
yang memerlukan aktivitas dalam pengendalian biaya. Karenanya, berbagai informasi yang
berkaitan dengan aktivitas sangat diperlukan dalam perencanaan biaya.

Dalam activity-based budgeting, manajer penyusun anggaran membutuhkan informasi


lengkap tentang aktivitas:

1. Customer yang memanfaatkan keluaran yang dihasilkan oleh aktivitas


2. Nilai aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan produk dan jasa bagi customers
3. Resource driver
4. Activity driver
5. Cycle effectiveness
6. Capacity resource
7. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan aktivitas.

PROSES PENYUSUNAN ACTIVITY-BASED BUDGET

Struktur

Struktur penyusunan activity-based budget mencakup dua hal: (1) organisasi lintas
fungsional, dan (2) tim ad hoc penyusun anggaran.

Organisasi Lintas Fungsional (Cross-Functional Organization)

Model struktur organisasi perusahaan diperlukan untuk menggambarkan proses


penyusunan activity-based budget karena pada dasarnya merupakan proses penetapan peran
manajer (role-setting process). Oleh karena sistem ini dititik beratkan pada improvement
berbagai pengeloaan aktivitas, struktur organisasi yang cocok untuk sistem ini adalah sistem
organisasi lintas fungsional dimana terdapat tiga tim yang berperan sebagai penyusun
anggaran yaitu tim lintas fungsional permanen, tim lintas fungsional ad hoc (komite
anggaran), serta tim fungsional

Komite Anggaran

Komite anggaran merupakan unit organisasi sementara yang mengkoordinasikan


berbagai jenis usulan anggaran dari manajer penyusun anggaran (budgetee) untuk kemudian
disusun menjadi rancangan anggaran induk (master budget). Jika proses penyusunan
anggaran perusahaan telah selesai, komite anggaran menjadi tidak berfungsi dan fungsi
pengendalian pelaksanaan anggaran diserahkan kepada unit organik perusahaan.

Komite anggaran terdiri dari: (1) direktur utama, sebagai ketua merangkap anggota
komite, (2) direktur lain, sebagai anggota, dan (3) manajer departemen anggaran, sebagai
sekretaris komite.

Departemen Anggaran

Departemen anggaran merupakan unit organisasi yang menangani administrasi


anggar, rincian fungsinya adalah sebagai berikut :

1. Menerbitkan prosedur dan formulir untuk penyiapan rancangan anggaran setiap tim
dalam perusahaan.
2. Mengkoordinasi dan menerbitkan asumsi-asumsi yang dipakai sebagai dasar
penyusunan rancangan anggaran perusahaan.
3. Membantu setiap manajer penyusun anggaran dalam menyusun rancangan anggaran
tim.
4. Mengolah rancangan anggaran tim menjadi rancangan anggaran induk (master
budget).
5. Menganalisis rancangan anggaran dan memberikan rekomendasi kepada komite
anggaran.
6. Menganalisis realisasi anggaran, menafsirkan hasil-hasilnya dan membuat laporan
ringkas mengenai hasil analisisnya tersebut kepada direksi.
7. Mengadministrasikan proses perubahan dan penyesuaian anggaran perusahaan.
Keluaran yang Dihasilkan dari Proses Penyusunan Anggaran

Proses penyusunan activity-based budget menghasilkan dua keluaran yang berupa


berupa anggaran induk untuk kepentingan internal, dan anggaran induk untuk kepentingan
eksternal.

Proses Penyusunan Activity-based Budget

Proses penyusunan activity-based budget dilaksanakan melalui enam tahap sebagai berikut :

1. Pembuatan budget guideline oleh manajemen puncak bagi manajer mission center dan
manajer service center.
2. Penyusunan usulan anggaran
3. Analisis aktivitas
4. Penyusunan rencana kegiatan
5. Penyusunan estimasi dampak moneter kegiatan dan anggaran induk
6. Proses review dan pengesahan rancangan anggaran oleh komite anggaran

PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN

Dewasa ini sistem perencanaan dituntut berbeda dari sistem tradisional terdahulu
mengingat kondisi lingkungan bisnis yang semakin kompetitif akibat perkembangan
tekonologi yang cukup pesat. Lingkungan bisnis yang turbulen menghasilkan perubahan-
perubahan yang tidak pernah dialami sebelumnya (unprecedented change). Karenanya,
perusahaan memerlukan sistem perencanaan yang mudah dan cepat up to date manakala
kondisi lingkungan bisnis menuntut perubahan rencana.

Dalam hal kemudahan pembuatan rencana laba jangka pendek masa depan, berbagai
teknologi informasi tersedia di pasaran. Teknologi ini dapat berupa paket piranti lunak yang
berfungsi sebagai on-line analytical processor untuk menghasilkan activity-based budget.
Selain itu, teknologi ini juga sangat efisien mengenai waktu yang diperlukan untuk menyusun
anggaran perusahaan. Akibatnya peran teknologi informasi sangatlah penting dalam sistem
penyusunan anggaran suatu perusahaan.

Vous aimerez peut-être aussi