Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Abstrak:
Selain sebagai salah seorang imam besar pendiri mazhab fiqih dengan pengikut
yang tersebar di Asia Tenggara, sebagian Afrika dan Eropa, Imam Syafi’i juga
seorang sastrawan besar dan penyair ulung yang diakui kepakarannya dalam
bidang sastra Arab oleh para ahli bahasa (al-Lughawiyyûn). Bahkan, sebagian
mereka menyandingkan beliau sejajar dengan nama besar Labîd bin Rabî’ah,
pujangga besar Jahiliyyah yang syair-syairnya digantung di Ka’bah (al-
Mu’allaqât). Tulisan berikut mencoba menyingkap sisi lain dari kehidupan
beliau sebagai penyair dari perspektif kedalaman dan keindahan bahasa, serta
hikmah yang sudah menyatu dalam racikan bait-bait syairnya.
Kata kunci :
Imam Syafi’i, Syair, Sastra.
arab yang pada gilirannya membawa sebuah suku badui dekat Makkah yang
implikasi renaisanse dan aufklarung bagi terkenal sebagai kampung sastra.
dunia Barat atau Eropa. Seharusnya ini
dicatat sebagai sebuah keunggulan dan Sketsa biografis
kecemerlangan dan bukan sebaliknya. Nama lengkapnya Muhammad
Habitat semacam inilah yang membuat bin Idris. Jika dirunut ke atas, silsilah
anak-anak mereka mampu menghafal nasabnya adalah sebagai berikut :
al-Quran di usia dini, sebagaimana al- Muhammad bin Idris bin al-‘Abbas bin
Syafi’i yang sudah menuntaskannya Usman bin Syafi’ bin al-Sa’ib bin Ubaid
4
dalam usia tujuh tahun. Pada usia yang bin abd Yazid bin Hasyim bin Abdi
dini pula, ia mampu menghafal syair- Manaf al-Qurasyi. Lahir di Gazzah,5
syair klan Huzdail ( suku yang Palestina pada tahun 150 H, tahun
ditinggalinya ketika hidup di Makkah dimana Abu Hanifah wafat. Al-Syafi’i
selama sepuluh tahun ) lebih dari adalah nisbat kepada kakeknya yang
sepuluh ribu bait, sebagaimana ketiga. Walaupun kemudian nisbat ini
pengakuannya sendiri. Sisi lebih populer dari namanya sendiri.
kepenyairannya ini yang akan ditelisik Garis yang menghubungkannya dengan
lebih jauh dalam tulisan berikut, dengan Nabi Saw sebagai sesama keturunan
mengambil titik poin keindahan dan Quraisy ada pada Abdu Manaf, kakek
kedalaman bahasa sebagai buah dari ketiga Nabi Saw. Syafi’i kecil tidak
pergulatannya dengan dunia puisi melewati masa kanaknya dengan
selama bertahun-tahun dalam sebuah bahagia sebagaimana sebayanya,
komunitas arab yang masih fresh dan karena pada usia dua tahun, ayahnya
steril dari akulturasi budaya, yaitu meninggal. Karena keteguhan dan
keinginan yang begitu kuat dari ibunya
untuk menjadikannya sebagai orang
4
yang berilmu, lalu ia diboyong ke
Beberapa referensi sejarah mencatat,
al-Syafi’i hafal al-quran dalam usia yang sangat Makkah, tempat kerabat dan sanak
muda, ketika berumur tujuh tahun. Anak-anak saudara. Di sanalah Syafi’i kecil
seusianya juga kurang lebih sama, banyak yang
menghafalnya ketika usia mereka ada pada
menghirup udara bersih dan lingkungan
rentang waktu 9 – 15 tahun. Kebiasaan ini bahasa yang fasih. Dalam hal ini, tidak
berlaku turun temurun sampai sekarang di Timur
ada keraguan bahwa program matang
Tengah terutama pada suku Syanqit di Mauritania
yang dikenal sebagai ashâbul mutun, karena
kekuatan hafalan mereka pada al-quran, hadits,
5
syair-syair dan teks lainnya. Sudah barang tentu Sekarang dikenal sebagai jalur gaza.
ini adalah budaya langka yang harus terus Sebuah kota pantai yang indah dan subuh yang
dilestarikan sebagai warisan emas masa terletak di bagian barat Palestina. Daerah ini
keemasan Islam yang sekarang sudah hampir sekarang dikuasai kaum Zionis Israel. Untuk lebih
mengalami pemudaran di semua lini dan sektor jelas, baca Yaqut al-Hamawi, Mu’jam al-Buldân,
kehidupan baik dalam pentas regional maupun (Beirut: Dâr Ihyâ’ al-Turâts al-‘Arabi, 1997), vol. 3,
internasional. h. 370.
sang ibu untuk memberikan pendidikan bertanya : siapa ahli fiqih yang bisa
terbaik bagi anaknya dengan memuaskan dahagaku? Ia menunjukiku
memberikan interaksi langsung di Imam Malik bin Anas. Hatiku terpikat
lingkungan yang bersih, fasih dan asli olehnya dan aku meminjam dari
sebagai modal dasar yang sangat temanku kitab muwattha’ karangan
berharga dan sangat menentukan kiprah Imam Malik dan aku mampu
dan kepiawaian sang Imam kelak di menghafalnya dalam 9 hari. Lalu
kemudia hari. Apalagi reputasi suku tekadku bulat untuk pergi ke Madinah
Hudzail sebagai bî’ah dzu ashalah menemuinya dan berguru kepadanya.
(original community) sudah tidak Berbekal surat rekomendasi dari wali
diragukan lagi. atau gubernur Makkah aku berangkat ke
Syafi’i kecil yang hidup serba Madinah dan sesampainya di sana
kekurangan dan dalam keadaan yatim, kusampaikan surat tersebut ke gubernur
menceritakan sendiri masa kecilnya,“ Madinah sambil berharap ia bisa
ketika umur empat tahun, aku mulai mengantarkan aku ke tempat Imam
tekun belajar al-Quran dan Malik di daerah wadi aqiq (sekarang
menghafalnya. Setiap pulang dari tempat itu sudah menjadi bagian dari
6
kuttab aku mencari sisa-sisa Universitas Islam Madinah). Ia berkata
lempengan kayu, kulit kambing, pelepah kepadaku,” kau suruh aku ke Makkah
korma untuk menulis apa yang telah tanpa alas kaki, lebih ringan bagiku
kupelajari dari syekh baik al-quran atau daripada aku menemui Imam Malik
hadits. Aku tinggal di kampung Hudzail untuk memberikan rekomendasi ini.” Aku
selama 17 tahun belajar bahasa, sastra, berkata dalam hati: sebegitu hebat
etika, dan sejarah ( ayyam al-‘arab ). wibawa sang Imam sehingga
Setelah merasa cukup aku pulang ke gubernurnya seperti ini. Namun akhirnya
Makkah dan mulai menulis puisi ( syair ) aku berhasil memaksanya untuk
dan sejarah arab. Sampai suatu ketika bersamaku menemui Imam Malik. Dan
aku bertemu dengan seseorang dari benarlah perasaanku, begitu kami
kalangan bani Zubair, yang memasuki pekarangan rumahnya, yang
menasehatiku, seandainya aku keluar adalah pembantunya. Sang
memadukan sastra dengan fiqih, maka gubernur berkata kepadanya” tolong
aku akan memimpin generasi sampaikan pada Imam bahwa saya ada
mendatang. Aku mulai tertarik dan di sini”. Agak lama kami menunggu, lalu
keluarlah pembantu itu dan berkata,”
6
Semacam surau atau langgar tempat salam dari maulaya (tuanku) jika
anak-anak belajar al-quran dan ilmu-ilmu agama maksud anda ingin bertanya sesuatu,
di bawah bimbingan seorang guru atau syekh. Di
hendaklah ditulis pada secarik kertas,
masjid-masjid besar ( jamik ), kuttab terdiri dari
halaqoh-halaqoh atau lingkaran yang dipimpin dan jika ingin mengaji, tunggulah sampai
seorang syekh. tiba waktunya.” Tolong katakan kepada
وآل ُم َهلَّب
َ :ث ٍ وأَ ْشجع ِِف الْو َغى من كل لَي
ْ ّ
kalangan penyair jahiliyyah yang dikenal
َ َ
ِ و ب ِِن ي ِز
akrobatik dalam menggunakan bahasa
yang sulit dan jarang digunakan orang يد َ َ
ِ
ت النّاس ُ َحسْب: الرمح ِن َرّب
َّ ُو لو ال خشية
kebanyakan, seperti yang kita temukan
dalam syair Imru’ul Qais al-Kindi
maupun Labid ibn Rabi’ah. Penguasaan كلَّهم َعبِْي ِدى
kosa kata yang baik, tidak membuatnya
bermain-main dengan kalimat, namun Andai puisi tidak mengerdilkan arti
keulamaan, maka hari ini syairku lebih
malah meraciknya dengan kedalaman hebat dari Labid
fiqih sehingga menghasilkan hikmah Pasti melebihi keberanian yang lebih
yang gampang diingat, mudah dahsyat daripada singa dalam perang,
keluarga Muhallab dan Bani Yazid 13
diucapkan serta tidak menimbulkan Andai pula tidak takut pada Tuhan
kebosanan karena syairnya dikenal ijaz Tentu kuanggap semua orang sebagai
suruhan
atau ringkas.
Ittijah atau kecenderungannya Dan tentang penguasaannya
dalam mengungkapkan syair juga yang mumpuni terhadap corak dan
selaras dengan jiwanya sebagai seorang ragam syair, ia mengungkapkannya
faqih yang menguasai logika dan dalam bait-bait berikut :
َو َعلَ َّي : ود ُّره
ُ اقيت ال َقريض ُ عندى يو
manthiq. Sebagian besar syairnya
bercorak hamasah (spirit), fadhail dan
hikmah. Walaupun tentu ada juga yang تاجه
ُ إكليل الْ َكالَم و
ُ
bercorak gazl (romantisme) maupun
fakhr (patriotisme dan egoisme). ف ِف
ّ َويَ ُر: أزهاره
ُ الربَا ُّ ضِ تُ ْرِب على َرْو
باجه ِ َ نَادى الن
ُ َّْدى دي
Penguasaannya terhadap corak dan
jenis-jenis syair, tentu saja tidak
َ
menafikan kecintaannya terhadap عر
ُ الش
ّ و : َس َو ُد َسالِخ ِ
ْ َّاعر املَنْطْي ُق أ
ُ والش
bentuk-bentuk lain dari yang biasa ia
gubah, namun sebagaimana
اجه
ُ َوَم َ منه لُعابُه
ولقد : ضل ِ وعداوةُ الشُّعراء داء مع
dikemukakan di awal, ia tidak
ُْ ََ
mencurahkan hidupnya untuk puisi.
الجه ِ
Walaupun seandainya hal itu ia lakukan, ُ يَ ُه ْو ُن على الكرمي ع
tentu saja ia akan ditahbiskan sebagai
Semua yaqut dan mutiara kepenyairan
penyair terbaik produk jamannya. telah ku rengkuh
Secara jantan ia mengakui hal ini dalam Di genggamanku segala corong dan
mahkota ungkapan
sebuah puisinya yang terkenal:
Bunganya serupa taman yang menjadi
teduh
اليوم
َ ت ُ لَ ُكْن: بالعلماء يُْزِرى
ُ الشعر
ُ ََو لَو ال
أَ ْش َعَر ِم ْن لَبِْي ِد
13
Suku-suku yang terkenal jago perang
dan selalu memenangkan pertempuran.
Selendangnya
menjadi riuh
menjelma kumpulan
: ت نَ ْف ِسي فلِلّ ِه َد ُّرها ِ
ْ فَِإ ْن تَل َف
ِ
ْ وإِ ْن َسل َم
Seorang penyair ( mestilah ) berpikir
tajam ت كان الرجوعُ قريبًا
Syairnya menyatu dalam ludah dan air
liur yang menghantam
Memusuhinya akan sangat menyakitkan Kan kuarungi luasnya negeri hingga ku
Walau kadang orang mulia bisa gapai cita, atau ku mati
menyembuhkan Jika ku mati, maka Allah lah tempat aku
berpulang
Jika selamat, aku kan pulang sebentar
Kumpulan syairnya yang bertajuk lagi
dîwân al-syafi’I memuat 385 bait syair
ِ ِ ِ ِ
dalam berbagai corak, qawafi, dan ب
ْ َوانْص : ُعمن تُفا ِرقُه ّ ضا ً َساف ْر ََت ْد ع َو
wazan atau ritme yang berbeda.
ب ِص َ ّش ِف الن ِ العْي
َ فإ ّن لذي َذ
Dari jumlah itu, yang terbanyak
adalah tentang ilmu, dan segala sesuatu َ إِ ْن َس: ُوقوف املاء يُ ْف ِس ُده
ال َ أيت ُ إِ ّّن ر
yang berhubungan dengannya, seperti
بِ طاب وإ ْن ََلْ ََْي ِر ََلْ يَ ِط
َ
anjuran untuk mencarinya, syarat-syarat
pokok pencari ilmu, dan keutamaannya. : ت ْ الغاب ما افْ تَ َر َس ِ اق ُ ُس ُد لو الَ فِر ْ واأل
بِص ِ ُاق الْ َقو ِس ََل ت
ْ ْ ُ الس ْه ُم لو ال فر ّ و
Ia sangat menganjurkan pelajar
dan mahasiswa untuk tidak puas dalam
: ًك دائمة ِ ت ِِف الْ ُفْل ْ َّمس لو َوقَ َف
mencari ilmu, bahkan sebisa mungkin
ُ والش
melakukan rihlah atau perjalanan (
ب ِ لَملَّهُ الناس ِِف عج ٍم وِمن َعر
berkelana ) untuk menambah wawasan َ ْ َ َ
الع ْو ُد ِِف ِ ِِ ِ ِ
dan memperdalam ilmu. Hal ini tidak ُ و: والتّْب ُر كالت ُّْرب ُمْل ًقى ِِف أماكنه
بِ َاْلَطْ أ َْر ِض ِه نَ ْوع ِم َن
lepas dari pengalaman pribadinya
sebagai seorang pengembara yang
berkelana mencari dan menimba ilmu
Mengembaralah, maka kan kau temukan
mulai dari Madinah, Makkah, Yaman, pengganti dari mereka yang kau tinggal
Baghdad dan Mesir. Ia merasakan profit Bekerjalah dengan keras, karena
sesungguhnya kelezatan hidup ada
dan spirit luar biasa dari perjalanan ini. dalam kerja keras
Ditambah susana dinamis yang selalu Aku melihat air yang diam merusak diri
Jika mengalir menjadi baik, dan jika
berganti-ganti sesuai dengan kondisi diam menjadi rusak
geografis dan demografisnya. Syair- Singa yang lepas dari hutan akan buas;
syairnya dalam hal ini bisa kita lihat Panah tak kena, jika tak lepas dari busur
Jika matahari tiada bergerak di
dalam bait berikut : cakrawala, maka semua orang akan
bosan
: وع ْر ِضها ِ
َ رب ِف طول البالد ُ َض ْ سأ
Begitu halnya biji logam akan dikira
pasir biasa
ِ
tidak terpecah. Satu hal lagi yang tidak
: العلَى
ُ ب عن األ َْوطان ِف طلب ْ تَغََّر kalah pentingnya, adab dan sopan
س فَوائِ ِد ِ ْ وسافِْر فَِفى
ُ َْاألسفار َخ
santun terhadap guru dan pembimbing
شاد ِ belajar
ُ وإر
ْ : اصطبار وبُْلغَة
ْ ذكاء وح ْرص و Akan dirundung duka kebodohan
sepanjang umur
ٍ أُس
ٍ تاذ وطُو ُل
زمان ْ
Siapa tak pernah belajar di masa muda
ْ Bertakbirlah empat kali atas
kematiannya
Saudaraku, tak kan kau dapatkan ilmu, Demi Allah, harga diri seorang pemuda,
kecuali dengan enam perkara hanya dengan ilmu dan takwanya
Kuberitahukan kau dengan rinci : Dia takkan berharga, jika keduanya tiada
Tema lain yang disorotinya Merapikan kertas dan buku lebih syahdu
dari gendang bertalu dan liukan tarianku
adalah halawatul ilmi atau tentang Mengupas topik yang seru lebih
manisnya ilmu. Menurutnya, untuk menggiurkanku daripada belitan cinta
penuh nafsu
merasakan manisnya ilmu, seperti Pada malam-malam yang menyelimutiku
halnya merasakan nikmatnya mandi di Ketika kau mendengkur merdu
kolam, harus menceburkan diri ke Dengan itukah kau ingin menyamai-ku ?
َحلَى ِم َن ِ ِ
ْ أ: ص َفحاِتا َ وص ِريْ ُر أَقْالمي على َ َمحْ ًدا وال: ب ِ
ْ سار وََل يُص ِ
ُ َإ ّن الّذى ُرز َق الْي
ِ
ِ كاء والع ّش
اق ِ الدَّو
ُ ْ َجًرا لِغَ ِْْي ُم َوفَّ ِق
ْأ
: َوأَلَ ُّذ ِم ْن نَ ْق ِر الْ َف ََت لِ ُدفِّها اْلِ ُّد
ْو : ِ اَ ْْلِ ُّد ي ْدِِن ُك َّل أَم ٍر
شاس ٍع ْ ُ
الرْم َل َع ْن أ َْوَراقِى َّ نَ ْق ِرى ألَلْ ِقى باب ُم ْغلَ ِقٍ يفتح ُكل
ّ
ّ ِِف: ص ٍة ِ ِ
رسِ الد َ ْوََتايُلى طَربًا ْلَ ِّل َع ِوي بِنُ ُج ْوِم: باْلِيَ ِل الْغِ َِن لََو َج ْدتَِِن ْ لَ ْو كا َن
ِ أَ ْشهى ِمن مدام ِة
ساق َ ُ ْ َ السماء تَ َعلُّ ِقى ّ أَقْطار
ِ
ِ
نَ ْوًما : ُُّجى َوتَبِْيتُه َ ت َس ْهران الد ُ وأَبِْي ِض ّد ِان : اْلِ َجى ُح ِرَم الْغِ َِنْ لكن َم ْن ُرِز َق ّ
ذاك ِْلاقِي؟ َ َوتَْبغِى بَ ْع َد ان ُك ّل تَ َفُّرِق ِ َم ْفتَ رق
َ ُ
Malam yang kulalui untuk merajang ilmu Siapa yang diberi kemudahan tapi tak
lebih nikmat dari sekedar bercumbu bisa menggapai puji, gaji dan cita, dia
dalam pelukan penyanyi cantik nan tiada beruntung, rugi merana
syahdu Dengan kesungguhan, dekat lah yang
Gemericik suara pena di atas buku lebih jauh
indah bagiku daripada pesta mabuk
penuh gincu
وم َقالِِه ِِ ِ
َ الفقيهُ بنُطْقه
persatu dalam makalah ini karena
keterbatasan tempat. Cukuplah bagi kita
ليس : ِوكذا الرئيس هو الرئيس ِِبُلُ ِقه
َ ُ ُ
mengingat kebesaran dan kepakaran
ُّ ِ ليس
الغِن َ : الغِن ِِبالِِه
ّ ِن هو
ِ
ّ َوكذا الغ
ontologi puisinya, diskusinya dengan
ِِبُلْ ِك ِه وِِبَالِِه
para pakar bahasa, tanggapannya
terhadap beragam topik dalam dunia
sastra dan jawabannya terhadap
Seseorang dipandang sebagai faqîh, berbagai persoalan kebahasaan dan
karena perbuatannya, bukan karena
ucapan atau tulisannya kesusasteraan ketika ia menjadi guru
Seorang pemimpin yang sebenarnya besar bagi dunia, dengan karya-
adalah karena akhlaq, bukan karena
kerabat dan pendukungnya karyanya, syair-syairnya, dan tentu saja
Seseorang menjadi dermawan karena yang tak kalah penting : semangat
derma (yang disedekahkan)-nya, bukan intelektualnya. Pada detik-detik
karena jabatan, bukanlah harta
menjelang kematiannya, ia masih
Di antara nasehatnya yang sempat melontarkan beberapa bait puisi
penuh makna dan gampang diingat: munajat kepada tuhannya sebagai bukti
keyakinannya yang kuat akan luasnya
ampunan bagi yang meminta kepada- kemudian diracik dalam bentuk puisi
Nya. menghasilkan bait-bait syair penuh
hikmah yang tak lekang oleh panas dan
ِ قلِب وضاقَت م
ذاهِِب
: َ ْ َ ِ فَلَ ّما قَ َسا tak lapuk oleh hujan. Demikianlah
Daftar Pustaka
Klimaks
Syair-syair Imam al-Syafi’i sangat Dîwân al-Syafi'i, (editor: Muhammad
populer di kalangan ulama’, pelajar dan Abdul Mun’im Khafaji, Maktabah
al-Ma’arif, Riyadh, 1986).
mahasiswa karena beberapa hal.
Pertama, semua kalangan tidak Dîwân Ali bin Abi Thalib, (editor: Yusuf
meragukan kepakarannya dalam bidang Farhat, Dâr al-Kitâb al-'Arabi,
Beirut, 1998).
sastra terutama jika dikaitkan dengan
masa mudanya yang memang ia Nahj al-Balâghah, (editor: Syekh
Muhammad Abduh, Dâr al-Kutub
fokuskan untuk belajar sastra secara al-'Ilmiah, Beirut, 1990).
penuh. Kedua, pengakuan para ahli
bahasa atas penguasaannya di bidang Abul Faraj al-Asfahani, al-Aghânî, Vol
15, (Cairo, Dâr al-Salâm, tt).
sastra, menjadikannya imam di dua
habitat sekaligus, habitat fiqih dan sastra Dr.Yasin al-Ayyubi, Syarh al-Mu’allaqat
al-'Asyr, (Beirut: 'Alam al-Kutub,
arab. Ketiga, kesederhanaan dan 1995).
kemudahan bentuk kalimat yang dipilih
Dr. Mustafa al-Syak’ah, Islâm Bilâ
menjadikan syairnya gampang diingat,
Mazâhib, (Cairo: Dâr al-
mudah dipelajari, ringan diterapkan dan Mishriyyah, 2005).
sangat enteng diucapkan. Inilah
Yaqut al-Hamawi, Mu’jam al-Buldân,
mungkin maziyyah yang tidak dimiliki (Beirut: Dâr Ihyâ’ al-Turâts al-
oleh penyair lain karena mereka tidak ‘Arabi, 1997), vol. 3.
tumbuh dalam komunitas fiqih Yaqut al-Hamawi, Mu’jam al-Udabâ’
sebagaimana Syafi’i. Keempat, (Cairo: Dâr al-Salâm, tt.), vol 17.
perpaduan fiqih dan sastra yang