Vous êtes sur la page 1sur 9

ANALISIS STRATEGI NEGOSIASI DALAM MEMASUKI PASAR LUAR NEGERI

(STUDI KASUS PADA PT. DAN LIRIS SUKOHARJO)

Al - Lourna Dunn
Suharyono
Wilopo
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email : lournadunn@gmail.com

ABSTRACT

This research is conducted based on the high number of companies that doing business in international
scale. The more mature domestic business activities will encourage companies to expand their business
activities abroad. Companies that do business across state lines are called international business. Before a
company enter the foreign market, the company certainly has made contact with the customer in destination
countries. Before the business activites started, negotiation usually done in advance so the parties that
involved could generate the best deal. Of course, the negotiation activities will be faced with a different
culture from the country of origin. This research used a study case method with a qualitative approach. The
results of this research show that PT. Dan Liris used unilateral strategy and joint strategy in negotiating
with foreign customers. The negotiators of PT. Dan Liris also through three stages in the process of
negotiations, namely the pre-negotiation, face-to-face negotiation and post-negotiations. On the other hand,
there are some problems that can impede the course of negotiations between the negotiators of PT. Dan
Liris and customers. Although there are some problems in negotiation, based on the results of this research
showed that there is a solution to the problems that arise.

Keywords: Negotiation, International Negotiation, Foreign Market

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan atas dasar banyaknya perusahaan yang melakukan bisnis internasional. Semakin
matang kegiatan bisnis dalam negeri akan mendorong perusahaan-perusahaan untuk memperluas kegiatan
bisnisnya ke luar negeri. Ketika sebuah perusahaan akan memasuki pasar luar negeri, pasti perusahaan telah
melakukan kontak dengan pelanggan di negara tujuan. Sebelum memulai kegiatan bisnis, biasanya negosiasi
dilakukan terlebih dahulu agar pihak-pihak yang terlibat menghasilkan kesepakatan yang terbaik. Tentu saja
kegiatan negosiasi perusahaan akan berhadapan dengan budaya yang berbeda dari negera asal. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa PT. Dan Liris menggunakan strategi unilateral dan strategi bersama dalam
melakukan negosiasi dengan pelanggan di luar negeri. Para negosiator perusahaan juga menempuh tiga
tahap dalam proses negosiasinya yaitu pra-negosiasi, face-to-face negotiation dan tahap setelah negosiasi.
Selain itu, ditemukan beberapa masalah yang dapat menghambat jalannya negosiasi antara negosiator PT.
Dan Liris dengan pelanggan. Meskipun terdapat masalah tetapi berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat solusi atau penyelesaian terhadap masalah yang timbul.

Kata Kunci : Negosiasi, Negosiasi Internasional, Pasar Luar Negeri

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 2 Juni 2015| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN Menurut Cateora dan Graham (2007:330),
Semakin matang kegiatan bisnis dalam negosiasi langsung merupakan aktivitas yang
negeri, tentunya perusahaan-perusahaan di setiap nyata dari perdagangan internasional. Ketika
industri ingin memperlebar jangkauannya ke negara perusahaan memutuskan untuk melakukan
lain. Beberapa perusahaan asal Amerika seperti Wal- pemasaran global, maka perusahaan akan
Mart, Mc Donalds, KFC dan lain-lain merupakan menyusun suatu perencanaan, dan setelah
contoh perusahaan yang telah berekspansi ke luar perencanaan disusun perusahaan akan berfokus
negeri. Perusahaan-perusahaan tersebut sudah tidak untuk melakukan implementasi. Perencanaan
asing di mata masyarakat dunia, termasuk Indonesia. tersebut kemudian diimplementasikan melalui
Perusahaan yang melakukan bisnis yang melewati negosiasi langsung dengan mitra bisnis dan
batas negara, tidak hanya perdagangan internasional pelanggan dari negara asing.
dan pemanufakturan di luar negeri tetapi juga Pada dasarnya setiap individu memiliki rasa
mencakup industri berkembang lainnya seperti tidak ingin kalah apalagi sebuah perusahaan yang
perikanan, transportasi, perbankan dan lain-lain sedang melakukan negosiasi dengan mitra kerja.
disebut dengan bisnis internasional (Ball dan Negosiator merupakan orang yang akan
McCulloc, Jr, 2005:8). Perusahaan yang terlibat berhadapan langsung dengan pelanggan atau
dalam perdagangan internasional akan negosiator lain dari perusahaan dimana kedua
memberikan keunggulan tersendiri bila belah pihak akan melakukan suatu kesepakatan.
dibandingkan dengan negara lain. Negosiator tentunya memiliki tujuan untuk
Perusahaan yang akan memasuki pasar luar mendapatkan kesepakatan jual beli atau kontrak
negeri, tentunya sudah melakukan kontak dengan kerjasama
pelanggan di negara tujuan, dimana dalam kontak Para ahli telah mengungkapkan berbagai
tersebut timbul perjanjian yang telah strategi negosiasi internasional yang dapat
dinegosiasikan terlebih dahulu. Menurut Indrajit digunakan. Lewicki, Barry dan Saunders
dan Djokopranoto (2003:472), dalam dunia bisnis (2013:173) menjelaskan bahwa negosiator dapat
negoisasi merupakan kegiatan yang sangat menggunakan strategi unilateral dan strategi
menentukan dalam memperoleh syarat-syarat bersama untuk melakukan negosiasi internasional.
transaksi dalam suatu permasalahan. Sebelum Seorang negosiator dapat mempelajari strategi
memulai kegiatan bisnis, biasanya negosiasi yang cocok untuk diterapkan pada negosiator lain
dilakukan terlebih dahulu agar pihak-pihak yang atau mitra kerjanya. Penggunaan suatu strategi
terlibat menghasilkan kesepakatan yang terbaik. dalam negosiasi internasional akan memudahkan
Negosiasi bisa dilakukan dengan orang- negosiator untuk mencapai tujuan yang ingin
orang di sekitar lingkungan baik dengan orang tua, diraih perusahaan.
teman maupun rekan bisnis. Baguley dalam
Sembel dan Projosaksono (2003:163) TINJAUAN PUSTAKA
mendefinisikan negosiasi adalah cara yang Pengertian Strategi
dilakukan dalam menentukan suatu keputusan Strategi merupakan kata yang telah sering
yang dapat disepakati oleh kedua belah pihak dan didengar. Menurut Kamus Bahasa Indonesia,
menyetujui hal-hal apa yang akan dilakukan di strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua
masa mendatang. Negosiasi awalnya tidak seberapa sumber daya bangsa untuk melaksanakan
penting, namun saat ini negosiasi merupakan proses kebijakan tertentu dalam perang dan damai atau
utama yang dilakukan oleh dua atau lebih organisasi rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk
yang terlibat dalam perjanjian bisnis (Bowersox and mencapai sasaran khusus. Beberapa ahli seperti
Cooper, 1992:286). Ireland, Hoskisson and Hitt dan Coulter telah
Jika perusahaan melakukan bisnis menjelaskan mengenai definisi strategi.
internasional, maka kegiatan bisnisnya tidak sama Menurut Ireland, Hoskisson and Hitt
dengan kegiatan bisnis domestik. Tentu saja (2008:4), pengertian strategi adalah suatu
kegiatan negosiasi perusahaan akan berhadapan rangkaian yang terintegrasi dan terkoordinasi dari
dengan budaya yang berbeda dari negera asal. tindakan yang didesain atau direncanakan
Bisnis internasional dapat dilakukan dengan sedemikian rupa untuk mendapatkan keuntungan
ekspor atau impor. Perusahaan bisa mengekspor kompetitif. Sedangkan Coulter (2002;7)
dalam jumlah tertentu berawal dari negosiasi yang mendefinisikan strategi sebagai suatu rangkaian
dilakukan terhadap perusahaan asing. keputusan yang memiliki tujuan yang telah terarah
sesuai dengan keahlian dan sumber daya suatu
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 2 Juni 2015| 2
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
organisasi termasuk peluang dan ancaman yang disebut dengan negosiasi internasional. Negosiasi
terdapat didalamnya. Berdasarkan pendapat para internasional memiliki cakupan yang luas dan
ahli pengertian strategi dapat disimpulkan bahwa lebih kompleks.
strategi adalah suatu keputusan yang telah Kerangka dari negosiasi bisnis
direncanakan dengan matang untuk memenuhi internasional terdiri dari tiga variabel yaitu:
tujuan tertentu dengan melihat kondisi pada background factor, proses dan atmosfir (Ghauri
lingkungan terkait. Perencanaan yang dilakukan and Usunier, 2003:5). Masing-masing variabel
berfungsi untuk memperjelas arah dan tujuan yang memberikan pengaruh yang berbeda terhadap
ingin dicapai oleh perusahaan. proses negosiasi internasional. Berikut ini terdapat
bagan yang menjelaskan bagaimana pengaruh
Negosiasi ketiga variabel tersebut terhadap negosiasi
Beberapa ahli telah memaparkan definisi internasional.
mengenai negosiasi. “Negosiasi adalah proses di
mana dua atau lebih pihak berusaha untuk
menyelesaikan kepentingan mereka yang
bertentangan” (Lewicki, Barry dan Saunders
2012:7). Sedangkan menurut Baguley dalam
Sembel dan Projosaksono (2003:163)
mendefinisikan negosiasi adalah cara yang
dilakukan dalam menentukan suatu keputusan
yang dapat disepakati oleh kedua belah pihak dan
menyetujui hal-hal apa yang akan dilakukan di
masa mendatang. Jadi, inti dari negosiasi adalah
proses bertemunya dua pihak ataupun lebih yang
memiliki kepentingan bertentangan untuk
memperoleh suatu kesepakatan yang bisa diterima Gambar 1: A Framework for International Business
oleh pihak-pihak yang terlibat. Negotiations
Sumber: Ghauri and Usunier (2003:9)
Negosiasi memiliki beberapa karakteristik.
Menurut Lewicki (1992) serta Rubin dan Brown
(1975) dalam Lewicki, Barry dan Saunders Variabel pertama adalah background factor
(2012:7) ada enam karakteristik yaitu: terdiri dari objektif, lingkungan, pihak ketiga dan
1) Terdapat dua pihak atau lebih negosiator. Variabel kedua adalah atmosfir yang
2) Terdapat konflik atau kebutuhan dan keinginan terdiri dari conflict/cooperation,
antara dua pihak atau lebih power/dependence dan expectations. Variabel
3) Para pihak bernegosiasi dengan pilihan yang terakhir adalah proses negosiasi yang terdiri
4) Negosiator berharap terdapat proses memberi dari tiga tahap yaitu persiapan negosiasi, face-to-
dan menerima face negotiations dan post-negotiation
5) Para pihak lebih suka mencari kesepakatan Strategi Negosiasi Internasional
daripada melawan secara terbuka Berdasarkan penelitian Weiss (1994)
6) Negosiasi yang berhasil mellibatkan dalam Lewicki, Barry dan Saunders (2013:173),
manajemen faktor kasat mata dan faktor tak menyatakan strategi untuk melakukan negosisasi
kasat mata diklasifikasikan menjadi tiga kelompok
Negosiasi Internasional berdasarkan tingkat pengenalan terhadap budaya
Jika kegiatan bisnis dapat dilakukan baik lain (sedikit, sedang, banyak). Masing-masing
domestik maupun bisnis internasional maka sama kelompok terdiri dari dua strategi yaitu strategi
halnya dengan negosiasi. Negosiasi yang unilateral (dilakukan negosiator secara terpisah)
dilakukan pihak-pihak yang terlibat tidak hanya dan bersama (negosiator melibatkan keikutsertaan
terjadi di lingkungan domestik tetapi juga pihak lain).
melewati batas-batas negara. Negosiasi yang Ketika perusahaan memiliki pengetahuan
melewati batas-batas negara dapat yang sedikit mengenai budaya lain terdapat tiga
strategi yaitu: 1) Memperkerjakan agen atau
penasihat (strategi unilateral), 2) Membawa
seorang mediator (strategi bersama) dan 3)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 2 Juni 2015| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Membujuk negosiator lawan untuk menggunakan terkontrol seperti persaingan, distribusi, ekonomi,
pendekatan yang bukan berasal dari negaranya sosioekonomi, politik, hukum, keuangan, fisik,
(strategi bersama). Sedangkan perusahaan yang sosiokultural, buruh dan teknologi. Sedangkan
memiliki pengetahuan budaya yang sedang kekuatan yang dapat dikontrol berupa faktor-faktor
memiliki dua strategi berbeda yaitu: 1) Adaptasi produksi (modal, bahan baku, tenaga kerja) dan
pendekatan negosiator lain (strategi unilateral) dan aktivitas-aktivitas organisasi (personalia,
2) Penyesuaian koordinat (strategi bersama). keuangan, produksi dan pemasaran)
Terakhir, apabila perusahaan memiliki
pengetahuan yang banyak maka strategi yang Cara Memasuki Pasar Luar Negeri
dapat digunakan yaitu: 1) Merangkul pendekatan Ketika perusahaan memutuskan untuk
negosiator lain (strategi unilateral), 2) Improvisasi memasarkan produknya di luar negeri, perusahaan
pendekatan (strategi bersama) dan 3)Simfoni efek perlu menetapkan cara memasuki pasar yang tepat
(strategi bersama) bagi perusahaan. pertama-tama perusahaan harus
menemukan negara mana yang akan dituju.
Pendekatan Win-Lose-Win Beberapa ahli telah menjelaskan mengenai strategi
Setelah melakukan negosiasi maka yang dalam memasuki pasar luar negeri. Salah satunya,
ditunggu adalah hasil yang didapatkan. Proses menurut Kotler dan Keller (2009:323), terdapat lima
negosiasi yang telah dilakukan memiliki empat strategi untuk memasuki pasar luar negeri yaitu
hasil kemungkinan (Stark, 2003:9). Empat hasil ekspor tidak langsung, ekspor langsung,
tersebut adalah lose-lose, win-lose, win-win atau melisensikan, joint venture, dan investasi langsung.
no outcome (tidak ada hasil).
Lose-Lose merupakan posisi dimana METODE
masing-masing pihak yang terlibat dalam Jenis Penelitian
negosiasi tidak mencapai kebutuhan dan Penelitian ini menggunakan metode
keinginan. Win-Lose atau Lose-Win merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan
hasil apabila salah satu pihak mendapatkan kualitatif. Pendekatan studi kasus menurut
keinginan dan kebutuhannya namun pihak yang Yin(2011:8) adalah suatu penelitian yang
lain tidak. Win-win merupakan Masing-masing mendiskripsikan dan menjelaskan suatu kejadian
pihak yang terlibat keinginan dan kebutuhannya di dalam sebuah kasus. Yin menambahkan bahwa
sama-sama tercapai. Tidak ada menang atau kalah pada umumnya penelitian ini mengandung data
pada kondisi no outcome lapangan.
Menurut Sugiyono (2007:14), penelitian
Bisnis Internasional kualitatif adalah metode penelitian yang meneliti
Bisnis internasional merupakan disiplin kondisi objek alamiah atau objek yang
yang relatif baru dan dinamis. Bisnis internasional berkembang apa adanya dimamna peneliti
menurut Ball dan McCulloc, Jr (2005:8) adalah merupakan instrumen kunci dengan berlandaskan
bisnis yang kegiatannya melewati batas suatu pada filsafat postpositivisme. Metode kualitatif
negara. Kegiatan bisnis internasional tidak hanya digunakan untuk memperoleh data yang bermakna
melakukan perdagangan internasional dan atau data sebenarnya yang memiliki nilai diballik
perusahaan manufaktur di luar negeri tetapi juga data yang tampak. Menurut Flick (2007:2),
berbagai industri yang berkembang di bidang penelitian kualitatif dipelajari dengan
pariwisata, transportasi, periklanan, konstruksi menggunakan pendekatan naturalistik karena
dan lain-lain. penelitian dilakukan pada kondisi alamiah dengan
Bisnis internasional tentunya berbeda dengan cara membuat interpretasi terhadap sebuah
bisnis domestik, perusahaan yang beroperasi lintas peristiwa. Metode penelitian kualitatif lebih
negara akan menemui kekuatan-kekuatan dari tiga menggunakan teks daripada angka, mulai dari
jenis lingkungan: lingkungan domestik, lingkungan gagasan dari yang diteliti, sesuai apa yang
luar negeri, dan lingkungan internasional (Ball dan menarik dalam perspektif peneliti.
McCulloc, Jr, 2005:18). Lingkungan yang dimaksud
adalah keseluruhan dari kekuatan-kekuatan yang Teknik Pengumpulan Data
dapat mempengaruhi perkembangan dan Pengumpulan data adalah prosedur yang
kelangsungan perusahaan. Kekuatan-kekuatan sistematis dan standar untuk mengumpulkan data
tersebut ada yang dapat terkotrol dan tidak yang diperlukan dalam suatu penellitian (Nazir,
terkontrol. Kekuatan yang tidak 2011:174). Selalu terdapat hubungan antara
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 2 Juni 2015| 4
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
metode pengumpulan data dan masalah terkait pemberian informasi-informasi yang dibutuhkan
penelitian yang dilaksanakan. Berikut ini perusahaan.
merupakan teknik pengumpulan data yang Pada tahap face-to-face negotiation,
digunakan dalam penelitian ini: negosiator PT. Dan Liris akan bertemu secara
1. Wawancara langsung dengan negosiator di negara tujuan.
2. Dokumentasi Komunikasi merupakan bagian yang penting dalam
3. Studi Pustaka pertemuan secara langsung. Setiap negara tujuan
4. Trianggulasi memiliki bahasa yang berbeda dengan negosiator
PT. Dan Liris. Ketika perusahaan bernegosiasi
Metode Analisis Data dengan Amerika Serikat, Inggris dan Australia,
Analisis data merupakan proses pencarian dan perusahaan tidak menemukan masalah karena ketiga
penyusunan suatu data secara sistematis yang negara tersebut juga familiar dengan bahasa Inggris.
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, Berbeda dengan Jepang, negosiator Jepang
dokumentasi yang kemudian diklasifikan, menggunakan seorang penerjemah agar dapat
dijabarkan, hingga memperoleh kesimpulan berkomunikasi dengan negosiator PT. Dan Liris.
sehingga baik diri sendiri dan orang lain mudah Penerjemah tersebut tidak mengartikan ke bahasa
untuk memahaminya (Sugiyono 2007:428). Analisis Indonesia tetapi ke bahasa Inggris, sehingga bahasa
data pada pendekatan kualitatif memiliki sifat Inggris masih menjadi bahasa utama yang
induktif, “yaitu suatu analisis berdasarkan data yang digunakan oleh PT. Dan Liris.
diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan Saat negosiasi berlangsung, maka terjadilah
tertentu atau menjadi hipotesis” (Sugiyono, suatu diskusi, pertukaran pendapat, tawar
2007:428). Penelitian ini menggunakan analisa data menawar dan sebagainya. Masing-masing pihak
model Miles, Huberman and Saldana. Tahapan akan menyampaikan berbagai pendapat yang
untuk menganalisis data pada metode kualitatif dimiliki. Saran maupun pendapat dari negosiator
menurut Miles, Huberman and Saldana (2014:8) ada lawan terkadang belum tentu dapat diterima oleh
tiga yaitu: negosiator PT. Dan Liris. Akan tetapi, perusahaan
1. Reduksi Data (Data Condensation) berusaha membuka diri untuk menerima saran
2. Penyajian Data (Data Display) atau pendapat yang diberikan pihak lawan.
3. Pengambilan Kesimpulan (Drawing and Setelah melalui tahap persiapan negosiasi
Verifying Conclusions) dan face-to-face negotiation, maka tahap terakhir
adalah post negotiation. Pada tahap ini negosiator
HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Dan Liris dan negosiator lawan telah
Proses Negosiasi untuk Memasuki Pasar Luar menyelesaikan perundingan dan telah
Negeri pada PT. Dan Liris mendapatkan kesepakatan. Jika kedua belah pihak
Tujuan PT. Dan Liris melakukan negosiasi telah memasuki tahap ini bukan berarti kegiatan
adalah untuk memperoleh kesepakatan dan negosiasi telah selesai, namun terdapat proses
menjalin hubungan dengan mitra luar negeri diraih lanjutan. Proses selanjutnya adalah melaksanakan
dengan melalui beberapa tahapan. Pada hasil isi kontrak atau kesepakatan yang telah disetujui
wawancara yang dilakukan, PT. Dan Liris kemudian dilakukan pengiriman produk yang
menempuh tiga tahap selama melakukan telah dipesan.
negosiasi. Ketiga tahap tersebut adalah persiapan Kesepakatan yang diambil memungkinkan
(pre-negotiation), face-to-face negotiation, setelah munculnya perbedaan persepsi antara kedua belah
negosiasi (post-negotiation). pihak. Masing-masing negosiator harus memastikan
Pada saat persiapan negosiasi, persiapan bahwa kesepakatan yang diambil benar-benar
yang dilakukan negosiator PT. Dan Liris adalah dipahami oleh kedua pihak yang terlibat. Manajer
menggali informasi, menyiapkan presentasi dan pemasaran PT. Dan Liris mengungkapkan bahwa
juga sampel yang akan dibawa. Informasi yang untuk memastikan masing-masing pihak paham
dikumpulkan berupa berapa perkiraan jumlah mengenai kesepakatan yang dihasilkan adalah
pesanan yang diinginkan, bagaimana produk melakukan evaluasi isi kontrak. Apabila memang
perusahaan dipasarkan (online atau offline), dan ada yang berbeda maka, isi kontrak akan direvisi
kemana saja produk perusahaan dipasarkan. sebelum proses selanjutnya dilakukan. Di samping
Sebelum melakukan negosiasi secara langsung, itu, untuk mengindari
biasanya pelanggan terdapat perjanjian dan kesalahpahaman, negosiator perlu untuk

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 2 Juni 2015| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
menjelaskan secara detail dan menepati kontrak juga menonjolkan kelebihan, kualitas dan
maupun persetujuan yang telah dibuat sebelumnya spesialisasi yang dimiliki sehingga pantas untuk
dipasarkan di Inggris. Selain itu, negosiator akan
Strategi Negosiasi yang Diterapkan PT. Dan menjelaskan keuntungan membeli produk yang
Liris dihasilkan PT. Dan Liris agar negosiator Inggris
Menurut penelitian Weiss (1994), strategi tertarik untuk membeli produk perusahaan.
untuk melakukan negosisasi diklasifikasikan Pada saat bernegosiasi dengan Jepang, pihak
menjadi tiga kelompok berdasarkan tingkat ketiga ikut terlibat dalam kegiatan negosiasi. Orang
pengenalan terhadap budaya lain (sedikit, sedang, Jepang pada umumnya sangat menghargai
banyak). PT. Dan Liris memiliki tingkat penggunaan bahasa Jepang sehingga banyak
pengetahuan budaya lain yang relatif sedikit negosiator Jepang kesulitan menggunakan bahasa
hampir di seluruh negara yang menjadi tujuan Inggris. Mereka menggunakan jasa penerjemah
ekspor terutama negara yang sering dikunjungi untuk memudahkan komunikasi dengan negosiator
yaitu Amerika Serikat, Inggris, Jepang dan PT. Dan Liris. Selain itu, negosiator Jepang juga
Australia. Pengetahuan budaya yang sedikit ini membawa agen agar lebih memudahkan untuk
berlaku ketika awal perusahaan memulai negosiasi mengenal PT. Dan Liris. Agen tidak harus ikut
internasional, lama kelamaan para negosiator di dalam proses negosiasi, bisa saja negosiator Jepang
PT. Dan Liris memiliki pengetahuan yang bertemu dengan agen sebelum atau setelah negosiasi
semakin bertambah namun tidak melampaui dilakukan namun tidak menutup
kategori banyak. Berdasarkan keterbatasan budaya kemungkinan jika negosiator Jepang
yang dimiliki, para negosiator memiliki cara menginginkan agen ikut dalam pertemuan.
tersendiri untuk melakukan negosiasi. berikut ini Bernegosiasi dengan negosiator Australia
merupakan strategi yang digunakan PT. Dan Liris lebih mudah dari pada negara-negara yang lain.
di empat negara tujuan ekspor. Mengingat bahwa Australia sangat berkiblat
Strategi yang dilakukan negosiator PT. Dan dengan Inggris apalagi negosiator Australia
Liris agar memenangkan kontrak pembelian dari mengetahui bahwa PT. Dan Liris telah bekerja
negosiator Amerika adalah menonjolkan kelebihan sama dengan Inggris membuat kesepakatan
dan spesialisasi, serta menunjukkan bahwa produk pembelian lebih mudah. Ketika sudah mengetahui
yang dimiliki memiliki kualitas yang bagus. Selain hal tersebut dan apabila harga dan produk yang
itu, negosiator PT. Dan Liris menampilkan merk- dimiliki perusahaan cocok maka keduanya akan
merk lain yang telah mempercayakan produknya mencapai kondisi win-win secara mudah.
dipasok oleh PT. Dan Liris maupun merk yang telah Seringkali, negosiasi dengan negosiator Australia
dihasilkan perusahaan. Terakhir, negosiator akan lebih cenderung untuk tawar-menawar harga.
menjelaskan keuntungan membeli produk yang Uraian di atas menjelaskan bahwa cara
dihasilkan PT. Dan Liris. negosiasi dari negosiator PT. Dan Liris dan
Pihak ketiga ikut berpartisipasi dalam negosiator luar negeri hampir sama, yaitu
negosiasi antara PT. Dan Liris dan Amerika menonjolkan kelebihan, spesialisasi, kualitas dan
Serikat. Negosiator PT. Dan Liris tidak keuntungannya. Selama negosiasi berlangsung
menggunakan jasa agen namun, negosiator terdapat sikap-sikap dari negosiator di luar negeri
Amerika Serikat menggunakan agen karena yang dapat diadaptasi oleh negosiator PT. Dan
mereka merasa agen lebih berpengalaman dan Liris. Adaptasi tersebut diakui mengalir apa
dapat memberikan pengenalan atau penjelasan adanya, adaptasi sikap akan membantu negosiator
lebih lanjut mengenai PT. Dan Liris. Agen PT. Dan Liris untuk semakin menyesuaikan diri
tersebut nantinya akan membantu negosiator apabila terdapat negosiasi lagi di masa depan.
Amerika Serikat dalam memutuskan pembelian di Strategi yang digunakan oleh PT. Dan Liris
PT. Dan Liris atau tidak. tidak dipilih secara langsung oleh para negosiator
Sedangkan strategi yang digunakan PT. Dan Liris namun, dipengaruhi oleh pelanggan
negosiator PT. Dan Liris dengan negosiator Inggris dari luar negeri. Pemilihan penggunaan
adalah sama-sama tidak menggunakan agen, interpreter dan juga agen dilakukan oleh
sehingga negosiasi murni dilakukan oleh kedua pelanggan dari luar negeri (Amerika dan Jepang).
belah pihak. Jasa konsultan juga tidak digunakan Berdasarkan pemilihan tersebut maka strategi dari
baik dari pihak PT. Dan Liris ataupun Inggris. negosiator PT. Dan Liris secara otomatis masuk
Sedangkan cara yang dilakukan hampir sama ke dalam strategi unilateral dan bersama.
dengan Amerika Serikat, negosiator PT. Dan Liris
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 2 Juni 2015| 6
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Tabel 1: Urutan 10 Besar Ekspor Negara Tujuan ketika produk jadi pelanggan menganggap warna
No Negara Amount % tersebut terlalu tua atau muda padahal perusahaan
1 UK US$ 11.681.075,69 28,60 telah semaksimal mungkin memenuhi keinginan
2 Japan US$ 9.329.668,54 22,84 pelanggan.
3 Australia US$ 8.295.363,35 20,31 Selain masalah persepsi, permasalahan
4 USA US$ 6.848.217,23 16,77
harga sering sekali menjadi permasalahan antara
5 Dubai US$ 893.600,41 2,19
6 Malaysia US$ 835.853,05 2,05 negosiator lawan dan negosiator PT. Dan Liris.
7 South Africa US$ 802.892,03 1,97 Negosiator lawan seringkali menawar harga
8 Italy US$ 682.368,38 1,67 dengan tingkat yang terlalu rendah dari yang
9 New Zealand US$ 641.551,98 1,57 diajukan. Menurut negosiator PT. Dan Liris, hal
10 Others US$ 830.444,15 2,03 ini akan menghambat jalannya negosiasi karena
Total US$ 40.841.034,81 negosiator sudah mempersiapkan penetapan harga
Sumber: PT. Dan Liris Sukoharjo, 2014
dengan matang namun permintaan negosiator
lawan kurang mendukung. Negosiasi mengenai
Berdasarkan data penjualan ekspor yang
didapatkan telah menjelaskan bahwa terdapat harga nerupakan negosiasi yang sulit sehingga
empat negara utama ekspor (Amerika, Inggris, membutuhkan berbagai pertimbangan baik dari
Jepang dan Australia). Keempat negara tersebut sisi lawan maupun perusahaan.
merupakan pasar yang sudah lama dimasuki oleh Terakhir, masalah yang dapat timbul adalah
PT. Dan Liris. Selain itu, terdapat negara-negara ketika pelanggan langsung meminta untuk
yang merupakan pasar baru bagi PT. Dan Liris dibuatkan pesanan tanpa melihat sampel dari PT.
yaitu Dubai, Malaysia, Afrika Selatan, Italia, New Dan Liris. Pihak PT. Dan Liris tidak menyetujui
Zealand dan lain-lain. Kedua pasar tersebut apabila pengiriman produk dilakukan tanpa
memiliki perbedaan dalam kegiatan negosiasinya. penunjukan sampel dahulu. Penunjukan sampel
Jika pada pasar lama, negosiasi cenderung dilakukan sebagai salah satu upaya
lebih mudah karena negosiator PT. Dan Liris keprofesionalan perusahaan agar pelanggan tidak
sudah sering melakukan negosiasi dan lebih kecewa dengan produk yang dimiliki. Apabila
memahami pelanggan-pelanggan lamanya. pelanggan melihat sampel terlebih dahulu, mereka
Negosiasi pada pasar lama digunakan untuk bisa menyampaikan hal-hal yang dapat dirubah
mengembangkan pemasaran dan penjualan atau apa yang diinginkan sehingga antara
perusahaan. Sedangkan negosiasi di pasar yang perusahaan dan pelanggan sama-sama mendapat
baru, akan lebih sulit karena negosiator PT. Dan kepuasan. PT. Dan Liris juga selalu menyediakan
Liris akan melakukan pendekatan dari awal karena sampel untuk ditunjukkan ke negara tujuan
terdapat banyak aspek yang perlu sebelum kesepakatan negosiasi dihasilkan.
dipertimbangkan bail obyektif, lingkungan, pihak Suatu kesalahan dapat timbul dari negosiator
ketiga maupun negosiator itu sendiri. Pada pasar PT. Dan Liris sendiri antara lain, pada saat
baru negosiasi digunakan untuk memperluas penentuan harga dengan negosiator lawan. Ketika
jangkauan pemasaran dan penjualan perusahaan melakukan pertemuan ada negosiator lawan yang
ingin menentukan keputusan harga secara langsung,
Permasalahan atau Hambatan yang Dihadapi kesalahan yang dapat muncul adalah dari teknis
PT. Dan Liris dalam Melakukan Strategi penghitungan. Biasanya, para negosiator PT. Dan
Negosiasi di Pasar Luar Negeri serta Solusinya. Liris memperhitungkan penetapan harga setelah
Negosiator PT. Dan Liris menghadapi negosiasi berlangsung. Ketika kontrak telah didapat
beberapa masalah saat bernegosiasi dengan pihak kemudian penghitungan baru dilakukan agar lebih
lawan. Masalah yang timbul seperti perbedaan matang, kemudian negosiator lawan akan dihubungi
persepsi, contohnya mengenai kualitas produk yang via e-mail.
sedikit cacat tetapi masih memenuhi standar Beberapa masalah yang muncul PT. Dan Liris
perusahaan. Bagi perusahaan hal tersebut tidak memiliki solusi agar masalah dapat terselesaikan.
bermasalah selagi masih sesuai standar perusahaan, Para negosiator akan melakukan evaluasi tidak
namun bagi pelanggan hal tersebut dapat menjadi hanya saat ada permasalahan, namun setiap
masalah. Terkadang perbedaan antara perusahaan pertemuan dilakukan. Evaluasi dilakukan agar
dan pelanggan persepsi terjadi pada warna, masing-masing negosiator mengetahui kelebihan
contohnya pelanggan memesan warna merah, dan kekurangan suatu negosiasi yang

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 2 Juni 2015| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
telah dilakukan. Setelah mengevaluasi, hal yang Hasil win-win dianggap hasil yang paling ideal,
menjadi kekurangan harus diperbaiki pada saat karena masing-masing pihak yang terlibat
proses negosiasi mendatang. dalam negosiasi sama-sama mendapatkan
Perbedaan persepsi yang terjadi dapat diatasi keuntungan. Jika hasil win-lose, lose-win, atau
dengan meyakinkan pelanggan bahwa adanya no outcome, negosiator PT Dan Liris tidak
cacat maupun warna yang tidak sesuai dengan akan melanjutkan negosiasi yang berlangsung.
keinginan tidak akan mengurangi kualitas produk. 2. Para negosiator PT. Dan Liris melalui tiga tahap
Meskipun begitu, perusahaan juga berusaha untuk dalam proses negosiasinya yaitu yaitu persiapan
(pre-negotiation), face-to-face negotiation,
selalu memperbaiki kualitas produksi sehingga
setelah negosiasi (post-negotiation). Persiapan
standar dari perusahaan maupun pelanggan dapat yang dilakukan meliputi pengumpulan informasi
terpenuhi, serta berkomunikasi dengan pelanggan mengenai kemana saja produk akan dipasarkan,
secara kontiniu untuk mencegah perbedaan- pemasaran apa yang akan digunakan (online atau
perbedaan yang menimbulkan masalah.. offline), sejarah atau profil perusahaan. Pada
Jika negosiator lawan menawar dengan harga tahap face-to-face negotiation negosiator PT.
yang sangat rendah, tentu negosiator PT. Dan Liris Dan Liris akan bertemu dengan negosiator lawan
akan memberikan alasan yang kuat darimana harga dan
diperoleh. Jika negosiator lawan memberikan harga melakukan diskusi untuk mencapai
yang masih menguntungkan bagi perusahaan atau kesepakatan. Setelah negosiasi dilakukan
menawar dengan harga yang tidak terlalu jauh, (post-negotiation), kegiatan selanjutnya adalah
perusahaan bisa menerima. Apabila negosiator melakukan kontrak yang tertera, mengerjakan
lawan tetap menawar dengan harga yang murah, produk yang disetujui dan mengirimkan
negosiator PT. Dan Liris tidak segan untuk melepas pesanan.
pelanggan. Para negosiator meyakini bahwa harga 3. Permasalahan yang timbul saat melakukan
yang diajukan memang pantas dan sesuai dengan negosiasi adalah perbedaan persepsi, penetapan
kualitas produk yang dimiliki sehingga tidak apa-apa harga, dan ketika pelanggan meminta untuk
jika pelanggan tidak jadi memesan. Terakhir, jika dibuatkan pesanan tanpa melihat sampel dari
muncul kesalahan dari negosiator perusahaan sendiri PT. Dan Liris. Kesalahan juga dapat timbul
seperti teknis penghitungan diatas maka negosiator dari negosiator PT. Dan Liris yaitu kesalahan
harus meningkatkan lagi ketelitiannya dan lebih penghitungan ketika pelanggan meminta
hati-hati. keputusan harga secara langsung. Solusi dari
permasalahan yang dihadapi negosiator PT.
KESIMPULAN DAN SARAN Dan Liris adalah sebagai berikut:
Kesimpulan a) Dengan meyakinkan pelanggan bahwa
1. Tingkat pengetahuan terhadap budaya negara adanya cacat maupun warna yang tidak sesuai
tujuan negosiasi para negosiator PT. Dan Liris dengan keinginan tidak akan mengurangi
adalah sedikit. Negosiator menggunakan kualitas produk;
strategi unilateral dan strategi bersama, dimana b) Jika negosiator lawan menawar dengan
strategi unilateralnya adalah memperkerjakan harga yang sangat rendah, tentu negosiator PT.
agen sedangkan strategi bersamanya adalah Dan Liris akan memberikan alasan yang kuat
melibatkan. seorang mediator. Strategi yang darimana harga diperoleh;
digunakan berdasarkan teori yang diungkapkan c) Negosiator harus meningkatkan lagi
Weiss (1994) dalam Lewick, Barry dan ketelitiannya dan lebih hati-hati
Saunders (2013:173). Strategi unilateral
diterapkan ketika bernegosiasi dengan Saran
negosiator Amerika dan Jepang, sedangkan Berikut ini merupakan saran yang dapat
strategi bersama juga diterapkan pada diberikan peneliti sebagai bahan pertimbangan
negosiator Jepang. Negosiasi dengan Inggris bagi perusahaan yaitu:
dan Australia tidak menggunakan strategi 1. Informasi yang dikumpulkan mengenai
unilateral maupun bersama tetapi, negosiasi pelanggan pada saat persiapan negosiasi
dilakukan layaknya berdiskusi pada umumnya hendaknya dijadikan sebuah studi kelayakan,
dan diskusi lebih mengalir. Pada saat kemudian informasi tersebut juga lebih dikritisi.
memutuskan hasil negosiasi, negosiator PT. Apabila timbul permasalahan pada saat negosiasi
Dan Liris lebih mengutamakan hasil win-win. berlangsung, negosiator PT. Dan Liris
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 2 Juni 2015| 8
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dapat menyelesaikannya berdasarkan studi M. Yusuf Hamdan. Buku 1 Edisi 6. Jakarta:
kelayakan yang telah dilakukan. Salemba Humanika
2. Memberi program pembelajaran budaya negara
_____________. 2012. Negoisasi Terjemahan
lain agar pengetahuan para negosiator semakin oleh M. Yusuf Hamdan. Buku 2 Edisi 6.
banyak dan strategi yang digunakan lebih Jakarta: Salemba Humanika
berkembang. Pengetahuan yang lebih banyak
akan mempermudah negosiator PT. Dan Liris Miles, Matthew B., A. Michael Huberman and
untuk menyesuaikan diri dengan negosiator di Johnny Saldana. 2014. Qualitative Data
negara tujuan.\ Analysis Edition 3. California: SAGE
3. Melakukan komunikasi secara terus-menerus Publication Inc.
atau follow up dengan pelanggan agar Nazir, M. 2011. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia
pelanggan maupun perusahaan dapat Indonesia
memastikan pesanan yang dibuat sudah benar
dan merevisi apabila ada yang dirasa kurang Sembel, Roy dan Aribowo Projosaksono. 2003.
benar. Komunikasi dilakukan untuk Maximize Your Strength. Jakarta: Elex
menghindari adanya perbedaan persepsi seperti Media Komputindo
yang telah dijelaskan pada pembahasan Stark, P. 2003. Only Negotiating Guide You’ll
Ever Need: 101 Ways to Win Every Time in
DAFTAR PUSTAKA Any Situation. USA: Broadway Books
Ball, Donald A. dan Wendell H McCulloc Jr. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis.
2005. International Business Bisnis Bandung: Alfabeta
Internasional Tantangan Persaingan
Global. Terjemahan oleh Syahrizal Noor. Yin, Robert K. 2011. Qualitative Reasearch from
Buku 1 Edisi.9. Jakarta: Salemba Empat. Start to Finish. New York: The Guilford
Press
Bowersox, Donald J., M. Bixby Cooper. 1992.
Strategic Marketing Channel Management.
Singapore: McGraw-Hill
Cateora, Phillip R., John L. Graham. 2007.
Pemasaran Internasional 2. Terjemahan
oleh Shirly Tiolina Pasaribu. Edisi 13.
Jakarta: Salemba Empat
Coulter, Mary. 2002. Strategic Management in
nd
Action 2 Edition. New Jersey: Prentice Hall
Flick, Uwe. 2007. Designing Qualitative
Research. London: SAGE Publication Ltd
Ghauri, P. and J.C. Usunier. 2003. International
Business Negotiations. 2nd Edition. UK:
Elsevier Ltd
Indrajit, Richardus Eko dan Richardus
Djokopranoto. 2003. Konsep Manajemen
Supply Chain. Jakarta: PT. Grasindo
Ireland, R. Duane, Robert E. Hoskisson and
Michael A. Hitt. 2008. The Management of
th
Strategy Concepts and case 10 Edition.
Canada: Cengage Learning
Kotler, P. dan K. L. Keller. 2009. Manajemen
Pemasaran. Terjemahan oleh Bob Sabran,
MM. Edisi 13. Jakarta : Erlangga
Lewicki, Roy J., Bruce Barry dan David M.
Saunders. 2012. Negoisasi. Terjemahan oleh

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 2 Juni 2015| 9


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Vous aimerez peut-être aussi