Vous êtes sur la page 1sur 52

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam era modern seperti sekarang ini keamanan menjadi hal yang sangat

penting, mengingat tindak kejahatan semakin marak khususnya pencurian atau

perampokan. Tidak hanya itu, kini juga banyak beredar berita di media masa

mengenai kebakaran yang sangat merugikan seperti kasus yang baru terjadi pada

gudang daur ulang plastik di Malang, Jawa Timur (08/02/2017) dengan total

kerugian sekitar Rp. 10 Miliar [1]. Kini tindak kejahatan pencurian maupun

kebakaran dapat diminimalisir dengan adanya alarm keamanan. Alarm keamanan

sudah mulai dikembangkan mulai tahun 1850-an yang berawal dari inovasi

industri keamanan elektronik dan peringatan kebakaran oleh John Gamewell dan

Edwin Holmes [2]. Alarm anti penyusup sendiri kini banyak yang menggunakan

Mikrokontroller hingga Arduino. Penggunaan Glass Break Detector yang berbasis

Arduino sampai saat ini dinilai sangat canggih karena akan membunyikan alarm

apabila terjadi pembobolan [3]. Bahkan penggunaan Glass Break Detector dapat

digunakan sebagai sistem anti kebakaran seperti yang terpasang pada PT. Fukuryo

Indonesia [4].

Melihat sisi positif akan penggunaan alarm ini, akan dilakukan penelitian

terhadap perancangan alarm anti penyusup dan api yang dapat memberikan

feedback berupa sms. Aplikasi alarm ini dapat membantu para pemilik usaha

maupun penggunaan dalam lingkup rumah yang bertujuan untuk pengamanan

1
lokasi yang minim akan pengawasan. Tujuan penilitian ini untuk membuat para

pemilik usaha maupun pemilik rumah yang tidak dapat 24 jam mengawasi tempat

mereka dapat merasa aman dan nyaman [1][2].

Alarm anti penyusup dan api ini dapat bekerja dengan : Module Bluetooth

HC-05 atau HC-06, dan Module SIM800L. Disini penulis merancang alat ini

dengan memakai Module SIM800L sebagai pengirim feedback berupa sms. Alat

ini akan bekerja saat terjadi kontak oleh sim penerima sms yang memerintahkan

alarm aktif dan sebaliknya. Sensor yang digunakan untuk mendukung alarm ini

bukanlah Glass Break Detector, melainkan sensor gerak (PIR), magnetic sensor,

dan flame sensor. Sensor tersebut akan memberikan feedback berupa sms dan

bunyi buzzer pada alarm jika mendeteksi hal yang mencurigakan, sehingga dapat

memberikan pemberitahuan terlebih dahulu kepada pengguna untuk segera

melakukan antisipasi. Hal ini membuat alarm ini memberikan rasa aman saat

diaplikasikan di perumahan, pertokoan, maupun industri. [5]

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah, Bagaimana cara merancang

alarm anti penyusup dan anti api dengan feedback berupa sms berbasis Arduino?

2
1.3 Batasan Masalah

Untuk menjaga agar pembahasan yang di tulis tidak menyimpang dari

rumusan masalah yang telah penulis buat, maka penulis akan membatasi

pembahasan masalah ini adalah sebagai berikut:

1. Hanya membahas sistem operasi alarm anti penyusup dan anti api dengan

menggunakan module SIM800L.

2. Hanya membahas pemrograman pada Arduino.

3. Tidak membahas masalah sinyal GSM dan komunikasinya.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapaidalam penelitian perancangan alat ini

adalah, Dapat merancang alarm anti penyusup dan anti api dengan feedback

berupa sms berbasis Arduino.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah berupa :

1. Menambah kreatifitas dan inovasi peneliti untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan dibidang teknologi.

2. Mengetahui cara merancang dan mendapatkan hasil berupa sistemalarm

anti penyusup dan anti api dengan feedback berupa sms berbasis arduino.

3. Hasil dari penelitian yang dilakukan yang berupaalarm anti penyusup dan

anti api dengan feedbackberupa sms berbasis arduino dapat dipasang pada

3
keperumahan atau pertokoan untuk memberikan rasa aman serta nyaman

kepada masyarakat atau penggunanya.

1.6 Sistematika Penulisan

Dengan adanya sistematika penulisan diharapkan agar pembaca lebih

memahami apa yang akan dibahas dalam laporan ini. Sistematika pembahasan

yang akan diuraikan dalam laporan ini terbagi dalam bab-bab yang akan dibahas,

yaitu sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Menguraikan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan laporan yang digunakan

dalam pembuatan laporan ini.

BAB II Landasan Teori

Menguraikantinjauan teoritis yang berkaitan dengan alarm anti penyusup

dan anti api dengan feedback berupa sms berbasis Arduino. Membahas tentang

Arduino, Pendeteksi Gerak (Pir), Magnetic Switch, flame sensor, dan module

SIM800L.

BAB III Metodelogi Penelitian

Menguraikan tentang metode, cara atau tindakan yang dilakukan dalam

proses perancangan alarm anti penyusup dan anti api dengan feedback berupa sms

berbasis Arduino. Serta metode perancangan dan bagaimana hasil rancangan itu

akan diuji nantinya.

4
BAB IV Hasil dan Pembahasan

Menguraikan tentang cara merancang alarm anti penyusup dan anti api

dengan feedback berupa sms berbasis Arduino. Dalam bab ini juga akan diuraikan

bagaimana tahap pengujian sistem yang bertujuan untuk mengetahui kendala atau

error saat perancangan.

BAB VPenutup

Bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan serta analisa yang diperoleh,

untuk meningkatkan mutu dari sistem yang telah dibuat serta saran-saran untuk

perbaikan dan penyempurnaan sistem di waktu yang akan datang.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Alarm secara umum dapat didefinisikan sebagai bunyi peringtan atau

pemberitahuan. Fungsi alarm seperti yang diketahui adalah peringatan atau tanda

bahaya yang tidak diharapkan pada jaringan melalui sinyal sehingga memberikan

peringatan secara jelas agar dapat diantisipasi. Alarm juga dinilai sangat efektif

karena dapat memberikan peringatan secara dini. Dalam perkembangan bidang

elektronika penggunaan Arduino dalam alarm dirasa akan sangat membantu.

Arduino memiliki kelebihan selain mudah dipelajari arduino juga memiliki

modul yang siap pakai (Shield) yang bisa ditancapkan pada board arduino, bahasa

pemrogaman yang relatif mudah, dan dapat dikreasikan dengan berbagai macam

prototype ataupun perancangan suatu alat membuat arduino sangat efisien untuk

digunakan dalam sebuah project. Arduino terdiri dari dua bagian yaitu hardware

yang meliputi papan input/output (I/O) dan software yaitu IDE (Integrated

Development Enviroment) untuk menulis sebuah program, driver yang digunakan

untuk koneksi pada komputer, contoh program dan library yang dimaksudkan

untuk pengembangan program [6].

Arduino dalam sistem alarm keamanan dapat dikembangkan dengan sensor

PIR (Passive Infrared Receiver), sensor sendiri merupakan sebuah komponen

yang merubah besaran fisis menjadi besaran listrik [7]. Sensor PIR adalah sensor

6
yang berfungsi untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah, sensor PIR

bersifat pasif yang berarti tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya

menerima radiasi sinar infra merah.

2.2 Landasan Teori

Dalam bab ini, dideskripsikan landasan teori tentang komponen yang akan

berhubungan dengan perancangan alarm keamanan agar lebih spesifik sesuai

penelitian yang akan dilakukan.

2.2.1 Arduino UNO

Arduino sendiri merupakan pengendali mikro single board yang bersifat

open source, diturunkan dari wiring platform, dirancang untuk memudahkan

penggunan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor

Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Bahasa yang

digunakan dalam pemrograman arduino bukanlah bahasa assembler yang relatif

sulit tetapi bahasa C yang disederhanakan dengan bantuan pustaka (library) pada

Arduino. Arduino UNO berbeda dari semua board mikrokontroller yang belum

menggunakan chip khusus driver FTDI USB to serial. Sebagai penggantinya

penerapan USB to serial adalah ATMega16U2 versi R2, UNO dilengkapi resistor

ke 8U2 ke garis ground yang lebih mudah diberikan ke mode DFU.

7
Gambar 2.1 Arduino UNO R3 SMD [1]

Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino UNO R3 SMD

NO. Nama Spesifikasi


1. Microcontroller ATMega328p
2. Operating Voltage 5V
3. Input Voltage (recommanded) 7-12V
4. Input Voltage (limit) 6-20V
5. Digital I/O Pin 14 (of which 6 provide PWM output)
6. PWM Digital I/O Pin 6
7. Analog Input Pin 6
8. DC Current per I/O Pin 20 mA
9. DC Current for 3.3V Pin 50 mA
10. Flash Memory 32KB (ATMega328P)
of which 0.5KB used by bootloader
11. SRAM 2KB (ATMega328P)
12. EEPROM 1KB (ATMega328P)
13. Clock Speed 16 MHz
14. Length 68.6 mm
15. Width 53.4 mm
16. Weight 25 g

Arduino UNO R3 SMD adalah papan pengembangan mikrokontroller yang

berbasis ATMega328P. Dengan penggunaan papan pengembangan kita

dimudahkan dari pada harus merakit dari awal menggunakan ATMega328P. UNO

juga dilengkapi 14 I/O (6 output untuk PWM), 6 analog input, resonator kristal

kramik 16MHz, Koneksi USB, soket adaptor, pin header ICSP, dan tombol reset.

8
Hal tersebut yang membantu support mikrokontroller agar mudah terhubung

dengan kabel power USB atau kabel power supply adaptor AC ke DC ataupun

baterai.

Gambar 2.2 Bagian-bagian Arduino UNO [2]

Tabel 2.2 Daftar Pin Arduino UNO R3 SMD.

NO. Bagian-bagian Keterangan

1. ATMega 328 Adalah IC Mikrokontroller yang dipasangkan pada


board Arduino UNO R3 SMD.

2. Pin Digital Merupakan pin yang digunakan untuk menerima input


digital& memberi output digital ( 0 Low& 1 high).

3. Pin Analog Berfungsi sebagai penerima input dari perangkat analog


lainnya.

4. Pin Serial Guna pin ini adalah untuk menerima dan mengirimkan
data serial TTL (Receiver / RX, Transmitter / Tx). Pin 0
& 1 telah terhubung dengan pin serial USB to TTL
sesuai dengan pin pada IC ATMega328P.

9
NO. Bagian-bagian Keterangan

5. Pin Power 1. Vin = adalah masukan untuk tegangan input


arduino ketika memakai sumber daya eksternal.
2. GND = merupakan pin ground dari tegangan
board arduino.
3. 5V = merupakan tegangan dari regulator
internal board arduino.
4. 3.3V = merupakan tegangan dari regulator
internal board arduino. Arus maksimal yang
dapat dihasilkan pin ini adalah 50mA.

6. Port Adaptor Kegunaan port ini adalah untuk menerima masukan


daya / power external.

7. Port USB Merupakan alat komunikasi board Arduino dengan PC.

8. Tombol Reset Tombol reset internal yang berada pada board Arduino
ini berguna untuk meresetmodule Arduino.

2.2.2 Software Arduino (IDE)

IDE (IntegratedDeveloptment Enviroenmen) atau secara bahasa mudahnya

merupakan lingkungan terintegrasi yang digunakan untuk melakukan

pengembangan. Disebut sebagai lingkungan karena melalui software inilah

dilakukan pemrograman pada Arduino untuk melakukan fungsi-fungsi yang

dibenamkan melalui sintaks pemrograman. Arduino menggunakan bahasa

pemrograman sendiri yang menyerupai bahasa C. Bahasa pemrograman Arduino

(Sketch) sudah dilakukan perubahan untuk memudahkan pemula dalam

melakukan pemrograman dari bahasa aslinya. Sebelum dijual ke pasaran, IC

mikrokontroler Arduino telah ditanamkan suatu program bernama Bootlader yang

berfungsi sebagai penengah antara compiler Arduino dengan mikrokontroler.

10
Gambar 2.3 Tampilan pembuka IDE

Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrograman JAVA. Arduino IDE juga

dilengkapi dengan library C/C++ yang biasa disebut Wiring yang membuat

operasi input dan output menjadi lebih mudah. Arduino IDE ini dikembangkan

dari software processing yang dirombak menjadi Arduino IDE khusus untuk

pemrograman dengan Arduino.Program yang ditulis dengan menggunaan Arduino

Software (IDE) disebut sebagai sketch. Sketch ditulis dalam suatu editor teks dan

disimpan dalam file dengan ekstensi .ino. Teks editor pada Arduino Software

memiliki fitur-fitur seperticutting/paste dan searching/replacing sehingga

memudahkan kamu dalam menulis kode program.

11
Gambar 2.4 Tampilan antarmuka software Arduino IDE

Pada Software Arduino IDE, terdapat semacam message box berwarna

hitam yang berfungsi menampilkan status, seperti pesan error, compile,

dan upload program. Di bagian bawah paling kanan Sotware Arduino IDE,

menunjukan board yang terkonfigurasi beserta COM Ports yang digunakan.

Tabel 2.3 Kegunaan tombol pada tampilan software Arduino IDE.

No. Simbol NAMA Kegunaan


Berfungsi untuk melakukan checking kode
1. Verify yang telah di buat apakah sudah sesuai
dengan kaidah pemrograman atau belum.

2. Upload Berfungsi untuk melakukan kompilasi


program atau kode yang di buat menjadi
bahasa yang dapat dipahami oleh Arduino.

3. New Berfungsi untuk membuat Sketch baru.

4. Open Berfungsi untuk membuka sketch yang


pernah di buat pada Arduino IDE.

12
No. Simbol NAMA Kegunaan

5. Save Berfungsi untuk menyimpan Sketch yang


telahdibuat.

6. Serial Monitor Berfungsi untuk membuka serialmonitor.


Serial monitor digunakan menampilkan data
yang dikirimkanantara arduino dengan
sketch pada portserialnya. Serial monitor ini
dapat digunakan untuk menampilkan nilai
proses, nilai pembacaan, bahkan pesan
error.

2.2.3 Sensor PIR (Passive Infrared Receive)

Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk

mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif, artinya

sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi

sinar infra merah dari luar.Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan

detektor gerakan berbasis PIR. Karena semua benda memancarkan energi radiasi,

sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu

(misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang

berbeda (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra

merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan

terjadi perubahan pembacaan pada sensor.

13
Gambar 2.5 Sensor PIR [3]

Cara kerja pembacaan sensor PIR Pancaran infra merah masuk melalui lensa

Fresnel dan mengenai sensor pyroelektrik, karena sinar infra merah mengandung

energi panas maka sensor pyroelektrik akan menghasilkan arus listrik. Sensor

pyroelektrik terbuat dari bahan galium nitrida (GaN), cesium nitrat (CsNo3)

dan litium tantalate (LiTaO3). Arus listrik inilah yang akan menimbulkan

tegangan dan dibaca secara analog oleh sensor. Kemudian sinyal ini akan

dikuatkan oleh penguat dan dibandingkan oleh komparator dengan tegangan

referensi tertentu (keluaran berupa sinyal 1-bit). Jadi sensor PIR hanya akan

mengeluarkan logika 0 dan 1, 0 saat sensor tidak mendeteksi adanya pancaran

infra merah dan 1 saat sensor mendeteksi infra merah.

Gambar 2.6 Block diagram sensor PIR [4]

14
Sensor PIR didesain dan dirancang hanya mendeteksi pancaran infra merah

dengan panjang gelombang 8-14 mikrometer. Diluar panjang gelombang tersebut

sensor tidak akan mendeteksinya. Untuk manusia sendiri memiliki suhu badan

yang dapat menghasilkan pancaran infra merah dengan panjang gelombang antara

9-10 mikrometer (nilai standar 9,4 mikrometer), panjang gelombang tersebut

dapat terdeteksi oleh sensor PIR. (Secara umum sensor PIR memang dirancang

untuk mendeteksi manusia).

Gambar 2.7 Bagian dari sensor PIR [5]

Gambar 2.8 Modul Sensor PIR [6]

15
Sensor PIR memiliki jarak jangkau yang bervariasi, tergantung karakteristik
sensor. Pada umumnya sensor PIR memiliki daya jangkauefektif hingga 5 meter,
dan sensor ini sangat efektif digunakan sebagai human detector yang
dikombinasikan dengan alarm keamanan.

2.2.4 MagneticSwitch

Magnetic Switch merupakan switch yang bekerja berdasarkan ada atau


tidaknya medan magnet yang mempengaruhi switch. Switch ini terdiri dari dua
buah lempengan logam yang terbuat dari nikel dan besi (NiFe) dimana secara
umum keadaan magnetic switch ini adalah normaly open.

Gambar 2.9Magnetic Switch. [7]

Ketika magnet diletakkan di berdekatan maka dua lempengan logam akan


menempel dan magnetic switch akan tersambung sehingga merubah keadaan
menjadi normaly closed. Dan ketika kedua lempengan dijauhkan maka akan
berubah kembali menjadi normaly open.

2.2.5 FlameSensor

Fungsi dari flame sensor ini yaitu untuk mendeteksi api. Sensor ini bisa
digunakan untuk mendeteksi api jarak dekat dan dapat digunakan untuk
memantau barang tertentu sebagai salah satu perangkat keamanan dengan sistem
on/off atau lainnya.

16
Gambar 2.10 flame sensor [8]

Cara kerja flame detector untuk mengidentifikasi / mendeteksi api dengan


menggunakan metode optik seperti ultraviolet (UV), infrared (IR) spectroscopy
dan pencitraan visual flame, menggunakan photodioda
untuk mendeteksi gelombang pendek inframerah (SW-NIR) cahaya api pada
kisaran spektrum 700-1100 nm.Cara kerja flame detector dirancang untuk
mendeteksi penyerapan cahaya pada panjang gelombang tertentu, yang
memungkinkan alat ini untuk membedakan antara spectrum cahaya pada api dan
sumber alarm palsu.

Gambar 2.11 Datasheet flame sensor [9]

17
2.2.6 Module GSM SIM800L

Module GSM (Global System Mobile) merupakan sebuah alat yang biasa
digunakan dalam perancangan sebuah mikrokontroller. Fungsi module gsm adalah
untuk membantu fungsi penerimaan dan pengiriman pesan pada suatu alat
rancangan. Module sim800L dapat digunakan untuk berkomunikasi antara
pemantau dan handphone. Module SIM800L memiliki 12 pin Header,6 di sisi
kanan dan 6 disisi kiri.

Gambar 2.12 GSM Module SIM800L [10]

Tabel 2.4 Definisi Pin Module SIM800L


NO. Pin Keterangan
1. Net Antena
2. VCC +3.7 – 4.2V
3. RST Reset
4. RXD RX Data Serial
5. TXD TX Data Serial
6. GND Ground / 0V
7. RING When call incoming
8. DTR -
9. MICP Microphone +
10. MICN Microphone -
11. SPKP Speaker +
12. SPKN Speaker -

18
Gambar 2.13 Module SIM800L [11]

ATCommand adalah perintah yang diberikan modem GSM/CDMA untuk


mengirim ataupun menerima data berbasis GSM/GPRS, atau mengirim dan
menerima SMS (Short Message Service). AT+Command adalah sebuah kumpulan
perintah yang digabungkan dengan karakter lain setelah karakter “AT” yang
biasanya digunakan pada komunikasi serial.

2.2.7 Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk


mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja
buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan
yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus
sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau
keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan
dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan
diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan
menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah
selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

19
Gambar 2.14 Buzzer [12]

Buzzer dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan frekuensi di kisaran


1 – 5 kHz hingga 100 kHz untuk aplikasi Ultrasound. Tegangan Operasional
Buzzer yang umum biasanya berkisar diantara 3Volt hingga 12Volt.

2.3 Penelitian Relevan

Agar penelitian ini mendapatkan hasil yang maksimal, maka dilakukan

kajian terhadap penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang linear dengan

penelitian yang penulis lakukan sehingga dapat dijadikan referensi dalam

penelitian ini.

Adapun beberapa kajian penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti

sebelumnya, diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Sigit Purnomo

(2015) yang meneliti tentang “ Perancangan Sistem Keamanan Rumah Berbasis

SMS Gateway Menggunakan Mikrokontroller Arduino ATMega 2560“. Pada

penelitian ini digunakan sensor PIR, dan Ultrasonik yang akan mendeteksi

seseorang yang mencoba memasuki rumah, serta sensor MQ-2 akan mendeteksi

bau gas dan asap. Jika sensor-sensor tersebut mendeteksi sesuatu maka akan

memberikan laporan berupa sms dengan menggunakan module SIM900 [8].

20
Tri Rahajoeningroem dan Wahyudin (2013) yaitu tentang “ sistem

keamanan rumah dengan monitoring menggunakan jaringan telepon seluler ”.

Pada penelitian ini mikrokontroller yang digunakan adalah mikrokontroller

Atmega8535 sebagai pengolah data dan pemerosesan data input dan output pada

sistem keamanan. Konsep dari penelitian ini yaitu peneliti merancang suatu

perangkat pengunci pintu otomatis untuk indentifikasi keamanan rumah, sehingga

dapat mempermudah pemilik rumah melakukan penguncian pintu menggunakan

telepon seluler via SMS [9].

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Berry Prima (2013) yang meneliti

tentang “ Perancangan sistem pengamanan rumah menggunakan sensor PIR

(Passive Infrared Receive) berbasis mikrokontroller “. Disini Berry Prima

Mengutip pernyataan dari Dian Renita Rahmalia (2012) [10].Yang mengatakan

bahwa PIR merupakan sebuah sensor berbasis infrared. PIR tidak memancarkan

apapun seperti IR LED. Sesuai namanya “Passive”, sensor ini hanya merespon

energi dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki oleh setiap benda yang

terdeteksi olehnya. Benda yang dapat dideteksi oleh sensor ini biasanya adalah

tubuh manusia. Dalam jurnalnya Berry Prima mengimplementasikan sensor PIR

untuk mendeteksi pergerakan yang tidak diinginkan atau human detector [11].

2.4 Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pikiran yang telah dilampirkan

diatas, maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut :

21
1. Perancangan alarm anti penyusup dan anti api dengan feedback berupa

sms berbasis arduino akan mendapatkan hasil diantaranya alarm

keamanan yang mempu membuat rasa aman pemilik rumah atau usaha.

2. Feedback berupa sms akan segera dikirimkan apabila terjadi hal yang

tidak diinginkan.

3. Alarm ini dapat membantu pengamanan rumah maupun gedung tempat

usaha.

22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai perancangan alarm anti penyusup

dan anti api dengan feedback berupa sms berbasis arduino. Perancangan sistem

yang akan dibahas oleh penulis dalam bab ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu

perancangan pada software (perangkat lunak), dan hardware (perangkat keras).

3.1 Alat dan Bahan

Dalam penelitian perancangan alarmanti penyusup dan anti api dengan

feedback berupa sms berbasis arduino ini digunakan beberapa alat demi untuk

menunjang tercapainya penelitian tersebut, adapun peralatan maupun bahan yang

digunakan adalah sebagai berikut :

3.1.1 Alat

Perlatan yang akan dipakai dalam perancangan alarm anti penyusup dan

api dengan feedback berupa sms berbasis arduino adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 daftar peralatan pada perancangan alarm anti penyusup dan anti api

NO. Nama Jumlah Keterangan

1. Arduino UNO R3 SMD 1 Unit Digunakan sebagai otak yang


mengendalikan sensor-sensor /
membaca tindakan pada komponen
pendukung lainnya.

23
NO. Nama Jumlah Keterangan

2. Laptop / PC 1 Unit Guna laptop / PC adalah sebagai media


interface dalam perancangan perangkat
(minim menggunakan lunak (software) pada arduino.
processor dual-core)

3. Kabel USB 1 Unit Berguna untuk komunikasi antara


laptop / PC dengan Arduino saat
(Type A to Type B) menginput data atau perintah.

4. Sensor PIR 1 Unit Digunakan sebagai pendeteksi


pergerakan (human detector) yang akan
(Passive Infrared ditempatkan pada depan pintu rumah /
Receive) gudang.

5. Magnetic Switch 2 Unit Kegunaan magnetic switch dalam


penelitian ini adalah untuk mendeteksi
penyusup yang masuk melalui pintu
utama dan jendela.

6. Flame Sensor 1 Unit Sensor ini digunakan untuk mendeteksi


adanya percikan api pada rumah /
gedung.

7. Module GSM SIM800L 1 Unit Berguna untuk mengirimkan feedback


berupa sms saat sensor mendeteksi
sebuah kejanggalan.

8. Buzzer 1 Unit Buzzer digunakan untuk memberikan


peringatan dengan output berupa suara.

9. Solder 1 Unit Solder digunakan untuk membantu


menyatukan kaki-kaki komponen dalam
perancangan alarm ini

10. Solder Sucker 1 Unit Digunakan sebagai penghisap bekas


timah yang menempel pada papan
komponen baik yang tersisa ataupun
akan dilepas.

24
3.1.2 Bahan

Adapun bahan yang akan dipakai dalam perancangan alarm anti

penyusup dan anti api dengan feedback berupa sms berbasis arduino adalah

sebagai berikut :

Tabel3.2 daftar bahan pada perancanganalarm anti penyusup dan anti api

NO. Nama Jumlah Keterangan

1. Timah Solder 1 Gulung Dalam perancangan alarm ini timah


solder digunakan untuk menyatukan /
merekatkan kaki-kaki komponen
dengan bantuan solder.

2. Kabel Jumper 30 Pcs Kabel jumper digunakan untuk


(Male to Male / Male to menghubungan antara port komponen
Female) satu dan port komponen lainnya.

3. Papan Akrilik 1x1 Papan akrilik dipergunakan untuk


𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 2 membuat prototype penempatan
perancangan alarm.

4. Mur dan Baut 25 Pcs Guna mur dan baut adalah untuk
menyatukan komponen-komponen
pada prototype perancangan alarm.

5. Lem 3 Pcs Lem disini digunakan untuk


merekatkan papan akrilik dan
komponen-komponen pada prototype
perancangan alarm.

25
3.2 Alur Penelitian

Dalam alur penelitian ini akan dilampirkan tahapan yang dilakukan dalam

perancangan alarm anti penyusup dan anti api dengan feedback berupa sms

berbasis arduino ini, yang mencakup antara lain pengumpulan jurnal atau study

literatur, penentuan material / komponen yang digunakan, perancangan

softwaredan prototype alat, proses perancangan alarm anti penyusup dan anti api

dengan feedback berupa sms berbasis arduino, melakukan uji coba ( yang meliputi

pengujian : uji kecepatan tanggap sensor pada saat mendeteksi sesuatu, pengujian

kecepatan dan error module SIM800L dalam mengirim feedback saat sensor

mendeteksi sesuatu, uji output yang berupa buzzer saat sensor mengirim perintah

atau mendapat trigger), pembahasan dan analisa data yang telah diambil pada

pengujian, kesimpulan.

Adapun diagram alir penelitian perancangan alarm anti penyusup dan anti

api dengan feedback berupa sms berbasis arduino adalah sebagai berikut :

26
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

Pada diagram alir diatas dijelaskan dalam penelitian perancangan alarm anti

penyusup dan anti api dengan feedback berupa sms berbasis arduino ini dilakukan

terlebih dahulu pengumpulan jurnal / study literatur yang bertujuan untuk mencari

refrensi dalam perancangan alat ini, setelah melakukan pengumpulan jurnal

kemudian dilakukan pemilihan komponen / material yang bertujuan agar

perancangan yang akan dilakukan efektif dan juga dapat berinovasi dari penelitian

yang telah dilakukan sebelumnya.

Setelah pemilihan komponen dirasa sudah cukup, maka dilakukan

perancangan pada software atau prototype yang bertujuan untuk menginput

27
perintah pada alat yang akan dibuat, setelah perancangan software dan prototype

telah dilakukan dan telah dirasa program yang ditanam berjalan lancar maka

selanjutnya dilakukan perancangan alarm anti penyusup dan anti api dengan

feedback berupa sms berbasis arduino dan prototype peletakan pada alat ini. Hal

tersebut bertujuan agar pada saat pengujian alat ini dapat mendapatkan hasil yang

real.

Pengujian dilakukan untuk mengetahui seberapa efisien alat yang dirancang

dan menemukan error / kekurangan pada alat rancangan. Setelah serangkaian

tahapan pengujian dilakukan maka di buat pembahasan dan analisa yang bertujuan

untuk mengetahui kinerja dalam perancangan alarm anti penyusup dan anti api

dengan feedback berupa sms berbasis arduino ini.

Kesimpulan dibuat untuk mengetahui hasil akhir dari perancangan alarm

anti penyusup dan anti api dengan feedback berupa sms berbasis arduino ini, dan

bertujuan untuk memberikan pengetahuan untuk perbaikan sistem dimasa yang

akan datang.

3.3 Perancangan Sistem

Perancangan sistem yang akan dibuat pada alarm anti penyusup dan anti api

dengan feedback berupa sms berbasis arduino ini adalah berupa perancangan

software pada arduino dan hardware. Pada perancangan sistem ini juga akan

dilampirkan blok diagram dan skema penempatan alarm anti penyusup dan anti

api dengan feedback berupa sms berbasis arduino ini. Adapun perancangan sistem

28
alarm anti penyusup dan anti api dengan feedback berupa sms berbasis arduino

adalah sebagai berikut :

3.3.1 Perancangan Hardware

Perancangan perangkat keras disini akan menjelaskan diagram blok dan

skema perancanganalarm anti penyusup dan anti api dengan feedback berupa

sms berbasis arduino. Adapun diagram blok danflowchart serta skema

perancangan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Module
Sensor GSMSIM800L
PIR

Magnetic Arduino UNO


Switch R3 SMD

Flame Sensor Buzzer

Gambar 3.2 Diagram Blok Perancangan Sistem

Pada diagram blok diatas dijelaskan bahwa ketika sensor PIR (Passive

Infrared Receive) mendapatkan trigger maka akan mengirim hasil data pada

Arduino dan akan diteruskan ke Module SIM800L yang akan memberikan

feedback berupa sms yang akan dikirimkan pada handphone dan dari

handphone akan mengirimkan feedback berupa sms untuk membunyikan

buzzer sebagai peringatan awal dilokasi oleh Arduino, begitu juga Magnetic

Switch yang akan mengirimkan sinyal kepada arduino ketika mendeteksi

29
adanya penyusup dan akan diteruskan dengan pengiriman feedback berupa sms

oleh Module SIM800L, flame sensorakan memberikan sinyal kepada arduino

ketika mendeteksi percikan api dan juga akan langsung mendapat feedback

oleh Module SIM800L yang berupa sms. Arduino tidak hanya memberikan

feedback yang diteruskan oleh SIM800L saja tetapi juga memberikan sinyal

kepada Buzzer yang bertujuan untuk memberikan peringatan awal adanya

penyusup atau api.

Penggunaan Buzzer disini adalah ketika sensor mendapatkan trigger

yang kemudian SIM800L mengirimkan sms pada handphone, kemuadian

handphone memberikan feedback berupa sms untuk menyalakan buzzer

sebagai peringatan awal adanya bahaya, kegunaan Buzzer juga berfungsi untuk

menakuti penyusup karena bunyinya yang nyaring. Adapun flowchart sistem

kerja alarm yang akan ditunjukkan sebagai berikut :

30
MULAI

INISIALISASI MODUL
GSM DAN HANDPHONE

MENGHIDUPKAN
ALARM
RESET

YES

NO
APAKAH APAKAH
ALARM ADA
LED BERKEDIP
SUDAH ACTION ?
AKTIF ?

YES NO

LED MENYALA

SENSOR AKTIF

APAKAH
SENSOR
MENDAPAT
TRIGGER ? NO

YES

ALARM
MENGIRIMKAN SMS
KE HANDPHONE

HANDPHONE MENGIRIMKAN
FEEDBACK BERUPA SMS
UNTUK MENGHIDUPKAN
BUZZER

SELESAI

Gambar 3.3 Flowchart sistim kerja

alarm
31
Arduino dan
Module SIM

Buzzer
dan LCD

Flame
Sensor

Magnetic
Switch

Sensor
PIR

Gambar 3.4 Skema Peletakan Alat

3.3.2 Perancangan Software

Perancangan software pada alarm alarm anti penyusup dan anti api

dengan feedback berupa sms berbasis arduino ini menggunakan software

proteus 8 profesional dan Arduino IDE. Adapun software proteus 8 digunakan

untuk pembuatan wiring diagram perancangan dan penggunaan software

Arduio IDE adalah sebagai wadah untuk membuat codding softwaredan

menguploadnya pada arduino UNO. Pada perancangan ini akan ditampilkan

wiring diagram yang ada pada sistem alarm anti penyusup dan anti api dengan

feedback berupa sms berbasis arduino dan list coddingsoftwarenya. Agar lebih

32
mudah memahami perancangan sistem perangkat lunak (software) dapat dilihat

pada lampiran dibawah sebagai berikut, adapaun lebih lengkapnya dapat dilihat

pada lampiran 1.1 :

1. Codding software :

#include <SoftwareSerial.h>

#define SIM800_TX_PIN 8

#define SIM800_RX_PIN 7

SoftwareSerial serialSIM800(SIM800_TX_PIN,SIM800_RX_PIN);

void setup() {

Serial.begin(9600);

while(!Serial);

Serial.println("Inisialisasi modul SIM800L");

serialSIM800.begin(9600);

delay(1000);

Serial.println("Kirim SMS...");

//Set mode teks untuk pengiriman sms

serialSIM800.write("AT+CMGF=1\r\n");

delay(1000);

//Mulai mengirim Sms

serialSIM800.write("AT+CMGS=\"085272072077\"\r\n");

delay(1000);

serialSIM800.write("System ready");

delay(1000);

33
serialSIM800.write((char)26); //CTRL-Z

delay(1000);

Serial.println("SMS Terkirim!");

void loop() {

Codding software diatas adalah software untuk pengetesan koneksi

module SIM800L dengan melihat dari serial monitor. Seperti yang dapat

dilihat diatas, codding software yang telah penulis upload untuk mengetes

/ menjalankan module SIM800L, Adapun codding software secara lengkap

mengenai perintah untuk menjalankan alarm secara garis besar dapat

dilihat pada lampiran 1.1.

2. Wiring diagram perancangan alat :

Wirring diagram yang akan ditampilkan disini meliputi wirring diagram

pada Arduino UNO dan wirring diagram pada perancangan yang dapat

dilihat pada gambar berikut ini :

34
35
Gambar 3.7Wirring Diagram Pada Perancangan

Pada gambar diatas dapat dilihat wirring diagram pada perancangan

alarm anti penyusup dan anti api dengan feedback berupa sms berbasis arduino

yang memperlihatkan jalur input maupun outputpada Arduino UNO R3 SMD.

Pin Rx pada Module SIM800L masuk pada pin Tx pada Arduino dan pin Tx

pada Module SIM800L masuk pada pin Rx pada Arduino, serta pin pada

sensor-sensor dan komponen yang dipakai ( Sensor PIR, Magnetic Switch,

Sensor Flame, Buzzer, dan LCD) menempati pin lain yang kosong pada

Arduino UNO R3 SMD sesuai dengan konfigurasi pin.

36
3.4 Pengujian atau pengambilan data

Pengujian dan pengambilan data yang akan dilakukan pada perancangan

alarm anti penyusup dan api ini memiliki beberapa tahapan pengujian antara lain :

3.4.1 Pengujian Alarm

Pengujian pada Alarm bertujuan untuk mengetahui berapa besarnya input,

tegangan kerja, dan tegangan standbynya. Pengujian pada alarm sendiri meliputi

Module Arduino Uno, Module SIM 800L, Sensor PIR, Magnetic Switch, Flame

Sensor, Buzzer, Step Down DC, dan Power Supply. Pengujian dilakukan di

ruangan tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal. Adapun tabel hasil

pengujian dapat dilihat pada tabel 3.3 Pengujian pada alarm, dibawah ini.

Tabel 3.3 Pengujian pada alarm

NO. Nama Input Tegangan Tegangan


Arduino Kerja Standby
3,3 & 5 V/DC

1. Arduino UNO

2. Module SIM800L

3. Sensor PIR

4. Magnetic Switch

5. Flame Sensor

37
NO. Nama Input Tegangan Tegangan
Arduino Kerja Standby
3,3 & 5 V/DC

6. Buzzer

7. Step Down DC

8. Power Supply

3.4.2 Pengujian pada Module SIM 800L

Pengujian pada Module SIM 800L bertujuan untuk mengetahui berapa jarak

dan waktu penerimaan pesan pada module alarm, pengujian ini juga bertujuan

untuk melihat seberapa efektif waktu penerimaan pesan dari module SIM 800L ke

handphone. Pengujian ini dilakukan pada jarak 1 meter, 5 meter, 10 meter, 15

meter, dan 20 meter dengan module alarm berada pada dalam ruangan, dan

handphone berada pada luar ruangan. Adapun tabel hasil pengujian dapat dilihat

pada tabel 3.4 Pengujian pada Module SIM 800L, dibawah ini.

Tabel 3.4 Pengujian pada Module SIM800L

NO. Jarak Kecepatan

1.

2.

3.

38
NO. Jarak Kecepatan

4.

5.

3.4.3 Pengujian pada Output Buzzer

Pengujian pada Output Buzzer dilakukan untuk mengetahui jarak dan waktu

penerimaan trigger yang didapat buzzer ketika module SIM 800L mendapatkan

pesan dari handphone. Pengujian ini dilakukan pada jarak 1 meter, 5 meter, 10

meter, 15 meter dan 20 meter. Pengujian ini dilakukan pada dalam ruangan dan

luar ruangan sama halnya seperti yang dilakukan pada pengujian Module SIM

800L. Adapun tabel hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 3.5 Pengujian pada

Output Buzzer, dibawah ini.

Tabel 3.5 Pengujian pada Output Buzzer

NO. Jarak Buzzer

1.

2.

3.

39
NO. Jarak Buzzer

4.

5.

Adapun pengujian diatas dilakukan untuk mengetahui seberapa efektifnya

perancangan alarm anti penyusup dan anti api dengan feedback berupa sms

berbasis arduino, pengujian ini juga berguna untuk mengetahui nilai error dari alat

ini.

40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dijelaskan tentang hasil dan pembahasan yang telah didapatkan

pada pengujian alat yaitu alarm anti penyusup dan anti api dengan feedback

berupa sms berbasis Arduino. Pada bab ini juga akan dijabarkan error yang

didapatkan pada saat pengujian alat.

4.1 Hasil

Hasil yang berupa data-data dalam perancangan alarm anti penyusup dan

anti api dengan feedback berupa sms berbasis Arduino ini merupakan data-data

yang didapat dari pengujian pada alat yang telah dilakukan sebelumnya. Adapun

untuk mempermudah pembacaan hasil data yang telahdidapat maka penulis

membaginya kedalam tabel-tabel. Penggunaan tabel ini juga agar analisis data

yang dilakukan sesuai dengan alat yang sedang diuji. Adapun tabel pengujiannya

sebagai berikut :

4.1.1 Pengujian pada Alarm

Hasil pengujian pada alarm dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini, yang

meliputi pengujian pada Input Arduino, Tegangan Kerja, dan Tegangan Stanby

sebagai berikut :

41
Tabel 4.1 Pengujian pada alarm

NO. Nama Input Tegangan Tegangan


Arduino Kerja Standby
3,3 & 5 V/DC

1. Arduino UNO 5 V/DC 5 V/DC 5 V/DC

2. Module SIM800L 4,19 V/DC 4,19 V/DC 4,2 V/DC

3. Sensor PIR 4,98 V/DC 4,97 V/DC 5 V/DC

4. Magnetic Switch 4,98 V/DC 4,55 V/DC 5 V/DC

5. Flame Sensor 4,98 V/DC 4,58 V/DC 5 V/DC

6. Buzzer 4,98 V/DC 4,56 V/DC 5 V/DC

7. Step Down DC 4,19 V/DC 4,19 V/DC 4,2 V/DC

8. Power Supply 12 V/DC 12 V/DC 12 V/DC

Keterangan hasil pengujian tabel 4.1 adalah data berupa input tegangan dari

perancangan alarm anti penyusup dan anti api dengan feedback berupa sms

berbasis Arduino. Disini khusus untuk module SIM800L ditambahkan DC Step

Up untuk menaikkan tegangan dari 3,3 V/DC ke 4,2 V/DC agar module bekerja

secara optimal. Disini juga digunakan adaptor DC 12 V untuk input pada Arduino.

Adapun gambar dari hasil pengujian alarm yang yaitu feedback berupa sms adalah

sebagai berikut :

42
Gambar 4.1 Feedback sms alarm

4.1.2 Pengujian pada module GSM SIM800L

Hasil pengujian pada tabel 4.2 dibawah akan dijabarkan data pengukuran

pada module SIM800L yang berpatokan pada jarak dan kecepatan. Adapun

tabelnya adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 Pengujian pada Module SIM800L

NO. Jarak Kecepatan

1. 1 Meter 3 detik

2. 5 Meter 6 detik

43
NO. Jarak Kecepatan

3. 10 Meter 6 detik

4. 15 Meter 6 detik

5. 20 Meter 6-9 detik

Untuk pengujian module SIM800L dilakukan terpisah dengan module

lainnya, dan dilakukan pada daerah yang memiliki tingkatan signal yang bagus.

Error disini sering terjadi apabila module tak mendapatkan signal. Interval dari

saat menyalakan alat ini adalah 3 detik.

Gambar 4.2 Pengujian module SIM800L

44
Gambar 4.3 Pengujian module SIM800L dengan pushbutton

Gambar 4.4 Pengetesan pada module SIM800L

45
4.1.3 Pengujian pada Output Buzzer

Hasil pengujian pada output buzzer seperti tabel 4.3 dibawah akan

dijelaskan output buzzer setelah menerima sms dari handphone, adapun tabelnya

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3 Pengujian pada Output Buzzer

NO. Jarak Buzzer

1. 1 Meter 3 detik

2. 5 Meter 6 detik

3. 10 Meter 6 detik

4. 15 Meter 6 detik

5. 20 Meter 6 detik

Berikut adalah tabel output yang di keluarkan buzzer saat menerima sms

dari handphone saat di sms dengan format “ALARM ON”. Tabel diatas diukur

berdasarkan jarak pengiriman sms dari module alarm. Berikut akan ditampilkan

pengetesan buzzer yang dilakukan melalui sms :

46
Gambar 4.5 pengetesan pada buzzer (menghidupkan dan mematikan)

4.2 Pembahasan

Adapun pembahasan yang dibahas oleh penulis dalam perancangan alarm

anti penyusup dan anti api dengan feedback berupa sms berbasis Arduino adalah

alat-alat utama dalam perancangan seperti Arduino UNO, SIM800L, Sensor PIR,

Magnetic Switch, Flame Sensor, &Buzzer.

47
Gambar 4.3 koneksi Arduino dan module SIM800L

4.2.1 Hasil Pengujian Arduino UNO R3 SMD

Dari hasil pengujian penulis dapat menarik kesimpulan bahwa hasil

pengujian yang telah dilakukan pada Arduino UNO R3 SMD ATMega328p dan

landasan teori yang telah diperoleh dari sumbernya maka Arduino UNO R3 SMD

sesuai dengan tabel data yang tertera pada tabel 2.1 spesifikasi Arduino UNO R3

SMD.

4.2.2 Hasil Pengujian SIM800L

Dari hasil pengujian SIM800L maka penulis dapat menjelaskan tentang

SIM800L yang mendapatkan signal dan yang tidak. SIM800L memiliki lampu

LED yang umumnya berwarna merah. Jika SIM800L belum mendapatkan signal

maka LED akan berkedip cepat dengan jarak interval 1 detik, dan jika SIM800L

sudah normal dan terlah mendapatkan signal maka LED akan berkedip lambat

dengan interval 2-3 detik (normalnya). Disini SIM800L harus memiliki tegangan

input 3,7 – 4,2 V/DC agar berjalan normal, maka digunakan DC Step Up untuk

48
menaikkan tegangan dari module Arduino UNO 3,3 V/DC ke 3,7 – 4,2 V/DC.

Bisa juga diturunkan dari 5 V/DC ke 4,2 – 3,7 V/DC dengan menggunakan DC

Step Down, tetapi disini penulis menggunakan tegangan 3,3 V/DC dari Arduino

UNO untuk berjaga-jaga dari hal yang tidak diinginkan. Overall hasil pengujian

dan landasan teori yang penulis dapat dari sumber-sumbernya sama, dapat dilihat

pada tabel 2.4 Definisi Pin Module SIM800L.

4.2.3 Hasil Pengujian Sensor PIR

Dari hasil pengujian Sensor PIR maka dapat penulis simpulkan bahwa

Sensor PIR dapat mendeteksi pancaran sinar inframerah atau gerakan hingga jarak

5 meter, dan setelah penulis bandingkan dengan landasan teori maka ditemukan

hasil yang sama.

4.2.4 Hasil Pengujian Magnetic Switch

Dari hasil pengujian yang penulis lakukan pada magnetic switch dan

perbandingan yang dilakukan dengan landasan teori maka dapat penulis ambil

kesimpulan bahwa hasilnya sama. Pada umumnya keadaan magnetic switch

adalah normaly open, ketika magnetic switch berada dalam kondisi tersambung

atau berdekatan maka magnetic switch akan berubah posisi menjadi normaly

closed. Dan ketika terlepas kembali maka magnetic switch akan kembali ke posisi

awal atau normaly open. Dalam kondisi terlepas maka magnetic switch akan

mengirimkan signal pada arduino dan diteruskan pada SIM800L yang kemudian

mengirimkan sms bahwa pintu terbuka.

49
4.2.5 Hasil Pengujian Flame Sensor

Dari hasil pengujian flame sensor dan perbandingan pada landasan teori

maka ditemukan kesamaan yaitu flame sensor mendeteksi cahaya api pada kisaran

spektrum 700-1100 nm. Hal ini berguna juga untuk mendeteksi alarm palsu.

4.2.6 Hasil Pengujian Buzzer

Dari hasil pengujian buzzer dan perbandingan pada landasan teori yang

ada maka dapat di tarik kesimpulan bahwa tegangan operasional buzzer memang

bekerja pada angka 3 Volt DC – 12 Volt DC. Dan buzzer akan langsung berbunyi

saat mendapatkan feedback dari handphone yaitu berupa sms dengan interval 6-9

detik.

50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan saran dari alat yang

dirancang yaitu alarm anti penyusup dan anti api dengan feedback berupa sms

berbasis Arduino agar mudah dipahami dan kedepannya dapat dikembangkan lagi.

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian perancangan alarm anti penyusup dan anti api

dengan feedback berupa sms berbasis Arduino maka dapat diambil beberapa

kesimpulan tentang alat ini, yaitu :

1. Alarm anti penyusup dan anti api dengan feedback berupa sms berbasis

Arduino ini dapat bekerja optimal dengan input 7-12 V/DC dari adaptor

maupun dari baterai yang kemudian diteruskan ke Arduino UNO kemudian

khusus SIM800L mengambil port vcc 3,3 V/DC pada Arduino UNO yang

dikonversikan ke 3,7 – 4,2 V/DC untuk hasil yang optimal.

2. Pada SIM800L ketika baru saja dihidupkan maka module Alarm harus

menunggu dengan jarak interval 3 – 4 detik atau hingga module

mendapatkan signal yang ditandai dengan lampu LED yang berkedip

lambat.

3. Mengenai signal pada SIM800L penangkapannya tergolong lambat atau

menyesuaikan pada lokasi yang ada.

51
5.1 SARAN

Berdasarkan kesimpulan penelitian perancangan alarm anti penyusup dan

anti api dengan feedback berupa sms berbasis Arduino maka dapat diambil

beberapa saran tentang alat ini, yaitu :

1. Pengembangan selanjutnya diharapkan alat yang dikembangkan dapat

melakukan panggilan saat terdeteksi pergerakan.

2. Jika ada module SIM yang lebih baik dalam hal penangkapan signal

sebaiknya menggunakan module tersebut karena penggunaan module

SIM800L kurang dalam hal penangkapan signal. Disini module SIM800L

berjaringan 2G, penulis menyarankan untuk menggunakan module SIM

A6000 yang sudah berjaringan 4G.

52

Vous aimerez peut-être aussi