Vous êtes sur la page 1sur 6

ACARA VI

SORTASI

A. Tujuan
Tujuan dari praktikum acara 6 sortasi adalah :
1. Mengetahui konstruksi dasar alat atau mesin sortasi, bagian-bagian utama
alat berikut fungsi masing-masing bagian utama.
2. Mengetahui cara-cara pengoperasian berikut cara pengaturan alat sesuai
yang dikehendaki atau disyaratkan.
3. Mengetahui penampilan teknik mesin yang meliputi :
a. Kapasitas alat atau mesin
b. Tingkat atau derajat kebersihan produk

B. Latar Belakang
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dari BHP adalah
dengan perlakuan pascapanen yakni sortasi dan grading. Dalam praktikum
kali ini proses sortasi dan grading akan di uji cobakan terhadap komoditas
padi guna menilai kualitas dari padi tersebut. Tujuannya untuk memisahkan
benda-benda asing seperti bagian-bagian tanaman yang tidak diinginkan dan
pengotoran lain yang masih tertinggal pada simplisia kering. Sortasi dapat
dilakukan dengan atau secara mekanik.
Sortasi adalah pemisahan bahan yang sudah dibersihkan ke dalam
berbagai fraksi kualitas berdasarkan karakteristik fisik ( kadar air, bentuk,
ukuran, berat jenis, tekstur, warna, benda asing/ kotoran ), kimia ( komposisi
bahan, bau dan rasa ketengikan ) dan biologis ( jenis dan jumlah kerusakan
oleh serangga, jumlah mikroba dan daya tumbuh khususnya pada bahan
pertanian berbentuk bijian ). Ada dua macam proses sortasi, yaitu sortasi
basah dan sortasi kering. Sortasi basah dilakukan pada saat bahan masih segar.
Proses ini untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing lainnya
dari bahan simplisia. Misalnya dari simplisia yang dibuat dari akar suatu
tanaman obat, maka bahan-bahan asing seperti tanah, kerikil, rumput, batang,
daun, akar yang telah rusak,serta pengotoran lainnya harus dibuang. Hal
tersebut dikarenakan tanah merupakan salah satu sumber mikroba yang potensial.
Sehingga, pembersihan tanah dapat mengurangi kontaminasi mikroba pada
bahan obat. Sedangkan sortasi kering pada dasarnya merupakan tahap akhir
pembuatan simplisia.

C. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Bahan
Masalah yang dihadapi petani dalam penanganan panen dan
pascapanen adalah masa panen yang jatuh pada musim hujan disertai
dengan terbatasnya tenaga kerja dan fasilitas perontokan, penjemuran,
pengeringan yang dibutuhkan. Hal ini menyebabkan terjadinya kerusakan
gabah sejak dari sawah karena terlambat dirontok dan dikeringkan.
Perbaikan penanganan panen dan pascapanen padi telah menunjukkan
bahwa perbaikan tersebut merupakan langkah awal yang mendorong
berkembangnya agroindustri beras dan kegiatan agribisnis di pedesaan.
Sortasi gabah adalah hal yang penting untuk memisahkan gabah sesuai
kualitasnya (Nugraha, 2007).
2. Tinjauan Teori
Penyortiran adalah suatu pelajaran algoritma umum di dalam
suatu teknologi informasi, ilmu computer, dan mesin. Di dalam ilmu
komputer, pemilihan algoritma penyortiran adalah suatu aloritma untuk
menyortir suatu rangkaian data. Konsep ini sungguh sulit dipahami dan
dipelajari untuk para siswa yang belajar ilmu computer, terutama dalam
menciptakan persandian dalam bahasa program (Sutopo, 2011).
Sortasi merupakan tahap usaha untuk menjamin mutu baik biji
kopi yang dihasilkan dan akan dipasarkan. Sortasi sebenarnya perlu
dilakukan sejak memilih jenis pohon untuk penanaman pohon untuk
penanaman secara luas, pada waktu petik buah matang-merah, melalui
penampian buah kopi di kebun untuk membuang buah-buahn yang muda
dan buah kecil yang turut terpetik, membuang potongan dahan dan
kotoran. Sortasi perlu pula dilakukan setelah biji-biji kopi dibuller atau
biji-biji kopi dikeringkan (Sunanto, 1991).
Sortasi dapat dilakukan secara manual dengan tenaga manusia
dengan cara memisahkan antara produk yang baik dan yang kurang serta
dengan kotorannya tetapi memerlukan waktu dan tenaga yang banyak.
Maka penggunaannya alat yang bekerja secara mekanis tampaknya
merupakan salah satu alternatif yang cocok untuk sortasi biji kakao yang
lebih efisien dimasa datang. Mesin sortasi tunggal mempunyai dimensi
panjang 3,5 m, tinggi 2 m, dan lebar 0,8 m. silinder pengayak terdiri dari
3 jenis lubang pengayak yang masing-masing mempunyai panjang 1 m
dengan corong keluaran sebanyak 4 buah dan diputar dengan motor
listrik berdaya 3 HP (Pudjogunarto, 2011).
Parameter penyortiran yang relevant mencakup bentuk (lurus,
agak sedikit dibengkokkan, dan dibengkokkan), ukuran (kecil, medium,
dan besar), dan kerusakan atau cacat. Salah satu proses yang paling
utama dari suatu proses pengepakan adalah penyortiran. Operasi tersebut
memerlukan beberapa parameter yang dengan cepat dapat diidentifikasi
dan diatur pada waktu yang bersamaan. Operasi tersebut meliputi variasi,
kematangan, warna, bentuk, ukuran, dan kerusakan. Efisiensi dan
efektifitas dari penyortiran haruslah memenuhi standar mutu dari proses
pengemasan produk. Penyortiran berkelanjutan secara manual adalah
suatu metoda yang paling lazim digunakan. Permasalahan yang tidak
dapat dipisahkan pada metode tersebut mencakup biaya tenaga kerja
yang tinggi, kelelahan para pekerja, variabilitas, dan langkanya tenaga
kerja yang telah terlatih (Jaripomas, 2008).
Penyortian gergajian sebelum proses pengeringan adalah suatu
praktek yang sangat umum di dalam industri pabrik kayu. Hal tersebut
menciptakan kelompok gergajian kayu dengan karakteristik kekeringan
yang serupa. Telah dikembangkan sebuah metode untuk mengoptimalkan
penyortiran gergajian kayu. Metode ini mencakup sebuah prosedur
percobaan bersifat untuk menngoptimalkan parameter penyortiran, dan
suatu model stokastik untuk menaksir penurunan pangkat pengeringan
(Elustondo, 2010).
Sortasi kelompok benih yang telah rendah kualitasnya secara
sederhana dapat dilakukan melalui perendaman dalam suatu cairan (H2O,
larutan sukrosa, KN03, dll). Cara ini didasarkan pada perbedaan berat
jenis dan kecepatan penyerapan-pelepasan air dari setiap individu benih.
Benih mati akan lebih cepat kehilangan air bila dibandingkan dengan
benih hidup. Penelitian metode sortasi menggunakan rancangan acak
lengkap (RAL) (Zanzibar, 2008).
Pemisahan produk cacad merupakan suatu kegiatan penting di
Industri yang diperlukan untuk menjaga agar hasil produksi terjamin
mutunya sebelum dipasarkan. Pekerjaan memisahkan produk yang cacad
bila dilakukan oleh manusia / pekerja kemungkinan besar akan terjadi
kesalahan maupun kelalaian sehingga terdapat produk cacad yang lolos
tercampur dengan produk yang baik dan akhirnya ikut dipasarkan. Hal ini
bisa menurunkan kredibilitas perusahaan dan mengurangi kepercayaan
konsumen. Jika hal itu berlanjut maka bisa menimbulkan kerugian bagi
kedua belah baik produsen maupun konsumen. Pekerjaan memisahkan
produk cacad dapat dilakukan secara otomatis dan terprogram
menggunakan sebuah alat pengendali logika terpogram PLC
(Programmable Logic Controller) sehingga tingkat kesalahan minimum
atau zero defect (Sugijono, 2012).
Sortasi bertujuan untuk memisahkan kotoran (jika ada) dan
menyeleksi jika ada beberapa irisan nata yang tidak sesuai baik bentuk
maupun watnanya. Hal ini dilakukan agar dalam kemasan nata tidak
terdapat sedikitpun kotoran atau nata yang tidak memenuhi syarat atau
standar kualitas. Jika hal ini terjadi makan akan dapat mempengaruhi
penilaian konsumen dan menurunkan selera ataupun minat beli
konsumen (Pambayun, 2002).
Buah mangga yang sudah dipanen sebelum dijual atau dikirim ke
lain daerah sebaiknya dipilih dan dipisah-pisahkan sesuai dengan kua;itas
buah. Kulitas bua h meliputi buah yang besarnya seragam, sama berat,
wara yang menarik, sehat serta aroma yang semerbak. Oleh sebab itu
pemetikan buah mangga yang masih muda harus dihindari (Aak, 1996).
DAFTAR PUSTAKA

Aak. 1996. Budidaya Tanaman Mangga. Kanisius. Yogyakarta.


Elustondo, D.M., L. Oliveira and S. Avramidis. 2010. New methodology to
Optimize Sorting in Wood Drying. Moderas Cencia Y Tecnologia 2010.
Vol. 12, No. 2.
Jaripomas, Bundit and Nitipong Jaisin. 2008. An Experimetal Machine Vision
System for Sorting Sweet Tamarind. Journal of Food Engineering. Vol.
8(9).
Nugraha, Sigit., Thahir, Ridwan., Lubis, Safaruddin dan Sutrisno. 2007. Analisis
Model Pengolahan Padi. Jurnal Enjiniring Pertanian. Vol. 5(1).
Pambayun, Rindit. 2002. Teknologi Pengolahan Nata de Coco. Kanisius.
Yogyakarta.
Pudjogunarto, Suwadi Wartoyo. 2011. Agronomi Tanaman Kakao. UNS Press.
Surakarta.
Sunanto, Hatta. 1991. Budidaya Melinjo dan Usaha Produksi Emping. Kanisius.
Yogyakarta.
Sutopo, Hadi. 2011. Selection Sorting Alogarithm Visualization Using Flash. The
International Journal of Multimedia and Its Application (IJMA) February
2011. Vol. 3, No.1.
Zanzibar, Mohammad. 2008. Metode Sortasi dengan Perendaman dalam H2O dan
Hubungan Antara Daya Perkecambahan dan Nilai Konduktivitas Pada
Benih tusam (Pinus merkusii Jungh et de Vriese). Jurnal Standarisasi. Vol.
10(2).

Vous aimerez peut-être aussi