Vous êtes sur la page 1sur 4

INSTRUMEN TEKNIK

SPLIT THICKNES SKIN GREFT (STSG)

 Devinisi
Split thicknes skin graft adalah suatu tindakan penutupan luka sederhana dimana kulit
dipindahkan dari lokasi donor dan di transfer kelokasi resipien.
 Indikasi
Skin graft di lakukan pada pasien yang mengalami kerusakan kulit hebat sehingga terjadi
gangguan pada fungsi kulit itu sendiri, misalnya, pasien dengan luka bakar, adanya ulkus pada
pasien, biopsy, luka pada trauma atau area yang terinfeksi luas sehingga kehilangan kulit luas.
A. Persiapan lingkungan
1. Alat dan obat- obatan
2. Memerikasa mesing suction, lampu dan mesin diatermi
3. Memerikasa fungsi meja oprasi
4. Menjaga tingkat sterilitas alat
5. Mengatur suhu ruangan
B. Persiapan alat
Basic Set
Doek keci/ doek klem : 5/1
Desinfeksi klem :1
Pinset cirugis :2
Pinset anatomis :2
Heandel mess no 3 :1
Gunting benang :1
Gunting jaringan kasaar (surgical scissor): 1
Guntting metzemboum :1
Mousqueto klem :1
Needle holdes :2
Kocker lurus :2
Langen back :2
Curret :2
Sonde :2
Instrument penunjang
Bengkok :1
Cucing :1
Kom :3
Pemegang lampu steril :1
Bipolar :1
Instrument penunjang nonsteril
Mesin cuter/M anastesi/M suction : 1/1/1
Troli Waskom :1
Lampu oprasi :1
Meja instrument :1
Meja mayo :1
Standart infus :1
Tempat sampah medis :1
Set linen
Duk besar :3
Duk sedang tipis :3
Duk kecil :4
Sarung meja mayo :1
Handuk tangan :5
Gaun oprasi :6
Bahan habis pakai
Hand scoon steril 6,5/7/7,5 : sesuai kebutuhan
Under pad steril / onsteril : 1/1
EMP/ mess 11/ Mes 15 : 1/1/1
Kassa/ deppers/ big kassa : 30/10/5
Adrenaline :1
Monosive :2
Spuit 3cc/ 20cc/ 50cc : 1/1/1
Masker :1
Kateter no 16 :1
Urobag :1
Sufratule : sesuai kebutuhan
Elastomule : sesuai kebutuhan
Softban :1

C. Persiapan pasien
1. Pasien dipersiapkan dalam kondisi bersh dan menggunakan pakaian kusus masuk kamar
oprasi
2. Pasien harus di puasakan 6-8 jam
3. Pasien / keluarga telah menandatangani persetuuan dilakukannya tindakan operasi
4. Lepas semua perhiasan yang ada
5. Pastikan vital sign dalam rentang normal
6. Pasien dibaringkan dimeja oprasi dengan posisi supine
7. Hasil pemeriksaan laboratorium
D. Intrumen teknik
1. Pasien datang, mengecek kelengkapan pasien
2. Menulis identitas pasien dibuku registrasi dan ssc dan blangko depo
3. Perawat sirkuler membacakan sign in (identitas pasien, area oprasi, tindakan operasi, lembar
persetujuan, penandaan area operasi, kesiapan mesin, obat- obatan anastesi, pulse oksimetri,
riwayat alergi serta penyulit airway atau resiko operasi).
4. Batu memindahkan pasien kemeja operasi yang sudah terpasang underpad
5. Tim anastesi melakukan induksi dengan general anastesi
6. Perawat sirculer mencuci area operasi dan mengeringkan dengan kassa kering
7. Instrument melakukan cuci tangan bedah (scrubbing), memakai schort (gowning), dan sarung
tangan steril( gloving)
8. Instrument membantu gowning dan gloving pada tim operasi
9. Berikan kepada operator bengkok yang berisi povidone iodin dan deppers serta desinfeksi
klem untuk desinfeksi area oprasi lalu berikan deppers dan savlon air dalam cicing kepada
operator untuk membersihkan
10. Bantu draping area operasi
 Berikan 1 duk kecil untuk draping bawah kaki dan under pad dibawahnya
 Berikan duk besar untuk draping diatas doek keil
 Berikan duk besar untuk draping dari pangkal paha sampai kepala
 Berikanduk sedang di samping kanan dan kiri dibawah kaki
11. Dekatkan meja mayo, meja instrument, dan trolu Waskom, serta perang kabel suction dan
couter serta fiksasi dengan kassa dan duk klem
12. Perawat sirkuler membacakan time out (perkenalan tim operasi dan tugas masing- masing,
konfirmasi nama pasin jenis tindakan dan area operasi, pemberian antibiotic profilaksi
kejadian kritis, dan kebutuhan instrument radiologi) di lnjutkan dipimpin berdo’a oleh
operator
13. Nerikan arretage untuk membedakan jaringan yang mati pada pergelangan tangan ( tangan
kanan) berikan kassa yang di basahi 1cc adrenaline: 500cc Ns untuk merawat perdarahan.
Dan berikan Ns dalam spuit 20 cc untuk spooling area luka tutup luka dengan kassa
adrenalin.
14. Ulangi langkah 13 pada daerah luka di kaki kiri dan kaki kanan.
15. Pasang mess graft pada atur ketebalannya (0,2mm), operator menentukan luas donor yang
akan diambil sesuai dengan luas luka
16. Berikan dermatom dan spatel kulit pada operator dan pinset anatomis pada asisten
17. Bantu regangkan kulit sekitar door dengan menggunakan kassa kurang, kemudian operator
mengambil donor dengan dermatom + spatel asisten membantu menegangkan donor yang
telah di ambil menggunakan pinset anatomis, kemudian kulit dimasukan dilarutan antibiotic
18. Tutup luka donor dengan kassa basah yang mengandung adrenalin dan didaerah luka untuk
mengurangi perdarahan
19. Siapkan sufratule dan kassa esuai lebar kulit donor setelah kulit direnggangkan tutup
sufratule lalu gulung pada softban
20. Berikan mess no 11 untuk melubangi jaringan kulit
21. Operator memasang donor pada daerah resipien perawat instrument menjemput daerah
resepien dengan Ns 0,9 % dalam spuit 10 cc supaya tetap dalam kondisi lembab
22. Berikan benang dan nedel holder dengan benang monosin 4.0 pada operator, kemudian
operator menjahit daerah resepien
23. Balutan luka
Donor : tutup dengan sufratule, kassa basah antibiotic big kassa dan soft band 15 cm dan
adrenalin
Resipien : tutup dengan sufratule , kassa basah antibiotic, kassa kering, soft band 10 cm
elastomul
24. Sign out
1. Jenis tindakan yang dilakukan
2. Kecocokan jumlah instrument, kassa dan jarum
3. Sebelum dan sesudah operasi
4. Label specimen dan permasalahan pada alat
5. Perhatian khususu pada massa operasi pemulihan
E. Penyelesaian
1. Semua instrument di dekontaminasi dengan larutan enzimatik detergen. Rendam selama ± 5-
10 menit lalu sikat alat dan cuci, bersihkan dan keringkan , kemudian alat di inventaris dan di
set kembali kedalam box instrument.
2. Bersihkan ruangan dan lingkungan kamar oprasi, rapikan dan kembalikan alat” yang di pakaki
pada tempatnya.
3. Instrumentasi bahan habis pakai pada depo farmasi.

Vous aimerez peut-être aussi