Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Muhammad Choirul Viqri M. 12116016
Boris Christian Pasaribu 12116026
Panangian Manullang 12116034
Fajar Bakuh Lumaksono 12115045
Nur Fahira 12116040
Nilam Anarkistyani 12116046
Marceleno Paranova 12116054
2018
1. Menghitung Catchment Area dari Topografi yang ada serta Menghitung Luasnya
Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung catchment area dari
data peta topografi yang diberikan,
1. Pertama-tama file topografi dibuka dengan menggunakan software AutoCAD 2016.
2. Kunci layer dengan cara pilih lock layer minor seperti yang tertera pada gambar
lalu simpan dalam bentuk ekstensi dwg.
3. Buka file topografi .dwg pada Software Global Mapper 20.1 dengan ketentuan
datum berupa WGS48 dan pengukuran datum dari data yang disediakan
menggunakan UTM.
4. Buat grid sesuai dengan gambar topografi yang telah dieksport dengan memilih
opsi create grid sesuai dengan data dari file topografi.
Sehingga didapat hasil perhitungan luas dari tiap-tiap cathcment area yakni dengan
melihat properti dari tiapi catchment area, didapat hasil perhitungan seperti tertera
pada tabel dibawah ini dengan luas total adalah 11,61471 km2.
Luas
Catchment Area (km2)
C1 0,655
C2 1,551
C3 1,383
C4 1,222
C5 0,04971
C6 1,211
C7 0,962
C8 0,463
C9 0,551
C10 1,263
C11 0,518
C12 0,059
C13 0,94
C14 0,787
Total Luas
Catchment Area 11,61471
Analisis :
Dari hasil plotting pit yang dirancang pada catchment area topografi, didapat
bahwa catchment area topografi yang diberi indeks seperti dapatdilihat pada
gambar 7, yang termasuk dan mempengaruhi area pit adalah C5, C8, C9, C13, dan
C14; sedangkan catchment area topografi yang paling besar atau dominan dalam
mengambil porsi pada area pit adalah area dengan indeks C8, C9, dan C12;
catchment area yang berada di luar pit yakni C13; Luas area pit adalah sebesar
1,449185 km2 sehingga didapat luas area disekeliling pit adalah sebear 10,16553
km2.